12
DIAGNOSIS M. Saka Abeiasa S.Pd 1320312024

peluang (medicine)

  • Upload
    unand

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

DIAGNOSISM. Saka Abeiasa S.Pd

1320312024

Pengertian Uji DiagnostikMenurut Thorndike danHagen dalam Suherman (2011), diagnosis dapat diartikan sebagai :

Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yangdialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons)

Manfaat DiagnostikDiagnosis memiliki beberapa manfaat, antara lain:Untuk menemukan atau mengidentifikasi kelemahan atau penyakit (weakness, disease)apa yang dialami seseorangUntuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan atas gejala-gejala atau faktatentang suatu halSebagai pertimbangan dalam upaya pengendalian penyakit di lapangan.Salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran suatu penyakit atau wabah.

UJI DIAGNOSTIKUJI DIAGNOSTIKBeberapa metode untuk membuat diagnonis suatu penyakit

1. Riwayat penyakit (Anamnesis)2. Physical Examination (Pemeriksaan Fisik) Both exercises are known as Clinical Examination (Pemeriksaan Klinis)

3. Diagnostic Test (Uji diagnostik)

UJI DIAGNOSTIKUJI DIAGNOSTIKDengan menggunakan anamnesis dan pemeriksaan fisik, rata-rata 73% kasus berhasil didiagnosis dengan tepat.

Pemeriksaan klinis jauh lebih baik dibanding sekedar hasil laboratorium.

Penetapan Diagnosis Persen Persen

1 Anamnesis 56%73%

2 Pemeriksaan klinik 17%

3 Uji diagnostik 27%

Perbedaan dalam Perbedaan dalam diagnosisdiagnosis

pretest probabilitypretest probability : : Pemeriksaan ketepatan diagnosa sebelum menetapkan uji diagnostik

ppostosttest probabilitytest probability : : Informasi dari hasil uji diagnostik dapat digunakan untuk memperkuat kemungkinan diagnosis. Perbaikan diagnosis awal setelah dilakukan uji diagnostik

Tabel Uji Diagnostik Tabel Uji Diagnostik SederhanaSederhana

Karakteristik Karakteristik Uji DiagnostikUji Diagnostik Sensitifitas :: proporsi pasien yg menderita penyakit, menunjukkan hasil uji diagnostik yg positif untuk penyakit tsb. a / (a+c)

Spesifisitas :: proporsi pasien yang tidak menderita penyakit, menunjukkan hasil uji diagnostik yg negatifuntuk penyakit tsb.d / (b+d)

Positive Predictive Value :: proporsi pasien yg menunjukkan hasil (PPV) uji positif untuk penyakit tersebut. a / (a+b)

Negative Predictive Value :: proporsi pasien yg menunjukkan hasil (NPV) uji negatif untuk penyakit tersebut.d / (c+d)

Uji Diagnostik TerbaikUji Diagnostik TerbaikPenggunaan uji diagnostik yang sensitif dan spesifik akan menghasilkan data yang akurat.Uji diagnostik yang sensitif akan menghasilkan data pasien yang menderita penyakit >> positif.Uji diagnostik yang spesifik akan menghasilkan data pasien yang

tidak menderita penyakit >> negatif.

Uji yg sensitif bertujuan untuk menemukan penyakit, sedangkan uji yg spesifik bertujuan untuk memastikan suatu diagnosis yang telah diduga dengan data lain.

Nilai Nilai Prediktif/Predictive Prediktif/Predictive Value (PV)Value (PV)

Ukuran seberapa baik uji diagnostik yang telah digunakan dalam memprediksi suatu penyakit

Nilai PPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas individu dengan uji yang positif untuk dinyatakan menderita penyakit.

Nilai NPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas individu dengan uji yang negatif untuk dinyatakan tidak menderita penyakit

Hubungan antara PV, Sensitifitas, Hubungan antara PV, Sensitifitas, Spesifisitas dan Prevalensi Spesifisitas dan Prevalensi Nilai prediktif dari suatu uji diagnostik terdapat pada sensitifitas dan spesifisitasnya.

Semakin sensitif dan spesifik suatu uji diagnostik, nilai prediktif akan semakin tinggi, berarti pengelompokkan pasien yang positif akan menunjukkan terkena penyakit, atau pengelompokkan pasien yang negatif akan menunjukkan tidak terkena penyakit.

Nilai prediktif juga bergantung pada prevalensi penyakit tersebut pada suatu populasi.

Semakin tinggi prevalensi suatu penyakit, akan didapatkan nilai prediktif yang tinggi, dan sebaliknya. Hal tersebut tetap tergatung pada uji diagnostik dengan spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi.