23
MAKALAH Memahami Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka Dosen Pengampu: Eva Eri Dia, S.Pd., M.Pd. Oleh: Adhellia Rizqi D. (5113007) Ajizatur Rohmah (5213006) Makin Nugroho (5213018) Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Matematika Dan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG 2014 i | Bahasa Indonesia

Pemahaman Pengutipan dan Daftar Pustaka

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH

Memahami Pengutipan dan Penulisan Daftar

Pustaka

Dosen Pengampu:

Eva Eri Dia, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Adhellia Rizqi D. (5113007)

Ajizatur Rohmah (5213006)

Makin Nugroho (5213018)

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi Matematika Dan Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG

2014

i | B a h a s a I n d o n e s i a

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله بسمAlhamdulillah, Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan

ridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul

“Memahami Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka” dengan tepat pada

waktunya. Sholawat serta salam tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing dan menuntun kita dari zaman

yang gelap hingga menuju zaman yang terang-benderang dengan ajaran “Addinul

Islam” sehingga kita dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Bu Eva Eri Dia,Spd., M.pd.

selaku dosen pembimbing yang telah ikhlas mengajar, membimbing, mendidik

serta memberi pengetahuan kepada kami dan juga ucapan terimakasih kepada

rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi yang telah membantu dalam penyelesaian

penulisan makalah ini. Semoga bantuan-bantuan yang telah diberikan bisa menjadi

amal yang hasanah dan diterima oleh Allah SWT.

Dalam makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang berguna mengarahkan kami ke arah yang lebih baik dalam penulisan

makalah berikutnya dan apabila terdapat kekeliruan dalam makalah yang sederhana

ini, kami mohon maaf, karena kami hanyalah manusia biasa. Sesungguhnya

kebenaranitu hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah kami ini bermanfaat

untuk pembaca umumnya dan penulis khususnya. Amin.

Penulis.

ii | B a h a s a I n d o n e s i a

DAFTAR ISI

Halaman Sampul················································································i

Kata Pengantar··················································································ii

Daftar Isi·························································································iii

Bab 1 Pendahuluan·············································································4

1.1 Latar belakang··········································································4

1.2 Rumusan masalah······································································4

1.3 Tujuan pembahasan····································································5

Bab 2 Pembahasan··············································································6

2.1 Kutipan langsung dan tidak langsung ··············································6

2.2 Penulisan sumber rujukan·····························································10

2.3 Penulisan daftar pustakan·····························································14

Bab 3 Penutup···················································································21

3.1 Kesimpulan·············································································21

Daftar pustaka···················································································23

iii | B a h a s a I n d o n e s i a

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dunia pendidikan mengharuskan para pelajarnya mampu memiliki kemampuan

atau skill dalam penggunaan bahasa karena bahasa merupakan alat komunikasi paling

penting untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bagi orang Indonesia, penguasaan

berbahasa Indonesia haruslah menjadi hal yang harus diperhatikan. Kemahiran dalam

berbahasa Indonesia bagi mahasiswa Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap,

tata tulis, dan tata laku dalam konteks ilmiah dan akademis. Maka dari itu, bahasa

Indonesia masuk dalam mata kuliah untuk perkembangan kepribadian siswa sebagai

insan terpelajar yang akan terjun dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada mata kuliah bahasa Indonesia, mahasiswa diajarkan untuk mahir membaca,

berbicara, dan menulis. Dalam konteks menulis misalnya, mahasiswa diajarkan untuk

mampu membuat karya ilmiah, karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan menulis

akademik. Contoh dari karya ilmiah yaitu makalah, proposal penelitian, skripsi, tesis,

disertasi,dan lain-lain. Karya tulis yang dihasilkan oleh para mahasiswa diharapkan

kelak dapat menyebarkan pemikiran dan ilmunya dalam berbagai forum ilmiah.

Penyusun suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari beberapa sumber

untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan

ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pusaka. Penulisan kutipan, catatan

kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah.

Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki,

dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak

begitu penting. Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan kutipan, catatan

kaki, dan daftar pustaka secara lengkap dan jelas.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana cara membuat kutipan dalam tulisan karya ilmiah?

