Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BUPATI MUSI BANYUASINPROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURANBUPATI MUSI BANYUASINNOMOR It. TAHUN 2021
TENTANG
TATACARAPEMBAGIAN, PENETAPANRINCIANDAN PETUNJUK TEKNIS
KEGIATANPENGELOLAANDANADESA SUMBER ANGGARAN
PENDAPATANDAN BELANJA NEGARATAHUN 2021
DENGAN RAHMATTUHAN YANGMAHAESA
BUPATI MUSI BANYUASIN,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 12 ayat (1) dan ayat (6)
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan BeIanja Negara, BupatijWaIikota menetapkan
Dana Desa untuk setiap Desa di wiIayahnya, dengan
ketentuan Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana
Desa setiap Desa ditetapkan dengan Peraturan
BupatijWaIikota;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perIu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian dan Petunjuk Teknis
Kegiatan PengeIoIaan Dana Desa Sumber Anggaran
Pendapatan dan BeIanja Negara Tahun 2021 di Kabupaten
Musi Banyuasin;
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat " dan Kotapraja di Sumatera SeIatan
(Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587),
sebagaimana teIah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ten tang Perubahan
Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepubIik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan lembaran Negara
RepubIik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan PeIaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara RepubIik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) Sebagaimana teIah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
RepubIik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan BeIanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan BeIanja Negara (Lembaran Negara
RepubIik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara RepubIik Indonesia Nomor 5864);
6. Peraturan Menteri DaIam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
ten tang Pedoman PengeIoIaan Keuangan Daerah sebagaimana
teIah diu bah beberapa kaIi, terakhir dengan Peraturan Menteri
DaIam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubah an Kedua
2
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
ten tang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2012
ten tang Monografi Desa dan Kelurahan (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 115);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pl'llatihan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016Nomor 787);
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07 /2017 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana
teIah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 225/PMK.07/2017 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan NQmQr
50 /PMK.07 /2017 ten tang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan
Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1970);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
12. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Musyawarah
Desa;
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Pendampingan Masyarakat Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1262);
14. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 (Berita Negara Republik
Indonesia tahun 2020 Nomor 1035);
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.07/2020
tentang Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1641);
3
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerab Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 19 Tabun 2020 tentang Perubaban
terhadap Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerab
Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor 18 Tabun 2019 tentang
Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1569);
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 21 Tabun 2020 ten tang Pedoman Umum
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tabun 2020 Nomor 1633);
18. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Ja~a
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 ten tang Pedoman
Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tabun 2019 Nomor 1455);
19. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2020
ten tang Tata KeJja, Honorarium, dan bantuan Biaya
Operasional Tenaga Pendamping Profesional;
20. Peraturan Daerah Nomor 8 Tabun 2017 ten tang Pengangkatan
dan Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran Daerab
Kabupaten Musi Banyuasin Tabun 2017 Nomor 8);
21 Peraturan Daerab Nomor 14 Tahun 2020 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
Tabun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2020 Nomor 14);
22. Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2015 ten tang Pengelolaan
Keuangan Desa, sebagaimana diubah dengan Peraturan
Bupati Nomor 72 Tabun 2017 tentang Perubaban Peraturan
Bupati Musi Banyuasin Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tabun 2017 Nomor 72);
23. Peraturan Bupati Nomor 95 Tabun 2020 tentang Pedoman dan
Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa di Desa (Berita Daerab
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2020 Nomor 95);
24. Peraturan Bupati Nomor 99 Tabun 2020 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin Tabun Anggaran 2021 (Berita
Daerab Kabupaten Musi Banyuasin Tabun 2020 Nomor 99);
4
Memperhatikan
Menetepakan
25. Peraturan Bupati Nomor Tahun 2020 ten tang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2020 Nomor ).
1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
188.34/5170/AJ tanggal 17 September 2020 ten tang
Penyusunan Peraturan Kepala Daerah mengenai Pedoman
Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa
Tahun Anggaran 2021 dan Penguatan Peran Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga dalam Pembangunan Desa;
2. Surat Edaran Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2020 tanggal 30 Desember 2020 ten tang Percepatan
Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.
MEMUTUSKAN
PERATURAN BUPATI TENTANG CARA PEMBAGIAN,
PENETAPAN RINCIAN DAN PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN
PENGELOLAAN DANA DESA SUMBER ANGGARAN
PENDAPATANDANBELANJANEGARATAHUN2021.
