Upload
unpad
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Teori Informasi dan Kepustakaan
Perihal : Pengertian ( Ilmu,Pengetahuan,Ilmu Pengetahuan,Teori,dan Ilmiah )
Untuk Memenuhi Tugas Harian
Dosen Mata Kuliah :
Oleh
Nama : Risma Intani Pertiwi
NPM : 210210130098
Kelas : DIIP-B
Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Program Sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran 2014
Jl.Raya Bandung –Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Telp.022-842888
2
A.Apa itu ilmu?
Pengertian ilmu menurut Muhammad Izzudin Taufiq dalam bukunya “Pemahaman dan
Sistem dalam Psikologi (Rekonstruksi ilmu)” menyatakan bahwa :
“Ilmu adalah suatu cabang dari beragam pengetahuan dan kajian.Ia adalah cabang yang
berkaitan dengan verifikasi ataupun pengujian hakikat,metode,dan konsep dasar yang
dikaji melalui eksperimen dan premis.” (2006;209)
Pengertian ilmu menurut Webster’s New Twentieth Century Dictionary of English
Laguage 1996,hlm.1662.dinukil dari Ushul Bahts’llm wa Manahijuhu,Dr.Ahmad
Badry,cetakan kedua ( Kuwait : Wakallah Press,1875),hlm.17.
“Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan,pengkajian dan
eksperimen,dengan tujuan menetapkan hakikat,landasan dasar ataupun asal-usulnya.”
Pengertian ilmu menurut Jujun S.Suriasumantri dalam bukunya “Ilmu dalam Perspektif “
mengatakan bahwa :
“Pada fase empiris rasional ilmu adalah sekedar apa yang dicapai,ilmu tak dirasakan
sebagai suatu tantangan.Dalam fase empiris rasional,Aristoteles mengatakan bahwa ilmu
adalah kebijaksanaan yang mengajarkan bagaimana manusia harus mengarahkan
Negara.” (2001;233)
Pengertian ilmu menurut Kemeny ( dalam Jujun S.Suriasumantri,2001:237)
mengemukakan bahwa:
“ Ilmu diartikan sebagai semua pengetahuan yang terhimpun lewat metode – metode
keilmuan.Pengetahuan diperoleh sebagai hasil rentetan daur-daur penyimpul-rampatan
(induksi),penyimpulan kekhasan (deduksi) dan penyahihan (verifikasi/validasi) yang
terus-menerus tak kunjung usai.”
Muhammad Izzudin Taufiq dalam bukunya “Pemahaman dan Sistem dalam Psikologi
(Rekonstruksi ilmu)” menyatakan bahwa :
“Ilmu adalah suatu keyakinan dengan realitas yang ada dan ilmu adalah menelusuri
hakikat sesuatu atau mengungkapkan karakteristik sesuatu dengan optimal.”(2006 ; 209)
Dr.Fu’ad Abu Hatab menyimpulkan pendapat Thomas Khun dalam bukunya “Bunyah ats-
Tsawarits al-ilmiah “mengatakan bahwa :
“ilmu bukanlah suatu himpunan,namun suatu pergantian yang melewati masa-masa
tenang,maka aktivitas keilmuan berjalan dengan lancar karena keilmuan dapat mengacu
3
kepada teori-teori yang diyakininya dan merupakan arahan bagi penelitiannya.(Filsafat
ilmu-premis yang tersirat dan tersurat dalam fenomena keilmuan –problematika yang bias
dikaji-ruang gerak yang terbatas dalam menemukan solusi yang tepat-konsep terbaik
yang merupakan tujuan-waktu yang tepat untuk mengaplikasikan ilmu dan lain
sebagainya.
B.Apa itu pengetahuan?
Menurut W.Gulo dalam bukunya “Metodologi Penelitian” mengatakan bahwa :
“Pengetahuan itu pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang
obyek tertentu.Pengetahuan itu mencakup baik knowledge maupun science,seni dan
teknologi.”(2000;2)
Conny Semiawan,dkk dalam bukunya “ Panorama Filsafat Ilmu” (2007 ; 98 )
berpendapat bahwa “Pengetahuan diperoleh melalui alat piker kita,akal kita karena dalam hati
dan akal manusia terdapat keinginan untuk mengetahui”
Adapun tiga ciri pengetahuan Conny Semiawan,dkk dalam bukunya “ Panorama Filsafat
Ilmu” (2007 ; 99 ) yaitu:
1. Pernyataan harus didasarkan atas pemahaman apriori yang juga didasarkan hasil kajian
empirik.
2. Sistematik dan sistemik didasarkan pada riset atau penyelidikan.
3. Sifat intersubjektif tidak didasarkan pada intuisi namun harus berdasarkan kesepakatan
pengetahuan.
Perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan menurut A.Soni Keraf dan Mikhael Dua
dalam bukunya “Ilmu Pengetahuan sebagai tinjauan filosofis”
“Pengetahuan lebih spontan sifatnya dibanding ilmu pengetahuan yang lebih sistematis dan
reflektif.Pengetahuan mencakup segala sesuatu yang diketahui manusia tanpa perlu
dibakukan secara sistematis.Pengetahuan mencakup penalaran,penjelasan,dan pemahaman
manusia tentang segala sesuatu.Juga mencakup praktek atau kemampuan teknis dalam
memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum dibakukan secara sistematis dan
metodis.”
4
Syarat pengetahuan menurut Conny Semiawan,dkk dalam bukunya “ Panorama Filsafat
Ilmu” (2007 ; 108-111) yaitu:
1. Sebagai dasar pembenaran
2. Memiliki sifat sistematis
3. Intersubjektif
Sebagai dasar pembenaran
Dasar pembenaran mengharuskan seluruh cara kerja ilmiah diarahkan untuk memperoleh
derajat kepastian yang setinggi mungkin.Ini berarti pertama-tama pemahaman akan diuji dalam
suatu cara kerja ilmiah harus dapat dibenarkan dalam suatu a priori ( Sebelum teruji melalui
metode ilmiah ).
Pemahaman itu dapat berasal dari pengetahuan hasil tangkapan empiric ( Menggunakan
kelima indera ),dapat juga hasil pengolahan rasional ( menggunakan berbagai bentuk berpikir )
atau dari keduanya.Kedua cara pengujian itu sendiri harus memiliki dasar pembenaran yang
sudah teruji,sehingga dapat disebut metode ilmiah.
Dan ketiga,setelah teruji dengan metode ilmiah pemahaman tersebut sudah termasuk sebagai
pengetahuan yang seyogyanya dapat diuji secara a posteriori ( melalui metode ilmiah).Sehingga
hal ini pun akan menyebabkan paling tidak sedikitnya
1. Makin tingginya tingkat suatu kebenaran akan pengetahuan
2. Makin berkembang dan bervariasi ilmu
Sistematik
Pengetahuan bersifat sistematik.Maksudnya adalah terdapatnya system dalam susunan
suatu pengetahuan ilmiah ( produk ) dan didalam cara memperoleh pengetahuan tersebut ( proses
atau metode ).Suatu pengakaji atau penelitian ilmiah tidak akan membatasi dirinya hanya pada
suatu bahan informasi saja,melainkan senantiasa meletakan hubungan antara sejumlah bahan
informasi.
Sambil berusaha antara hubungan-hubungan tersebut adalah suatu kebulatan.Dengan
jalan melakukan perbandingan,pemeringkatan dan generalisasi,diusahakan untuk sedapat
mungkin meletakan hubungan yang bersifat sistematik secara horizontal antara berbagai bidang
pengkajian atau penelitian dan isi pengetahuan.
Hubungan yang bersifat sistematik verikal diusahakan juga dengan saling
mempertemukan,dengan sekoheren mungkin,berbagai langkah pengkaji atau penelitian
ilmiah,tahapan-tahapanya berurutan dari penalaran yang analitik dan interpretative,serta berbagai
pertanggungjawaban dan penjelasan ilmiah.
5
Susunan dan pengolahan bahan – bahan informasi secara sistematik membantu
diperolehnya secara kepastian dengan kadar yang tinggi. Kepastian ini juga memperoleh dasar-
dasar yang kuat dengan ditanyakannya kembali secara kritis ,melalui kegiatan sistematik,dasar-
dasar system yang terkait.
Intersubjektif
Pengetahuan yang diperoleh seorang subjek harus melalui verifikasi oleh subjek-subjek
lain supaya lebih terjamin keabsahannya.Makna verifikasi terutama adalah sebagai
mengisyaratkan bahwa bila penelitian yang menghasilkan pengetahuan itu diulang oleh subjek-
subjek lain dengan metode yang sama,maka penelitian itu harus memberikan hasil yang sama
dengan hasil pengetahuan hasil verifikasi itu.Bila tidak ada subjek peneliti lain yang berhasil,atau
bila jumlah yang berhasil itu sedikit sekali,maka sifat intersubjektif tidak dimiliki oleh
pengetahuan itu.
C.Apa Itu Ilmu Pengetahuan ?