2. Bagaimana cara penulisan sumber rujukan dalam karya ilmiah?

3. Bagaimana cara penyusunan daftar pustaka dalam sebuah karya?

4 | B a h a s a I n d o n e s i a

1.3 Tujuan pembahasan

1. Pembaca dapat mengetahui dan memahami cara membuat kutipan dalam

tulisan karya ilmiah.

2. Pembaca dapat memahami cara penulisan sumber rujukan dalam karya

ilmiah.

3. Pembaca dapat mengetahui cara penyusunan daftar pustaka dalam sebuah

karya.

5 | B a h a s a I n d o n e s i a

BAB 2

PEMBAHASAN

Pada hakikatnya, menulis merupakan kegiatan menyusun serta merangkaikan

kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung dalam

pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik yang

diwujudkan di atas dengan menggunakan media visual menurut grafologi tertentu.

“Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuwan (yang berupa hasil

pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan

pengetahuan orang lain sebelumnya” (Dwiloka, 2005: 2).

Karya ilmiah ditulis bukan sekedar untuk mempertanggung jawabkan

penggunaan sumber daya penelitian (uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk

mempertanggung jawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan materi.

Sehingga dalam karya ilmiah dibutuhkan sumber referensi sebagai rujukan dalam

penulisan karya ilmiah yang dibuat. Sumber referensi tersebut pun harus tercantum

dalam karya ilmiah dimuat dalam daftar pustaka, catatan kaki atau kutipan baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

1.

2.

2.1. Kutipan langsung dan tidak langsung

1. Kutipan

Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang

pengarang atau ucapan seorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.

Tindakan mengutip dalam penulisan karya ilmiah dibenarkan, dimana tindakan

ini memberikan kejelasan tentang topik yang sedang dikerjakan, serta

memberikan penanda penulis menguasai informasi yang sudah ada. Tindakan

mengutip bukan semata-mata meniru teks orang lain, namun mengutip harus

dilakukan agar pembaca mengetahui bahwa informasi yang disampaikan penulis

berhubungan dengan informasi yang ditulis orang lain.

6 | B a h a s a I n d o n e s i a

Adapun tujuan dari pengutipan antara lain :

1. Memperkuat pendapat penulis

2. Membandingkan dengan pendapat penulis

3. Membedakan dengan pendapat penulis

4. Menyanggah pendapat seseorang

Kutipan dibagi 2 jenis, yaitu pengutipan langsung dan pengutipan tidak

langsung.

1) Kutipan langsung

Kutipan langsung yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip dan

penulis tidak mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks

yang dikutip.

Tata cara penulisan kutipan langsung kurang dari empat baris :

1. Diintegrasikan (disatukan) dengan teks penulis;

2. Jarak antar baris spasi ganda (dua spasi);

3. Kutipan diapit dengan tanda kutip “...”;

4. Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat

pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, diakhiri

dengan tanda kurung tutup.

Tata cara penulisan kutipan langsung lebih dari empat baris :

1. Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi;

2. Jarak antar baris satu spasi;

3. Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip;

4. Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat

pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, dan diakhiri

dengan tanda kurung tutup;

Keterangan : Seluruh kutipan menjorok kedalan 5-7 huruf/karakter, bila

alinea baru yang dikutip, maka baris pertama ditulis 5-7 huruf/karakter.

o Contoh kutipan langsung kurang dari empat baris :

“Nampaknya terdapat pula suatu kecenderungan ke arah meningkatnya

pemusatan pemilikan tanah ke tangan Cina” (Evers, 1995:84)

7 | B a h a s a I n d o n e s i a

Atau

Menurut Evers “Nampaknya terdapat pula suatu kecenderungan ke arah

meningkatnya pemusatan pemilikan tanah ke tangan Cina” (1995:84)

o Contoh kutipan langsung lebih dari empat baris :

Dalam uraiannya Dewantara (2009: 3-4) menguraikan makna pendidikan

sebagai berikut.

“Pendidikan merupakan tuntunan hidup

……………………………………………………………………..

Kekuatan kodrati yang ada pada seorang anak tiada lain adalah

segala kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir karena

kekuasaan kodrat. Kita sebagai pendidik hanya dapat menuntun

tumbuhnya kekuatan itu agar dapat memperbaiki lakunya.”

Keterangan:

(1) titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat

(2) titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata

(3) (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat

o Contoh kutipan langsung lebih dari empat baris dari referensi

asing

Studi yang dilakukan oleh Ontario Ministry of Education (OME,

2007; 2008) yang dikutip oleh Colaruso (2010: 30) mengemukakan konsep

pendidikan global sebagai berikut :

Global‐education focused schools, courses, and school

resources; global school partnerships; and new and heightened

emphasis on global perspectives in curriculum guidelines, such as

Ontario’s revised secondary English curriculum’s reference to

“citizenship in a global society” (OME, 2007: 27), and

guidelines for incorporating environmental issues in all areas of

the curriculum (OME, 2008).

8 | B a h a s a I n d o n e s i a

…………………………………………………………………………………

……………….. and allowing students to connect consciously and

materially with fellow ʺglobal citizens.ʺ

(pendidikan global berfokus pada sekolah, pembelajaran, dan

sumber daya sekolah; kerja sama global sekolah; dan penekanan

pada pandangan global dalam panduan kurikulum,seperti pada

kurikulum Bahasa Inggris tingkat dua yang mengacu pada

“citizenship in global society” (OME, 2007: 27)

………………………………………………………………………

…………………..dan panduan untuk memasukkan isu

lingkungan di semua area kurikulum (OME, 2008). dan

memudahkan siswa untuk berkomunikasi di tengah kehidupan

“masyarakat global”)

Keterangan :

(1) Kutipan langsung ditulis dengan cetak miring karena masih

dalam bahasa asing.

(2) Kutipan ditulis dengan jarak 1 spasi dan menjorok 7 ketukan

dari batas tepi kiri.

(3) Terjemahan dituliskan di bawah kutipan langsung dengan diberi

jarak 1 spasi.

(4) Terjemahan diawali dengan tanda buka kurung dan diakhiri

dengan tanda tutup kurung.

2) Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat

yang ada di sumber kutipan.

Berikut adalah cara penulisan kutipan tidak langsung :

1. Gagasan yang dikutip diintegrasikan dengan teks;

2. Jarak antar baris dua spasi;

3. Tanpa penggunaan tanda kutip;

9 | B a h a s a I n d o n e s i a

4. Diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan

nomor halaman, diakhiri dengan tanda kurung tutup.

o Contoh kutipan tidak langsung

Bahkan, karena adanya keberagaman budaya, bahasa Inggris pun

terpecah menjadi berbagai jenis dan berkembang menjadi bahasa Inggris

yang berbeda-beda, baik karena dipengaruhi oleh aksen maupun

perubahan bentuk kata (Barron, 2007:25). Sementara itu, Bazemer dan

Kress (2008:30) menyatakan pentingnya mode sebagai bentuk sumber

sosial dan kultural untuk melakukan pemaknaan.

Kuhn dalam The Structure of Scientific Revolutions (dalam Yood,

2005:5) mengatakan bahwa perubahan intelektual dibangun dalam

komunitas.

2.2. Penulisan sumber rujukan

Sumber rujukan atau informasi dapat diperoleh melalui media cetak, audio,

audio visual, komunikasi pribadi, dan media elektronik. Rujukan yang

dicantumkan harus benar-benar relevan, penting, diusahakan terbitan terbaru

(kecuali ilmu sejarah), dan dirujuk dalam naskah/tulisan.

Dalam merujuk sumber rujukan, penulisan karya ilmiah dapat mendasarkan,

membandingkan, dan atau hanya menunjuk pendapat, temuan, data, dan atau

informasi dari sumber yang telah dirujuk. Penulisan sumber rujukan harus

memberikan informasi yang jelas tentang identitas sumber rujukan sesuai

dengan yang dirujuk dalam naskah/tulisan. Informasi yang jelas dari sumber

rujukan memudahkan pembaca dalam merunut sumber aslinya apabila ingin

mendalami lebih lanjut informasi yang dirujuk.

Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis

1) menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas,

2) menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain,

3) meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,

4) menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,

5) menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum,

6) merujuk pada bagian lain pada teks.

10 | B a h a s a I n d o n e s i a

Sistem perujukan sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar

kutipan, yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.

a) Sistem catatan (note-bibliography) menyajikan informasi mengenai

sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes) atau catatan belakang

(endnotes) atau langsung dalam daftar pustaka (bibliography).

b) Sistem langsung (parenthetical-references) yang menempatkan informasi

mengenai sumber dalam tanda kurung dan diletakkan (a) langsung pada

bagian yang dikutip, (b) pada daftar kutipan (list of work cited), atau (c)

pada daftar pustaka.

a) Sistem Catatan

Sistem catatan dilakukan dengan mencantumkan pemarkah angka arab di

akhir setiap kutipan. Angka arab tersebut mengacu kepada catatan yang berisi

informasi dari sumber kutipan.

Ada dua cara penempatan catatan. (1) Catatan dapat ditempatkan di

bawah halaman yang sama dengan nomor pemarkah dan disebut catatan kaki

(footnotes). (2) Catatan dapat pula ditempatkan pada akhir setiap bab atau

sebuah tulisan dan disebut catatan belakang (endnotes). Biasanya, untuk catatan

belakang, penomoran kutipan dilakukan secara berurutan dalam satu bab dan

dimulai lagi dengan angka satu pada bab berikutnya. Untuk catatan kaki, urutan

angka dapat berlaku sepanjang tulisan atau karya ilmiah.

Fungsi dari catatan kaki dan catatan belakang :

1. Pengakuan akan sumber informasi

2. Dukungan akan argumen

3. Pembuktian kutipan naskah

4. Perluasan akan makna dalam naskah

5. Penunjukan bagian lain dalam naskah bagi pembaca

6. Penjelasan tambahan oleh penulis

Penulisan catatan kaki :

1) Catatan kaki ditempatkan dibawah halaman yang sama dengan nomor

pemarkah

2) Catatan kaki dipisahkan antara sesama dengan dua spasi

3) Catatan kaki yang lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi

11 | B a h a s a I n d o n e s i a

4) Catatan kaki yang lebih dari 1 baris diketik agak menjorok kedalam pada

baris pertama

5) Nomor urutan pada catatan kaki berkelanjutan dalam satu laporan tanpa

ada pembagian bab

6) Nomor urut diberik angka arab dan tidak diberi tanda apapun

7) Dalam nomor urut catatan terletak setengah spasi ke atas

8) Dalam penulisan catatan kaki urutannya adalah nama pengarang [nama

depan nama belakang], judul karangan (diketik italic), (nama kota, tahun

terbit), nomor halaman.

Ex : 1A. Parasuraman, Marketing Research, ed ke-2 (Reading: Addison-

wesley, 1991), 63-69. 2William Giles Campell, Stephen Vaughn Ballou dan Carole Slade, Form

and Style: Theses, Report, Term Papers, es, ke-8 (Boston: Houghton Mifflin,

1991), 35.

Jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk pada

sumber yang sama, digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin untuk

merujuk pada sumber pertama. Ketiga jenis singkatan itu adalah sebagai berikut.

a. Ibid : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti ‘pada

tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan

mengacu langsung pada karya yang disebut dalam perujukan nomor

sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama, tidak perlu dicantumkan

nomor halaman. Jika nomor halamannya berbeda, setelah Ibid dicantumkan

nomor halamannya. Ibid, harus diikuti oleh titik dan dicetak miring. Contoh:

Ibid., 87.

b. Op.cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang berarti

‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan

lanjutan mengacu pada perujukan pertama yang berasal dari buku, namun

diselingi oleh perujukan lain. Teknik penulisannya adalah menggunakan

nama belakang penulis, diikuti oleh Op.Cit. (dicetak miring), diikuti oleh

nomor halaman, jika halaman perujukannya berbeda dari perujukan

pertama. Contoh: Keraf, op.cit., 37

12 | B a h a s a I n d o n e s i a

c. Loc.Cit: singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang berarti

‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan

lanjutan mengacu pada perujukan pertama yang berasal dari artikel dalam

bunga rampai/antologi, majalah, ensiklopedia, surat kabar, namun diselingi

oleh perujukan lain. Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku,

majalah, surat kabar (atau opus, ‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang

berarti ‘tempat’. Teknik penulisannya adalah menggunakan nama belakang

penulis, diikuti oleh Loc.Cit, diikuti oleh nomor halaman, jika halaman

perujukannya berbeda dari perujukan pertama. Contoh: Anjuang, loc.cit, 40.

Contoh diambil dari Keraf (1997): 1Edgar Sturtevant, An Introduction to Linguistics Science (New Haven,

1947), 20 2 Ibid3Ibid, 30 4Richard Pittman, “Nauhati Honorifics, “International Journal of American

Linguisticties, XI (April 1950) 3745H.A. Gleason, An Introduction to Descriptive Linguistics, (Rev. Ed.; New

York: Holt, Rinehart and Winston, 1961), 51-52.6Ibid 7Ibid 56. 8Sturtevant, op.cit. 42 9M. Ramlan, “Partikel-partikel Bahasa Indonesia,” Seminar Bahasa Indonesia

1986 (Ende: Nusa Indah, 1971), 122, mengutip Charles F. Hockett, A Course in

Modern Linguistics (New York: The Mac Millan Company, 19590, 222. 10Robert Ralph Bolger, “Rhetoric”, Encyclopedia Britannica (1970), XIX,

2757-260 11Sturtevant, op.cit 50 12Ibid 13Bolgar,loc.cit. 260

Kedua sistem catatan di atas harus disertai dengan daftar yang memperlihatkan

semua sumber kutipan dan bahan acuan yang digunakan dalam sebuah karya

ilmiah atau tulisan. Oleh karenanya, kedua cara ini sering disebut juga catatan

13 | B a h a s a I n d o n e s i a

daftar pustaka (note bibliography system). Sistem penulisan daftar pustaka akan

diuraikan setelah ini.

2.3. Penulisan daftar pustaka

Daftar pustaka memuat sejumlah pustaka atau sumber lain yang digunakan

penulis untuk mendukung pendapatnya, membedakan pendapatnya dengan ahli

lain, menolak pendapat ahli lain, atau hanya sekadar memberikan informasi

bahwa ahli lain memiliki pendapat yang tidak sejalan dengan pendapatnya.

Aktivitas pemuatan pustaka memberikan gambaran kepada kita bahwa seorang

ahli dalam berinteraksi ilmih memiliki etika, kejujuran ilmiah dijunjung dalam

rangka menghormati seseorang yang sudah terlebih dahulu melakukan kajian

terhadap permasalahan tertentu.

Cara penyusunan daftar pustaka :

1. Susun daftar pustaka secara alfabethis, yaitu nama pengarang dari belakang

ke depan.

2. Dalam daftar pustaka tidak ada nomor urut

3. Nama buku dicetak miring atau garis bawah

4. Diawali dengan margin kiri dengan jarak antar baris 1 spasi baris kedua dan

seterusnya dalam rujukan yang sama diketik masuk 5 ketukan (± 1 spasi)

5. Jarak antarbaris antar rujukan adalah 2 spasi.

Daftar pustaka disusun melalui cara tertentu, meliputi komponen berikut :

a) Nama penulis

Pencantuman nama penulis dilakukan dengan menyebut nama akhir kemudian

diikuti dengan tanda koma, selanjutnya nama depan atau singkatan nama depan,

sedangkan gelar tidak ditulis dalam daftar pustaka.

Ex :

Muhammad Ibrahim ditulis Ibrahim, Muhammad atau bisa ditulis Ibrahim, M.

Abdul Haris Nasution ditulis Nasution, A. H.

Penyunting/ editor : Keraf, G. (Ed.)

Penerjemah : Alimandan. (Penerjemah)

Penulisan daftar pustaka dengan 1 pengarang

Format dasar :

14 | B a h a s a I n d o n e s i a

Nama pengarang 1 [nama belakang, nama depan]. Tahun terbit. Judul buku

(ditulis italic). Kota terbit : penerbit

Ex :

Suriasumantri, J. S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah Pengatar Populer). Jakarta :

Pustaka Sinar Harapan.

Rosenne, S. 1984. Practice and Methods of International Law. New York :

Oceana Publications, Inc.

Penulisan daftar pustaka dengan penulis lebih dari satu pengarang

Untuk 2 pengarang, format dasar : nama pengarang 1 [nama belakang, nama

depan], dan nama pengarang 2 [nama belakang, nama depan]. Tahun terbit.

Judul buku(ditulis italic). Kota terbit : penerbit.

Untuk 3 pengarang, format dasar : nama pengarang 1 [nama belakang, nama

depan], nama pengarang 2 [susunan nama tidak dibalik], dan nama pengarang 2

[nama belakang, nama depan]. Tahun terbit. Judul buku(ditulis italic). Kota

terbit : penerbit.

Untuk 4 pengarang atau lebih, format dasar : nama pengarang 1 [nama

belakang, nama depan], dkk atau et. Al (untuk internasional). Tahun terbit. Judul

buku(ditulis italic). Kota terbit : penerbit.

Ex :

Bachero, J. T dan Badger, W. L. 1987. Introduction to Chemical Engineering.

Singapore : McGraw-Hill Inc.

Dulay, Heidi, Marina Burt, and Krashen, Stephen. 1982. Language Two. New

York : Oxford University Press.

Suparno, dkk. 1994. Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang : Seksi Kajian Bahasa

dan Seni.

Edens, Walter, et al. 1997. Teaching Shakespeare. Princeton: Princeton UP.

Penulisan daftar pustaka sumber rujukan tanpa nama penulis

Format dasar : nama badan/instansi yang bertanggung jawab. Tahun terbit.

Judul buku(ditulis italic). Kota terbit : penerbit.

Ex :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang. 2004. Kabupaten

Jombang dalam Angka. Jombang: Badan Pusat Kabupaten Jombang.

15 | B a h a s a I n d o n e s i a

b) Tahun terbit

Penulisan tahun terbit harus sesuai dengan yang tercantum pada sumber rujukan.

Jika penerbitan berkala tercantum volume sebagai petunjuk terbitan tahun ke

berapa, yang dilengkapi dengan nomor berkala sekaligus tahun terbit, yang

dicantumkan tahun terbitnya.

Ex :

Syafudian, H. 1996. Jurnal Analisis Sosial. 2 (Februari 1996). Bandung:

Yayasan Akatiga.

Diponolo, G.S. 1975. Ilmu Negara. 2 Jilid. Jakarta: Balai Pustaka.

Jika terdapat sumber rujukan dengan nama penulis yang sama dalam

tahun terbit yang sama, setelah penulisan tahun terbit diberi huruf (a, b,

c) sebagai pembeda.

Ex :

Cornet, L., and Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Treeds and Emerging

issues. 1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Cornet, L., and Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladde: Lesson from the

States. 1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Rujukan yang tidak disebutkan tahun terbirnya, penulisan dalam rujukan

diganti dengan (tanpa tahun) ditempatkan setelah nama penulis.

Ex :

Pratomo, M. (Tanpa Tahun). Tehnik Pengolahan Hasil Pertanian. Bogor:

Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian.

c) Judul naskah

Diketik dengan huruf miring. Jika judul naskah asli dalam bahasa asing

dan yang dirujuk terjemahan dalam bahasa indonesia, judul asli diketik

normal diapit tanda petik, sedang judul terjemahan diketik huruf miring.

Jika sumber rujukan berupa buku bunga rampai, penulisan judul

bagian/bab yang dirujuk diketik normal diapit tanda petik, sedangkan

judul buku bunga tampai diketik huruf miring. Cara ini sama dengan

pengetikan judul artikel dalam jurnal, yaitu jurnal artikel diketik normal,

16 | B a h a s a I n d o n e s i a

diapit tanda petik, sedangkan judul buku/nama jurnal diketik huruf

miring.

Ex :

Siswoyo, T.A. 2006. “Optimalisasi Sintesa Vitamin C-ester Secara Enzimatik”.

Urnal Ilmu Dasar, 7 (1): 6-12.

Ket : 7 adalah nomor volume berkala, (1) adalah nomor terbitan, 6-12 adalah

nomor halaman

d) Bentuk sumber informasi

Penulisan daftar pustaka berupa buku

Format dasar : nama pengarang(dibalik)/badan/instansi terkait. Tahun terbit.

Judul buku. Jilid/edisi ke berapa(jika ada). Kota terbit : penerbit

Ex :

American Psychological Association. 1994. Publication Manual of the American

Psychological Association. Fourth Edition. Washington DC: APA.

Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

Penulisan daftar pustaka dari buku terjemahan

Format dasar : nama pengarang asli. Judul buku asli (diapit tanda petik “...”).

Tahun terbit buku asli. Judul buku terjemahan (diketik italic). Terjemahan oleh

(pengarang yang menerjemahkan). Tahun terbit buku terjemahan. Kota terbit :

penerbit

Ex:

Eangleton, Terry. 1998. Teori Sastra: Satu Pengenalan. Terjemahan oleh

Mohammad Haji Saleh. 2004. Kualumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Neufert, Ernst. “Of Bauentwurflehre”. 1986. Data Arsitek. Jilid 1. Edisi 33.