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Kabupaten adalah Kabupaten Musi Banyuasin;
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten MusiBanyuasin;
3. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin;
4. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang
selanjutnya disingkat Dinas PMD adalah Dinas PMD
Kabupaten Musi Banyuasin;
5. Desa adalah Desa dalam Kabupaten Musi Banyuasin yang
5
merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas- batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia;
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selanjutnya
disingkat APBNadalah Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara Tahun 202 I;
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021;
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya
disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan denganPeraturan Desa;
9. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi
Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat;
10. Kepala Desa adalah Kepala Desa dalam Kabupaten Musi
Banyuasin;
11. Badan Pemusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD
adalah BPDdalam Kabupaten Musi Banyuasin;
12. Sekretaris Desa adalah Sekretaris Desa dalam Kabupaten
Musi Banyuasin;
13. Perangkat Desa adalah Perangkat Desa dalam Kabupaten
Musi Banyuasin;
14. Bendahara Desa adalah Bendahara Desa dalam Kabupaten
Musi Banyuasin merupakan perangkat desa yang ditunjuk
oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan
mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka
6 f
pelaksanaan APBDes;
15. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUMDesa
adalah BUMDesa dalam Kabupaten Musi Banyuasin;
16. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa selanjutnya
disingkat KPMD adalah KPMD dalam Kabupaten MusiBanyuasin;
17. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat
dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajibandesa terse but;
18. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan,
pelaporan, pertanggung-jawaban dan pengawasan
keuangan desa;
19. Lembaga Kemasyarakatan, atau yang disebut dengan nama
lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa
dalam memberdayakan masyarakat seperti Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)jLembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
20. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana Desa yang akan
diterima oleh setiap Desa secara merata yang besarnya
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari anggaran
Dana Desa yang dibagi dengan jumlah desa secara nasionaI.
21. Alokasi Afirmasi adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan status Desa tertinggal dan Desa sangat
tertinggal, yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi.
22. Alokasi Kinerja adalah alokasi yang diberikan pada desa
yang memiliki kinerja baik level nasional dengan parameter
yang telah ditetapkan oleh pusat berdasarkan pada variable
pengelolaan keuangan desa, pengelolaan Dana Desa,
capaian output Dana Desa dan capaian outcome Dana Desa.
23. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk Desa, jumlah penduduk
miskin, luas wilayah Desa, dan indeks kesulitan geografls
Desa setiap KabupatenjKota.
7 f
25.
24. Indeks Kemahalan Konstruksi yang selanjutnya disingkat
IKK adalah indeks yang mencerminkan tingkat kesulitan
geografis yang dinilai berdasarkan tingkat kemahalan harga
prasarana fisik secara relatif antar daerah.
Indeks Kesulitan Geografis Desa yang selanjutnya disebut
IKG Desa adalah angka yang mencerminkan tingkat
kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel
ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur,transportasi, dan komunikasi.
26. Petunjuk Teknis Kegiatan adalah acuan dalam pelaksanaan
kegiatan penggunaan dana desa yang ber,mrnber dari Af'BN.
27. Alokasi Kinerja adalah alokasi yang diberikan pada desa
yang memiliki kinerja baik level nasional dengan parameter
yang telah ditetapkan oleh pusat berdasarkan pada variabl~
pengelolaan keuangan desa, pengelolaan Dana Desa,
capaian output Dana Desa dan capaian outcome Dana Desa.
28. A10kasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk Desa. jumlah penduduk
miskin, luas wi/ayah Desa, dan indeks kesulitan geografis
Desa setiap Kabupaten/Kota.
29. Indeks Kemahalan KonstTuksi yang se1anjutnya di••ingkat
IKK adalah indeks yang mencerminkan tingkat kesulitan
geografis yang dinilai berdasarkan tingkat kemahalan harga
prasarana fisik secara relatif antar daerah.
30. Indeks Kesulitan Geografis Desa yang se!anjutnya disebut
IKG Desa adalah angka yang mencerminkan tingkat
kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel
ketersediaan
31. Sekretaris Desa adalah Sekretaris Desa dalam Kabupaten
Musi Banyuasin;
32. Perangkat Desa adalah Perangkat Desa dalam Kabupaten
Musi Banyuasin;
33. Bendahara Desa adalah Bendahara Desa dalam Kabupaten
Musi Banyuasin merupakan perangkat desa yang ditunjuk
oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan.
menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan
mempertanggung jawabkan keuangan desa dalam rangka
8 f
pelaksanaan APBDes;
34. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUMDesa
adalah BUMDesa dalam Kabupaten Musi Banyuasin;
35. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa selanjutnya
disingkat KPMD adalah KPMD dalam Kabupaten MusiBanyuasin;
36. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat
dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajibandesa tersebut;
37. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan,
pelaporan, pertanggung-jawaban dan pcngawa:mnkeuangan desa;
38. Lembaga Kemasyarakatan, atau yang disebut dengan nama
lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa
dalam memberdayakan masyarakat seperti Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)/Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
39. Alokasi Dasar adalah a10kasi minimal Dana Desa yang akan
diterima oleh setiap Desa secara merata yang besarnya
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari anggaran
Dana Desa yang dibagi dengan jumlah desa secara nasional.
