27
LAPORAN PENDAHULUAN Dengue Haemoragic Fever (DHF) A. Pengertian DHF adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengan cirri demam dan manifestasi perdarahan ( Pusdiknakes. Dep Kes RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, 1992) Dengue Haemoragic Fever adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti (Ngastiyah, 1997) Dengue adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2 FKUI, 1982) Dari beberapa sumber di atas dapat disimpulkan bahwa DHF adalah suatu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti) dan Arbovirus (Anthropoda virus) yang ditandai dengan adanya demam 5-7 hari dan tidak atau disertai perdarahan atau renjatan, sehingga dapat meimbulkan kematian jika tidak ditanggulangi sedini mungkin. B. Etiologi / Penyebab Virus Dengue tergolong dalam family Flavivirida dan di kenal dengan 4 type. Ke-4 type tersebut ditularkan melalui vector

LAPORAN PENDAHULUAN Dengue Haemoragic Fever (DHF

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUANDengue Haemoragic Fever (DHF)

A.   Pengertian         DHF adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus

dengan cirri demam dan manifestasi perdarahan ( Pusdiknakes. Dep

Kes RI, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, 1992)

         Dengue Haemoragic Fever adalah infeksi akut yang disebabkan

oleh arbovirus dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti

(Ngastiyah, 1997)

         Dengue adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus

yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus

(Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2 FKUI, 1982)

Dari beberapa sumber di atas dapat disimpulkan bahwa DHF

adalah suatu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti) dan Arbovirus

(Anthropoda virus) yang ditandai dengan adanya demam 5-7 hari dan

tidak atau disertai perdarahan atau renjatan, sehingga dapat

meimbulkan kematian jika tidak ditanggulangi sedini mungkin.

B.   Etiologi / PenyebabVirus Dengue tergolong dalam family Flavivirida dan di

kenal dengan 4 type. Ke-4 type tersebut ditularkan melalui vector

nyamuk seperti Aedes Aegypti, Aedes Albopictus, Aedes polines

siensis dan beberapa species lainnya.

Virus dengan jenis Arbovirus dan virus berbentuk batang, bersifat

termolabil dan stabil pada suhu 70 0C.

C.   PatofisiologiHal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam

tubuh penderita adalah virernia yang menyebabkan penderita

mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal di

seluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit

(petekia), hipertermi dan hal lain yang mungkin terjadi seperti

pembesaran limfe (spleromegali), peningkatan permiabilitas

dinding kafiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi

hipotensi, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta effuse

plevro dan renjatan syok.

Haemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit lebih dari

20 % menunjukkan atau mengakibatkan adanya kebocoran plasma

(perembesan) plasma (plasma kakage) sehingga nilai hematokrit

menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena,

peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma.

Tingginya nilai hematokrit penderita DHF disebabkan karena :

1.      Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstraselular melalui

kafiler yang rusak dengan mengakibatkan menurunnya plasma dan

meningkatnya nilai hemotokrit bersamaan dengan menghilangnya

plasma melalui endotekal dinding pembuluh darah.

2.      Adanya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu dalam

rongga peritoneum pleura pada otopsi ternyata melebihi cairan

yang diberikan melalui infuse.

Pathway of DHF

A.   Klasifikasi DHFBerdasarkan patokan dari WHO (1975) DHF dibagi menjadi 4

derajat :

1.      Derajat I

Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi

perdarahan. Uji toniket positif

2.      Derajat II

Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit disertai

perdarahan lain.

3.      Derajat III

Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan

lemah, tekanan nadi menurun (hypotensi), gelisah, cianosis

sekitar mulut dan ujung-ujung jari (tanda renjatan) disertai

kulit yang dingin dan lembab.

4.      Derajat IV

Renjatan Berat (DDS) dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah

yang tidak dapat diukur.

B.   Masa InkubasiMasa inkubasi DHF yaitu antara 35 hari. Rata-rata 5-8 hari

penderita biasanya mendadak demam akut ( suhu tubuh meningkat

tiba-tiba) sering disertai menggigil, saat menggigil kesadarah

pasien sampai compos mentis.

