Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Pengabdian kepada Masyarakat
PEMERIKSAAN KOLESTEROL, GULA DARAH DAN ASAM URATSEBAGAI DETEKSI MASALAH KESEHATAN LANSIA DI DESA
HARGOBINANGUN KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN
Diusulkan Oleh:Dr Nugroho Susanto, SKM. M.Kes (450510001/0530037801)
Dra. V. Utari Marlinawati, MPH (450510001/0530037801)Merita Eka Rahmuniyati, SKM, M. Gizi (450515001/0605038302)
Naomi Nisari Rosdewi S.Kg., M.Kes (450510002 / 0530127901)Drh. Sri Sahayati, MPH (450517001/ 0507038902)
Ririn Wahyu W S. Kep Ns, MSN (450310006 /0512038601)Muhammad Untung, S. Fis., M. Fis (451817008)
Santi Damayanti SKp, Ns, M.Kep, Sp. Kep MB (450306002 /0518018001)Fery Lusviana Widiany, S. Gz., MPH., RD (450410001/ 0515118601)
Bias Anggun Wanodya (16110020)Theresia Dwi Putri Lende (16110031)Ignasia Alvaetty Glaryvia (16110137)
Fifi Alviana (16110043)Elda Prilyana (16110101)
Dibiayai Dana Hibah InternalKegiatan Sehari Bersama Respati
PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTADESEMBER 2019
Skema PkM: Mono Disiplin Ilmu
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun proposal pengabdian
masyarakat ini. Pemeriksaan kesehatan lansia sangat diperlukan untuk memantau status
kesehatan lansia. Mengingat kondisi lansia yang flunktuatif dan cenderung terus mengalami
penurunan fungsi organ tubuh yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Masalah kesehatan umum yang sering dialami lansia adalah hipertensi, asam urat,
gula darah, dan kolesterol. Diharapkan melalui pemeriksaan kesehatan ini para lansia
menyadari kondisinya dan mampu mengendalikan diri dalam pola konsumsi dan perilaku
yang meningkatkan terjadinya kasus kesehatan. Dengn demikian kemandirian lansia dapat
terwujud minimal untuk pemantauan dan pengendalian risiko penyakit.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan atas persetujuan/pengesahan proposal ini, kepada Ketua P3M Unriyo yang
memfasilitasi terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat, serta semua pihak yang
yang telah membantu penyusunan proposal ini.
Yogyakarta, 30 Desember 2019Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
RINGKASAN ......................................................................................................... vi
BAB I ANALISIS SITUASI ................................................................................ 1
BAB II PERMASALAHAN MITRA ................................................................... 3
BAB III SOLUSI YANG DITAWARKAN ........................................................ 4
BAB IV TARGET LUARAN................................................................................ 10
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 11
BAB VI KESIMPULAN ........................................................................................ 17
BAB VII BIAYA DAN JADWAL PENGABDIAN .............................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18
vi
RINGKASAN
Penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan harapan hidup dari 66,7 tahun
menjadi 70,5 tahun. Jumlah lansia (di atas 60 tahun) di Indonesia diperkirakan akan
meningkat menjadi 28,8 juta (11% dari total populasi) pada tahun 2020, dan 80 juta (28,68%)
pada tahun 2050. Semakin lama kehidupan seseorang, akan semakin mengalami masalah
kesehatan seperti hipertensi, asam urat, gula darah, dan kolesterol .
Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Hargobinangun dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan gula darah, asam urat dan kadar kolesterol lansia. Pemeriksaan
dimaksudkan untuk mengidentifikasi keadaan faktor risiko lansia di Desa Hargobinangun
Kecamatan Pakem. Kegiatan dengan melibatkan petugas puskesmas dan petugas dari desa
hargobinangun.
1
BAB I
ANALISIS SITUASI
1.1. Kondisi Mitra
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah penyakit jantung dan
pembuluh darah merupakan kasus tertinggi yaitu sebesar 880.193 (62,43%) dari total
1.409.857 kasus penyakit tidak menular. Prevalensi Gout di Amerika Serikat sekitar
13,6/1000 penduduk lakilaki dan 6,4/1000 pada wanita. Di Eropa berkisar antara 2-2,6
per 1000 penduduk. Di kawasan Asia Tenggara dan Fasifik, Hiperurisemia dan gout lebih
sering terjadi dengan insiden tertinggi pada suku Maori di Selandia Baru.
Laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta
kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia
muda. Hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi
keadaan normal (Oetoro, 2007).
Gaya hidup kurang aktivitas, terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung
lemak dan kolesterol serta kurangnya asupan serat dapat memicu penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif yang cukup banyak memengaruhi angka kesakitan dan kematian
adalah penyakit kardiovaskular. Kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat
gizi, yaitu dari makanan yang merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak
sebanyak 100 mg/hari dapat meningkatkan kolesterol total sebanyak 2-3mg/dl. Keadaan
ini dapat berpengaruh pada proses biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya penurunan aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat
menurunkan sintesis kolesterol. Untuk menurunkan sintesis kolesterol yaitu dengan
mengkonsumsi serat serta vitamin yang tinggi sehingga kadarkolesterol dalam darah
menurun.
Tahun 1995 Indonesia berada diurutan ke tujuh sebagai negara dengan jumlah
penderita DM tipe 2 terbanyak di dunia dan tahun 2010 Indonesia berada di urutan ke
empat (PERKENI, 2011). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008) menunjukkan
prevalensi penderita DM tipe 2 di Indonesia mencapai 5,7%, berarti sekitar 12 juta orang
2
Indonesia saat ini menderita DM tipe 2. Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan
laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008). berdasarkan masalah tersebut
maka diperlukan pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, kadar asam urat dan gula
darah lansia yang berfungsi untuk mendeteksi masalah kesehatan agar tidak berlanjut.
3
BAB II PERMASALAHAN MITRA
Banyak lansia yang berada di daerah Hargobinangun yang mengalami berbagai
masalah kesehatan sehingga perlu diupayakan deteksi dini dalam masalah kesehatan bagi
lansia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah, kadar
kolesterol dan kadar asam urat. Upaya deteksi dini sangat penting dilakukan di Desa
Hargobinangun bagi lansia untuk menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan sedini
mungkin.
Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan pemeriksaan tekanan darah,
kadar kolesterol, kadar asam urat dan gula darah lansia yang berfungsi untuk mendeteksi
masalah kesehatan agar tidak berlanjut. Untuk mengetahui kadar kolesterol, asam urat,
tekanan darah dan kadar gula darah bagi lansia Untuk mendeteksi kadar gula darah lansia.
4
BAB III SOLUSI YANG DITAWARKAN
3.1. Metode Pendekatan
Rancangan Kegiatan
Pemeriksaan Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan
rancangan cross sectional dengan melakukan pengukuran variabel secara bersamaan.
Rancangan cross sectional yang dipilih karena untuk melihat keadaan kolesterol, asam
urat dan kadar gula darah denganmelihat faktor risiko yang saat ini terjadi pada subjek.
Konsep Kegiatan
Tahun 1995 Indonesia berada diurutan ke tujuh sebagai negara dengan jumlah
penderita DM tipe 2 terbanyak di dunia dan tahun 2010 Indonesia berada di urutan ke
empat (PERKENI, 2011). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008) menunjukkan
prevalensi penderita DM tipe 2 di Indonesia mencapai 5,7%, berarti sekitar 12 juta orang
Indonesia saat ini menderita DM tipe 2. Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan
laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Depkes RI, 2008).
Asam urat merupakan sisa hasil akhir metabolisme purin baik yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi maupun yang berasal dari pemecahan protein tubuh (sel tubuh
yang rusak). Penumpukan asam urat berlebihan di dalam tubuh bisa memicu Gout yang
merupakan penyakit arthritis (radang sendi). Gout adalah penyakit gangguan
metabolisme purin dimana terjadi produksi asam urat berlebih (Hiperurisemia) sehingga
terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Penumpukan asam urat
akan menyebabkan radang disertai pembengkakan sendi (biasanya lutut dan kaki).
Asam urat secara normal merupakan hasil akhir metabolisme purin, baik purin
yang berasal dari bahan makanan maupun dari pemecahan asam nukleat. Senyawa ini
sukar larut air, tapi dalam darah, asam urat terlarut dalam bentuk natrium urat, sementara
dalam saluran kemih urat tetap dijumpai dalam bentuk asam urat. Bentuk garamnya
terlarut pada kondisi pH >7 (lingkungan basa).
Kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi, yaitu dari makanan
yang merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak sebanyak 100 mg/hari
5
dapat meningkatkan kolesterol total sebanyak 2-3mg/dl. Keadaan ini dapat berpengaruh
pada proses biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya penurunan aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat
menurunkan sintesis kolesterol. Untuk menurunkan sintesis kolesterol yaitu dengan
mengkonsumsi serat serta vitamin yang tinggi sehingga kadarkolesterol dalam darah
menurun.
Tanda dan gejala penyakit Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul
pada penderita Gout diantaranya adalah: 1) Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari
kaki (sendi metatarsofalangeal pertama) dan jari kaki (sendi tarsal); 2) Terganggunya
fungsi sendi yang biasanya di satu tempat, sekitar 70-80 % pada pangkal ibu jari; 3)
Terjadi hiperurisemia; 4) Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal urat yang khas
yaitu kristal monosodium urat dalam cairan dan jaringan sendi, ginjal, tulang rawan dan
lain-lain; 5) Terdapat tofus yang telah dibuktikan secara kimiawi; 6) Telah terjadi >1 kali
serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut; 7) Adanya serangan pada
Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai
upaya mencegah terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Therapeutic
Lifestyle Changes (TLC) mencakup penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol,
pemilihan bahan makanan yang dapat menurunkan kadar LDL, penurunan berat badan,
dan peningkatan aktivitas fisik yang teratur. Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi
oleh motivasi diri dan lingkungan yang memerlukan konseling gizi yang baik dan
berkelanjutan.
Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai
upaya mencegah terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Therapeutic
Lifestyle Changes (TLC) mencakup penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol,
pemilihan bahan makanan yang dapat menurunkan kadar LDL, penurunan berat badan,
dan peningkatan aktivitas fisik yang teratur. Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi
oleh motivasi diri dan lingkungan yang memerlukan konseling gizi yang baik dan
berkelanjutan.
6
Kelompok I. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari dengan kandungan purin
tinggi ( 100-1000 mg/100 g bahan makanan), seperti : Otak, hati, jantung, paru, ginjal,
jeroan, ekstrak daging/kaldu bebek, angsa, burung, kornet sapi, sardine, udang kecil,
bagian leher dan kaldu, alkohol, ragi. Kelompok II. jenis makanan yang harus dibatasi
dengan kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan makanan) antara lain:
maksimal 50-75 g (1-1,5 ptng) daging, ikan, unggas atau 1 mangkok (50-100 g) sayuran
sehari. Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1), ayam, udang,
kacang kering maks 25 g/hari dan hasil olahan seperti tahu dan tempe (50g/hari),
asparagus, kembang kol, kapri, jamur, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji
melinjoKelompok III. Pemakaian bebas karena kandungan purinnya rendah (dapat
diabaikan). Bahan ini dapat dimakan setiap hari: Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mi,
bihun, tepung beras, cake, kue kering, pudding, susu, keju, lemak dan minyak terbatas ,
gula, sayuran dan buahbuahan (kecuali buah dan sayur kelompok 2), teh dan kopi.
Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit
jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus,
gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal (Indratni, 2009). Faktor penyebab
hiperkolesterol diantaranya, faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak, kurang
olahraga dan kebiasaan merokok (Setiati, 2009).
Banyak faktor risiko yang memungkinkan orang mendapatkan DM tipe 2,
diantaranya adalah (WHO, 2011):.
1) Usia: DM tipe 2 akan terjadi setelah usia 40 tahun. Penuaan itu sendiri dapat
meningkatkan risiko untuk intoleransi glukosa dan diabetes. Dalam satu studi,
diabetes terjadi 20% pada pria dan wanita yang lebih tua dari 85 tahun dibandingkan
dengan hanya 5% pada pria dan 3,8% pada wanita yang lebih muda dari 60 tahun.
2) Obesitas: Obesitas sangat tinggi pada DM tipe 2. Beberapa studi telah menemukan
bahwa terlepas dari riwayat keluarga bahkan berat badan jugadikaitkan dengan
peningkatan risiko untuk diabetes. Kelebihan lemak tubuh memainkan peran yang
kuat dalam resistensi insulin dan distribusinya . Lemak terkonsentrasi di sekitar perut
dan bagian atas tubuh dikaitkan dengan resistensi insulin. Lemak yang
terakumulasi disekitar pinggul dan panggul dalambentuk “buah pir" memiliki
7
hubungan yang lebih rendah dengan obesitas. Satu studi menunjukkan bahwa lingkar
pinggang lebih besar dari 35 inci pada wanita dan 40 inci pada pria menandakan
peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Pada pria dikatakan obesitas
abdominal/sentral apabila pengukuran lingkar perut lebih 102 cm (Asia > 90 cm),
pada wanita > 82 cm (Asia > 80 cm). Peningkatan jumlah lemak visceral
(abdominal) mempunyai korelasi positif dengan hiperinsulin dan berkorelasi
negative dengan sensitivitas insulin.
3) Kurangnya latihan fisik: menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur
meningkatkan sensitivitas insulin dan meningkatkan toleransi glukosa. Kebugaran
jasmani dapat menggambarkan kondisi fisik seseorang untuk mampu melakukan
kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari. Makin tinggi tingkat
kebugaran jasmani seseorang makin tinggi kemampuan fisik dan produktivitas
kerjanya. Pada keadaan istirahat metabolisme otot hanya sedikit menggunakan
glukosa darah sebagai sumber energi, sedangkan saat beraktivitas fisik (latihan
fisik/olah raga), otot menggunakan glukosa darah dan lemak sebagai sumber energi
utama. Aktivitas fisik tadi mengakibatkan sensitivitas dari reseptor dan insulin
semakin meningkat pula sehingga gluksa darah dipakai untuk metabolisme enegi
semakin baik. Setelah berolah raga selama 10 menit, glukosa darah akan meningkat
sampai 15 (lima belas) kali jumlah kebutuhan pada keadaan biasa. Setelah berolah
raga 60 menit, kebutuhan glukosa darah dapat meningkat sampai 35 (tiga puluh lima)
kali.
4) Perilaku diet: Orangoverweight yang mengkonsumsi diet energi tinggi memiliki
risiko untuk diabetes. Ini akan menjadi penyederhanaan berlebihan untuk
mengusulkan bahwa setiap makanan bergizi secara khusus diabetogenic. Namun,
ada bukti dari kedua laboratorium dan studi epidemiologi di berbagai populasi yang
meningkatkan asupan lemak jenuh dan penurunan asupan serat makanan dapat
menyebabkan penurunan sensitivitas insulindan toleransi glukosa abnormal.
5) Stres berat atau berkepanjangan: stres fisik atau trauma berhubungan dengan
intoleransi glukosa yang disebabkan oleh efek hormonal pada metabolisme glukosa
8
dan sekresi insulin. Peran stres emosional dan sosial sebagai faktor penyumbang
dalam DM tetap tidak terbukti.
6) Obat-obatan dan hormon: daftar obat yang mengganggu metabolisme glukosa telah
disusun. Di antara obat yang biasa digunakan: fenitoin, diuretik, kortikosteroid,
beberapa steroid kontrasepsi, dan adrenoseptor-blocking agen dapat menyebabkan
intoleransi glukosa dan pada individu yang rentan.
7) Riwayat kehamilan: Wanita dengan riwayat DM gestasional atau bayi lahir besar
berat badan melebihi 4 kg beresiko untuk DM.
8) Merokok: Perokok berada pada risiko yang lebih tinggi untuk DM tipe 2 dan
komplikasinya.
9) Riwayat Keluarga: 25% sampai 33% dari semua pasien DM tipe 2 memiliki
riwayat keluarga diabetes.
10) Etnis: Risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi di Afrika Amerika dan Hispanik daripada di
Kaukasia-Amerika. Perempuan Afrika-Amerika pada umumnya memiliki tingkat
lebih tinggi dari resistensi insulin dari diet tinggi lemak daripada
non-Afrika-Amerika. Suku Pima di Arizona memiliki kejadian 19 kali lebih tinggi
untuk mendapatkan DM tipe 2 dibandingkan dengan populasi kulit putih.
3.2. Partisipan pengabdian
Partisipan adalah lansia yang berada di wilayah Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman dengan kriteria 1. Bersedia menjadi responden, 2. Umur 40 tahun –
65 tahun. Jumlah perserta dalam pengabdian kepada masyarakat sebanyak 60 lansia.
3.3. Tempat dan waktu pengabdian
Pengabdian akan dilakukan di Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten
Sleman. Kegiatan pengabdian akan dilakukan selama 1 hari yaitu pada hari sabtu tanggal
5 Oktober 2019.
3.4 Tahap Kegiatan
Tahap persiapan
1. Sebelum melakukan pengabdian mengajukan ijin kepada kepada stakeholder kepala
desa, kepala kecamatan dan bapeda Sleman
9
2. Setelah mendapatkan ijin dan mendapat surat pengantar, melakukan koordinasi dengan
bagian yang terkait.
3. Menyiapkan peralatan untuk pengambilan darah. Alat yang dibutuhkan dalam
pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol.
Tahap Pelaksanaan
1. Melakukan pemeriksaan kadar gula darah, asam urat dan kolesterol.
2. Memberikan instrumen wawancara setelah pemeriksaan darah
Tahap evaluasi
1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
2. Melakukan pelaporan
3.5. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk pemeriksaan tekanan darah sistole dan dastole
dilakukan dengan alat tensi meter. Alat yang digunkanan untuk pemeriksaan gula darah,
kadar kolesterol dan asam urat dilakukan dengan alat Easy Touch GCU. Pengambilan
data usia, berat badan, tekanan darah sistole dan diastole, kadar gula darah, kadar
kolesterol dan asam urat dilakukan oleh enumerator yang diambil dari petugas puskesmas
kecamatan Pakem. Pengambilan data dilakukan oleh petugas perawat di Puskesmas
Pakem sebanyak 2 orang dan tenaga pendidikan dosen sebanyak 1 orang.
10
BAB IV. TARGET LUARAN
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Capaian target luaran yang diinginkan
dalam pengabdian ini antara lain:
1. Adanya data kadar kolesterol, gula darah dan asam urat pada lansia
2. Adanya kegiatan pemeriksaan kadar kolesterol, gula darah dan asam uat pada
lansia
3. Naskah publikasi yang siap di publikasikan (manuscript) hasil pengabdian
masyarakat
11
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Pengabdian
Hasil analisis dilakukan terhadap 66 lansia yang menjadi sampel dalam penelitian
ini meliputi analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Berdasarkan hasil
analisis seperti berikut:
Variabel dianalisis secara diskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan
prosentase yang meliputi variabel jenis kelamin, usia, berat badan, tekanan darah sistole,
tekanan darah diastole, kadar gula darah, kadar kolesterol dan asam urat. Adapun hasil
analisis data seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi karakteristik dan variabel penelitian berdasarkan yang
meliputi jenis kelamin, usia, berat badan, tekanan darah sistole, tekanan darah
diastole, kadar gula darah, kadar kolesterol dan asam urat.
Variabel N Mean±SD Minimum MaksimumUsiaBerat badanTekanan sistoleTekanan darahdiastoleGula darahKadar kolesterolAsam urat
66666666666666
68,17±9,651,0±9,7
141,97±0,375,15±10,2137,7±57,4194,9±49,2
4,9±1,3
423110050671082,0
94771801003403488,0
Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel jenis kelamin terbanyak adalah
wanita sebanyak 66 subjek, Berdasarkan usia rerata 68,17±9,6 tahun, berdasarkan berat
12
badan rerata 51,0±9,7 kilo, tekanan darah sistole 141,97±0,3, tekanan darah diastole
75,15±10,2, kadar kolesterol 194,9±49,2, Asam urat 4,9±1,3,
Prediksi usia, berat badan, tekanan darah sistole, tekanan darah diastole, kadar
gula darah, kadar kolesterol terhadap prediksi peningkatan asam urat pada lansia.
Tabel 4.2. Prediksi variabel berat badan, tekanan darah sistol, tekanan darah
diastole, kadar kolesterol, kadar gula darah terhadap kolesterol.
No Variabel Rerata β Konstanta
R2 P
Mean±SD1 Umur 68,17±9,6 0,236 2.610 0,056 0,0562 Berat badan 51,0±9,7 0,240 3,183 0,058 0,052
3 Tekanan darah sistole 141,97±0,3 0,081 4,034 0,007 0,517
4 Tekanan darah diastoel 75,15±10,2 -0,087 5.791 0,008 0,487
5 Kadar kolesterol 137,7±57,4 0,466 2,380 0,217 0,000
6 Kadar gula darah 194,9±49,2 0,082 4,640 0,007 0,511
Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa prediksi umur terhadap asam urat
sebesar 0,056 atau 5,6% untuk berpeluang mengalami gangguan asam urat pada lansia.
Variabel berat badan memprediksi 5,8% untuk berpeluang mengalami asam urat pada
lansia. Variabel tekanan darah sistol berpeluang 0,7% untuk mengalami kejadian asam
urat pada lansia. Variabel tekanan darah diastole berpeluang 0,8% untuk mengalami asam
urat pada lansia. Variabel kolesterol berpeluang 21,7% untuk mengalami kejadian asam
urat pada lansia. Variabel kadar gula darah berpeluang 0,7% untuk mengalami kejadian
asam urat pada lansia.
13
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling
dominan dan signifikan meningkatkan prediksi kadar asam urat pada lansia adalah
variabel kadar kolesterol. Berdasarkan tingkat signifikansi prediksi variabel yang
memiliki prediksi untuk terjadi peningkatan kadar asam urat pada lansia adalah variabel
kolesterol (p= 0,000), variabel umur (p = 0,056), variabel berat badan (p = 0,52).
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tekanan darah di atas nilai normal,
sedangkan dari berbagai hasil penelitian lain didapatkan tekanan darah relatif normal.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian G.-X. LI (2018) dan penelitian
Fukuhara, A (2017). Keadaan ini dapat disebabkan oleh kondisi lansia mengalami
peningkatan rerata tekanan darah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian G.-X. LI
(2018) yang melakukan review terkait dengan kadar asam urat didapatkan bahwa rerata
tekanan darah subjek relatif normal. Keadaan ini dapat disebabkan usia subjek yang lebih
rendah penelitian G.-X. LI (2018) dibanding dengan penelitian ini. Pada penelitian ini
subjek sebagian besar usia lanjut sehingga rerata tekanan darah subjek relatif lebih tinggi.
Hasil penelitian berbeda ditunjukkan juga oleh penelitian Fukuhara, A (2017) yang
melakukan penelitian asam urat terhadap 8.662 subjek didapatkan hasil bahwa rerata
tekanan darah lebih rendah dibanding dengan penelitain ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata gula darah tekanan darah subjek diatas
normal 137,7±57,4 mmhg. Keadaan ini dapat disebabkan oleh faktor usia subjek yang
relatif lebih tua 68,17±9,6 sehingga adanya peningkatan usia pada subjek terjadi
peningkatan kadar gula darah subjek. Hasil penelitian ini sejalan dengan
14
penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gao et al (2013), Zhou et al (2013)
yang melakukan penelitian terkait dengan gula darah. Pada penelitian Gao et al (2013)
lebih mengacu pada kondisi subjek terkait dengan self efficacy penderita diabetes. Pada
penelitian Zhou et al (2013) yang melakukan penelitian terkait dengan penderita yang
mengalami kondisi kadar gula darah yang relatif lama sehingga kondisi komplikasi sudah
terjadi pada subjek.
Kadar gula darah pada lansia diatas nilai normal. Keadaan ini dapat disebabkan
faktor usia pada lansia. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa
peningkatan usia berkorelasi dengan peninkatan kadar gula darah. Hasil laporan statistik
International Diabetes Federation (IDF, 2010),didapatkan sekitar 230 juta penderita
diabetes di dunia, setiap tahun angka kejadian naik 3 persen dan pada tahun 2025
diperkirakan meningkat menjadi 350 juta dan lebih dari separuh berada di Asia, terutama
di India, Cina, Pakistan dan Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa variabel yang signifikan
memprediksi kondisi asam urat pada lansia adalah variabel umur, berat badan, kadar
kolesterol p < 0,1. Berdasarkan variabel umur, berat badan dan tekanan darah subjek,
variabel yang paling dominan adalah kadar kolesterol. Keadaan ini dapat disebabkan
sebagian besar usia subjek relatif tua sehingga meningkatnya usia akan diikuti dengan
peningkatan kadar asam urat subjek. Hasil penelitian G.-X. LI (2018) yang melakukan
review terkait dengan kadar asam urat menyebutkan bahwa kadar asam urat merupakan
faktor risiko terjadinya gagal ginjal pada penderita diabetes.
15
Kondisi lansia merupakna kondisi rentan untuk terjadi penyakit sehingga potensi
berrisiko penyakit degeneratif seperti gagal ginjal. Selain itu kondisi berat badan
merupakan faktor yang terkait dengan kejadian uremia. Hal ini dijelaskan pada penelitian
G.-X. LI (2018) Kadar lemak dan berat bada merupakan faktor yang berhubungan dengan
hiperuremia.
Pada penelitian berbeda yang dilakukan Atsuro Fukuhara (2017) bahwa
penigkatan asam urat diikuti dengan peningkatan indek kehilangan berat badan dan ini
merupakan prediksi terjadinya peningkatan asam urat. Pada lansia berpotensi untuk
terjadi kehilangan berat badan keadaan ini dapat disebabkan oleh asupan makanan pada
lansia yang cenderung menuruh sehingga lansia mengalami kondisi kehilangan berat
badan.
Berdasarkan hasil penelitian variabel yang tidak signifikan berkaitan dengan
kadar asam urat adalah variabel tekanan darah, dan variabel kadar gula darah. Keadaan
ini dapat disebabkan oleh rerata berat badan subjek relatif rendah dan kondisi asam urat
relatif sebagian besar normal. Keadaan ini yang menyebabkan variabel tekanan darah dan
kadar gula darah tidak signifikan memprediksi keadaan asam urat subjek penelitian.
Asam urat merupakan sisa hasil akhir metabolisme purin baik yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi maupun yang berasal dari pemecahan protein tubuh (sel tubuh
yang rusak). Penumpukan asam urat berlebihan di dalam tubuh bisa memicu Gout yang
merupakan penyakit arthritis (radang sendi). Gout adalah penyakit gangguan
metabolisme purin dimana terjadi produksi asam urat berlebih (Hiperurisemia) sehingga
16
terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Penumpukan asam urat
akan menyebabkan radang disertai pembengkakan sendi (biasanya lutut dan kaki).
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi
asam urat adalah kadar kolesterol. Pendapat Atsuro Fukuhara (2017) yang menyebutkan
bahwa kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi seperti makanan yang
merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak sebanyak 100 mg/hari dapat
meningkatkan kolesterol total sebanyak 2-3mg/dl. Keadaan ini dapat berpengaruh pada
proses biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya penurunan aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat menurunkan sintesis
kolesterol.
Penelitian G.-X. LI (2018) menyebutkan bahwa kadar asam urat meningkatkan
resiko gagal ginjal, diabetes, hiperuremia. Keadaan ini jika tidak diprediksi menyebabkan
subjek berrisiko untuk mengalami komplikasi penyakit lain seperti penyakit diabetes.
Pada lansia untuk menurunkan risiko pada lansia dapat dilakukan melalui berbagai cara
seperti penguatan self efficacy, self care dan perawatan dirumah sakit. Hasil penelitian
Gao et al (2013) yang melakukan penelitian tentang HbA1c diperoleh hasil bahwa self
effikasi (β = 0.32, p < .001) signifikan memperbaiki kondisi gula darah penderita.
Penelitian Zhou et al (2013) yang melakukan peneltian tentang self care terhadap control
gula darah diperoleh hasil bahwa pada perawatan diri penderita DM terdapat 52%
melakukan perawatan medikasi secara teratur dan hanya 13% yang melakukan
monitoring glukosa darah. Ketrampilan perawatan mandiri merupakan factor yang dapat
memperbaiki status keseehatan penderita DM.
17
BAB VI KESIMPULAN
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dilakukan terhadap 66 lansia. Hasil
pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah dan asam urat meningkat.
BAB VII BIAYA DAN JADWAL PENGABDIAN
4.1 Anggaran Biaya
Ringkasan Anggaran biaya seperti terlihat pada table berikut:
RENCANA ANGGARAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Kegiatan jumlah satuan jumlah satuan nilai sub total
ATK 1 paket ATK 100000 100000
Fot copi materi 60 eksemplar 100 6000
Pemeriksaan darah 1 paket 10000 600000
tensi meter 1 paket 50000 50000
sewa stetoskop 1 paket 50000 50000
TOTAL 806000
1 paket
1 peserta @
60 periksa @
1 paket @
1 kali @
Jadwal
Hari, tanggal Waktu Jadwal Acara
Selasa, 1 Oktober
2019
15.00 WIB Menemui toma dan
toga
Perkenalan dan penyampaian
program
Rabu, 2 Oktober
2019
15.00 WIB Pembagian
Undangan
Perkenalan dan penyampaian
program, penyuluhan
Kamis 3 Oktober
2019
09.00.00 –
12.00 WIB
Pelaksanaan
kegiatan
Penyuluhan, penyampaian
materi, Tanya jawab dan diskusi
pemecahan masalah
18
DAFTAR PUSTAKA
Karyadi, E. 2002. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi, Asam Urat, Jantung Koroner. Jakarta ;
Intisari Mediatama.
Krsinatuti, D., Yehrina, R. Dan Uripi, P. 2001. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan
Asam Urat. Cet. 5. Jakarta.
Lestiani, L S. 2000. Nutrisi Pada Gout dan HiperUrisemia. Dalam Pegangan Penatalaksanaan
Nutrisi Pasien.
Ruth Grace Aurora. 2012. Peran Konseling Berkelanjutan pada Penanganan Pasien
Hiperkolesterolemia. J Indon Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 5, Mei 2012.
Sastroamidjoyo, S.,et al. Jakarta : Perhimpunan Dokter Gizi Indonesia.
Tunggul Waloya. 2013. Hubungan Antara Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kadar
Kolesterol Darah Pria Dan Wanita Dewasa Di Bogor. JGP, Volume 8, Nomor 1, Maret
2013.
Vitahealth. 2005. Asam Urat : Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
World Health Organization. 2013. World Health Day. A Global Brief On Hypertension.
Yugiantoro M., 2014. Pendekatan Klinis Hipertensi. In: Setiati dkk (ed). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: FKUI, 2259-83.
Zahid Fikri. 2012. Penurunan Kadar Kolesterol Dengan Terapi Bekam. Surabaya: Universitas
Airlangga.
19
LAMPIRAN
HASIL ANALISIS KOLESTEROL ASAM URAT
Nonparametric Tests
NotesOutput Created 03-MAY-2019 09:34:15CommentsInput Data D:\P3M unriyo\Penelitian\Penelitian
2019\kolesterol asam urat\data gula darahkolesterol asam urat valid.sav
Active Dataset DataSet2Filter <none>Weight <none>Split File <none>N of Rows in Working Data File 66
Syntax NPTESTS/ONESAMPLE TEST (V1 NAMA UMUR
ALAMAT JENISKELAMIN SISTOLETDDIASTOLETD BB GULADARAHASAMURAT KHOLESTEROL)
/MISSING SCOPE=ANALYSISUSERMISSING=EXCLUDE
/CRITERIA ALPHA=0.05 CILEVEL=95.Resources Processor Time 00:00:00,23
Elapsed Time 00:00:00,22
[DataSet2] D:\P3M unriyo\Penelitian\Penelitian 2019\kolesterol asamurat\data gula darah kolesterol asam urat valid.sav
21
FREQUENCIES VARIABLES=UMUR JENISKELAMIN SISTOLETD DIASTOLETD BB GULADARAHASAMURAT KHOLESTEROL
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
UMURJENIS
KELAMINSISTOLE
TDDIASTOLE
TD BBGULA
DARAHASAMURAT
KHOLESTEROL
N Valid 66 66 66 66 66 66 66 66Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 68.17 1.89 141.97 75.15 51.02 137.79 4.912 194.91Median 70.00 2.00 140.00 70.00 51.50 122.50 4.800 185.50Mode 70 2 160 70 49a 97 4.2 184Std. Deviation 9.637 .310 18.078 10.265 9.770 57.423 1.3788 49.421Variance 92.879 .096 326.830 105.361 95.46
13297.40
0 1.901 2442.422
Minimum 42 1 100 50 31 67 2.0 108Maximum 94 2 180 100 77 340 8.0 348a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table
UMUR
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 42 1 1.5 1.5 1.5
50 1 1.5 1.5 3.051 1 1.5 1.5 4.552 1 1.5 1.5 6.154 2 3.0 3.0 9.155 2 3.0 3.0 12.157 1 1.5 1.5 13.659 1 1.5 1.5 15.260 3 4.5 4.5 19.761 1 1.5 1.5 21.262 2 3.0 3.0 24.263 3 4.5 4.5 28.864 3 4.5 4.5 33.365 5 7.6 7.6 40.966 2 3.0 3.0 43.968 1 1.5 1.5 45.570 10 15.2 15.2 60.671 3 4.5 4.5 65.272 2 3.0 3.0 68.273 6 9.1 9.1 77.374 1 1.5 1.5 78.875 4 6.1 6.1 84.877 2 3.0 3.0 87.978 1 1.5 1.5 89.4
22
79 1 1.5 1.5 90.980 2 3.0 3.0 93.987 1 1.5 1.5 95.588 1 1.5 1.5 97.090 1 1.5 1.5 98.594 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 1 7 10.6 10.6 10.6
2 59 89.4 89.4 100.0Total 66 100.0 100.0
SISTOLE TD
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 100 1 1.5 1.5 1.5
110 3 4.5 4.5 6.1120 9 13.6 13.6 19.7125 2 3.0 3.0 22.7130 8 12.1 12.1 34.8135 1 1.5 1.5 36.4140 11 16.7 16.7 53.0145 1 1.5 1.5 54.5150 12 18.2 18.2 72.7160 13 19.7 19.7 92.4170 3 4.5 4.5 97.0180 2 3.0 3.0 100.0Total 66 100.0 100.0
DIASTOLE TD
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 50 3 4.5 4.5 4.5
60 4 6.1 6.1 10.670 27 40.9 40.9 51.580 21 31.8 31.8 83.390 10 15.2 15.2 98.5100 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0
23
BB
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 31 1 1.5 1.5 1.5
32 1 1.5 1.5 3.033 2 3.0 3.0 6.135 1 1.5 1.5 7.636 2 3.0 3.0 10.637 1 1.5 1.5 12.141 2 3.0 3.0 15.242 2 3.0 3.0 18.243 2 3.0 3.0 21.244 2 3.0 3.0 24.245 1 1.5 1.5 25.846 5 7.6 7.6 33.347 1 1.5 1.5 34.849 6 9.1 9.1 43.950 1 1.5 1.5 45.551 3 4.5 4.5 50.052 6 9.1 9.1 59.153 2 3.0 3.0 62.154 3 4.5 4.5 66.755 1 1.5 1.5 68.256 4 6.1 6.1 74.257 1 1.5 1.5 75.858 2 3.0 3.0 78.859 1 1.5 1.5 80.360 2 3.0 3.0 83.361 1 1.5 1.5 84.864 5 7.6 7.6 92.465 1 1.5 1.5 93.966 1 1.5 1.5 95.567 1 1.5 1.5 97.068 1 1.5 1.5 98.577 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0
24
GULA DARAH
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 67 1 1.5 1.5 1.5
81 1 1.5 1.5 3.086 1 1.5 1.5 4.589 2 3.0 3.0 7.691 2 3.0 3.0 10.694 1 1.5 1.5 12.196 2 3.0 3.0 15.297 6 9.1 9.1 24.298 1 1.5 1.5 25.899 1 1.5 1.5 27.3102 2 3.0 3.0 30.3104 1 1.5 1.5 31.8107 3 4.5 4.5 36.4110 3 4.5 4.5 40.9112 3 4.5 4.5 45.5115 2 3.0 3.0 48.5121 1 1.5 1.5 50.0124 3 4.5 4.5 54.5128 2 3.0 3.0 57.6129 2 3.0 3.0 60.6132 3 4.5 4.5 65.2134 1 1.5 1.5 66.7135 1 1.5 1.5 68.2138 2 3.0 3.0 71.2142 1 1.5 1.5 72.7151 1 1.5 1.5 74.2156 1 1.5 1.5 75.8160 2 3.0 3.0 78.8164 1 1.5 1.5 80.3168 1 1.5 1.5 81.8177 1 1.5 1.5 83.3182 1 1.5 1.5 84.8185 1 1.5 1.5 86.4190 1 1.5 1.5 87.9222 2 3.0 3.0 90.9226 1 1.5 1.5 92.4233 1 1.5 1.5 93.9238 1 1.5 1.5 95.5308 1 1.5 1.5 97.0338 1 1.5 1.5 98.5340 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0
25
ASAM URAT
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 2.0 3 4.5 4.5 4.5
3.3 3 4.5 4.5 9.13.4 4 6.1 6.1 15.23.7 2 3.0 3.0 18.23.9 3 4.5 4.5 22.74.0 5 7.6 7.6 30.34.2 6 9.1 9.1 39.44.4 3 4.5 4.5 43.94.6 1 1.5 1.5 45.54.7 2 3.0 3.0 48.54.8 4 6.1 6.1 54.54.9 2 3.0 3.0 57.65.1 1 1.5 1.5 59.15.3 4 6.1 6.1 65.25.4 1 1.5 1.5 66.75.6 4 6.1 6.1 72.75.8 3 4.5 4.5 77.36.1 2 3.0 3.0 80.36.4 5 7.6 7.6 87.96.6 1 1.5 1.5 89.46.9 2 3.0 3.0 92.47.2 1 1.5 1.5 93.97.3 1 1.5 1.5 95.57.7 1 1.5 1.5 97.07.9 1 1.5 1.5 98.58.0 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0
KHOLESTEROL
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid 108 1 1.5 1.5 1.5
128 1 1.5 1.5 3.0130 2 3.0 3.0 6.1132 1 1.5 1.5 7.6134 1 1.5 1.5 9.1137 2 3.0 3.0 12.1140 1 1.5 1.5 13.6146 1 1.5 1.5 15.2149 1 1.5 1.5 16.7150 1 1.5 1.5 18.2152 1 1.5 1.5 19.7154 1 1.5 1.5 21.2155 1 1.5 1.5 22.7158 1 1.5 1.5 24.2
26
160 2 3.0 3.0 27.3162 1 1.5 1.5 28.8168 1 1.5 1.5 30.3169 1 1.5 1.5 31.8170 1 1.5 1.5 33.3171 2 3.0 3.0 36.4172 1 1.5 1.5 37.9178 2 3.0 3.0 40.9180 1 1.5 1.5 42.4183 1 1.5 1.5 43.9184 4 6.1 6.1 50.0187 1 1.5 1.5 51.5189 3 4.5 4.5 56.1192 1 1.5 1.5 57.6193 1 1.5 1.5 59.1199 2 3.0 3.0 62.1200 1 1.5 1.5 63.6204 1 1.5 1.5 65.2207 2 3.0 3.0 68.2208 1 1.5 1.5 69.7209 2 3.0 3.0 72.7216 1 1.5 1.5 74.2220 1 1.5 1.5 75.8231 1 1.5 1.5 77.3232 1 1.5 1.5 78.8233 1 1.5 1.5 80.3237 1 1.5 1.5 81.8240 1 1.5 1.5 83.3244 1 1.5 1.5 84.8249 1 1.5 1.5 86.4257 1 1.5 1.5 87.9259 1 1.5 1.5 89.4265 1 1.5 1.5 90.9266 1 1.5 1.5 92.4280 1 1.5 1.5 93.9288 1 1.5 1.5 95.5307 1 1.5 1.5 97.0313 1 1.5 1.5 98.5348 1 1.5 1.5 100.0Total 66 100.0 100.0
27
REGRESSION/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS CI(95) R ANOVA CHANGE/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT ASAMURAT/METHOD=ENTER UMUR.
Variables Entered/Removeda
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 UMURb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.
Model Summary
Model R
RSquar
eAdjustedR Square
Std. Errorof the
Estimate
Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2
Sig. FChange
1 .236a .056 .041 1.3503 .056 3.776 1 64 .056a. Predictors: (Constant), UMUR
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 6.884 1 6.884 3.776 .056b
Residual 116.686 64 1.823Total 123.570 65
a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), UMUR
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
95,0% ConfidenceInterval for B
B Std. Error BetaLowerBound
UpperBound
1 (Constant) 2.610 1.196 2.182 .033 .221 5.000
UMUR .034 .017 .236 1.943 .056 -.001 .068
a. Dependent Variable: ASAM URAT
28
Variables Entered/Removeda
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 BBb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R
Square
Std.Error of
theEstimat
e
Change Statistics
R SquareChange
FChang
e df1 df2Sig. F
Change1 .240a .058 .043 1.3489 .058 3.917 1 64 .052a. Predictors: (Constant), BB
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 7.127 1 7.127 3.917 .052b
Residual 116.444 64 1.819Total 123.570 65
a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), BB
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
95,0% ConfidenceInterval for B
B Std. Error Beta Lower BoundUpperBound
1 (Constant) 3.183 .889 3.580 .001 1.407 4.960BB .034 .017 .240 1.979 .052 .000 .068
a. Dependent Variable: ASAM URAT
Variables Entered/Removeda
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 SISTOLE TDb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.
29
Model Summary
Model RR
SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Change StatisticsR SquareChange
FChange df1 df2
Sig. FChange
1 .081a .007 -.009 1.3849 .007 .424 1 64 .517a. Predictors: (Constant), SISTOLE TD
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression .813 1 .813 .424 .517b
Residual 122.757 64 1.918Total 123.570 65
a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), SISTOLE TD
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95,0% ConfidenceInterval for B
B Std. Error BetaLowerBound
UpperBound
1 (Constant) 4.034 1.360 2.967 .004 1.317 6.750SISTOLETD .006 .010 .081 .651 .517 -.013 .025
a. Dependent Variable: ASAM URAT
Variables Entered/Removeda
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 DIASTOLE TDb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.
Model Summary
Model R
RSquare
AdjustedR Square
Std. Errorof the
Estimate
Change Statistics
R SquareChange
FChang
e df1 df2Sig. F
Change1 .087a .008 -.008 1.3842 .008 .489 1 64 .487a. Predictors: (Constant), DIASTOLE TD
30
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression .937 1 .937 .489 .487b
Residual 122.633 64 1.916Total 123.570 65
a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), DIASTOLE TD
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95,0% Confidence Intervalfor B
B Std. Error BetaLowerBound Upper Bound
1 (Constant) 5.791 1.269 4.565 .000 3.257 8.326DIASTOLETD -.012 .017 -.087 -.699 .487 -.045 .022
a. Dependent Variable: ASAM URAT
Variables Entered/Removeda
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 GULA DARAHb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.
Model Summary
Model R
RSquare
Adjusted RSquare
Std. Errorof the
Estimate
Change StatisticsR SquareChange
FChange df1 df2
Sig. FChange
1 .082a .007 -.009 1.3848 .007 .437 1 64 .511a. Predictors: (Constant), GULA DARAH
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression .838 1 .838 .437 .511b
Residual 122.732 64 1.918Total 123.570 65
a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), GULA DARAH
31
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95,0% Confidence Intervalfor B
B Std. Error BetaLowerBound Upper Bound
1 (Constant) 4.640 .446 10.403 .000 3.749 5.531GULADARAH .002 .003 .082 .661 .511 -.004 .008
a. Dependent Variable: ASAM URAT
Variables Entered/Removeda
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 KHOLESTEROLb . Entera. Dependent Variable: ASAM URATb. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Change StatisticsR SquareChange F Change df1 df2
Sig. FChange
1 .466a .217 .205 1.2297 .217 17.722 1 64 .000a. Predictors: (Constant), KHOLESTEROL
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 26.797 1 26.797 17.722 .000b
Residual 96.773 64 1.512Total 123.570 65
a. Dependent Variable: ASAM URATb. Predictors: (Constant), KHOLESTEROL
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95,0% Confidence Intervalfor B
B Std. Error BetaLowerBound Upper Bound
1 (Constant) 2.380 .620 3.837 .000 1.141 3.619KHOLESTEROL .013 .003 .466 4.210 .000 .007 .019
a. Dependent Variable: ASAM URAT