28
PENGERTIAN DASAR PSIKOLINGUISTIK Oleh : 1. ATMI PAININGSIH, S.Pd 2. MARIA G. BANON FITRI J, S.Pd PROGRAM PASCA SARJANA

konsep dasar psikolinguistik

Embed Size (px)

Citation preview

PENGERTIAN DASARPSIKOLINGUISTIK

Oleh :1. ATMI PAININGSIH, S.Pd

2. MARIA G. BANON FITRI J, S.Pd

PROGRAM PASCA SARJANA

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIAUNIVERSITAS BENGKULU

2014

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yangtelah memberikan berkah serta karunia-Nya kepada kami,sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yangberjudul “Konsep Dasar Psikolinguistik“. Makalah ini berisikantentang pengertian, penjelasan serta pemaparan tentang juduldiatas. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat banyakkesulitan karena kurangya sumber referensi buku untukpenyusunan makalah ini, tetapi itu semua kami jadikantantangan untuk dapat bertanggung jawab dalam mengerjakantugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh darisempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihakyang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaanmakalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yangtelah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah inidari awal sampai akhir.

Bengkulu, 13 September 2014

Penulis

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1KATA PENGANTAR 2DAFTAR ISI

3

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang

41.2 Rumusan masalah

41.3 Tujuan

4

BAB II PEMBAHASAN2.1 Sejarah Lahirnya Psikolinguistik

52.2 Definisi Psikolinguistik

72.3 Kodrat Bahasa

72.4 Definisi Bahasa

82.5 Komponen Bahasa 82.6 Pragmatik

9

BAB III PENUTUPAN3.1 Simpulan

10

DAFTAR REFERENSI 11

4

5

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGSuatu disiplin ilmu biasanya mempunyai bidang-bidang bawahan(subdisiplin) atau cabang-cabang yang berkenaan denganhubungan disiplin ilmu itu dengan masalah-masalah lain. Begitujuga dengan bahasa yang mempunyai hubungan erat denganpsikologis manusia. Bahasa merupakan karunia Tuhan untukmanusia supaya manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya.Sebagaimana telah kita ketahui bahwa bahasa adalah suatusistem lambang (simbol) bunyi yang arbitrer yang disepakatiuntuk digunakan oleh para anggota kelompok masyarakat untukmengidentifikasi diri, bekerja sama, atau berinteraksi, makadalam hal ini bahasa juga mempunyai hubungan dengan jiwamanusia. Baik psikologi dan bahasa (linguistik), keduanyamempunyai kedekatan yang membantu dan melayani manusia supayadapat menjalani hidup dengan baik dan mudah. Namun, dalammemahami suatu disiplin ilmu sebaiknya kita mendalami kajianterhadap disiplin ilmu tersebut. Psikolinguistik merupakangabungan atau paduan dari disiplin ilmu psikologi dengandisiplin ilmu linguistik. Seseorang tidak dapat menjelaskanpsikolinguistik dengan hanya mengira-ngira dari namanya saja.Tentunya, psikolinguistik tidak hanya membahas tingkatanbahasa yang dipengaruhi oleh perilaku seseorang, dalam suatukajian disiplin ilmu, psikolinguistik membahas hubunganpsikologis manusia dalam menggunakan bahasa.

1.2. RUMUSAN MASALAH Apa dasar psikolinguistik itu? Seperti apa Sejarah Psikolinguistik? Apa Definisi Psikolinguistik? Apa Kodrat Bahasa itu? Apa Definisi Bahasa? Apa itu Komponen Bahasa? Apa itu Pragmatik?

1.3. TUJUANTujuan akhir pembahasan ini adalah agar para pembaca maupunpenulis mengetahui dan memahami mengenai dasar-dasarpsikolinguistik itu sendiri. Dimana dasar psikolinguistik itusendiri dibutuhkan untuk memahami pembahasan bab selanjutnya.

6

7

BAB IIPEMBAHASAN

PengantarBahasa merupakan suatu keterampilan yang luar biasa rumit.Pemakaian bahasa terasa lumrah. Namun, pemakaian bahasamerupakan cerminan dari kemampuan yang hanya manusialah yangdapat melakuaknnya.  Dalam berbahasa terjadi aktivitas mentalyang kemudian tertuang dalam wujud bahasa yang kita pakai.2.1 Sejarah Lahirnya PsikolinguistikPsikolinguistik adalah ilmu hibrida yakni  ilmu yang merupakangabungan antara dua ilmu: psikologi dan linguistik. Benih ilmuini sebenarnya sudah tampak pada permulaan abad ke 20 tatkalapsikolog Jerman Wilhelm Wundt menyatakan bahwa bahasa dapatdijelaskan dengan dasar-dasar prinsip psikologis (Kess, 1992).Pada waktu itu bahasa mulai mengalami perubahan dari sifatnyayang estetik dan kultural ke suatu pendekatan yang “ilmiah”.

