45
Laporan Pengabdian kepada Masyarakat PEMERIKSAAN KOLESTEROL, GULA DARAH DAN ASAM URAT SEBAGAI DETEKSI MASALAH KESEHATAN LANSIA DI DESA HARGOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN Diusulkan Oleh: Dr Nugroho Susanto, SKM. M.Kes (450510001/0530037801) Dra. V. Utari Marlinawati, MPH (450510001/0530037801) Merita Eka Rahmuniyati, SKM, M. Gizi (450515001/0605038302) Naomi Nisari Rosdewi S.Kg., M.Kes (450510002 / 0530127901) Drh. Sri Sahayati, MPH (450517001/ 0507038902) Ririn Wahyu W S. Kep Ns, MSN (450310006 /0512038601) Muhammad Untung, S. Fis., M. Fis (451817008) Santi Damayanti SKp, Ns, M.Kep, Sp. Kep MB (450306002 /0518018001) Fery Lusviana Widiany, S. Gz., MPH., RD (450410001/ 0515118601) Bias Anggun Wanodya (16110020) Theresia Dwi Putri Lende (16110031) Ignasia Alvaetty Glaryvia (16110137) Fifi Alviana (16110043) Elda Prilyana (16110101) Dibiayai Dana Hibah Internal Kegiatan Sehari Bersama Respati PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA DESEMBER 2019 Skema PkM: Mono Disiplin Ilmu

Laporan Pengabdian kepada Masyarakat - Repositori

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Pengabdian kepada Masyarakat

PEMERIKSAAN KOLESTEROL, GULA DARAH DAN ASAM URATSEBAGAI DETEKSI MASALAH KESEHATAN LANSIA DI DESA

HARGOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN

Diusulkan Oleh:Dr Nugroho Susanto, SKM. M.Kes (450510001/0530037801)

Dra. V. Utari Marlinawati, MPH (450510001/0530037801)Merita Eka Rahmuniyati, SKM, M. Gizi (450515001/0605038302)

Naomi Nisari Rosdewi S.Kg., M.Kes (450510002 / 0530127901)Drh. Sri Sahayati, MPH (450517001/ 0507038902)

Ririn Wahyu W S. Kep Ns, MSN (450310006 /0512038601)Muhammad Untung, S. Fis., M. Fis (451817008)

Santi Damayanti SKp, Ns, M.Kep, Sp. Kep MB (450306002 /0518018001)Fery Lusviana Widiany, S. Gz., MPH., RD (450410001/ 0515118601)

Bias Anggun Wanodya (16110020)Theresia Dwi Putri Lende (16110031)Ignasia Alvaetty Glaryvia (16110137)

Fifi Alviana (16110043)Elda Prilyana (16110101)

Dibiayai Dana Hibah InternalKegiatan Sehari Bersama Respati

PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTADESEMBER 2019

Skema PkM: Mono Disiplin Ilmu

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun proposal pengabdian

masyarakat ini. Pemeriksaan kesehatan lansia sangat diperlukan untuk memantau status

kesehatan lansia. Mengingat kondisi lansia yang flunktuatif dan cenderung terus mengalami

penurunan fungsi organ tubuh yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Masalah kesehatan umum yang sering dialami lansia adalah hipertensi, asam urat,

gula darah, dan kolesterol. Diharapkan melalui pemeriksaan kesehatan ini para lansia

menyadari kondisinya dan mampu mengendalikan diri dalam pola konsumsi dan perilaku

yang meningkatkan terjadinya kasus kesehatan. Dengn demikian kemandirian lansia dapat

terwujud minimal untuk pemantauan dan pengendalian risiko penyakit.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan atas persetujuan/pengesahan proposal ini, kepada Ketua P3M Unriyo yang

memfasilitasi terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat, serta semua pihak yang

yang telah membantu penyusunan proposal ini.

Yogyakarta, 30 Desember 2019Penyusun

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv

DAFTAR ISI........................................................................................................... v

RINGKASAN ......................................................................................................... vi

BAB I ANALISIS SITUASI ................................................................................ 1

BAB II PERMASALAHAN MITRA ................................................................... 3

BAB III SOLUSI YANG DITAWARKAN ........................................................ 4

BAB IV TARGET LUARAN................................................................................ 10

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 11

BAB VI KESIMPULAN ........................................................................................ 17

BAB VII BIAYA DAN JADWAL PENGABDIAN .............................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18

vi

RINGKASAN

Penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan harapan hidup dari 66,7 tahun

menjadi 70,5 tahun. Jumlah lansia (di atas 60 tahun) di Indonesia diperkirakan akan

meningkat menjadi 28,8 juta (11% dari total populasi) pada tahun 2020, dan 80 juta (28,68%)

pada tahun 2050. Semakin lama kehidupan seseorang, akan semakin mengalami masalah

kesehatan seperti hipertensi, asam urat, gula darah, dan kolesterol .

Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Hargobinangun dilakukan dengan

melakukan pemeriksaan gula darah, asam urat dan kadar kolesterol lansia. Pemeriksaan

dimaksudkan untuk mengidentifikasi keadaan faktor risiko lansia di Desa Hargobinangun

Kecamatan Pakem. Kegiatan dengan melibatkan petugas puskesmas dan petugas dari desa

hargobinangun.

1

BAB I

ANALISIS SITUASI

1.1. Kondisi Mitra

Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah penyakit jantung dan

pembuluh darah merupakan kasus tertinggi yaitu sebesar 880.193 (62,43%) dari total

1.409.857 kasus penyakit tidak menular. Prevalensi Gout di Amerika Serikat sekitar

13,6/1000 penduduk lakilaki dan 6,4/1000 pada wanita. Di Eropa berkisar antara 2-2,6

per 1000 penduduk. Di kawasan Asia Tenggara dan Fasifik, Hiperurisemia dan gout lebih

sering terjadi dengan insiden tertinggi pada suku Maori di Selandia Baru.

Laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta

kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia

muda. Hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi

keadaan normal (Oetoro, 2007).

Gaya hidup kurang aktivitas, terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung

lemak dan kolesterol serta kurangnya asupan serat dapat memicu penyakit degeneratif.

Penyakit degeneratif yang cukup banyak memengaruhi angka kesakitan dan kematian

adalah penyakit kardiovaskular. Kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat

gizi, yaitu dari makanan yang merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak

sebanyak 100 mg/hari dapat meningkatkan kolesterol total sebanyak 2-3mg/dl. Keadaan

ini dapat berpengaruh pada proses biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi

oleh beberapa faktor, salah satunya penurunan aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat

menurunkan sintesis kolesterol. Untuk menurunkan sintesis kolesterol yaitu dengan

mengkonsumsi serat serta vitamin yang tinggi sehingga kadarkolesterol dalam darah

menurun.

Tahun 1995 Indonesia berada diurutan ke tujuh sebagai negara dengan jumlah

penderita DM tipe 2 terbanyak di dunia dan tahun 2010 Indonesia berada di urutan ke

empat (PERKENI, 2011). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008) menunjukkan

prevalensi penderita DM tipe 2 di Indonesia mencapai 5,7%, berarti sekitar 12 juta orang

2

Indonesia saat ini menderita DM tipe 2. Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan

laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008). berdasarkan masalah tersebut

maka diperlukan pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, kadar asam urat dan gula

darah lansia yang berfungsi untuk mendeteksi masalah kesehatan agar tidak berlanjut.

3

BAB II PERMASALAHAN MITRA

Banyak lansia yang berada di daerah Hargobinangun yang mengalami berbagai

masalah kesehatan sehingga perlu diupayakan deteksi dini dalam masalah kesehatan bagi

lansia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah, kadar

kolesterol dan kadar asam urat. Upaya deteksi dini sangat penting dilakukan di Desa

Hargobinangun bagi lansia untuk menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan sedini

mungkin.

Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan pemeriksaan tekanan darah,

kadar kolesterol, kadar asam urat dan gula darah lansia yang berfungsi untuk mendeteksi

masalah kesehatan agar tidak berlanjut. Untuk mengetahui kadar kolesterol, asam urat,

tekanan darah dan kadar gula darah bagi lansia Untuk mendeteksi kadar gula darah lansia.

4

BAB III SOLUSI YANG DITAWARKAN

3.1. Metode Pendekatan

Rancangan Kegiatan

Pemeriksaan Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan

rancangan cross sectional dengan melakukan pengukuran variabel secara bersamaan.

Rancangan cross sectional yang dipilih karena untuk melihat keadaan kolesterol, asam

urat dan kadar gula darah denganmelihat faktor risiko yang saat ini terjadi pada subjek.

Konsep Kegiatan

Tahun 1995 Indonesia berada diurutan ke tujuh sebagai negara dengan jumlah

penderita DM tipe 2 terbanyak di dunia dan tahun 2010 Indonesia berada di urutan ke

empat (PERKENI, 2011). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008) menunjukkan

prevalensi penderita DM tipe 2 di Indonesia mencapai 5,7%, berarti sekitar 12 juta orang

Indonesia saat ini menderita DM tipe 2. Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan

laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008).

Asam urat merupakan sisa hasil akhir metabolisme purin baik yang berasal dari

makanan yang dikonsumsi maupun yang berasal dari pemecahan protein tubuh (sel tubuh

yang rusak). Penumpukan asam urat berlebihan di dalam tubuh bisa memicu Gout yang

merupakan penyakit arthritis (radang sendi). Gout adalah penyakit gangguan

metabolisme purin dimana terjadi produksi asam urat berlebih (Hiperurisemia) sehingga

terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Penumpukan asam urat

akan menyebabkan radang disertai pembengkakan sendi (biasanya lutut dan kaki).

Asam urat secara normal merupakan hasil akhir metabolisme purin, baik purin

yang berasal dari bahan makanan maupun dari pemecahan asam nukleat. Senyawa ini

sukar larut air, tapi dalam darah, asam urat terlarut dalam bentuk natrium urat, sementara

dalam saluran kemih urat tetap dijumpai dalam bentuk asam urat. Bentuk garamnya

terlarut pada kondisi pH >7 (lingkungan basa).

Kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi, yaitu dari makanan

yang merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak sebanyak 100 mg/hari

5

dapat meningkatkan kolesterol total sebanyak 2-3mg/dl. Keadaan ini dapat berpengaruh

pada proses biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya penurunan aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat

menurunkan sintesis kolesterol. Untuk menurunkan sintesis kolesterol yaitu dengan

mengkonsumsi serat serta vitamin yang tinggi sehingga kadarkolesterol dalam darah

menurun.

Tanda dan gejala penyakit Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul

pada penderita Gout diantaranya adalah: 1) Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari

kaki (sendi metatarsofalangeal pertama) dan jari kaki (sendi tarsal); 2) Terganggunya

fungsi sendi yang biasanya di satu tempat, sekitar 70-80 % pada pangkal ibu jari; 3)

Terjadi hiperurisemia; 4) Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal urat yang khas

yaitu kristal monosodium urat dalam cairan dan jaringan sendi, ginjal, tulang rawan dan

lain-lain; 5) Terdapat tofus yang telah dibuktikan secara kimiawi; 6) Telah terjadi >1 kali

serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut; 7) Adanya serangan pada

Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai

upaya mencegah terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Therapeutic

Lifestyle Changes (TLC) mencakup penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol,

pemilihan bahan makanan yang dapat menurunkan kadar LDL, penurunan berat badan,

dan peningkatan aktivitas fisik yang teratur. Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi

oleh motivasi diri dan lingkungan yang memerlukan konseling gizi yang baik dan

berkelanjutan.

Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai

upaya mencegah terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Therapeutic

Lifestyle Changes (TLC) mencakup penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol,

pemilihan bahan makanan yang dapat menurunkan kadar LDL, penurunan berat badan,

dan peningkatan aktivitas fisik yang teratur. Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi

oleh motivasi diri dan lingkungan yang memerlukan konseling gizi yang baik dan

berkelanjutan.

6

Kelompok I. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari dengan kandungan purin

tinggi ( 100-1000 mg/100 g bahan makanan), seperti : Otak, hati, jantung, paru, ginjal,

jeroan, ekstrak daging/kaldu bebek, angsa, burung, kornet sapi, sardine, udang kecil,

bagian leher dan kaldu, alkohol, ragi. Kelompok II. jenis makanan yang harus dibatasi

dengan kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan makanan) antara lain:

maksimal 50-75 g (1-1,5 ptng) daging, ikan, unggas atau 1 mangkok (50-100 g) sayuran

sehari. Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1), ayam, udang,

kacang kering maks 25 g/hari dan hasil olahan seperti tahu dan tempe (50g/hari),

asparagus, kembang kol, kapri, jamur, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji

melinjoKelompok III. Pemakaian bebas karena kandungan purinnya rendah (dapat

diabaikan). Bahan ini dapat dimakan setiap hari: Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mi,

bihun, tepung beras, cake, kue kering, pudding, susu, keju, lemak dan minyak terbatas ,

gula, sayuran dan buahbuahan (kecuali buah dan sayur kelompok 2), teh dan kopi.

Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit

jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus,

gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal (Indratni, 2009). Faktor penyebab

hiperkolesterol diantaranya, faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak, kurang

olahraga dan kebiasaan merokok (Setiati, 2009).

Banyak faktor risiko yang memungkinkan orang mendapatkan DM tipe 2,

diantaranya adalah (WHO, 2011):.

1) Usia: DM tipe 2 akan terjadi setelah usia 40 tahun. Penuaan itu sendiri dapat

meningkatkan risiko untuk intoleransi glukosa dan diabetes. Dalam satu studi,

diabetes terjadi 20% pada pria dan wanita yang lebih tua dari 85 tahun dibandingkan

dengan hanya 5% pada pria dan 3,8% pada wanita yang lebih muda dari 60 tahun.

2) Obesitas: Obesitas sangat tinggi pada DM tipe 2. Beberapa studi telah menemukan

bahwa terlepas dari riwayat keluarga bahkan berat badan jugadikaitkan dengan

peningkatan risiko untuk diabetes. Kelebihan lemak tubuh memainkan peran yang

kuat dalam resistensi insulin dan distribusinya . Lemak terkonsentrasi di sekitar perut

dan bagian atas tubuh dikaitkan dengan resistensi insulin. Lemak yang

terakumulasi disekitar pinggul dan panggul dalambentuk “buah pir" memiliki

7

hubungan yang lebih rendah dengan obesitas. Satu studi menunjukkan bahwa lingkar

pinggang lebih besar dari 35 inci pada wanita dan 40 inci pada pria menandakan

peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Pada pria dikatakan obesitas

abdominal/sentral apabila pengukuran lingkar perut lebih 102 cm (Asia > 90 cm),

pada wanita > 82 cm (Asia > 80 cm). Peningkatan jumlah lemak visceral

(abdominal) mempunyai korelasi positif dengan hiperinsulin dan berkorelasi

negative dengan sensitivitas insulin.

3) Kurangnya latihan fisik: menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur

meningkatkan sensitivitas insulin dan meningkatkan toleransi glukosa. Kebugaran

jasmani dapat menggambarkan kondisi fisik seseorang untuk mampu melakukan

kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari. Makin tinggi tingkat

kebugaran jasmani seseorang makin tinggi kemampuan fisik dan produktivitas

kerjanya. Pada keadaan istirahat metabolisme otot hanya sedikit menggunakan

glukosa darah sebagai sumber energi, sedangkan saat beraktivitas fisik (latihan

fisik/olah raga), otot menggunakan glukosa darah dan lemak sebagai sumber energi

utama. Aktivitas fisik tadi mengakibatkan sensitivitas dari reseptor dan insulin

semakin meningkat pula sehingga gluksa darah dipakai untuk metabolisme enegi

semakin baik. Setelah berolah raga selama 10 menit, glukosa darah akan meningkat

sampai 15 (lima belas) kali jumlah kebutuhan pada keadaan biasa. Setelah berolah

raga 60 menit, kebutuhan glukosa darah dapat meningkat sampai 35 (tiga puluh lima)

kali.

4) Perilaku diet: Orangoverweight yang mengkonsumsi diet energi tinggi memiliki

risiko untuk diabetes. Ini akan menjadi penyederhanaan berlebihan untuk

mengusulkan bahwa setiap makanan bergizi secara khusus diabetogenic. Namun,

ada bukti dari kedua laboratorium dan studi epidemiologi di berbagai populasi yang

meningkatkan asupan lemak jenuh dan penurunan asupan serat makanan dapat

menyebabkan penurunan sensitivitas insulindan toleransi glukosa abnormal.

5) Stres berat atau berkepanjangan: stres fisik atau trauma berhubungan dengan

intoleransi glukosa yang disebabkan oleh efek hormonal pada metabolisme glukosa

8

dan sekresi insulin. Peran stres emosional dan sosial sebagai faktor penyumbang

dalam DM tetap tidak terbukti.

6) Obat-obatan dan hormon: daftar obat yang mengganggu metabolisme glukosa telah

disusun. Di antara obat yang biasa digunakan: fenitoin, diuretik, kortikosteroid,

beberapa steroid kontrasepsi, dan adrenoseptor-blocking agen dapat menyebabkan

intoleransi glukosa dan pada individu yang rentan.

7) Riwayat kehamilan: Wanita dengan riwayat DM gestasional atau bayi lahir besar

berat badan melebihi 4 kg beresiko untuk DM.

8) Merokok: Perokok berada pada risiko yang lebih tinggi untuk DM tipe 2 dan

komplikasinya.

