Upload
independent
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
PRAKTIKUM I
MEDAN MAGNETIK PADA SOLEINOIDA
1. TUJUAN
Untuk mengamati efek dari medan magnet pada sebuah solenoida.
2. JENIS PRAKTIKUM
2.1 Garis gaya magnetik dari sebuah solenoida.
2.2 Gaya tarik magnetik dari sebuah solenoida.
2.3 Efek arus solenoida terhadap gaya tarik.
3. ALAT DAN BAHAN
Modul 61-400
Induction test rig
Kumparan
Kompas
Solenoida test rig
Mistar
4. DASAR TEORI
Medan magnet dalam solenoida jauh lebih kuat bila dibandingkan
dengan medan magnet pada kawat lurus.Jika arah arus sesuai dengan arah
putaran jarum jam, berarti ujung solenoida yang dituju menjadi kutub
utara. Jika arah arus berlawanan dengan putaran jarum jam berarti ujung
solenoida yang dituju menjadi kutub selatan.
Cara menimbulkan medan magnet dengan mengaliri arus listrik
disebut elektromagnet.Cara memperkuat elektromagnet yaitu sebagai
berikut:
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
1. Memperbanyak jumlah lilitan pada kumparan.
2. Memperbesar kuat arus yang mengalir pada kumparan.
Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip kerja elektromagnet:
- katrol magnet
- bel listrik
- pesawat telepon
- relai magnetik
- loudspeaker.
Menurut Lorentz, penghantar berarus listrik dalam medan magnet akan mendapat
gaya yang besarnya:
1. Sebanding dengan kuat medan magnet
2. Sebanding dengan kuat arus
3. Sebanding dengan panjang kawat penghantar.
Kelistrikan dan kemagnetan telah lama dikenal.Namun para ilmuwan
belum mengetahui bahwa ada hubungan antara keduanya. Hubungan keduamya
baru diketahui ketika Hans Christian Oersted menunjukkan bahwa kompas yang
berada di bawah kawat konduktor berarus akan menyimpang. Besarnya induksi
magnet pada kawat konduktor lurus berarus yang panjang tak berhingga dituliskan
secara matematis B = µi/ 2πa. Dimana B adalah induksi magnet (T), i adalah arus
(A) dan a adalah jarak dari kawat konduktor (m).
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Gambar 1.1. Garis gaya magnet mengelilingi sebuah konduktor
Apabila kawat konduktor dibentuk menjadi banyak lilitan akan
terbentuklah sebuah solenoida. Solenoida yang dialiri arus listrik akan memiliki
garis-garis gaya magnet yang serupa dengan sebuah magnet batang.
Gambar 1.2. Garis gaya magnet di sekitar solenoida
Sebuah kumparan solenoida dapat disisipi dengan sebuah inti. Inti dengan
permeabilitas yang tinggi dapat meningkatkan induksi magnet, misalnya sebuah
inti dengan perneabilitas relatif μ = 1000, dapat meningkatkan induksi magnet
pada solenoida hingga 1000 kali besar.
Solenoida yang dialiri arus listrik akan menyerupai sebuah magnet batang.
Prinsip inilah yang digunakan pada sebuah relay dan konstaktor magnetis dimana
sebuah logam akan ditarik ketika arus mengalir pada sebuah solenoida. Aksi ini
dimanfaatkan untuk menyambung dan memutuskan sebuah saklar.
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang
dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar
daripada diameternya. Dalam kasus solenoid ideal, panjang kumparan adalah tak
hingga dan dibangun dengan kabel yang saling berhimpit dalam lilitannya, dan
medan magnet di dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal adalah:
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
di mana:
B adalah kuat medan magnet,
μ0 adalah permeabilitas ruang kosong,
i adalah kuat arus yang mengalir,
dan n adalah jumlah lilitan.
Jika terdapat batang besi dan ditempatkan sebagian panjangnya di dalam
solenoid, batang tersebut akan bergerak masuk ke dalam solenoid saat arus
dialirkan.Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas, membuka pintu,
atau mengoperasikan relay.
Medan Magnet Pada Solenoida
Pada kehidupan sehari-hari kita selalu berdekatan dengan magnet. Bumi
tempat kita tinggal merupakan magnet raksasana,tubuh kita dan benda-benda
sekeliling kita banyak yang mempunyai sifat magnet. Kekuatan magnet sangat
tergantung pada sumbernya, dan daerah disekitar sumber magnet dinamakan
medan magnet.
Medan magnet mempunyai kekuatan untuk menarik atau menolak
bahan/benda yang mempunyai sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan bahan sering
diukur oleh mudah tidaknya suatu bahan dipengaruhi oleh medan magnet. Medan
magnet ini muncul pada suatu konduktor yang dialiri arus. Arus yang berubah
terhadap waktu akan menimbulkan medan magnet yang berubah terhadap waktu
dan menimbulkan medan listrik induksi. Jadi sifat kemagnetan dan kelistrikan dan
terjadi bolak balik sebagai penyebab dan akibat, dan sering dinamakan sebagai
medan elektromagnet.Penerapan medan magnet dan medan elektromagnet sudah
sangat banyak dalam berbagai midang, misangnya bidang kedokteran,
permesinan, alat transportasi, komunikasi dan hardware komputer.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Medan Magnet oleh Arus Listrik
Percobaan Oersted :
I
timur
utara barat selatan
Jika di atas kompas diletakkan kawat berarus listrik yang arahnya dari
selatan ke utara ternyata : kutub U kompas menyimpang ke barat sedangkan kutub
S kompas menyimpang ke timur. Percobaan ini membuktikan bahwa arus listrik
(muatan listrik yang bergerak) dapat menimbulkan medan magnet disekitarnya.
Pertanyaan :
a. Jika kawat ada di atas kompas, dan arusnya dari utara ke selatan
kemanakah kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
b. Jika kawat ada di bawah kompas, dan arusnya dari selatan ke utara,
kemanakah kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
c. Jika kawat ada dibawah kompas, dan arusnya dari utara ke selatan,
kemanakah kutub U dan kutub S menyimpang ?
Jawab :
Arah garis medan magnet yang dihasilkan dapat ditentukan dengan aturan
genggaman tangan kanan Ampere, yakni :
Arah ibu jari = arah arus listrik I
Arah lipatan 4 jari lainnya = arah medan magnet B
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
I
Lingkar garis medan
Bp
P
Medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus
Dengan menggunakan hukum Biot-savart dapat diturunkan medan magnet
disekitar kawat lurus panjang berarus adalah .......
B= µoI2 πa
Dimana,
µo=4 π x10−1 Wb. A−1 m−1 ( permeabilitas magnetik untuk ruang vakum )
I : Kuat arus listrik (A)
a : Jarak titik ke kawat berarus (m)
B : Induksi magnetik (tesla) atau ( Wb.m−2)
π=3,14
Menurut gambar diatas, arah induksi magnet di titik P menuju ke pembaca.
Sedangkan arah induksi magnet di titik Q menjauhi pembaca.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Medan magnet dalam solenoida jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan
medan magnet pada kawat lurus.
Jika arah arus sesuai dengan arah putaran jarum jam, berarti ujung
solenoida yang dituju menjadi kutub utara. Jika arah arus berlawanan dengan
putaran jarum jam berarti ujung solenoida yang dituju menjadi kutub selatan.
Cara menimbulkan medan magnet dengan mengaliri arus listrik disebut
elektromagnet. Cara memperkuat elektromagnet yaitu sebagai berikut:
1. memperbanyak jumlah lilitan pada kumparan
2. memperbesar kuat arus yang mengalir pada kumparan
Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip kerja elektromagnet:
- katrol magnet
- bel listrik
- pesawat telepon
- relai magnetik
- loudspeaker.
Menurut Lorentz, penghantar berarus listrik dalam medan magnet akan
mendapat gaya yang besarnya:
1. sebanding dengan kuat medan magnet
2. sebanding dengan kuat arus
3. sebanding dengan panjang kawat penghantar
Sumber : Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Medan Magnet pada Solenoida
Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan ,
apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Kumparan ini disebut dengan Solenida Besarnya medan magnet disumbu
pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung
Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T )
μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. M
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter ( m )
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah
arus menentukan arah medan magnet pada Solenoida.
Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung:
BP = Medan magnet diujung Solenoida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
L = Panjang Solenoida dalam meter ( m )
Solenoida adalah seutas kawat yang dibentuk menjadi berbentuk spiral
dengan banyak jumlah lilitan ( seperti pada gambar di atas ). Solenoida yang
dibentuk menjadi berbentuk lingkaran disebut toroida (gambar di bawah) .
Untuk menentukan arah dari medan magnetik dari solenoida dan toroida,
gunakan kaidah tangan kanan. Arah jempol menunjukan arah dari kutub
utara sedangkan arah putaran dari keempat jari menunjukan arah dari arus yang
mengalir pada solenoida ( lihat gambar di samping ). Medan magnetik pada
solenoida berbentuk seperti gambar di paling atas part 3 ini .
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Menghitung besar kuat medan magnet pada solenoida
Kuat Medan Magnet pada Toroida
Dengan
n = jumlah lilitan pada solenoida / toroida
L = panjang solenoida
r = radius/jari-jari toroida
k = permeabilitas relatif bahan pengisi solenoida/toroida ( untuk udara/ruang
hampa nilai k = 1 )
Sumber : (http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN
%20MATERI/materi%20fisika/kls%20x/mp_269/materi04.html)
Jika sebuah penghantar dialiri arus listrik maka di sekitar kawat tersebut
akan timbul medan magnet. Hal ini pertama kali dikemukakan oleh seorang
ilmuan yang bernama Hans Chrisitan Oersted (1777 – 1851) melalu percobaannya
yang dikenal dengan percobaan Oersted.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Berdasarkan hasil percobaan, Oersted menyimpulkan bahwa di sekitar
arus listrik terdapat medan magnet atau perpindahan muatan listrik menimbulkan
medan magnet. Arah garis-garis medan magnet atau arah induksi magnet yang
ditimbulkan oleh arus listrik tersebut dapat ditentukan dengan Kaidah Tangan
Kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik maka arah lipatan jari
lainnya menunjukkan arah medan magnet atau arah induksi magnet.
Hukum-hukum Kemagnetan
1) Induksi magnet di dekat kawat lurus panjang berarus
Besar induksi magnetik di suatu titik P yang berjarak a dari kawat
penghantar lurus yang sangan panjang adalah :
Keterangan :
B : induksi magnet pada suatu titik (Wb/m2 atau Tesla)
µ0 : permeabilitas ruang hampa = 4 10^-7 Wb/A.m
I : kuat arus (ampere)
a : jarak titik kawat berarus (meter)
2) Induksi magnet sumbu kawat melingkar berarus
Besar induksi magnetik di suatu titik P yang berada pada sumbu kawat
melingkar berarus adalah :
Jika kawat dililitkan tipis dengan N buah lilitan, besarnya induksi magnet
di pusat lingkaran adalah :
3) Induksi magnet pada Solenoida
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Solenoida adalah suatu lilitan atau kumparan kawat yang rapat dan terdiri
atas N lilitan dengan panjang. Besar induksi magnet di ujung solenoida :
Jika n = jumlah lilitan tiap satuan panjang n = N/l, maka :
Besarnya induksi magnet di pusat solenoida :
4) Induksi magnet pada Toroida
Toroida adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk
suatu lingkaran. Besar induksi magnet pada pusat toroida adalah :
(Sumber : http://ivaradhin.blogspot.com/2013/04/induksi-magnetik.html )
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
5. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1.1 Medan Magnetik Pada Solenoid
1. Pasang induksi test rig pada 61-400 dengan sebuah kumparan
2. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-3
(rangkaian pengetesan) dan gambar 1-1-4(diagram pemasangan).
Gambar 1-1-4: Praktikum 1.1 Diagram Pemasangan
3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 di set ke posisi
tengah.
4. Set CB ke posisi 1
5. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Indikator hijau
pada lampu bercahaya.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
6. Set switch spdt ke posisi bawah (on). Panel sekarang telah siap
untuk memulai praktikum 1.1 seperti gambar 1-1-5.
Gambar 1.5.Percobaan 1.1
Medan lilitan tanpa inti
7. Gunakan kompas dan amati medan di sekitar lilitan
8. Pada gamabr 1-1-10 (a) di skesi table hasil, sket/gambar arah jarum
kompa ketika kompas digerakkan mengelilingi lilitan.
9. Pada gambar 1-1-10 (b) di seksi table hasil, sket/gambar arah
medan. Tipe/tipekal hasil diberikan pada gambar 1-1-13. Medan
lilitan diberikan inti
10. Masukkan inti besi ke tengah lilitan mendukung pada induksi test
rig
11. Amati medan sekeliling lilitan menggunkan kompas catat bahwa
kutub elektromagnetik berada pada ujung batang besi
Aksi Solenoid
12. Set switch spdt ke posisi atas (mati)
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
13. Posisikan inti besi sehingga menempati semua bagian dari coil
pendukung tapi tidak menonjol ke bagian tangan kanan. Gerakkan
inti besi ke bagian kanan dari koil pendukung seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1-1-6.
14. Set variabel resistor ke “max” dan pegang koil pada posisi atas, set
switch spdt ke posisi bawah(on), amati bahwa inti besi bergerak ke
kanan
15. Set switch spdt ke posisi atas (off) dan tekan dan lepas tombol
power. Indikator hijau dipadamkan.
Percobaan 1.2 Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid
1. Lepaskan rakitan lilitan induksi dan pasang solenoid test rig pada 61-
400
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 3-4-7 (rangkaian pengetesan) dan
gambar 3-4-8 (diagram pemasangan).
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Gambar 1-1-8: Praktikum 1.2 Diagram Pemasangan
3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 diset ke posisi
minimum.
4. Set switch spdt ke posisi off (a1)
Menunjuk ke gambar 1-1-9 untuk penempatan setelan alat dan titik
pengukur arus pada solenoid test rig.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Kalkulasi Gaya
5. Untuk memperoleh sebuah nilai untuk gaya bahwa solenoid beropersi
lagi/melawan, ini perlu untuk mengukur luas/jarak per dari panjang
ketegangan/kerenggangan nya, Gunakan satuan nilai per (grams/mm), gaya
terjadi ketika per diperpanjangkan/dimelarkan dapat dihitung. Harga untuk
nilai per adalah 4,38 g/mm.
6. Sesuaikan “load thumkbscrew” jadi beban per tidak dimelarkan dan begitu
tidak ada beban pada poros lengan.
7. Ukuran jarak tegangan/regangan per dalam mm dengan aturan yang tersedia.
Itu seharusnya 20 mm. Catat nilai ini.
Perhitungan Panjang Stroke
8. Untuk menentukan keseluruhan panjang stroke solenoid, tekan inti solenoid ke
bawah strokenya dan ukur sisa panjang yang keluar jauh dari titik. Batas data
ini seharusnya 8 mm untuk jarak terdekat. Dari data yang dihasilkan, ukuran
stroke dirinci sepanjang 4 mm. Oleh karena itu, jika kita mengukur titik
data/dantum 8+14 mm, itu adalah 22 mm untuk (x), inti yang diperpanjang
akan berada pada panjang maksimum strokenya.
9. Setel ukuran stroke dengan mengatur sekrup ke posisi paling kencang.
10. Untuk menghitung ukuran stroke, ukur panjang inti yang tampak dan kurangi
panjang/jarak terdekat untuk 8 mm.
Panjang/Ukuran stroke (SL) = X – CL
11. Setel circuit breaker ke posisi nyala (1)
Tata Cara Pemasangan
12. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Lampu indikator hijau pada
tombol harus menyala.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
13. Tekan kebawah tiang beban (load beam) untuk memperluas/memperpanjang
inti. Set stroke length thumbscrew pada alat percobaan solenoid untuk
mendapatkan panjang inti yang Nampak “x” pada 22 mm.
14. Set tombol spdt ke posisi on”a2”, solenoid mungkin atau tidak mungkin di
energize berhak mendapat toleransi.
Ser tombol spdt hidup dan mati beberapa waktu ketika menyetel stroke length
thumbscrew, sampai inti benar-benar tertarik ke dalam.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
6. DATA HASIL PERCOBAAN
Percobaan 1.1 Medan MagnetikPada Solenoid
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Percoban 1.2 (Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid)
Solenoid
Current (mA)
X-CL = SL
(b) Spring
Length (mm)
Force
(grams)
{(b-20) x
4,38} 20X (mm) CL (mm) SL (mm)
0, 47 x 103 22 8 14 20 0
0, 46 x 103 21 8 13 21 87,6
0, 47 x 103 19 8 11 23 262,8
0, 47 x 103 18 8 10 24 350,4
0, 52 x 103 15 8 7 26 525,6
7. PENGOLAHAN DATA
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
a. SL (mm)
1. X = 22 mm
CL = 8 mm
SL = X – CL = 22 mm – 8 mm = 14 mm
2. X = 21 mm
CL = 8 mm
SL = X – CL = 21 mm – 8 mm = 13 mm
3. X = 19 mm
CL = 8 mm
SL = X – CL = 19 mm – 8 mm = 11 mm
4. X = 18 mm
CL = 8 mm
SL = X – CL = 18 mm – 8 mm = 10 mm
5. X = 15 mm
CL = 8 mm
SL = X – CL = 15 mm – 8 mm = 7 mm
b. Force (grams)
1. Untuk b = 20 mm
Force = {(b – 20) x 4,38} 20
= {(20 -20) x 4,38} 20 = 0 grams
2. Untuk b = 21 mm
Force = {( b – 20) x 4,38} 20
= {(21 – 20) x 4,38} 20 = 87,6 grams
3. Untuk b = 23 mm
Force = {(b – 20) x 4,38} 20
= {(23 – 20) x 4,38} 20 = 262,8 grams
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
4. Untuk b = 24 mm
Force = {(b – 20) x 4,38} 20
= {(24 – 20) x 4,38} 20 = 350,4 grams
5. Untuk b = 26 mm
Force = {(b – 20) x 4,38} 20
= {(26 – 20) x 4,38} 20 = 525,6 grams
8. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Pada percobaan pertama ini, yaitu pengujian medan magnetik pada
solenoida, kami akan membuktikan bahwa fluks – fluks magnetik akan muncul di
sekitar kumparan solenoida yang telah teraliri arus listrik. Cara untuk
membuktikannya, pertama aliri arus terlebih dahulu kumparan solenoida yang
telah di sediakan, setelah itu gunakan sebuah kompas untuk mengetahui bahwa
aliran fluks – fluks magnetik atau medan magnetik tersebut ada di kumparan
tersebut. Dengan menggunakan kompas juga kita dapat melihat bahwa medan
magnet tersebut akan bergerak dari kutub utara menuju kutub selatan. Selain itu
kita juga dapat menentukan kutub – kutub yang terdapat pada ujung – ujung
kumparan solenoida dengan menggunakan kompas ini. Bila jarum kompas
tersebut menunjukkan arah utara berarti ujung solenoid tersebut merupakan kutub
selatan sedangkan bila jarum tersebut menunjukkan arah selatan maka berarti
ujung dari solenoid tersebut merupakan kutub utara, hal ini dikarenakan kutub
dari kompas tersebut mengikuti kutub bumi. Dari percobaan pertama ini dapat kita
ketahui bahwa percobaan ini sudah sesuai dengan teori aliran fluks medan
magnet, yaitu mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan dari kumparan
solenoida tersebut.
Selanjutnya, pada percobaan kedua ini, kita melakukan pengujian terhadap
gaya tarik medan magnet pada sebuah objek pegas. Berdasarkan hasil data
percobaan yang kami lakukan untuk percobaan kedua ini, kami dapat
menyimpulkan bahwa jika panjang inti solenoida yang diberikan semakin kecil
maka pertambahan panjang pegas akan semakin besar, hal ini disebabkan karena
adanya gaya tarik pada inti solenoida yang semakin kecil akan tetapi stroke length
akan semakin pendek dikarenakan pengaruh dari nilai CL yang konstan atau tetap
yaitu 8 mm. Nilai dari stroke length itu sendiri adalah selisih dari panjang X
dengan panjang CL. Dalam percobaan kedua ini juga, kita menghitung Solenoid
current nya dengan menggunakan multimeter yang kita pasang seri dengan
rangkaian pengujian gaya tarik magnet tersebut.nilai dari Solenoid current ini
berbanding lurus dengan panjang inti besi atau nilai X pada data hasil percobaan
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
1.2 yang telah kami lakukan. Dalam data hasil percobaan 1.2 kami juga
menghitung nilai Force closed spring. Nilai force closed spring ini berbanding
lurus juga dengan nilai spring length ketika direnggangkan atau dipanjangkan,
akan tetapi nilai tersebut berbanding terbalik dengan nilai SL atau nilai spring
length awal.
9. KESIMPULAN
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
1. Aliran fluks medan magnet mengalir dari kutub utara menuju kutub
selatan pada kumparan solenoida.
2. Nilai dari Solenoid current ini berbanding lurus dengan panjang inti
solenoida atau nilai X.
3. Nilai force closed spring ini berbanding lurus dengan nilai spring length
ketika direnggangkan atau dipanjangkan.
4. Semakin panjang inti solenoida yang digunakan atau nilai X dengan
nilai CL yang tetap atau konstan, maka nilai force closed spring yang
dihasilkan akan semakin besar.
5. Ketika inti solenoida atau nilai X semakin kecil maka pegas akan
bertambah panjang.
10. TUGAS DAN JAWABAN
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
SOAL
1. Jelaskan perbedaan besaran B dan H dalam teori medan elektromagnetik.
( tuliskan rumus masing – masing ) !
2. Jelaskan prinsip kerja:
a. Rele Kontaktor
b. Motor Induksi
c. Generator
d. Bel Listrik
3. Dua buah penghantar dialiri arus sebesar 2 A dengan searah. Kedua penghantar
tersebut berjarak 12 cm . jika µ0 = 4π x 10−7 Wb/Am. Maka tentukan besar kuat
medan magnet di tengah – tengah kedua penghantar !
JAWAB
1. Dalam permeabilitas , B didefinisikan sebagai kerapatan medan magnet (B)
dalam media. Untuk mencari B ini, dirumuskan sebagai berikut : B = µ . H .
dalam medan magnet dan induksi elektromagnetik untuk solenoida B dirumuskan
sebagai berikut: B = µ0 . i .N
2 l
, sedangkan dalam permeabilitas , H didefinisikan sebagai kuat medan magnet
luar. Untuk mencari H ini , di rumuskan sebagai berikut : H = Bµ
.dalamsekalardanvektormagnetikpotensial , H dapatdirumuskansebagaiberikut :
H = I
2 πρaφ.
2.a. Relay Kontaktor : relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang
digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan
sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan
karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke
kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada
kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
b. Motor Induksi :Prinsip kerja motor induksi adalah berdasarkan induksi
elektromagnet, dimana tegangan sumber diberikan pada kumparan stator,
sehingga inti besi di stator menjadi magnet, kemudian menginduksikan magnet
tersebut ke rotor. Dengan demikian, di kumparan rotor akan terinduksi tegangan
karena kumparan rotor merupakan loop tertutup, maka akan mengalir arus di
kumparan rotor tersebut yang berinteraksi dengan medan magnet di stator,
sehingga timbullah gaya putar pada rotor yang mendorong rotor untuk berputar
dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan
c. Generator : Bila hanya sebuah konduktor saja yang diputar dalam sebuah medan
magnet,maka gaya listrik yang dihasilkan juga sedikit (kecil).Bila konduktor
yang digunakan semakin banyak maka akan dihasilkan gayalistrik semakin besar.
Demikian pula bila konduktor diputar semakin cepatdi dalam medan magnet,
maka bertambah besar pula gaya listriknya.Konduktor yang berbentuk coil
(kumparan), jumlah gaya listrik yang terjadiakan semakin besar.
d. Bel Listrik : Ketika sakelar bel ditekan, arus listrik dari baterai mengalir melalui
interuptor kemudian mengalir ke pegas baja menuju kumparan. Inti besi menjadi
magnet listrik dan menarik jangkar besi beserta pegas baja, sehingga pemukul
mengenai bel dan bel berbunyi.
Ketika jangkar besi beserta pegas baja ditarik oleh elektromagnet, kontak
interuptor terputus sehingga secara otomatis arus listrik dari baterai terputus.
Karena kumparan tidak dialiri arus listrik, inti besi kehilangan sifat magnetiknya
dan tidak mampu lagi menarik jangkar besi. Hal itu menyebabkan jangkar
kembali ke kedudukannya semula dan arus listrik tersambung kembali, demikian
siklus tersebut terjadi terus-menerus.
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
3. Dik :µ0 = 4π x 10−7 Wb/An d = 12cm = 0,12m
I = 2A
Dit : B ?
Jawab:
D merupakan jarak antarakedua kawat, sehingga untuk mencari titik
tengahnya:
a (jarak titik tengah kedua kawat, sehingga) = d/2 = 0,12m/2
= 0,6m
Sehinga dapat kita cari terlebih dahulu kuat medan pada kawat 1, dengan
menggunakan rumus :
B=µ0 I2 π a
B1=4 π x10−7Wb / A x2 A
2 π x0,6 m
B1=6,67 x10−6Wb /m
Lalu untuk kuat medan pada kawat 2 :
B2=4 π x10−7Wb / A x2 A
2 π x0,6 m
B2=6,67 x10−6 Wb/m
Karena arah arus listrik kedua kawat searah, maka arah medan magnet B
di titik tengah dua kawat juga saling berlawanan, sehingga :
Btotal = B2- B1
Btotal = 6,67 x10−6Wb /m - 6,67 x10−6Wb /m
Btotal = 0
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
DAFTAR PUSTAKA
Korps Asisten Laboratorium Fenomena Medan Elektromagnetik. 2015. Modul
Praktikum Fenomena Medan Elektromagnetik. Indralaya : Laboratorium
Fenomena Medan Elektromagnetik Jurusan Teknik Elektro Universitas
Sriwijaya.
Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Penerbit Erlangga.
_____. 2009. Materi 04. (http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi
/KUMPULAN%20MATERI/materi%20fisika/kls%20x/mp_269/materi04.
html., diakses pada tanggal 15 September 2015 di Palembang).
_____. 2013.Induksi Magnetik. (http://ivaradhim.blogspot.com/2013/04/induktksi-
magnetik.html, diakses pada tanggal 1 5 September 2015 di Palembang).
11. LAMPIRAN
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
a. Gambar Alat
1. Modul 61 – 400
2. Induction test rig
3. Solenoid test rig
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
4. Mistar
5. Kompas
6. Jumper
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida
PUTRI WIDYA LESTARI03041381320019
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
7. Multimeter
8. Obeng
b. Perbaikan
Fajrina Oktaviani E 03121004007 Medan Magnetik Pada Soleinoida