Terjemahan oleh Ing Sunarto Tjahjadi. 1996. Jakarta: Erlangga.

Penulisan daftar pustaka dari artikel dalam buku kumpulan artikel

Format dasar : Pengarang 1 [nama belakang, nama depan) dan Pengarang 2

[nama depan nama belakang]. Tahun terbit. “Judul artikel/bab”. Judul Buku

(diketik italic). Editor [nama depan nama belakang]. Kota terbit: Penerbit, tahun

terbit. halaman

Donosepoetro, Marsetio. “Perguruan Tinggi dalam Era Globalisasi.” Muncul

dari Panggilan Moral Wujud Kepedulian: dari Budi Pekerti Sampai Masalah

17 | B a h a s a I n d o n e s i a

Korupsi. Dalm Moch. Djaelani (Ed.). Surabaya: Forum Abdi Purna Bhakti Jawa

Timur, hal. 111-118.

Penulisan daftar pustaka dari koran, majalah, jurnal.

Format dasar : Pengarang 1 [nama belakang, nama depan], dan Pengarang 2

[nama depan nama belakang]. Tanggal bulan tahun terbit. “Judul Artikel.” Nama

Serial (diketik italic) nomor: hal.

Martana, Salmon Priaji. 3 February 2008. “Estetika Tenda dalam Ruang Publik.”

Kompas: 26.

Warner, Joan. Desember 2007. “Menjual Kelebihan Radio.” Cakram 286: 44-45.

Henry, W. A., 1990, April 9. “Beyond the melting pot.” Time, 135: 28-31

Penulisan daftar pustaka untuk yang tidak dipublikasikan

Untuk penulisan daftar pustaka berupa makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis,

dan disertasi perlu dicantumkan sumber informasi yang diikuti dengan kata-kata

tidak dipublikasikan.

Format dasar : Pengarang 1 [nama belakang, nama depan]. Tahun terbit. “Judul

bab.” Tidak dipublikasikan. Judul buku (diketik italic). Nama kota tempat

perguruan tinggi: nama fakultas, nama perguruan tinggi.

Ex :

Mulyono, E. 1998. “Beberapa Permasalahan Implementasi Konvensi

Keanekaragaman Hayati dalam Pengelolaan Taman Nasional Meru Betiri.”

Tidak dipublikasikan. Tesis. Bandung: Program Pascasarjana Universitas

Padjajaran.

Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses

Pematangan Tomat.” Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian, Universitas

Sebelas Maret.

Penulisan daftar pustaka terbitan berkala

Untuk terbitan berkala perlu mencantumkan nomor volume berkala dengan

angka arab, meskipun dalam terbitan berkala ditulis dengan huruf romawi,

diikuti nomor terbitan yang diapit tanda kurung, kemudian diikuti nomor

halaman.

18 | B a h a s a I n d o n e s i a

Format dasar : nama pengarang [nama belakang, nama depan]. Tahun terbit.

“judul bab”. Judul buku (diketik italic), nomor volume berkala, (nomor terbitan):

halaman

Ex :

Siswoyo, T.A. 2006. “Optimalisasi Sintesa Vitamin C-ester Secara Enzimatik”.

Urnal Ilmu Dasar, 7 (1): 6-12.

Penulisan daftar pustaka dari media elektronik (internet)

Format dasar : pengarang (nama belakang, nama depan). “Judul karya” (online).

tanggal akses. <alamat sumber pustaka>

Ex :

Herusatato. 2002. “Bioteknologi Pertanian” (online). diakses tanggal 12

Desember 2002. <http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm>

Penulisan daftar pustaka dari poster

Format dasar : Pengarang 1 [nama belakang, nama depan], dan Pengarang 2

[nama depan nama belakang]. Tanggal bulan tahun terbit. “Judul Artikel.” Nama

Serial (diketik italic). Kota terbit.

Ex :

Ruby, J., & Fulton, C. 1993, June. “Beyond Redlining: Editing software that

work”. Poster session presented at the annual meeting of Society for

Scholarty Publishing.Washington, DC.

e) Kota penerbitan dan nama terbit

Pencantuman kota penerbitan harus dilakukan secara benar dan tepat sesuai

dengan yang tertera dalam sumber rujukan yang ditempatkan setelah penulisan

judul. Adakalanya kota penerbitan lebih dari satu, maka yang dicantumkan

adalah nama kota yang disebutkan paling awal atau nama kota tempat buku

dipublikasikan.

