10
Proceedings of the 19 th International Symposium of FSTPT Islamic University of Indonesia, 11-13 October 2016 Ch. 11, pp. 1790-1799, ISBN: 979-95721-2-19 1790 Topic 09 Freights and logistics FSTPT Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi MODEL KESEIMBANGAN PERGERAKAN TRANSPORTASI BARANG BERDASARKAN PRODUKSI BANGKITAN KOMODITAS DI ZONA INTERNAL REGIONAL (Studi Kasus Produksi Komoditas Padi di Internal Regional Provinsi Jawa Tengah) Juang Akbardin Program Studi Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Setiabudi No.207 Bandung E-mail: [email protected] Bambang Riyanto Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Jl. Jalan Hayam Wuruk, Semarang, E-mail: [email protected] Danang Parikesit Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281 E-mail: [email protected] Agus Taufik Mulyono Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281 E-mail: [email protected] Abstract The equilibrium of the movement of freight transportation is needed to enhance the acceleration of regional economic consolidation. Production of commodity paddy as staple commodities trip generation requires equalization result of commodity demand regions. Model Generation of trip movement of paddy in Central Java with a multiple regression model Ln Yi = 13.3 + 0.023 Ln X2 + 0.0716 Ln X4 + 0.0964 Ln X5 + 0.371 Ln X6 + 0.051 Ln X7 - 0.048 Ln X8 + 0.113 Ln X9 - 0.0095 Ln X10 the model significance R 2 = 0.56 the variables that influence the condition of the existing infrastructure zone trip generation. Model equilibrium the movement of freight transportation indicated on the distribution model the movement generated by the equation ˆ 2.4001 - 1.6152 id id T T with value β = -1.6152. Distribution journey with the equilibrium between the zones with restrictions trip generation with efficient travel distance at a distance of 100 km between the zones. Key words : Model equilibrium, Freight Transportation, Trip Generation of Commodities Abstrak Keseimbangan pergerakan angkutan barang memerlukan untuk meningkatkan percepatan konsolidasi ekonomi regional. Bangkitan perjalanan produksi komoditas padi memerlukan pemerataan dari daerah permintaan komoditas. Model bangkitan pergerakan komoditas padi ldi Jawa Tengah dengan model regresi berganda Ln Yi = 13,3 + 0,023 Ln X2 + 0,0716 Ln X4 + 0,0964 Ln X5 + 0,371 Ln X6 + 0,051 Ln X7 - 0,048 Ln X8 + 0,113 Ln X9 - 0,0095 Ln X10 dengan signifikansi model R 2 = 0.56 dengan variabel yang berpengaruh kondisi infrastruktur dari zona pembangkit perjalanan yang ada. Model kesetimbangan pergerakan transportasi barang ditunjukkan pada model distribusi gerakan yang dihasilkan oleh persamaan ˆ 2.4001 - 1.6152 id id T T dengan nilai β = -1,6152. Distribusi perjalanan dari keseimbangan antar zona dengan pembatasan bangkitan pergerakan , jarak perjalanan yang efisien pada jarak 100 km antara zona. Kata kunci: keseimbangan Model, Transportasi Kargo, perjalanan Generation Komoditas

model keseimbangan pergerakan transportasi barang

Embed Size (px)

Citation preview

Proceedings of the 19th International Symposium of FSTPT Islamic University of Indonesia, 11-13 October 2016 Ch. 11, pp. 1790-1799, ISBN: 979-95721-2-19

1790

Topic 09

Freights and logistics

FSTPT Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

MODEL KESEIMBANGAN PERGERAKAN

TRANSPORTASI BARANG BERDASARKAN PRODUKSI

BANGKITAN KOMODITAS DI ZONA INTERNAL

REGIONAL

(Studi Kasus Produksi Komoditas Padi di Internal Regional

Provinsi Jawa Tengah)

Juang Akbardin

Program Studi Teknik Sipil

Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Setiabudi No.207 Bandung

E-mail: [email protected]

Bambang Riyanto

Jurusan Teknik Sipil

Universitas Diponegoro

Jl. Jalan Hayam Wuruk, Semarang,

E-mail: [email protected]

