Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INFEKSI HELICOBACTER PYLORI
PADA LESI GASTRITIS YANG DIDIAGNOSA DENGAN
PEWARNAAN HISTOKIMIA GIEMSA DAN
IMUNOHISTOKIMIA HELICOBACTER PYLORI
DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS
KEDOKTERAN USU MEDAN
TESIS
Oleh:
B E T T Y
117041094
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
INFEKSI HELICOBACTER PYLORI
PADA LESI GASTRITIS YANG DIDIAGNOSA DENGAN
PEWARNAAN HISTOKIMIA GIEMSA DAN
IMUNOHISTOKIMIA HELICOBACTER PYLORI
DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS
KEDOKTERAN USU MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik Patologi Anatomi
dalam Program Magister Kedokteran Klinik
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Oleh:
B E T T Y
117041094
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
Judul Tesis : Infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis yang didiagnosa
dengan Pewarnaan Histokimia Giemsa dan Imunohistokimia
Helicobacter pylori di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran USU Medan
Nama : Betty
No. Register : 117041094
Program Studi : Program Pendidikan Magister Klinik Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Dr. H. Delyuzar, Sp.PA(K) Dr. H. Soekimin, Sp. PA
Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Dekan,
Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH
Tanggal Lulus: 5 Juli 2012
Universitas Sumatera Utara
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
ridho dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Tesis dengan judul
“Infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis yang didiagnosa dengan Pewarnaan
Histokimia Giemsa dan Imunohistokimia Helicobacter pylori di Laboratorium Patologi
Anatomi Fakultas Kedokteran USU Medan” yang merupakan salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Strata dua (S2) pada Program Pendidikan
Magister Klinik di Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Medan.
Proses penulisan tesis ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan
doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ucapan terimakasih saya sampaikan
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. DR. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc.(CTM), Sp.A(K)., selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Gontar A. Siregar, Sp. PD. KGEH., selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Bapak Prof. DR. Dr. Chairuddin P. Lubis, Sp.A(K), selaku Ketua Program Studi
Magister Klinik Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. H. Joko S. Lukito, Sp.PA, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan
pemikiran di tengah-tengah kesibukan beliau dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Bapak Dr. H. Soekimin, Sp.PA, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang selalu
sabar dalam membimbing, memberikan masukan dan dukungan dalam
menyelesaikan tesis ini.
Universitas Sumatera Utara
ii
6. Pimpinan dan seluruh staf di Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak memberi arahan, saran,
semangat dan dorongan yang tiada henti-hentinya dalam penyelesaian tesis ini.
7. Seluruh tenaga laboran (Nafiah, Yusni, Sumitro) di Laboratorium Patologi
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang
menyediakan waktu dan bantuan tenaga untuk penulis dalam menyelesaikan
tulisan tesis ini.
8. Ibu Maya Fitria, SKM, M.Kes selaku pembimbing statistik yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan dalam penyusunan tesis ini dan pengolahan data statistik yang
ada
9. Seluruh tenaga administrasi dan rekan-rekan mahasiswa di lingkungan Program
Studi Magister Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan
yang selalu member semangat dan dorongan dalam menyelesaikan tesis ini.
10. Terima kasih yang tulus saya persembahkan kepada ibunda terkasih Murniaty,
ibu mertua saya Lina, dan suami yang tercinta Andy, SE., MBA., serta ke-2
putra putri yang saya sayangi Ericko Govardi dan Steffie Goviani yang
merupakan sumber inspirasi, sehingga penulis dapat menyelesaikantesis ini.
11. Kepada semua pihak yang penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu,
semoga apa yang diberikan mendapat balas dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan dapat menambah wawasan serta menciptakan ide untuk penelitian selajutnya.
Medan, 23 Juli 2012
Penulis,
Betty
Universitas Sumatera Utara
iii
Infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis
yang didiagnosa dengan Pewarnaan Histokimia Giemsa dan Imunohistokimia
Helicobacter pylori di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU
Medan
Betty
Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Latar belakang: Infeksi Helicobacter pylori, sekarang dianggap sebagai penyebab
utama gastritis antral aktif dan banyak penelitian yang menguhbungkan mikroba ini
sebagai etiologi tukak duodenum dan kanker lambung.
Metode: Sediaan histologi dari 42 biopsi lambung pasien diwarnai dengan dua metode
pewarnaan (histokimia Giemsa dan anti-H pylori antibody immunostain /
imunohistokimia H. pylori) dan dinilai secara „blinded‟dan secara terpisah oleh dua
orang pemeriksa.