Seperti contoh sebuah buku tercantum nama-nama kota: Amsterdam, New York,

Thailand, Tokyo, maka penulisannya :

Mey, J. C & Asher, R. E. (Eds.). 1998. Concise Ensiclopedia of Pragmatic.

Amsterdam: Elsevier.

19 | B a h a s a I n d o n e s i a

Dari uraian penjelasan dari catatan kaki dan daftar pustaka diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara catatan kaki dengan daftar pustaka, yaitu :

Catatan Kaki Daftar Pustaka

Nomor halaman dari sumber rujukan harus dicantumkan.

Nomor halaman tidak selalu harus dicantumkan.

Nama sumber rujukan dicantumkan dengan urutan: nama diri diikuti oleh nama keluarga.

Nama sumber ditulis dengan nama keluarga terlebih dahulu, baru nama diri.

Ada penyebutan referensi pertama dan penyebutan referensi lanjutan.

Tidak ada penyebutan referensi lanjutan.

20 | B a h a s a I n d o n e s i a

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karya ilmiah ditulis bukan sekedar untuk mempertanggung jawabkan

penggunaan sumber daya penelitian (uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk

mempertanggung jawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan

materi. Sehingga dalam karya ilmiah dibutuhkan sumber referensi sebagai rujukan

dalam penulisan karya ilmiah yang dibuat. Sumber referensi tersebut pun harus

tercantum dalam karya ilmiah dimuat dalam daftar pustaka, catatan kaki atau

kutipan baik secara langsung ataupun tidak langsung.

1) Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang

pengarang atau ucapan seorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.dalam

tindakan pengutipan dibagi menjadi 2, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak

langsung

a. Kutipan langsung yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip dan

penulis tidak mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang

dikutip.

b. Kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang

ada di sumber kutipan. Dalam penulisan kutipan tidak langsung ini, kutipan

tidak diapit dengan tanda petik.

2) Sistem perujukan sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar

kutipan, yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.

a) Sistem catatan (note-bibliography) menyajikan informasi mengenai

sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes) atau catatan belakang

(endnotes) atau langsung dalam daftar pustaka (bibliography).

Penulisan catatan kaki :

1. Catatan kaki ditempatkan dibawah halaman yang sama dengan

nomor pemarkah

2. Nomor urutan pada catatan kaki berkelanjutan dalam satu laporan

tanpa ada pembagian bab

3. Dalam nomor urut catatan terletak setengah spasi ke atas

21 | B a h a s a I n d o n e s i a

4. Dalam penulisan catatan kaki urutannya adalah nama pengarang

[nama depan nama belakang], judul karangan (diketik italic), (nama

kota, tahun terbit), nomor halaman.

Ex : 1A. Parasuraman, Marketing Research, ed ke-2 (Reading: Addison-

wesley, 1991), 63-69.

b) Sistem langsung (parenthetical-references) yang menempatkan informasi

mengenai sumber dalam tanda kurung dan diletakkan (a) langsung pada

bagian yang dikutip, (b) pada daftar kutipan (list of work cited), atau (c)

pada daftar pustaka

3) Daftar pustaka memuat sejumlah pustaka atau sumber lain yang

digunakan penulis untuk mendukung pendapatnya, membedakan pendapatnya

dengan ahli lain, menolak pendapat ahli lain, atau hanya sekadar memberikan

informasi bahwa ahli lain memiliki pendapat yang tidak sejalan dengan

pendapatnya.

Cara penyusunan daftar pustaka :

1. Susun daftar pustaka secara alfabethis, yaitu nama pengarang dari

belakang ke depan.

2. Dalam daftar pustaka tidak ada nomor urut

3. Nama buku dicetak miring atau garis bawah

22 | B a h a s a I n d o n e s i a

DAFTAR PUSTAKA

Nasucha, Yakub, Muhammad Rohmadi, dan Wahyudi, A.B . 2010. Bahasa Indonesia

untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.

Utami, Sintowati R., Sudiharto (Ed.). 1998. Bahasa Indonesia untuk Keperawatan.

Jakarta: EGC.

Ningsih, Sri, dkK. 2007. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: C. V Andi

OFFSET.

23 | B a h a s a I n d o n e s i a