Conny Semiawan,dkk dalam bukunya “ Panorama Filsafat Ilmu” mengatakan bahwa :
“Ilmu pengetahuan pada umumnya bersifat universal,dapat dikomunikasikan
(Communicable) dan progresif.” (2007 ; 104 )
A.Soni Keraf dan Mikhael Dua dalam bukunya “Ilmu Pengetahuan sebagai tinjauan
filosofis” mengatakan bahwa :
“ilmu pengetahuan keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara
sistematis.”
Menurut W.Gulo dalam bukunya “Metodologi Penelitian” mengatakan bahwa :
“Ilmu pengetahuan terdiri atas seperangkat teori dalam bidang tertentu.”(2000;4)
Menurut Reza A.Awattimena dalam bukunya “ Filsafat dan Sains Sebuah Pengantar”
mengatakan bahwa ilmu pengetahuan
“Secara umum ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya untuk memahami
makna,metode,struktur logis hokum-hukum dan teori.”( :105)
6
Immanuel Kant (dalam Reza A.Awattimena…..;180 ) mengatakan :
“ilmu pengetahuan adalah upaya memahami dunia sebagaimana tampak bagi kita,bukan
dunia pada dirinya sendiri.”.Maksudnya,terdapat perbedaan yang bersifat mutlak antara
benda-benda pada diri sendiri (numena ),dan benda-benda sebagaimana kita dapat
mengetahui ( fenomena ).Semua hal yang dapat diserap dengan pengalaman inderawi
disebut fenomena.Karena fenomena berada diantara ruang dan waktu .Keberadaan
numena haruslah diandaikan sebagai asumsi logis bagi fenomena,sehingga fenomena bias
diketahui.
Helholtz dan Ernst Cassrier (dalam Reza A.Awattimena…..;180 ) berpendapat bahwa:
“Ilmu pengetahuan adalah hasil analisis struktur-struktur simbolik dari benda
sebagaimana tampak bagi kita,yakni stuktur simbolik dari fenomena.”
Adapun Ernst Mach,seorang filsuf Jerman lainnya menulis buku berjudul “The Analysis of
Sensations” Pada tahun 1886 mengatakan bahwa :
“Ilmu pengetahuan mempresentasikan isi dari kesadaran sebagaimana kesadaran tersebut
diciptakan dari sensasi-sensasi.Akan tetapi ia justru menerima proposisi-proposisi
matematis dan logika.Jadi menurutnya ilmu pengetahuan adalah deskripsi atas fenomena
sensasi-sensasi ,baik dalam bentuk pernyataan atau proposisi matematis.”
Menurut Reza A.Awattimena dalam bukunya “ Filsafat dan Sains Sebuah Pengantar”
mengatakan bahwa
“Pengertian ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-19 memiliki dua kecenderungan
besar.Pertama,dunia bergerak secara mekanis dan ilmu pengetahuan merumuskan suatu
teori tentang bagaimana dunia yang mekanis itu bekerja.Kedua,semua bentuk
pengetahuan didapatkan dari pencerapan inderawi dan tugas ilmu pengetahuan adalah
mensistematisasikan apa yang ditangkap oleh indera tersebut.Kita tidak pernah dapat
mengetahui benda-benda yang tidak pernah dialami secara inderawi.Para pemikir
positivism logis berpendapat bahwa penyataan yang memadai adalah pernyataan yang
dapat langsung diverifikasi.Maka semua hal dapat bergantung pada pengalaman
inderawi.Semua unsure teoritis haruslah berkorenspondensi dengan realitas diluar yang
dapat diamati.”(halaman 181-182)
Reza A.Awattimena dalam bukunya “ Filsafat dan Sains Sebuah Pengantar”
berkesimpulan bahwa :
“Ilmu pengetahuan berisi tentang penjabaran data,generalisasi data-data
tersebut,perumusan hukum dan teori serta argumen atasnya.”
7
Menurut Imre Lakatos didalam bukunya yang berjudul “Falcifications and the
methodology of scientific research Programmes “berpendapat bahwa :
“Ilmu pengetahuan dalam prakteknya mengalami perkembangan dari program program
penelitian (research Program )yang dilakukan.Terutama pada penelitian-penelitian yang
bersifat menyelesaikan masalah ( Problem Solving ).Perubahan menurut Lakatos ,terjadi
didalam ilmu pengetahuan melalui program-program penelitian yang digunakan untuk
menemukan fakta-fakta baru.Didalam penelitian semacam itu kita harus membedakan
antara teori dasar yang harus ada sebagai fondasi dari suatu eksperimen,dan teori
tambahan yang diubah tanpa mengganggu koherensi eksperimen yang sering
dilakukan.”(halaman 192).
