14
MAKALAH PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN SEMANGKA( CITRULLUS VULGARIS ) OLEH : KELOMPOK VII NAMA : SARDIONO ( D1B1 12 045 ) DIASTIN ( D1B1 12 047 ) KELAS : AGROTEKNOLOGI GANJIL JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2014

MAKALAH PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN SEMANGKA( CITRULLUS VULGARIS ) OLEH : KELOMPOK VII NAMA : SARDIONO ( D1B1 12 045

  • Upload
    unhalu

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN

SEMANGKA( CITRULLUS VULGARIS )

OLEH :

KELOMPOK VII

NAMA : SARDIONO ( D1B1 12 045 )

DIASTIN ( D1B1 12 047 )

KELAS : AGROTEKNOLOGI GANJIL

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2014

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang mana telah

memberikan rahmat dan kesempatan waktu bagi penulis dalam rangka

menyelesaikan makalah akhir semester mata kuliah Organisme Pengganggu

Tumbuhan.

Makalah Organisme Pengganggu Tumbuhan ini yang bertemakan tentang

“ Penyakit Penting pada Tanaman Semangka“ yang berhubungan dengan

produksi tanaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam pemenuha n

kebutuhan ummat manusia. Harapan penulis dengan selesainya makalah ini,

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah pengetahuan.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen

pembimbing yang telah memberikan tema makalah yang begitu bagus sehingga

kita semua dapat mengetahui penyakit penting apa saja yang terdapat pada

tanaman buah semangka. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Dan mohon maaf atas segala kekurangan. Penulis menyadari bahwa penulisan

makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’ alaikum Wr.Wb.

Kendari, Mei 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………………………………………………………........ i

DAFTAR ISI……………………………………………………………….......... ii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………….........1

A. Latar Belakang…………………………………………………................... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………….................. 2

C. Tujuan Penulisan……………………………………………….................... 2

BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………......... 3

A.1. Penyakit layu fusarium…………………………...............................3

A.2. Penyakit embun tepung…………………………..............................5

A.3. Penyakit antraknosa…………………….......................................... 6

A.4. Penyakit bercak daun bersudut…..…………………….................... 7

A.5. Penyakit busuk buah……………………......................................... 8

A.6. penyakit mosaic…………………………………………………... 9

BAB III. PENUTUP………………………………………………………........ 10

A. Kesimpulan……………………………………………………..........10

B. Saran…………………………………………………………............10

DAFTAR PUSTAKA

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semangka (Citrullus vulgaris) merupakan tanaman buah berupa

herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa inggris sering disebut

dengan water mellon. Semangka berasal dari daerah kering tropis dan

subtropics Afrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai

Negara seperti : Afrika selatan, Cina, Jepang dan Indonesia. Semangka

termasuk dalam keluarga buah Labu-labuan ( Cucurbitaceae ) pada

daerah asalnya sangat disukai oleh manusia/hewan yang ada di benua

tersebut, karena banyak mengandung air, sehingga penyebarannya sangat

cepat.

Sebagaiman anggota suku ketimun lainnya, habitus tanaman ini

merambat namun tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat

memanjat.jangkauan rambatan tidak dapat mencapai belasan meter.

Daunnya berkeluk-keluk di tepinya, bunganya sempurna, berwarna

kuning, kecil ( berdiameter 3 cm). Semangka adalah andromonoecious

monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan. Bunga

jantan yang hanya memiliki benang sari (Stame), dan bunga

banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik ( Pistillum).

Bunga banci dapat di kenali dari adanya bakal buah (Ovarium) di pangkal

bunga berupa pembesaran berbentuk oval.

Semangka memilikibanyak manfaat sehingga banyak

dibudidayakan oleh beberapa Negara diantaranya adalah Cina, Jepang,

India, dan negara sekitarnya. Sedangkan sentra penanaman semangka di

Indonesia terdapat di Jawa Tengah ( D.I. Yogyakarta, Kabupaten

Magelang, dan Kabupatern Kulonprogo); di Jawa Barat ( Indramayu dan

Karawang); di Jawa Timur ( Banyuwangi dan Malang); dan di Lampung.

Dengan rata-rata 30 ton/ha/tahun.

Semangka banyak memiliki manfaat, tanama semangka di

budidayakan untuk di manfaatkan sebagai buah segar, tetapi ada yang

memanfaatkan daun dan buah semangka yang muda untuk bahan sayur-

mayur. Semangka juga banyak memiliki manfaat dibidang lain seperti

dibidang kesehatan, kosmetik dan lain-lain serta masih banyak lagi

manfaat buah semangka yang lainnya.

Banyaknya manfaat yang bisa di dapatkan dari buah semangka,

membuat permintaan pasar akan semangka semakin meningkat, sehingga

dilakukanlah budidaya semangka secara besar-besaran. Namun dalam

proses pembudidayaannya banyak gangguan-gangguan dan hal-hal yang

mempengaruhipertumbuhan taman semangka, yang dapat menyebabkab

terhambatnya produksi buah semangka, baik yang di sebabkan factor

biotic ( hama, penyakit dan gulma); maupun abiotik ( tanah, air, udara dan

cahaya ).

Pada makalah ini yang akan di bahas yaitu gangguan yang di

sebabkan oleh factor biotic lebih spesifiknya lagi adalah yang di sebabkan

oleh penyakit.

B. Rumusan Masalah

Apa penyakit penting pada tanaman semangka (Citrullus vulgaris) ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas

yang telah di berikan oleh dosen dan untuk mengetahui penyakit penting

pada tanaman semangka (Citrullus vulgaris).

II. PEMBAHASAN

a. PENYAKIT PENTING TANAMAN SEMANGKA

(CITRULLUS VULGARIS )

Seperti halnya dengan penyakit tanaman sayuran labua-labuan,

penyakit tanaman buah-buhan yang termasuk kedalam familia labu-labuan

mempunyai banyak persamaan dalam penyakit-penyakitnya. Penyakit-

penyakit buah labu-labuan kurang lebih ada 10 jenis penyakit, antara lain :

Layu Fusarium, Penyakit Tepung, Busuk Daun, Antraknosa, kudis, Bercak

daun bersudut, Layu Bakteri, penyakit Semai, Busuk Buah dan Mosaik.

Diantara 10 jenis penyakit tersebut diatas ada 6 jenis penyakit yang

menjadi penyakit penting pada tanaman semangka antara lain : Layu

Fusarium, Bercak Daun, Antraknosa, bercak daun bersudut, Busuk Buah

dan virus Mosaik.

a. 1. Layu Fusarium ( fusarium oxysporum Schlecht)

Penyakit layu fusarium ( Fusarium wilt ) banyak merugikan

tanaman melon di Daerah Bogor, di samping penyakit layu yang di

sebabkan oleh bakteri. Kedua penyakit layu ini menyebabkan kerugian

12-35% ( Hutangalung, 1985). Penyakit tersebut juga timbul pada

tanaman semangka ( Anon, 1985;1987/1988).

Gejala penyakit ini adala jika tanaman yang masih sangat

muda terjangkit semai dapat busuk sebelum atau sesudah muncul dari

dalam tanah, atau tanaman dapat tumbuh menjadi tanaman yang kerdil.

Pada tanaman dewasa penyakit menyebabkandaun-daun

menjadi pucat, bagian atas tanaman layu, dan sedikt demi sedikit

seluruh tanaman layu dan akhirnya mati. Pada batang tanaman terdapat

coreng yang panjangnya dapat mencapai 60 cm, menjadi nekrotik, dan

mempunyai massa spora merah jambu. Kadang-kadang pada batang

terjadi lekah yang mengeluarkan cairan berwarna coklat. Jika dibelah

akan tampak bahwa bagia kayu dari batang berwarna coklat. Jika

dibentuk, buah-buah lebih kecil daripada biasanya. Akar-akar dapat

mempunyai gejala kangker.

Penyebab penyakit layu fusarium adalah jamur fusarium

oxysporum Schlecht., yang berkembang dalam berkas pembuluh

tanaman. Jamur yang menyebabkan penyakit pada semanka adalah F

oxysporum f.sp. niveum ( E.F.Sm.) Snyd. Et Hans. [ sin. F. niveum

E.F. Sm., F bulbigeum var. niveum (E.F. Sm.) Wr.].

Daur penyakit : kedua jamur tersebut dapat bertahan did

ala tanah selama bertahun-tahun. Populasinya akan meningkat jika di

tempat tersebut ditanami tanaman yang sesuai.

Fusarium menginfeksi melalui akar-akar dan berkembang

dalam pembuluh kayu. Jamur mengadakan penetrasi melalui jaringan

meristem pada ujung akar, melalui epidermis pada zone

memanjangnya akar, dan melalui cela-cela yang terjadi karena

munculnya akar laterl yang baru.

Pengendalian penyakit fusarium yaitu dengan cara : ( 1 ).

Secara non kimiawi dengan melakukan pergiliran masa tanam dan

menjaga kondisi lingkungan agar tidak terlalu lembab, menanam pada

area yang baru yamg belum perna di Tanami semangka. ( 2 ). Secara

kimiawi dilakukan dengan menyemprotkan fungisida, secara periodic,

menanam benih yang sudah direndam fungisida, misalnya : Antrocol

dan Dithane.

a.2. Embun tepung

Penyakit embun tepung ( Powdery mildew) pada tanaman

labu- Labuan tersebar luas di seluruh dunia. Di Indonesia penyakit ini

terdapat pada semangka dan melon. Penyakit embun tepung yang

ringan dapat menurunka mutu hasil, karena mengurangi kandungan

gula buah, mengurangi aroma, dan gambar “jala” pada permukaan

buah menjadi tidak baik.

Gejala : Pada daun atau batang muda tampak dilapisi

semacam tepung berwarna putih. Bila seluruh daun terkena serangan,

daun menjadi cokelat dan mengeriput,pertumbuhan tanaman

terhambat, tanaman menjadi lemah. Pada serangan yang cukup hebat,

daun dan batang itu akan mati. Buah yang dihasilkan menderita luka

bakar oleh panas matahari.

Penyebab : Spaerotheca fuliginea Schlech; Erysiphe

cichoracearum DC ex Merat.

Daur hidup penyakit :di daerah tropika E. cichoracearum

tidak mempunyai stadium sempurna, yang membentuk askokarp

( peritesium), yang dapat diapakai untuk mempertahankan diri

terhadap musim dingin. Karena tidak dapat hidup sebagai saprofit

( parasit obligat), pada waktu tidak terdapat tanaman labu-labuan

jamur mempertahankan diri pada tumbuhan inang lain, sepertikacang

panjang, papaya, tembakau, tomat, dan banyak gulma.

Pengendalian :

1. Pemilihan lokasi sebaiknya jauh dari tanaman inang yang

terserang.

2. Membakar tanaman yang telah mengalami seramngan berat,

terutanma pada tanaman yang hampir seluruh bagiannya terserang

embun tepung.

3. Disemprotkan dengan fungisida benlate ( dosis 0,06%) dengan

selang waktu penyemprotan 10-15 hari.

a.3. Antraknosa

Penyakit antraknosa adalah penyakit yang menimbulkan

kerugian besar. Gejala penyakit ini adalah pada daun terlihat bercak-

bercak coklat yang akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan dan

akhirnya daun menjadi mati, bila menyerang buah, tampak bulatan

berwarana merah jambu yang lam kelamaan semakin meluas.

Penyebab penyakit ini adalah disebabkan oleh jamur

Colletotrichum lagenarium.

Daur penyakit : C Lagenarium mempertahankan diri dari

musim ke musim pada tanaman sakit atau sisa-sisanya, atau pada biji

yang diambil dari buah yang terinfeksi. Pathogen ini disebarkan oleh

air hujan dan air yang mengalir di permukaan tanah, dan dapat

menginfeksi daun batang, dan buah.

Pengendalian : secara non kimiawi dilakukan seperti pada

layu fusarium, disemprotkan fungisida.

a.4. Bercak daun bersudut

Bercak daun bersudut (angular leaf spot) adalah penyakit

yang kurang terebar luas . Gejala penyakit : pada daun terjadi bercak-

bercak kecil, kuning, bersudut-sudut karena dibatasi oleh tulang-tulang

daun. Kelak pada sisi bawah daun bercak akan mengeluarkan uksudat

berwarna coklat muda kelabu, mongering, dan bercak dapat berlubang.

Penyebab penykit : penykit ini disebabkan oleh bakteri

pseudomonas lachrymans

Daur hidup penyakit : pathogen terbawa oleh biji dan

dapat bertahan lama dalam sisa-sisa tanaman sakit. Bakteri memasuki

biji lewat berkas pengangkutan dari buah ketali pusat (funicuus) biji.

P. lanchrymans tersebar setempat karena hujan, alat-alat pertanian, dan

pekerja. Penetrsi melalui mulut kulit. Pada tingkat awal infeksi

bakteri berkembang dalamruang sela-sela sel.

Pengendalian : yang dapat dilakukan untuk mengendalikan

penyakit tersebut yaitu :

1. Mengadakan pergiliran tanaman ( rotasi)

2. Menanam biji yang sehat

3. Menyemprot tanaman dengan antobiotik campuran oksitetrasiklin

dan streptomisin.

a.5. Busuk buah

Penyakit busuk buah disebabkan oleh phitopthora capsici

Leonian. Jamur menginfeksi buak setelah buah masak dan aktif setelah

buah dipetik.

Gejalahnya terjadi bercak kebasah-basahan, yang berubah

menjadi coklat dan lunak dan akhirnya bercak mengendap dan

berkerut.

Pengendalian penyakit ini yaitu dengan cara : hindari dan

cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan

maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang

hari ketika tidak berawan/hujan, tanaman dan buah disemprot

fungisida secara periodik.

a.6. Virus mosaik

Penyebab penyakit ini adalah virus yang terbawah oleh

hama tanaman yang berkembang pada daun.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah daun

melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil

dan timbul rekahan membujur pada batang.

pengendalian penyakit ini yaitu serangga vector virus harus

dicegah dengan menggunakan insektisida. Belum ditemuka obat yang

tepat untuk mengendalikan virus ini, sehingga tanaman yang terlanjur

terkena virus ini harus dicabut dan di bakar.

III. PENUTUP

1. Kesimpulan dan Saran

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berbagai jenis penyakit sering menyerang tanaman semangka baik

itu dari kelompok hama, bakteri, virus, cendawan maupun nematoda

yang berpengaruh besar pada jumlah produksi tanaman semangka

khususnya di Indonesia.

2. Dampak yang ditimbulkan akibat dari serangan berbagai penyabab

penyakit yaitu menurunkan potensi hasil dari tanaman semangka

(menurunkan kualitas dan kuantitas

1.2. Saran

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurang yang

terdapat di dalamnya, maka dari itu diharapakan saran yang sifatnya

membangun dari bapak dan ibu dosen yang menagani mata kuliah

Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT ), serta teman-teman yang

membaca makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Budidaya Pertanian, 2000. Semangka. Kontor Deputi Menegristek dan

Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Tenologi. Jakarta

Pracaya, 1991. Hama dan Peyakit Tanaman. Penebar Swadaya.Jakarta

Semangun, 1989. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah

Mada University Press.Yogyakarta

Syukur, 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit Semangka. Institut Pertanian

Bogor

Wibawa, 2010. SOP Semangka Lombok tengah. Nusa Tenggara Barat.