Upload
unpam
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Hak dan Kewajiban Warga Negara TerhadapHukum
Dosen Pembimbing: Bambang Santoso
Disusun Oleh :
AdeYuniar Irmayanti 2014051938Agus Karyanto 2014055989Bayu Barjah 2014053925Dimas Agung P. 2014055248Herni Noviyana 2014052328Lila Nurchairani 2014054858Muhammad Sidik 2014054869Nurul Nadia Putri 2014055774Rama Rian S. 2014054721Rizka Cahya Indri K. 2014054706Saptana Dasa Kartika 2014055898Syifa Lisani Syahsiah O. 2014052669
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl.Surya Kencana No.1 Pamulang – Tangerang
Selatan
Telp/Fax: 021.741 2566 – 7470985 | http :
//www.unpam.ac.id
2014
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kami,
sehingga laporan hasil makalah ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya,
para sahabatnya, dan para pengikut ajarannya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan kepada kami,
sehingga laporan hasil makalah ini dapat
terselesaikan.
Demi tersusunnya hasil karya yang lebih baik maka
kami bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
Akhirnya, dengan terselesaikannya makalah ini,
semoga dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan
menjadi amal ibadah yang baik bagi kami. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pamulang, 10 Januari
2015
Penulis
i
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.............................................iDAFTAR ISI................................................ii
BAB I......................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................11.2 RUMUSAN MASALAH..................................21.3 TUJUAN PENULISAN.................................2BAB II.....................................................3
2.1 PENGERTIAN HAK, KEWAJIBAN, DAN WARGA NEGARA......32.2 HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA ATAU PEMERINTAH.........72.3 MENGENAI PASAL 27 AYAT 2 UUD 1945................82.4 HUKUM DAN SUMBER HUKUM DI INDONESIA.............102.5 SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA......................12BAB III...................................................15
3.1 KESIMPULAN......................................153.2 SARAN...........................................16DAFTAR PUSTAKA............................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Latar belakang penulisan makalah ini untuk
menjelaskan bahwa hak dan kewajiban merupakan suatu hal
yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik
harus dijalankan dengan seimbang . Hak merupakan segala
sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih
berada dalam kandungan , sedangkan kewajiban merupakan
suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut . Jika hak dan kewajiban
tidak berjalan secara seimbang dalam praktik
kehidupan , maka akan terjadi suatu ketimpangan yang
akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan
kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa , maupun bernegara.
Sedangkan hukum merupakan pedoman bagi suatu
Bangsa/Negara. Dengan adanya hukum menjadi dasar
kehidupan merupakan peran penting, Jika tidak ada hukum
penguasa bebas dan rakyat menderita.
1
Dengan dibuatnya makalah ini semoga bisa menambah
wawasan pembaca mengenai Hak dan Kewajiban Warga
Negara Terhadap Hukum. Juga agar pembaca memahami makna
Hukum di Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk
merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada
pembahasan dalam makalah . Ada pun rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah , sebagai berikut :
a. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara
b. Siapakah yang berhak menjadi warga Negara
Indonesia
c. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
d. Makna Hukum dan Sumber Hukum di Indonesia
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
2
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk
mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan
masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan
makalah , sebagai berikut :
a. Memahami pengertian akan hak dan kewajiban warga
negara.
b. Memahami siapa – siapa saja yang memiliki hak
menjadi warga negara Indonesia.
c. Mengetahui tentang apa saja yang menjadi Hak dan
Kewajiban sebagai warga Indonesia.
d. Mengerti tentang sumber sumber hukum di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 PENGERTIAN HAK, KEWAJIBAN, DAN WARGA
NEGARA
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak
untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga
negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada
umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban .
Contoh Hak Warga Negara Indonesia :
a) Setiap warga negara berhak mendapatkan
perlindungan hukum.
b) Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
c) Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama
di mata hukum dan di dalam pemerintahan.
d) Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk
dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-
masing yang dipercayai.
e) Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan
dan pengajaran.
f) Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah
negara kesatuan Indonesia atau NKRI dari serangan
musuh.
g) Setiap warga negara memiliki hak sama dalam
kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.
4
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap
sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga
negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk
didapat .Kewajiban pada umumnya mengarah pada
suatu keharusan atau kewajiban bagi individu
dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut .
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :
a) Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk
berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
b) Setiap warga negara wajib membayar pajak dan
retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (pemda).
c) Setiap warga negara wajib mentaati serta
menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan
dengan sebaik-baiknya.
d) Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan
patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara Indonesia.
e) Setiap warga negara wajib turut serta dalam
pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa
5
kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih
baik
Kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 :
Membayar pajak.
Membela pertahanan dan keamanan.
Menghormati hak asasi.
Menjunjung hukum dan pemerintahan.
Ikut serta membela negara.
Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.
Wajib mengikuti pendidikan dasar
Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan HAK dan
KEWAJIBAN warga Negara dalam UUD 1945 :
Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga Negara pada ayat 2, syarat –
syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn
undang-undang.
Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan
kedudukan nya didalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-
tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
6
Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dgn lisan dan
sebagainya ditetapkan dgn undang-undang.
Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga negara
untuk ikut serta dalam pembelaan negara dan ayat 2
mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan UU.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat
diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui
Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk
menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan
mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam
wilayah negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk sebuah
negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.
Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah
anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu
sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga
diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “ warga
negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain
yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
7
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan
perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian
dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung
dan penanggung jawab kemajuan dan kemunduran suatu
negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi
anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan
oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum
negara menentukan siapa yang menjadi warga negara,
maka negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak
kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD
1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang
tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikian
menjadi :
a.Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
b.Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal
dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa
8
(surat ijin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat
suatu negara yang dituju) yang diberikan negara
melalui kantor imigrasi.
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi
warga negara, digunakan 2 kriterium,yaitu :
Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi
menjadi 2, yaitu:
a.Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau
disebut pula Ius Sanguinis. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara
berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di
manapun ia dilahirkan.
b.Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran
atau Ius Soli. Di dalam asas ini, seseorang
memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara
tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang
tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan
secara bersama dengan mengutamakan salah satu,
tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara
Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan
terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride)
atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali
(a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk
9
menentukan kewarga negaraan seseorang digunakan 2
stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di
atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.
Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan
(pelaksanaan stelsel aktif).
Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak
kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).
Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu
proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-
syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain
2.2 HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA ATAU PEMERINTAH
Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa
yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau
pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan
kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan
nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945.
1. Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :
a) Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan
keamanan.
b) Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai
hajat hidup orang banyak.
c) Memaksa warga negara taat akan hukum yang
berlaku.
10
2. Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :
a) Melindungi wilayah dan warga negara.
b) Memajukan kesejahteraan umum.
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan perdamaian abadidan keadilan sosial.
e) Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama
f) Membiayai pendidikan dasar.
g) Menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.
h) Memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 %
dari anggaran belanja negara dan belanja daerah.
i) Memajukan pendidikan dan kebudayaan.
j) Mengembangkan sistem jaminan sosial.
k) Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kebudayaan nasional.
l) Menguasai cabang-cabang produksi penting bagi
negara dan menguasai hidup orang banyak
m) Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi
kemakmuran rakyat.
n) Memelihara fakir miskin.
o) Mengembangkan sistem jaminan sosial.
p) Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan
publik yang layak.
2.3 MENGENAI PASAL 27 AYAT 2 UUD 1945
11
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut menjelaskan
bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara
berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang
layak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan
bernegara .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang
dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak .
Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan
dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti :
pangan , sandang , dan papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya
angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan
kewajiban . Disisi lain , masih terdapat pula hak yang
kian tak bersambut dengan kewajiban yang telah
dilakukan . Kedua hal tersebut merupakan pemicu
terjadinya ketimpangan antara hak untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban
yang tak kunjung dilaksanakan .
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi
dengan kewajiban , pada umumnya disebabkan oleh adanya
sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu bidang
pekerjaan . Sifat malas tersebut dapat menghambat
individu sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih
produktif dan inovatif yang menyebabkan tertundanya
12
penghidupan yang layak , sedangkan kurangnya kemampuan
memicu pola pikir individu menjadi pesimistis yang
menyebabkan individu tidak dapat bergerak kearah
tingkat kehidupan yang lebih layak .
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan
kewajiban yang telah dilakukan , pada umumnya
disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak
pemerintah maupun swasta atas upah yang tidak sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan .
Hal tersebut , dapat memicu gejolak masyarakat
atas terjadinya ketimpangan akan hak dengan kewajiban .
Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa
ketidakpuasan terhadap ketimpangan tersebut yang
menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja
. Fenomena tersebut merupakan hal yang seharusnya tidak
perlu dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “ Tiap - tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan “ . Bunyi ayat pasal tersebut secara
teori telah dijelaskan dalam UUD 1945 , namun secara
praktik belum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan akan
pasal tersebut telah dilaksanakan dengan baik . Hal
tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat
pengangguran dan warga negara dengan tingkat kehidupan
yang kurang layak . Pengangguran dapat disebabkan oleh
berbagai macam hal , terutama tingkat pendidikan dan
kemampuan . Hal tersebut merupakan pemicu terbesar dari
13
tingginya tingkat pengangguran . Tingginya angka
tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya
ketidakefisienan terhadap kegiatan produksi yang
mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan yang
layak bagi warga negara .
Disisi lain , tingkat kehidupan yang kurang layak
dapat disebabkan oleh sifat malas dari warga negara
tersebut yang tidak ingin mencoba merubah tingkat
kehidupannya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya .
Pada umumnya , warga negara demikian terfokus untuk
menunggu uluran tangan dari individu lain maupun
pemerintah , tanpa melakukan suatu usaha sebagai
kewajiban untuk memenuhi hak penghidupan yang layak .
2.4 HUKUM DAN SUMBER HUKUM DI INDONESIA
Hukum adalah Aturan – aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan yang dibuat pemerintah /
penguasa negara guna menjadi pedoman untuk masyarakat.
Unsur Hukum :
Aturan tentang tingkah laku masyarakat
Berisi larangan
Bersifat memaksa
Sumber-sumber Hukum Tata Negara Indonesia, antara
lain :
Undang-Undang Dasar 1945
14
UUD 1945 sebagai sumber hukum, yang merupakan
hukum dasar tertulis yang mengatur masalah
kenegaraan dan merupakan dasar ketentuan-ketentuan
lainnya.
Ketetapan MPR
Dalam Pasal 3 UUD 1945 ditentukan bahwa Majelis
Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-Undang
Dasar dan Garis-Garis Besar Haluan Negara. Dengan
istilah menetapkan tersebut maka orang
berkesimpulan, bahwa produk hukum yang dibentuk
oleh MPR disebut Ketetapan MPR.
- Undang-undang/peraturan pemerintah pengganti
undang-undang
Undang-undang mengandung dua pengertian, yaitu :
a. undang-undang dalam arti materiel : peraturan
yang berlaku umum dan dibuat oleh penguasa, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
b. undang-undang dalam arti formal : keputusan
tertulis yang dibentuk dalam arti formal sebagai
sumber hukum dapat dilihat pada Pasal 5 ayat (1)
dan pasal 20 ayat (1) UUD 1945.
Peraturan Pemerintah
Untuk melaksanakan undang-undang yang dibentuk
oleh Presiden dengan DPR, oleh UUD 1945 kepada
presiden diberikan kewenangan untuk menetapkan
15
Peraturan Pemerintah guna melaksanakan undang-
undang sebagaimana mestinya. Dalam hal ini berarti
tidak mungkin bagi presiden menetapkan Peraturan
Pemerintah sebelum ada undang-undangnya,
sebaliknya suatu undang-undang tidak berlaku
efektif tanpa adanya Peraturan Pemerintah.
Keputusan Presiden
UUD 1945 menentukan Keputusan Presiden sebagai
salah satu bentuk peraturan perundang-undangan.
Bentuk peraturan ini baru dikenal tahun 1959
berdasarkan surat presiden no. 2262/HK/1959 yang
ditujukan pada DPR, yakni sebagai peraturan
perundang-undangan yang dibentuk oleh presiden
untuk melaksanakan Penetapan Presiden. Kemudian
melalui Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, Keputusan
Presiden resmi ditetapkan sebagai salah satu
bentuk peraturan perundang-undangan menurut UUD
1945. Keputusan Presiden berisi keputusan yang
bersifat khusus (einmalig) adalah untuk
melaksanakan UUD 1945, Ketetapan MPR yang memuat
garis-garis besar dalam bidang eksekutif dan
Peraturan Pemerintah.
- Peraturan pelaksana lainnya
Yang dimaksud dengan peraturan pelaksana lainnya
adalah seperti Peraturan Menteri, Instruksi
Menteri dan lain-lainnya yang harus dengan tegas
16
berdasarkan dan bersumber pada peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
Convention (Konvensi Ketatanegaraan)
Konvensi Ketatanegaraan adalah perbuatan kehidupan
ketatanegaraan yang dilakukan berulang-ulang
sehingga ia diterima dan ditaati dalam praktek
ketatanegaraan. Konvensi Ketatanegaraan mempunyai
kekuatan hukum yang sama dengan undang-undang,
karena diterima dan dijalankan, bahkan sering
kebiasaan (konvensi) ketatanegaraan menggeser
peraturan-peraturan hukum yang tertulis.
Traktat
Traktat atau perjanjian yaitu perjanjian yang
diadakan dua negara atau lebih. Kalau kita amati
praktek perjanjian internasional bebrapa negara
ada yang dilakukan 3 (tiga) tahapan, yakni
perundingan (negotiation), penandatanganan
(signature), dan pengesahan (ratification).
Disamping itu ada pula yang dilakukan hanya dua
tahapan, yakni perundingan (negotiation) dan
penandatanganan (signature).
Kelembagaan Negara Berdasarkan UUD 1945
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden dan Wakil Presiden
17
3. Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
4. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
6. Mahkamah Agung (MA)
2.5 SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
Sistem pemerintahan Negara yang ditegaskan dalam
UUD 1945 beserta Penjelasannya yaitu :
a.Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas
Hukum (rechtsstaat);
Negara Indonesia berdasarkan atas Hukum
(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan
belaka (Machtsstaat).
Mengandung arti bahwa negara, termasuk di
dalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga negara
yang lain dalam melaksanakan tindakan-tindakan
apapun, harus dilandasi oleh hukum atau harus
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
b.Sistem Konstitusional, yang berarti bahwa
pemerintahan berdasar atas sistem Konstitusi
(Hukum Dasar); jadi tidak bersifat kekuasaan
yang tidak terbatas (absolutismus);
Sistem ini memberikan ketegasan bahwa cara
pengendalian pemerintahan dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan konstitusi, yang dengan
sendirinya juga oleh ketentuan-ketentuan dan
18
hukum lain yang merupakan produk
konstitusional, seperti garis besar haluan
negara, undang-undang dan sebagainya.
c.Kekuasaan Negara yang tertinggi berada di
tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR);
Kedaulatan Rakyat dipegang oleh suatu badan,
bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat, sebagai
penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, MPR
mempunyai tugas dan wewenang yang sangat
menentukan jalnnya negara dan bangsa, yaitu
berupa :
- menetapkan undang-undang dasar;
- menetapkan garis-garis besar dari haluan
negara;
- mengangkat presiden dan wakil presiden
d.Presiden ialah Penyelenggara Pemerintah Negara
yang tertinggi di bawah MPR;
Penjelasan UUD 1945 menyatakan :
"Di bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat,
presiden ialah penyelenggara pemerintah negara
yang tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahan
negara, kekuasaan dan tanggung jawab adalah di
tangan presiden (concentration of power and
responsibility upon the President". Oleh karena
itu presiden adalah mandataris MPR, presidenlah
yang memegang tanggung jawab atas jalnnya
19
pemerintahan yang dipercayakan kepadanya dan
tanggung jawab itu adalah kepada MPR bukan
kepada badan lain.
e.Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR);
Menurut sistem pemerintahan, presiden tidak
bertanggung jawab kepada DPR tetapi presiden
bekerja sama dengan dewan. Dalam hal pembuatan
undang-undang dan menetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara presiden harus
mendapatkan persetujuan DPR.
f.Menteri Negara ialah pembantu Presiden; Menteri
Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR;
Pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri
negara sepenuhnya wewenang presiden. Menteri-
menteri bertanggungjawab kepada presiden.
g.Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas,
karena Kepala Negara harus bertanggung jawab
kepada MPR dan kecuali itu ia harus
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR;
Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945
menyatakan :
"Meskipun kepala negara tidak bertanggung jawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat, ia bukan
"diktator", artinya kekuasaan tidak tak
terbatas. Kunci sistem ini bahwa kekuasaan
presiden tidak tak terbatas ditekankan lagi
20
dalam kunci sistem yang ke 2 sistem
Pemerintahan Konstitusional, bukan bersifat
absolut dengan menunjukkan fungsi/peranan DPR
dan fungsi/peranan para menteri, yang dapat
mencegah kemungkinan kemerosotan pemerintahan
di tangan presiden ke arah kekuasaan mutlak
(absolutisme).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
21
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota
warga negara sejak masih berada didalam kandungan ,
sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan atau
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut . Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang
terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik harus
dijalankan dengan seimbang .
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut menjelaskan
bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara
berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang
layak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan
bernegara . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang
dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak .
Sedangkan hukum ialah Aturan – aturan yang
mengandung pertimbangan kesusilaan yang dibuat
pemerintah / penguasa negara guna menjadi pedoman untuk
masyarakat.
Sumber-sumber Hukum Tata Negara Indonesia,
diantaranya UUD 1945; Ketetapan MPR; Peraturan
Pemerintah; Keputusan Presiden; Convention; dan
Traktat. Kelembagaan Negara Berdasarkan UUD 1945, yaitu
22
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR); Presiden dan
Wakil Presiden; Dewan Pertimbangan Agung (DPA); Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR); Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK); dan Mahkamah Agung (MA).
3.2 SARAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang
saling terkait , sehingga pelaksanaan hal tersebut
harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak
masyarakat yang tidak diinginkan .
Hukum yang telah ada di Indonesia seharusnya bisa
diterapkan dengan baik pula. Maka dari itu, sebagai
Warga Negara tentu kita harus mengikuti aturan
tersebut guna menjalankan apa yang telah lembaga Negara
buat yaitu berupa hukum. Dan saran untuk Pemerintah
adalah bersikap tegas kepada siapa saja pelanggar hukum
dengan tidak membeda-bedakan jabatan, harta atau
status.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
http://ariaaja.wordpress.com/2011/05/11
http://hakkitani.blogspot.com/
http://costoendnow.blogspot.com
http://heriimarun.blogspot.com/
24