C.   Manifestasi Klinis / Gambaran Klinik1.      Suhu tubuh meningkat tiba-tiba / demam tinggi selama 2-7 hari

2.      Terjadi perarahan di bawah kulit seperti peteki, ekimosis,

hematoma

3.      Epiktasis, hematemesis, melena dan hematuria

4.      Muntah, mual tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi

5.      Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati

6.      Sakit kepala

7.      Pembengkakan sekitar mata

8.      Pembesaran hati, limfe dan kelenjar getah bening

9.      Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin,

tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)

D.   KomplikasiKomplikasi yang sering timbul adalah DDS ( Dengue Syok Sindrome)

yang disebabkan oleh karena kebocoran dinding pembuluh darah

sehingga cairran atau serum elektrolit serta ke luar dari

pembuluh darah sampai menimbulkan hypovolemia syok

1.      Efulsi pleura

2.      Asikes

3.      Sepsis

4.      Kematian

E.   Pemeriksaan DiagnostikPada pemeriksaan Laboratorium didapat :

         Haemokonsentrasi (Hematokrit meningkat 20 % atau lebih)

1.      Trombositoperia (100.000 / mm3 atau kurang)

2.      HB meningkat > 20 %

3.      Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan hypoproteinemia dan

hipokloremia

4.      Lekosit

5.      Serologi : uji HI (Hemaglurination inhibita Test)

6.      Pada pemeriksaan USG didapat Hepatomegali dan splenomegali

7.      Rongent Thorax terdapat Effusi pleura

8.      Uji Torniquet (+)

Cara melakukan Uji Torniquet

-          Pasang manset pada lengan atas, ukur tekanan darah,

tentukan systole dan diastole. Usahakan menetap selama percobaan.

Selanjutnya hasil systole dan diastole dijumlahkan, kemudian

dibagi 2 ( S 2+ D ) = X

-          Pompa manset sampai tekanan X tahan selama 5 menit

-          Perhatikan adanya bintik-bintik merah pada kulit di tengan

bawah bagian media pada ½ bagian proximal

-          Hasil uji tourniquet positif bila pada 7,84 Cm2 didapat lebih

dari 20 bintik (WHO 1975 dalam Christantie 1995)

Table I Gambar Uji Rumple leet Tesh dengan skala :

1 + 2 + 3 + 4+Sedikit

bintik-bintik

Merah pada

daerah lengan

Anterior

Banyak bintik-

bintik pada

daerah lengan

Anterior

Banyak

bintik-bintik

pada daerah

lengan dan

tangan

Penut dengan

bintik-bintik

merah pada

seluruh lengan

dan tangan

F.    PenatalaksanaanPenderita DHF memerlukan perawatan yang serius dan bisa

berakibat fatal atau kematian jika terlambat diatasi. Oleh karena

itu seharusnya penderita dirawat di RS terutama penderita DHF

derajat II, III, IV penderita sebaiknya dipisahkan dari pasien

penyakit lain dan dirungan yang bebas nyamuk (berkelambu)

Pada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan DHF

bersifat simptomatik dan suportif diantaranya :

1.      Tirai baring yaitu klien tidak melakukan aktivitas seperti

biasanya, aktivitas terbatas

2.      Diet makanan lunak

3.      Berikan minum yang banyak 2 liter perhari dapat berupa

susu, teh manis, syrup

4.      Pemberian cairan intravena

Dengan indikasi : pasien sering muntah

Haematokrit terus meningkat

5.      Pemberian antipiretik sebaiknya dari golongan antipiretik dan

kompres dingin

6.      Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam, jika KU memburuk

observasi ketat per jam

7.      Pemberian Antibiotik bila terdapat kekhawatiran infeksi

sekunder (kolaborasi dengan dokter)

8.      Pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap hari

G.  DiagnosisMenurut WHO (1975) untuk menegakkan diagnosis DHF adalah sebagai

berikut :

1.      Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari

Manifestasi perdarahan, termasuk setidaknya uji toniquet (+)

salah satu bentuk lain (peteke, pirpura, ekimoris, epistaksis dan

perdarahan gusi) hematemesis dan melena

2.      Perbesaran hati

3.      Renjatan yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat disertai

tekanan darah menurun (tekanan systole menjadi 80 mmHg atau

kurang dan tekanan Diastole 20 mmHg atau kurang) disertai kulit

yang teraba dingin dan lembab pada ujung hidung, jari kaki,

penderita gelisah timbul sianosis di dekitar mulut

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK

DENGAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER

DI RUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Pengkajian :

Tanggal : 08 Juli 2012

No. RMK : 229569

I.      DATA SUBJEKTIF

A. Identitasa. Identitas Anak

Nama : An. F

Umur : 7 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Banjar / Indonesia

Alamat : Desa Tambak Danau, Kecamatan Astambul

b. Identitas orang tua

Ibu Ayah

Nama :Ny. I Tn. M

Umur :36 Tahun 38 tahun

Agama :Islam Islam

Pendidikan :SLTP SLTP

Suku / Bangsa : Banjar/Indonesia

Banjar/Indonesia

Pekerjaan :IRT Dagang / Swasta

Alamat :Desa Tambak Danau, Desa Tambak Danau,

Kecamatan Astambul Kecamatan

Astambul

B. Keluhan Utama

Ibu mengatakan 3 hari yang lalu badan anaknya panas. Ada mual

dan muntah serta sakit kepala. Anak tidak mau makan dan muncul

bintik-bintik berwarna merah di sekitar lengan, kadang menggigil.

C. Riwayat Penyakit Sekarang

- Sejak 3 hari yang lalu, anak mendadak panas tinggi. Lalu diberi

obat penurun panas. Panas turun tapi hanya sebentar. Anak panas

kembali

- Pada sore hari anak di bawa ke dokter, anak mendapatkan

antibiotic dan penurun panas

- Sampai minggu pagi tanggal 8 Juli 2012 panas anak tetap

tidak stabil, anak tidak mau makan, perut terasa nyeri dan mual

ada muntah berwarna kecoklatan 1 x, mulai timbul bintik-bintik

merah di sekitar lengan. Anak segera dibawa ke dokter dan dirujuk

ke rumah sakit.

D. Riwayat Penyakit Terdahulu

Anak pernah menderita penyakit-penyakit ringan, seperti :

demam, batuk dan pilek tetapi sembuh setelah diberi obat oral dan

tidak bertahan lama. Serta tidak pernah menderita penyakit

keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan

penyakit jantung serta penyakit menular seperti TBC, hepatitis,

HIV/AIDS.

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit

keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dan

penyakit jantung serta penyakit menular seperti TBC, hepatitis,

HIV/AIDS.

G. Kedudukan Anak Dalam Keluarga

Anak adalah Pertama dan Satu-satunya dalam keluarga

H. Riwayat Antenatal

Selam hamil ibu rutin memeriksakan kandungannya ke dokter dan

Puskesmas. Ibu mendapat imunisasi TT lengkap dan kehamilannya

tidak mengalami kelainan

I.       Riwayat Natal

Anak dilahirkan di Rumah Sakit ditolong oleh bidan secara normal

J. Riwayat Neonatal

Anak lahir secara spontan, segera menangis dengan berat badan

lahir 3100 gram dan panjang badan 52 cm

K.    Riwayat Imunisasi

L.    

Riwayat Tumbuh Kembang

a.       Umur 4 bulan : Tengkurap

No Jumlah Imunisasi Jumlah

Pemberian

Keterangan

1

2

3

4

5

BCG

DPT

Campak

Polio

Hepatitis B

I

I, II, III

I

I, II, III,

IV

I, II, III

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

b.      Umur 6 bulan : Duduk

c.       Umur 7 bulan : Tumbuh gigi dan merangkak

d.      Umur 8 bulan : Berdiri

e.       Umur 11 bulan : Berjalan

f.       Umur 12 bulan : Berbicara 1 kata

M.   Data Psikologis

a.       Anak

Tenang, dapat bekomunikasi dengan keluarga dan petugas kesehatan

b.      Orang tua

Tampak cemas, dan khawatir dengan keadaan anaknya yang panas

tinggi serta tampak lemah.

N.    Data Psikososial

a.       Pandangan keluarga terhadap kesehatan

Anggota keluarga terutama ibunya memahami pentingnya arti

kesehatan dan berusaha untuk menjaga kesehatan tersebut.

b.      Keadaan lingkungan

Lingkungan disekitar tempat tinggalnya cukup bersih

c.       Pandangan keluarga terhadap penyakit anak

Keluarga cukup mengerti terhadap penyakit yang di derita anaknya

d.      Kebiasaan keluarga

Keluarga membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah tangan serta

mengganti pakaian 2 x sehari setiap habis mandi.

O.    Data Biologis

1.  Pola nutrisi

a. Sebelum sakit

Jenis makanan : Nasi, lauk pauk (tempe, tahu, dan

ikan),

Sayur dan buah-buahan ditambah makanan kecil dan snack.

Porsi Makan : 1 piring nasi, 1 potong lauk pauk,

1 mangkok sayur dan buah-buahan serta snack secukupnya.

Ferekuensi : 3 x sehari

Pantangan : tidak ada

Masalah : tidak ada

b. Saat sakit

Jenis makanan : Bubur, lauk pauk, Sayur dan buah-

buahan

Porsi Makan : ½ piring nasi, 1 potong lauk pauk, ½

mangkok sayur dan buah-buahan

secukupnya.

Ferekuensi : 2 x sehari

Pantangan : tidak ada

Masalah : Saat sakit nafsu makan anak menurun.

Setiap kali makan selalu dimuntahkan

2. Pola aktivitas

a. sebelum sakit : Anak senang bermain dan lincah

b. selama sakit : Anak hanya diam/bebaring di tempat

tidur

3. Pola istirahat

a. Sebelum sakit

- Tidur Siang : 2 jam sehari (jam 13.00-15.00 WITA)

- Tidur Malam : 9 jam ( jam 21.00-06.00 WITA)

b. Setelah sakit

-TIdur Siang : ½ - 1 jam sehari (jam 13.00-14.00

WITA)

-Tidur Malam : 4-5 jam (jam 22.00-03.00 WITA)

4. Pola Eliminasi

a. Sebelum Sakit

BAB

Frekuensi : 1 – 2 x sehari

Warna : kuning kecoklatan

Konsistensi : lembek

Masalah : tidak ada

BAK

Frekuensi : 3 – 4 x sehari

Warna : kuning jernih

Bau : amoniak

Masalah : tidak ada

b. Saat Sakit

BAB

Frekuensi : 1 x sehari

Warna : kuning kecoklatan

Konsistensi : agak cair

Masalah : tidak ada

BAK

Frekuensi : 2 – 3 x sehari

Warna : kuning jernih

Bau : amoniak

Masalah : tidak ada

c. Personal Hygene

Sebelum Sakit

Mandi : 2 x sehari

Gosok gigi : 2 x sehari

Ganti pakaian : 2 kali sehari sehabis mandi atau

sesuai kebutuhan

Saat Sakit

Anak tidak bisa mandi, gosok gigi dan ganti pakaian

sendiri. Anak hanya dibersihkan dengan cara

menyekanya dan diganti pakaian oleh orang

tuanya.

II.   DATA OBJEKTIFA.    Pemeriksaan Umum

1. Keadaaan Umum : Anak tampak lemah

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Tanda Vital

Suhu : 38,7 0C

Nadi : 128 x/menit

Pernapasan : 38 x/menit

TD : 90/70 mmHg

BB : 22 Kg

B.     Pemeriksaan Fisik

a. InspeksiKepala : Terlihat Simetris, warna rambut hitam dan bersih Mata : Terlihat Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterus,

penglihatan baik.Hidung : Terlihat Ada pernapasan cuping hidung, tidak ada

secret yang keluar.Telinga : Terlihat Bentuk normal, simetris, tidak ada secret

keluar, telinga cukup bersih Mulut : Terlihat Mukosa bibir kering dan pucat, tidak ada

sariawan, lidah agak bersihLeher : Tidak terlihat pembesaran Kelenjar thyroid dan

kelenjar limfe serta pelebaran vena jugularis.Thorax : Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan, ada

retraksi dinding dadaAbdomen : Terlihat Bentuk simetris kiri dan kanan, perut

tidak terlihat membuncit. Ekstrimitas : Terlihat Jari rangan dan kaki lengkap, warna kuku

agak pucat di kedua tangan, terlihat bintik-bintik merah pada kedua lengan.

b. Palpasi Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid dan tidak

teraba pembesaran kelenjar limfe dan pelebaran vena jugularis.

Abdomen : Kulit perut cepat kembali, tidak ada nyeri tekan Ekstrimitas : Teraba akral hangat, jari tangan tidak oedem

a.       Auskultasi Thorax : Bunyi ronki positif kanan kiri

d. Perkusi Tidak dilakukan

C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 8 Juli 2012 jam 13:19

WITA

Hasil Lab NormalnyaHB

Leukosit

Eritrosit

Trombosit

Haematokrit

Tes

Torniquet

11,7 g/dl

2,100 /u/

4.57 juta/u/

48.000 /u/

33 vol%

Positif

12.0 – 15.5

4.000-10.500

390-550

150.000-

350.000

35-45

III.           ASSESMENTAnak sakit umur 7 tahun dengan DHF derajat II

IV. PLANNING

1.    Menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarganya dengan bersikap ramah, sopan, dan terbuka serta mendengarkan keluhan pasien.

2.    Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada keluarga hasil pemeriksaan anaknya yaitu Suhu : 38,7 0C, Nadi : 128 x/menit,

Pernapasan : 38 x/menit ,TD : 90/70 mmHg ,BB : 22 Kg, serta hasil pemeriksaan laboratorium yaitu :

Hasil Lab NormalnyaHB

Leukosit

Eritrosit

Trombosit

Haematokrit

Tes

Torniquet

11,7 g/dl

2,100 /u/

4.57 juta/u/

48.000 /u/

33 vol%

Positif

12.0 – 15.5

4.000-10.500

390-550

150.000-

350.000

35-45

Dan member tahukan ibu bahwa dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan anaknya dinyatakan mengalami demam berdarah derajat II yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti

3.         Mengobservasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda perdarahan Pada pasien.

4.    Menganjurkan pada penderita untuk banyak minum dan makan makanan yang mudah dicerna dengan frekuensi lebih sering, sedikitdemi sedikit dan dalam keadaan hangat

5.    Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap 24 jam/hari.

6.    Menganjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan

7.    Menganjurkan pada keluarga untuk melakukan kompres hangat padaanak saat suhu badan tinggi.

8.         Melaksanakan / meneruskan program pengobatan pada anak sesuai resep dokter          Infus RL 30 tetes/menit

Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.         Cefotaxime 3 x 500 mg

Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri dan virus

         Antrain 400 mg

Sebagai anti nyeri yang meringankan rasa sakit

         Ulsikur 3 x ½ mg

Untuk mengobati nyeri pada ulu hati karena asam lambung

         Dexametason 3 x ½ Amp

Untuk mengurangi peradangan

9.    Menganjurkan pada penderita untuk banyak istirahat yang cukup,

karena

penderita demam berdarah harus istirahat total agar cepat sembuh

dari sakitnya.

10.    Mensosialisasikan pencegahan DHF dengan 3 M yaitu :

Menguras bak dan tempat penampungan air

Menutup bak dan tempat penampungan air

Mengubur kaleng / botol-botol bekas

11.    Menyarankan pada keluarga untuk meningktkan kebersihan ruang

rumah dengan tidak membiarkan pakaian bergelantungan, melakukan

abatisasi dan togging missal di sekitar lingkungan tempat tinggal

penderita.

12.    Mendokumentasikan Asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.

CATATAN PERKEMBANGANNo. Hari/Tanggal Catatan Perkembangan1. Senin, 09 Juli

2012

Jam 14.00

S : OS mengatakan badan Anaknya

terasa panas, tidak mau makan,

perut terasa perih dan mual, ada

muntah 1 x warna kecoklatan dan

bintik-bintik merah pada daerah

lengan

O : Keadaan Umum : Anak tampak

lemah

Kesadaran : Compos

Mentis

Tanda vital

T : 38,7 0C

N : 128 x/menit

R : 38 x/menit

TD : 90/70 mmHg

BB : 22 Kg

TB : 132 Cm

Lila : 18 cm

Lingkar kepala :

49 Cm

Rumplee Ieed Test (+)

Hasil Laboratorium 09 Juli 2012

jam 13.00 Wita Hasil Lab

Normalnya Satuan

HB : 11,7

12.0-15.5 g/dl

Leukosite : 2100

4.000-10.500 /u/

Eritrosite : 4.57

3.90-5.50 juta/u/

Haematokrit : 33 35-

45 vol %

Trombosit : 48.000

15.000-350.000 /u/

A : Anak umur 7 tahun dengan DHF

drajat II hari

1

P :

1. Memberitahu hasil pemeriksaan dan

menjelaskan pada keluarga tentang

penyakit yang diderita anaknya

sekarang

2. Mengobservasi tanda-tanda vital

dan tanda-tanda perdarahan tiap 3

jam

4. Menganjurkan pada penderita

untuk banyak minum minimal 8 gelas

sehari dengan sari buah (seperti

buah vila rasa jambu biji) dan

makan makanan yang mudah dicerna

(bubur) dengan frekuensi lebih

sering dengan porsi sedikit demi

sedikit dan dalam keadaan hangat

5. Menganjurkan keluarga untuk

menjaga kebersihan diri anak

dengan cara menyeka 2 x sehari dan

mengganti pakaian yang bersih,

serta lingkungan tempat perawatan

anak

6. Menganjurkan pada keluarga untuk

banyak istirahat minimal 8 jam /

hari

7. Menganjurkan pada keluarga untuk

memberikan kompres pada anak jika

suhu badannya panas.

