21
I. ACARA : IV. Analisa Data Meteorologi II. TANGGAL : 10 Maret 2015 III. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Melatih mahasiswa untuk mengolah dan menganalisis data Meteorologi pertanian serta menyajikan dalam bentuk siap pakai. 2. Mempelajari hubungan timbale balik antara anasir-anasir iklim. IV. TINJAUAN PUSTAKA Dalam menentukan keadaan iklim dan keadaan cuaca di suatu tempat, diperlukan sumber data yang akurat, sehingga disaat menentukan iklim atau cuaca di suatu tempat tidak salah atau tidak meleset dari perkiraan semula, melainkan tepat sasaran dan akurat. Oleh karena itu, para peneliti mengumpulkan data sebaik mungkin, sehingga memberikan hasil yang positif atau menggunakan data para peneliti yang sudah ada sebelumnya. Dalam menganalisis data meteorologi di suatu wilayah, yang diperlukan adanya data cuaca bulanan daerah tersebut selama satu tahun dari suatu stasiun meteorology setempat, yang terdiri dari data nilai curah hujan (CH), data nilai evaporasi (EV), data nilai suhu thermometer bola basah (TBB), data nilai suhu thermometer bola kering (TBK), dan data nilai panjang penyinaran (PP), serta data nilai intensitas penyinaran (IP).

Laporan Praktikum Semester II Klimatologi - Analisa Data Meteorologi

Embed Size (px)

Citation preview

I. ACARA : IV. Analisa Data Meteorologi

II. TANGGAL : 10 Maret 2015

III. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Melatih mahasiswa untuk mengolah dan

menganalisis data Meteorologi pertanian serta

menyajikan dalam bentuk siap pakai.

2. Mempelajari hubungan timbale balik antara

anasir-anasir iklim.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam menentukan keadaan iklim dan keadaan

cuaca di suatu tempat, diperlukan sumber data yang

akurat, sehingga disaat menentukan iklim atau cuaca

di suatu tempat tidak salah atau tidak meleset dari

perkiraan semula, melainkan tepat sasaran dan

akurat. Oleh karena itu, para peneliti mengumpulkan

data sebaik mungkin, sehingga memberikan hasil yang

positif atau menggunakan data para peneliti yang

sudah ada sebelumnya. Dalam menganalisis data

meteorologi di suatu wilayah, yang diperlukan

adanya data cuaca bulanan daerah tersebut selama

satu tahun dari suatu stasiun meteorology setempat,

yang terdiri dari data nilai curah hujan (CH), data

nilai evaporasi (EV), data nilai suhu thermometer

bola basah (TBB), data nilai suhu thermometer bola

kering (TBK), dan data nilai panjang penyinaran

(PP), serta data nilai intensitas penyinaran (IP).

Selain itu juga diperlukan data untuk

menganalisis regresi dan korelasi, data yang

diperlukan antara lain ialah data nilai suhu (T),

data nilai kelembaban (RH), data nilai panjang

penyinaran (PP), dan data nilai intensitas

penyinaran (IP), serta data nilai evaporasi (EV)

bulanan selama satu tahun, yang diperoleh dari data

– data diatas. Data disajikan dalam berbagai macam

jenis, ada yang berupa data mentah yang merupakan

data asli dari suatu alat pengukur dan belum

diolah kedalam bentuk data lainnya atau data matang

yang merupakan data asli yang sudah diolah kedalam

bentuk data yang lain yang dapat digunakan dalam

beberapa aplikasi pengolahan yang berkaitan dengan

data tersebut, dan data siap pakai merupakan data

yang sudah diolah menjadi suatu data yang dapat

digunakan sebagai acuan tetap dan dapat

dioperasikan dalam penentuan tersebut.

Untuk menentukan analisis regresi dan

korelasi, sebaiknya dalam penghitungan menggunakan

bantuan kalkulator, sehingga nantinya didapat suatu

persamaan regresi linier: Y=a+bX, dimana Y

merupakan perubahan tak bebas (faktor yang

dipengaruhi), X merupakan perubahan bebas (factor

yang mempengaruhi), a merupakan pengaruh faktor

lain yang tidak dipengaruhi perubahan bebas, dan

bmerupakan koefisien relasi (gradien garis).