Sementara itu, di benua Amerika kaitan antara bahasa denganilmu jiwa juga mulai tumbuh. Perkembangan ini dapat dibagimenjadi empat tahap (Kess, 1992): (1) tahap formatif, (2)tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teoripsikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu kognitif.

1. Tahap FormatifPada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikologdari Carnegie Corporation, Amerika, mulai menggagas hibridasi(penggabungan) kedua ilmu ini. Ide ini kemudian dikembangkanoleh psikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintisketerkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu dilanjutkan pada tahun 1953 di Uniiversitas Indiana. Hasilpertemuan ini membuat gema yang begitu kuat di antara paraahli ilmu jiwa maupun ahli bahasa sehingga banyak penelitianyang kemudian dilakukan terarah pada kaitan antara kedua ilmuini (Osgood dan Sebeok, 1954). Pada saat itulah istilahpsycholinguistics pertama kali dipakai. Kelompok ini kemudianmendukung penelitian mengenai relativitas bahasa maupununiversal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa sepertidikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan universalbahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya pertama dalam bidang psikolinguistik.

8

2. Tahap LinguistikPerkembangan ilmu linguistik, yang semula berorientasi padaaliran behaviorisme dan kemudian beralih ke mentalisme(nativisme) pada tahun 1957 dengan diterbitkannya bukuchomsky, sytactic structures, dan kritik tajam dari Chomsky terhadapteori behavioristik B.F. Skinner (Chomsky 1959) telah membuatpsikolinguistik sebagai ilmu yang banyak diminati orang. Halini makin berkembang karena pandangan Chomsky tentanguniversal bahasa makin mengarah pada pemerolehan bahasa.Kesamaan dalam strategi ini didukung pula oleh  berkembangnyailmu neurolinguistik (Caplan 1987) dan biolinguistik(Lenneberg, 1967; Jenkins 2000). Studi dalam neurolinguistikmenunjukkan bahwa manusia ditakdirkan memiliki otak yangberbeda dengan primate lain, baik dalam struktur maupunfungsinya. Dari segi biologi, manusia juga ditakdirkanmemiliki struktur biologi yang berbeda dengan binatang.Biolinguistik, yang merupakan ilmu hibrida antara biologi danlinguistik, bergerak lebih luas karena ilmu ini merujuk padapengetahuan kebahasaan manusia yakni pengetahuan seperti apayang dimiliki manusia sehingga dia dapat berbahasa, dari manadatangnya pengetahuan itu sudah ada sejak manusia dilahirkanatau diperoleh dari lingkungan setelah manusia dilahirkan,pengetahuan yang kita miliki parameter apa yang kita pakaiuntuk mengolah dan mencerna input yang masuk pada kita, peranotak manusia yang membedakannya dengan otak binatang danpemerolehan bahasa adalah unik untuk manusia (species specific)hanya manusialah yang dapat berbahasa.

3. Tahap KognitifPada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada perankognisi dan landasan biologis manusia dalam pemerolehanbahasa. Pelopor seperti Chomsky mengatakan bahwa linguis itusebenarnya adalah psikolog kognitif. Pemerolehan bahasa padamanusia bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskanpada prinsip-prinsip kognitif.Pada tahap ini orang juga mulai berbicara tentang peranbiologi pada bahasa karena mereka mulai merasa bahwa biologimerupakan landasan di mana bahasa itu tumbuh. Orang-orangseperti Chomsky dan Lenneberg mengatakan bahwa pertumbuhan

9

bahasa seorang manusia itu terkait secara genetik denganpertumbuhan biologinya.

4. Tahap Teori PsikolinguistikPada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagaiilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena pemerolehan danpenggunaan bahasa manusia menyangkut banyak cabang ilmupengetahuan yang lain. Psikologi tidak lagi terdiri dari psikodan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain sepertineurologi, filsafat, primatologi dan genetika.Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan bahasakarena kemampuan manusia berbahasa ternyata bukan karenalingkungan tetapi karena kodrat neurologis yang dibawanyasejak lahir. Tanpa otak dengan fungsi-fungsinya yang kitamiliki seperti sekarang ini, mustahillah manusia dapatberbahasa. Ilmu filsafat juga kembali memegang peran karenapemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang sudah darijaman purba menjadi perdebatan diantara para filosof – apapengetahuan itu dan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan.Primatologi dan genetika mengkaji sampai seberapa jauh bahasaitu milik khusus manusia dan bagaimana genetika terkait denganpertumbuhan bahasa.Dengan kata lain, psikolinguistik kini telah menjadi ilmu yangditopang oleh ilmu-ilmu yang lain.

2.2 Definisi PsikolinguistikOrang memberikan definisi yang berbeda-beda padapsikolinguistik meskipun pada esensinya sama. Aitcison(1998:1) mendefinisikannya sebagai suatu “studi tentang bahasadan minda”. Harley (2001:1) menyebutnya sebagai suatu “studitentang proses-proses mental dalam pemakaian bahasa”.Sementara itu, Clark dan Clark (1977: 4) menyatakan bahwapsikologi bahasa berkaitan dengan tiga hal utama: komprehensi,produksi, dan pemerolehan bahasa. Dari definisi-definisi inidapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yangmempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusiadalam rangka bahasa.

Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama:(a) komprehensi, yakni proses-proses mental yang dilalui olehmanusia sehingga mereka dapat menangkap apa yang dikatakan

10

orang dan memahami apa yang dimaksud, (b) produksi, yakniproses-proses mental pada diri kita yang yang membuat kitadapat berujar seperti yang kita ujarkan, (c) landasan biologisserta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan (d)pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak memperoleh bahasamereka.

2.3 Kodrat BahasaBinatang dapat berkomunikasi satu sama  lain dengan memakai“bahasa” mereka sendiri. Contohnya saja pada hewan kera, jikaterjadi suatu bahaya yang mengancam mereka, kera-kera tersebutdapat berkomunikasi dengan kera yang lain dengan caratertentu. Begitu pula dengan manusia, kita pun berkomunikasidengan memakai bahasa kita.

Meskipun di satu pihak ada beberapa persamaan, di pihak lainada ciri-ciri khusus yang membedakan bahasa manusia denganbahasa binatang.

Pertama, bahasa manusia (mulai sekarang: bahasa) memilikiketergantungan struktur (structure-dependence). Suatu rentetan katadalam kalimat tidak membentuk rentetan yang acak tetapi satubergantung pada yang lain. Urutan kata memang tampak liniertetapi satu kata dengan satu kata yang lain membentuk suatustruktur yang hierarkhis.

Kedua, bahasa dan pemakai bahasa itu kreatif. Dari segipemakai bahasa, dia kreatif karena dia memiliki kemampuanuntuk memahami dan mengujarkan ujaran baru mana pun. Ujaranyang kita dengar kapan pun juga tidak pernah ada yang samadengan ujaran yang kita dengar sebelumnya, meskipun topiknyasama. Namun demikian, kita dapat memahaminya. Begitu puladalam belajar: kita tidak pernah mengeluarkan ujaran yangpersis sama, kalau pun kita berbicara tentang hal yang sama.Sifat kreatif ini hanya ada pada manusia.

Ketiga, bahasa dapat digunakan untuk mengungkapkan situasiatau peristiwa yang sudah lampau atau yang belum terjadi danbahkan untuk sesuatu yang dibayang-bayangkan.

Keempat, bahasa memiliki struktur ganda yang dinamakanstruktur batin (deep structure) dan struktur lahir (surfsce structure).

11

Dalam banyak hal kedua struktur ini memang menyatu sehinggatidak tampak adanya perbedaan.

Kelima, bahasa itu diperoleh secara turun-temurun dari satugenerasi ke generasi yang lain.

Keenam, hubungan antara kata dengan benda, perbuatan, ataukeadaan yang dirujuknya itu arbitrer (arbitrary).

Ketujuh, bahasa memiliki pola dualitas, artinya bunyi-bunyiitu sendiri sebenarnya tidak mempunyai makna dan baru bermaknasetelah bunyi-bunyi itu kita gabungkan.

Kedelapan, bahasa itu memiliki semantisitas, artinya bahwabegitu sebuah nama diberikan maka nama itu akan selalu merujukpada konsep benda itu, meskipun benda itu sebenarnya tidakmemenuhi syarat untuk nama itu.

2.4 Definisi Bahasa

Dari gambaran pembahasan sebelumnya, bahasa bisa didefinisikandari berbagai sudut pandang. Namun, pengertian bahasa yangbanyak dipakai orang adalah: bahasa merupakan suatu sistemsimbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatumasyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antarsesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka milikibersama.

Sistem bahasa adalah sistem yang terdiri dari simbol-simboldan memiliki elemen-elemen beserta hubungan satu sama lainnyayang akhirnya membentuk suatu konstituen yang sifatnyahierarkhis.

2.5 Kompenen Bahasa

Pada aliran linguistik mana pun bahasa selalu dikatakanmemiliki tiga komponen: sintatik, fonologi, dan semantik.

Komponen sintaksis, menangani ihwal yang berkaitan dengankata, frasa, dan kalimat. Contoh : Anak cerdas itu bernamaPradito. Pada kalimat ini terdapat sturuktur frasa yangterdiri atas :

S : Anak cerdas itu12

P : bernama Pradito

FN : Anak cerdas

Pel : itu

Unsur inti : Anak

Komponen fonologi, menangani ihwal yang berkaitan dengan bunyidan bersifat interpretif. Bunyi merupakan simbol lisan yangdigunakan oleh manusia untuk menyampaikan apapun yang ingindisampaikan. Contoh, pada kata menghukum. Kata ini terdiridari prefik meN- dan kata dasar hukum. Komponen fonologitersebut akan melihat apakah campuran meN- dengan hukumtersebut sesuai dengan aturan fonotatik bahasa.

Komponen semantik, membahas ihwal makna. Dalam komponen inikata tidak hanya diberi makna seperti yang terdapat padakebanyakan kamus, tetapi juga diberi rincian makna yangdisebut fitur semantik. Contoh, pada kata mengawini yang memilikifitur semantik [+V] dan [+transitif]

2.6 PragmatikPragmatik memberikan perspektif pada bahasa. Pragmatikmencakup ke dalam penggunaan bahasa dalam interaksi makapragmatik memperhatikan pula aspek-aspek lain dalamkomunikasi.

Peran Psikolinguistik dalam Pembelajaran BahasaSiswa adalah subjek dalam pembelajaran. Karena itu, dalam halini siswa dianggap sebagai organisme yang beraktivitas untukmencapai ranah-ranah psikologi, baik kognitif, afektif, maupunpsikomotor. Kemampuan menggunakan bahasa baik secara reseptif(menyimak dan membaca) ataupun produktif (berbicara danmenulis) melibatkan ketiga ranah tadi. Dalam sebuah penelitianyang dilakukan Garnham (Nababan, 1992: 60-61) terhadapaktivitas berbicara ditemukan berbagai berbicara yangmenyimpang (kurang benar) dengan pengklaifikasian kesalahansebagai berikut. Berbicara yang Menyimpang Tipe Ucapan yangSeharusnya Kesalahan antisipasi penerusan pengurangan/haplology penambahan pertukaran penggantian percampuran.Nababan (1992: 60-61) Menurut Garnham penyebab kesalahan yang

13

dilakukan oleh pembicara di antaranya adalah kesaratan beban(overloading), yaitu perasaan waswas (menghadapi ujian ataupertemuan dengan orang yang ditakuti) atau karena penuturkurang menguasai materi, terpengaruh oleh perasaan afektif,kesukaran melafal kata-kata, dan kurang menguasai topik. Daripenyebab kesalahan-kesalahan tadi, dapat kita klasifikasikanberdasarkan ranah Psikologi. Penyebab kesalahan berupaperasaan waswas berkaitan dengan ranah afektif. Penyebabkesalahan berupa kurang menguasai materi atau topik berkaitandengan ranah kognitif, dan penyebab kesalahan berupa kesukaranmelafalkan kata berkaitan dengan ranah psikomotor. Contoh-contoh kesalahan dan penyebab kesalahan yang telah dijelaskantadi menunjukkan bahwa peran psikolinguistik dalampembelajaran bahasa sangat penting. Tujuan umum pembelajaranbahasa, yaitu siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yangbaik dan benar, baik dalam berbahasa lisan ataupun berbahasatulis. Agar siswa dapat berbahasa Indonesia yang baik danbenar diperlukan pengetahuan akan kaidah-kaidah bahasa.Kaidah-kaidah bahasa dipelajari dalam linguistik. Untuk dapatmenggunakan bahasa secara lancar dan komunikastif siswa tidakhanya cukup memahami kaidah bahasa, tetapi diperlukan kesiapankognitif (penguasaan kaidah bahasa dan materi yang akandisampaikan), afektif (tenang, yakin, percaya diri, mampumengeliminasi rasa cemas, ragu-ragu, waswas, dan sebagainya),serta psikomotor (lafal yang fasih, keterampilan memilih kata,frasa, klausa, dan kalimat). Dengan demikian, jelaslah bahwabetapa penting peranan Psikolinguistik dalam pembelajaranbahasa.

14

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANPsikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan katalinguistik. Psikolinguistik mencoba menguraikan prosespsikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarkannya pada waktu berkomunikasi, danbagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh oleh manusia.Bahasa merupakan kegiatan yang terus menerus dan selaluberkembang. Bahasa bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai.Bahasa merupakan  sesuatu kegiatan yang sedang berulang denganmelalui alat bicara untuk menyatakan pikiran. Seorang anakyang lahir mempunyai otak yang dirancang untuk dapat belajarsuatu bahasa sehingga mereka dapat diperkenalkan denganlingkungan sekitar yang sesuai.Secara teoritis tujuan utama psikolinguistik adalah mencarisatu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dansecara psikologi dapat menerangkan hakikat bahasa danbagaimana struktur itu diperoleh, digunakan pada waktubertutur dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalampenuturan itu.

Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilakuberbahasa, baik prilaku yang tampak maupun perilaku yang tidaktampak: resepsi, persepsi, pemerolehan bahasa, danpemproduksian bahasa serta proses yang terjadi di dalamnya.Contoh perilaku yang tampak dalam berbahasa adalah perilakumanusia ketika berbicara dan menulis atau ketika diamemproduksi bahasa, sedangkan contoh prilaku yang tidak tampakadalah perilaku manusia ketika memahami yang disimak ataudibaca sehingga menjadi sesuatu yang dimilikinya ataumemproses sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya atauketika di amemahami bahasa. Peran Psikolinguistik dalampembelajaran bahasa sangat penting karena dengan memamahamipsikolinguistik seorang guru memahami proses yang terjadidalam diri siswa ketika siswa menyimak, berbicara, membaca,ataupun menulis sehingga manakala kemampuan dalam keterampilanberbahasa bermasalah, garu dapat melihat dari sudut pandangpsikologi sebagai alternative solusinya.

15

16

DAFTAR REFERENSI

http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-psikolinguistik/. Lathifa Shofi. 7 Maret 2014

Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik: PengantarPemahaman Bahasa Manusia. IKAPI Jakarta : Yayasan OborIndonesia.

http://lakubijakbajik.wordpress.com/dirasat/psikolingusitika/psikolinguistik-dalam-pembelajaran-bahasa/ 12 September 2014.

17

I.PENDAHULUANA.       Latar belakang

Bahasa merupakan hal sangat penting dalam segala aspekkehidupan, terutama kita sebagai manusia. Dalam kehidupansehari-hari, manusia pasti menggunakan bahasa untukmengungkapkan apa yang ada dalam hati maupun pikirannyakepada orang lain. Dalam penyampaiannya, manusia melewatibeberapa proses dari sebuah pemikiran menjadi sebuah bahasayang diungkapkan. Termasuk dalam proses tersebut yaitupemerolehan bahasa, pengolahan bahasa dalam otak, penyampaianbahasa, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari aspekpsikologi, bahasa sangat berhubungan dengan kondisi psikisseseorang. Akan sangat berbeda bahasa yang digunakan orangyang sedang senang hati dengan orang yang sedang marah atausedih, orang yang sedang sakit dengan orang yang sehat, orangyang dalam kondisi lelah dan orang yang berada dalam kondisibugar, kesemuanya pasti akan berbeda.

Dari segi pemerolehan bahasa, orang yang sejak kecildididik menggunakan bahasa ibu dengan baik dan benar, akanterbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar pula,berbanding terbalik dengan orang yang sejak kecil tidakdididik untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar, makaia tidak akan terbiasa menggunakannya. Selain hal tersebutdiatas, hal lain yang berhubungan dengan bahasa seseorangadalah kondisi biologis, dalam hal ini syaraf. Syarafmerupakan perangkat penghubung yang menjadikan sebuah gagasanmenjadi sebuah ungkapan bahasa.

Dari adanya hubungan-hubungan bahasa dengan kondisi psikisseseorang, maka dirasa perlu adanya ilmu khusus(psikolinguistik) yang mengkaji mengenai hal tersebut.Penulis bermaksud memaparkan beberapa hal mengenaipsikolinguistik dalam makalah “PSIKOLINGUISTIK, Awal Mula,Perkembangan dan Objek Kajiannya” ini, yang manapembahasannya terbatas pada awal mula, perkembangan dan objekkajiannya, sesuai dengan judul yang diberikan. Dengan harapandapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.B.        Rumusan masalah

1.      Apakah pengertian psikolinguistik?2.      Bagaimana awal mula dan perkembangan psikolinguistik?3.      Apa yang menjadi obyek kajian psikolinguistik?

C.        Tujuan18

1.      Memahami pengertian psikolinguitik2.      Memahami awal mula psikolinguitik3.      Memahami obyek kajian psikolinguitik

II.ISIA.    PSIKOLINGUISTIK

Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata'psikologi' dan 'linguistik'.Psikologi merupakan alih katadari bahasa Inggris ”psychology” yang berasal dari bahasaYunani ”psyche” yang berarti jiwa, roh, atau sukma dan”logos” yang berarti ilmu. Jadi, secara etimologis psikologiberarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek kajiannya adalah jiwa.Sedangkan secara terminologis menurut Sarwono sebagaimandikutip oleh Tien Rafida mengemukakan bahwa psikologi adalahilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalamhubungannya dengan lingkungan. Atau ilmu yang mempelajaritingkah laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia.Linguistik  berpadanan dengan kata linguistics dalam bahasaInggris, linguistiquedalam bahasa Perancis, lingua dalam bahasaItalia, lengue dalam bahasa Spanyol, danlinguistiek dalam bahasaBelanda yang berasal dari bahasa latin ”lingua”  yang berarti”bahasa”.  Kemudian kata tersebut diserap kedalam bahasaIndonesia menjadi linguistik yang dapat diartikan sebagaiilmu bahasa atau ilmu yang menelaah bahasa sebagai objekkajiannya secara ilmiah. Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis yang memungkinkan manusia mendapatkan,menggunakan, dan memahamibahasa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwapsikolinguistik adalah ilmu tentang hubungan antara bahasadan perilaku dan akal budi manusia, ilmu interdisiplinerlinguistik dengan psikologi.Berikut merupakan 2 (dua) pengertian psikolinguistik menurutbeberapa ahli :

1.      Hartley Psikolinguistik adalah ilmu yang membahas hubungan bahasadengan otak dalam memproses dan mengkomunikasikan ujaran dandalam akuisisi bahasa

2.      Emon BackPsikolinguistik adalah ilmu yang meneliti bagaimanasebenarnya pembicara membentuk dan membangun suatu ataumengerti kalimat tersebut

Dari definisi definisi ini dapatlah disimpulkan bahwapsikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-proses

19

mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa.Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama:(a) komprehensi, yakni proses-proses mental yang dilalui olehmanusia sehingga mereka dapat menangkap apa yang dikatakanorang dan memahami apa yang dimaksud,(b) produksi, yakni proses-proses mental pada diri kita yangyang membuat kita dapat berujar seperti yang kita ujarkan,

(c) landasan biologis serta neurologis yang membuatmanusia bisa berbahasa, dan

(d) pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak memperolehbahasa mereka

Adapun tujuan daripada ilmu psikolinguistik itu sendiriadalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan kompleksmanusia dalam pembelajaran berbahasa, karena selain berkenaandengan masalah berbahasa, psikolinguistik juga berkenaandengan kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa bukan hanyaberlangsung secara mekanistik, tapi juga berlangsung secaramentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan jugadengan proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu,dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, studi linguistikperlu dilengkapi dengan studi antardisiplin antara psikologidan linguistik, yang lazim disebut psikolinguistik.

B.     AWAL MULA PSIKOLINGUISTIKPsikolinguistik adalah ilmu hibrida yakni ilmu yang

merupakan gabungan antara dua ilmu: psikologi danlinguistik. Pada awalnya, psikolinguistik bermula dari adanyapakar linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanyapakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Padatahun 1860, Heyman Steintthal, seorang ahli psikologi beralihmenjadi ahli linguistik, dan Moriz Lazarus seorang ahlilinguistik beralih menjadi ahli psikologi dengan menerbitkansebuah jurnal yang khusus membicarakan masalah psikologibahasa dari sudut linguistik dan psikologi.Dilanjutkan denganadanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakarpsikologi, dan kemudian muncullah pakar-pakar psikolinguistiksebagai disiplin ilmu.

Perkembangan ilmu psikolinguistik dapat dilihat padatahap-tahap perkembangannya, yang mana dapat dibagi menjadiempat tahap : (1) tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3)tahap kognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realitapsikologis, dan ilmu kognitif.

20

1. Tahap Formatif

         Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorangpsikolog Amerika, mulai menggagas hibridasi (penggabungan)psikologi dan linguistik. Ide ini kemudian dikembangkan olehpsikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untukmerintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini.Pertemuan itu di lanjutkan pada tahun 1953 di UniversitasIndiana. Hasil pertemuan ini mengawali banyak penelitian yangkemudian dilakukan secara lebih terarah pada kaitan antarakedua ilmu ini. Pada saat itulah istilahpsycholinguistics pertamakali dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung penelitianmengenai relativitas bahasa maupun universal bahasa.Pandangan tentang relativitas bahasa seperti dikemukakan olehBenjamin Lee Whorf (1956) dan universal bahasa seperti dalamkarya Greenberg (1963) merupakan karya-karya pertama dalambidang psikolinguistik.

2. Tahap Linguistik

         Perkembangan ilmu linguistik pada tahap ini mengarahpada pemerolehan bahasa, dengan diterbitkannya buku Chomskypada tahun 1957, sytactic structures. Bahasa telah kita perolehmulai dari sebelum kita dilahirkan (janin), bahasa yangdigunakan oleh ibu dan orang di sekitarnya mulai masuk danterekam dalam memori janin.  Pada tahap ini psikolinguistiksebagai ilmu mulai banyak diminati orang.

3. Tahap Kognitif

         Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah padaperan kognisi dan landasan biologis manusia dalam pemerolehanbahasa. Pelopor seperti Lenneberg mengatakan bahwa linguisitu sebenarnya adalah psikologi kognitif. Pemerolehan bahasapada manusia bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpaberlandaskan pada prinsip-prinsip kognitif. Pada tahap iniorang juga mulai berbicara tentang peran biologi pada bahasakarena mereka mulai merasa bahwa biologi merupakan landasandimana bahasa itu tumbuh. Lenneberg mengatakan bahwa

21

pertumbuhan bahasa seorang manusia itu terkait secara genetikdengan pertumbuhan biologinya.

4. Tahap Teori Psikolinguistik

          Pada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdirisebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karenapemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut banyakcabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikolinguistik tidak lagiterdiri dari psikologi dan linguistik saja tetapi jugamenyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi, filsafat,primatologi dan genetika. Neurologi mempunyai peran yangsangat erat dengan bahasa karena kemampuan manusia berbahasaternyata bukan karena lingkungan tetapi karena kodratneurologis yang dibawanya sejak lahir. Tanpa otak denganfungsi-fungsinya yang kita miliki seperti sekarang ini,mustahillah manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat jugakembali memegang peran karena pemerolehan pengetahuanmerupakan masalah yang sudah dari jaman purba menjadiperdebatan diantara para filosof, apa pengetahuan itu danbagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Primatologi dangenetika mengkaji bagaimana genetika terkait denganpertumbuhan bahasa. Dengan kata lain, psikolinguistik kinitelah menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang lain.

C.     OBJEK KAJIAN PSIKOLINGUISTIKSebelum menuju pada kajian ilmu psikolinguistik, perlu ita

ketahuii terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut :1.      Bagaimana hubungan antara bahasa dan pikiran?2.      Dapatkah kita berpikir tanpa bahasa?3.      Bagaimana proses berpikir itu?4.      Apakah pikiran kita dipolakan oleh struktur bahasa yang

kita gunakan?5.      Bagaimana caranya agar hasil pemikiran dapat dimengerti

oleh pendengar?6.      Apakah sebenarnya bahasa itu? Apakah yang ”dimiliki” oleh

seseorang sehingga dia mampu berbahasa? Bahasa itu terdiridari komponen-komponen apa saja?

7.      Bagaimana bahasa itu lahir dan mengapa dia harus lahir?Di manakah bahasa itu berada atau disimpan?

8.      Bagaimanakah bahasa pertama (bahasa ibu) diperolehseorang kanak-kanak? Bagaimana perkembangan penguasaan bahasa

22

itu? Bagaimana bahasa kedua itu dipelajari? Bagaimanaseseorang bisa menguasai dua, tiga, atau banyak bahasa?

9.      Bagaimana proses penyusunan kalimat atau kalimat-kalimat?Proses apakah yang terjadi di dalam otak waktu berbahasa?

10.  Bagaimanakah bahasa itu tumbuh dan mati? Bagaimana prosesterjadinya sebuah dialek?

11.  Bagaimana proses berubahnya suatu dialek menjadi sebuahbahasa baru?

12.  Bagaimana hubungan bahasa dengan pemikiran? Bagaimanapengaruh kedwibahasaan atau kemultibahasaan dengan pemikirandan kecerdasan seseorang?

13.  Mengapa seseorang menderita penyakit atau mendapatkangangguan berbicara (seperti afasia), dan bagaimana caramenyembuhkannya?

14.  Bagaimana bahasa itu harus diajarkan supaya hasilnya baik?

Ilmu psikolinguistik menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebutdari beberapa objek kajian di dalamnya. Lingkuppsikolinguistik mencoba memerikan bahasa dilihat dari aspek-aspek psikologi dan sejauh dapat dipikirkan oleh otakmanusia. Topik-topik penting yang menjiwai lingkupanpsikolinguistik adalah :

1.    Proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran2.      Akuisisi bahasa (Pemerolehan Bahasa)3.      Pola tingkah laku berbahasa4.      Asosiasi verbal dan persoalan makna5.      Proses bahasa pada orang yang abnormal6.      Persepsi, ujaran dan kognisi

Psikolinguistik telah menjadi bidang ilmu yang sangat luasdan kompleks dan berkembang pesat sehingga melahirkan beberapasubdisiplin psikolinguistik. Diantara subdisiplinpsikolinguistik adalah sebagai berikut :a.Psikolinguistik Teoritis

Subdisiplin ini membahas teori-teori bahasa yang berkaitandengan proses- proses      mental manusia dalam berbahasa.Misalnya  dalam rancangan fonetik, rancangan pilihan kata,rancangan sintaksis, rancangan wacana, dan rancangan intonasi.b. Psikolinguistik Perkembangan

Subdisiplin ini berkaitan dengan proses pemerolehanbahasa, baik pemerolehan bahasa pertama maupun pemerolehanbahasa kedua. Subdisiplin ini mengkaji proses pemerolehan

23

fonologi, proses pemerolehan simantik dan proses pemerolehansintaksis secara berjenjang, bertahap dan terpadu.c. Psikolinguistik Sosial

Subdisiplin ini berkenaan dengan aspek-aspek  sosialbahasa. Bagi suatu manyarakat, bahasa itu bukan hanya merupakansuatu gejala dan identitas sosial saja, tetapi juga merupakansuatu ikatan batin dan nurani yang sukar ditinggalkan.d. Psikolinguistik Pendidikan

Subdisiplin ini mengkaji aspek-aspek pendidikan secaraumum dalam pendidikan formal di sekolah. Umpamanya perananbahasa dalam pengajaran membaca, pengajaran dalam kemahiranberbahasa, dan pegetahuan mengenai peningkatan kemampuanberbahasa dalam proses memperbaiki kemampuan menyampaikanpikiran dan perasaan.e. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik )

Subdisiplin ini mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasadan otak manusia. Para pakar neurology telah berhasilmenganalisis struktur biologis otak serta telah memberi namapada bagian struktur otak itu. Namun ada pertanyaan yang belumdijawab secara lengkap yaitu apa yang terjadi dengan masukanbahasa dan bagaimana keluaran bahasa diprogramkan dan dibentukdalam otak itu.f. Psikolinguistik Eksperimen

Subdisiplin ini meliputi dan melakukan eksperimen dalamsemua kegiatan bahasa dan berbahasa pada satu pihak danperilaku berbahasa dan akibat berbahasa pada pihak lain.g. Psikolinguistik Terapan

Subdisiplin ini berkaitan dengan penerapan dari temuanenam subdisiplin psikolinguistik di atas kedalam bidangtertentu yang memerlukannya. Yang termasuk subdisiplin iniialah psikologi, linguistik, penuturan dan pemahaman,pembelajaran bahasa, neurologi, komunikasi dan sastra.

24

III.PENUTUPSimpulan

Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-prosesmental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa.Psikolinguistik mempelajari empat topik utama, yaitu : (a)komprehensi, (b) produksi, (c) landasan biologis sertaneurologis yang membuat manusia bisa berbahasa, dan (d)pemerolehan bahasa.

Psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yangberminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yangberkecimpung dalam linguistik. Dilanjutkan dengan adanyakerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dankemudian muncullah pakar-pakar psikolinguistik sebagaidisiplin ilmu.

Perkembangan ilmu psikolinguistik dibagi menjadi empattahap : (1) tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3) tahapkognitif, dan (4) tahap teori psikolinguistik, realitapsikologis, dan ilmu kognitif.Kajian-kajian yang menjiwai lingkupan psikolinguistikadalah :

1.      Proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran2.      Akuisisi bahasa (Pemerolehan Bahasa)3.      Pola tingkah laku berbahasa4.      Asosiasi verbal dan persoalan makna5.      Proses bahasa pada orang yang abnormal6.      Persepsi, ujaran dan kognisi

Subdisiplin psikolinguistik adalah sebagai berikut :a.Psikolinguistik Teoritisb. Psikolinguistik Perkembanganc. Psikolinguistik Sosiald. Psikolinguistik Pendidikane. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik )f. Psikolinguistik Eksperimeng. Psikolinguistik Terapan

25

DAFTAR PUSTAKA

verniruing.blogspot.comThomas A. Sebeok dan Charles E. Osgood yang berjudul Psycolinguistics : A Survey of Theory and Research Problems

omaliamalia .blogspot.com/2012/03/psikolinguistik.html  Dardjowdjojo, Soenjono, Psikolinguistik Pemahaman Bahasa Manusia, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2003.Guntur, Herry, Taringan, Psikolinguistik, Angkasa, Bandung, 1986.

26

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi olehmasyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaituseperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai

sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:

# BILL ADAMSBahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks

inter-subjektif

# WITTGENSTEINBahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas,

dan memiliki bentuk dan struktur yang logis

# FERDINAND DE SAUSSUREBahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap

kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yanglain

# PLATOBahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata

(nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ideseseorang dalam arus udara lewat mulut

# BLOCH & TRAGERBahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu

suatu kelompok sosial bekerja sama.

# CARROLBahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa

yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasiantar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama

kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidupmanusia

# SUDARYONOBahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehinggaketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber

terjadinya kesalahpahaman.

# SAUSSUREBahasa adalah objek dari semiologi

# Mc. CARTHYBahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir

27

# WILLIAM A. HAVILANDBahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu

menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasaitu

Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapaahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa

dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan olehsetiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama

bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyaifungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.

28