10. Kolaborasi dengan petugas

laboratorium untuk pemeriksaan HB,

HT dan trombosit setiap 24

jam/hari

11. Melaksanakan / meneruskan

program pengobatan pada anak

sesuai dengan resep dokter.

- Infus RL 30 tts/mt

- Cefotaxime 3 x 500 mg

- Antrain 400 mg

- Ulsikur 3 x ½ mg

- Dexametason 3 x ½ amp2. Selasa, 10 Juli

2012

Jam 14.00 WITA

S : Os. Mengatakan panas, nyeri

perut, mual dan muntah berkurang

mulai mencoba makan namun masih

sedikit-sedikit.

O : Keadaan umum : masih lemas

Kulit :

masih terlihat bintik merah

Tanda vital

T : 37 0C

N : 92 x/menit

R : 28 x/menit

TD : 100/60 mmHg

Hasil Lab Tanggal 10 juli 2012 jam

14.00 Wita Hasil Lab HB : 11,6

Leukosite : 2600

Eritrosite : 4.62

Trombosit : 73

Haematokrit : 33

A : Anak umur 7 tahun dengan DHF

drajat II hari

2

P :

1. Mengobservasi tanda-tanda vital

dan tanda-tanda perdarahan lebih

lanjut

2. Mengobservasi pemasukan (cairan

infuse) dan pengeluaran (kencing

dan sebagainya) tiap 4 jam

3. Menganjurkan dan memberi support

pada anak untuk banyak minum

seperti sari buah, air teh dan

sebagainya minimal 8 gelas perhari

dan makan makanan yang mudah

dicerna (bubur) sedikit-sedikit

dengan frekuensi lebih sering

4. Kolaborasi dengan petugas

laboratorium untuk pemeriksaan HB,

HT dan trombosit setiap 24

jam/hari

5. Meneruskan program pengobatan

sesuai dengan resep dokter.

- Infus RL 30 tts/mt

- Cefotaxime 3 x 500 mg

- Antrain 400 mg

- Ulsikur 3 x ½ mg

- Dexametason 3 x ½ amp3. Rabu, 11 Juli 2012

Jam 10.00 WITA

S : Os. Mengatakan mual dan muntah

dan panas tidak ada lagi. Os mulai

bermain dan besok pulang

O : Keadaan umum : baik

Tanda-tanda vital :

T : 36,5 0C

N : 96 x/menit

R : 36 x/menit

TD : 100/70 mmHg

A : Anak umur 7 tahun dengan DHF

drajat II hari

3

P :

1. Mensosialisasikan pencegahan DHF

dengan 3 M yaitu :

-          Menurus bak dan tempat

penampungan air

-        Menutup bak dan tempat-tempat

penampungan

-          Mengubur kaleng / botol-botol

bekas

2.      Menyarankan pada keluarga untuk

meningkatkan kebersihan rumah

dengan tidak membiarkan pakaian

bergelantungan dan melakukan

abatisasi di sekitar lingkungan

tempat tinggal penderita.Catatan

Tanggal 11 Juli

2012

Pukul 11.00 WITA

Pasien dinyatakan sembuh dan

diperbolehkan pulang dalam keadaan

sehat

DAFTAR PUSTAKA

1.      Staf Pengajar FKUI. 1985. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak II.

Jakarta

2.      Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : CGC

3.      Marsjoer A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II Jilid I.

Jakarta : Media Aesculopius

4.      Doenges, ME. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Panduan Untuk

Perencanaan dan Pendomentasian Perawatan Pasien Edisi III.

DiIndonesiakan oleh made Kariasa dan Ni made Sumarwati. Jakarta :

CGC

5.      Pusdiknakes Dep Kes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam konteks

Keluarga. 1992