Upload
independent
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul
“Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan
Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013
yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
(saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya
proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek
yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan
efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan
hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi
kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan
pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan
model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah
ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-
saudara sekalian.i
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan
naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima
dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu
siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata
pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISI
Iii
BAB I PENDAHULUAN1. Latar
Belakang ................................
............
2. Tujuan...................................
.......................
3. Ruang
Lingkup..................................
...........
4. Landasan
Hukum....... ............................
.....
1
2
3
3
BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI1. Pendekatan Pembelajaran
Saintifik.............
5
22
ii
2. Penilaian
Autentik.................................
.......BAB III ANALISIS KOMPETENSI
BAB IV
1. Prosedur
Analisis.. ................................
.........
2. Hasil Analisis
Kompetensi..............................
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
36
72
74
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam
rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan
nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar
isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan
perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan1
strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum
Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat
diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang
dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang
seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan
pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa
dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului
dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru
dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen
penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian
memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial
bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar
cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara
terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota
mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung
implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah
melatih instruktur nasional (master teacher), guru inti dan guru
sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa
untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah.
Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat
memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku
2
sebelumnya), mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada
silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain
autentik dan menggunakan silabus sebagai acuan, perlu
penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi
pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta
merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu
diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara
individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk
muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru
mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan
memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini
bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi
inti dan kompetensi dasar
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok
dari silabus mata pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4. Merancang penilaian autentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
3
1.Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2.Langkah-langkah analisis kompetensi;
3.Penilaian autentik; dan
4.Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun
2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A
tentang Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang
Silabus
4
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan
proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu
pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati,
menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka
konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai.
Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan
belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi
dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas5
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan
turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses.
Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual,
baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan
paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik
mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual
menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi
pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial
menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan
jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi
keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara
keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental
(softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaran yang
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12)6
pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13)
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas
perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan
siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan
penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik,
bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui
metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang
memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains,
terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif
siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang
dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk
belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu
diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar
sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat7
penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada
keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan
keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem
penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer
pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar
yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran,
guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan
mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta
didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas
proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist)
dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan
demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang
diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran
diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri
fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan:
1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa
belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian.
Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada
kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover)
pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-
hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih
memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik8
lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan
aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan
guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator
pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains
berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui
pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan
proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan
proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk
belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk
membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan
diri (Chain and Evans: 1990).
1. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Ilmu-ilmu sosial
(social science)
Sebelum membicarakan mengenai pendekatan ilmiah
(scientific), perlu dipahami terlebih dahulu mengenai
metode ilmiah. Pada umumnya seseorang selalu ingin
memperoleh pengetahuan. Pengetahuan dapat merupakan
pengetahuan ilmiah dan pengetahuan tidak ilmiah.
Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode
ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena
khusus (unik) dengan kajian spesifik dan detail untuk
kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan demikian
diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian
(penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek
yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan
prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
9
Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi
data atau fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian
memformulasi dan menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang
kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk pada: (1)
adanya fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat
objektif, dan (4) adanya analisa. Selanjutnya secara
sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau
mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur
yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang
mengartikan pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk
memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis.
Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah pokok:
a) Mengamati
b) Menanya
c) Menalar
d) Mencoba
e) Membentuk jejaring
Langkah-langkah di atas boleh dikatakan sebagai
pembelajaran terhadap pengetahuan ilmiah yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis dalam ilmu-ilmu sosial.
Karena yang dikehendaki adalah jawaban mengenai fakta-fakta
sosial, maka pendekatan dengan langkah-langkah tersebut
dikatakan sangat erat dengan metode ilmiah.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran
menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan
ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau
10
materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah
keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan
menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah
peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard
skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
11
1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek
secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya. Dalam pembelajaran ilmu-ilmu
sosial, pengamatan dapat dilakukan terhadap hal- hal
sebagai berikut, contoh:
Proses terbentuknya negara
interaksi sosial
Situs sejarah
Sedangkan dalam pembelajaran di kelas, mengamati dapat
dilakukan melalui berbagai media yang dapat diamati
siswa, misalnya: video, gambar, grafik, bagan, dsb.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek
yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu
diobservasi, baik primer maupun sekunder
Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
12
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan
dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah
dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera,
tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis
lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan
dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek
(checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdot
(anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal
(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar
yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor-
faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa
alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya. Catatan anekdot dapat berupa catatan yang
dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-
kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau
objek yang diobservasi. Alat mekanik dapat berupa
berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk memotret
atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang
ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2) Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik
untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru
bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu
peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru
13
menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula
dia mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan
sikap ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk
pertanyaan. Misalnya: Mengapa terjadi kasus pelanggaran
HAM? Apakah seni bangun candi itu asli Indonesia atau
ada pengaruh dari luar? Dalam hukum permintaan
dinyatakan ketika harga naik maka jumlah barang yang
diminta akan turun, namun kenyataannya setiap menjelang
hari raya walaupun harga cenderung naik tetapi
permintaan juga ikut naik. Mengapa demikian?, dsb.
Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan
guru, tetapi yang bertanya peserta didik. Berikut
manfaat / fungsi bertanya:
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian
peserta didik tentang suatu tema atau topik
pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan
untuk dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik
sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari
solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,
keterampilan, dan pemahamannya atas substansi
pembelajaran yang diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam
berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban
14
secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,
serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat,
serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba
muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif
yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan
berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kuncipertanyaan
Kognitif yang lebih rendah
Pengetahuan (knowledge)
Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau
pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll.
Pemahaman Terangkahlah...
15
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kuncipertanyaan
(comprehension) Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah
interpretasi... Penerapan
(application Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah...
Kognitif yang lebih tinggi
Analisis (analysis)
Analisislah... Kemukakan bukti-
bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah
sebabnya… Berilah alasan-
alasan… Sintesis
(synthesis) Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah… Rancanglah... Tulislah… Bagaimana kita dapat
memecahkan…16
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kuncipertanyaan
Apa yang terjadi seaindainya…
Bagaimana kita dapat memperbaiki…
Kembangkan… Evaluasi
(evaluation) Berilah pendapat… Alternatif mana yang
lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah…
3) Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum
2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik
merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam
banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif
daripada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang
logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran
17
ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.
3.1Cara menalar
Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara
menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran
deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar
dengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-
atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum.
Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak
pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.
Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik
simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang
bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola
penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara
kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke
dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial,
silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada
penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi
menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung.
Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis,
sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua
premis.
Contoh:
18
Akuntan publik adalah akuntan yang kegiatannya
memberikan jasa untuk kepentingan perusahaan dengan
sejumlah pembayaran tertentu, atau disebut juga akuntan
ekstern.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai
pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau negara.
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai
pengajar atau dosen di perguruan tinggi.
Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan adalah akuntan
yang bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di
bidang akuntansi intern untuk membantu pengelola
perusahaan.
Simpulan Akuntan publik, Akuntan pemerintah, Akuntan
pendidik, Akuntan Intern merupakan jabatan-jabatan
dalam lapangan akuntansi pada berbagai lingkup
kegiatan dan bidang garapannya.
3.2Analogi dalam Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru dan peserta didik
sering kali menemukan fenomena yang bersifat analog atau
memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta
didik adakalanya menalar secara analogis. Analogi adalah
suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara
membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan
atau persamaan.
Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran
ilmu-ilmu sosial, karena hal itu akan mempertajam daya
nalar peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi
19
terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan
analogi deklaratif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut
ini.
Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada
pada dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua
gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang
ada pada fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada
fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif merupakan
suatu “metode menalar” yang sangat bermanfaat untuk
membuat suatu simpulan yang dapat diterima berdasarkan
pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena
atau gejala khusus yang diperbandingkan
Contoh:
Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah
jiwa nasionalisme dan ketekunan dalam belajar. Peserta
didik adalah generasi muda yang harus memiliki jiwa
nasionalisme dan harus giat belajar.
Analogi deklaratif merupakan suatu “metode menalar”
untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau
gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan
sesuatu yang sudah dikenal. Analogi deklaratif ini
sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau
gejala menjadi dikenal atau dapat diterima apabila
dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui secara
nyata dan dipercayai.
Contoh:
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat
dilaksanakan karena adanya sinergitas, saling
20
menghargai, sikap pantang menyerah antara golongan muda
dan golongan tua. Begitu pula tercapainya suatu prestasi
disekolah tidak terlepas dari sinergitas, saling
menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru,
peserta didik, dan seluruh stake holder sekolah.
3.3Hubungan Antarfenomena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan
menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting
dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan
mempertajam daya nalar peserta didik. Disinilah esensi
bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai
hubungan antarfenomena atau gejala, khususnya hubungan
sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu
atau beberapa fakta yang satu dengan satu atau beberapa
fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari
satu atau beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi
akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran
induktif, yang disebut dengan penalaran induktif sebab-
akibat. Penalaran induktif sebab akibat terdiri dari
tiga jenis.
Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-
akibat, hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih
dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.
Contoh:
21
Sehubungan adanya pembuatan jalan oleh Belanda yang
melewati makam leluhur Diponegoro, maka pecahlah
perang Diponegoro melawan Belanda 1825 – 1830 (mapel
Sejarah).
Nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali
(biaya reproduksi). Oleh karena untuk menentukan nilai
suatu barang tidak berasal pada biaya produksi yang
pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang
dikeluarkan sekarang (mapel Ekonomi).
Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-
sebab, hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih
dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan
penyebabnya.
Contoh (Mata pelajaran Sejarah):
Perang Diponegoro 1825 – 1830 melawan Belanda, sampai-
sampai Belanda mengalami kerugian besar, dan nyaris
dikalahkan, disebabkan Belanda membuat jalan yang
melewati makam leluhur Diponegoro.
Perjuang bangsa Indonesia melalui Pergerakan Nasional,
mengakibatkan diproklasikan kemerdekaan. Akibat
proklamasi kemerdekaan datanglah Sekutu yaitu Inggris
dan Belanda datang ke Indonesia . Kedatangan Sekutu
yang berkeinginan menjaga status quo, tentu tidak
diharapkan oleh pemuda Indonesia, terjadilah perang.
Contoh (Mata pelajaranEkonomi)
Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya
produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat22
barang tersebut. Semakin tinggi nilai pakai suatu
barang, nilai tukarnya akan semakin tinggi.
Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya
terisolasi. Keterisolasian itu menyebabkan mereka
kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi,
sehingga muncullah kemiskinan keluarga yang akut.
Kemiskinan keluarga yang akut menyebabkan anak-anak
mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang
baik. Dampak lanjutannya, bukan tidak mungkin terjadi
kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal.
Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran
hubungan sebab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat
menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama
menjadi penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua.
Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan
akibat ketiga, dan seterusnya.
3.4Mencoba/mengeksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan
melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena.
