Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 1
RANCANG BANGUN ROBOT PEMBERSIH LANTAI BERBASIS
MIKROKONTROLER DENGAN PENGENDALIAN
SMARTPHONE ANDROID
Anshori Dinul haq1, Yamato 2, Agustini Rodiah Machdi 3
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan,
Bogor, Indonesia
Abstrak
Teknologi robot saat ini dapat difungsikan untuk alat membantu manusia untuk melaksanakan tugas
fisik dan memiliki berbagai kelebihan. Untuk dapat membuat suatu alat robot harus dilakukan beberapa
pertimbangan-pertimbangan yang sering mengalami kendala saat merancang sebuah robot , kendalanya
seperti kestabilan pergerakan tidak begitu stabil. Robot juga bisa ditugaskan untuk membantu
perkerjaan rumah tangga bisa dikerjakan menggunakan robot. Namun kenyataanya masih banyak
masyarakat yang belum memakai teknologi robot dikarenakan harganya yang lumayan mahal dan
kurangnya pengetahuan dalam menggunakan robot untuk rumah tangga. Untuk itu dibuatlah robot
pembersih lantai berbasis mikrokontroler dengan pengendalian smartphone android agar memudahkan
untuk membersihkan rumah. Robot pembersih lantai ini dapat di oprasikan secara manual dan autopilot
dengan pengontrolan menggunakan smartphone android dengan serial komunikasi Bluetooth untuk
mengoprasikan robot, jika robot dalam mode manual makan robot dapat digerakan maju, mundur, belok
kiri, belok kanan, stop, dengan penggerak robot yaitu motor DC dan dapat mengoprasikan vacuum,
pompa air secara manual dengan cara menekan tombol yang tersedia di aplikasi. Sedangkan pada mode
autopilot maka robot dapat di oprasikan secara automatis dengan cara robot akan maju sampai bertemu
dengan halangan yang terdeteksi oleh sensor ultrasonik dengan begitu servo akan bergerak ke kanan
dan ke kiri untuk menentukan jarak yang lebih luas dengan cara sensor ultrasonik akan membaca jarak
kanan dan kiri, maka robot pembersih lantai akan berbelok ke kiri atau ke kanan untuk menghindari
halangan yang terbaca oleh sensor ultrasonik. Dengan begitu robot pembersih lantai dapat
mempermudah perkerjaan rumah tangga.
Kata kunci : Robot Pembersih Lantai Manual dan Autopilot, Bluetooth, Sensor Ultrasonik
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Robot merupakan salah satu teknologi yang
sedang berkembang di masa sekarang robot
sekarang bisa di temui di mana saja seperti di mall
biasanya robot yang sering digunakan di mall
untuk memberi informasi letak berbagai macam
took yang dibutuhkan, robot juga sering ditemui
di area perusahaan industri seperti robot pembawa
barang berat, robot tangan yang bisa mengambil
barang yang berbahaya seperti besi yang panas,
robot juga sering dilihat di rumah rumah seperti
robot vacuum yang berfungsi untuk
membersihkan lantai dari debu. Robot bisa
disebut sebagai alat mekanik yang dapat
menjalankan berbagai macam tugas fisik, baik di
kontrol maupun di program terlebih dahulu untuk
melakukan perintah perintah yang di butuhkan.
Robot juga bisa ditugaskan untuk membantu
perkerjaan rumah tangga, hampir keseluruhan
pekerjaan rumah tangga bisa dikerjakan
menggunakan robot. Namun kenyataanya, masih
banyak masyarakat yang belum memakai
teknologi robot dikarnakan harganya yang
lumayan mahal dan kurangnya pengetahuan
dalam menggunakan robot untuk rumah tangga.
Lantas untuk permasalahan tersebut maka harus
membuat alat untuk membantu perkerjaan rumah
tangga yang bisa digunakan untuk meringankan
perkerjaan rumah. Dari permasalahan latas
belakang, maka dirancang alat untuk tugas akhir
dengan judul βRancang Bangun Robot
Pembersih Lantai Berbasis Mikrokontroler
Dengan Pengendalian Smartphone Androidβ
Alat ini merupakan perkembangan dari Rancang
Bangun Robot Vacuum Cleaner Berbasis
Mikrokontroler oleh Afwan Zikri, Anton
Hidayat, dan Derisma (2015) dengan merancang
dan membuat robot untuk membantu pekerjaan
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 2
rumah.[1]
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari pembuatan alat ini
membuat rancang bangun pembersih lantai yang
dapat membantu pekerjaan rumah.
II. TEORI DASAR
2.1 Baterai Lithium
Baterai adalah elemen kering yang mempunyai
sumber energi kimia yang terdapat pada baterai
yang dapat di rubah menjadi energi listrik yang
bisa di aplikasikan pada komponen elektronik
yang kecil. Seperti perangkat-perangkat
elektronik yang dapat dimbawa kemana-mana
seperti handphone, power bank, dan remot
control mengunakan baterai sebagai sumber
listrik. Sedangkan baterai tidak memerlukan
penyambungan alat yang digunakan untuk
mentransmisikan tegangan dari satu tempat
keptempat lainnya, supaya bisa memudahkan di
bawa kemana-mana. tiap baterai memiliki
terminal - (positif) dan terminal + (negatif)serta
elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar.
Output arus listrik dari baterai adalah arus searah
atau bisa disebut juga dengan arus DC (direct
current). Gambar dapat ditunjukkan pada gambar
1 berikut : [2]
Gambar 1 Baterai Lithium-ion
Pada gambar 2.1 ditunjukan pada baterai lithium-
ion terdapat informasi yang terdapat pada baterai
seperti :
a. 18650 adalah ukuran baterai yaitu untuk
angka 18 untuk diameter baterai
18mm dan angkat 650 untuk
ukuran tinggi baterai yaitu
65,0mm
b. 6800mAh adalah kapasitas listrik yang
terdapat di baterai
c. 3.7V adalah tegangan output baterai
d. Li-ion adalah singkatan dari jenis baterai
Lithium-ion
e. Anoda adalah sisi negative baterai
f. Katoda adalah sisi positif baterai
Konsumsi daya listrik pada baterai
lithium-ion dapat dilakukan penghitungan
pemakaian baterai pada sebuat alat. Untuk
meghitung pemakaian baterai tersebut didasarkan
pada analisis pada isotrofis, seperti pada
persamaan 2.1 berikut : [13]
ππππ‘π’ πππππππππ πππ‘ππππ =πΎππππ ππ‘ππ πππ‘ππππ
π΄ππ’π πππππ πππ πππ’ππ’βππβ¦β¦.(1)
Dimana :
kapasitas baterai = amper hour (Ah)
arus kerja keseluruhan = kuat arus
(Ampere)
2.2 Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik berfungsi untuk mengetahui
adanya sebuah objek yang terdeteksi oleh sensor
ultrasonik, sedangkan untuk mengetahui sensor
ultrasonik mendeteksi adanya objek dikarenakan
adanya transmitter dan reciver yang terdapat pada
sensor ultrasonik, sensor ultrasonik yang
digunakan pada alat ini adalah HC-SR04.
Gelombang suara akan di hasilkan transmitter
yang ada di sensor ultrasonik, gelombang suara
akan dikirim transmitter lalu apabila di depan
sensor terdapat adanya suatu objek makan
gelombang suara yang dihasilkan transmitter
akan di pantulkan kembali oleh objek yang
terdeteksi lalu reciver yang terdapat pada sensor
ultrasonic akan menerima gelombang suara yang
sudah di pantulkan oleh objek, sedangkan apabila
di depan sensor tidak terdapat suatu objek maka
receiver yang terdapat pada sensor ultrasonik
tidak akan menerimah gelombang suara yang di
pancarkan oleh transmitter. Gambar dapat
ditunjukkan pada gambar 2 berikut : [4]
Gambar 2 Sensor Ultrasonik
2.3 Shild Motor Driver L293D
Driver motor shild L293D merupakan module
yang digunakan untuk mengatur kecepatan serta
arah putar motor DC. motor driver shild L293D
adalah driver motor yang kompleks dan praktis
yang memiliki desain seperti arduino UNO R3,
driver ini memiliki 4 output motor yang terdiri
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 3
dari M1, M2, M3, M4 sehinggan driver ini sangat
cocok untuk robot 4wd dan driver L293D juga
memiliki output untuk motor steper dan juga
servo. Gambar dapat ditunjukkan pada gambar 3
berikut : [6]
Gambar 3 Shild Motor Driver L293D
2.4 Arduino UNO R3
Mikrokontroler adalah sebuat komputer kecil di
dalam sebuah chip IC yang berisi CPU, memory,
timer, sound, dan komunikasi serial, port input
output mikrokontroler sangat berguna untuk
pengaman rumah, monitoring rumah. Arduino
UNO R3 adalah sebuah sistem minimum yang
dapat menjalankan mikrokontroler, yang
dimaksud sistem minimum adalah arduino UNO
R3 sudah menyiapkan komponen komponen
untuk bisa menjalankan mikrokontroler
contohnya resistor, kapasitor, LED dan lain-
lainya menjadi kesatuan dan sudah di upload
board loader arduino jadi bisa di program oleh
software arduino tersebut. Gambar dapat
ditujukkan pada gambar 4 berikut : [5]
Gambar 4 Arduino UNO R3
2.5 Motor DC
Motor mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik dengan bantuan magnet. Motor DC
adalah salah satu jenis motor yang sering
digunakan pada berbagai macam komponen
seperti mobil-mobilan, kipas pendingin, dan lain
lain.terdapat 2 bagian penting dalam motor DC
yaitu stator dan robot dimana stator merupakan
bagian utama motor DC yang tidak dapat
bergerak sedangkan robot adalah bagian utama
motor DC yang dapat bergerak. Sehingga apabila
motor DC dialiri listrik maka baik stator dan rotor
menghasilkan magnet, dan kemagnetan itu