Hasil: Ada 42 kasus yang dimasukkan dalam penelitian ini yang berumur anatara 16-75
tahun (umur rata-rata 51,05). Dua puluh delapan diantaranya adalah laki-laki,
sedangakan wanita 14 orang, dengan perbandingan antara laki-laki dan wanita adalah 2 :
1. Dua puluh kasus dengan Helicobacter pylori tertapil dengn kedua tehnik pewarnaan,
dan sepuluh kasus tidak teridentifikasi pada kedua metode pewarnaan ini, baik dengan
pewarnaan histokimia Giemsa, maupun anti-H pylori antibody immunostain or
immunohistokimia H. pylori. Dari ke-42 kasus ini, 12 kasus diantaranya menunjukkan
hasil yang negatif dengan pewarnaan histokimia Giemsa, namun pada pewarnaan
immunohistokimia H. pylori menunjukkan hasil yang positif. Kedua pemeriksa
menyetujui bahwa metode pewarnaan imunohistokimia H. pylori (76,2%) lebih baik
dibandingkan pewarnaan histokimia Giemsa (47,6%). Sensitifitas dari kedua metode
pewarnaan adalah 100%, sementara spesifisitas imunohistokimia H. pylori 45,4%.
Kesimpulan: Bila dijumpai H pylori, pemeriksaan yang teliti hampir selalu
menggunakan pewarnaan ini. Dan pewarnaan Giemsa merupakan metode yang dipilih
karena sensitive, lebih muran dan mudah untuk dilakukan.
Kata kunci: H. pylori, pewarnaan histokimia Giemsa, pewarnaan imunohistokimia H.
pylori
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Background: Infection by Helicobacter pylori has been established as the major cause
of chronic gastritis, and is important in the pathogenesis of other gastroduodenal
diseases such as peptic ulceration, gastric lymphoma, and gastric cancer.
Methods: Histological sections from 42 gastric biopsies from patients were stained with
the two stainning methods (histochemical Giemsa and anti-H pylori antibody
immunostain or immunohistochemical H. pylori) and these were assessed blindly and
independently by two observers.
Results: The 42 cases recruited in this study were aged between 16 and 75 (mean age of
51,05). There were 28 males and 14 females giving a male to female sex ratio of 2 : 1.
Twenty cases of Helicobacter pylori were demonstrated by both techniques and ten
cases are not identified by the two staining methods. Of the 42 cases, 12 cases
histochemistry stain could not demonstrate the bacteria, but they were identified with
anti-H pylori antibody immunostain. And the remaining 12 cases had result negative in
histochemical Giemsa, but positive in immunohistochemical H. pylori stain.
Interobserver agreement was the immunohistochemical H. pylori or antibody method
(76,2%) better than Giemsa (47,6%). The sensitivity of the both staining methods was
100%, while the specificity of immunohistochemistry H. pylori was 45,4%.
Conclusions: When H pylori are present, careful examination will almost always reveal
them, whichever of these stains is used. However, the Giemsa stain is the method of
choice because it is sensitive, cheap and easy to perform.
Key words: H. pylori, histochemical Giemsa stain, immunohistochemical H. pylori
stain.
Universitas Sumatera Utara
CURRICULUM VITAE Nama : dr. Betty, Sp.PA
NIP : 19681009 199903 2 002
Tempat/ Tgl Lahir : Binjai, 9 Oktober 1968
Jenis Kelamin : Wanita
Pekerjaan : Staf Pengajar Dept. Patologi Anatomi FK USU
Status : Menikah
Alamat : JL. Jend. A. Yani No. 21-AF
Binjai – 20711, indonesia
Telepon : 061- 8822017 / HP. 0811652225
Email : [email protected]
Nama suami : Andy, SE. MBA
Nama anak : 1. Ericko Govardi
2. Steffie Goviani
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. SD Methodist Binjai – tahun 1974 - 1980 2. SMP Methodist Binjai – tahun 1980 - 1983 3. SMA Methodist Binjai – tahun 1983 - 1986 4. Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Medan – tahun 1986 -
1994. 5. Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara – tahun 2004 - 2008. 6. Pendidikan Program Magister Kedokteran Klinis Universitas Sumatera Utara
Medan tahun 2011 – 2012. RIWAYAT PEKERJAAN :
1995 – 1998 : Dokter PTT di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai 1997 – 2008 : Praktek Dokter Umum 1999 – 2007 : Praktek dokter PNS di Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai 2008 – sekarang : Staf Pengajar Dept. Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, Medan. 2008 – sekarang : Praktek Dokter Spesialis PA. 2011 – sekarang : Sekretaris Program Studi di Departemen Patologi Anatomi
FK-USU Medan
Universitas Sumatera Utara
v
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ……….…………………………………………… i
Abstrak ……………………………………………………………. iii
Daftar isi ………………………………………………………….. v
Daftar Gambar ……………………………………………………. viii
Daftar Tabel ………………………………………………………. ix
Daftar Singkatan ………………………………………………….. x
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………… 1
1.1. Latar belakang …………………………………
1.2. Rumusan masalah ……………………………..
1.3. Hipotesa penelitian …………………………….
1.4. Tujuan penelitian ………………………………
1.4.1. Tujuan umum …………………………
1.4.2. Tujuan khusus ………………………..
1.5. Manfaat penelitian ……………………………..
1
3
3
3
3
4
4
Bab 2 Tinjauan Pustaka …………………………………… 5
2.1. Lambung ………………………………………..
2.1.1. Anatomi …........……………………….
2.1.2. Histologi ………………………………
2.2. Gastritis …………………………………………
2.2.1. Gastritis akut ………………………….
2.2.2. Gastritis kronis ……………………......
2.2.3. Gastritis Helicobacter pylori ………….
2.2.4. Metaplasia …………………………….
2.2.5. Gastritis Atrofi ………………………..
2.2.6. Displasia ………………………………
5
5
6
9
9
11
13
22
23
24
Universitas Sumatera Utara
vi
2.3. Tukak peptik ……………………………………
2.4. Kanker lambung ………………………………..
2.4.1. Lesi pre-kanker ……………………….
2.4.2. Kanker Dini Lambung …………….....
2.4.3. Kanker Lnajut Lambung ……………..
2.5. Kerangka teori ………………………………….
25
27
30
30
31
33
Bab 3 Metodologi Penelitrian ………………………………
3.1. Rancangan penelitian …………………………...
3.2. Tempat dan waktu penelitian …………………..
3.2.1. Tempat penelitian …………………….
3.2.2. Waktu penelitian ……………………..
3.3. Subjek penelitian ……………………………….
3.3.1. Populasi ………………………………
3.3.2. Sampel penelitian …………………….
3.4. Jumlah sampel ………………………………….
3.5. Kriteria penelitian ………………………………
3.5.1. Kriteria inklusi ……………………......
3.5.2. Kriteria eksklusi ………………………
3.6. Kerangka operasional …………………………..
3.7. Variabel penelitian ……………………………..
3.8. Definisi operasional ……………………………
3.9. Cara kerja ………………………………………
3.10. Alat dan bahan penelitian ……………………..
3.11. Instrumen penelitian …………………………..
3.12. Analisa data ……………………………………
34
34
34
34
34
34
34
34
35
35
35
36
37
37
37
38
43
43
44
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………... 46
4.1. Hasil penelitian ………………………………… 46
Universitas Sumatera Utara
vii
4.2. Pembahasan …………………………………….. 49
Bab 5 Kesimpulan dan Saran ……………………………… 52
Daftar Pustaka …………………………………………………….. xi
Lampiran …………………………………………………………..
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Pembagian daerah anatomi lambung ……………………. 5
2.2. Diagram dari empat daerah anatomi dan tiga daerah
histologik lambung ……………………………………….
8
2.3. Mekanisme jejas dan pertahanan pada lambung ………… 11
2.4. Helicobacter pylori ……………………………………… 14
2.5. Pulau patogenisitas cag ………………………………….. 16
2.6. Interaksi antara pathogen-host di dalam patogenesis
infeksi Helicobacter pylori ………………………………
17
2.7. Gastritis Helicobacter pylori …………………………….. 20
2.8. H. pylori yang melekat pada epitel lambung ……………. 22
2.9. Perjalanan alamiah infeksi Helicobacter pylori …………. 28
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Jumlah sampel gastritis yang digunakan dalam penelitian
berdasarkan jenis kelamin………………………………...
46
4.2. Distribusi umur dari seluruh sampel gastritis yang
digunakan dalam penelitian……………………………….
47
4.3. Penemuan infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis
dengan pewarnaan histokimia Giemsa……………………
48
4.4. Infeksi Helicobacter pylori pada lesi gastritis yang
ditemukan dengan pewarnaan imunohistokimia
Helicobacter pylori………..…………….…………………
48
4.5. Pengukuran sensitifitas dan spesifisitas pewarnaan
histokimia Giemsa dan imunohistokimia Helicobacter
pylori dalam menemukan infeksi Helicobacter pylori
pada lesi gastritis dengan uji Chi-square ………………
49
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR SINGKATAN
AP-1 Activator Transcription Factor Protein 1
cag–PAI The cag pathogenicity island
EC Enterochromaffin
ECL Enterochromaffin-like
IBD Inflammatory Bowel Disease
IF-ɤ Interferon - ɤ
IL-8 Interleukin-8
KDL Kanker dini lambung
KLL Kanker Lanjut Lambung
MHC Major Histocompatibility Complex
MAP Mitogen associated Protein Kinase
MALT Mucosa-associated Lymphoid Tissue
NSAID Non Steroid Anti Inflammatory Drugs
NFk B Nuclear Factor Kappa B
PAS Peroxidase Amino Synthese
TNF-α Tumor Necroting Factor
Universitas Sumatera Utara