9) Riwayat Keluarga: 25% sampai 33% dari semua pasien DM tipe 2 memiliki

riwayat keluarga diabetes.

10) Etnis: Risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi di Afrika Amerika dan Hispanik daripada di

Kaukasia-Amerika. Perempuan Afrika-Amerika pada umumnya memiliki tingkat

lebih tinggi dari resistensi insulin dari diet tinggi lemak daripada

non-Afrika-Amerika. Suku Pima di Arizona memiliki kejadian 19 kali lebih tinggi

untuk mendapatkan DM tipe 2 dibandingkan dengan populasi kulit putih.

3.2. Partisipan pengabdian

Partisipan adalah lansia yang berada di wilayah Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem,

Kabupaten Sleman dengan kriteria 1. Bersedia menjadi responden, 2. Umur 40 tahun –

65 tahun. Jumlah perserta dalam pengabdian kepada masyarakat sebanyak 60 lansia.

3.3. Tempat dan waktu pengabdian

Pengabdian akan dilakukan di Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten

Sleman. Kegiatan pengabdian akan dilakukan selama 1 hari yaitu pada hari sabtu tanggal

5 Oktober 2019.

3.4 Tahap Kegiatan

Tahap persiapan

1. Sebelum melakukan pengabdian mengajukan ijin kepada kepada stakeholder kepala

desa, kepala kecamatan dan bapeda Sleman

9

2. Setelah mendapatkan ijin dan mendapat surat pengantar, melakukan koordinasi dengan

bagian yang terkait.

3. Menyiapkan peralatan untuk pengambilan darah. Alat yang dibutuhkan dalam

pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol.

Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan pemeriksaan kadar gula darah, asam urat dan kolesterol.

2. Memberikan instrumen wawancara setelah pemeriksaan darah

Tahap evaluasi

1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan

2. Melakukan pelaporan

3.5. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk pemeriksaan tekanan darah sistole dan dastole

dilakukan dengan alat tensi meter. Alat yang digunkanan untuk pemeriksaan gula darah,

kadar kolesterol dan asam urat dilakukan dengan alat Easy Touch GCU. Pengambilan

data usia, berat badan, tekanan darah sistole dan diastole, kadar gula darah, kadar

kolesterol dan asam urat dilakukan oleh enumerator yang diambil dari petugas puskesmas

kecamatan Pakem. Pengambilan data dilakukan oleh petugas perawat di Puskesmas

Pakem sebanyak 2 orang dan tenaga pendidikan dosen sebanyak 1 orang.

10

BAB IV. TARGET LUARAN

Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Capaian target luaran yang diinginkan

dalam pengabdian ini antara lain:

1. Adanya data kadar kolesterol, gula darah dan asam urat pada lansia

2. Adanya kegiatan pemeriksaan kadar kolesterol, gula darah dan asam uat pada

lansia

3. Naskah publikasi yang siap di publikasikan (manuscript) hasil pengabdian

masyarakat

11

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Pengabdian

Hasil analisis dilakukan terhadap 66 lansia yang menjadi sampel dalam penelitian

ini meliputi analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Berdasarkan hasil

analisis seperti berikut:

Variabel dianalisis secara diskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan

prosentase yang meliputi variabel jenis kelamin, usia, berat badan, tekanan darah sistole,

tekanan darah diastole, kadar gula darah, kadar kolesterol dan asam urat. Adapun hasil

analisis data seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi karakteristik dan variabel penelitian berdasarkan yang

meliputi jenis kelamin, usia, berat badan, tekanan darah sistole, tekanan darah

diastole, kadar gula darah, kadar kolesterol dan asam urat.

Variabel N Mean±SD Minimum MaksimumUsiaBerat badanTekanan sistoleTekanan darahdiastoleGula darahKadar kolesterolAsam urat

66666666666666

68,17±9,651,0±9,7

141,97±0,375,15±10,2137,7±57,4194,9±49,2

4,9±1,3

423110050671082,0

94771801003403488,0

Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel jenis kelamin terbanyak adalah

wanita sebanyak 66 subjek, Berdasarkan usia rerata 68,17±9,6 tahun, berdasarkan berat

12

badan rerata 51,0±9,7 kilo, tekanan darah sistole 141,97±0,3, tekanan darah diastole

75,15±10,2, kadar kolesterol 194,9±49,2, Asam urat 4,9±1,3,

Prediksi usia, berat badan, tekanan darah sistole, tekanan darah diastole, kadar

gula darah, kadar kolesterol terhadap prediksi peningkatan asam urat pada lansia.

Tabel 4.2. Prediksi variabel berat badan, tekanan darah sistol, tekanan darah

diastole, kadar kolesterol, kadar gula darah terhadap kolesterol.

No Variabel Rerata β Konstanta

R2 P

Mean±SD1 Umur 68,17±9,6 0,236 2.610 0,056 0,0562 Berat badan 51,0±9,7 0,240 3,183 0,058 0,052

3 Tekanan darah sistole 141,97±0,3 0,081 4,034 0,007 0,517

4 Tekanan darah diastoel 75,15±10,2 -0,087 5.791 0,008 0,487

5 Kadar kolesterol 137,7±57,4 0,466 2,380 0,217 0,000

6 Kadar gula darah 194,9±49,2 0,082 4,640 0,007 0,511

Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa prediksi umur terhadap asam urat

sebesar 0,056 atau 5,6% untuk berpeluang mengalami gangguan asam urat pada lansia.

Variabel berat badan memprediksi 5,8% untuk berpeluang mengalami asam urat pada

lansia. Variabel tekanan darah sistol berpeluang 0,7% untuk mengalami kejadian asam

urat pada lansia. Variabel tekanan darah diastole berpeluang 0,8% untuk mengalami asam

urat pada lansia. Variabel kolesterol berpeluang 21,7% untuk mengalami kejadian asam

urat pada lansia. Variabel kadar gula darah berpeluang 0,7% untuk mengalami kejadian

asam urat pada lansia.

13

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling

dominan dan signifikan meningkatkan prediksi kadar asam urat pada lansia adalah

variabel kadar kolesterol. Berdasarkan tingkat signifikansi prediksi variabel yang

memiliki prediksi untuk terjadi peningkatan kadar asam urat pada lansia adalah variabel

kolesterol (p= 0,000), variabel umur (p = 0,056), variabel berat badan (p = 0,52).

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tekanan darah di atas nilai normal,

sedangkan dari berbagai hasil penelitian lain didapatkan tekanan darah relatif normal.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian G.-X. LI (2018) dan penelitian

Fukuhara, A (2017). Keadaan ini dapat disebabkan oleh kondisi lansia mengalami

peningkatan rerata tekanan darah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian G.-X. LI

(2018) yang melakukan review terkait dengan kadar asam urat didapatkan bahwa rerata

tekanan darah subjek relatif normal. Keadaan ini dapat disebabkan usia subjek yang lebih

rendah penelitian G.-X. LI (2018) dibanding dengan penelitian ini. Pada penelitian ini

subjek sebagian besar usia lanjut sehingga rerata tekanan darah subjek relatif lebih tinggi.

Hasil penelitian berbeda ditunjukkan juga oleh penelitian Fukuhara, A (2017) yang

melakukan penelitian asam urat terhadap 8.662 subjek didapatkan hasil bahwa rerata

tekanan darah lebih rendah dibanding dengan penelitain ini.

Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata gula darah tekanan darah subjek diatas

normal 137,7±57,4 mmhg. Keadaan ini dapat disebabkan oleh faktor usia subjek yang

relatif lebih tua 68,17±9,6 sehingga adanya peningkatan usia pada subjek terjadi

peningkatan kadar gula darah subjek. Hasil penelitian ini sejalan dengan

14

penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gao et al (2013), Zhou et al (2013)

yang melakukan penelitian terkait dengan gula darah. Pada penelitian Gao et al (2013)

lebih mengacu pada kondisi subjek terkait dengan self efficacy penderita diabetes. Pada

penelitian Zhou et al (2013) yang melakukan penelitian terkait dengan penderita yang

mengalami kondisi kadar gula darah yang relatif lama sehingga kondisi komplikasi sudah

terjadi pada subjek.

Kadar gula darah pada lansia diatas nilai normal. Keadaan ini dapat disebabkan

faktor usia pada lansia. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa

peningkatan usia berkorelasi dengan peninkatan kadar gula darah. Hasil laporan statistik

International Diabetes Federation (IDF, 2010),didapatkan sekitar 230 juta penderita

diabetes di dunia, setiap tahun angka kejadian naik 3 persen dan pada tahun 2025

diperkirakan meningkat menjadi 350 juta dan lebih dari separuh berada di Asia, terutama

di India, Cina, Pakistan dan Indonesia.

Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa variabel yang signifikan

memprediksi kondisi asam urat pada lansia adalah variabel umur, berat badan, kadar

kolesterol p < 0,1. Berdasarkan variabel umur, berat badan dan tekanan darah subjek,

variabel yang paling dominan adalah kadar kolesterol. Keadaan ini dapat disebabkan

sebagian besar usia subjek relatif tua sehingga meningkatnya usia akan diikuti dengan

peningkatan kadar asam urat subjek. Hasil penelitian G.-X. LI (2018) yang melakukan

review terkait dengan kadar asam urat menyebutkan bahwa kadar asam urat merupakan

faktor risiko terjadinya gagal ginjal pada penderita diabetes.

15

Kondisi lansia merupakna kondisi rentan untuk terjadi penyakit sehingga potensi

berrisiko penyakit degeneratif seperti gagal ginjal. Selain itu kondisi berat badan

merupakan faktor yang terkait dengan kejadian uremia. Hal ini dijelaskan pada penelitian

G.-X. LI (2018) Kadar lemak dan berat bada merupakan faktor yang berhubungan dengan

hiperuremia.

Pada penelitian berbeda yang dilakukan Atsuro Fukuhara (2017) bahwa

penigkatan asam urat diikuti dengan peningkatan indek kehilangan berat badan dan ini

merupakan prediksi terjadinya peningkatan asam urat. Pada lansia berpotensi untuk

terjadi kehilangan berat badan keadaan ini dapat disebabkan oleh asupan makanan pada

lansia yang cenderung menuruh sehingga lansia mengalami kondisi kehilangan berat

badan.

Berdasarkan hasil penelitian variabel yang tidak signifikan berkaitan dengan

kadar asam urat adalah variabel tekanan darah, dan variabel kadar gula darah. Keadaan

ini dapat disebabkan oleh rerata berat badan subjek relatif rendah dan kondisi asam urat

relatif sebagian besar normal. Keadaan ini yang menyebabkan variabel tekanan darah dan

kadar gula darah tidak signifikan memprediksi keadaan asam urat subjek penelitian.

Asam urat merupakan sisa hasil akhir metabolisme purin baik yang berasal dari

makanan yang dikonsumsi maupun yang berasal dari pemecahan protein tubuh (sel tubuh

yang rusak). Penumpukan asam urat berlebihan di dalam tubuh bisa memicu Gout yang

merupakan penyakit arthritis (radang sendi). Gout adalah penyakit gangguan

metabolisme purin dimana terjadi produksi asam urat berlebih (Hiperurisemia) sehingga

16

terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Penumpukan asam urat

akan menyebabkan radang disertai pembengkakan sendi (biasanya lutut dan kaki).

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi

asam urat adalah kadar kolesterol. Pendapat Atsuro Fukuhara (2017) yang menyebutkan

bahwa kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi seperti makanan yang

merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak sebanyak 100 mg/hari dapat

meningkatkan kolesterol total sebanyak 2-3mg/dl. Keadaan ini dapat berpengaruh pada

proses biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya penurunan aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat menurunkan sintesis

kolesterol.

Penelitian G.-X. LI (2018) menyebutkan bahwa kadar asam urat meningkatkan

resiko gagal ginjal, diabetes, hiperuremia. Keadaan ini jika tidak diprediksi menyebabkan

subjek berrisiko untuk mengalami komplikasi penyakit lain seperti penyakit diabetes.

Pada lansia untuk menurunkan risiko pada lansia dapat dilakukan melalui berbagai cara

seperti penguatan self efficacy, self care dan perawatan dirumah sakit. Hasil penelitian

Gao et al (2013) yang melakukan penelitian tentang HbA1c diperoleh hasil bahwa self

effikasi (β = 0.32, p < .001) signifikan memperbaiki kondisi gula darah penderita.

Penelitian Zhou et al (2013) yang melakukan peneltian tentang self care terhadap control

gula darah diperoleh hasil bahwa pada perawatan diri penderita DM terdapat 52%

melakukan perawatan medikasi secara teratur dan hanya 13% yang melakukan

monitoring glukosa darah. Ketrampilan perawatan mandiri merupakan factor yang dapat

memperbaiki status keseehatan penderita DM.

17

BAB VI KESIMPULAN

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dilakukan terhadap 66 lansia. Hasil

pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah dan asam urat meningkat.

BAB VII BIAYA DAN JADWAL PENGABDIAN

4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan Anggaran biaya seperti terlihat pada table berikut:

RENCANA ANGGARAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Kegiatan jumlah satuan jumlah satuan nilai sub total

ATK 1 paket ATK 100000 100000

Fot copi materi 60 eksemplar 100 6000

Pemeriksaan darah 1 paket 10000 600000

tensi meter 1 paket 50000 50000

sewa stetoskop 1 paket 50000 50000

TOTAL 806000

1 paket

1 peserta @

60 periksa @

1 paket @

1 kali @

Jadwal

Hari, tanggal Waktu Jadwal Acara

Selasa, 1 Oktober

2019

15.00 WIB Menemui toma dan

toga

Perkenalan dan penyampaian

program

Rabu, 2 Oktober

2019

15.00 WIB Pembagian

Undangan

Perkenalan dan penyampaian

program, penyuluhan

Kamis 3 Oktober

2019

09.00.00 –

12.00 WIB

Pelaksanaan

kegiatan

Penyuluhan, penyampaian

materi, Tanya jawab dan diskusi

pemecahan masalah

18

DAFTAR PUSTAKA

Karyadi, E. 2002. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi, Asam Urat, Jantung Koroner. Jakarta ;

Intisari Mediatama.

Krsinatuti, D., Yehrina, R. Dan Uripi, P. 2001. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan

Asam Urat. Cet. 5. Jakarta.

Lestiani, L S. 2000. Nutrisi Pada Gout dan HiperUrisemia. Dalam Pegangan Penatalaksanaan

Nutrisi Pasien.

Ruth Grace Aurora. 2012. Peran Konseling Berkelanjutan pada Penanganan Pasien

Hiperkolesterolemia. J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 5, Mei 2012.

Sastroamidjoyo, S.,et al. Jakarta : Perhimpunan Dokter Gizi Indonesia.

Tunggul Waloya. 2013. Hubungan Antara Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kadar

Kolesterol Darah Pria Dan Wanita Dewasa Di Bogor. JGP, Volume 8, Nomor 1, Maret

2013.

Vitahealth. 2005. Asam Urat : Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

World Health Organization. 2013. World Health Day. A Global Brief On Hypertension.

Yugiantoro M., 2014. Pendekatan Klinis Hipertensi. In: Setiati dkk (ed). Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: FKUI, 2259-83.

Zahid Fikri. 2012. Penurunan Kadar Kolesterol Dengan Terapi Bekam. Surabaya: Universitas

Airlangga.

19

LAMPIRAN

HASIL ANALISIS KOLESTEROL ASAM URAT

Nonparametric Tests

NotesOutput Created 03-MAY-2019 09:34:15CommentsInput Data D:\P3M unriyo\Penelitian\Penelitian

2019\kolesterol asam urat\data gula darahkolesterol asam urat valid.sav

Active Dataset DataSet2Filter <none>Weight <none>Split File <none>N of Rows in Working Data File 66

Syntax NPTESTS/ONESAMPLE TEST (V1 NAMA UMUR

ALAMAT JENISKELAMIN SISTOLETDDIASTOLETD BB GULADARAHASAMURAT KHOLESTEROL)

/MISSING SCOPE=ANALYSISUSERMISSING=EXCLUDE

/CRITERIA ALPHA=0.05 CILEVEL=95.Resources Processor Time 00:00:00,23

Elapsed Time 00:00:00,22

[DataSet2] D:\P3M unriyo\Penelitian\Penelitian 2019\kolesterol asamurat\data gula darah kolesterol asam urat valid.sav

20

21

FREQUENCIES VARIABLES=UMUR JENISKELAMIN SISTOLETD DIASTOLETD BB GULADARAHASAMURAT KHOLESTEROL

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE/ORDER=ANALYSIS.

Statistics

UMURJENIS

KELAMINSISTOLE

TDDIASTOLE

TD BBGULA

DARAHASAMURAT

KHOLESTEROL

N Valid 66 66 66 66 66 66 66 66Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 68.17 1.89 141.97 75.15 51.02 137.79 4.912 194.91Median 70.00 2.00 140.00 70.00 51.50 122.50 4.800 185.50Mode 70 2 160 70 49a 97 4.2 184Std. Deviation 9.637 .310 18.078 10.265 9.770 57.423 1.3788 49.421Variance 92.879 .096 326.830 105.361 95.46

13297.40

0 1.901 2442.422

Minimum 42 1 100 50 31 67 2.0 108Maximum 94 2 180 100 77 340 8.0 348a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Frequency Table