membuat rotor berputar. Gambar dapat
ditunjukkan pada gambar 5 berikut [7]
Gambar 5 Motor DC
2.6 Module Bluetooth
Module Bluetooth merupakan sarana komunikasi
antar mikrokontroler dengan device lainnya yang
memiliki teknologi beluetooth semisalnya
smartphone dengan alat elektronik lainya yang
memiliki teknologi beluetooth. Fungsi Bluetooth
yaitu memudahkan proses berbagi data baik
video, audio, maupun berkas, sehingga
menggantikan sarana perantara kabel dalam
proses berbagi data. Gambar dapat ditunjukkan
pada gambar 6 berikut [9]
Gambar 6 Module Bluetooth
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 4
2.7 Servo
Motor servo SG09 adalah motor yang sering
dijumpai pada RC, remot control, pesawat, dan
robot berkaki. Motor servo merupakan aktuator
dengan kontrol umpan balik dimana pergerakan
motor ini sudut 0 sampai 180 derajat. Secara
sederhana motor servo terdiri dari motor DC,
gear, driver motor, lengan motor . sebagai
penggerak utamanya yaitu motor DC tersebut
dihubungkan pada rangkaian gearbox yang
bertujuan untuk menambahkan torsi dari putaran
motor DC dengan tujuan akhir lengan motor servo
Berikut gambar motor servo SG09 2.14 : [9]
Gambar 7 Servo SG90
2.8 Relay 2 Channel
Relay arduino adalah modul yang berfungsi
sebagai saklar elektrik yang mampu menyalakan
atau mematikan setiap komponen yang terhubung
pada relay. Modul relay akan memproses secara
otomatis berdasarkan perintah logika yang
diberikan pada arduino. [10] untuk membedakan
relay dan saklar adalah untuk menyalakan dan
mamatikan sebuah komponen yang terhubung
pada saklar di lakukan dengan cara manual,
sedangkan relay harus memiliki arus listrik untuk
menyalakan dan mematikan tiap komponen yang
terhubung relay. Penggunaan relay pada arduino
dilakukan secara otomatis. Dalam hal ini relay
difungsikan untuk menyalakan dan mematikan
komponen. Relay membutuhkan tengagan 5VDC
untuk inputnya. Tegangan pada relay didapat dari
shild motor driver L293D. Sehingga relay dapat
mengoprasikan tengangan 12 VDC untuk
dinyalakan atau dimatikan untuk komponen
motor DC yang memerlukann tegangan DC. Fisik
dari relay ditunjukan pada gambar 8 berikut : [10]
Gambar 8 Relay 2 Channel
2.9 App Inventor
Aplikasi inventor adalah aplikasi web yang
menggunakan sistem menyeret, dan menjatuhkan
blok visual program yang memungkinkan untuk
membuat dan mengembangkan aplikasi untuk
android. Cukup dengan memahami alur logika
sebuah program . Berikut gambar MIT app
inventor yang ditunjukan pada gambar 9 berikut :
[11]
Gambar 9 App Inventor
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 Umum
Perancangan dari alat ini memiliki sistem kerje
bahwa Arduino R3, dan L293D driver motor
berperan sebagain pengontrolan dari keseluruhan
sistem robot pembersih lantai, dimana M1, M2,
M3, M4 yang terdapat pada driver motor L293D
terhubung dengan motor DC. Terdapat 2 mode
pada robot yaitu mode manual, dan mode
automatis, apabila robot dalam mode manual
maka robot dapat di kontrol secara manual
menggerakan robot ke kiri, kanan, depan,
mundur, dan dapat mengontrol relay agar motor
vacuum dan motor gearbox dapat dikandalikan on
atau off, sedangkan pada mode automatis robot
akan jalan maju secara automatis dan akan
berhenti ketika terdapat halangan di depan robot.
Servo dan sensor ultrasonik akan berfungsi
apabila terdapat halangan didepan robot, robot
akan mundur sedangkan servo akan berputan ke
kiri dan ke kanan dengan begitu sensor ultrasonik
dapat membaca jalur yang tidak terdapat
halangan. Robot akan menerima input dari
bluetooth dan L293D driver motor yang
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 5
terhubung dengan arduino UNO R3. Sementara
untuk komunikasi nirkabel digunakan juga
dengan alat pengontrolan yaitu arduino R3 akan
mengsingkronkan dengan smartphone akan
mengirimkan informasi-informasi melalui
aplikasi kontrol yang telah tersedia, dan dapat
menerima perintah pengguna untuk mengontrol
robot pembersih lantai.