Ada bermacam-macam tipe ilmu pengetahuan.Menurut Reza A.Awattimena dalam
bukunya “ Filsafat dan Sains Sebuah Pengantar” halaman 108-110 :
Yang pertama adalah ilmu pengetahuan murni (pure sciences) yang dibedakan dengan ilmu
pengetahuan terapan (applied sciences).Kita harus bisa membedakan sebagai area ilmu
pengetahuan kognitif dan ilmu pengetahuan sebagai aplikasi.Ilmu pengetahuan murni terdiri dari
logika dan matematika.Sedangkan ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu-ilmu empiris,seperti
fisika,kimia,biologi,dan psikologi.Ekonomi,teknik,kedokteran,dan ilmu-ilmu sosial juga masuk
kedalam ilmu pengetahuan terapan.
Tentu saja,ilmu pengetahuan terapan juga memerlukan ilmu pengetahuan murni sebagai
forma logisnya. Oleh karena itu,ilmu pengetahuan terapan dapat memberikan justifikasi empiris
terhadap ilmu pengetahuan murni.Ilmu pengetahuan terapan memungkinkan penerapan prinsip-
prinsip ilmu pengetahuan murni kedalam kegunaan praktis,seperti pembangunan rumah,jalan
raya ataupun pelayanan kesehatan.
Yang kedua,adalah ilmu pengetahuan berorientasi untuk menemukan hukum-hukum dan ilmu
pengetahuan yang diorientasikan untuk menemukan fakta-fakta empiris.Ilmu-ilmu seperti kimia
dan fisika mampu menemukan hukum hukum yang dapat diterapkan di manapun dan
kapanpun.Sementara ilmu pengetahuan seperti geografi dan ekonomi lebih mendeskripsikan
kejadian lokal yang bersifat partikular.Yang terakhir ini menjadikan fakta yang menjadikan
partikular sebagai objek penelitian dan bukan hukum universal.Yang ketiga,adalah distingsi
antara ilmu alam dan ilmu sosial.
8
Kriteria yang membedakan ilmu pengetahuan dengan pengetahuan umum menurut
Prof.Herbert Feigl (dalam Reza A.Awattimena :112) yaitu :
1. Teruji secara intersubjektif
Tidak didasarkan pada ilusi,halusinasi,intuisisis subjektif.Berada pada lingkungan
eksternal dan bukan hanya ada pada konstruksi pikiran saja.
2. Dapat dipercaya
Dapat diuji nilai kebenaranya dengan menggunakan uji coba.
3. Kejelasan dan ketepatan
Hilangnya ambiguitas dan ketidakjelasan dalam suatu teori.
4. Koheren dan sistematik
Semua kumpulan fakta harus saling berhubungan dan dapat dianalisis berdasarkan
prosedurnya
5. Cangkupan yang terbatas dan kompherensibilitas
Memiliki daya penjelasan yang kuat.
D.Apa itu teori?
John W Creswell dalam bukunya yang berjudul Research Design yang mendefinisikan
teori sebagai serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan
antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah
Menurut Nan Lin (Dalam W.Guwo,2000:5) mengatakan bahwa teori adalah:
“a set of interrelated propositions,some of which can be empirically test.” Teori pertama-
tama terdiri atas seperangkat proposisi ,yaitu pernyataan-pernyataan tentang hubungan
diantara dua konsep atau lebih.Apabila seseorang diberikan stimulus,maka ia akan
memberikan reaksi dengan cara tertentu.Stimulus dan relasi adalah dua konsep yang
dihubungkan menjadi satu proposisi.Misalnya,konsep hukuman yang dihubungkan
dengan konsep perilaku akan menjadi “Jika anak diberi hukuman maka perilakunya akan
berubah kearah yang positif”Pernyataan ini disebut proposisi.Suatu teori terdiri atas
seperangkat proposisi yang saling berkaitan.Keterkaitan tersusun dalam suatu system
yang memungkinkan kita mempunyai pengetahuan yang sistematis tentang suatu
peristiwa.”
9
Menurut Kaplan ( 1964,hlm259) dalam bukunya “Ilmu dan Aplikasi Pendidikan”
mengatakan bahwa teori adalah :
“a theory is a way of making sense of disturbing situation,so asto allow us most
effectivelly to bring to bear our reverfoiceof habits,and even more important,to modify
habits or discard them together,reflacting new ones as the situation demands.And the
reconstructed logic,accordingly;theory will appear as the device for
interpreting,critizing,and unifyng established laws,modifying them to fit data
unanticipated in their formation,and guilding the enterprise of discovering new and more
powerful generalization.
Kerlinger ((Dalam W.Guwo,2000:5) mengatakan bahwa teori adalah :
“a theory is a set of interrelated contruct (concepts),definitions ,and propositions that
present a systematic view of phenomena by specify relations among variables,with the
purpose of explaining and predicting the phenomena.”
Masing-masing preposisi atau definisi atau konsep saling menerangkan sehingga kita
memperoleh gambaran bulat yang utuh tentang suatu peristiwa yang dapat diuji secara
empiris.
Hall dan Lindsay (1970,hlm.11) menekankan hal yang sama mengatakan bahwa
“a theory is a set of conventions that should contain a cluster of relevan assumption
systematically related to each other and a set of empirical definitions.’’
Mouly ( 1970,hlm.70) mengemukakan cirri-ciri suatu teori yang baik yaitu :
a. A theoretical system must permit deduction which be tested empirically
b. A theorety must be compatible both with observation and with previously validated
theories.
c. Theories must be stated in simple terms,that theory is best which explains the most in the
simplest form
d. Scientific theories must be based on empirical facts and relationships.
Bagaimana proses pembentukan suatu teori atau bagaimana proses teori berlangsung melalui
beberapa langkah :
Pertama,Pendefinisian istilah merupakan hal yang sangat penting dalam teori,terutama
berkenaan dengan kejelasan atau ketepatan penggunaan istilah yang telah didefinisikan
Kedua,Klasifikasi itu pengelompokan informasi-informasi yang relevan dengan kategori-
kategori sejenis.Klasifikasi juga merupakan pengelompokan fakta dan generalisasi kedalam
10
kelompok-kelompok yang homogen.Tetapi tidak menjelaskan interelasi antar kelompok atau
interaksi antara fakta dengan generalisasi dalam sebuah kelompok.
Ketiga,mengadakan induksi dan deduksi.Induksi dan deduksi merupakan dua proses
penting didalam mengembangkan pernyataan-pernyataan secara teoritis setelah pendefinisian
dan pengklasifikasian.Induksi merupakan proses penarikan kesimpulan yang lebih bersifat
umum dari fakta-fakta atau hal-hal yang bersifat khusus.Deduksi merupakan penurunan
kaidah-kaidah khusus dari kaidah yang bersifat umum.
Keempat adalah informasi,prediksi,dan penelitian. Pembentukan suatu teori yang
kompleks mungkin berpangkal dari inferensi-inferensi yaitu penyimpulan dari apa yang
diamati.Inferensi ini mungkin ditarik dari perumusan asumsi,hipotesis,dan generalisasi dari
hasil-hasil observasi.Sesuai dengan fungsi teori yang memberikan prediksi,teori juga
berkembang melalui prediksi dan juga penelitian.Ada prediksi yang dibuktikan dengan suatu
penelitian tetapi ada juga prediksi yang tetap menjadi prediksi.
Kelima,Pembentukan model-model.karena yang dicakup dengan teorisering menyangkut
hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks maka untuk memberikan gambaran yang lebih
konkret dan sederhana,dibuatlah model-model.Model ini menggambarkan kejadian-kejadian
serta interaksi antar kejadian.
Keenam,Pembentukan sub teori.Suatu teori yang telah mapan dan komprehensif mendorong
untuk terbentuknya sub-subteori.Subteori ini cenderung memperluas lingkup dari suatu teori
dan juga memberikan penyempurnaan.(hlm89-90).
Pengertian teori menurut beberapa ahli:
a. Jonathan H. Turner
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
b. Little John & Karen Foss
Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut
yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
c. Kerlinger
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu
pandangan sistematis dari suatu fenomena.
11
d. Nazi
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau
kejadian.
e. Stevens
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan beberapa
fenomena
Apa itu ilmiah ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,ilmiah adalah hal yang bersifat ilmu; secara ilmu
pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan:
Pengertian ilmiah menurut para ahli adalah:
a. Brotowidjoyo (1985: 8-9) mengatakan bahwa “ilmiah adalah ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta”.
b. Wahyu (2001: 61) mengatakan bahwa “sesuatu dapat dikatakan ilmiah jika ia
mengungkapkan suatu permasalahan dengan metode ilmiah”.
c. Maryadi dalam Harun, dkk (2001: 14) mendefinisikan ilmiah yaitu “suatu yang memuat
dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah
keilmuan”.
12
DAFTAR PUSTAKA
John W. Creswell. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar