Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM FISIKA 5
PERPINDAHAN KALOR SECARA RADIASI
Nama : Ni Made Nita Kurniawati
NIM : (1313021033)
Kelas : 4B
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015
Sains Bumi dan Kosmik - Litosfer 2
PERPINDAHAN KALOR SECARA RADIASI
A. Konsep : Perpindahan Kalor
B. Tujuan Percobaan:
1. Untuk menghitung besar perubahan temperatur dengan
variasi jarak.
2. Untuk membuktikan adanya perpindahan kalor secara
radiasi.
C. Landasan Teori
Perpindahan kalor secara radiasi merupakan
perpindahan panas yang terjadi tanpa melalui zat
perantara. Contohnya, radiasi matahari, cahaya api, dan
sebagainya. Benda yang memiliki luas permukaan yang
lebih besar memiliki laju perpindahan kalor yang lebih
besar dibandingkan dengan benda yang memiliki luas
permukaan yang lebih kecil. Demikian juga, benda yang
bersuhu 2000 Kelvin, misalnya, memiliki laju
perpindahan kalor sebesar 24 = 16 kali lebih besar
dibandingkan dengan benda yang bersuhu 1000 Kelvin.
Hasil ini ditemukan oleh Josef Stefan pada tahun 1879
dan diturunkan secara teoritis oleh Ludwig Boltzmann
sekitar 5 tahun kemudian. Secara matematis perpindahan
kalor secara radiasi adalah sebagai berikut.
W = e . σ . T4
Keterangan :
W : energi yang dipancarkan atau diserap per satuan
waktu (Joule/ sm2atau watt/m2)
1
σ : konstanta umum Stefan-Boltzman (5,67 x 10-
8 watt/m2 K4)
T : suhu mutlak Kelvin
e : emisivitas permukaan (0 ≤ e ≤ 1)
Emisivitas benda (e) menyatakan seberapa besar
pancaran radiasi kalor suatu benda dibandingan dengan
benda hitam sempurna dan besarnya bergantung pada sifat
permukaan benda. Harga emisivitas benda hitam sempurna
memiliki emisivitas mendekati 1. Untuk benda-benda lain
harga koefisien emisivitasnya lebih kecil dari satu dan
untuk benda yang berwarna putih sempurna maka harga
emisivitasnya sama dengan 0. Besarnya emisivitas tidak
hanya menentukan kemampuan suatu benda dalam
memancarkan kalor tetapi juga kemampuan suatu benda
dalam menyerap kalor yang dipancarkan oleh benda lain.
Energi yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam satu
Joule ditentukan melalui persamaan:
E= e. σ . T4 . A . t
Keterangan:
A = luas permukaan benda (m2)
t = lama waktu emisi energi (sekon)
Intensitas cahaya atau gelombang linear lain yang
memancar dari titik sumber banding terbalik dengan
kuadrat jarak dari sumber. Jadi obyek (ukuran yang
sama) dua kali lebih jauh, hanya menerima seperempat
2
dari energi (dalam jangka waktu yang sama). Hubungan
intensitas dengan jarak dari sumber:
dengan I = intensitas radiasi dan r =
jarak dari sumber.
Misalkan daya total yang diradiasikan dari sebuah
titik adalah P pada jarak yang jauh dari sumber, daya
ini akan didistribusikan pada luasan permukaan berjari-
jari r (jarak dari sumber), sehingga intensitas yang
dipancarkan pada jarak r darisumber radiasi adalah
dengan I = intensitas (W/m2)
P = daya yang dipancarkan (W)
r = jarak dari sumber (m)
D. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan
percobaan ini yaitu:
1. 5 lembar kertas hitam
2. 1 buah stopwatch digital
3. 1 buah statif
4. 1 buah penggaris (Nst = 0,1 cm) batas ukur 0-50 cm
3
5. 1 buah termometer (Nst = 1oC) batas ukur (-12 –
152)oC
6. 1 buah bola lampu (P = 60 watt)
7. 1 buah gunting
8. Box kotak (20x30)cm
E. Langkah Percobaan
1. Menset up alat seperti gambar di bawah.
2. Menyiapkan 5 lembar kertas hitam dengan ukuran
(19,0 x 14,5)cm.
3. Menandai kotak dengan variasi jarak 2 cm (17, 19,
21, 24, 25)cm, kemudian memasang kertas pada kayu
penyangga.
4
4. Meletakkan termometer pada statif dan membuat
kontak yang baik antara termometer dengan kertas.
5. Mengukur suhu awal ketas.
6. Menyalakan lampu yang terhubungan dengan sumber
listrik.
7. Mengamati perubahan suhu kertas yang ditunjukkan
oleh termometer dan mencatat suhu yang
ditunjukkkan termometer pada waktu 2, 4, 6, 8, 10
(menit).
8. Mengulangi langkah 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 untuk 5
variasi jarak yang telah ditentukan ketika suhu
awal yang ditunjukkan oleh termometer sebesar suhu
awal pada kertas sebelumnya.
F. Data Hasil Percobaan
Adapun data yang diperoleh dari hasil percobaan
yang telah dilakukan yaitu :Tabel 1. Data hasil percobaan
NoJarak kertas kesumber panas
(h) cm
Suhu Awal
(T0)oCWaktu (t)
Suhuakhir
(T)oC
1
25,0 30,0
2 menit 33,1
2 4 menit 36,2
3 6 menit 38,5
4 8 menit 39,5
5 10 menit 41,0
5
6
23,0 30,0
2 menit 34,3
7 4 menit 37,0
8 6 menit 38,5
9 8 menit 39,7
10 10 menit 42,6
11
21,0 30,0
2 menit 37,5
12 4 menit 42,1
13 6 menit 44,5
14 8 menit 45,0
15 10 menit 46,1
16
19,0 30,0
2 menit 39,2
17 4 menit 47,1
18 6 menit 49,0
19 8 menit 50,1
20 10 menit 54,5
21
17,0 30,0
2 menit 42,2
22 4 menit 51,5
23 6 menit 56,5
24 8 menit 59,0
25 10 menit 61,1
G. Teknik Analisis Data
Dalam percobaan ini, praktikan menghitung
perubahan temperatur akibat variasi jarak dan
6
mempelajari serta membuktikan adanya perpindahan
kalor secara radiasi. Sehingga analisis yang
digunakan adalah secara kuantitatif dan kualitatif
yaitu dengan menghitung selisih perubahan suhu,
membandingkan tabel dan grafik yang didapatkan,
serta menjawab pertanyaan yang diajukan. Adapun
langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Lengkapilah tabel data hasil analisis.
Dalam melengkapi setiap kolom dilakukan
beberapa perhitungan karena satuan-satuan yang
digunakan dalam data hasil percobaan belum SI.
a. Untuk jarak kertas ke sumber panas (h)
jarak (h)= h(cm) x 10-2m
b. Untuk waktu (t)
Waktu (t) = t(menit) x 60 sekon
c. Untuk suhu akhir (T)
Suhu (T) = T(oC) + 273oK
2) Membandingkan nilai data pada kolom suhu (T),
dan waktu (t).
3) Untuk mengetahui energi yang diserap oleh
kertas, diketahui persamaan E= e.σ.T4 .A.t
besarnya nilai . Dimana T merupakan suhu
akhir benda (To K).
4) Melukiskan grafik T4-t berdasarkan tabel 2 untuk
jarak 0,25 m; tabel 3 untuk jarak 0,23 m, tabel
4 untuk jarak 0,21 m; tabel 5 untuk jarak 0,19
7
m; dan untuk tabel 6 untuk jarak 0,17 m.
Kemudian bandingkanlah kelima grafik tersebut
berdasarkan teori yang ada.
H. Hasil Analisis Data
Dari analisis data yang dilakukan, ada tidaknya
perpindahan kalor secara radiasi kami dapat diketahui
sebagai berikut:
1. Hasil analisis dengan membandingkan waktu (t) dan
suhu (T)
Tabel 2. Data hasil analisis ketika h = 0,25 m
No Waktu(t)
Suhu (T) T4
1 120sekon
306,1o K 0,878 x 1010
2 240sekon
309,2o K 0,914 x 1010
3 360sekon
311,5o K 0,941 x 1010
4 480sekon
312,5o K 0.954 x 1010
5 600sekon
314,0o K 0,972 x 1010
Tabel 3. Data hasil analisis ketika h = 0,23 m
No Waktu (t) Suhu (T) T4
8
1 120 sekon 307,3o K 0,892 x 1010
2 240 sekon 310o K 0,924 x 1010
3 360 sekon 311,5o K 0,942 x 1010
4 480 sekon 312,7o K 0,956 x 1010
5 600 sekon 315,6o K 0,992 x 1010
Tabel 4. Data hasil analisis ketika h = 0,21 m
No Waktu(t)
Suhu (T) T4
1 120sekon
310,5o K 0,929 x 1010
2 240sekon
315,1o K 0,986 x 1010
3 360sekon
317,5o K 1,016 x 1010
4 480sekon
318,0o K 1,023 x 1010
5 600sekon
319,1o K 1,037 x 1010
Tabel 5. Data hasil analisis ketika h = 0,19 m
No Waktu(t)
Suhu (T) T4
1 120sekon
312,2o K 0,950 x 1010
2 240 320,1o K 1,050 x 1010
9
sekon
3 360sekon
322,0o K 1,075 x 1010
4 480sekon
323,1o K 1,090 x 1010
5 600sekon
327,5o K 1,150 x 1010
Tabel 6. Data hasil analisis ketika h = 0,17 m
No Waktu(t)
Suhu (T) T4
1 120sekon
315,2o K 0,987 x 1010
2 240sekon
324,5o K 1,109 x 1010
3 360sekon
329,5o K 1,179 x 1010
4 480sekon
332,0o K 1,215 x 1010
5 600sekon
334,1o K 1,246 x 1010
Pada kolom waktu untuk masing-masing keadaan
terlihat bahwa terjadi penambahan suhu kertas jika
waktunya semakin bertambah. Hal ini membuktikan bahwa
adanya aliran kalor secara radiasi yang menyebabkan
suhu kertas terus bertambah. Hal ini sesuai dengan
10
teori yang ada, yaitu kalor dapat merambat tanpa
mempergunakan medium atau secara radiasi.
2. Hasil analisis grafik hubungan waktu terhadap T4
Grafik 1. Hubungan waktu (t) terhadap T4 ketika h =0,25 m
Grafik 2. Hubungan waktu (t) terhadap T4 ketika h =0,23 m
11
Grafik 3. Hubungan waktu (t) terhadap T4 ketika h =0,21 m
Grafik 4. Hubungan waktu (t) terhadap T4 ketika h =0,19 m
12
I. Pembahasan
Dalam melakukan percobaan ini terdapat beberapa
kesalahan yang terjadi yang berakibat pada hasil
percobaan yang didapatkan. Kesalahan kesalahan tersebut
diantaranya:
1 Kesalahan umum, yakni kesalahan yang terjadi karena
kesalahan dari praktikan. Misalnya kesalahan
pembacaan skala termometer.
2 Kesalahan sistematis, yakni kesalahan yang
disebabkan oleh alat ukur atau instrumen dan
disebabkan oleh pengaruh lingkungan pada saat
melakukan percobaan. Misalnya intrumen termometer
yang digunakan pada saat praktikum kurang peka dalam
mengukur suhu kertas hitam.
3 Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang terjadi terlalu
cepat dan disebabkan oleh hal-hal yang tidak
diketahui secara pasti, namun berpengaruh besar
terhadap data hasil percobaan, sehingga
pengontrolannya diluar jangkauan kita. Misalnya suhu
lingkungan dan tekanan udara serta angin di
laboratorium dapat mempengaruhi hasil percobaan.
Kesalahan – kesalahan yang terjadi diatas tersebut
terjadi karena pada saat praktikum terdapat kendala -
kendala yang ditemui. Adapun kendala-kendala yang kami
14
alami selama melakukan praktikum adalah sebagai
berikut:
1. Kesulitan dalam ketepatan memulai mengitung waktu
menggunakan stopwatch tepat pada saat meletakkan
lampu spiritus dibawah kertas. Sehingga hasil yang
didapatkan kurang begitu tepat.
2. Kesulitan dalam membuat kontak yang baik antara
kertas hitam dengan termometer, sehingga suhu yang
diukur termometer kurang begitu tepat.
J. Pertanyaan dan Jawaban
1. Mengapa panas yang dihasilkan oleh sumber panas
dapat meningkatkan suhu benda yang berada di
sekitarnya?
Jawaban :
Panas yang dihasilkan oleh sumber panas dapat
meningkatkan suhu benda yang berada di sekitarnya,
karena panas yang dihasilkan oleh sumber panas akan
menghasilkan energi, dimana energi bergerak melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh
benda lain. Ketika energi ini diserap oleh benda
lain, benda lain tersebut tentunya akan mendapatkan
tambahan energi sehingga suhu benda menjadi
meningkat.
2. Mengapa terdapat perbedaan suhu ketika waktu yang
sama pada setiap jarak sumber panas terhadap benda
padahal sumber panasnya tetap?
15
Jawaban :
Perbedaaan suhu ini terjadi karena jarak benda ke
sumber panas berubah dan sumber panasnya tetap, hal
ini terjadi karena ketika jarak benda semakin dekat
dengan sumber panas maka waktu yang diperlukan oleh
suatu energi akan jauh lebih cepat mengalir bergerak
menuju benda, sehingga pada waktu yang sama dengan
jarak yang semakin dekat suhu pada benda itu semakin
meningkat. Sedangkan ketika benda di letakkan pada
jarak menjauhi sumber panas, energi yang mengalir
akan memerlukan wakru yang cukup lama. Sehingga
ketika jarak benda semakin jauh dan ketika
perhitungan waktu yang sama energi yang berpindah
menuju benda tersebut akan melambat atau lebih lama
sampai di benda tersebut sehingga menyebabkan
perbedaan suhu antara benda yang dekat dengan sumber
panas dengan benda yang jauh dengan sumber panas.
K. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa:
1) Kalor dari suatu sumber dapat merambat tanpa medium
atau secara radiasi. Hal ini ditunjukkan dari adanya
perubahan suhu pada benda yang berada disekitarnya.
2) Semakin dekat jarak benda terhadap sumber semakin
cepat perpindahan kalor yang terjadi, sehingga
semakin besar kalor yang diterima oleh benda
16
Daftar Pustaka
Anonim. “Radiasi”. Dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi. Diunduh 8 Juni 2014
Halliday and Resnick. 1960. Fundamentals Of Physics. Amerika : Jhon While & Sons Inc