12
Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim) I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Enzim yaitu katalisator protein yang mempercepat reaksi kimia dalam makhluk hidup atau dalam sistem biologik (Yuniastuti, 2006). Enzim adalah biomolekul berupa protein yangberfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel (Akhyasniruki,2011). Gugus bukan protein ini yang dinamakan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat ikatannya. Gugus yang terikat kuat pada bagian protein, artinya sukar terurai dalam larutan gugus prostetik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya jadi yang mudah dipisahkan secara dialis disebut koenzim. Baik gugus prostetik maupun koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat, yaitu zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim (Poedjiadi, 2005). Dalam tubuh manusia terjadi bermacam-macam proses biokimia dari tiap proses menggunakan katalis enzim tertentu. Untuk membedakannya maka tiap enzim diberi nama. Secara umum nama tiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya, dengan penambahan ‘ase’ dibelakangnya. Substrat adalah senyawa yang bereaksi dengan bantuan enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea (substrat) dinamakan urease (Poedjiadi,2005).

Laporan Biokimia Pangan - Konsentrasi Enzim

Embed Size (px)

Citation preview

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1.Latar Belakang PercobaanEnzim yaitu katalisator protein yang mempercepat

reaksi kimia dalam makhluk hidup atau dalam sistem biologik (Yuniastuti, 2006).

Enzim adalah biomolekul berupa protein yangberfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel (Akhyasniruki,2011).

Gugus bukan protein ini yang dinamakan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat ikatannya. Gugus yang terikat kuat pada bagian protein, artinya sukar terurai dalam larutan gugus prostetik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya jadi yang mudah dipisahkan secara dialis disebut koenzim. Baik gugus prostetik maupun koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat, yaitu zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim (Poedjiadi, 2005).

Dalam tubuh manusia terjadi bermacam-macam proses biokimia dari tiap proses menggunakan katalis enzim tertentu. Untuk membedakannya maka tiap enzim diberi nama. Secara umum nama tiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya, dengan penambahan ‘ase’ dibelakangnya.

Substrat adalah senyawa yang bereaksi dengan bantuan enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea (substrat) dinamakan urease (Poedjiadi,2005).

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah ciri suatu enzim. Ini sangat berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat bekerja terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Ada juga enzim yang bekerja lebih dari satu substrat namun enzim tersebut tetap mempunyai kekhasan tertentu. Misalnya enzim esterase dapat menghidrolisir beberapa ester asam lemak, tetapi tidak dapat menghidrolisir substrat lain yang bukan ester (Poedjiadi,2005).

1.2.Tujuan PercobaanUntuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim

terhadap aktivitas enzim.

1.3.Prinsip PercobaanBerdasarkan konsentrasi enzim yang dapat

mempengaruhi kecepatan reaksi.

1.4.Reaksi Percobaan

Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Enzim

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang digunakan, (2) Pereaksi yang digunakan, (3) Alat yang digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan yang digunakanBahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah

sampel A (buah pir), B (kedelai), dan C (kentang).

2.2. Pereaksi yang digunakanPereaksi yang digunakan dalam percobaan ini adalah

katekol, urea, dan PP.

2.3. Alat yang digunakanAlat yang digunakan dalam percobaan ini adalah

tabung reaksi, rak tabung reaksi, dan pipet.

2.4. Metode Percobaan

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Enzim

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim

Ekstrak

Konsentrasi Enzim Substrat

Warna

Hasil

KeteranganEkstrak Aquade

st

A

15 tetes -

katekol

Coklat

pekat+++

Enzim bekerja

aktif

5 tetes 10 tetesCokl

at muda

++

Enzim kurang bekerja

aktif

1 tetes 14 tetesCokl

at muda

+

Enzim tidak

berkerja aktif

B

15 tetes -

urea

Pink pekat +++

Enzim bekerja

aktif

5 tetes 10 tetes Pink muda ++

Enzim kurang bekerja

aktif

1 tetes 14 tetesPink benin

g+

Enzim tidak

berkerja aktif

C15 tetes -

katekol Coklat

pekat+++

Enzim bekerja

aktif5 tetes 10 tetes Cokl

at ++ Enzim

kurang

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

muda bekerja aktif

1 tetes 14 tetesCokl

at muda

+

Enzim tidak

berkerja aktif

Sumber :Michelle dan Norbertha, Kelompok E, Meja 5, 2015.

Keterangan:+ : Enzim tidak berkerja aktif++ : Enzim kurang bekerja aktif+++ : Enzim bekerja aktif

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

3.2. PembahasanBerdasarkan hasil pengamatan uji konsentrasi

enzim didapatkan hhasil pada sampel A, B, dan C bekerja aktif pada ekstrak 15 tetes, pada ekstrak 10 tetes sampel A, B, dan C kurang bekerja aktif pada sampel, dan pada ekstrak 1 tetes sampel A,B, dan C tidak bekerja aktif.

Pengaruh pengenceran atau konsentrasi enzim pada laju aktivitas enzim dengan enzim yang derajat kemurniannya tinggi. Di dalam batas-batas tertentu terdapat suatu hubungan linier antara jumlah enzim dan taraf aktivitasnya. Aktivitas enzim merupakan ukuran lenyapnya reaktan atau munculnya produk dari reaksi yang dikatalisis (Pelczar, 1986).

Gambar 4. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi

Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepata reaksi enzimatik. Dapat dikatakan bahwa kecepatan reaksi enzimatik (V) berbanding lurus dengan konsentarasi enzim (E). Maka makin besar konsentrasi enzim, reaksi pun akan makin cepat (Soewoto, 2000).

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

Konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi. Akan tetapi pada batas konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan kecepatan reaksi walaupun konsentrasi substrat diperbesar. Agar dapat terjadi komplek enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif (Poedjiadi, 2005).

Pengaruh konsentrasi enzim pada laju aktivitas enzim dengan enzim yang derajat kemurniannya tinggi. Didalam batas-batas tertentu terdapat suatu hububgan linear antara jumlah enzim dan taraf aktivitasnya. Aktivitas enzim merupakan ukuran lenyapnya reaktan atau munculnya produk dari reaksi yang dikatalisis (Pelczar, 1986).

Faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada uji konsentrasi enzim yaitu pada saat menuangkan atau mencampurkan yang seharusnya dari substrat ke ekstrak, sedangkan ada yang melakukannya terbalik ini akan mempengaruhi kerja enzim.

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran.

4.1. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan uji konsentrasi enzim

didapatkan hhasil pada sampel A, B, dan C bekerja aktif pada ekstrak 15 tetes, pada ekstrak 10 tetes sampel A, B, dan C kurang bekerja aktif pada sampel, dan pada ekstrak 1 tetes sampel A,B, dan C tidak bekerja aktif.

4.2. SaranDalam melakukan percobaan harus memperhatikan

metode yang ada dengan baik dan benar, supaya dalam melakukan percobaan tidak terjadi kesalahan. Selain itu, harus memperhatikan kebersihan peralatan agar hasilnya maksimal.

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

DAFTAR PUSTAKA

Poedjadi, Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Akhyasrinuki. 2011. Definisi dan Fungsi Enzim, Pengertian Koenzim, dan Sifat-Sifat Khusus. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2150299-   definisi-danfungsi-enzim-pengertian/. (Diunduh pada 14 April 2015)

Yuniastuti Ari. 2006. Biokimia. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI.

Soewoto, Hafiz, dkk. 2000. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta : Widya Medika.

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

LAMPIRAN

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi EnzimEkstr

akKonsentrasi Enzim Substrat Hasil Keterangan

Ekstrak Aquadest

A

15 tetes -

katekol

+++ Enzim bekerja aktif

5 tetes 10 tetes ++Enzim kurang

bekerja aktif

1 tetes 14 tetes +Enzim tidak

berkerja aktif

B

15 tetes -

urea

+++ Enzim bekerja aktif

5 tetes 10 tetes ++Enzim kurang

bekerja aktif

1 tetes 14 tetes +Enzim tidak

berkerja aktif

C

15 tetes -

katekol

+++ Enzim bekerja aktif

5 tetes 10 tetes ++Enzim kurang

bekerja aktif

1 tetes 14 tetes +Enzim tidak

berkerja aktif

Sumber :Michelle dan Norbertha, Kelompok E, Meja 5, 2015.

Keterangan:+ : Enzim tidak berkerja aktif++ : Enzim kurang bekerja aktif+++ : Enzim bekerja aktif

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

LAMPIRAN

Quiz1. Tujuan, prinsip dari uji pengaruh suhu, uji pengaruh

pH, dan uji konsentrasi enzim.2. Gambar dan jelaskan grafik pada uji pengaruh suhu.3. Gambar dan jelaskan grafik pada uji pengaruh

konsentrasi substrat.Jawab:

1. Uji pengaruh suhuTujuan : Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi.Prinsip : Berdasarkan pada semakin tinggi suhu optimum maka aktivitas enzim semakin tinggi akan tetapi apabila melewati batas optimum aktivitas enzim menurun.

Uji pengaruh pHTujuan : Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas enzim.Prinsip : Berdasarkan pada semakin tinggi pH optimum maka aktivitas enzim semakin tinggi akan tetapi apabila melewati batas optimum aktivitas enzim menurun.

Uji konsentrasi enzimTujuan :Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim.Prinsip :Berdasarkan konsentrasi enzim yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi.

2. Pada umumnya semakin tinggi suhu, semakin naik laju reaksi kimia, baik yang tidak dikatalis maupun yang dikatalis enzim. Tetapi perlu diingat bahwa enzim adalah protein; jadi semakin tinggi suhu proses inaktifasi enzim juga meningkat. Keduanya

Laboratorium Biokimia Pangan Enzim (Uji Konsentrasi Enzim)

mempengaruhi laju reaksi enzimatik secara keseluruhan (Winarno, 1992).

Grafik Pengaruh Suhu terhadap Enzim

3. Kurva diatas menggambarkan pembentukkan produk pada saat awal oleh suatu enzim dengan kadar tertentu pada kadar substrat yang bervariasi (S). pada pH tertentu: pada konsentrasi substrat rendah, laju reaksi (Vo) terlihat berbanding langsung dengan kadar substrat (mengikuti kenitika reaksi tingkat I). selanjutnya semakin tinggi kadar substrat, laju reaksi semakin berkurang dan mendekati harga maksimum (Vmaks)

Grafik konsentrasi substrat dengan laju reaksi