Sedangkan koefisien regresi yang bukan linier

disimbolkan dengan (r).

Agar maksud data analisis meteorologi lebih

bermanfaat, maka dilakukan pengoprasian dan

analisis data dari seluruh jaringan pengamat cuaca.

Misalnya, analisis data berdasarkan time series

( pengamatan jangka panjang , penafsiran terhadap

suatu parameter yang sukar dilakukan dengan cara

didekati dengan parameter yang mempunyai hubungan

dan berdasarkan rumus antar parameter tersebut.

Dengan berdasarkan metode statistika maka terdapat

teknik menganalisis data untuk sebuah persoalan

yang menyangkut dua atau lebih yang diduga ada

dalam suatu pertautan tertentu yang disebut

analisis regresi.

Jumlah curah hujan tidak menunjukkan informasi

yang dibutuhkan untuk mengukur pengkikisan dari

hujan. Kekuatan yang digunakan dipermukaan tanah

dengan setiap tetesan air hujan dapat diperlihatkan

dengan kekuatan yang meliputi badai hujan. Untuk

menghitung nilai ini, informasi yang harus

disediakan adalah besar dan lamanya hujan badai,

ukuran dan kecepatan tetesan tiap air hujan dan

penyaluran tiap ukuran tiap tetes.

V. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Alat Tulis

2. Kalkulator

B. Bahan

1. Untuk analisis, penyajian dan interpestasi

data diperlukan data bulanan selama 1 tahun

dari stasiun Meteorologi yang terdiri dari

data Curah Hujan (CH), Evaporasi (EV), Suhu

Termometer Bola Basah (TBB), Suhu Termometer

Bola Kering (TBK), Panjang Penyinaran,

Intensitas Penyinaran (IP), Temperatur

Maksimal (Tmax), Temperatur Minimum (Tmin),

Tinggi Air (TA), dan Kecepatan Angin (KA).

2. Untuk menganalisis regresi dan korelasi

diperlukan data Temperatur / Suhu (T),

Kelembaban (RH), Panjang Penyinaran (PP),

Intensitas Penyinaran (IP), dan Evaporasi (EV)

bulanan selama 1 tahun diperoleh dari data

diatas.

VI. CARA KERJA

1. Penyajian dan interpretasi data Meteorologi

pertanian

Karena data selama satu tahun cukup banyak, maka

perlu pembagian kerja. Mahasiswa dibagi menjadi

beberapa kelompok. Masing-masing kelompok

mengolah data tersebut saling dipertukarkan.

Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Curah Hujan

1) Hitunglah jumlah curah hujan perdasarian,

tinggi CH bulanan dan jumlah CH selamat

satu tahun.

2) Hitunglah hari jumlah hujan selama satu

tahun.

3) Buatlah histogram CH perdasiran dan CH

bulanan selama satu tahun.

4) Berikutnya pembahasan terhadap perilaku

tahunan tersebut. Antara lain : pola agihan

CH perdasarian dan bulan selama satu tahun,

bulan-bulan basah dan bulan kering menurut

kriteria Mohr dan sebagainya.

b. Suhu Udara

1) Hitunglah suhu harian dengan rumus

T Harian = (2xT07.00 )+T13.00+T18.004

2) Dari hasil pengolahan data diatas kemudian

hitunglah T bulanan.

T Bulanan = jumlahTharianselama1bulanjumlahharidalambulantersebut

3) Hitunglah T tahunan dengan rumus.

T Tahunan = jumlahTbulananselama1tahun12

4) Hitunglah suhu tahunan dengan rumus Braak,

yaitu

T Tahunan = 26,3 – 0,61 h (h dalam hm)

5) Buatlah grafik ayunan suhu bulan selama

satu tahun.

c. Kelembaban

1) Hitunglah kelembaban nilai udara pada pukul

07.00, 13.00, dan 18.00 atas dasar selisih

suhu bola basah dan bola kering.

2) Hitunglah RH harian dengan rumus

RH harian = (2xRH07.00 )+RH13.00+RH18.004

3) Hitunglah RH bulanan dengan rumus

RH bulanan =

jumlahRHharianselama1tahunjumlahhariandalambulantersebut

4) Buatlah grafik ayunan RH bulanan selama

satu tahun.

5) Berikanlah pembahasan mengenai pola ayunan

T dan RH bulanan selama satu tahun

pengamatan.

d. Panjang Penyinaran (PP), Intensitas Penyinaran

(IP), dan Evaporasi (EV)

1) Hitunglah rerata panjang penyinaran (PP),

jumlah IP, dan jumlah EV bulanan dalam satu

tahun.

2) Buatlah grafik rerata PP bulanan selama

satu tahun.

3) Buatlah grafik jumlah PP dan EV bulanan

dalam satu tahun.

2. Analisis regresi dan korelasi

Dari data harian selama satu bulan pada masing-

masing kelompok, hitunglah nilai korelasi dan

regresi dari hubungan dua anasir iklim sebagai

berikut :

PP Vs T IP Vs RH

PP Vs RH IP Vs EV

PP Vs EV T Vs RH

PP Vs IP T Vs EV

PP Vs T RH Vs ZV

a. Analisis diatas dilakukan dengan menggunakan

kalkulator, sehingga diperoleh :

1) Persamaan regresi linier, Y = a + bX

Y = Perubahan tidak bebas (faktor yang

dipengaruhi)

X = Perubahan bebas (faktor yang

mempengaruhi)

a = Pengaruh factor lain yang tidak

dipengaruhi perubahan bebas

b = Koefisien relasi (gradient garis)

2) Koefisien regresi (r)

b. Dari hubungan-hubungan tersebut buatlah grafik

persamaan regresi-

nya. Berikan pembahasan mengenai hubungan

antara anasir tersebut, kemudian bandingkan

keeratan masing-masing hubungan.

VII. HASIL PENGAMATAN

A.Tabel Data Klimatologi tahun 2004

Bulan

Rata-rata

TBK(0c)

TBB(0c)

RH

(%)T

(0c)

PP(0c)

EV

(mm)

KA

( kmjam)

Januari25,0

0

22,

93

70,

29

25,

85

55,2

09,75 0,95

Februar

i

27,2

5

25,

04

79,

22

28,

28

51,4

99,77 2,09

Maret27,2

8

25,

05

81,

45

28,

32

46,2

7

11,7

81,08

April28,0

4

25,

74

78,

64

29,

38

61,4

09,21 0,83

Mei27,7

8

25,

54

78,

16

28,

83

52,5

05,46 0,66

Juni26,9

5

24,

62

78,

74

27,

99

54,7

46,04 0,69

Juli25,3

6

23,

17

79,

31

26,

91

74,1

15,34 0,88

Agustus38,3

2

22,

82

78,

47

31,

56

73,9

7

67,5

90,23

Septemb

er

24,2

5

22,

94

78,

25

26,

78

58,7

21,56 1,23

Oktober 27,8 21, 78, 27, 46,3 2,83 1,31

6 49 99 39 2Novembe

r

26,7

1

24,

91

80,

85

27,

99

48,9

79,98 0,77

Desembe

r

26,2

5

25,

69

78,

84

28,

2150

19,5

00,56

B. Grafik Data Klimatologi tahun 20041. Grafik Rata-rata Suhu Bulan Kering ( BK )

Januari

FebruariMaretAprilMeiJuniJuli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

2328333843

2527.25

27.7828.0427.78

26.9525.36

38.32

24.25

27.86

26.7126.25

Grafik Rata-rata Bulan Kering TBK

Bulan

TBK

(0C )

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahu bahwa rata-rata suhu bulan kering

tertinggi pada bulan Agustus yaitu 28,320C.

Sedangkan rata-rata suhu bulan kering terendah

pada bulan September yaitu24,250C.