Strategi yang digunakan adalah memperluas dan
memperdalam pengetahuan yang menerapkan strategi belajar
aktif. Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini
secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada
proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang dapat
peserta didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara
mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer
untuk menggambarkan kegiatan ini adalah “explorative
learning”.
23
Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus
pada bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman,
dan interpretasi, namun harus diimbangi dengan
peningkatan mutu materi ajar. Informasi tidak hanya
disusun oleh guru. Perlu ada keterlibatan peserta didik
untuk memperluas, memperdalam, atau menyusun informasi
atas inisiatifnya. Dalam hal ini peserta didik menyusun
dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan
belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan
kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses
pembelajaran yang mengharuskan adanya proses dialog yang
: (1) interaktif (2) adaptif, interaktif dan reflektif
(3) menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan pokok
bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan
dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas
sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna.
Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang
menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih
bermakna, yaitu belajar aktif, belajar konstruktif,
belajar intens, belajar autentik, dan kolaboratif yang
menegaskan pernyataan bahwa pembelajaran eksploratif
lebih menekankan pada pengalaman belajar dari pada pada
materi pelajaran.
Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi
proses belajar peserta didik dari tidak tahu menjadi
tahu. Peserta didik menghubungkan pikiran yang terdahulu
dengan pengalaman belajarnya. Mereka menggambarkan
pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon yang
mendalam juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing
dalam kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan
24
pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari
informasi melalui internet serta memberikan respon
kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik
menindaklanjuti penelusuran informasi dengan
membandingkan hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga
dapat mengembangkan hasil penelusuran informasi dalam
bentuk grafik, tabel, diagram serta mempresentasikan
gagasan yang dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata
pelajaran ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan melalui kerja
sama dalam kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya
peserta didik dalam menelusuri informasi yang mereka
butuhkan, merumuskan masalah dalam kehidupan nyata,
berpikir kritis untuk menerapkan ilmu yang dimiliki
dalam kehidupan yang nyata dan bermakna. Melalui
kegiatan mencoba/eksplorasi peserta didik dapat
mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan
penguasaan ilmu-ilmu sosial, serta menerapkannya untuk
menjawab fenomena yang ada. Peserta didik juga dapat
mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat
tertentu sebagai produk belajar.
3.5Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat
personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di
kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan
filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur
interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk
25
memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan
bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru lebih
bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya,
peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika
pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu
falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas
peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau
berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi
kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan
empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan
tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik
menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara
bersama-sama.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks
menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang
fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga
melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak
terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni,
pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir
siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan
kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan
pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai
berikut:
1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau
fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi
26
sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat,
mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
2. Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam
menemukan konsep, prinsip, hukum, dan teori
3. Mendorong siswa aktif mencoba melalui kegiatan
eksperimen
4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah
data, mengembangkan penalaran dan memprediksi
fenomena
5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam
presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai
tak terduga
Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif
Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas
kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut
ini:
JP = Jigsaw Proscedure.
Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik
sebagai anggota suatu kelompok diberi tugas yang
berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar
masing-masing peserta didik anggota dapat memahami
keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan
materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada
rata-rata skor tes kelompok.
STAD = Student Team Achievement Divisions.
Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap
kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya
27
adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap
keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan
kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan
individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari
pada pencapaian hasil belajar individual maupun
kelompok peserta didik
CI = Complex Instruction
Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu
proyek yang berorientasi pada penemuan, khususnya
dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan
sosial. Fokusnya adalah menumbuhkembangkan
ketertarikan semua peserta didik sebagai anggota
kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya
digunakan dalam pembelajaran yang bersifat bilingual
(menggunakan dua bahasa) dan di antara para peserta
didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada
proses dan hasil kerja kelompok.
TAI = Team Accelerated Instruction.
Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran
kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran
individual. Secara bertahap, setiap peserta didik
sebagai anggota kelompok diberi soal-soal yang harus
mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu
dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok.
Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan
benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal
berikutnya. Namun jika seorang peserta didik belum
dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar,
ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang
28
sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat
kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar
individual maupun kelompok.
CLS = Cooperative Learning Stuctures.
Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap
kelompok dibentuk dengan anggota dua peserta didik
(berpasangan). Seorang peserta didik bertindak
sebagai tutor dan yang lain menjadi tutee. Tutor
mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee.
Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor
yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam selang
waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua
peserta didik yang saling berpasangan itu berganti
peran.
LT = Learning Together.
Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas
beranggotakan peserta didik yang beragam
kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Satu
kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set
lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja
kelompok.
TGT = Teams-Games-Tournament.
Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya
sendiri, para anggota suatu kelompok akan berlomba
dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat
kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada
jumlah nilai yang diperoleh kelompok peserta didik.
29
GI = Group Investigation.
Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk
merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan
pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan
apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang
akan melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan
penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari
pada proses dan hasil kerja kelompok.
AC = Academic-Constructive Controversy.
Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut
kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik
intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil
belajar masing-masing, baik bersama anggota
sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain.
Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan
pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran
kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,
kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian
didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun
kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode
pembelajaran ini menekankan pembelajaran membaca,
menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para
peserta didik saling menilai kemampuan membaca,
menulis dan tata bahasa, baik secara tertulis maupun
lisan di dalam kelompoknya
30
Siswa dapat membentuk jejaring yang lebih luas dengan
menginformasikan/ berbagi tentang hasil penugasan,
proyek atau makalah melalui berbagai media.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber
sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library
Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk
mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta
didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton
Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian
atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman
kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan
penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta
didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan
dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti,
menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis
oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama
melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik
dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun
jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus
pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan
peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian
31
autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen
yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah
dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya,
eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di
dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian
autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk
menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki
ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan
tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu
seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan
orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment),
atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,
dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri,
dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui
tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian
32
keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan
penilaian portofolio.
1.Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah
catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas
yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu
secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah
diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik
secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang
sistematis, jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap
tampilan sikap peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian
kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di
mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk
mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta33
mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek
tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta
didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang
telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai
hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan
atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat
positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta
didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan
dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta
didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk
maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan
terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau
lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan
belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk
melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik.
Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan
diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta
didik
• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau
sederhana
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah
digunakan oleh peserta didik
34
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi
munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi
yang nyata atau sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan
diukur (valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan
penguasaan satu kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada
level terendah sampai kemampuan tertinggi.
2.Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim
dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai
jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan
ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-
akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi,
jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta
didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan,
menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif,
sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik
berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda
dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai
yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua
35
jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response)
atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat
tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes
semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang
lebih tinggi atau kompleks.
3.Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban
secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan
peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi
pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam
mengkontruksi jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan
yang komplek.
4.Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara
individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas.
Kriteria penugasan adalah sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau
merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan
peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum. 36
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya
meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas
setiap anggota.
Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar
belakang sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan
secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan
tugas.
5.Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan
alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan
sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik
adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian
hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang
sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik
penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb:
37
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati
(observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta
didik.
6.Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta
didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas
dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta
didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek
pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap
penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan
perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari
dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi
makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
38
Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan,
danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus
dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan
instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan
instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan
penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan
penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek
dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir
secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan
produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria
yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu.
Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan
secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7.Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan
artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil
kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat
dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau
diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes
39
(bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau
mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau
kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian
terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta
didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui
perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya,
hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan,
puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi
buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain.
Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat
melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-
langkah seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian
portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis
portofolio yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau
di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik
pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal
pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria
tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas
bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
40
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil
penilaian portofolio.
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
41
A. Prosedur AnalisisKurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi
yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru
dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga
kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti
adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk
tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk
tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orangberiman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam sertadalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsadalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,prosedural,dan metakognitif dalam ilmupengetahuan, teknologi,seni, dan budaya denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadaban terkait penyebab serta dampak fenomena dankejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dankreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagaipengembangan dari yang dipelajari di sekolahsecara mandiri.
42
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat
kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat
kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan
bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
SikapSpiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agamayang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsifdan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagaibagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungansosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, prosedural, danmetakognitif berdasarkan rasa ingin tahunyatentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranahkonkret dan ranah abstrak terkait denganpengembangan dari yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri, bertindak secara efektif dankreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuaidengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi
lulusan adalah sebagai berikut.
43
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah
sebagai berikut
1. Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai
materi pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok
(DalamSilabus)
3.1 Memahami pengetahuan dasargeografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan
PENGETAHUAN
DASAR
GEOGRAFI
Ruang lingkup pengetahuan geografi
Konsep esensial geografi dan contoh
44
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok
(DalamSilabus)
terapannya Obyek
studi geografi
Prinsip geografi dan contohterapannya
Pendekatangeografi dan contohterapannya
Aspek geografi
2. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)
menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur
3. Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator
keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah
sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta.
4. Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang
diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
5. Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
6. Merancang penilaian yang diperlukan
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
45Materi Pokok
(Silabus)
Materi Pembelajar
anFakta, Konsep, Prinsip,
dan Prosedur
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk Penilaian
Penillaian (Silabus)
Lulusan yang :Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan
Bertanggung jawab
1.Mengembangkan Materi Pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam
silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke
tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap
diperlukan untuk melihat linierisasidengan kompetensi inti ke
empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokkandalam empat
kategori, yaitu:
a) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat,
didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contohnya : fenomena
alam, fenomena kehidupan, peristiwa bencana alam seperti gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, banjir dll.
b) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan
kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta
yang saling berhubungan. Contoh konsep lokasi, jarak,
keterjangkauan, morfologi, aglomerasi, interaksi
interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan, diferensi
area dan pola
46
Materi Pembelajar
anFakta, Konsep, Prinsip,
dan Prosedur
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Pembelajaran (Silabus)
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk Penilaian
Lulusan yang :Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan
Bertanggung jawab
c) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-
konsep yang berkaitan. Prinsip distribusi, interrelasi,
deskripsi, korologi, pendekatan keruangan, kelingkungan dan
kompleks wilayah
d) Prosedur, merupakan sederetanlangkah yang bertahap dan
sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural
merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada
mata pelajaran geografi materi yang bersifat prosedural seperti
penelitian geografi, keterampilan dasar pete dan pemetaan,
analisis keruangan penginderaan jauh, sistem informasi geografi.
2.Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik
yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan
a) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh,
atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentukfakta,
yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video,
rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat,
dan sebagainya
b) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,
prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas
c) Mencoba adalah proses kegiatan memperkuat pemahaman faktual,
konseptual, dan prosedural melalui kegiatan langsung
mengumpulkan data. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam dua
jenis, yaitu mencoba prinsip/prosedur seperti yang diperoleh
melalui diskusi, dan mencoba mengaplikasikan prinsip/prosedur
pada situasi baru. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam bentuk
ekperimen, tugas projek, atau tugas produk.
Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh
digunakan untuk memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari.
Kegiatan ini akan meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull
47
learning) bagi siswa. Mereka menjadi lebih yakin dengan
pengetahuan yang dimiliki yang dibuktikan melalui data-data yang
diperoleh.Pada kegiatan mencoba jenis ke dua merupakan
kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses mencoba yang
pertama merupakan bagian dari kegiatan membangun pengetahuan
konseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan
mencoba jenis kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru.