UMUR

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 42 1 1.5 1.5 1.5

50 1 1.5 1.5 3.051 1 1.5 1.5 4.552 1 1.5 1.5 6.154 2 3.0 3.0 9.155 2 3.0 3.0 12.157 1 1.5 1.5 13.659 1 1.5 1.5 15.260 3 4.5 4.5 19.761 1 1.5 1.5 21.262 2 3.0 3.0 24.263 3 4.5 4.5 28.864 3 4.5 4.5 33.365 5 7.6 7.6 40.966 2 3.0 3.0 43.968 1 1.5 1.5 45.570 10 15.2 15.2 60.671 3 4.5 4.5 65.272 2 3.0 3.0 68.273 6 9.1 9.1 77.374 1 1.5 1.5 78.875 4 6.1 6.1 84.877 2 3.0 3.0 87.978 1 1.5 1.5 89.4

22

79 1 1.5 1.5 90.980 2 3.0 3.0 93.987 1 1.5 1.5 95.588 1 1.5 1.5 97.090 1 1.5 1.5 98.594 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 1 7 10.6 10.6 10.6

2 59 89.4 89.4 100.0Total 66 100.0 100.0

SISTOLE TD

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 100 1 1.5 1.5 1.5

110 3 4.5 4.5 6.1120 9 13.6 13.6 19.7125 2 3.0 3.0 22.7130 8 12.1 12.1 34.8135 1 1.5 1.5 36.4140 11 16.7 16.7 53.0145 1 1.5 1.5 54.5150 12 18.2 18.2 72.7160 13 19.7 19.7 92.4170 3 4.5 4.5 97.0180 2 3.0 3.0 100.0Total 66 100.0 100.0

DIASTOLE TD

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 50 3 4.5 4.5 4.5

60 4 6.1 6.1 10.670 27 40.9 40.9 51.580 21 31.8 31.8 83.390 10 15.2 15.2 98.5100 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0

23

BB

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 31 1 1.5 1.5 1.5

32 1 1.5 1.5 3.033 2 3.0 3.0 6.135 1 1.5 1.5 7.636 2 3.0 3.0 10.637 1 1.5 1.5 12.141 2 3.0 3.0 15.242 2 3.0 3.0 18.243 2 3.0 3.0 21.244 2 3.0 3.0 24.245 1 1.5 1.5 25.846 5 7.6 7.6 33.347 1 1.5 1.5 34.849 6 9.1 9.1 43.950 1 1.5 1.5 45.551 3 4.5 4.5 50.052 6 9.1 9.1 59.153 2 3.0 3.0 62.154 3 4.5 4.5 66.755 1 1.5 1.5 68.256 4 6.1 6.1 74.257 1 1.5 1.5 75.858 2 3.0 3.0 78.859 1 1.5 1.5 80.360 2 3.0 3.0 83.361 1 1.5 1.5 84.864 5 7.6 7.6 92.465 1 1.5 1.5 93.966 1 1.5 1.5 95.567 1 1.5 1.5 97.068 1 1.5 1.5 98.577 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0

24

GULA DARAH

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 67 1 1.5 1.5 1.5

81 1 1.5 1.5 3.086 1 1.5 1.5 4.589 2 3.0 3.0 7.691 2 3.0 3.0 10.694 1 1.5 1.5 12.196 2 3.0 3.0 15.297 6 9.1 9.1 24.298 1 1.5 1.5 25.899 1 1.5 1.5 27.3102 2 3.0 3.0 30.3104 1 1.5 1.5 31.8107 3 4.5 4.5 36.4110 3 4.5 4.5 40.9112 3 4.5 4.5 45.5115 2 3.0 3.0 48.5121 1 1.5 1.5 50.0124 3 4.5 4.5 54.5128 2 3.0 3.0 57.6129 2 3.0 3.0 60.6132 3 4.5 4.5 65.2134 1 1.5 1.5 66.7135 1 1.5 1.5 68.2138 2 3.0 3.0 71.2142 1 1.5 1.5 72.7151 1 1.5 1.5 74.2156 1 1.5 1.5 75.8160 2 3.0 3.0 78.8164 1 1.5 1.5 80.3168 1 1.5 1.5 81.8177 1 1.5 1.5 83.3182 1 1.5 1.5 84.8185 1 1.5 1.5 86.4190 1 1.5 1.5 87.9222 2 3.0 3.0 90.9226 1 1.5 1.5 92.4233 1 1.5 1.5 93.9238 1 1.5 1.5 95.5308 1 1.5 1.5 97.0338 1 1.5 1.5 98.5340 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0

25

ASAM URAT

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 2.0 3 4.5 4.5 4.5

3.3 3 4.5 4.5 9.13.4 4 6.1 6.1 15.23.7 2 3.0 3.0 18.23.9 3 4.5 4.5 22.74.0 5 7.6 7.6 30.34.2 6 9.1 9.1 39.44.4 3 4.5 4.5 43.94.6 1 1.5 1.5 45.54.7 2 3.0 3.0 48.54.8 4 6.1 6.1 54.54.9 2 3.0 3.0 57.65.1 1 1.5 1.5 59.15.3 4 6.1 6.1 65.25.4 1 1.5 1.5 66.75.6 4 6.1 6.1 72.75.8 3 4.5 4.5 77.36.1 2 3.0 3.0 80.36.4 5 7.6 7.6 87.96.6 1 1.5 1.5 89.46.9 2 3.0 3.0 92.47.2 1 1.5 1.5 93.97.3 1 1.5 1.5 95.57.7 1 1.5 1.5 97.07.9 1 1.5 1.5 98.58.0 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0

KHOLESTEROL

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 108 1 1.5 1.5 1.5

128 1 1.5 1.5 3.0130 2 3.0 3.0 6.1132 1 1.5 1.5 7.6134 1 1.5 1.5 9.1137 2 3.0 3.0 12.1140 1 1.5 1.5 13.6146 1 1.5 1.5 15.2149 1 1.5 1.5 16.7150 1 1.5 1.5 18.2152 1 1.5 1.5 19.7154 1 1.5 1.5 21.2155 1 1.5 1.5 22.7158 1 1.5 1.5 24.2

