16
MAKALAH BIOLOGI EKOSISTEM [BIOMA HUTAN GUGUR]

MAKALAH BIOLOGI EKOSISTEM [BIOMA HUTAN GUGUR

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH BIOLOGI EKOSISTEM[BIOMA HUTAN GUGUR]

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami merasa bahwa makalah ini masih sangat lah jauh dari kata sempurna baik dalam penyusunan maupun penyajian. Oleh karena itu kami dengan hati terbuka menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, demi kemajuan dalam penulisan makalah selanjutnya.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan pada penulisan makalah ini. Terimakasih.

Bekasi, 7 April 2016

Penyusun

Daftar IsiCover

Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan penulisan

BAB II ISI

2.1 Pengertian ekosistem hutan gugur

2.2 Ciri ciri ekosistem hutan gugur

2.3 Flora fauna ekosistem hutan gugur

2.4 Masalah & Penanggulangan terhadap ekosistem hutan gugur

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Ekosistem sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dimana terdapat berbagai kumpulan

mahluk hidup yang saling berinteraksi dengan mahluk lainya maupun bukan mahluk hidup. Ekosistem sendiri memberikan suatu keindahan dan juga tidak luput dari kegunaanya. Ekosistem sangatlah penting bagi kehidupan manusia, contohnya saja Hutan. Jika tidak ada hutan lantas bagaimana kita Mendapatkan kayu? Mendapatkan sumber daya? Terlindung dari banjir maupun longsor? Oleh karena itu sebagai manusia baik kita harus menjaga keutuhan ekosistem baik yang ada di darat,laut,maupun udara misalnya. Sebagai manusia yang baik tentulah kita ingin melakukan hal itu bukan? Maka dari itu sebelum kita menjaga keutuhan ekosistem sebaiknya kita tahu komponen komponen ekosistem itu sendiri.

Dalam makalah ini kami akan berusaha menerangkan tentang komponen komponen ekosistem tersebut diantaranya yaitu tentang Bioma Hutan gugur, Bioma Tundra, dan Bioma Taiga dan lain-lain. Kami yakin dari sekian ratus juta penduduk Indonesia tak sedikit yang belum mengerti tentang itu dan semoga dapat dijadikan motivasi untuk menjaga keutuhan ekosistem di Bumi tidak hanya di Indonesia.

1.2 Rumusan masalah1. Apa pengertian dari ekosistem hutan gugur?2. Apa saja ciri ciri dari ekosistem hutan gugur?3. Apa saja jenis flora dan fauna yang terdapat di ekosistem hutan gugur?4. Adaptasi Hewan pada ekositem hutan gugur5. Adaptasi tumbuhan pada ekosistem hutan gugur 6. Jaring- Jaring Makanan Pada Ekosistem Hutan Gugur7. Masalah dan Bagaimana cara menanggulangi masalah pada ekosisitem hutan gugur?

1.3 Tujuan penulisan1. Agar kita mengetahui arti dari ekosistem hutan gugur2. Agar kita mengetahui apa saja ciri ciri ekosistem hutan gugur3. Agar kita mengetahui flora dan fauna yang ada di ekosistem hutan gugur 4. Agar kita mengetahui bagaimana adaptasi hewan pada ekosistem hutan gugur5. Agar kita mengetahui bagaimana adaptasi tumbuhan pada ekosistem hutan gugur6. Agar kita mengetahui masalah dan bagaimana cara menanggulangi masalah pada

ekosistem hutan gugur

Bab II

ISI

Bioma Hutan Gugur1. Pengertian Bioma Hutan Gugur

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain.

Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

Bioma hutan gugur adalah habitat teresterial yang mampu menyesuaikan / beradaptasi dengan musim.

Sedangkan Hutan gugur adalah hutan dengan tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim dingin. Pada musim panas, energi radiasi yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembapan. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik.

Namun demikian, cahaya matahari masih dapat menembus hingga ke permukaan tanah, karena dedaunan tidak begitu lebat. Menjelang musim dingin, radiasi matahari mulai berkurang dan temperatur udara turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun berubah warna menjadi merah, coklat, dan akhirnya gugur.

Curah hujan berkisar dari 30 sampai 60 inci dan merata sepanjang tahun. Sebagian besar populasi manusia hidup di bioma ini. Meskipun evergreen ditemukan di bioma ini, bioma ini ditandai dengan kelimpahan pohon gugur.

“Gugur” berarti jatuh, atau meluruhkan, musiman. Sama seperti namanya, pohon-pohon gugur merontokkan daunnya setiap musim gugur. Tergeletak di lantai hutan, daun pembusukan. Sebagai daun membusuk, nutrisi yang terkandung dalam daun diserap oleh tanah. Untuk alasan ini, tanah dari bioma ini cenderung sangat subur. Karena bioma ini

memiliki tanah yang subur dan panjang, 5 sampai 6 bulan, musim tanam, banyak hutan gugur telah diubah menjadi daerah pertanian

2. Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :

1. Curah hujan sedang, yaitu 750-1000 mm per tahun.

2. - Mengalami empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan bioma hutan gugur seperti berikut.- Saat musim panas, pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis.- Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah, dan air cukup dingin. Oleh karena itu, daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.- Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosintesis, beberapa jenis hewan mengalami/ dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).- Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik dan salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah dan hewan-hewan yang berhibernasi mulai aktif kembali.