dapat dilihat blok diagramnya seperti pada
gambar 10 di bawah ini :
Gambar 10 Blok Diagram Sistem Perancangan
3.2 Diagram Alir
Secara garis besar perancangan sistem robot
pembersih lantai mikrokontrolernya
menggunakan arduino UNO R3 dan shild motor
driver L293D sebagai driver motor sebagai
pengontrolannya menggunakan software app
inventor yang sudah dibuat agar dapat
mengoprasikan robot pembersih lantai dengan 2
mode yaitu manual dan automatis, serial
komunikasi menggunakan Bluetooth. Robot
pembersih lantai pada mode manual maka dapat
menjalankan robot maju, mundur, ke kiri, ke
kanan, menyalakan vacuum atau pompa air secara
manual dengan cara menekan tombol yang
tersedia di app, sedangkan pada mode autopilot
robot akan menyalakan vacuum dan pompa air
dengan automatis robot akan maju jika di depan
robot terdeteksi halangan makan servo akan
bergerak ke kiri dan kanan untuk menentukan
jarak mana yang lebih luas, setelah menentukan
jarak yang luas maka robot dapat berbelok ke kiri
atau ke kanan secara automatin. seperti pada
gambar 11 berikut :
Gambar 11 Diagram Alir Sistem Robot
Pembersih Lantai
Berikut penjelasan diagram alir dari program
robot pembersih lantai berbasis mikrokontoler
dengan pengendalian smartphone android. seperti
pada gambar 12 berikut :
Gambar 12 Diagram Alir Program
3.3 Perancangan Rangkaian Driver Motor
Pada perancangan rangkaian driver motor yang
terhubung dengan mikrokontroler sebagai driver
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 6
pengerak robot. Rangkaian mikrokontroler
terhubung dengan shild driver L293D serta
skematik dari perancangan rangkaian shild driver
motor yang terhubung dengan mikrokontroler
arduino dapat dilihat seperti pada gambar 13
berikut :
Gambar 3. 13 Perancangan rangkaian driver
motor ke mikrokontroler
3.4 Perancangan Rangkaian Motor DC
Pada perancangan rangkaian motor DC yang
terhubung dengan shild driver motor L293D
sebagai pengerak robot. Rangkaian motor DC
serta skematik dari perancangan rangkaian motor
DC dapat dilihat seperti pada gambar 14 berikut :
Gambar 14 Rangkaian Motor DC
Pada gambar 3.7 perancangan rangkaian motor
DC terdapat shild motor driver L293D yang sudah
terhubung dengan pin arduino UNO R3. Terdapat
4 buah motor DC pada motor 1 disambungkan ke
sumber M1 yang terdapat pada motor driver, pada
motor 2 masuk ke sumber M2, pada motor 3
masuk ke sumber M3, pada motor 4 masuk ke
sumber M4. Skematik rangkaian Motor DC
ditunjukkan pada gambar 15 berikut :
Gambar 15 Skematik Rangkaian Motor DC
3.5 Perancangan Rangkaian Sensor
Pada alat ini menggunakan sensor ultrasonik dan
servo sebagai penentu gerak robot dengan
menggunakan mode automatis dengan
komunikasi bluetooth pada aplikasi kontrol.
Rangkaian dan skematik sensor ultrasonik dapat
dilihat seperti pada gambar 16 dan 17 berikut :
Gambar 16 Rangkaian Sensor
Pada gambar 17 perancangan rangkaian sensor
ditambahkan beberapa komponen seperti sensor
ultrasonik HC-SR04 pada pin HC-SR04 trig dan
echo masuk ke pin A0 dan A1 yang ada di motor
driver sedangkan VCC dan GND masuk ke 5V,
GND motor driver, pada servo SG-90 langsung
dihubungkan ke pin servo yang tersedia di motor
driver, pada pin module bluetooth Rx dan Tx
masuk ke pin Tx dan Rx yang ada di motor driver,
untuk VCC dan GND masuk ke 5V dan GND
yang terdapat di motor driver. Skematik
rangkaian sensor dapat ditunjukkan pada gambar
17 berikut :
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 7
Gambar 17 Skematik Rangkaian Sensor
3.6 Perancangan Rangkaian Keseluruhan
Padabperancangangrangkaianokeseluruhaniyang
amerupakanmgabunganhdaribseluruhnperancang
anhdarimmasing masing module dan sensor yang
dirangkai menjadi sebuah sistem robot pembersih
lantai. Rangkaian dan skematik dari perancangan
alat ini secara keseluruhan dapat dilihat seperti
gambar 18 dan 19 :
Gambar 18 Rangkaian Keseluruhan
Pada gambar 18 perancangan rangkaian relay
ditambahkan relay 2 channel yang dapat
menyalakan dan mematikan beberapa komponen
dengan cara IN1 dan IN2 pin relay masuk ke pin
A2 dan A3 yang terdapat di motor driver, untuk
VCC dan GND di pin relay masuk ke pin 5V dan
GND yang terdapat di motor driver. Sedangkan
untuk keluaran relay 2 cahannel pada outputan
channel 1 NO 1 disambungkan dengan negative
komponen vacuum dan motor gearbox, pada
channel 2 NO 2 disambungkan dengan negative
komponen pompa air, untuk COM channel 1
masuk ke tegangan 11.1V untuk channel 2 masuk
ke tegangan 5V yang ada di motor driver.
Gambar 16 Skematik Rangkaian Keseluruhan
3.7 Perancangan Perangkat Lunak
Program robot pembersih lantai dengan
menggunkanan perangkat lunak yang dinamakan
integrated deveopment encivironmet (IDE), yaitu
sebuah software yang digunakan untuk
melakukan mengembangan sebuah program atau
untuk memasukan suatu program agar melakukan
fungsi-fungsinya dengan melalui sintaks
pemrograman. Fungsi dari software IDE ini juga
sebagai text editor untuk mengedit program,
membuat program, dan mengupload ke board
Arduino UNO R3.