26

160 2 3.0 3.0 27.3162 1 1.5 1.5 28.8168 1 1.5 1.5 30.3169 1 1.5 1.5 31.8170 1 1.5 1.5 33.3171 2 3.0 3.0 36.4172 1 1.5 1.5 37.9178 2 3.0 3.0 40.9180 1 1.5 1.5 42.4183 1 1.5 1.5 43.9184 4 6.1 6.1 50.0187 1 1.5 1.5 51.5189 3 4.5 4.5 56.1192 1 1.5 1.5 57.6193 1 1.5 1.5 59.1199 2 3.0 3.0 62.1200 1 1.5 1.5 63.6204 1 1.5 1.5 65.2207 2 3.0 3.0 68.2208 1 1.5 1.5 69.7209 2 3.0 3.0 72.7216 1 1.5 1.5 74.2220 1 1.5 1.5 75.8231 1 1.5 1.5 77.3232 1 1.5 1.5 78.8233 1 1.5 1.5 80.3237 1 1.5 1.5 81.8240 1 1.5 1.5 83.3244 1 1.5 1.5 84.8249 1 1.5 1.5 86.4257 1 1.5 1.5 87.9259 1 1.5 1.5 89.4265 1 1.5 1.5 90.9266 1 1.5 1.5 92.4280 1 1.5 1.5 93.9288 1 1.5 1.5 95.5307 1 1.5 1.5 97.0313 1 1.5 1.5 98.5348 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0

27

REGRESSION/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS CI(95) R ANOVA CHANGE/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT ASAMURAT/METHOD=ENTER UMUR.

Variables Entered/Removeda

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 UMURb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.

Model Summary

Model R

RSquar

eAdjustedR Square

Std. Errorof the

Estimate

Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2

Sig. FChange

1 .236a .056 .041 1.3503 .056 3.776 1 64 .056a. Predictors: (Constant), UMUR

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 6.884 1 6.884 3.776 .056b

Residual 116.686 64 1.823Total 123.570 65

a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), UMUR

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.

95,0% ConfidenceInterval for B

B Std. Error BetaLowerBound

UpperBound

1 (Constant) 2.610 1.196 2.182 .033 .221 5.000

UMUR .034 .017 .236 1.943 .056 -.001 .068

a. Dependent Variable: ASAM URAT

28

Variables Entered/Removeda

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 BBb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

Square

Std.Error of

theEstimat

e

Change Statistics

R SquareChange

FChang

e df1 df2Sig. F

Change1 .240a .058 .043 1.3489 .058 3.917 1 64 .052a. Predictors: (Constant), BB

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 7.127 1 7.127 3.917 .052b

Residual 116.444 64 1.819Total 123.570 65

a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), BB

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.

95,0% ConfidenceInterval for B

B Std. Error Beta Lower BoundUpperBound

1 (Constant) 3.183 .889 3.580 .001 1.407 4.960BB .034 .017 .240 1.979 .052 .000 .068

a. Dependent Variable: ASAM URAT

Variables Entered/Removeda

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 SISTOLE TDb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.

29

Model Summary

Model RR

SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Change StatisticsR SquareChange

FChange df1 df2

Sig. FChange

1 .081a .007 -.009 1.3849 .007 .424 1 64 .517a. Predictors: (Constant), SISTOLE TD

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression .813 1 .813 .424 .517b

Residual 122.757 64 1.918Total 123.570 65

a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), SISTOLE TD

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% ConfidenceInterval for B

B Std. Error BetaLowerBound

UpperBound

1 (Constant) 4.034 1.360 2.967 .004 1.317 6.750SISTOLETD .006 .010 .081 .651 .517 -.013 .025

a. Dependent Variable: ASAM URAT

Variables Entered/Removeda

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 DIASTOLE TDb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.

Model Summary

Model R

RSquare

AdjustedR Square

Std. Errorof the

Estimate

Change Statistics

R SquareChange

FChang

e df1 df2Sig. F

Change1 .087a .008 -.008 1.3842 .008 .489 1 64 .487a. Predictors: (Constant), DIASTOLE TD

30

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression .937 1 .937 .489 .487b

Residual 122.633 64 1.916Total 123.570 65

a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), DIASTOLE TD

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Intervalfor B

B Std. Error BetaLowerBound Upper Bound

1 (Constant) 5.791 1.269 4.565 .000 3.257 8.326DIASTOLETD -.012 .017 -.087 -.699 .487 -.045 .022

a. Dependent Variable: ASAM URAT

Variables Entered/Removeda

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 GULA DARAHb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.

Model Summary

Model R

RSquare

Adjusted RSquare

Std. Errorof the

Estimate

Change StatisticsR SquareChange

FChange df1 df2

Sig. FChange

1 .082a .007 -.009 1.3848 .007 .437 1 64 .511a. Predictors: (Constant), GULA DARAH

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression .838 1 .838 .437 .511b

Residual 122.732 64 1.918Total 123.570 65

a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), GULA DARAH

31

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Intervalfor B

B Std. Error BetaLowerBound Upper Bound

1 (Constant) 4.640 .446 10.403 .000 3.749 5.531GULADARAH .002 .003 .082 .661 .511 -.004 .008

a. Dependent Variable: ASAM URAT

Variables Entered/Removeda

Model Variables EnteredVariablesRemoved Method

1 KHOLESTEROLb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2

Sig. FChange

1 .466a .217 .205 1.2297 .217 17.722 1 64 .000a. Predictors: (Constant), KHOLESTEROL

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 26.797 1 26.797 17.722 .000b

Residual 96.773 64 1.512Total 123.570 65

a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), KHOLESTEROL

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence Intervalfor B

B Std. Error BetaLowerBound Upper Bound

1 (Constant) 2.380 .620 3.837 .000 1.141 3.619KHOLESTEROL .013 .003 .466 4.210 .000 .007 .019

a. Dependent Variable: ASAM URAT