Data baru yang diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena
bukan sekedar membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui
melainkan mencoba menerapkan dalam situasi baru.Untuk kegiatan
jenis kedua diperlukan kreativitas dan inovasi guru merancang
dan mendesainya, serta mencobanya agar prosedur dan data yang
diharapkan dapat diterima (acceptable) secara keilmuan. Contoh
jenis kedua tersaji dalam lampiran (RPP)
d) Mengasosiasi atau menalar adalah kegiatan berpikir tingkat
tinggi terhadap data yang didapat melalui kegiatan mencoba.
Termasuk dalam kategori mengasosiasi adalah menyajikan data
secara sistematis, memilah, mengelompokkan, menghubungkan,
merumuskan, menyimpulkan dan menafsirkan. Kegiatan mengasosiasi
dapat dirancang dan didesain dengan menggunakan lembar kerja
ekperimen sehingga lebih terbimbing dan terarah sesuai dengan
tujuan dan sasaran pembelajaran. Pada kegiatan tugas proyek dan
tugas produk umumnya tidak memerlukan lembar kerja karena siswa
lebih bebas dalam berkreasi dan berinovasi.
e) Mengomunikasikan adalah hasil akhir dari kegiatan pembelajaran
dimana siswa mampu mengekpresikan sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya dalam bentuk lisan, tulisan, atau karya yang
relevan. Kegiatan ini menjadi sarana agar siswa terbiasa
berbicara, menulis, atau membuat karya tertentu untuk
menyampaikan gagasan/ide, pengalaman, dan kesan dan lain
sebagainya termasuk dengan melibatkan emosi dan idealismenya.
Untuk mengurangi kendala waktu terutama jika bentuk kegiatan
48
presentasi yang digunakan, guru harus menjadwalkan secara
efektif dengan membagi peran dan alokasi waktu kegiatan dalam
satu semester/satu tahun, sehingga setiap siswa mendapat
kesempatan yang proporsional.
Kegiatan mengomunikasikan juga membuka ruang bagi siswa
mengungkapkannya dalam struktur tidak formal sehingga mereka
bebas berekpresi menuangkan inovasi dan kreativitasnya.Membuat
blog, membuat laporan deskriptif, dan membuat video kegaitan
dengan memanfaatkan website dan internet adalah bentuk
komunikasi dengan struktur yang tidak terlalu formal.
3. Merumuskan indikator pencapaian
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal
berikut ini
(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang
terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat
kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)
(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam
silabus
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi
minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi
inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling
tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai
dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya
(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi
(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta
49
(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai
kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi
lulusan
4.Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a)Aspek sikap melalui pengamatan,yaitu penilaian diri, penilaian
sebaya, jurnal
Penilaian sikap melalui pengematan dengan menggunakan lembar
pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap
yang daiamati.Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada
indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat
dilakukan analisis kompetensi.Penilaian sikap dilakukan sebagai
upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka
pengembangan nilai karakter bangsa.
Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi pokok harus
menjadi bagian dari keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara
pada pencapaian standar kopetensi lulusan tentang sikap, yaitu “
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya” dan
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”.
Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran fisika
dengan fokus utama pengembangan sikap ilmiah merupakan bagian
dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (religius dan sosial).
Guru fisika perlu memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap
materi pokok sesuai dengan relevansi dan karakteristik yang
tersirat dari rumusan KD-3 dan KD-4. Contoh lembar pengamatan
sikap tersaji dalam lampiran ….
50
Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada
saat pneamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada
saat diskusi kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik
dan tugas projek. Berikut ini contoh aspek pengamatan sikap
sesuai dengan aktivitas siswa
Aktivitas Siswa
Aspek Sikap Yang Diamati Diskusi
Kelompok Presentasi Eksperimen TugasProjek
Kerjasama
Komunikasi
Kedisiplinan
Ketelitian
Kejujuran
Kepedulian
Tanggungjawab
b)Aspek pengetahuan melalui tes tulis, tes lesan, penugasan
c)Aspek keterampilan melalui tes praktik, kinerja dan portofolio
B. Hasil Analisis Kompetensi. Hasil Pemasangan Kompetensi Dasar Geografi Kelas X
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (DalamSilabus)
3.2 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
PENGETAHUAN DASAR
GEOGRAFI
Ruang lingkup pengetahuan geografi
Konsep esensial geografi dan contoh terapannya
Obyek studi geografi
Prinsip geografi
51
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (DalamSilabus)
dan contoh terapannya
Pendekatan geografi dan contoh terapannya
Aspek geografi
3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera.
4.2. Menyajikan contoh penerapan langkah-langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan
LANGKAH PENELITIAN
GEOGRAFI
Sifat studi geografi
Pendekatan analisis studi geografi
Metode analisis Geografi
Teknik pengumpulan datageografi
Teknik analisis data geografi
Publikasi hasil penelitian geografi
3.3. Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
4.3. Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi
MENGENAL BUMI
Teori penciptaanplanet bumi.
Gerak rotasi danrevolusi bumi
Karakteristik lapisan bumi danpergeseran benua
Kala geologi dansejarah kehidupan
Kelayakan planetbumi untuk kehidupan
52
Contoh Hasil Analisis Kompetensi Dasar
ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang
lingkungannya
1.2. Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut
memeliharanya
1.3. Menghayati jati diri manusia sebagai agent of changes di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna
memenuhi kesejahteraan lahir bathin
1.4. Menghayati keberadaan diri di tempat tinggalnya dengan tetap waspada, berusaha mencegah timbulnya bencana
alam, dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Kuasa
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
54
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
2.2 Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk yang dapat berfikir ilmiah.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggung jawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika
geosfera
2.4 Menunjukkan sikap peduli terhadap peristiwa bencana alam dengan selalu bersiap siaga, membantu korban, dan
bergotong royong dalam pemulihan kehidupan akibat bencana alam.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
an3.3 Memahami
pengetahu Ruang
lingkup Fakta1. Fenomen
Mengamati1. menggali
1.Menunjukkan perilaku
Observasi:Melakukan
1.menjelas kanpenger tian
Tugas/aspek yang dinilai
1. menerap
Observasi Aspek yg
55
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anan dasar geo grafidan terapannya dalam kehi dupan sehari-hari.
geografi Konsep
esensial geografi dan contohterapannya
Obyek studi geografi
Prinsip geografi dan contohterapannya
Pendekatangeografi dan contohterapannya
Aspek geografi
a alam & contohnya kehidupan
2. Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsuna mi, banjir, tanah longsor dll
3. litosfer, atmosfer, hidrosfer, bosfer &antroposfer
informasi membaca bukuttgkonsep, prinsip, pendekatan & aspek geohrafi
2. Mengamatipeta rupa Bumi
3. mengamati gambar, tayangan film
4. mengamati lingkungan sekitar
Menanya1. Diskusi/tanya jawab tentang konsep, prisip, Pendekatan, aspek,
proa ktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkandlm memecahkanmasalah kehi dupansehari-hari
2.Menunjukkan perilakudisip lin dan tang gungjawab dlm melakukan obsevasi
3.Menunjukanpro aktif
pengamatan dan diskusiBerfikir ilmiah:.Kritis, obyektif,toleransi
Sikap individu:jujur, kerja sama, keuletan dan keseriusan dlm mengerja kan tugas
dan ruang lngkup geografi
2.menjelaskan 10 konsep dasar geog rafi & pene rapannya
3.membeda kan prinsip geografi danpenerapannya
4.membedakan obyek for mal dan ob yek fungsio nal geografi
5.menjelaskan pendekatan/ metode geog rafi & pene rapannya
6.membeda kan aspek fisik dan sosial geog rafi dan pe
1. merumuskan: ruanglingkup geografi, konsep, prinsip, pendekatandan aspek geografi2. mengerja kan tugas PR: kebenaran,kelengkapan & ketepatan
TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG
kan konsep, prinsip, pendekatan dan aspek geografi dalam kehidupansehari-hari2.presentasi Hasil pene rapan konsep. Prinsip pendekatan dan aspek
dinilai:Ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah
Penyajian hasil penerapan1. rasio nal2.3. .…
Portofolio1. ……, aspek:1. ….2. ….3. .…2. ….,
3.4 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalambentuk tulisan.
56
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anKonsep1. konsep Geografi dari bebera pa ahli/smb2. sepuluh konse dasar geografi
Prinsip1. distribusi interrelasi deskripsi korologi
2. pendekatan keruangan, ekologi dan
geografi2. Diskusi/tanya jawab tentang fenomena fisik dan non fisik pada peta topografi
3. Diskusi/tanyajawab hasil observasi lingkungan sekolah
4. Diskusi/tanya jawab hasil tayangan gambar/film
Mencoba1. Merangkai
penger tiandan ruang lingkup geografi
2. mengajukan
dan responsif dalam diskusi
nerapannya7.menjelaskan
cabang ilmu geografi dan9lmu bantu geografi
aspek:1. ….2. ….3. .…
57
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
ankomplekswilayah
Prosedur
contoh penerapan konsep, prisip & pendekatan geografi berdasarkanpeta, gambar dan tayangan film
3. memberi contoh fenomena sbagai bukti berlakunya konsep, prinsip, pendekatan,aspek geografi, dalam kehidu pan sehari-hari.
Mengasosiasi
58
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
an1. menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/videoklip
2. menghubungkan prinsip-prinsip geografi danobyek studi geografi dengan contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari
3. Menganalisis hubungan antara objekdengan objek-lainnya di
59
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anmuka bumi
4. Menyimpulkan hasil eksplorasi tentang konsep, prinsip, danpendekatan geografi
5. mengaitkan aspek fisik dan sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.
Mengomunikasikan1. Peserta
didik
60
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anmengomunikasikan hasildiskusi klp, /analisis dalam bentuk presentasi yang dilengkapi dengan gambar/peta
3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera.
4.2 Menyajikan contoh
Sifat studi geografi
Pendekatananalisis studi geografi
Metode analisis Geografi
Teknik pengumpulan data geografi
Teknik
Fakta1. Ruang lingkup studi geografi(5W+1H)
Konsep1. Desain
penelitian geografi(judul, masalah,
Mengamati: Peserta
didik ditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geografi atau dimintauntuk membaca artikel darijurnal geografi.
1. Menunjukkan sikap positif dalam mempelajari sifat studi geografi
2. Menunjukkan sikapilmiah dlm memecah
Observasi:Melakukanpengamatan dan diskusi
Berfikir ilmiah:.Kritis, obyektif,toleransi
Sikap individu:jujur,
1.Menjelaskan pengertian penelitian
2.Mendesktrip sikan 5 unsur penelitian (ilmiah. Penemuan, pengembangan, menguji kebenaran, pemecahan masalah)
3.Menjelaskan
Tugas/aspek yang dinilai1. merumuskan: ruanglingkup studi geografi, pendekatan, metode analisis, dan pengumpulan data geografi2.
1. melakukan observasi, wawancara, dokumentasi lapangan2. presentasi hasil Penelitian geografi
Observasi Aspek yg dinilai:ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah
Penyajian hasil penelit
61
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anpenerapan langkah -langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan.
analisis data geografi
Publikasi hasil penelitiangeografi
tujuan, hipotesis, populasisampel
Prinsip1. Pendekat
an& Metodeanalisisgeografi
2. Teknik pengumpulan data
3. Teknik analisisdata
Prosedural1. Menentuk
an obyekpenelitian
2. Mengajukan hipotesis
Peserta didik ditugasi membaca bukutentang metode penelitian geografi untuk memahami sifat studi,pendekatan, metode analisis, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data geografi, serta publikasi hasil penelitian geografi
Menanya
kan masalah kehi dupan sehari-hari dengan pendekatan dan analisis geografi
3.Menunjukkan perilakudisip lin,keteliti an, jujur dan tanggung jawab dlm melakukan penelitiangeografi
4.Menunjukanproaktif dan
kerja sama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerja kan tugas
ruang ling kup peneli tian geografi
4.Mencontohkanpendekatan keruangan, analisis ekologi dankompleks wilayah
5.Menerapkan model analisis keruangan, analisis ekologi dananalisis wilayah
6.Mempraktekkan teknik pengum pulandata observasi, wawancara, angket, dokumentasi,penginderaan
mengerja kan tugas PR: kebenaran,kelengkapan & ketepatan
TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG
ian1. rasio nal2.3. .…
Portofolio1. ……, aspek:1. ….2. ….3. .…2. …., aspek:1. ….2. ….3. .…
62
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
an3. Mengumpu
l kan data/ informasi
4. Mengolahdata
5. Mengambil kesimpulan
6. Publikasi hasil penelitian
Peserta didik diminta untuk membuat sejumlah pertanyaan yang ingin diketahuinyasetelah membaca laporan kajian geografi, artikel, atau buku tentang metode penelitian geografi, atau
Setiap peserta didik menentukan topik penelitian tentang
responsif , menerimadan menghargaidalam diskusi
jauh7.Mengolah
data dengan editing, coding, tabulasi
8.Mencontohkanmetode analisis statistik, deskriptif, penginderaanjauh dan komputer
9.Mendesain penyajian data secara visual
10. Menyajikan hasil penelitian geografi
63
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
ansuatu objek atau masalahgeografi. Berdasarkan topik tersebut, peserta didik mengajukan sejumlah pertanyaan tentang langkah-langkah yangharus dilakukan dalam penelitiannya
Mengeksplorasi: peserta
didik secaraberkelompok merencanakansuatu kegiatan penelitian
64
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anyang bersifat geografi. Setiap langkah penelitian dideskripsikan dengan cermat, atau
setiap kelompok menelaah laporan penelitian geografi danmelaporkannya dalam bentuk tabeldua kolom. Kolom pertama berisi komponen langkah-langkah penelitian dan kolom kedua berisi
65
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
andeskripsi tentang hasil telaahannya,atau
secara kelompok, peserta didik mencoba melakukan penelitian geografi secara sederhana dengan langkah-langkah penelitian yang benar.
Mengasosiasi Peserta
didik diminta untuk membuat kesimpulan
66
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
antentang pentingnya penelitian geografi yang dilakukan dengan langkah-langkah yangsistematis. Atau
Peserta didik ditugasi untuk membuat hubungan antar komponen penelitian sehingga diperoleh wawasan tentang pentingnya penelitian dalam mengembangka
67
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
ann suatu ilmu
Mengomunikasikan Peserta
didik diminta untuk melaporkan hasil kajiangeografi dalam forum diskusi kelas, atau
Peserta didik diminta untuk membuat sebuah artikel atauringkasan laporan hasil penelitian yang dipublikasi melalui
68
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anmajalah dinding ataudiunggah di media internet atau
Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuknarasi yang disajikan dalam diskusi ataudiunggah di internet.
3.5 Menganalisis dinamika
MENGENAL Fakta1. Jagad araya
Mengamati: Peserta
didik
1. Menunjukkan sikap positif
Observasi:Melakukanpengamata
1. Menjelaskan jagad raya, galaksi,
Tugas/aspek yang dinilai1. merumus
1. menghitung gerak
Observasi Aspek yg dinilai:
69
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anplanet bumi sebagai ruang kehidupan.
4.3 Mengolahinformasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi
BUMI
Teori penciptaan planet bumi.
Gerak rotasi dan revolusi bumi
Karakteristik lapisan bumi dan perge seran benua
Kala geologi dan sejarah kehidupan
Kelayakanplanet bumi untuk kehidupan
galaksi,bintang,matahariplanet
2. Satelit asteroidMeteror,komet
3. Lapisan bumi
4. Bumisgb tempat tinggal manusia
Konsep1. Teori nebula, pasang surut, bintang kembar, planetisima protop
ditugasi membaca bukuteks pelajaran dan sumber lainnya (majalah daninternet) yang memuat gambar dan ilustrasi teori penciptaan planet bumi,gerak rotasidan revolusibumi, karakteristik perlapisanbumi, pergeseran benua, kala geologi dan sejarah kehidupan, serta kelayakan planet bumi
dalam mempelajari penciptaan alam raya
2. Menunjukkan sikapilmiah dlm membahas teoripenciptaan jagad raya
3.Menunjukkan perilakudisip lin,keteliti an, jujur dan tanggung jawab dlm mempelajari gerak rotasi &
n dan diskusi
Berfikir ilmiah:.Kritis, obyektif,toleransi
Sikap individu:jujur, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab dlm mengerja kan tugas
bintang & planet
2. Menjelaskan satelit, komet, asteroid, meteor
3. Mendeskripsikan teori terbentuk nya jagad raya
4. Membedakan teori terbentuk nya planet
5. Mengidentifikasi gerak rotasi dan dampaknya bagi kehidupan
6. Mengidentifikasi gerak revolusi dandampaknya bagi kehidupan
kan: benda-benda langit, teori pembe ntukan bumi, rotasi/ revolusi bumi, karakteristik lapisan bumi, kalageologi dan bumi sbg tempattinggal2. mengerja kan tugas PR: kebenaran,kelengkapan & ketepatan
rotasi dan gerakrevo lusibumi2.presentasi Hasil diskusi kelompok
Ketelitiankerjasamaberfikir ilmiah
Penyajian hasil diskusiklp1. rasio nal2.3. .…
Portofolio1. ……, aspek:1. ….2. ….3. .…2. …., aspek:
70
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
an. lanet,
2. Kalageologi
Prinsip1. Gerak
rotasi bumi
2. Gerak revolusibumi
Prosedural1. Pergeser
an lempeng benua
2. Kala geologi
3. Sejarahkehidupan
untuk kehidupan; atau
Peserta didik diminta untuk menyaksikan tayangan audio visualtentang planet bumi.
Menanya: Peserta
didik diminta mengajukan pertanyaan yang menarikminatnya tentang teori penciptaan planet bumi,dampak gerakrotasi dan revolusi
revolusi bumi
4.Menunjukanproaktif dan responsif , menerimadan menghargaidalam diskusi tentang bumi sbg tempat tinggal manusia
7. Mendeskripsikan karakteristik lapisan bumi
8. Menganalisispergerakan lempeng benua
9. Mendeskripsikan teori tektonik lempeng & teori apungan benua
10. Menjelaskan pembagiankala geologi
11. Mendeskripsikan sejarah kehidupan dimuka bumi
12. Menganalisis faktor-faktor pendukung
TesUH: uraianUTS: PGUAS: PG
1. ….2. ….3. .…
71
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anbumi, karakteristik perlapisanbumi, teori pergeseran benua, dan kala geologi, serta sejarah kehidupan, atau
Peserta didik mengajukan pertanyaan setelah menyaksikan tayangan audio visualtentang planet bumi baik perorangan maupun kelompok.
Mengeksplorasi: Peserta didik
kehidupan dimuka bumi
13. Mengevaluasi kelayakan bumi sebagaitempat tinggal
72
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
andiminta untukmembandingkanteori-teori penciptaan planet bumi,
Peserta didik diminta untuk memeragakan gerak rotasidan revolusibumi melaluimedia globe dan berdiskusi tentang pengaruh gerakan planet bumi terhadap kehidupan,
Secara berkelompok,peserta didik berdiskusi atau diminta
73
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anuntuk mengumpulkan data tentangkarakteristik pelapisan bumi, pergeseran benua, kala geografi, dan sejarah kehidupan
Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi kriteria lingkungan hidup yang mendukung kehidupan diplanet bumi dibandingkandengan planet lainnya
74
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
anMengasosiasi: Peserta
didik diminta untuk memberi contoh data yang diperoleh dari referensi untuk mendapatkan kesimpulan tentang teori penciptaan planet bumi,karakteristik perlapisanbumi, dan sejarah kehidupan serta kelayakan planet bumi untuk kehidupan.
75
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
an Peserta
didik diminta untuk membuat kesimpulan tentang pengaruh rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan dimuka bumi
Peserta didik diminta untuk menghubungkan teori pergeseran benua denganpembentukan daratan dan samudera
Mengomunikasikan:
76
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
an Peserta
didik diminta untuk membuat laporan hasil analisisnya dalam bentuktulisan mapun lisan yang dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi yang disampaikan dalam forum diskusi ataudiunggah di internet, atau
Peserta didik diminta membuat animasi
77
KompetensiDasar Materi Pokok
MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilai
ansederhana atau audio visual tentang materi mengenal bumi. (Untukmemotivasi belajar, animasi dan video dapat dilombakan..)
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
3.4. Menganalisishubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari
Hubungan
manusia dan
lingkungan
akibat
dinamika
Fakta1. Bentuk
muka bumi
2. Jenis batuan
3. Peristiwa gunung
Mengamati: Membaca buku
teks dan sumber lainnya yang membahas aktivitas manusia dalampemanfaatan
1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir
Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok
1. menggam barkan siklus batuan2. mengiden tifikasi jenis-jenis batuan3. menjelas kan peman
Projek:Peserta didik diberi tugas membuat bagan siklus batuan,
1. Membuat catatan hasil membaca berbagai
Kinerja:
1.Presentasi kelompok:
Pengua
78
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
dinamika litosfera.
lithosfer
1. Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfera
2. Pengaruh tektonismeterhadap kehidupan
3. Pengaruh vulkanismeterhadap kehidupan
4. Pengaruh seisme terhadap kehidupan
5. Pengaruh proses eksogen terhadap kehidupan
6. Pembentuka
api4. Peristi
wa gempa bumi
5. Peristiwa tsunami
Konsep1. Batuan2. Litosfer3. tektonosme4. seisme5. vulkanisme6. pedosfer
Prinsip/prosedur1. pemanfa
atan batuan
2. Gerak
batuan penyusun litosfera.
Mengkaji berbagai sumber tentang pengaruh tektonisme, vulkanisme, seisme, dan proses eksogen terhadap kehidupan
Menganalisis pembentukan tanah dan pemanfaatannya.
