21
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL & PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK DALAM BAHASA INGGRIS

Ppt-1 4a-3 2a. model-project-based-learning-b-inggris-smp

Embed Size (px)

Citation preview

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

MODEL & PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK DALAM BAHASA INGGRIS

Pembelajaran Berbasis projek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai media. Peserta didik eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi

PjBL masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Definisi/Konsep

Pembelajaran Berbasis projek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah projek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

o Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.

o Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

o Meningkatkan kolaborasi. o Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.

o Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber, mengorganisasi projek, dan mengatur alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

Keuntungan Pembelajaran Berbasis Projek

oMenambah pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

oMembangun dan meningkatkan kemampuan eksplorasi peserta didik dalam mendapatkan informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

oMembuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan menantang.

Keuntungan Pembelajaran Berbasis Projek

Time and money consuming Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas.

Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.

Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

Kelemahan Pembelajaran Berbasis Projek

Langkah-Langkah Operasional

1 MENENTUKAN PERTANYAAN MENDASAR

2MENYUSUN PERECANAAN

PROJEK3

MENYUSUN JADUAL

4MONITORING

5MENGUJI HASIL

6EVALUASI PENGALAMAN

Contoh: Producing descriptive texts

Project: Wall Magazine (Kelas 8) mengenai tokoh-tokoh Opera Van JavaPendahuluan:

Sebelum mengajukan guiding questions, instruktur menjadi role model sebagai guru di kelas dan menjelaskan tema mengenai descriptive text (“I’m proud of Indonesia”). Instruktur membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok mengambil satu kertas undian untuk menentukan yang akan dideskripsikan.

8

Contoh (lanjutan)Langkah pertama:Menentukan guiding questions, misalnya:“Who are the characters do you like in Opera Van Java?”“How do you describe the character?” Choose one.

“How different is the character you like with the other characters?”, etc. 9

Contoh (lanjutan)Langkah kedua (menyusun perencanaan projek)

Contoh: mendeskripsikan tokoh Sule

Tiap kelompok memilih satu orang sebagai person in charge (ketua kelompok). Bersama guru, ketua dan anggota kelompok berdiskusi untuk menentukan jenis-jenis kegiatan yang relevan dengan rencana projek (i.e. Mendeskripsikan Sule).

10

Contoh (lanjutan)Langkah ketiga (menyusun jadwal): Ketua dan anggota kelompok menyusun jadwal kerja, menentukan durasi dan target capaian tiap –tiap kegiatan. Guru bertindak sebagai fasilitator. Setiap orang dalam kelompok membuat learning journal mengenai tiap-tiap kegiatan yang dilakukannya mengenai projek tersebut.

11

Contoh (lanjutan)Sampel kegiatan pelaksanaan

kegiatan: a. Setiap anggota kelompok

memiliki tugas mencari informasi tentang Sule dari berbagai sudut pandang, misalnya physical description, tempat tinggal, keluarga, sekolah, dll.

12

Contoh (lanjutan)b. Tiap anggota kelompok memilih dan memilah informasi yang relevan mengenai Sule dalam kaitannya dengan pembangunan karakter “cinta tanah air”.

c. Menyusun informasi dalam bentuk tulisan deskriptif sederhana (berdasarkan dan/atau disertai gambar) dalam bentuk draf.

13

Contoh (lanjutan)Langkah keempat (monitoring):Kegiatan monitoring dilakukan tiap minggu tidak terikat pada terpenuhinya tiap-tiap kegiatan dalam perencanaan. Dalam kegiatan monitoring ketua kelompok dan guru melakukan:a. Ketua kelompok menanyakan kemajuan

anggota kelompoknya dan mencatat hambatan yang ditemukan setiap minggu.

b. Guru memonitor perkembangan projek peserta didik dengan cara memeriksa learning journal dan capaian hasil kerja mereka setiap minggu serta catatan masukan dari ketua kelompok.

14

Contoh (lanjutan)Langkah kelima (Menguji Hasil):d. Draf kemudian diperiksa oleh teman lain dalam satu kelompok (peer correction) dengan cara menandai bagian yang dianggap kurang tepat.

e. Ketua kelompok mengumpulkan draf yang sudah diperiksa untuk diserahkan ke guru.

f. Guru memeriksa ulang draf (proofread) tersebut guna mencegah terjadinya plagiarisme dan mengembalikan teks tersebut kepada ketua kelompok.

15

Contoh (lanjutan)f. Tiap kelompok mempresentasikan draf akhir tiap anggota kelompok di depan kelas dengan cara membaca keras. Kelompok lain menyimak dan memberi masukan. Guru berperan sebagai moderator dalam kegiatan ini.

g. Setiap kelompok melakukan finalisasi hasil.

h. Masing-masing kelompok membuat layout wall magazine semenarik mungkin dengan memperhatikan unsur estetika dan kepadu padanan.

16

Contoh (lanjutan)Langkah keenam (evaluasi pengalaman): • Guru bersama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan

• Melakukan refleksi terhadap kegiatan secara keseluruhan

• Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

• Menyampaikan rencana pembelajaran pada per temuan berikutnya

17

Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

SISTEM PENILAIAN

Pada penilaian projek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :

Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

SISTEM PENILAIAN (lanjutan)

RelevansiKesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

KeaslianProjek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

20

Terima Kasih