Upload
independent
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
I. ACARA : IV. Analisa Data Meteorologi
II. TANGGAL : 10 Maret 2015
III. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Melatih mahasiswa untuk mengolah dan
menganalisis data Meteorologi pertanian serta
menyajikan dalam bentuk siap pakai.
2. Mempelajari hubungan timbale balik antara
anasir-anasir iklim.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam menentukan keadaan iklim dan keadaan
cuaca di suatu tempat, diperlukan sumber data yang
akurat, sehingga disaat menentukan iklim atau cuaca
di suatu tempat tidak salah atau tidak meleset dari
perkiraan semula, melainkan tepat sasaran dan
akurat. Oleh karena itu, para peneliti mengumpulkan
data sebaik mungkin, sehingga memberikan hasil yang
positif atau menggunakan data para peneliti yang
sudah ada sebelumnya. Dalam menganalisis data
meteorologi di suatu wilayah, yang diperlukan
adanya data cuaca bulanan daerah tersebut selama
satu tahun dari suatu stasiun meteorology setempat,
yang terdiri dari data nilai curah hujan (CH), data
nilai evaporasi (EV), data nilai suhu thermometer
bola basah (TBB), data nilai suhu thermometer bola
kering (TBK), dan data nilai panjang penyinaran
(PP), serta data nilai intensitas penyinaran (IP).
Selain itu juga diperlukan data untuk
menganalisis regresi dan korelasi, data yang
diperlukan antara lain ialah data nilai suhu (T),
data nilai kelembaban (RH), data nilai panjang
penyinaran (PP), dan data nilai intensitas
penyinaran (IP), serta data nilai evaporasi (EV)
bulanan selama satu tahun, yang diperoleh dari data
– data diatas. Data disajikan dalam berbagai macam
jenis, ada yang berupa data mentah yang merupakan
data asli dari suatu alat pengukur dan belum
diolah kedalam bentuk data lainnya atau data matang
yang merupakan data asli yang sudah diolah kedalam
bentuk data yang lain yang dapat digunakan dalam
beberapa aplikasi pengolahan yang berkaitan dengan
data tersebut, dan data siap pakai merupakan data
yang sudah diolah menjadi suatu data yang dapat
digunakan sebagai acuan tetap dan dapat
dioperasikan dalam penentuan tersebut.
Untuk menentukan analisis regresi dan
korelasi, sebaiknya dalam penghitungan menggunakan
bantuan kalkulator, sehingga nantinya didapat suatu
persamaan regresi linier: Y=a+bX, dimana Y
merupakan perubahan tak bebas (faktor yang
dipengaruhi), X merupakan perubahan bebas (factor
yang mempengaruhi), a merupakan pengaruh faktor
lain yang tidak dipengaruhi perubahan bebas, dan
bmerupakan koefisien relasi (gradien garis).
Sedangkan koefisien regresi yang bukan linier
disimbolkan dengan (r).
Agar maksud data analisis meteorologi lebih
bermanfaat, maka dilakukan pengoprasian dan
analisis data dari seluruh jaringan pengamat cuaca.
Misalnya, analisis data berdasarkan time series
( pengamatan jangka panjang , penafsiran terhadap
suatu parameter yang sukar dilakukan dengan cara
didekati dengan parameter yang mempunyai hubungan
dan berdasarkan rumus antar parameter tersebut.
Dengan berdasarkan metode statistika maka terdapat
teknik menganalisis data untuk sebuah persoalan
yang menyangkut dua atau lebih yang diduga ada
dalam suatu pertautan tertentu yang disebut
analisis regresi.
Jumlah curah hujan tidak menunjukkan informasi
yang dibutuhkan untuk mengukur pengkikisan dari
hujan. Kekuatan yang digunakan dipermukaan tanah
dengan setiap tetesan air hujan dapat diperlihatkan
dengan kekuatan yang meliputi badai hujan. Untuk
menghitung nilai ini, informasi yang harus
disediakan adalah besar dan lamanya hujan badai,
ukuran dan kecepatan tetesan tiap air hujan dan
penyaluran tiap ukuran tiap tetes.
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Alat Tulis
2. Kalkulator
B. Bahan
1. Untuk analisis, penyajian dan interpestasi
data diperlukan data bulanan selama 1 tahun
dari stasiun Meteorologi yang terdiri dari
data Curah Hujan (CH), Evaporasi (EV), Suhu
Termometer Bola Basah (TBB), Suhu Termometer
Bola Kering (TBK), Panjang Penyinaran,
Intensitas Penyinaran (IP), Temperatur
Maksimal (Tmax), Temperatur Minimum (Tmin),
Tinggi Air (TA), dan Kecepatan Angin (KA).
2. Untuk menganalisis regresi dan korelasi
diperlukan data Temperatur / Suhu (T),
Kelembaban (RH), Panjang Penyinaran (PP),
Intensitas Penyinaran (IP), dan Evaporasi (EV)
bulanan selama 1 tahun diperoleh dari data
diatas.
VI. CARA KERJA
1. Penyajian dan interpretasi data Meteorologi
pertanian
Karena data selama satu tahun cukup banyak, maka
perlu pembagian kerja. Mahasiswa dibagi menjadi
beberapa kelompok. Masing-masing kelompok
mengolah data tersebut saling dipertukarkan.
Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Curah Hujan
1) Hitunglah jumlah curah hujan perdasarian,
tinggi CH bulanan dan jumlah CH selamat
satu tahun.
2) Hitunglah hari jumlah hujan selama satu
tahun.
3) Buatlah histogram CH perdasiran dan CH
bulanan selama satu tahun.
4) Berikutnya pembahasan terhadap perilaku
tahunan tersebut. Antara lain : pola agihan
CH perdasarian dan bulan selama satu tahun,
bulan-bulan basah dan bulan kering menurut
kriteria Mohr dan sebagainya.
b. Suhu Udara
1) Hitunglah suhu harian dengan rumus
T Harian = (2xT07.00 )+T13.00+T18.004
2) Dari hasil pengolahan data diatas kemudian
hitunglah T bulanan.
T Bulanan = jumlahTharianselama1bulanjumlahharidalambulantersebut
3) Hitunglah T tahunan dengan rumus.
T Tahunan = jumlahTbulananselama1tahun12
4) Hitunglah suhu tahunan dengan rumus Braak,
yaitu
T Tahunan = 26,3 – 0,61 h (h dalam hm)
5) Buatlah grafik ayunan suhu bulan selama
satu tahun.
c. Kelembaban
1) Hitunglah kelembaban nilai udara pada pukul
07.00, 13.00, dan 18.00 atas dasar selisih
suhu bola basah dan bola kering.
2) Hitunglah RH harian dengan rumus
RH harian = (2xRH07.00 )+RH13.00+RH18.004
3) Hitunglah RH bulanan dengan rumus
RH bulanan =
jumlahRHharianselama1tahunjumlahhariandalambulantersebut
4) Buatlah grafik ayunan RH bulanan selama
satu tahun.
5) Berikanlah pembahasan mengenai pola ayunan
T dan RH bulanan selama satu tahun
pengamatan.
d. Panjang Penyinaran (PP), Intensitas Penyinaran
(IP), dan Evaporasi (EV)
1) Hitunglah rerata panjang penyinaran (PP),
jumlah IP, dan jumlah EV bulanan dalam satu
tahun.
2) Buatlah grafik rerata PP bulanan selama
satu tahun.
3) Buatlah grafik jumlah PP dan EV bulanan
dalam satu tahun.
2. Analisis regresi dan korelasi
Dari data harian selama satu bulan pada masing-
masing kelompok, hitunglah nilai korelasi dan
regresi dari hubungan dua anasir iklim sebagai
berikut :
PP Vs T IP Vs RH
PP Vs RH IP Vs EV
PP Vs EV T Vs RH
PP Vs IP T Vs EV
PP Vs T RH Vs ZV
a. Analisis diatas dilakukan dengan menggunakan
kalkulator, sehingga diperoleh :
1) Persamaan regresi linier, Y = a + bX
Y = Perubahan tidak bebas (faktor yang
dipengaruhi)
X = Perubahan bebas (faktor yang
mempengaruhi)
a = Pengaruh factor lain yang tidak
dipengaruhi perubahan bebas
b = Koefisien relasi (gradient garis)
2) Koefisien regresi (r)
b. Dari hubungan-hubungan tersebut buatlah grafik
persamaan regresi-
nya. Berikan pembahasan mengenai hubungan
antara anasir tersebut, kemudian bandingkan
keeratan masing-masing hubungan.
VII. HASIL PENGAMATAN
A.Tabel Data Klimatologi tahun 2004
Bulan
Rata-rata
TBK(0c)
TBB(0c)
RH
(%)T
(0c)
PP(0c)
EV
(mm)
KA
( kmjam)
Januari25,0
0
22,
93
70,
29
25,
85
55,2
09,75 0,95
Februar
i
27,2
5
25,
04
79,
22
28,
28
51,4
99,77 2,09
Maret27,2
8
25,
05
81,
45
28,
32
46,2
7
11,7
81,08
April28,0
4
25,
74
78,
64
29,
38
61,4
09,21 0,83
Mei27,7
8
25,
54
78,
16
28,
83
52,5
05,46 0,66
Juni26,9
5
24,
62
78,
74
27,
99
54,7
46,04 0,69
Juli25,3
6
23,
17
79,
31
26,
91
74,1
15,34 0,88
Agustus38,3
2
22,
82
78,
47
31,
56
73,9
7
67,5
90,23
Septemb
er
24,2
5
22,
94
78,
25
26,
78
58,7
21,56 1,23
Oktober 27,8 21, 78, 27, 46,3 2,83 1,31
6 49 99 39 2Novembe
r
26,7
1
24,
91
80,
85
27,
99
48,9
79,98 0,77
Desembe
r
26,2
5
25,
69
78,
84
28,
2150
19,5
00,56
B. Grafik Data Klimatologi tahun 20041. Grafik Rata-rata Suhu Bulan Kering ( BK )
Januari
FebruariMaretAprilMeiJuniJuli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
2328333843
2527.25
27.7828.0427.78
26.9525.36
38.32
24.25
27.86
26.7126.25
Grafik Rata-rata Bulan Kering TBK
Bulan
TBK
(0C )
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahu bahwa rata-rata suhu bulan kering
tertinggi pada bulan Agustus yaitu 28,320C.
Sedangkan rata-rata suhu bulan kering terendah
pada bulan September yaitu24,250C.
2. Grafik Rata-rata Bulan Basah ( BB )
Januaari
Maret
Mei
Juli
September
November
18
22
26
22.9325.04
25.0525.74
25.5224.6223.17
22.82
22.94
21.49
24.91
22.69
Grafik Rata-rata Bulan Basah (BB)
TBB
Bulan
TBB
( 0C
)
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahu bahwa rata-rata suhu bulan basah
tertinggi pada bulan April yaitu 25,740C.
Sedangkan rata-rata suhu bulan basah terendah
pada bulan Oktober yaitu 21,490C.
3. Grafik Rata-rata Kelembaban ( RH )
Januari
Maret
Mei
Juli
September
November
68
73
78
83
70.29
79.2281.45
78.6478.1678.74
79.31
78.4778.25
78.9980.85
78.84
Grafik Rata-rata Kelembaban (RH)
Kelembaban (RH)
Bulan
RH (
% )
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahu bahwa rata-rata kelembaban tertinggi
pada bulan Maret yaitu 81,45%. Sedangkan rata-
rata kelembaban Basah terendah pada bulan
Oktober yaitu 21,49%.
4. Grafik Rata-rata Suhu ( T )
JanuariMaret
Mei
Juli
Sepember
November
20253035
25.85
28.2828.32
29.38
28.8327.99
26.91
31.56
26.78
27.39
27.99
28.21
Grafik Rata-rata Suhu (T)
Suhu (T)
Bulan
Suhu
( 0
C )
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahu bahwa rata-rata suhu tertinggi pada
bulan Agustus yaitu 31,560C. Sedangkan rata-rata
suhu terendah pada bulan Oktober yaitu 25,850C.
5. Grafik Rata-rata Panjang Penyinaran ( PP )
JanuariMaret
MeiJuli
September
November
4555657555.2
51.4946.27
61.4
52.554.74
74.1173.97
58.72
46.3248.97
50
Grafik Rata-rata Panjang Penyinaran (PP)
Panjang Penyinaran (PP)
Bulan
PP (
% )
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahu bahwa rata-rata panjang penyinaran
tertinggi pada bulan Juli yaitu 74,11%.
Sedangkan rata-rata panjang penyinaran terendah
pada bulan Maret yaitu 46,27 %.
6. Grafik Rata-rata Evaporasi ( EV )
JanuariMaret
MeiJuli
September
November
040809.75
9.77
11.789.21
5.466.04 5.34
67.59
1.56
2.83
9.9819.5
Grafik Rata-rata Evaporasi (EV)
Evaporasi (EV)
Bulan
EV (
mm
)
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahu bahwa rata-rata evaporasi tertinggi
pada bulan Agustus yaitu 67,59 mm. Sedangkan
rata-rata evaporasi pada bulan September yaitu
1,56 mm.
7. Grafik Rata-rata Kecepatan Angin ( KA )
Januari
Maret
Mei
Juli
September
November
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0.950000000000001
2.09
1.08
0.830000000000001
0.660000000000001
0.690000000000001
0.88
0.23
1.231.31
0.770000000000001
0.56
Grafik Rata-rata Kecepatan Angin (KA)
Kecepatan Angin (KA)
Bulan
KA ( km/jam
)
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahu bahwa rata-rata kecepatan angin
tertinggi pada bulan Februari yaitu 2,09 km/jam.
Sedangkan rata-rata kecepatan angin terendah
pada bulan Agustus yaitu 0,23 km/jam.
