18
MODUL ENCODER DECODER JOOBSHEET DOSEN Matakuliah Praktikum Elektronika Digital Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T. Oleh Masdea Rahmat A . H (130534608480) Egy Setyawan (130534608482) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI SI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO NOVEMBER 2014

Elektronika Digital

Embed Size (px)

Citation preview

MODUL ENCODER DECODER

JOOBSHEET DOSEN

Matakuliah Praktikum Elektronika Digital

Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T.

Oleh

Masdea Rahmat A . H (130534608480)

Egy Setyawan (130534608482)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI SI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

NOVEMBER 2014

MODUL ENCODER DECODER

ABSTRAK

Encoder - Decoder adalah sebuah rangkaian hasil gabungan dari

Encoder yang dapat mengubah data inputnya menjadi kode biner dan Decoder

yang dapat mengubah data biner pada inputnya menjadi tampilan angka pada

peraga 7segmen, jadi Encoder – Decoder adalah sebuah rangkaian yang dapat

mengubah data inputannya menjadi tampilan angka pada peraga 7segmen.

Dalam percobaan ini akan dibahas Encoder – Decoder untuk mengubah input

data bilangan octal menjadi tampilan angka peraga 7segmen.

Kata kunci: Rangkaian Encoder – Decoder, komponen Encoder – Decoder ,

Input dan Output Encoder – Decoder.

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui pengertian dan karakteristik dari encoder decoder.

2. Mahasiswa memahami prinsip kerja dan aplikasi dari encoder decoder.

3. Mahasiswa mampu merangkai dan membuat rangkaian encoder decoder

secara simulasi dengan menggunakan software.

4. Mahasiswa mampu merangkai dan membuat rangkaian encoder decoder

secara praktik.

5. Mahasiswa mampu membuat analisa dan kesimpulan dari hasil praktikum.

B. DASAR TEORI

Rangkaian Encoder Decoder merupakan rangkaian pengujian pemberian

logika input suatu encoder dan membuktikannya dalam bentuk tampilan angka

decimal secara visulal. Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk

pengkodean. Suatu input menjadi kode bilangan dalam format digital, oleh karena

itu untuk menampilkan kode tersebut perlu dilakukan proses yang berkebalikan

dari encoder yaitu proses decoder data bilangan tersebut menjadi format tampilan

angka yang dapat dilihat secara visual. Rangkaian yang dapat digunakan untuk

membuktikan proses encoder jalur input pada encoder tersebut dapat

menggunakan rangkaian seperti pada gambar berikut.

Gambar 1. Rangkaian Percobaan Encoder Decoder Ke Tampilan 7

Segment

Rangkaian percobaan di atas adalah membuktikan data pengkodean

encoder 10 to 4 line (decimal ke BCD) priority encoder 74148 menggunakan

tampilan 7 segment. Rangkaian yang diperlukan untuk melakukan hal tersebut

adalah Decoder BCD ke 7 segment 7447. Rangkaian pada gambar di atas terdiri

dari beberapa bagia yaitu :

1) Rangkaian Input, berupa konfigurasi saklar yang akan memberikan

logika input ke IC Encoder 74148.

2) Priority Encoder 74148, berfungsi untuk mengkodekan data input yang

dibreikan oleh saklar pada rangkaian input.

3) Decoder BCD 7 Segment, berfungsi untuk mengkodekan data BCD dari

Encoder 74148 menjadi tampilan visual yang kasat mata.

Dengan rangkaian percobaan seperti di atas maka setiap penekanan saklar

input akan dikodekan menjadi data BCD oleh Encoder 74148, kemudian data

BCD dari Encoder 74148 akan dikodekan kembali menjadi data tampilan 7

segmen sampai akhirnya data tampilan tersebut ditampilkan dalam tampilan kasat

mata melalui penampil 7 segment sesuai dengan data input yang diberikan melalui

penekanan saklar input encoder 74148.

Komponen Encoder Decoder :

1. Resistor

Gambar 2. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika dua pin/kaki yang didesain untuk

menahan arus listrik dengan menurunkan tegangan diantara kedua salurannya

sesuai dengan arus yang mengalirinya. Resistor dapat diumpamakan dengan

sebuah papan yang digunakan untuk menahan aliran air yang deras di parit kecil.

Dengan adanya tahanan papan ini, maka arus air menjadi terhambat alirannya.

Makin besar papan yang dipergunakan untuk menahan air parit, makin kecil air

yang mengalir. Begitu pula peran resistor dalam elektronika, makin besar

resistansi (nilai tahanan), makin kecil arus dan tegangan listrik yang melaluinya.

Satuan resistor adalah Ohm.

2. Seven Segmen

Layar tujuh segmen (bahasa Inggris: Seven-segment display (SSD)) adalah

salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang merupakan

alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini seringkali digunakan pada jam

digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan

informasi numerik.[1] Ide mengenai layar tujuh segmen ini sudah cukup tua. Pada tahun

1910 misalnya, sudah ada layar tujuh segmen yang diterangi oleh lampu pijar yang

digunakan pada panel sinyal kamar ketel suatu pembangkit listrik.[2]

Layar tujuh segmen ini terdiri dari 7 buah LED yang membentuk angka 8

dan 1 LED untuk titik/DP. Angka yang ditampilkan di seven segmen ini dari 0-9.

Cara kerja dari seven segmen disesuaikan dengan LED. LED merupakan

komponen diode yang dapat memancarkan cahaya. kondisi dalam keadaan ON

jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari Vcc dan katode mendapatkan

sumber negatif dari ground.

Berdasarkan cara kerjanya, tujuh segmen dibagi menjadi 2 bagian:

1) Common Katode

Cara kerja dari seven segmen common katode akan aktif pada kondisi high

"1" dan akan off pada kondisi low "0".

Angka H G F E D c b a Hexa

0 0 0 1 1 1 1 1 1 3FH

1 0 0 0 0 0 1 1 1 06H

2 0 1 0 1 1 0 1 1 5BH

3 0 1 0 0 1 1 1 1 4FH

4 0 1 1 0 0 1 1 0 66H

5 0 1 1 0 1 1 0 1 6DH

6 0 1 1 1 1 1 0 1 7DH

7 0 0 0 0 0 1 1 1 07H

8 0 1 1 1 1 1 1 1 7FH

9 0 1 1 0 1 1 1 1 7FH

Tabel 1. Tabel Common Katode

2) Common Anode

Cara kerja dari seven segmen common anode akan aktif pada kondisi low

"0" dan akan off pada kondisi high "1".

Tabel pengaktifan common Anode

Angka h G F E D c b a Hexa

0 1 1 0 0 0 0 0 0 C0H

1 1 1 1 1 1 0 0 1 F9H

2 1 0 1 0 0 1 0 0 A4H

3 1 0 1 1 0 0 0 0 B0H

4 1 0 0 1 1 0 0 1 99H

5 1 0 0 1 0 0 1 0 EDH

6 1 0 0 0 0 0 1 0 12H

7 1 1 1 1 1 0 0 0 F8H

8 1 0 0 0 0 0 0 0 F8H

9 1 0 0 1 0 0 0 0 90H

Tabel 2. Tabel Common Anode

Gambar 3. Konfigurasi Seven Segmen

3. IC 74LS148

IC 74LS148 merupakan ic encoder yang terdiri dari 9 input dan 5 output

dan ic ini dirancang untuk kecepatan rendah dan dalam ic encoder ini dalam 9

input ke 5 output dengan menggabungkan 1-9 akan terjadi masukan atau input

untuk menyederhanakan cascanding (EI Input dan EO Enable Output akan aktif)

,Dan sirkuit cascanding ini tidak memerlukan sirkuit eksternal. .

Encoder itu sendiri adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal

seperti data ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau

penyimpanan data. LS148 ini adalah Encode dari 8 jalur data ketiga baris

(4,2,1) Biner (Oktal)

.

4. IC 74LS47

IC 74LS47 adalah IC yang digunakan untuk rangkaian Decoder. Decoder

adalah alat yang digunakan untuk dapat mengembalikan proses Encoding

sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Rangkaian Decoder

dengan IC 74LS47 ini berfungsi untuk memudahkan kita dalam menyalakan

seven segment. Output dari Decoder maksimum adalah 2n. jadi dapat kita bentuk

n-to-2n decoder.

5. IC 7404 - GERBANG INVERTER (NOT)

Gerbang NOT dapat dianalogikan sebagai sebuah saklar yang

dihubungkan dengan relay normaly closed (NC) untuk menghidupkan lampu,

sebagaimana Gambar 4..a, dimana jika saklar SA terbuka (logika 0), maka relay

(S) dalam kondisi tertutup sehingga lampu menyala (logika 1), sedangkan bila

saklar terbuka (logika 0), maka relay dalam kondisi terbuka sehingga lampu

padam (logika 0). Secara skematik, gerbang NOT diperlihatkan dalam gambar 4.b

+

-

NO

NC

(a)

AA

(b)

Gambar 4. Analogi dan simbol Gerbang NOT/INVERTER

Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOT/INVERTER:

Masukan Keluaran

A A

0 1

1 0

Tipe-Tipe IC :

Gerbang NOT 2 masukan : IC 7404, SN5404, SN54LS04, SN7404, SN74S04

Konfigurasi pin IC 7404

13 12 11 10 9 814

7654321

VCC 4B

1A

3Y3A3B4Y4A

2B2A1Y1B GND2Y

Y =

Gambar 5. Konfigurasi pin IC 7404

C. PEMBUATAN DAN UJI COBA TRAINER

a) Alat dan Bahan

1. IC 74LS148 1 buah

2. IC 74LS47 1 buah

3. IC 74LS70 1 buah

4. Resistor 330 Ohm 7 buah

5. AVO meter Digital atau Analog 1 buah

6. CatuDaya DC secukupnya

7. Kabel Probe secukupnya

8. Jumper secukupnya

9. Power Supply 1 buah

10. Alat pengecek IC 1 buah

11. Project Board 1 buah

12. Saklar 10 buah

13. Seven Segmen 1 buah

14. PCB Polos 1 buah

15. Akrilig A4 1 buah

16. Nampan 1 buah

b) Prinsip kerja Trainer

Trainer akan bekerja apabila dihubungkan dengan Power Supply.

Tegangan pada Power Supply diatur sebesar 5 Volt. Tegangan 5 Volt itulah

yang digunakan sebagai tegangan VCC pada Trainer. Rangkaian Input, berupa

konfigurasi saklar yang akan memberikan logika input ke IC Encoder

74LS148. Priority Encoder IC 741LS48 mengkodekan data input yang

dibreikan oleh saklar pada rangkaian input. Lalu diteruskan ke Gerbang NOT.

Setelah diolah di Gerbang NOT, kemudian menuju Decoder BCD 7 Segment

yang berfungsi untuk mengkodekan data BCD dari Encoder 74148 menjadi

tampilan visual yang kasat mata.

Gambar 6. Trainer Decoder – Encoder

c) Keselamatan dan kesehatan kerja

1. Pakai Katelpak saat praktikum.

2. Periksa meja kerja pada saat praktikum terkondisi.

3. Periksa kondisi alat dan bahan sebelum digunakan.

4. Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering

5. Power supply yang digunakan adalah simetri, yaitu terdapat VCC (+),

VEE (-), dan ground, jangan sampai antara VCC (+) dan VEE (-)

tersambung tanpa adanya komponen lain sebagai beban.

6. Periksa terlebih dahulu modul trainer yang akan digunakan.

7. Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif

sebelum digunakan.

8. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada lembar kegiatan belajar.

9. Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.

10. Dalam Menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki kaki komponen.

11. Sebelum catu daya dihidupkan , hubungi dosen pendamping untuk

mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.

12. Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan.

13. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum.

d) Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Perhatikan gambar 1.1 lalu cermati konektor yang ada pada modul

Encoder - Decoder.

16

A0

A1

A2

A3

a

b

c

d

e

f

g

GND8

VCC +5

74LS47

14

15

5

4

3

2

1

13

12

11

10

A0

A1

A2

9

7

6

3

5

9

4

6

8

7

1

2

6

16

VCC +5

8

74LS148

13

11

12

14

15

9

10

ab

c

d

e

f

g

VCC +5

330

Gambar 7. Rangkaian percobaan Encoder – Decoder

3. Berilah modul Encoder – Decoder tegangan sebesar 5VDC dengan

cara menghubungkan vcc dan ground power supply ke vcc dan

ground modul Encoder – Decoder menggunakan kabel

penghubung yang sudah disediakan.

4. Berilah saklar input logika dengan tegangan 5VDC dengan

mnghubungkan ground dan vcc power supply pada pin paling atas

sesuai gambar.

Gambar 8. Trainer Decoder – Encoder

5. Hubungkan kaki-kaki input 1,2,3,4,10,11,12,13 seperti pada

gambar 1.2, hubungkan dengan vcc (5VDC) atau ground sesuai

dengan aturan yang ada pada tabel 1.1 tabel hasil percobaan.

6. Catat hasil tampilan angka pada tabel 1.1.

Rangkaian Percobaan Encoder Decoder

16

A0

A1

A2

A3

a

b

c

d

e

f

g

GND8

VCC +5

74

LS47

14

15

5

4

3

2

1

13

12

11

10

A0

A1

A2

9

7

6

3

5

9

4

6

8

7

1

2

6

16

VCC +5

8

74

LS14

8

13

11

12

14

15

9

10

ab

c

d

e

f

g

VCC +5

330

Gambar 9. Rangkaian Encoder-Decoder

Modul trainer Encoder-Decoder

Gambar 10. Modul Decoder – Encoder

D. HASIL PERCOBAAN

INPUT OUTPUT

0 1 2 3 4 5 6 7 Tampilan Angka

0 1 1 1 1 1 1 1 0

X 0 1 1 1 1 1 1 1

X X 0 1 1 1 1 1 2

X X X 0 1 1 1 1 3

X X X X 0 1 1 1 4

X X X X X 0 1 1 5

X X X X X X 0 1 6

X X X X X X X 0 7

Keterangan :

X = tidak di hiraukan Logika 1 = vcc (5V )

Logika 0 = ground

Gambar Hasil Praktikum

Output Gambar Rangkaian

Tampilan Angka

E. Analisa

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pada

Rangkaian Encoder – Decoder, Input berupa konfigurasi saklar yang akan

memberikan logika input ke IC Encoder 74148. Priority Encoder 74148 akan

mengkodekan data input yang dibreikan oleh saklar pada rangkaian input.

Selanjutnya Decoder BCD 7 Segment akan mengkodekan data BCD dari Encoder

74148 menjadi tampilan visual yang kasat mata

F. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat di tarik

kesimpulan bahwa :

1) Encoder – Decoder adalah sebuah rangkaian yang dapat mengubah

data inputannya menjadi tampilan angka pada peraga 7segmen

2) Rangkaian Input, berupa konfigurasi saklar yang akan memberikan

logika input ke IC Encoder 74148.

3) Priority Encoder 74148, berfungsi untuk mengkodekan data input yang

dibreikan oleh saklar pada rangkaian input.

4) Decoder BCD 7 Segment, berfungsi untuk mengkodekan data BCD

dari Encoder 74148 menjadi tampilan visual yang kasat mata.

G. LATIHAN

1. Jelaskan fungsi gerbang NOT pada rangkaian percobaan Encoder

Decoder !

2. Pada tabel di bawah akan menghasilkan tampilan angka berapa pada

percobaan encoder-decoder ?

INPUT OUTPUT

0 1 2 3 4 5 6 7 Tampilan Angka

X X X 0 1 1 1 1 3

3. Apabila rangkaian Decoder diganti dengan Decoder untuk

sevensegmen common katoda, apakah rangkaian Encoder-Decoder

tidak berubah ? jelaskan !

Jawab:

1. Fungsi Gerbang NOT pada rangkaian Encoder Decoder yaitu sebagai

pembalik dari outputan encoder IC74148. Yang hasil output dari IC

untuk gerbang NOT akan diolah di IC 74LS47 sehingga IC 74LS47

atau IC untuk Decoder BCD 7 Segment akan mengkodekan data BCD

dari Encoder 74148 menjadi tampilan visual yang kasat mata yang

ditampilkan pada Seven Segment.

2. Akan menghasilkan angka 3

3. Berubah karena pada Common Anode menggunakan VCC sedangkan

Common katoda menggunakan GND. Dengan digantinya Seven

Segment dari Common Anoda menjadi Common Katoda maka system

kinerjanya juga berbeda.

Gambar di atas menunjukkan perbedaan konfigurasi antara Seven

Segmen Common Katoda dengan Common Anoda

LEMBAR EVALUASI

1. Lembar Penilaian Kognitif

Uraian Kriteria Nilai

Soal 1 Soal dijawab dengan benar 30

Soal dijawab kurang tepat/salah 10

Soal 2 Soal dijawab dengan benar 30

Soal dijawab kurang tepat/salah 10

Soal 3 Soal dijawab dengan benar 40

Soal dijawab kurang tepat/salah 10

Nilai Akhir =

x 100

2. Lembar Penilaian Afektif

Aspek Nilai

Kemandirian 25

Kerjasama 25

Keaktifan 25

Kebersihan 25

Nilai akhir =

x 100

3. Lembar Penilaian Praktikum

Aspek Nilai

Ketepatan Alat/Bahan 15

Prosedur Kerja 15

Interprestasi Hasil 15

Kebenaran Hasil Praktek 15

Keselamata Kerja 15

Waktu 25

Nilai Akhir =

x 100

Nilai Total =

x 100

DAFTAR RUJUKAN

Hanif, Bisri. 2014. Jobsheet Gerbang Logika NOT. Malang. TE-UM

Hanif, Bisri. 2014. Jobsheet Decoder Encoder. Malang. TE-UM

http://nizarshia.blogspot.com/2013/07/teori-dasar-gerbang-logika.html

http://www.multiteknik66.net/2013/10/menampilkan-data-encoder-ke-7-

segment.html

http://elektro301oke.blogspot.com