3. Vegetasinya adalah pohon maple, oak, beech, dan elm. Tumbuhan di hutan gugur mengalami periode dormansi saat musim dingin yaitu ditandai dengan gugurnya daun-daun yang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan di hutan gugur dalam menghadapi musim dingin.( Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi)

4. Hewan yang menghuni pada umumnya adalah rusa, beruang, raccon, rubah, tupai, dan burung pelatuk.

Hutan gugur memiliki jenis pohon yang sedikit dan tidak terlalu rapat. Hal ini terjadi karena unsur cahaya matahari yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hanya terjadi pada musim panas dan semi. Suhu hutan rata-rata mencapai kurang lebih 50°F. Di hutan ini dihuni oleh beberapa jenis hewan yakni tikus, bajing, beruang dan burung. Terdapat hewan yang dapat melakukan hibernasi seperti beruang.

Adaptasi Hewan pada bioma hutan gugur

Migrasi dan hibernasi adalah dua adaptasi yang digunakan oleh hewan di bioma ini. Sementara berbagai burung bermigrasi, banyak dari mamalia hibernasi selama musim dingin dingin ketika makanan dalam pasokan pendek.

Adaptasi lain perilaku beberapa hewan telah mengadopsi adalah penyimpanan makanan. Kacang-kacangan dan biji-bijian yang banyak selama musim panas yang dikumpulkan oleh tupai, tupai, dan beberapa jays, dan disimpan dalam cekungan pohon untuk digunakan selama musim dingin. Suhu dingin membantu mencegah dekomposisi dari kacang-kacangan dan biji-bijian.

Pohon dari bioma ini mencakup berdaun lebar, daun pohon, seperti maple, oak, hickory, dan beech, dan hijau, seperti hemlock, cemara, dan cemara. Sebuah hutan gugur biasanya memiliki 3-4, dan kadang-kadang lima, lapisan pertumbuhan tanaman.

Daun pohon yang tinggi membuat lapisan atas pertumbuhan tanaman, dan mereka membuat kanopi hutan cukup lebat. Meskipun kanopi yang cukup padat, hal itu memungkinkan sinar matahari untuk mencapai lantai hutan. Sinar matahari ini memungkinkan tanaman di lapisan lain untuk tumbuh.

Lapisan kedua pertumbuhan tanaman meliputi bibit dan jenis pohon yang secara alami lebih pendek perawakannya. Lapisan ketiga (atau understory) akan mencakup semak. Herbal Hutan, seperti bunga-bunga liar dan buah, membuat lapisan keempat. Selama musim semi, sebelum daun daun pohon keluar, ramuan ini mekar dan tumbuh dengan cepat untuk mengambil keuntungan dari sinar matahari. Lapisan kelima akan mencakup lumut dan lumut yang tumbuh pada batang pohon.

Adaptasi Tanaman pada bioma hutan gugur

Pada musim semi, daun pohon mulai memproduksi tipis, luas, daun ringan. Jenis struktur daun dengan mudah menangkap sinar matahari yang diperlukan untuk produksi pangan (fotosintesis). Daun yang luas yang besar ketika suhu hangat dan ada banyak sinar matahari. Namun, ketika suhu dingin, daun lebar mengekspos terlalu banyak luas permukaan untuk kehilangan air dan kerusakan jaringan. Untuk membantu mencegah kerusakan ini terjadi, daun pohon membuat adaptasi internal dan fisik yang dipicu oleh perubahan iklim.

Temperatur yang lebih dingin dan sinar matahari yang terbatas adalah dua kondisi iklim yang menceritakan pohon untuk mulai beradaptasi. Pada musim gugur, bila kondisi tersebut terjadi, pemotongan pohon dari pasokan air ke daun dan segel dari daerah antara batang daun dan batang pohon. Dengan sinar matahari dan air yang terbatas, daun tidak dapat terus memproduksi klorofil, “hijau” barang-barang di daun, dan klorofil berkurang daun berubah warna. Tampilan indah daun merah, kuning, dan emas brilian, terkait dengan hutan gugur di musim gugur, adalah hasil dari proses ini. Kebanyakan daun pohon merontokkan daunnya, setelah daun berwarna coklat dan kering.

Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur:

1. Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis

2. Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.

3. Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).

4. Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali

Jaring- Jaring dan Rantai Makanan Pada Ekosistem Bioma Hutan Gugur

Ekosistem merupakan tingkatan ekologi dimana di dalamnya terdapat hubungan antar biotik (makhluk hidup) dan hubungan antara biotik (makhluk hidup) dan abiotik (lingkungan). bentuk hubungan atau interaksi dalam ekosistem bermacam-macam,

- Jaring – jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem.

- Rantai Makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

Pada Ekosistem Hutan Gugur :

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa buah kenari yang dihasilkan oleh pohon oak dimakan Tupai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pohon oak bertindak sebagai produsen.

2. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa Tupaimemakan buah kenari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belalang sebagai konsumen I (Herbivora).

3. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa tupai dimakan burung hantu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tupai sebagai konsumen II (karnivora).

4. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa burung hantu sebagai konsumen II/konsumen puncak (karnivora).

5. Jika Burung hantu mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer yang mengubah burung hantu yang mati itu menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur berperan sebagai dekomposer.

Masalah dan Upaya penanggulangan terhadap ekosistem hutan gugur :

1. Kehidupan masyarakat yang ada di daerah bioma hutan gugur yang ada di daerah sub-tropis. Masyarakat yang tinggal di daerah hutan gugur rentan terkena radiasi panas besar pada musim panas sedangkat pada musim dingin potensi radiasi kecil.

Penanggulangannya Karena itu pada musim dingin masyarakat yang tinggal di daerah tersebut menggunakan pakaian yang tebal saat hendak keluar rumah karena udara disana dingin, jika tidak maka bisa terkena hipotermia (kedinginan). Dibandingkan orang-orang didaerah tropis yang hangat daerah sub-tropis yang terjadi 4 musim memerlukan kebutuhan yang lebih banyak dari pada orang-orang beriklim tropis, contohnya saja makanan.

2. Jika sedang musim dingin berlangsung terkadang potensi salju yang turun tinggi hingga menutupi jalan-jalan yang ada sehingga menghambat orang-orang yang ingin berkeluaran rumah untuk berkerja, bersekolah, bahkan membeli makanan. Cuaca yang ekstrim yang ada di daerah tersebut membuat masyarakat terkadang rentan terhadap penyakit yang ada, bahkan disaat musim panas di daerah hutan gugur sangat panas sampai mengakibatkan banyak korban disaat musim panas karena dehidrasi termasuk hewan hewan juga.

Penanggulangannya Masyarakat sebaiknya lebih menjaga kesehatannya karna cuaa ekstrim.

3. Penggunaan atau pemanfaatan sumber daya hutan gugur yang berlebihan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem tersebut dinamakan over eksploitasi hutan.

Penanggulangan Lingkungan yang dieksploitasi secara berlebihan dapat berakibat menurunnya kualitas linkungan. Perlu dilakukan upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan diantaranya adalah :1. Penghematan penggunaan kertas, tissue, dan semua hal

yang diproduksi dari bahan baku dari hutan.Hematlah Kertas dengan mengurangi penggunanya dan mendaur ulangnya.

2. Penghematan Penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.

3. Mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah dan mendaur ulangnya.

4. Penghematan penggunaan bahan bakar.5. Menghentikan jual beli berbagai spesies hewan dan

tumbuhan langka.

6. Tidak membakar hutan untuk membuka lahan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi

geografis tertentu Hutan Gugur  merupakan daerah yang memilki 4 musim (musim semi,

panas, gugur dan dingin). Pertengahan-lintang hutan gugur terletak di antara daerah kutub

dan tropis Daerah ini beriklim sedang dengan curah hujan merata sepanjang tahun antara

750-1000 mm per tahun

Adaptasi hewan di Hutan Gugur derupa Hibernasi, Migrasi,dan juga berupa

pengumpulan mkan untuk cadangan makannya Tumbuhan yang ada di dalam hutan gugur

cenderung tumbuhan yang mempunyai daun lebar levSedangakan tumbuhan yang ada

deradaptasi dengan cara menggugurkan daunya Peranan hutan gugur selain sebngai tempat

flora dan fauna, serta kehidupan manusia Hutan Gugur juga berperan sebangai sumper

oksigen .

Dampak terhadap eksploitasi secara berlebihan

Mengancam kehidupan mahluk yang bergantyung pada ekosistim Hutan Gugur

B. SARAN

Jangan pernah merusak ekosistim hutan.

Jagalah selalu lingkunagan kita karna ayang akan merawat lingkungan ini siapa lagi

kalau bukan kita. Karana kita sangat memerlukan lingkungan dan tanpa adanya

lingkungan kita tidak akan bisa hidup.

DAFTAR PUSTAKA

http://antonrace242.blogspot.co.id/2009/07/hutan-dan-pemanfaatannya.htmlhttp://goresaneighteen.blogspot.co.id/2011/09/dampak-eksploitasi-hutan-terhadap.html

http://ahleeya.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-bioma.htmlhttp://biologigonz.blogspot.co.id/2010/01/bioma-ekologi.html

http://hutangugursmk3.blogspot.co.id/2015/09/disusun-oleh-kelompok-7-kelompok7-xii.html

https://geografisman4baubau.wordpress.com/