Menyaksikan pemutaran video atau chart tentang
ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya.2. Menunjukkansikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
3.Menunjukkan perilakudan sikap menerima, menghargai,dan melaksanakan, disiplindan tanggung jawab
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran
Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
faatan batu anpenyusun litosfera dlm bentuk nara si, tabel, ba gan, grafik, gambar
4, membe dakan tena ga pemben tuk muka bumi (endo gen & eksog en)5.memodelkan proses terjadinya gempa bumi6. membuat peta perse baran gempa bumi7. mempre diksi terjadi nya tsunami8. menerap kanhukum laska
mebuat klasifikasi batuan dan tgs pyoyek pemnafaat batuan penyusun litosfer
Observasi : mengamati kegiatan membuat bagai tenaga pembentuk muka bumi,model proses terjadinyagempa bumi, petagempa bumi& proses terjadinya
sumber2.
Menyaji dan mengolah data pengukuran
3. Mempresentasikan pengetahuan dan keterampilan.
4. Membuat laporan tertulis hasil
saan Isi
TeknikBertanya/ menjawab
Metodepenyajian
4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika litosfera dalam bentuknarasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.
79
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
n tanah dan pemanfaatannya.
arus konveksi
3. Konservasi tanah
Prosedur1. Siklus batuan2. Pergerakan Tektonik lempeng3.proses terjadinya, gempa, erupsi, & tsunami
dinamika litosfer (tektonisme, vulkanisme, seisme, dan proses eksogen)
Membuat kliping yang dipajang di kelas sehingga masing-masingpeserta didikdapat bertukar informasi tentang dinamika litosfer.
Menanya1. Membuat pertanyaan tentang lithosfer dan
9.menjelaskan terbentuk nya gunung api10.mengidentifikasi bahan yang keluar dari hasil erupsi11.menggambarkan tipe-tipe letusan gurungapi12.menggambarkan intrusi magma13. mengana lisis penga ruh tipe letusan gunungapi14. mengana lisis penga ruh vulkanis me terhadap kehidupan
tsunami
Portofolio:menilai karya peserta didik berupa laporan, kliping koran, bahan yangdisampaikan dalam forum diskusi, tulisan yang diupload di internet, dan lain-lain.
Tes:menilai
80
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
pemanfaatannyabagi manusia
2. Membuat pertanyaan Apakah erosi dapat menimbulkan kemiskinan bagi para pertani di daerah tersebut ?
3. Diskusi kelas tentang:hubungan antara manusiadengan lingkungan sebagai akibatdari dinamika litosfera.
Mencoba1. Mencari informasi ataubahan terkaitdengan proses
15.mengidentifikasi terjadinya pelapukan, erosi dan sedimentasi16.mendeskripsikan dam pak yang ditimbulkan oleh pelapu kan, erosi & sedimentasi bagi kehidu pan17. Menganali sis faktor pembentu kan tanah18.menggam barkan prfil horison tanah19.mengiDentifikasi jenis dan persebaran
pemahaman peserta didik dalam penguasaanmateri tentang keterkaitan antara kehidupan manusia dan lingkungannya sebagai akibat dinamika litosfer. Bentuk tesdapat berupa pilihan ganda atautes uraian,
Tugas 1.
81
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen, atau
2. Diskusi untuk mengidentifikasi contoh fenomena alam sebagai pengaruh proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogenterhadap kehidupan makhluk hidup
Mengasosiasi :1. Menganalisis keterkaitan fenomena nyatadi lingkungan
tanah di indoneisa 20.menganaljenis dan upaya penga wetan tanah
…, aspek:1. ….2. ….3. .…
Tugas 2. …, aspek:1. ….2. ….3. .…
TesUH …..UTS ….
82
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
sekitar sehingga konsep dan teori tersebutmenjadi lebih bermakna dan memperkaya wawasan.
2. Memberi contoh bahwa aktivitas manusia dipengaruhi oleh gejala litosfera (proses tektonisme, vulkanisme, seisme, dan tenaga eksogen).
Mengomunikasikan1. Membuat
laporan 83
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
tertulis2. Mempresentasi
kan data hasil kajian kelompok
3.5. Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungansebagai akibat dari dinamika atmosfera.
4.5.Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan
HUBUNGAN
MANUSIA DAN
LINGKUNGAN
AKIBAT
DINAMIKA
ATMOSFERA
Lapisan atmosfera dan manfaatnyabagi kehidupan
Cuaca dan iklim serta
Fakta:1.lapisan atmosfer2.data cuaca/iklim
Konsep:1. Suhu,2. tekanan
,3. kelemba
pan,4. angin,5. awan,6. hujan
Prinsip :1. klasifi
kasiikli
Mengamati:1. Peserta didik
ditugasi mengamati sejumlah laporan kajian geografi ataudiminta untukmembaca artikel dari jurnal geografi.
2. Peserta didikditugasi membaca buku tentang metode penelitian geografi untuk
1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkansikap ilmiah dalam mengkaji
Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran
Sikap ilmiah:
1. Mengidentifikasi ka rakteristik &manfaat setiap lapisan atmosfer
2. Menjelaskan perbe daan cua ca dan iklim
3. Mendeskripsikan un sur-unsur cuaca dan iklim
4. Mengukuraspek cuaca dan iklim dgntepat
5. Menentu
Proyek:Peserta didik diberi tugas untuk mengukur curah hujan ataukecepatan angin
Observasi:Peserta didik mengamati arah angindari gerakan bendera yang ada
1. Membuat catatan hasil membaca berbagai sumber
2. Menyaji dan mengolah data pengukuran
3. Mempresentasikan
Kinerja:
Presentasi kelompok:
Penguasaan Isi
TeknikBertanya/ menjawab
84
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
lingkungannya sebagai pengaruh dinamika atmosfera dalam bentuknarasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep
pengukurannya
Klasifikasi tipe iklim dan cara menentukannya
Karakteristik iklimdi Indonesia dan pengaruhnya terhadapusaha pertanian dan aktifitas manusia lainnya.
Dampak perubahan iklim global
Kajian tentang
m2. Perseba
ran iklim di
Indonesia dan Dunia3. perubah
an iklim
global4. pemanfa
ataniklim
Prosedur :1.pengumpulan & perhitungan data cuaca dan
memahami sifat studi, pendekatan, metode analisis, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis datageografi, serta publikasi hasil penelitian geografi
Menanya3. Peserta didik
diminta untukmembuat sejumlah pertanyaan yang ingin diketahuinya setelah membaca
berbagai sumber.
3.Menunjukkan perilakudan sikap menerima, menghargai,dan melaksanakan, disiplindan tanggung jawab
1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
kan klasi fikasi klim suatu wilayah
6. Mengklasifikasi iklimdi Indonesia menurut ahli klimatolo gi
7. Menganalisis pola curah hujan di Indoensia
8. Jenis tana man yangsesuai dgn iklmi di Indonesia
9. Menganalisis faktor-faktor yg mempengaruhi perubahan iklim global
10. Menyimpulkan dampak perubahan iklim global
di sekolahnyadan mencermatisuhu udara, kelembabandan tekanan udara dengan instrumen yang sederhana
Portofolio:Peserta didik membuat kliping perubahan iklim global tentang
Tes:
pengetahuan dan keterampilan.
4. Membuat laporan tertulis hasil penukuran dan penelitian
Metode penyajian
85
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
iklim dan pemanfatannya
iklim laporan kajian geografi, artikel, ataubuku tentang metode penelitian geografi, atau
4. Setiap peserta didikmenentukan topik penelitian tentang suatuobjek atau masalah geografi. Berdasarkan topik tersebut, peserta didikmengajukan sejumlah pertanyaan tentang langkah-
11. Menganalisis manfaat iklim untuk kehidupan.
Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaanmateri tentang konsep cuaca dan iklim, pengaruh iklim terhadap usaha pertanian dan aktivitas manusia, klasifikasi iklim manfaat iklim .
Bentuk tes: dapatberupa
86
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
langkah yang harus dilakukan dalam penelitiannya
Mengeksplorasi:5. peserta didik
secara berkelompok merencanakan suatu kegiatan penelitian yang bersifatgeografi. Setiap langkah penelitian dideskripsikan dengan cermat, atau
setiap kelompok menelaah laporan penelitian
pilihan ganda atautes uraian,
87
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
geografi dan melaporkannyadalam bentuk tabel dua kolom. Kolom pertama berisi komponen langkah-langkah penelitian dan kolom kedua berisi deskripsi tentang hasiltelaahannya, atau
secara kelompok, peserta didikmencoba melakukan penelitian geografi secara sederhana dengan
88
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
langkah-langkah penelitian yang benar.
Mengasosiasi Peserta didik
diminta untukmembuat kesimpulan tentang pentingnya penelitian geografi yangdilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. atau
Peserta didikditugasi untuk membuathubungan antar komponen penelitian
89
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
sehingga diperoleh wawasan tentang pentingnya penelitian dalam mengembangkansuatu ilmu.
Mengomunikasikan
10. Peserta didik dimintauntuk melaporkan hasil kajian geografi dalam forum diskusi kelas, atau
11.Peserta didik dimintauntuk membuatsebuah artikel atau ringkasan
90
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
laporan hasilpenelitian yang dipublikasi melalui majalah dinding atau diunggah di media internet atau
12.Peserta didik diminta untuk melaporkan hasil telaahan naskah laporan penelitian geografi dalam bentuknarasi yang disajikan dalam diskusi ataudiunggah di
91
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
internet.3.6.
Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagaiakibat dari dinamika hidrosfera.
HUBUNGAN
MANUSIA DAN
LINGKUNGAN
AKIBAT
DINAMIKA
HIDROSFERA
Siklus air Perairan
darat dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
Pemanfaatan dan pelestarian perairandarat dalam unitDaerah
Fakta:BanjirRob
Konsep:DanauSungaiRawaAir tanahLautDAS
Prinsip:
Prosedur:Siklus airArus laut
Mengamati1. Peserta didik ditugasimembaca buku teks dan sumber lainnyatentang kajiansiklus air, perairan daratdan perairan laut, potensi yang dikandungnnya,pemanfaatan dan pelestarian perairan daratdalam unit DASserta pelestarian laut secara berkelanjutan
2. Peserta didik ditugasiuntuk mengamati
1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkansikap ilmiah dalam mengkaji berbagai sumber.
3.Menunjukkan perilaku
Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran
Sikap ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
1.Menjelaskan tahapan prosesterjadinya siklus air. 2. Menjelaskan perbedaan jenis sungai berdasarkan profil, struktur geologi3.Mengidentifikasi sungai berdasarkan proses terjadinya dansumber airnya4. Menunjukkancontoh-contoh pola aliran sungai5.Mengidentifikasi jenis-jenis rawa6.Menunjukkan
Proyek:Peserta didik diberi tugas membuat siklus hidrologi
Observasi:Peserta didikmengamati pencemaranair sungaidi daerah masing-masing
Portofolio:Peserta didik membuat kliping manfaat
1. Membuat catatan hasil membaca hidrosfer dari berbagai sumber
2. Membuat laporan darifilm hidrosfer secarasingkat
3. Membuat
Kinerja:
Presentasi kelompok:
Penguasaan Isi
TeknikBertanya/ menjawab
Metode penyajian
92
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
Aliran Sungai (DAS)
Pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan
tayangan audiovisual tentangdinamika hidrosfer.
Menanya3. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan secara perorangan atau kelompok tentang prosessiklus air yang dipercepat akibat kerusakan lingkungan, atau
4. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan
dan sikap menerima, menghargai,dan melaksanakan, disiplindan tanggung jawab
jenis-jenis air tanah padalapisan tanah yang berbeda7.Menjelaskan perbedaan lautberdasarkan proses terjadinya, dan kedalamannya8.Menunjukkan bentuk-bentuk relief dasar laut.9. Menunjukkanarus laut dunia10.Mengidentifikasi manfaat arus laut dalam kehidupan
11. Mengidentifikasi faktor
dan pelestarian DAS
Tes:Menilai pemahaman peserta didik dalam penguasaanmateri tentang konsep Siklus air.Perairan darat, laut dan DAS serta potensinya .
Bentuk tes: dapatberupa pilihan ganda atau
pertanyaan tentang hidrosfer denganberbagai aspeknya
4. Membuat laporan tertulis tentang faktor-faktoryang memengaruhi siklusair.
93
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
tentang potensi perairan daratdan laut serta upaya pelestariannya.
Mengeksplorasi:5. Peserta didik dimintauntuk mencari informasi ataubahan tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus air
6. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi proses tahapan siklusair. Hasil
penyebab kerusakan DAS12. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian DAS
tes uraian,
5. Aktivitas diskusi kelas tentang siklushidrologi.
94
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
diskusi dapat berupa peta konsep sehingga mereka memahami konsep yang saling terkaitdalam skema dinamika hidrosfer.
Mengasosiasi7. Peserta didik diminta untuk memberi contoh untuk membuktikan kebenaran teori yang telah dipelajarinya dengan gejala dan fenomena nyata di lingkungan sekitar
95
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
sehingga materi menjadibermakna. Peserta didik juga dapat menarik kesimpulan tentang materiyang telah dipelajarinya.
8. Peserta didik dimintauntuk menganalisis tentang kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh dinamika hidrosfer baikdalam wilayah yang sempit maupun luas, atau
Mengomunikasikan9. Peserta
96
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
didik diminta untuk mengomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan mapun lisan dilengkapi dengan gambar,ilustrasi. Forum untuk menyampaikan gagasan dapat menggunakan forum diskusi,diunggah di internet, lomba menulis artikel, dan lain-lain.
10.Bagi yang telah memilikikemampuan untuk menyediakan komputer,
97
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
peserta didik dapat juga diminta untuk membuat kreativitas animasi atau audio visual tentang dinamika hidrosfer yangkemudian diunggah di internet.
4.6. Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia hidrosferdalam bentuk narasi, tabel, bagan,
98
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
grafik, gambar ilustrasi, dan atau petakonsep.
3.7. Menganalisis mitigasi dan adaptasi bencana alam dengan kajian geografi.
MITIGASI DAN
ADAPTASI
BENCANA ALAM
Jenis dan karakteristik bencana alam
Sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia
Fakta:Bencana alamBencana sosialKonsep:
Prinsip:Keseimbangan alam dan lingkungan
Faktor penyebab bencana alam dan bencana sosial.
Mengamati1. Peserta didik
diminta membaca buku teks pelajaran dansumber lainnya yang memuat ulasan, gambar, ilustrasi, dan animasi tentang jenisdan karakteristikbencana alam,sebaran daerah rawan
1.Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya2. Menunjukkansikap ilmiah dalam
Observasi:1.Melihat2.Memperhati kan3. Presentasi kelompok
Sikap individu:1.Kejujuran2. Ketelitian3. Kejujuran
Sikap
1. Mengidentifikasi jenis dankarakteristikbencana alam,
2. Menunjukkan sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia,3. Menjelaskan upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam,
Proyek:1. Peserta didikdiberi tugas membuat model langkah-langkah evakuasi dan menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya
1.Mengomunikasikan hasil analisis mitigasi danadaptasi bencana dalam bentuktulisan mapun lisan yang dileng
Kinerja:
Presentasi individu dankelompok:
Penguasaan Isi
TeknikBertanya/ menjaw
99
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
Usaha pengurangan resiko bencana alam
Kelembagaan penanggulangan bencana alam
Prosedur:Langkah-langkah dan upaya mengurangiresiko bencana
bencana alam di Indonesia,upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau
2. Peserta didikdiminta untukmengumpulkan berita yang dimuat di koran atau majalah kemudian dipamerkan dikelas sehingga peserta didikdapat bertukar informasi tentang
mengkaji berbagai sumber.
3.Menunjukkan perilakudan sikap menerima, menghargai,dan melaksanakan, disiplindan tanggung jawab
ilmiah:1.Kritis2.Objektif, dan3. Toleran
4. Mengidentifikasi manfaat mitigasi dan adaptasi bencana5. Merancang dan membuat hipotesis tentang mitigasi bencana6. Mengidentifikasi langkah mitigasi dan adaptasi bencana alam7. Membuatmodel langkah-langkah evakuasi8.Menentukan jalur evakuasi ketika
.
Observasi:Peserta didikmengamati buku teks pelajaran dan sumberlainnya yang memuat ulasan, gambar, ilustrasi,dan animasi tentang jenis dan karakteristik bencana alam, sebaran daerah rawan
kapi dengangambardan ilustrasi.
2. Mengomunikasikan model langkah-langkah evakuasi danjalur evakuasi ketikabencana alamterjadi di daerahnya.
3. Pesert
ab
Metode penyajian
100
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
perlunya mitigasi dan adaptasi bencana alam.
Menanya3. Peserta didik
diminta mengajukan pertanyaan dan hipotesis(perorangan atau kelompok) tentang jenisdan karakteristikbencana alam,sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia,upaya pengurangan resiko bencana alam dan
bencana alam terjadi di daerahnya
8. Menganalisis informasi dandata yang diperoleh baik dari bacaan maupunsumber terkait untukmendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi bencana alam,atau.9. Memberi contoh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi
bencana alam di Indonesia,upaya pengurangan resiko bencana alam dan kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau
Portofolio:Peserta didik membuat kliping
Tes:Menilai pemahamanpeserta didik
a didik membuat simulasi mitigasi bencana alamdi lingkungan sekolah
101
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
kelembagaan penanggulangan bencana alam, atau
4. Peserta didikdiminta mengajukan pertanyaan tentang manfaat mitigasi dan adaptasi bencana alam.
Mengeksplorasi:5. Peserta didik
ditugasi mencari informasi atau bahan untuk menjawab dan membuktikan hipotesis yang diajukanterkait dengan materi
bencana yang telah dipelajarinyadengan gejaladan fenomena nyata di lingkungan sekitar
dalam penguasaan materi tentang Jenis dankarakteristik ,sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia
Menilai pemahamanpeserta didik dalam penguasaan materi tentangusaha
pengurang
an resiko
102
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
mitigasi bencana alam.
6. Peserta didikditugasi untuk berdiskusi secara berkelompok tentang langkah mitigasi dan adaptasi bencana alam (gempa, gunung api meletus, banjir, atau bentuk bencana lainnya) jikaterjadi di daerahnya.
7. Peserta didikditugasi untuk membuatmodel langkah-
bencana
alam
serta
kelembaga
an
penanggul
angan
bencana
alam
Bentuk tes: dapatberupa pilihan ganda, tesuraian serta
103
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
langkah evakuasi dan menentukan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya.
Mengasosiasi8. Peserta didik
diminta untukmenganalisis informasi dandata yang diperoleh baik dari bacaan maupunsumber terkait untukmendapatkan kesimpulan tentang peranan mitigasi bencana alam,
rubrik.
104
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
atau9. Peserta didik
diminta untukmemberi contoh kasus untuk memperjelas konsep mitigasi dan adaptasi bencana yang telah dipelajarinyadengan gejaladan fenomena nyata di lingkungan sekitar sehingga materi menjadi bermakna.
Mengomunikasikan10. Peserta
didik dimintauntuk
105
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
mengomunikasikan hasil analisis mitigasi dan adaptasi bencana dalambentuk tulisan mapunlisan yang dilengkapi dengan gambardan ilustrasi.
11. Peserta didik dimintamengomunikasikan model langkah-langkah evakuasi dan jalur evakuasi ketika bencana alam terjadi di daerahnya. Forum
106
KompetensiDasar
Materi Pokok MateriPembelajar
an
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikato
rPenilaian
komunikasi dapat menggunakan media diskusiatau diunggahdi internet.
4.7.Menyajikan contoh penerapan mitigasi dancara beradaptasi terhadap bencana alamdi lingkungan sekitar.
107
BAB IV
PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan
belajar, artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam
kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan
sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak
hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak
langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di
mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung
peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan
saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan
apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena
itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu.
Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun
pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak
109
terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya,
dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan
menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam
menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam
Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai
secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik
menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional
antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat
fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan
langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan
penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk
memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan
instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
110
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning,Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of EducationalObjectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: HarvardUniversity Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, andEpistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” throughthe politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
111
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PPNo. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan(Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi LulusanPendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasardan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses PendidkanDasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian PendidikanDasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembarNegara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No.4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic CompetencyFrameworks: a Brief Historical Overview. Education Researchand Perspectives, Vol.37. No.1. The University of WesternAustralia.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Geografi
112
Kelas/Semester : X/1Peminatan : IISMateri Pokok : Konsep Dasar GeografiAlokasi Waktu : 4 x 3 JP
Kompetensi IntiKI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikapsebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminanbangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajianyang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret danranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampumenggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar3.6Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam
kehidupan sehari-hari.4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada
kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Indikator Menjelaskan pengertian dan ruang lngkup geografi Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya Membedakan empat prinsip geografi dan penerapannya Membedakan obyek formal dan obyek fungsional geografi Menjelaskan metode/pendekatan geografi dan penerapannya Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi dan penerapnnya
113
Menjelaskan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan
peran geografi untuk diterapkan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi
Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi
Tujuan Pembelajaran Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi peserta didik dapat:
menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi, menguraikan10 konsep dasar geografi, membedakan 4 prinsip geografi danmembedakan obyek formal serta obyek fungsional geografi,menjelaskan metode/pendekatan geografi dan membedakan aspekfisik serta aspek sosial geografi. Menunjukkan perilakuproaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografidalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:menemukan penerapan 10 konsep essensial konsep, prinsip-prinsipgeografi, pendekatan geografi dan aspek geografi, menunjukkanperilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan perangeografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-harimenunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukanobsevasi
Materi PembelajaranFakta
Fenomena alam dan fenomena kehidupan sehari-hari Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsunami, banjir tanah
longsor dll Litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer
Konsep
Konsep geografi berbagai ahli/sumber Konsep essensial geografi (lokasi, jarak, keterjangkauan,
morfologi, aglomerasi, interaksi interdependensi,keterkaitan ruang, nilai kegunaan, diferensi area dan pola)
Prinsip
114
Distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi Pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah
Prosedural
Metode Pembelajaran Dikusi kelompok Penugasan Presentasi
Alat/Media/Bahan Alat : LCD Proyektor, Peta, gambar, film Bahan ajar : Buku Geografi Kelas X BSE, Buku Geografi
Penunjang
Langkah Kegiatan/Skenario PembelajaranPertemuan pertama
Rincian Kegiatan WaktuPendahuluan Guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) yang akan
diajarkan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan
pengalaman sejak bangun tidur sampai tiba di sekolah Guru mengaitkan hal-hal yang apa dikemukakan peserta
didik dengan materi yang akan dipelajari Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
20 menit
Kegiatan IntiMengamati Secara berkelompok peserta didik menggali informasi
tentang disiplin ilmu geografi dari beberapa ahli Menggali informasi tentang 10 konsep dasar geografi Guru menilai keaktifan peserta didik dalam kelompokMenanya Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan pada
pendangan para ahli geografi Peserta didik mengajukan pertanyaan yang belum
dipahami tentang 10 konsep essensial geografi Guru memberi kesempatan bagi peserta didik lain yang ingin
menanggapi atau menjawab pertanyaan siswa,
90 menit
115
Rincian Kegiatan WaktuMencoba Peserta didik merangkai pengertian dan ruang lingkup
geografi Peserta didik memberikan contoh penerapan setiap
konsep essensial geografi dalam kehidupan sehari-hari
Guru menilai sikap peserta didik dan hasil kerja kelompok Guru menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep esensial
geografi
Mengasosiasi Disajikan beberapa gambar dan video klip berisi
fenomena alam dan kehidupan yang berkaitan dengan konsep essensial geografi
Masing-masing kelompok berdiskusi menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan gambar/video klip
Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan tayangan gambar/video klip dan memberikan alasan/argumen
Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan
Mengomunikasikan Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan
mengemukakan hasil diskusi kelompoknya Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan kemampuan
peserta didik berkomunikasi lisan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan kemampuan
peserta didik berkomunikasi lisan
Penutup Guru meminta peserta didik menyimpulkan hakikat
ruang lingkup geografi dan konsep essensial geografi Evaluasi Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR) Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya
tentang prinsip geografi dan obyeks studi geografi
25 menit
116
Pertemuan KeduaRincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah
dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah
dipelajari dengan materi yang akan dipelajari prinsip geografi dan obyek geografi
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok ahli
15 menit
Kegiatan IntiMengamati dan Menanya Setiap peserta didik dalam kelompok diberi topik
masing-masing tentang prinsip dan objek geografi Selanjutnya peserta didik yang sama topiknya
membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk membahas topik mereka dengan membaca referensi dan menanya tentang topik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mencoba dan mengasosiasi Kelompok ahli diminta untuk membuat rumusan/poin-
poin penting dari topik yang dibahas Kelompok ahli diminta untuk membuat peta konsep
prinsip geografi dan obyek studi geografi Setiap kelompok menghubungkan prinsip-prinsip
geografi dan obyek studi geografi dengan contoh-contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari melalui jurnal, artikel, berita dll.