2. Grafik Rata-rata Bulan Basah ( BB )

Januaari

Maret

Mei

Juli

September

November

18

22

26

22.9325.04

25.0525.74

25.5224.6223.17

22.82

22.94

21.49

24.91

22.69

Grafik Rata-rata Bulan Basah (BB)

TBB

Bulan

TBB

( 0C

)

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahu bahwa rata-rata suhu bulan basah

tertinggi pada bulan April yaitu 25,740C.

Sedangkan rata-rata suhu bulan basah terendah

pada bulan Oktober yaitu 21,490C.

3. Grafik Rata-rata Kelembaban ( RH )

Januari

Maret

Mei

Juli

September

November

68

73

78

83

70.29

79.2281.45

78.6478.1678.74

79.31

78.4778.25

78.9980.85

78.84

Grafik Rata-rata Kelembaban (RH)

Kelembaban (RH)

Bulan

RH (

% )

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahu bahwa rata-rata kelembaban tertinggi

pada bulan Maret yaitu 81,45%. Sedangkan rata-

rata kelembaban Basah terendah pada bulan

Oktober yaitu 21,49%.

4. Grafik Rata-rata Suhu ( T )

JanuariMaret

Mei

Juli

Sepember

November

20253035

25.85

28.2828.32

29.38

28.8327.99

26.91

31.56

26.78

27.39

27.99

28.21

Grafik Rata-rata Suhu (T)

Suhu (T)

Bulan

Suhu

( 0

C )

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahu bahwa rata-rata suhu tertinggi pada

bulan Agustus yaitu 31,560C. Sedangkan rata-rata

suhu terendah pada bulan Oktober yaitu 25,850C.

5. Grafik Rata-rata Panjang Penyinaran ( PP )

JanuariMaret

MeiJuli

September

November

4555657555.2

51.4946.27

61.4

52.554.74

74.1173.97

58.72

46.3248.97

50

Grafik Rata-rata Panjang Penyinaran (PP)

Panjang Penyinaran (PP)

Bulan

PP (

% )

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahu bahwa rata-rata panjang penyinaran

tertinggi pada bulan Juli yaitu 74,11%.

Sedangkan rata-rata panjang penyinaran terendah

pada bulan Maret yaitu 46,27 %.

6. Grafik Rata-rata Evaporasi ( EV )

JanuariMaret

MeiJuli

September

November

040809.75

9.77

11.789.21

5.466.04 5.34

67.59

1.56

2.83

9.9819.5

Grafik Rata-rata Evaporasi (EV)

Evaporasi (EV)

Bulan

EV (

mm

)

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahu bahwa rata-rata evaporasi tertinggi

pada bulan Agustus yaitu 67,59 mm. Sedangkan

rata-rata evaporasi pada bulan September yaitu

1,56 mm.

7. Grafik Rata-rata Kecepatan Angin ( KA )

Januari

Maret

Mei

Juli

September

November

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0.950000000000001

2.09

1.08

0.830000000000001

0.660000000000001

0.690000000000001

0.88

0.23

1.231.31

0.770000000000001

0.56

Grafik Rata-rata Kecepatan Angin (KA)

Kecepatan Angin (KA)

Bulan

KA ( km/jam

)

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahu bahwa rata-rata kecepatan angin

tertinggi pada bulan Februari yaitu 2,09 km/jam.

Sedangkan rata-rata kecepatan angin terendah

pada bulan Agustus yaitu 0,23 km/jam.

C.Grafik Pengamatan Bulan Januari Data Klimatologi tahun 2004a. Tabel Data Klimatologi Bulan Januari 2004

Tgl Rata-rataTBK(0C)

TBB(0C)

RH(%)

T(0C)

PP(%)

EV(mm)

KA(

kmjam)