3.8 Perancangan Perancangan Aplikasi
Control
Pada perancangan aplikasi control robot
dimaksudkan untuk dapat membuat aplikasi yang
dapat menggontrol robot pembersih lantai, yang
dapat di desain sendiri sesuai dengan dengan yang
dapat diperintahkan oleh robot. Aplikasi ini juga
digunakan untuk melakukan koneksi bluetooth
yang ada pada robot pembersih lantai. Berikut
gambar aplikasi control yang ada pada gambar
3.18 berikut :
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 8
Gambar 17 Aplikasi Control Robot Pembersih
Lantai
IV PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Pengujian
Untuk mengetahui kinerja dari sistem yang telah
dibuat, maka perlu dilakukan sebuah pengukuran
yang berfungsi untuk mengetahui kinerja dari
masing-masing bagian sistem seperti modul
sensor, modul relay, dan perangkat lainnya,
apahkah sudah sesuai atau tidak dengan sperifikasi
alat yang dibuat. Untuk rangkaian yang di ukur
adalah rangkaian sensor ultrasonik, rangkaian
module Bluetooth.
4.2 Prosedur Pengoprasian Alat
Prosedur pengoperasian adalah langkah-langkah
yang dilakukan dalam proses pengujian robot
pembersih lantai adapun proses pengoperasian
robot pembersih lantai secara otomatis dan
manual dapat dilakukan dengan langkah - langkah
sebagai berikut :
1. Menyalakan Bluetooth pada smartphone
2. Membuka aplikasi control yang terdapat
pada smartphone
3. Menyalakan saklar on pada robot
pembersih lantai yang sudah terdapat
baterai
4. Melakukan pairing kepada smartphone ke
robot.
5. Tekan tombol maju, mundur, kiri, kanan
menyalakan pompa, menyalakan vacuum
dengan cara menekan tombol di aplikasi
control dengan cara manual.
6. Tekan tombol autopilot untuk menjalankan
robot secara automatis.
7. Dan untuk menghentikan keseluruhan
sistem dengan menekan saklar off yang
terdapat pada robot.
4.3 Pengujian dan Analisis Pada Sistem
Kerja Sensor Ultrasonik
Pengujian ini dilakukan untuk tujuan mengetahui
cara kerja sensor ultrasonik seperti apa dalam
membaca jarak dari satu objek ke sensor
ultrasonik yang terdapat pada alat robot pembersih
lantai. dengan menentukan jarak yang akan di uji
terhadap pengoprasian robot pembersih lantai
dengan program yang terdapat pada robot, robot
tidak bisa maju <30 cm dengan begitu makan akan
ditentukan dengan jarak uji percobaan ke 1 10 cm,
percobaan ke 2 20 cm, percobaan ke 3 30 cm,
percobaan ke 4 40 cm. Pengujian sensor ultrasonik
terhadap pengoprasian robot pembersih lantai
ditunjukkan pada tabel 1 berikut :
Tabel 1 Hasil pengujian sensor terhadap robot
Percob
aan ke-
Jara
k uji
dari
sens
or
(cm)
Jarak
terba
ca
(cm)
Servo
bergerak ke
Left/Right
jika sensor
<30
Robot
berger
ak
Jarak
terba
ca L
Jarak
terba
ca R
1 10 9 72 43 kiri
2 20 19 81 29 Kiri
3 30 29 35 91 Kana
n
4 40 39 - - Maju
Dari hasil pengujian sensor ultrasonik terhadap
robot pembersih lantai digunakan untuk
mengetahui program yang terdapat pada robot
sangat baik dikarenakan setiap ada halangan robot
bergerak ke tempat yang lebi luas dari jangkauan
sensor ultrasonik pada jarak 10 cm sensor
ultrasonik membaca jarak 9 cm dan robot
membaca jarak Left: 72 cm, Right: 43 cm lalu
robot bergerak ke kiri, pada jarak 20 cm sensor
membaca jarak 19 cm dan robot membaca jarak
Left: 81 cm, Right: 29 cm lalu robot bergerak ke
kiri, pada jarak 30 cm sensor membaca jarak 29
cm dan robot membaca jarak Left: 35 cm, Right:
91 cm lalu robot bergerak ke kanan, pada jarak 40
cm sensor membaca jarak 39 cm dengan begitu
robot akan tetap maju dikarenakan program yang
terdapat pada robot tidak bisa <30 cm. dengan
hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan
bahwa sensor ultrasonik pada robot berfungsi
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 9
mengikuti program yang telah di masukan ke
robot. Pembacaan sensor sesuai dengan nilai
pengukuran menggunakan pengaris.
4.3.1 Pengujian dan Analisis Sistem Kerja
Module Bluetooth
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
dari module bluetooth dalam koneksi atau pairing
antar aplikasi control dengan robot pembersih
lantai yang terdapat modul bluetooth sebagai
penghubung smartphone android dengan robot.