C.Grafik Pengamatan Bulan Januari Data Klimatologi tahun 2004a. Tabel Data Klimatologi Bulan Januari 2004
Tgl Rata-rataTBK(0C)
TBB(0C)
RH(%)
T(0C)
PP(%)
EV(mm)
KA(
kmjam)
1 27,10
24,72
68,83 28,15
96 2,67 1,60
2 28,27
25,82
77,67 28,90
86 1,71 2,51
3 28,52
26,12
78,00 29,20
68 7,16 2,55
4 27,95
25,67
78,83 28,90
64 5,07 0,06
5 27,55
25,30
79,00 28,65
92 4,39 1,76
6 28,30
25,93
78,17 29,05
66 - 0,71
7 27,30
25,10
78,83 28,4 86 16,81 1,76
8 27,38
25,23
79,33 28,45
64 2,33 1,40
9 27,08
24,80
78,67 28,2 39 4,29 0,86
10 27,30
25,08
79,17 28,3 29 20,16 0,96
11 27,73
25,43
78,50 28,55
68 1,67 1,36
12 27,63
25,28
78,00 28,4 58 6,43 1,07
13 28,3 25,90
80,50 29 84 3,75 0,71
14 28,25
25,93
78,83 29 45 2,63 0,49
15 28,10
22,75
78,33 28,85
63 2,21 0,71
16 27,40
25,10
78,5 28,3 85 14,68 0,65
17 27,38
25,15
79,17 28,5 66 11,79 040
18 27,8 25, 78,67 28,6 81 6,93 0,83
2 53
19 27,72
25,43
78,67 28,45
63 - -
20 - - - - - - -21 - - - - - - -22 - - - - - - -
23 27,78
25,53
79,33 28,55
42 - 0,86
24 27,43
25,25
79,50 28,65
42,5 22,52 0,72
25 27,15
24,80
77,83 28,5 30 5,63 0,78
26 27,65
25,25
77,83 28,6 70,8 4,54 0,83
27 27,38
25,18
79,67 28,75
0 69,88 0,45
28 27,73
25,48
79,50 28,7 41,7 16,00 0,82
29 27,38
25,05
78,50 28,5 62,5 2,31
30 27,73
25,38
78,33 28,45
48 69,03 0,80
31 27,85
25,10
63,00 28,9 70,8 1,07
Jml 775,2
710,9
2179,2
801,5
1711,3
302,28
29,03
Rata2
25,00
22,93
70,29 25,85
55,20 9,75 0,93
b. Grafik Rata-rata Suhu Bulan Kering (BK)
1.Grafik Rata-rata Suhu Bulan Kering (BK)
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31051015202530
Grafik Rata-rata Suhu BK
Suhu BK
Bulan
Suhu
( 0C
)
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahui bahwa rata-rata suhu bulan kering
tertinggi pada tanggal 3 yaitu 28,520C.
Sedangkan rata-rata suhu bulan kering terendah
pada tanggal 1 yaitu 27,10C, sedangkan pada
tanggal 20, 21, dan 22 tidak teramati
2.Grafik Rata-rata Suhu Bulan Basah (BB)
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 310
5
10
15
20
25
30 Grafik Rata-rata Suhu BB
Suh...
Bulan
BB (
0C)
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahui bahwa rata-rata suhu bulan basah
tertinggi pada tanggal 3 yaitu 26,130C.
Sedangkan rata-rata suhu bulan kering terendah
pada tanggal 1 yaitu 24,730C, sedangkan pada
tanggal 20, 21, dan 22 tidak teramati.
3.Grafik Gabungan BB dan BK
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31051015202530 Grafik Gabungan BB dan
BK
BKBB
Bulan
RH (
%)
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahui bahwa rata-rata suhu bulan
kering tertinggi pada tanggal 3 yaitu
28,520C. Sedangkan rata-rata suhu bulan
kering terendah pada tanggal 1 yaitu
27,10C.
Dari grafik hasil pengamatan diatas dapat
diketahui bahwa rata-rata suhu bulan basah
tertinggi pada tanggal 3 yaitu 26,130C.
Sedangkan rata-rata suhu bulan kering
terendah pada tanggal 1 yaitu 24,730C,
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Buku Petunjuk Umum Praktikum Klimatologi
Pertanian. Institut Pertanian Stiper :
Yogyakarta.
Anonim. 2015. Klimatologi.
http://www.bmkg.go.id/Klimatologi.bmkg. Diakses
pada tanggal 20 Februari 2015 pukul 21.39 WIB.
Wikipedia. 2015. Klimatologi.
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Klimatologi.
Diakses pada tanggal 20 Februari 2015 pukul
20.15 WIB.