1 27,10

24,72

68,83 28,15

96 2,67 1,60

2 28,27

25,82

77,67 28,90

86 1,71 2,51

3 28,52

26,12

78,00 29,20

68 7,16 2,55

4 27,95

25,67

78,83 28,90

64 5,07 0,06

5 27,55

25,30

79,00 28,65

92 4,39 1,76

6 28,30

25,93

78,17 29,05

66 - 0,71

7 27,30

25,10

78,83 28,4 86 16,81 1,76

8 27,38

25,23

79,33 28,45

64 2,33 1,40

9 27,08

24,80

78,67 28,2 39 4,29 0,86

10 27,30

25,08

79,17 28,3 29 20,16 0,96

11 27,73

25,43

78,50 28,55

68 1,67 1,36

12 27,63

25,28

78,00 28,4 58 6,43 1,07

13 28,3 25,90

80,50 29 84 3,75 0,71

14 28,25

25,93

78,83 29 45 2,63 0,49

15 28,10

22,75

78,33 28,85

63 2,21 0,71

16 27,40

25,10

78,5 28,3 85 14,68 0,65

17 27,38

25,15

79,17 28,5 66 11,79 040

18 27,8 25, 78,67 28,6 81 6,93 0,83

2 53

19 27,72

25,43

78,67 28,45

63 - -

20 - - - - - - -21 - - - - - - -22 - - - - - - -

23 27,78

25,53

79,33 28,55

42 - 0,86

24 27,43

25,25

79,50 28,65

42,5 22,52 0,72

25 27,15

24,80

77,83 28,5 30 5,63 0,78

26 27,65

25,25

77,83 28,6 70,8 4,54 0,83

27 27,38

25,18

79,67 28,75

0 69,88 0,45

28 27,73

25,48

79,50 28,7 41,7 16,00 0,82

29 27,38

25,05

78,50 28,5 62,5 2,31

30 27,73

25,38

78,33 28,45

48 69,03 0,80

31 27,85

25,10

63,00 28,9 70,8 1,07

Jml 775,2

710,9

2179,2

801,5

1711,3

302,28

29,03

Rata2

25,00

22,93

70,29 25,85

55,20 9,75 0,93

b. Grafik Rata-rata Suhu Bulan Kering (BK)

1.Grafik Rata-rata Suhu Bulan Kering (BK)

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31051015202530

Grafik Rata-rata Suhu BK

Suhu BK

Bulan

Suhu

( 0C

)

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahui bahwa rata-rata suhu bulan kering

tertinggi pada tanggal 3 yaitu 28,520C.

Sedangkan rata-rata suhu bulan kering terendah

pada tanggal 1 yaitu 27,10C, sedangkan pada

tanggal 20, 21, dan 22 tidak teramati

2.Grafik Rata-rata Suhu Bulan Basah (BB)

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 310

5

10

15

20

25

30 Grafik Rata-rata Suhu BB

Suh...

Bulan

BB (

0C)

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahui bahwa rata-rata suhu bulan basah

tertinggi pada tanggal 3 yaitu 26,130C.

Sedangkan rata-rata suhu bulan kering terendah

pada tanggal 1 yaitu 24,730C, sedangkan pada

tanggal 20, 21, dan 22 tidak teramati.

3.Grafik Gabungan BB dan BK

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31051015202530 Grafik Gabungan BB dan

BK

BKBB

Bulan

RH (

%)

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahui bahwa rata-rata suhu bulan

kering tertinggi pada tanggal 3 yaitu

28,520C. Sedangkan rata-rata suhu bulan

kering terendah pada tanggal 1 yaitu

27,10C.

Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat

diketahui bahwa rata-rata suhu bulan basah

tertinggi pada tanggal 3 yaitu 26,130C.

Sedangkan rata-rata suhu bulan kering

terendah pada tanggal 1 yaitu 24,730C,

sedangkan pada tanggal 20, 21, dan 22

tidak teramati.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Buku Petunjuk Umum Praktikum Klimatologi

Pertanian. Institut Pertanian Stiper :

Yogyakarta.

Anonim. 2015. Klimatologi.

http://www.bmkg.go.id/Klimatologi.bmkg. Diakses

pada tanggal 20 Februari 2015 pukul 21.39 WIB.

Wikipedia. 2015. Klimatologi.

http://www.id.wikipedia.org/wiki/Klimatologi.

Diakses pada tanggal 20 Februari 2015 pukul

20.15 WIB.

Yogyakarta, 10 Maret 2015Mengetahui

Co.ass Praktikan

(Rudi Saputro) (Pujiansyah)