Danang Parikesit Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan

Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281

E-mail: [email protected]

Agus Taufik Mulyono

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan

Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281

E-mail: [email protected]

Abstract

The equilibrium of the movement of freight transportation is needed to enhance the acceleration of regional

economic consolidation. Production of commodity paddy as staple commodities trip generation requires

equalization result of commodity demand regions. Model Generation of trip movement of paddy in Central Java

with a multiple regression model Ln Yi = 13.3 + 0.023 Ln X2 + 0.0716 Ln X4 + 0.0964 Ln X5 + 0.371 Ln X6 +

0.051 Ln X7 - 0.048 Ln X8 + 0.113 Ln X9 - 0.0095 Ln X10 the model significance R2 = 0.56 the variables that

influence the condition of the existing infrastructure zone trip generation. Model equilibrium the movement of

freight transportation indicated on the distribution model the movement generated by the equationˆ 2.4001 - 1.6152 id idT T with value β = -1.6152. Distribution journey with the equilibrium between the

zones with restrictions trip generation with efficient travel distance at a distance of 100 km between the zones.

Key words : Model equilibrium, Freight Transportation, Trip Generation of Commodities

Abstrak

Keseimbangan pergerakan angkutan barang memerlukan untuk meningkatkan percepatan konsolidasi ekonomi

regional. Bangkitan perjalanan produksi komoditas padi memerlukan pemerataan dari daerah permintaan

komoditas. Model bangkitan pergerakan komoditas padi ldi Jawa Tengah dengan model regresi berganda Ln Yi

= 13,3 + 0,023 Ln X2 + 0,0716 Ln X4 + 0,0964 Ln X5 + 0,371 Ln X6 + 0,051 Ln X7 - 0,048 Ln X8 + 0,113 Ln

X9 - 0,0095 Ln X10 dengan signifikansi model R2 = 0.56 dengan variabel yang berpengaruh kondisi

infrastruktur dari zona pembangkit perjalanan yang ada. Model kesetimbangan pergerakan transportasi barang

ditunjukkan pada model distribusi gerakan yang dihasilkan oleh persamaan ˆ 2.4001 - 1.6152 id idT T

dengan nilai β = -1,6152. Distribusi perjalanan dari keseimbangan antar zona dengan pembatasan bangkitan

pergerakan , jarak perjalanan yang efisien pada jarak 100 km antara zona.

Kata kunci: keseimbangan Model, Transportasi Kargo, perjalanan Generation Komoditas

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1791

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi wilayah akan mengalami puncak interaksi antar wilayah

sesuai dengan perkembangan infrastruktur yang terbangun antar wilayah berdasarkan jarak

dan fasilitas yang terbangun antar wilayah tersebut. Berdasarkan estimasi Brojonegoro

(2003) mengindikasikan bahwa prediksi waktu yang akan datang, beberapa daerah /wilayah

akan melakukan konsolidasi ekonomi dan akan terjadi polarisasi struktur ekonomi utama

yang mendukung ekonomi wilayah. Distribusi barang antar wilayah akan mengikuti proses

konsolidasi tersebut berdasarkan panjang perjalanan distribusi barang tersebut. Struktur

wilayah dan karakteristik produk komoditas yang dihasilkan dari wilayah yang mempunyai

kapasitas supply lebih besar akan mendorong dominasi proses pengaruh konsolidasi ekonomi

wilayah dan desentralisasi ekonomi wilayah tersebut. Untuk membentuk proses konsolidasi

ekonomi wilayah yang berimbang berdasarkan demand memerlukan efisiensi jarak distribusi

perjalanan barang komoditas tersebut. Keseimbangan pergerakan antar wilayah yang

didasarkan produksi komoditas wilayah akan mengembangkan keunggulan desentralisasi

ekonomi wilayah. Sehingga nilai keenomian barang akan lebih kompetitif karena komponen

biaya transportasi bisa ditekan lebih minimal.

Bangkitan pergerakan berdasarkan produksi komoditas yang dominan di wilayah akan

mendorong pertumbuhan ekonomi desentralisasi untuk berkembangnya konsolidasi ekonomi

wilayah yang lebih cepat, sehingga pemerataan perkembangan daerah akan terjadi. Barang

komoditas kebutuhan pokok salah satu komoditas yang memerlukan kestabilan harga dan

biasa diproduksi disetiap wilayah. Untuk mendukung kestabilan harga berdasarkan biaya

transportasinya, karakteristik jarak perjalanan antar wilayah dalam permintaan dan

penyediaan komoditas antar wilayah diperlukan pembatasan dari wilayah bangkitan

pergerakan komoditas tersebut sesuai dengan jarak distribusi yang ekonomis dari komoditas

tersebut.

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai maksud memodelkan keseimbangan distribusi pergerakan

barang komoditas padi di Provinsi Jawa Tengah, dengan tujuan khusus:

1. Identifikasi dan mengestimasi model bangkitan pergerakan barang komoditas padi di

Internal regional Provinsi Jawa Tengah

2. Menganalisa model bangkitan pergerakan sektor komoditas padi berdasarkan zona –

zona di internal Regional Provinsi Jawa Tengah

3. Memodelkan keseimbangan distribusi sebaran pergerakan barang komoditas padi

dengan batasan pergerakan dari zona bangkitan produksi barang komoditas padi di

internal regional Provinsi Jawa Tengah

KAJIAN PUSTAKA

Bangkitan Dan Tarikan Pergerakan

Bangkitan dan tarikan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan

jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan

yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona. Bangkitan dan tarikan pergerakan terlihat

secara diagram pada gambar 2, (Wells, 1975), (dalam Tamin, 2000).

Model Bangkitan -Tarikan Pergerakan

Salah satu pendekatan untuk perencanaan transportasi dalam model perencanaan

transportasi empat tahap adalah bangkitan lalu lintas (Trip Generation).Tujuan perencanaan

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1792

Trip Generetion adalah untuk mengestimasi seakurat mungkin bangkitan lalu lintas pada saat

sekarang, yang akan dapat dipergunakan untuk prediksi dimasa mendatang. Pemodelan

bangkitan lalu lintas (Trip Generation) dipergunakan uintuk memprediksi jumlah lalulintas

yang terbangkit untuk suatu kondisi karakteristik zona tertentu. Bangkitan pergerakan adalah

jumlah pergerakan yang dibangkitkan oleh suatu zona asal (Oi) dan jumlah pergerakan yang

tertarik kesetiap zona tujuan (Dd) yang terdapat dalam daerah kajian. Bangkitan-tarikan

pergerakan sangat dipengaruhi oleh dua aspek yaitu:

Gambar. 1. Bangkitan dan Tarikan pergerakan

Model Interaksi Spasial Transportasi Barang

Model Black (1972) merupakan salah satu model gravity yang memberikan rumusan

jumlah volume total transportasi barang menurut jenis komoditi yang diangkut dari suatu

tempat ke tempat lainya, sebagai berikut (Persamaan 1)

ikidk

S .T =

.

dk id

dk id

D f

D f (1)

Dengan:

Tidk = Jumlah komoditi k yang diproduksi di daerah i dan dikirim ke daerah j

Sik = Jumlah total pengiriman komoditi k dari daerah i

Ddk = Jumlah total permintaan komoditi k di daerah j

Fid = Faktor Friksi/hambatan (=1/dijλ )

did = jarak dari i ke j

λ = parameter

Model Gravity (GR)

Dalam Tamin 2000, Metode sintetis (interaksi spasial) yang paling terkenal dan sering

digunakan adalah Model Gravity (GR) karena sangat sederhana sehingga mudah dimengerti

dan digunakan. Model ini menggunakan konsep gravity yang diperkenalkan oleh Newton

pada tahun 1686 yang dikembangkan dari analogi hukum gravitasi.

dengan G adalah konstanta gravitasi (2)

Dalam ilmu geografi, gaya dapat dianggap sebagai pergerakan antara dua daerah; sedangkan

massa dapat digantikan dengan peubah seperti populasi atau bangkitan dan tarikan

pergerakan, serta jarak, waktu, atau biaya sebagai ukuran aksesibilitas (kemudahan). Jadi,

untuk keperluan transportasi, model GR dinyatakan sebagai: (Persamaan 3)

dengan k adalah konstanta (3)

Jadi, dalam bentuk matematis, model GR dapat dinyatakan sebagai:

Arus meninggalkan zona i

i

Arus memasuki zona d

d

2

.. i d

id

id

m mF G

d

2

.. i d

id

id

O OT k

d

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1793

(4)

Kedua Persamaan pembatas dipenuhi jika digunakan konstanta Ai dan Bd, yang terkait

dengan setiap zona bangkitan dan tarikan. Konstanta itu disebut faktor penyeimbang :

dan (5)

Model Batasan Bangkitan Pergerakan (PCGR)

Model ini sedikitnya mempunyai satu batasan yaitu dengan batasan bangkitan (oi),

yaitu total pergerakan yang dihasilkan harus sama dengan total pergerakan yang diperkirakan

dari tahap bangkitan pergerakan.

Model tersebut dapat dituliskan sebagai: : (Persamaan 6)

Tid = Oi . Dd . Ai . Bd . f (Cid) (6)

Metode PCGR mendefinisikan bahwa tarikan pergerakan tidak diperlukan. Dengan

menggunakan rumus dasar Model Gravity digunakan ketentuan batasan yang dengan rumus:

1

1

( . . )i N

d d id

d

A

B D f

untuk seluruh i dan Bd = 1 untuk seluruh d

Fungsi Hambatan

Fungsi Hambatan Pangkat = (7)

Fungsi Hambatan Eksponential Negatif = (8)

Fungsi Hambatan Tanner = (9)

Sumber : Tamin , 2000

Gambar 2. Grafik Fungsi Hambatan

Uji Model

Uji Korelasi

Koefisien korelasi adalah suatu tolok ukur seberapa keeratan hubungan antar variabel

dalam Model. Koefisien korelasi persamaan regresi linier sederhana adalah sbb:

UJi Korelasi

(10)

id i d i d id= O .D .A .B . f (C )T

1

( )i

d d id

d

AB D f

1

( )d

i i id

i

BAO f

( )id idf C C

( ) idC

idf C e

( ) . idC

id idf C C e

1 1 1

2 2

2 2

1 1 1 1

( ) ( ). ( )

( ) ( ) . ( ) ( )

N N N

i i i i

i i i

N N N N

i i i i

i i i i

N X Y X Y

r

X X N Y Y

1,6

1,4

1,2

1

0,8

0,6

0,4

0,2

0

0 10 20 30 40 50

Travel Time (Minute)

60 70

f ( Cid)

c**(-2) exp (-0.1 c) exp(-0.01c) exp (-0.3 c) exp c**(0.5) exp (-0.1c)

1,6

1,4

1,2

1

0,8

0,6

0,4

0,2

0

0 10 20 30 40 50

Travel Time (Minute)

60 70

f ( Cid)

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1794

Uji Determinasi

(11)

Ilustrasi Matrik Sebaran Pergerakan

Tabel 1 Ilustrasi Matrik Sebaran Pergerakan

Zona 1 2 3 … N Oi

1 T11 T12 T13 … T1N O1

2 T21 T22 T23 … T2N O2

3 T31 T32 T33 … T3N O3

… …

N TN1 TN2 TN3 … TNN ON

Dd D1 D2 D3 … DN T Sumber : Tamin, 2000

Kalibrasi Model Gravity

Kalibrasi Model Gravity Metode Regresi Linier dengan fungsi hambatan eksponential

negative Metode kalibrasi dengan analisa regresi linear untuk mencari parameter model

dilakukan melalui tahapan pada persamaan berikut,: (tamin, 2000)

(12)

Dengan Trasnformasi linier maka: loge Tid = Yi dan Cid = Xi

(13)

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan pada penelitian model keseimbangan pergerakan transportasi barang

berdasarkan produksi komoditas barang bangkitan zona/wilayah internal regional,dipengaruhi

berbagai faktor –faktor yang sangat komplek, untuk menyederhanakan dalam penelitian ini

Faktor-faktor guna lahan pada masing – masing zona memerlukan banyak data dan informasi

yang sangat komplek untuk keakuratannya. Dalam penelitian ini studi pemodelan

keseimbangan pergerakan menggunakan data sekunder sehingga untuk mensederhanakan

digunakan perkembangan zona – zona atau kota didalam Provinsi Jawa Tengah dengan

perkembangannya.

