Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUANDengue Haemoragic Fever (DHF)
A. Pengertian DHF adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengan cirri demam dan manifestasi perdarahan ( Pusdiknakes. Dep
Kes RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, 1992)
Dengue Haemoragic Fever adalah infeksi akut yang disebabkan
oleh arbovirus dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti
(Ngastiyah, 1997)
Dengue adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus
yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus
(Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2 FKUI, 1982)
Dari beberapa sumber di atas dapat disimpulkan bahwa DHF
adalah suatu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti) dan Arbovirus
(Anthropoda virus) yang ditandai dengan adanya demam 5-7 hari dan
tidak atau disertai perdarahan atau renjatan, sehingga dapat
meimbulkan kematian jika tidak ditanggulangi sedini mungkin.
B. Etiologi / PenyebabVirus Dengue tergolong dalam family Flavivirida dan di
kenal dengan 4 type. Ke-4 type tersebut ditularkan melalui vector
nyamuk seperti Aedes Aegypti, Aedes Albopictus, Aedes polines
siensis dan beberapa species lainnya.
Virus dengan jenis Arbovirus dan virus berbentuk batang, bersifat
termolabil dan stabil pada suhu 70 0C.
C. PatofisiologiHal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam
tubuh penderita adalah virernia yang menyebabkan penderita
mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di
seluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit
(petekia), hipertermi dan hal lain yang mungkin terjadi seperti
pembesaran limfe (spleromegali), peningkatan permiabilitas
dinding kafiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi
hipotensi, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta effuse
plevro dan renjatan syok.
Haemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit lebih dari
20 % menunjukkan atau mengakibatkan adanya kebocoran plasma
(perembesan) plasma (plasma kakage) sehingga nilai hematokrit
menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena,
peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma.
Tingginya nilai hematokrit penderita DHF disebabkan karena :
1. Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstraselular melalui
kafiler yang rusak dengan mengakibatkan menurunnya plasma dan
meningkatnya nilai hemotokrit bersamaan dengan menghilangnya
plasma melalui endotekal dinding pembuluh darah.
2. Adanya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu dalam
rongga peritoneum pleura pada otopsi ternyata melebihi cairan
yang diberikan melalui infuse.
Pathway of DHF
A. Klasifikasi DHFBerdasarkan patokan dari WHO (1975) DHF dibagi menjadi 4
derajat :
1. Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi
perdarahan. Uji toniket positif
2. Derajat II
Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit disertai
perdarahan lain.
3. Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun (hypotensi), gelisah, cianosis
sekitar mulut dan ujung-ujung jari (tanda renjatan) disertai
kulit yang dingin dan lembab.
4. Derajat IV
Renjatan Berat (DDS) dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah
yang tidak dapat diukur.
B. Masa InkubasiMasa inkubasi DHF yaitu antara 35 hari. Rata-rata 5-8 hari
penderita biasanya mendadak demam akut ( suhu tubuh meningkat
tiba-tiba) sering disertai menggigil, saat menggigil kesadarah
pasien sampai compos mentis.
C. Manifestasi Klinis / Gambaran Klinik1. Suhu tubuh meningkat tiba-tiba / demam tinggi selama 2-7 hari
2. Terjadi perarahan di bawah kulit seperti peteki, ekimosis,
hematoma
3. Epiktasis, hematemesis, melena dan hematuria
4. Muntah, mual tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi
5. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati
6. Sakit kepala
7. Pembengkakan sekitar mata
8. Pembesaran hati, limfe dan kelenjar getah bening
9. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin,
tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)
D. KomplikasiKomplikasi yang sering timbul adalah DDS ( Dengue Syok Sindrome)
yang disebabkan oleh karena kebocoran dinding pembuluh darah
sehingga cairran atau serum elektrolit serta ke luar dari
pembuluh darah sampai menimbulkan hypovolemia syok
1. Efulsi pleura
2. Asikes
3. Sepsis
4. Kematian
E. Pemeriksaan DiagnostikPada pemeriksaan Laboratorium didapat :
Haemokonsentrasi (Hematokrit meningkat 20 % atau lebih)
1. Trombositoperia (100.000 / mm3 atau kurang)
2. HB meningkat > 20 %
3. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan hypoproteinemia dan
hipokloremia
4. Lekosit
5. Serologi : uji HI (Hemaglurination inhibita Test)
6. Pada pemeriksaan USG didapat Hepatomegali dan splenomegali
7. Rongent Thorax terdapat Effusi pleura
8. Uji Torniquet (+)
Cara melakukan Uji Torniquet
- Pasang manset pada lengan atas, ukur tekanan darah,
tentukan systole dan diastole. Usahakan menetap selama percobaan.
Selanjutnya hasil systole dan diastole dijumlahkan, kemudian
dibagi 2 ( S 2+ D ) = X
- Pompa manset sampai tekanan X tahan selama 5 menit
- Perhatikan adanya bintik-bintik merah pada kulit di tengan
bawah bagian media pada ½ bagian proximal
- Hasil uji tourniquet positif bila pada 7,84 Cm2 didapat lebih
dari 20 bintik (WHO 1975 dalam Christantie 1995)
Table I Gambar Uji Rumple leet Tesh dengan skala :
1 + 2 + 3 + 4+Sedikit
bintik-bintik
Merah pada
daerah lengan
Anterior
Banyak bintik-
bintik pada
daerah lengan
Anterior
Banyak
bintik-bintik
pada daerah
lengan dan
tangan
Penut dengan
bintik-bintik
merah pada
seluruh lengan
dan tangan
F. PenatalaksanaanPenderita DHF memerlukan perawatan yang serius dan bisa
berakibat fatal atau kematian jika terlambat diatasi. Oleh karena
itu seharusnya penderita dirawat di RS terutama penderita DHF
derajat II, III, IV penderita sebaiknya dipisahkan dari pasien
penyakit lain dan dirungan yang bebas nyamuk (berkelambu)
Pada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan DHF
bersifat simptomatik dan suportif diantaranya :
1. Tirai baring yaitu klien tidak melakukan aktivitas seperti
biasanya, aktivitas terbatas
2. Diet makanan lunak
3. Berikan minum yang banyak 2 liter perhari dapat berupa
susu, teh manis, syrup
4. Pemberian cairan intravena
Dengan indikasi : pasien sering muntah
Haematokrit terus meningkat
5. Pemberian antipiretik sebaiknya dari golongan antipiretik dan
kompres dingin
6. Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam, jika KU memburuk
observasi ketat per jam
7. Pemberian Antibiotik bila terdapat kekhawatiran infeksi
sekunder (kolaborasi dengan dokter)
8. Pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap hari
G. DiagnosisMenurut WHO (1975) untuk menegakkan diagnosis DHF adalah sebagai
berikut :
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk setidaknya uji toniquet (+)
salah satu bentuk lain (peteke, pirpura, ekimoris, epistaksis dan
perdarahan gusi) hematemesis dan melena
2. Perbesaran hati
3. Renjatan yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat disertai
tekanan darah menurun (tekanan systole menjadi 80 mmHg atau
kurang dan tekanan Diastole 20 mmHg atau kurang) disertai kulit
yang teraba dingin dan lembab pada ujung hidung, jari kaki,
penderita gelisah timbul sianosis di dekitar mulut
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER
DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
Pengkajian :
Tanggal : 08 Juli 2012
No. RMK : 229569
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitasa. Identitas Anak
Nama : An. F
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar / Indonesia
Alamat : Desa Tambak Danau, Kecamatan Astambul
b. Identitas orang tua
Ibu Ayah
Nama :Ny. I Tn. M
Umur :36 Tahun 38 tahun
Agama :Islam Islam
Pendidikan :SLTP SLTP
Suku / Bangsa : Banjar/Indonesia
Banjar/Indonesia
Pekerjaan :IRT Dagang / Swasta
Alamat :Desa Tambak Danau, Desa Tambak Danau,
Kecamatan Astambul Kecamatan
Astambul
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan 3 hari yang lalu badan anaknya panas. Ada mual
dan muntah serta sakit kepala. Anak tidak mau makan dan muncul
bintik-bintik berwarna merah di sekitar lengan, kadang menggigil.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
- Sejak 3 hari yang lalu, anak mendadak panas tinggi. Lalu diberi
obat penurun panas. Panas turun tapi hanya sebentar. Anak panas
kembali
- Pada sore hari anak di bawa ke dokter, anak mendapatkan
antibiotic dan penurun panas
- Sampai minggu pagi tanggal 8 Juli 2012 panas anak tetap
tidak stabil, anak tidak mau makan, perut terasa nyeri dan mual
ada muntah berwarna kecoklatan 1 x, mulai timbul bintik-bintik
merah di sekitar lengan. Anak segera dibawa ke dokter dan dirujuk
ke rumah sakit.
D. Riwayat Penyakit Terdahulu
Anak pernah menderita penyakit-penyakit ringan, seperti :
demam, batuk dan pilek tetapi sembuh setelah diberi obat oral dan
tidak bertahan lama. Serta tidak pernah menderita penyakit
keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan
penyakit jantung serta penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS.
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan
penyakit jantung serta penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS.
G. Kedudukan Anak Dalam Keluarga
Anak adalah Pertama dan Satu-satunya dalam keluarga
H. Riwayat Antenatal
Selam hamil ibu rutin memeriksakan kandungannya ke dokter dan
Puskesmas. Ibu mendapat imunisasi TT lengkap dan kehamilannya
tidak mengalami kelainan
I. Riwayat Natal
Anak dilahirkan di Rumah Sakit ditolong oleh bidan secara normal
J. Riwayat Neonatal
Anak lahir secara spontan, segera menangis dengan berat badan
lahir 3100 gram dan panjang badan 52 cm
K. Riwayat Imunisasi
L.
Riwayat Tumbuh Kembang
a. Umur 4 bulan : Tengkurap
No Jumlah Imunisasi Jumlah
Pemberian
Keterangan
1
2
3
4
5
BCG
DPT
Campak
Polio
Hepatitis B
I
I, II, III
I
I, II, III,
IV
I, II, III
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
b. Umur 6 bulan : Duduk
c. Umur 7 bulan : Tumbuh gigi dan merangkak
d. Umur 8 bulan : Berdiri
e. Umur 11 bulan : Berjalan
f. Umur 12 bulan : Berbicara 1 kata
M. Data Psikologis
a. Anak
Tenang, dapat bekomunikasi dengan keluarga dan petugas kesehatan
b. Orang tua
Tampak cemas, dan khawatir dengan keadaan anaknya yang panas
tinggi serta tampak lemah.
N. Data Psikososial
a. Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Anggota keluarga terutama ibunya memahami pentingnya arti
kesehatan dan berusaha untuk menjaga kesehatan tersebut.
b. Keadaan lingkungan
Lingkungan disekitar tempat tinggalnya cukup bersih
c. Pandangan keluarga terhadap penyakit anak
Keluarga cukup mengerti terhadap penyakit yang di derita anaknya
d. Kebiasaan keluarga
Keluarga membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah tangan serta
mengganti pakaian 2 x sehari setiap habis mandi.
O. Data Biologis
1. Pola nutrisi
a. Sebelum sakit
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk (tempe, tahu, dan
ikan),
Sayur dan buah-buahan ditambah makanan kecil dan snack.
Porsi Makan : 1 piring nasi, 1 potong lauk pauk,
1 mangkok sayur dan buah-buahan serta snack secukupnya.
Ferekuensi : 3 x sehari
Pantangan : tidak ada
Masalah : tidak ada
b. Saat sakit
Jenis makanan : Bubur, lauk pauk, Sayur dan buah-
buahan
Porsi Makan : ½ piring nasi, 1 potong lauk pauk, ½
mangkok sayur dan buah-buahan
secukupnya.
Ferekuensi : 2 x sehari
Pantangan : tidak ada
Masalah : Saat sakit nafsu makan anak menurun.
Setiap kali makan selalu dimuntahkan
2. Pola aktivitas
a. sebelum sakit : Anak senang bermain dan lincah
b. selama sakit : Anak hanya diam/bebaring di tempat
tidur
3. Pola istirahat
a. Sebelum sakit
- Tidur Siang : 2 jam sehari (jam 13.00-15.00 WITA)
- Tidur Malam : 9 jam ( jam 21.00-06.00 WITA)
b. Setelah sakit
-TIdur Siang : ½ - 1 jam sehari (jam 13.00-14.00
WITA)
-Tidur Malam : 4-5 jam (jam 22.00-03.00 WITA)
4. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
BAB
Frekuensi : 1 – 2 x sehari
Warna : kuning kecoklatan
Konsistensi : lembek
Masalah : tidak ada
BAK
Frekuensi : 3 – 4 x sehari
Warna : kuning jernih
Bau : amoniak
Masalah : tidak ada
b. Saat Sakit
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : kuning kecoklatan
Konsistensi : agak cair
Masalah : tidak ada
BAK
Frekuensi : 2 – 3 x sehari
Warna : kuning jernih
Bau : amoniak
Masalah : tidak ada
c. Personal Hygene
Sebelum Sakit
Mandi : 2 x sehari
Gosok gigi : 2 x sehari
Ganti pakaian : 2 kali sehari sehabis mandi atau
sesuai kebutuhan
Saat Sakit
Anak tidak bisa mandi, gosok gigi dan ganti pakaian
sendiri. Anak hanya dibersihkan dengan cara
menyekanya dan diganti pakaian oleh orang
tuanya.
II. DATA OBJEKTIFA. Pemeriksaan Umum
1. Keadaaan Umum : Anak tampak lemah
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda Vital
Suhu : 38,7 0C
Nadi : 128 x/menit
Pernapasan : 38 x/menit
TD : 90/70 mmHg
BB : 22 Kg
B. Pemeriksaan Fisik
a. InspeksiKepala : Terlihat Simetris, warna rambut hitam dan bersih Mata : Terlihat Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterus,
penglihatan baik.Hidung : Terlihat Ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
secret yang keluar.Telinga : Terlihat Bentuk normal, simetris, tidak ada secret
keluar, telinga cukup bersih Mulut : Terlihat Mukosa bibir kering dan pucat, tidak ada
sariawan, lidah agak bersihLeher : Tidak terlihat pembesaran Kelenjar thyroid dan
kelenjar limfe serta pelebaran vena jugularis.Thorax : Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan, ada
retraksi dinding dadaAbdomen : Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan, perut
tidak terlihat membuncit. Ekstrimitas : Terlihat Jari rangan dan kaki lengkap, warna kuku
agak pucat di kedua tangan, terlihat bintik-bintik merah pada kedua lengan.
b. Palpasi Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid dan tidak
teraba pembesaran kelenjar limfe dan pelebaran vena jugularis.
Abdomen : Kulit perut cepat kembali, tidak ada nyeri tekan Ekstrimitas : Teraba akral hangat, jari tangan tidak oedem
a. Auskultasi Thorax : Bunyi ronki positif kanan kiri
d. Perkusi Tidak dilakukan
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 8 Juli 2012 jam 13:19
WITA
Hasil Lab NormalnyaHB
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Haematokrit
Tes
Torniquet
11,7 g/dl
2,100 /u/
4.57 juta/u/
48.000 /u/
33 vol%
Positif
12.0 – 15.5
4.000-10.500
390-550
150.000-
350.000
35-45
III. ASSESMENTAnak sakit umur 7 tahun dengan DHF derajat II
IV. PLANNING
1. Menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarganya dengan bersikap ramah, sopan, dan terbuka serta mendengarkan keluhan pasien.
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada keluarga hasil pemeriksaan anaknya yaitu Suhu : 38,7 0C, Nadi : 128 x/menit,
Pernapasan : 38 x/menit ,TD : 90/70 mmHg ,BB : 22 Kg, serta hasil pemeriksaan laboratorium yaitu :
Hasil Lab NormalnyaHB
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Haematokrit
Tes
Torniquet
11,7 g/dl
2,100 /u/
4.57 juta/u/
48.000 /u/
33 vol%
Positif
12.0 – 15.5
4.000-10.500
390-550
150.000-
350.000
35-45
Dan member tahukan ibu bahwa dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan anaknya dinyatakan mengalami demam berdarah derajat II yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti
3. Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda perdarahan Pada pasien.
4. Menganjurkan pada penderita untuk banyak minum dan makan makanan yang mudah dicerna dengan frekuensi lebih sering, sedikitdemi sedikit dan dalam keadaan hangat
5. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari.
6. Menganjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
7. Menganjurkan pada keluarga untuk melakukan kompres hangat padaanak saat suhu badan tinggi.
8. Melaksanakan / meneruskan program pengobatan pada anak sesuai resep dokter Infus RL 30 tetes/menit
Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Cefotaxime 3 x 500 mg
Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri dan virus
Antrain 400 mg
Sebagai anti nyeri yang meringankan rasa sakit
Ulsikur 3 x ½ mg
Untuk mengobati nyeri pada ulu hati karena asam lambung
Dexametason 3 x ½ Amp
Untuk mengurangi peradangan
9. Menganjurkan pada penderita untuk banyak istirahat yang cukup,
karena
penderita demam berdarah harus istirahat total agar cepat sembuh
dari sakitnya.
10. Mensosialisasikan pencegahan DHF dengan 3 M yaitu :
Menguras bak dan tempat penampungan air
Menutup bak dan tempat penampungan air
Mengubur kaleng / botol-botol bekas
11. Menyarankan pada keluarga untuk meningktkan kebersihan ruang
rumah dengan tidak membiarkan pakaian bergelantungan, melakukan
abatisasi dan togging missal di sekitar lingkungan tempat tinggal
penderita.
12. Mendokumentasikan Asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.
CATATAN PERKEMBANGANNo. Hari/Tanggal Catatan Perkembangan1. Senin, 09 Juli
2012
Jam 14.00
S : OS mengatakan badan Anaknya
terasa panas, tidak mau makan,
perut terasa perih dan mual, ada
muntah 1 x warna kecoklatan dan
bintik-bintik merah pada daerah
lengan
O : Keadaan Umum : Anak tampak
lemah
Kesadaran : Compos
Mentis
Tanda vital
T : 38,7 0C
N : 128 x/menit
R : 38 x/menit
TD : 90/70 mmHg
BB : 22 Kg
TB : 132 Cm
Lila : 18 cm
Lingkar kepala :
49 Cm
Rumplee Ieed Test (+)
Hasil Laboratorium 09 Juli 2012
jam 13.00 Wita Hasil Lab
Normalnya Satuan
HB : 11,7
12.0-15.5 g/dl
Leukosite : 2100
4.000-10.500 /u/
Eritrosite : 4.57
3.90-5.50 juta/u/
Haematokrit : 33 35-
45 vol %
Trombosit : 48.000
15.000-350.000 /u/
A : Anak umur 7 tahun dengan DHF
drajat II hari
1
P :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan dan
menjelaskan pada keluarga tentang
penyakit yang diderita anaknya
sekarang
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
dan tanda-tanda perdarahan tiap 3
jam
4. Menganjurkan pada penderita
untuk banyak minum minimal 8 gelas
sehari dengan sari buah (seperti
buah vila rasa jambu biji) dan
makan makanan yang mudah dicerna
(bubur) dengan frekuensi lebih
sering dengan porsi sedikit demi
sedikit dan dalam keadaan hangat
5. Menganjurkan keluarga untuk
menjaga kebersihan diri anak
dengan cara menyeka 2 x sehari dan
mengganti pakaian yang bersih,
serta lingkungan tempat perawatan
anak
6. Menganjurkan pada keluarga untuk
banyak istirahat minimal 8 jam /
hari
7. Menganjurkan pada keluarga untuk
memberikan kompres pada anak jika
suhu badannya panas.
10. Kolaborasi dengan petugas
laboratorium untuk pemeriksaan HB,
HT dan trombosit setiap 24
jam/hari
11. Melaksanakan / meneruskan
program pengobatan pada anak
sesuai dengan resep dokter.
- Infus RL 30 tts/mt
- Cefotaxime 3 x 500 mg
- Antrain 400 mg
- Ulsikur 3 x ½ mg
- Dexametason 3 x ½ amp2. Selasa, 10 Juli
2012
Jam 14.00 WITA
S : Os. Mengatakan panas, nyeri
perut, mual dan muntah berkurang
mulai mencoba makan namun masih
sedikit-sedikit.
O : Keadaan umum : masih lemas
Kulit :
masih terlihat bintik merah
Tanda vital
T : 37 0C
N : 92 x/menit
R : 28 x/menit
TD : 100/60 mmHg
Hasil Lab Tanggal 10 juli 2012 jam
14.00 Wita Hasil Lab HB : 11,6
Leukosite : 2600
Eritrosite : 4.62
Trombosit : 73
Haematokrit : 33
A : Anak umur 7 tahun dengan DHF
drajat II hari
2
P :
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
dan tanda-tanda perdarahan lebih
lanjut
2. Mengobservasi pemasukan (cairan
infuse) dan pengeluaran (kencing
dan sebagainya) tiap 4 jam
3. Menganjurkan dan memberi support
pada anak untuk banyak minum
seperti sari buah, air teh dan
sebagainya minimal 8 gelas perhari
dan makan makanan yang mudah
dicerna (bubur) sedikit-sedikit
dengan frekuensi lebih sering
4. Kolaborasi dengan petugas
laboratorium untuk pemeriksaan HB,
HT dan trombosit setiap 24
jam/hari
5. Meneruskan program pengobatan
sesuai dengan resep dokter.
- Infus RL 30 tts/mt
- Cefotaxime 3 x 500 mg
- Antrain 400 mg
- Ulsikur 3 x ½ mg
- Dexametason 3 x ½ amp3. Rabu, 11 Juli 2012
Jam 10.00 WITA
S : Os. Mengatakan mual dan muntah
dan panas tidak ada lagi. Os mulai
bermain dan besok pulang
O : Keadaan umum : baik
Tanda-tanda vital :
T : 36,5 0C
N : 96 x/menit
R : 36 x/menit
TD : 100/70 mmHg
A : Anak umur 7 tahun dengan DHF
drajat II hari
3
P :
1. Mensosialisasikan pencegahan DHF
dengan 3 M yaitu :
- Menurus bak dan tempat
penampungan air
- Menutup bak dan tempat-tempat
penampungan
- Mengubur kaleng / botol-botol
bekas
2. Menyarankan pada keluarga untuk
meningkatkan kebersihan rumah
dengan tidak membiarkan pakaian
bergelantungan dan melakukan
abatisasi di sekitar lingkungan
tempat tinggal penderita.Catatan
Tanggal 11 Juli
2012
Pukul 11.00 WITA
Pasien dinyatakan sembuh dan
diperbolehkan pulang dalam keadaan
sehat
DAFTAR PUSTAKA
1. Staf Pengajar FKUI. 1985. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak II.
Jakarta
2. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : CGC
3. Marsjoer A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II Jilid I.
Jakarta : Media Aesculopius
4. Doenges, ME. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Panduan Untuk
Perencanaan dan Pendomentasian Perawatan Pasien Edisi III.
DiIndonesiakan oleh made Kariasa dan Ni made Sumarwati. Jakarta :
CGC
5. Pusdiknakes Dep Kes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam konteks
Keluarga. 1992