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok Guru menilai kemampuan menerapkan prinsip dan obyek studi
geografi dalam kehidupan sehari-hariMengomunikasikan Masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke
kelompok awal dan memaparkan hasil diskusi kelompok ahli, peserta lainnya dapat mengajukan pertanyaan/tanggapan
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
90 menit
Penutup 25 menit118
Rincian Kegiatan Waktu Guru bersama peserta didik menyimpulkan prinsip
geografi dan obyek studi geografi Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah Melakukan evaluasi
Pertemuan KetigaRincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah
dikerjakan (PR) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik menyampaikan beberapa masalah
kehidupan sehari-hari yang dapat dikaji dengan pendekatan geografi
15 menit
Kegiatan IntiMengamati Meminta peserta didik membaca referensi tentang
pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dankompleks wilayah)
Menanya Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya tentang pendekatan geografiMencoba Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok,
masing-masing terdiri dari lima orang Peserta didik diberi tugas mencari contoh masalah
dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan pendekatan geografi yang sesuai
Guru menilai keterampilan menerapkan pendekatan geografi dalam memecahkan masalah
Guru menilai kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data
serta menyiapkan bahan presentasi kelompok Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik dalam
100 menit
119
Rincian Kegiatan Waktukerja kelompok
Mengomunikasikan Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok, kelompok lainnya dapat memberipertanyaan/tanggapan
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi
Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dankemampuan berkomunikasi
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali
pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dankomlpeks wilayah)
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah Melakukan evaluasi Guru mengingatkan bahan yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya
20 menit
Pertemuan KeempatRincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan Merefleksi hasil pembelajaran pertemuan yang lalu Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah
dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Kegiatan IntiMengamati Peserta didik dibagi kedalam kelompok 5-6 orang Secara berkelompok peserta didik diminta mengamati
beberapa titik di lingkungan sekitar sekolah danmencatat obyek yang telah diamati
menanya Setelah kembali di kelas, Peserta didik diberi
kesempatan menanyakan hal-hal yang berkait denganaspek fisik dan sosial geografi yang telah diamati
Mencoba Peserta didik diminta mengklasifikasi apa yang
diamati ke dalam kategori aspek fisik dan/atauaspek sosial
Mengasosiasi
80 menit
120
Rincian Kegiatan Waktu Peserta didik diminta mengaitkan anatara aspek
fisik dan sosial yang telah diamati dengan disiplinilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.
Mengomunikasikan Setiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan
hasil observasi aspek fisik dan aspek sosial dan hubungannya dengan disiplin ilmu (cabang ilmu/ilmu bantu geografi)
Kelompok lain memberikan tanggapan/pertenyaan Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasiPenutup Peserta didik merefleksi pembelajaran konsep dasar
geografi Memberi evaluasi
35 menit
121
Penilaian1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi,dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaianInstrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Sumber/ReferensiBuku Pegangan Kurikulum 2013Geografi Kelas XBuku Geografi Penunjang http://e-dukasi.nethttp://psb-psma.go.org.id
Makassar, Mei 2013Mengetahui Kepala SMAN 1 Makassar Guru Mata Pelajaran Geografi
122
KASMAN, S.Pd., M.Pd. DR.H.SAKARUDDIN, M.Pd.NIP. 196904111995121003 NIP. 196112201986031014
Catatan Kepala Sekolah......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Lampiran
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasiLEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Program : X/IIS
Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1
123
No Nama Pesertadidik
Observasi KinerjaPresentasi Jml
Skor
NilaI
Akt
tgjwb
Kerjsm
Prnsrt
Visual
Isi
(1) (2) (3) (4) (5) (6
)1. Abdus Shamad 4 4 3 4 3 3 212.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.
Keterangan pengisian skor4. Sangat tinggi3. Tinggi2. Cukup tinggi1. Kurang
124
1. Evaluasi PertamaA. Amatilah dua gambar di atas, jawablah pertanyaan di bawah
ini !
Gambar 1
Gambar 1 Gambar 2
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 ?: Alam…………………………. Kehidupannya………………...
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 ?: Alam…………………………… Kehidupan……………………..
Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2?…………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ? …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 !………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
125
B. Tentukan konsep essensial geografi yang sesuai denganpernyataan-pernyataan pada tabel berikut !
No Pernyataan KonsepGeografi
1. Rumah yang bagus akan berkurang nilainya apabila berdekatan dengan pemakaman.
2. Setelah dikaji melalui peta, ternyata terdapat keterkai tan keruangan antara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
3. Gerakan berita (informasi) melalui media massa
4. Bentuk lahan terkait dengan erosi pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air
5. Timbulnya daerah kumuh dan daerah elit ditengah masyarakat
6. Yogyakarta–Jakarta dapat dijangkau dengan menggu nakan pesawat terbang sedangkan Yogyakarta– Ma gelang dapat dijangkau dengan menggunakan mobil.
2. Evaluasi keduaA.Jelaskan gambar dibawah ini sesuai dengan prinsip geogarfi
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ! ...................................
mengapa ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di
126
samping ?………………………….. mengapa……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ?………………………….. mengapa ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. Lengkapi skema dibawah ini !
(1) ..................................................
(2) ..................................................
(3) ..................................................
(4) .................................................
Contohnya :
Contohnya:
(1) .......................................................
127
...........................
...........................
Objek geografi
.............................
..........................
(2) .........................................................
(3) ...........................................................
3. Evaluasi ketigaGunakanlah pendekatan geografi yang tepat untuk fenomena berikut ini
a. Jatuhnya Pesawat Sukoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak cukup menggemparkan masyarakat dunia. Peristiwa ini dapat dikaji/analisis dengan mengunakan pendekatan keruangan, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut Apa fenomena kehidupan yang terjadi ?
.....................................................
..............................
Kapan terjadinya ?...................................................................................
Dimana terjadi peristiwa tersebut ?...................................................................................
Apa penyebabnya ?...................................................................................
Bagaimana kecelakaan itu dapat terjadi ?...................................................................................
.....................................................
..............................
.....................................................
............................
128
b. Perhatikan baik-baik gambar berikut ini !: analisis fenomena ini dengan menggunakan pendekatan kelingkungan !
…………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Evaluasi keempata.Isilah matriks berikut ini dan sesuaikan antara
fenomena/gejala geografi termasuk pada apek apa dan cabangilmu/ilmu bantu geografi yang bersesuaian
FENOMENA ASPEKGEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMUPENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api
Hutan hujan tropis
Membuat peta
Tsunami pantai selatan pulau jawa
Urbanisasi
Siklus hidrologi
Abrasi air laut
Pemukiman kumuh
Jenis dan warna tanah
129
Angin dan cuaca
2. Untuk mendalami cabang ilmu dan ilmu bantu geografilengkapilah matriks dicbawah ini !
NAMA ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEKGeografi Manu sia (antropogeo grafi)Geografi SejarahKartografiGeografi MatematikaEtnografiBiogeografiGeomorfologiHidrologiPedologiKlimatologi
KUNCI JAWABAN1. Evaluasi Pertama
a. Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 :Alam daerah dataran rendah dengan fenomena tanaman, seperti pohon kelapaKehidupannya terdapat tempat tinggal penduduk (pemukiman)
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 :Alam Tebing lereng yang sebagian lahannya tererosi, terdapat juga fenomena beberapa jenis tanamanKehidupan : terdapat tempat tinggal/ pemukiman penduduk
Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Kesamaan alam, memiliki beberapa jenis tanaman/vegetasi, kesamaan kehidupan: terdapat pemukiman
Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar2 Perbedaan alam, topografi yang berbeda, kondisi topografi dan jenis tanaman yang berbeda Kehidupan : kondisi pemukiman yang berbeda
130
Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 Kondisi alam yang berbeda pada gambar 1 dan 2, menyebabkan manusia melalukan interaksi sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Contoh Daerah dataran rendah dengan tanah datar memudahkan manusia membangunpemukimannya, namun daerah tebing manusia membutuhkan tempat yang datar untuk membangun pemukimannya, dan memiliki resiko lahan
b. 1. Lokasi, 2. Keterkaitan keruangan, 3. Pola, 5.Morfologi, aglomerasi, 6. keterjangkauan
2. Evaluasi keduaa. Prinsip geografi
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar disamping adalah distribusi/persebaran karena menunjukkanpersebaran sumber daya nabati yang tidak merata disetiap daerah di Indonesia
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar disamping adalah Interalasi karena Menunjukkan hubunganantara gejala tsunami yang terjadi akibat gempatektonik dengan gejala posisi pecahan lempeng sertagejala jarak wilayah dengan laut .
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar disamping adalah diskripsi karena terjadinya peristiwahujan bisa dijelaskan/ di diskripsikan melalui siklushidrologi
b. Obyek strudi geografi Obyek material
o Litosfero Atmosfero Hidrosfero Biosfero antroposfer
Obyek formalo Keruangano Kelingkungano Kompleks wilayah
3. Evaluasi ketigaPendekatan keruangan
Jatuhnya Pesawat 9 Mei 2012 Lereng Gunung Salak
131
Disebabkan oleh miskominasi pilot, dan pilot tidak menguasai medan sekitar lokasi kejadian
Pilot terlambat mengikuti perihtah dari menara pengawas halim sehingga menabrak tebing gunung salak
Pada pukul 14.20 WIB, pesawat tinggal landas kemudianberbelok ke kanan hingga mengikuti ke radial 200 HLM VOR dan naik ke ketinggian 10.000 kaki. Pada pukul 14.32 WIB, berdasarkan waktu yang tercatat di Flight Data Recorder (FDR) pesawat menabrak tebing Gunung Salak pada koordinat 0642'45"S 10644'05"E dengan ketinggian sekitar 6.000 kaki di atas permukaan laut.
Pendekatan ekologiPendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya. Pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Pada gambar disamping menunjukkan seekor gajah yang mati akibat perburuhan karena harga gadingnya yang bernilai tinggi, akibatnya gajah terancam punah
4. Evaluasi keempata. jawaban
FENOMENA ASPEKGEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMUPENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api Fisik VulkanologiHutan hujan tropis Fisik BiogeografiMembuat peta Fisik Geodesi/kartografiTsunami pantai selatan pulau jawa
Fisik Geologi
Urbanisasi Sosial DemografiSiklus hidrologi Fisik HidrologiAbrasi air laut Fisik OseanografiPemukiman kumuh Sosial Geografi manusiaJenis dan warna tanah Fisik PedologiAngin dan cuaca Fisik Meteorologi/
klimatologi
b. jawabanNAMA ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEK
132
Geografi Manusia (antropogeografi)
Cabang geografi yang mempelajari bagaimana manusia beradaptasi denganwilayahnya dan manusia lain, serta bagaimana manusia berperan di dunia
Sosial
Geografi Sejarah
Cabang geografi yang mencari penjelasan tentang bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi
Sosial
Kartografi Kajian dalam cabang ilmu tehnik geografi yang mempelajari tentang presentasi permukaan bumi dengan symbol abstrak
Fisik
Geografi Matematika
Merupakan ilmu hasil interaksi antara geografi dan matematika Fisik
Etnografi Merupakan disiplin ilmu hasil interaksi antara geografi dan antropologi
Sosial
Biogeografi Merupakan hasil interaksi antara geografi dan biologi Fisik
Geomorfologi Cabang geografi yang mempelajari bentuk bentuk permuka bumi dan penafsirannya terhadap proses terbentuknya
Fisik
Hidrologi Cabang geografi yang mempelajari airdi bumi, mengenai terjadinya, sirkulasinya, distribusinya dan terbentuknya serta sifat fisik dan kimia
Fisik
Pedologi Cabang geografi yang mempelajari Tanah antara lain proses terbentuknya dan jenis jenisnya
Fisik
Klimatologi Cabang geografi yang mempelajari Iklim meliputi ciri, sebab terjadinya dan pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan suatu wilayah
Fisik
SOAL PILIHAN GANDAPilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1.Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wilayah pantai Barat Sumatera sudah beberapa kali di guncang gempa tektonik dan dilihat dari struktur geologinya wilayah tersebut berada di zona tumbukan lempeng.
Prinsip geografi yang di gunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....
133
A.prinsip persebaran D. prinsip deskripsi
B.prinsip distribusi E. prinsip korologi
C. prinsip interelasi 2. Pulau jawa penduduknya sangat padat, jika dibandingkan dengan
pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Fenomena keadaan penduduk ini, mengacu pada … .A.prinsip persebaran D. prinsip
deskripsiB.prinsip korologi E.
prinsip interseksiC.prinsip interelasi
3. Wartawan media cetak menulis peristiwa gunung Merapi JawaTengah dengan menjelaskan penyebab terjadinya, daerah yang kenabencana, aliran lava dan kerugian yang di alami penduduk denganmenggunakan tulisan dan gambar-gambar serta melaporakan keadanpenduduk di tempat pengungsian. Wartawan media dalam rangkamengungkap fenomena tersebut telah menggunakan ... .A. prinsip persebaran D. prinsip
deskripsiB. prinsip korologi E. prinsip interseksiC. prinsip interelasi
4. Pak Seno pengusaha dari Jakarta memiliki lahan 2 ha di kawasanpuncak yang di jadikan tempat peristirahatan. Sedangkan Pak Dadang memiliki 1 ha di samping tanah Pak Seno yang di tanami dengan palawija untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.
Konsep geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....
A. Konsep pola D. Konsep nilai kegunaan
B. Konsep morfologi E. Konsep aglomerasi
C. Konsep keterjangkauan 5. Pegunungan mempunyai suhu lebih rendah daripada di daerah
dataran rendah.Oleh karena itu sayuran, teh dan pinus dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan. Konsep geografi yang sesuai dengan hal tersebut adalah ......A. Konsep keterkaitan keruangan D. Konsep nilai kegunaanB. Konsep aglomerasi E. Konsep
interaksi/interdependensiC.Konsep diferensiasi area
134
6. Peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi terlambat mengikuti ujiankarena salah menaiki kenderaan (BIS) yang menuju tempatpelaksanaan ujian. Fenomena berkaitan dengan ... A. konsep keterjangkauan D. konsep morfologiB. konsep aglomerasi E. konsep nilai kegunaanC. konsep pola
7. Banjir yang sering terjadi di sekitar pemukiman penduduk di daerah perkotaan akibat semakin dangkal dasar sungai. Pendangkalan sungai terjadi akibat adanya penduduk yang membuang sampah ke sungai.
Pendekatan geografi untuk mengkaji untuk mengkaji haltersebut adalah ....
A. Pendekatan keruangan D. Pendekatankewilayahan
B. Pendekatan ekologi E. Pendekatankompleks wilayah
C. Pendekatan korologi
8. Banjir yang terjadi di kota Jakarta tidak semata karenadrainase yang kurang baik tetapi juga pengaruh dari wilayahsekitar Jakarta seperti Bogor,Depok dan Tangerang.Karenawilayah tersebut sebagai daerah resapan air sudah banyakberalih fungsi sebagai wilayah pembangunan. Oleh karena itudalam pengambilan kebijakan penanganan banjir di Jakarta harusjuga melibatkan wilayah-wilayah tersebut. pendekatan geografiyang digunakan adalah ....A. Ekologi D. kelingkunganB. Keruangan E. kompleks wilayahC. kemanusian
9. Peristiwa gempa bumi yang disertai dengan tsunami di Jepangbeberapa waktu yang lalu telah melululantakkan sebagian besarkota yang berada pada pantai timur kep. Honsu Jepang. Hal inidisebabkan oleh karena Jepang dilalui oleh rangkaianpegunungan muda sirkum pasifik hasil tumbukan lempeng Pasifikdan Eurasiapendekatan geografi dalam mengkaji fenomena tersebut adalah ... .
A.pendekatan kemanusian D. pendekatan temporalB.pendekatan kompleks wilayah E. pendekatan ekologiC.pendekatan keruangan
10. Gejala geosfer:(1) terjadinya bencana alam;(2) perubahan cuaca dan iklim;
135
(3) persebaran pemukiman;(4) terjadinya urbanisasi;dan(5) perkembangan jumlah penduduk;Aspek geosfer sosial di tunjukkan nomor ....A. (1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)B. (1), (2), dan (5) E. (3), (4), dan (5)C. (1), (3), dan (4)
11.Fenomena geosfer :(1)Gunung Bromo melontarakan Pasir dan debur(2)Tsunami menghamtan Aceh Darussalam(3)Banjir bandang melanda China(4)Badai salju melanda kawasan China(5)Angin topan menerjang Wilayah Filifina
Aspek fisik yang berkaitan dengan fenomena lithosferterdapat pada nomorA. (1) dan (2) E. (3) dan (5)B. (1) dan (3) D. (4) dan (5)C. (2) dan (4)
12.Peristiwa gunung meletus, gempa Bumi, dan longsor yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan…A. Atmosfer D. BiosferB. Lithosfer E.
AntroposferC. Hidrosfer
13.Gajah, badak, banteng dan harimau adalah jenis hewan di kawasan Indonesia Bagian Barat, sedangkan anoa dan komodo adalah hewan khas kawasan indonesia tengah
Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah....
A. prinsip persebaran D. prinsip lokasiB. prinsip interelasi E. prinsip
deskripsiC. rinsip korologi
14.Hubungan perdagangan antara Jepang dengn Indonesia sangat intensif, karena jepang membutuhkan bahan mentah yang banyak dihasilkan oleh Indonesia. Sebaliknya Indonesia membutuhkan barang-barang modern produksi Jepang
Konsep geografi yang berkaitan dengan hal tersebut adalah .... A. konsep aglomerasi D. konsep nilai
kegunaanB. konsep keterkaitan keruangan E. konsep interdependensiC. konsep diferensi area
136
15. Pada musim hujan bencana tanah longsor dan banjir sering terjadi karena penggundulan hutan.
Pendekatan geografi untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah....
B. Pendekatan keruangan D. Pendekatan korologiC. Pendekatan ekologis E. Pendekatan kompleks wilayahD. Pendekatan campuran
16. Gejala geosfer(1) Perubahan musim(2) Bencana banjir dan longsor(3) Bencana gempa dan tsunami(4) Perkembangan jumlah penduduk(5) Perkembangan pemukiman
yang termasuk aspek fisik adalah nomor....
A. (1), (2) dan (3)B. (1), (2) dan (5)C. (1), (4) dan (5)D. (2), (3) dan (4)E. (3), (4) dan (5)
17. Fenomena geosfer(1) Evakuasi korban bencana(2) Meningkatkannya arus urbanisasi(3) Mobilitas penduduk(4) Perubahan iklim global(5) Musim kemarau panjangYang termasuk aspek sosial terdapat pada angka...
A. (1), (2), dan (3)B. (1), (2), dan (4)C. (1), (3), dan (5)D. (2), (4), dan (5)E. (3), (4), dan (5)
18. Kawasan Indonesia bagian timur memiliki jenis faunayang berbeda dengan kawasan bagian barat dan kawasan bagiantengahPrinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ..
A. Prinsip korologiB. Prinsip distribusiC. Prinsip deskripsiD. Prinsip interrelasiE. Prinsip interdependensi
19. Setiap musim kemarau di Sumatera dan sekitarnya terjadikebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan asap tebal hinggamengganggu penerbangan
pendekatan geografi untuk mengkaji fenomena tersebut137
A. Pendekatan keruanganB. Pendekatan ekologiC. Pendekatan komplek wilayahD. Pendekatan lingkunganE. Pendekatan korologi
20. Para pejabat umumnya bertempat tinggal d kawasan elit, sedangkan penduduk miskin tinggal di daerah pinggiran yang kumuh.
konsep geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ...
A. Konsep morfologiB. Konsep nilai kegunaanC. Konsep berkaitan keruanganD. Konsep aglomerasiE. Konsep pola
KUNCI JAWABAN
1. C 11. A
2. A 12. B
3. D 13. A
4. D 14. E
5. A 15. E
6. A 16. A
7. A 17. A
8. E 18. B
9. C 19. C
10.E 20. D
138