2

2 1 1

2

1

1 1

ˆ( )

1ˆ( )

N N

id id

i d

N N

id

i d

T T

R

T T

i d

exp. . .

exp log. . .

log log . . .

log log . . .

idid

i d i d

ide id e

i d i d

id e id i d i d

e id e i d i d id

TC

A B O D

Tlog C

A B O D

C T e A B O D

T A B O D C

1 1 1

2

2

1 1

( . ) ( ). ( )

( ) ( )

N N N

i i i i

i i i

N N

i i

i i

N X Y X Y

B

N X X

A Y BX

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1795

Penentuan Variabel Model Bangkitan dan Tarikan

Variabel Dependen

Y1 = Oi = Bangkitan Pergerakan Komoditas Barang Komoditas Padi

Variabel Independen

X1 = Vaiabel bebas penduduk

X2 = Vaiabel bebas PDRB

X3 = Variabel bebas barang berdasarkan IO Komoditas padi

X4 = Variabel bebas panjang jalan nasional di Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah

X5 = Variabel bebas panjang jalan propinsi di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah

X6 = Variabel bebas panjang jalan kabupaten di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah

X7 = Variabel bebas kondisi jalan baik di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah

X8 = Variabel bebas kondisi jalan sedang di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah

X9 = Variabel bebas kondisi jalan rusak di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah

X10 = Variabel bebas kondisi jalan rusak berat di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah

X11 = Variabel bebas jumlah kendaraan barang di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah

X12 = Variabel bebas jumlah kendaraan barang dengan kepemilikan status perseorangan

X13 = Variabel bebas jumlah kendaraan barang dengan kepemilikan status perusahaan

b0 = konstatanta

Aproksimasi MAT Pergerakan Komoditas

Input – output komoditas di Jawa Tengah diturunkan dengan menggunakan data

produksi komoditas berbasis masing – masing zona yang ada di internal regional Jawa

Tengah. Menguraikan Input – Output komoditas yang mempunyai satuan nilai barang dengan

membagi total produksi komoditas dari zona yang mempunyai produksi komoditas tersebut.

Metode approksimasi yang dilakukan ditunjukkan dengan persamaan 14 – 17

( . ) .idk id kt rp ton t IO (14)

1

( )idk

idk

n k

tt ton

p

(15)

1

( )idk

idk

n k

tt rp

p

(16)

1 1

( )idk idk

n n

t rp c

(17)

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1796

Diagram Alir Pikir Penelitian

Gambar 4. Diagram Alir Penelitian

Analisis Korelasi

Analisis Regresi Berganda

Model Bangkitan (oi) dan Tarikan Pergerakan (Dd) erpilih

Uji signifikansi Model

Data

1. Jumlah Populasi Penduduk 2. PDRB Zona dalam tahun series

3. Input – Output Komoditas Barang Komoditas Ikan laut dan hasil2 laut lainnya

4. MAT Barang Komoditas ilkan laut dan hasil2

laut lainnya pada tahun pengamatan 5. MAT Jarak dan MAT Biaya Pergerakan

Kompilasi Data

UJi Validitas dan

Reliabilitas Data

Penentuan Variabel Tid Dd, Oi dan Cid

tidak

Ya

tidak

Ya

Penyusunan Matrik Pergerakan (MAT)

Selesai

Mulai

Pemodelan Sebaran Pergerakan Barang Padi

Penentuan Pertumbuhan zona berdasarkan Pertumbuhan PDRB, Input - Output Komoditas padi

Iterasi

Matrik Konvergen

Tidak

MAT Pergerakan Terpilih

Kalibrasi Model MAT

Tidak

Ya

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1797

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Estimasi dan Analisa Pemodelan Bangkitan Pergerakan Komoditas Padi

Barang komoditas padi diperoleh dari nilai input-output barang komoditas di Provinsi

Jawa Tengah. Kondisi sosio ekonomi, prasarana infrastruktur transportasi dan sarana

transportasi barang dominan menggunakan transportasi jalan raya. Hasil Pemodelan

bangkitan pergerakan menggunakan metode mutiple regresi diperoleh sebagai berikut.

Tabel 2. Tabel Hasil Analisa Regresi

The regression equation is

Yi = 13.3 + 0.023 X2 + 0.0716 X4 + 0.0964 X5 + 0.371 X6 + 0.051 X7 - 0.048

X8 + 0.113 X9 - 0.0095 X10

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant 13.331 2.673 4.99 0.000

X2 0.0233 0.1560 0.15 0.882 1.626

X4 0.07158 0.05367 1.33 0.194 1.503

X5 0.09641 0.09241 1.04 0.306 3.008

X6 0.3713 0.1862 1.99 0.057 4.060

X7 0.0514 0.1235 0.42 0.681 1.877

X8 -0.0478 0.1462 -0.33 0.746 3.259

X9 0.1131 0.1447 0.78 0.442 4.636

X10 -0.00949 0.04765 -0.20 0.844 1.518

S = 0.352902 R-Sq = 66.6% R-Sq(adj) = 56.3%

PRESS = 6.99976 R-Sq(pred) = 27.75%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 8 6.4501 0.8063 6.47 0.000

Residual Error 26 3.2380 0.1245

Total 34 9.6882

Sumber : Hasil Analisa Data

Berdasarkan hasil analisa regresi menunjukkan tidak terjadi multikolinierritas antar

variabel bebas. Sehingga model regresi berganda hasil tahap ke 2 yang ditunjukkan Tabel. 2.

dapat diterima berdasarkan nilai VIF (Varian Inflatiotn Factor). Sehingga model bangkitan

pergerakan padi yang diperoleh adalah sbb :

Ln Yi = 13.3 + 0.023 Ln X2 + 0.0716 Ln X4 + 0.0964 Ln X5 + 0.371 Ln X6 + 0.051 Ln X7 -

0.048 Ln X8 + 0.113 Ln X9 - 0.0095 Ln X10 …(18)

Dari persamaan model bangkitan pergerakan komoditas padi menunjukkan bahwa faktor-

faktor kondisi prasarana infrastruktur jalan dengan kondisi kelayakannya mempunyai

pengaruh yang dominan yang ditunjukkna dari nilai koefisien variabel dari model yang

dihasilkannya. Hasil model bangkitan disubtitusi data berdasarkan data masing – masing

wilayah simulasi bangkitan hasil komputasi ditunjukkan Gambar 5.

Estimasi dan Analisa Model Keseimbangan Pergerakan Barang Komoditas Padi Pemodelan keseimbangn pergerakan komoditas padi antar zona di internal regional

didefinisikan dari metode iterasi matrik asal tujuan dengan barang komoditas padi sampai

dengan mendapatkan hasil matrik yang konvergen dari proses interasi metode gravity dengan

batasan bangkitan pergerakan PCGR). Metode PCGR mendefinisikan bahwa tarikan

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1798

pergerakan tidak diperlukan. Dengan menggunakan rumus dasar Model Gravity digunakan

ketentuan batasan yang dengan rumus:

untuk seluruh i dan Bd = 1 untuk seluruh d

Dengan menggunakan fungsi hambatan exponential negative tahapan PCGR adalah sebagai

berikut:

...(19)

Dengan menggunakan persamaan dasar model gravity tersebut, perhitungan iterasi

matrik dilakukan dengan pemrograman komputasi dengan MATLAB 2012 sehingga

mendapatkan nilai β pada kondisi matrik yang konvergen. Tahapan yang sama dilakukan

pada fungsi hambatan pangkat dan tanner dengan prosedur perhitungan pada metode Model

PCGR. Hasil pemodelan keseimbangan dengan pendekatan regresi linier diperoleh hasilyang

ditunjukkan pada tabel:

Tabel. 3. Kalibrasi Pemodelan Gravity Tanpa Batasan / Model PCGR

Tabel 4. Uji Statistik Hasil Pemodelan Gravity dengan Batasan Bangkitan / PCGR

Dari model keseimbangan distribusi yang diperoleh disimulakan dengan hasil yang

ditunjukkan pada gambar 5

Fungsi Hambatan Kalibrasi

Parameter Model

B A β

Pangkat 1.6152 2.4001 -1.6152

Eksponential Negatif 3.9528 x 10-7 24.2872 -3.9528 x 10-7

Tanner 3.9528 x 10-7 24.2872 -3.9528 x 10-7

Fungsi

Hambatan Uji Statistik

RMSE % RMSE SD MAE R2 NMAE

Pangkat 509952655

902.4947

169.694 510167056

8860.4232

2600517112620

08190000000

0.457 865358947

76157.23

Eksponential

Negatif

245579072

6616.586

817.1992 245682322

2237.825

6030908092936

019200000000

0.13905 200687019

3633027

Tanner 567200151

360.5048

188.7439 567438621

058.3901

3217160117033

79630000000

0.37276 107055565

223791.9

1

1

( . . )i N

d d id

d

A

B D f

1

1 1 1.1 2 2 1.2 35 35 1.35

2

1 1 2.1 2 2 2.2 35 35 2.35

3

1 1 3.1 2 2 3.2 35 35 3.35

35

1

. .exp( ) . .exp( ) ... . .exp( )

1

. .exp( ) . .exp( ) ... . .exp( )

1

. .exp( ) . .exp( ) ... . .exp( )

...

.

.

AB D C B D C B D C

AB D C B D C B D C

AB D C B D C B D C

A

1 1 35.1 2 2 35.2 35 35 35.35

1

. .exp( ) . .exp( ) ... . .exp( )B D C B D C B D C

The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016

1799

Gambar. 5. Zona bangkitan produksi bangkitan padi, disire line pergerakan dan distribusi perjalanan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa pemodelan keseimbangan pergerakan barang komoditas

potensi padi internal regional di Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

1. Model Bangkitan Pergerakan Ln Yi = 13.3 + 0.023 Ln X2 + 0.0716 Ln X4 + 0.0964

Ln X5 + 0.371 Ln X6 + 0.051 Ln X7 - 0.048 Ln X8 + 0.113 Ln X9 - 0.0095 Ln X10

dengan signifikansi pada nilai R2 = 0.56 dengan pengaruh dominan pada variabel

kondisi prasarana jalan dan tingkat ekonomi daerah tersebut.

2. Model Keseimbangan distribusi Pergerakan diperoleh bahwa model dengan fungsi

hambatan pangkat mempunyai nilai sigfikansi model yang lebih baik

ˆ 2.4001 - 1.6152 id idT T dengan dengan nilai beta yang dikalibrasi β = -1.6152

3. Bahwa sebaran pergerakan komoditas di Internal Regional Provinsi Jawa Tengah

sebagai barang pokok kecenderungan frekuensi pergerakan didominasi pergerakan

antar zona dengan jarak menengah antara 300 km dengan nilai tertinggi pada

pergerakan pada jarak 100 km dari zona asal oi

DAFTAR PUSTAKA

Edward, K. Morlok (1991). Pengantar teknik dan perencanaan Transportasi, cetakan ke

empat, Erlangga, Jakarta – Indonesia.

Friesz, T.L.,J. Gottfried and E.K. Morlok (1986). A Sequential shipper-carrier Network

Model for predicting Freight Flows, Transportation Science, 20 (1), pp. 80-91

Ghozali, Imam (2001) Aplikasi Analisis Multivariate dengan IBM SPSS 19, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro , Semarang

Holguin-Veras, J. and Thorson, E (2000) Trip length Distributions in Commodity-based and

Trip-Based Freight Demand Modelling, Transportation Research Record 1707, pp37-

48

Sugiyono, 2002, Statistik Untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Tamin Z. Ofyar (2000), Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Edisi kedua, ITB

Bandung.