Pengujian dilakukan berdasarkan dengan simulasi
nyata melakukan pairing dengan cara
mengkoneksikan aplikasi ke robot dalam satuan
meter (m) dengan menentukan beberapa jarak
yang akan di uji dalam pengujian ini ditentukan
dengan jarak 1 m, 5 m, 10 m, 15m. pengujian
modul bluetooth ditunjukkan pada tabel 2 berikut
:
Tabel 2 Hasil pengujian modul bluetooth
Percobaan
ke-
Jarak uji
bluetooth
(m)
Pairing
aplikasi
ke robot
Keterangan
1 1 Berhasil Berhasil
pairing
2 5 Berhasil Berhasil
pairing
3 10 Berhasil Berhasil
pairing
4 15 Berhasil Berhasil
pairing
5 30 Berhasil Berhasil
pairing
6 40 Tidak
berhasil
Robot
tidak
terhubung
Dari hasil pengujian pairing modul buetooth ke
aplikasi control digunakan untuk mengetahui
modul bluetooth terhubung atau tidak terhadap
aplikasi control pada jarak 1 m aplikasi dapat
terhubung dengan robot, pada jarak 5 m aplikasi
dapat terhubung dengan robot, pada jarak 10 m
aplikasi dapat terhubung dengan robot, pada jarak
15 m aplikasi dapat terhubung dengan robot, Pada
jarak 30 m aplikasi dapat terhubung dengan robot,
pada jarak 40 m aplikasi tidak terhubung dengan
robot Dengan hasil yang telah diperoleh dapat
disimpulkan bahwa modul bluetooth dapat pairing
ke robot walaupun jarak antar smartphone ke
bluetooth berjarak 30 meter tetep terhubung
sedangkan pada jarak 40 meter aplikasi tidak
terbubung dengan robot. Pembacaan modul
bluetooth sesuai dengan nilai pengukuran
menggunakan meteran dan pengujian dilakukan
tanpa ada halangan dari smartphone ke robot .
Setelah melakukan pengujian koneksi smartphone ke robot, maka diperlukan pengujian
jarak koneksi bluetooth antara smartphone dan
robot sehingga di dapat jangkauan koneksi yang
maksimal untuk pengendalian robot dan akan
dapat hasil sebagai berikut saat jarak koneksi
bluetooth terhubung robot dapat dikendalikan,
saat koneksi bluetooth terputus-putus robot susah
dikendalikan, saat koneksi bluetooth terputus
robot tidak dapat dikendalikan. Hasil pengujian
jarak koneksi dari smartphone ke robot
ditunjukkan pada tabel 3 berikut :
Tabel 3 Hasil pengujian jarak koneksi
Percobaa
n ke
Jarak
(m)
Hasil Keterangan
1 1
sampa
i 24
Terhubun
g
Robot dapat
dikendalika
n
2 26
sampa
i 30
Putus-
putus
Robot susah
dikendalika
n
3 32
sampa
i 40
Tidak
terhubung
Robot tidak
dapat
dikendalika
n
Dari hasil pengujian koneksi dari smartphone ke
robot dapat disimpulkan untuk jangkauan jarak
koneksi bluetooth antara smatphone android dan
robot pembersih lantai untuk dapat dikendalikan
sepenuhnya dengan jarak jangkauan maksimal 25
meter sampai dengan jarak 32 meter mengalami
sinyal yang kurang baik yaitu terputus-putus, dan
lebih dari jangkauan 32 meter akan mengalami
koneksi yang mana sinyalnya terputus sehingga
robot tidak dapat dikendalikan lagi. Pembacaan
koneksi bluetooth sesuai dengan nilai pengukuran
menggunakan meteran dan pengujian dilakukan
tanpa adanya halangan dari smartphone ke robot.
4.3.2 Pengujian dan Analisis Sistem kerja relay
2 channel
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
dari relay 2 channel yang berfungsi untuk
memutuskan tegangan arus kepada perangkat
seperti pompa air, motor DC, dan vacuum. Untuk
mengetahui sensitifitas dari kinerja relay ini
diperlukan pengujian sensitifitas dengan
menentukan apahkan sudah sesuai ketika hanya
relay pada posisi on perangkat juga akan on dan
ketikan relay pada posisi off perangkat juga akan
di posisi off, yang selanjutnya dilakukan
pengukuran tegangan pada masing-masing kondiri
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 10
realy. Hasil dari pengujian sensitifitas kerja pada
relay ditunjukkan pada tabel 4 berikut :
Tabel 4 Hasil pengujian dengan kondisi relay off
semua
Rela
y
Perangk
at
kondi
si
Teganga
n pada
perangk
at relay
(VDC)
Teganga
n pada
perangk
at (V)
1 Motor
vacuum
Off 11.7 4,8V
2 pompa Off 4,8 4,8V
Tabel 5 Hasil pengujian dengan relay satu dalam
keadaan on
Rela
y
Perangk
at
kondi
si
Teganga
n pada
perangk
at relay
(VDC)
Teganga
n pada
perangk
at (V)
1 Motor
vacuum
On 9,1 4,7
2 pompa Off 4,8 4,8
Tabel 6 Hasil pengujian dengan relay dua dalam
keadaan on
Rela
y
Perangk
at
kondi
si
Teganga
n pada
perangk
at relay
(VDC)
Teganga
n pada
perangk
at (V)
1 Motor
vacuum
Off 11,4 4,7
2 pompa On 4,7 4,5
Tabel 7 Hasil pengujian dengan kondiri relay on
semua
Rela
y
Perangk
at
kondi
si
Teganga
n pada
perangk
at relay
(VDC)
Teganga
n pada
perangk
at (V)
1 Motor
vacuum
On 8,9 4,5
2 Pompa On 4,7 4,5
Dari hasil pengujian relay dapat dilihat bahwa
relay dalam posisi off maka tegangannya akan
besar, sedangkan apabila salah satu relay kondisi
on makan teganganya lebih kecil dari kondisi
relay off. Relay dapat berkerja dengan baik untuk
menghubungkan atau mematikan perangkat yang
bersumber listrik 11,7 VDC untuk motor vacuum
sedangkan 5 VDC untuk pompa mini. Tegangan
yang didapatkan pada relay kondisi off semua,
maka didapatkan tegangan sebesar 11,7 VDC
untuk motor vacuum dan 4,8 VDC untuk pompa
air mini, dan untuk bebannya didapat hasil
pengukuran dan didapat tegangan pada perangkat
robot sebesar 4,8 VDC. Sementara ketika kondisi
on untuk semua relay maka didapatkan tegangan
rata-rata sebesar 8,9 VDC untuk motor vacuum,
dan 4,7 VDC untuk pompa air mini dan untuk
perangkat didapatkan tegangan sebesar 4,5 VDC.
4.4 Pengujian dan Analisis sistem kerja
daya tahan baterai robot
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
daya tahan baterai lithium-ion pada robot
pembersih lantai. Untuk mengetahui daya tahan
baterai maka diperlukan sensitifitas arus (ampere)
yang terdapat pada robot pembersih lantai dengan
cara menghitung tiap komponen yang
berhubungan langsung dengan robot pembersih
lantai seperti pada relay 2 channel, shild motor
driver L293D, modul bluetooth, servo, sensor
ultrasonik, motor DC, motor gearbox, vacuum,
dan pompa air. Hasil dari pengujian sensitifitas
arus pada robot arduino ditunjukan pada tabel 8
berikut :
Tabel 8 Hasil pengujian arus
n
o
kompo
nen
Arus
yang
dipero
leh
mA
Arus
yang
dipero
leh
mA
Arus
yang
dipero
leh
mA
Rata-
rata
arus
yang
dipero
leh
1 Shild
L293D
motor
driver
1,36 1,36 1,35 1,36
2 Motor
1
1,29 1,29 1,29 1,29
3 Motor
2
1,29 1,28 1,29 1,29
4 Motor
3
1,28 1,29 1,29 1,29
5 Motor
4
1,29 1,29 1,29 1,29
6 Motor
gearbo
x
1,37 1,36 1,37 1,37
7 Vacuu
m
1,37 1,38 1,38 1,38
8 Pompa
air
0,32 0,32 0,31 0,32
9 Relay
2
channe
l
1,05 1,04 1,05 1,05
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 11
1
0
Modul
e
blueto
oth
0,31 0,31 0,30 0,31
1
1
Sensor
ultraso
nik
0,20 0,21 0,21 0,21
1
2
Servo 0,20 0,19 0,20 0,20
Arus total 11,36
mA
Dari hasil pengujian pada sensitifitas arus pada
tiap komponen dengan cara mengukur arus setiap
komponen seperti pada shild L293D yang
memiliki arus 1,36 mA, pada motor 1, motor 2,
motor 3, motor 4, memiliki arus yang sama yaitu
1,29 mA, pada motor gearbox memiliki arus 1,37
mA, pada vacuum memiliki arus 1,38 mA, pada
poma memiliki arus 0,32 mA, pada relay 2
channel memiliki arus 1,05 mA, pada module
bluetooth memiliki arus 0,31 mA, pada sensor
ultrasonIC memiliki arus 0,21 mA, pada servo
memiliki arus 0,20 mA. Setelah menghitung arus
setiap komponen yang dimiliki robot pembersih
lantai maka dapat menghitung arus total pada
robot pembersih lantai, dengan cara
menambahkan setiap arus pada komponen
menjadi 1 dengan begitu arus total yang dimiliki
robot pembersih lantai yaitu sebesar 11,36 mA
maka dapat dilakukan perhitungan daya tahan
baterai menggunakan persamaan 2.1 berikut :
ππππ‘π’ πππππππππ πππ‘ππππ
=πΎππππ ππ‘ππ πππ‘ππππ
π΄ππ’π πππππ πππ πππ’ππ’βππ
Dimana :
kapasitas baterai = amper hour (Ah)
arus kerja keseluruhan = kuat arus
(Ampere)
π€πππ‘π’ πππππππ πππ πππ‘ππππ =6,8 π΄β
0,1136
= 56 menit
Dieffisiensi baterai 20% = 11,8 menit
Total pemakaian = 56 menit β 11,8menit
46,2 (46 menit, 2detik)
Setelah melakukan perhitungan menggunakan
persamaan yang terdapat di 1 berikut penjelasan
angka yang terdapat pada persamaan perhitungan
1
6,8Ah = kapasitas baterai
0,1136 = arus kerja keseluruhan robot
yang terdapat pada tabel 4.10
56 menit = hasil keseluruhan daya tahan
baterai
Dieffisiensikan 20% = hasil keseluruhan
daya tahan baterai β 20%
46,2 menit = hasil daya tahan baterai
setelah dieffisiensikan 20%
maka daya tahan baterai hanya 46,2 menit (46
menit, 2 detik) hasil perhitungan baterai akan di
uji coba dengan cara mengoprasikan robot
pembersih lantai selama 15 menit, 20 menit, 30
menit, 40 menit, 50 menit. Berikut tabel 9
pengoprasian robot berikut :
9 Hasil pengujian robot
Percobaan
ke-
Waktu
uji
coba
(menit)
Robot keterangan
1 15 Aktif Robot aktif
2 20 Aktif Robot aktif
3 30 Aktif Robot aktif
4 40 Melemah Robot
mulai
melemah
5 50 Melmah Robot
sangat
lemah
untuk
bergerak
Dari hasil yang ditunjukan pada table 4.12 robot
bergerak dengan baik dikarenakan robot dalam
waktu 40 menit robot masih berjalan tanpa ada
kendala sedangkan robot muali melemah apabila
robot dinyalakan lebih dari 40 menit dikarenakan
baterai yang mulai mau habis daya, setalah baterai
habis maka baterai dapat di isi ulang dengan cara
meng charger secara manual. Dapat disimpulkan
robot bergerak sesuai dengan kapasitas baterai
yang digunakkan.
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan perancangan untuk
membuat robot pembersih lantai. Dengan
demikian data-data dan pengujian untuk hasil
robot pembersih lantai dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengujian setiap komponen masing-
masing memiliki fungsi yang berbeda
beda seperti sensor ultasonik memiliki
sensitifitas yang hampir mirip dengan
pengukuran penggaris. Sedangkan pada
komponen relay 2 channel yang berfungsi
menyambungkan atau memutuskan
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 12
komponen seperti motor gearbox,
vacuum, pompa air yang terdapat pada
robot memiliki maisng-masing output 4,8
VDC pada kondisi off, sedangkan masing-
masing output sebesar 4,5 VDC untuk
kondisi on. Pada komponen module
bluetooth yang terdapat pada robot untuk
pengkoneksian dari smartphone android
ke robot pembersih lantai diketehui jarak
maksimalnya untuk pengoprasian robot
pembersih lantai adalah sebesar 30 meter.
sedangkan apabila pengoprasian
smartphone android ke robot pembersih
lantai berjarak 32 meter / lebih dari 30
meter robot susah dikendalikan bahkan
tidak dapat di kontrol untuk koneksi dari
smartphone ke robot
2. Diperlukan 3 buah baterai lithium-ion 3,7
V dan 6,8 ah yang terhubung sehingga
kapasitas baterai tetap sebesar 6,8 ah
dengan tegangan 11,1 V. dengan begitu
daya tahan baterai hanya sampai 46,2 (46
menit, 2 detik).
3. Setiap komponen yang berkerja pada
robot pembersih lantai berkerja dengan
baik dan sesuai dengan fungsinya,
mengikuti program yang telah di buat.
Pada control robot menggunakan aplikasi
juga berkerja dengan baik mengikuti
perintah yang telah dibuatkan untuk robot
pembersih lantai, hanya sajah sering
terjadi delay untuk pengoprasian robot
pembersih lantai, dikarenakan jarak dari
robot bluetooth ke smartphone android.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Afwan Zikri, Anto Hidayat, dan Derisman
Rahmadani βRancang Bangun Robot
Vacuum Cleaner Berbasis
Mikrokontrolerβ Universitas Andalas,
Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang.
[2] Badril β Rancang Bangun Robot
Pemadam api menggunakan kontrol
arduino via bluetooth berbasisi arduino
r3β Universitas Sumatra Utara Medan,
Fakultas matematika dan
ilmupengetahuan alam.
[3] https://de-tekno.com/2018/05/mengenal-
battery-18650-battery-dengan-power-
besar/ (diakses pada 26nov 2021 pukul
13.05)
[4] http://repository.uinsuska.ac.id/17942/7/
7.%20BAB%20II.pdf (diakses pada 03
des 2021 pukul 13.20)
[5] https://teknikelektronika.com/pengertia
n-motor-DC-prinsip-kerja-DC-
motor/#google_vignette (diakses pada
31 mei 2021 pukul 16.40)
[6] https://www.andalanelektro.id/2018/09/c
ara-kerja-dan-karakteristik-sensor-
UltrasonIC-hcsr04.html (diakses pada 31
mei 2021 pukul 10.20)
[7] https://www.aldyrazor.com/2020/05/mo
dul-relay-arduino.html (diakses pada 31
mei 2021 pukul 16.40)
[8] https://www.narincomICro.com/uploads/
files/6aead78267349027f0867eda45a615
29.pdf (diakses pada 31 mei 2021 pukul
11.15)
[9] Sensor, 2019, "Pengertian Sensor dan
Jenis-jenis Sensor" https://
teknikelektronika.com/pengertian-
sensor-jenis-jenis-sensor/ (diakses
pada 31 mei 2021 pukul 16.05).
[10] WICaksono, Hidayat. "Mudah Belajar
Mikrokonroler Arduino" Informatika,
Bandung. 2017.
PENULIS
1) Anshori Dinul Haq ST., Alumni (2021)
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Pakuan Bogor
2) Ir. Yamato, M.T. Staf Dosen Program
Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik,
Universitas Pakuan Bogor.
3) Agustini Rodiah Machdi, ST. MT. Staf
Dosen Program Studi Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Pakuan
Bogor.