40. Alokasi Aftrmasi adalah a10kasi yang dihitung dengan
memperhatikan status Desa tertinggal dan Desa sangat
tertinggal, yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi.
41. Alokasi KineIja adalah a10kasi yang diberikan pada desa
yang memiliki kineIja baik level nasional dengan parameter
yang telah ditetapkan oleh pusat berdasarkan pada variable
pengelolaan keuangan desa, pengelolaan Dana Desa,
capaian output Dana Desa dan capaian outcome Dana Desa.
42. Alokasi Formula adalah a10kasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk Desa, jumlah penduduk
miskin, luas wilayah Desa, dan indeks kesulitan geografis
Desa setiap Kabupaten.
9
43. Indeks Kemahalan Konstruksi yang seIanjutnya disingkat
IKK adalah indeks yang mencerminkan tingkat kesulitan
geografis yang diniIai berdasarkan tingkat kemahaIan harga
prasarana fisik secara reIatif antar daerah.
44. Indeks Kesulitan Geografis Desa yang seIanjutnya disebut
IKG Desa adaIah angka yang mencerminkan tingkat
kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel
ketersediaan peIayanan dasar, kondisi infrastruktur,transportasi, dan komunikasi.
45. Sustainable Development Goals Desa seIanjutnya disingkat
SDGs adalah upaya terpadu mewujudkan De:.a tanpa
kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata,
Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli
pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa beIjejaring dan
Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan.
46. Corona ViTUs Disease 2019 yang selanjutnya disingakat
Covid-19 adalah penyakit infeksi :saluran pernapa=n akibat
dari Severe Acute Respiratory Syndrome ViTUS Corona-2
(SARS-CoV-2)yang telah menjadi pandemi global ditetapkan
sebagai bencana non alam nasional berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Non Alam Penyebaran Corona ViTUSDisease 2019 (Covid-19)
sebagai Bencana Nasional.
47. SILPAadalah selih lebih kurang antar realisasi pendapatan
LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan dalam APBNselama satu periode pelaporan.
Pasal2
(I) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pembagian penetapan rincian
dan petunjuk teknis kegiatan pengelolaan Dana Desa di
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2021.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah untuk
meningkatkan kedayagunaan Dana Desa dalam rangka
mendorong kemampuan keuangan Desa guna membiayai
10
program Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan
pelaksanaan pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat Desa di Kabupaten Musi Banyuasin TahunAnggaran 2021.
Pasal3
Ruang lingkup dalam Peraturan Bupati ini, antara lain:
a. Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa
b. Mekanisme dan tahapan penyaluran Dana Desa
c. Prioritas penggunaan Dana Desa
d. Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa
e. Publikasi dan pelaporan
f. Pengelola keuangan Desa dan pembinaan
BAB II
TATACARAPEMBAGIANDANPENETAPANRlNCIANDANADESA
Pasal 4(1) Tata cara pembagian dan penetapan rincian dana desa yang
bersumber dari APBN Tahun 2021 di Kabupaten Musi
Banyuasin, dihitung dengan cara :
DD PerDesa
Alokasi Dasar
= AD Desa + AA Desa + AK Desa + AFDesa
= 65% Pagu Dana Desa Nasional
/ Jumlah Desa Nasional
=Alokasi Afirmasi =
Alokasi KineIja
Alokasi Formula =
1%perdesa
3%perdesa
31% (AF Kab/Kota x [(10% x Rasio JP) +(40% x Rasio JPM) + (20% x Rasia LW) +(30% x Rasio !KG)]
=
=
=
=
Alokasi DasarAlokasi AfirmasiJumlah PenduduKJumlahPenduduk MiskinLuas Wi/ayahAlokasi KineIjaAlokasi FormulaIndeks Kesulitan GeografisIndeks KemahalanDesa TertinggalDesa Sangat Tertinggal
====
=
=
Keterangan :ADAAJpJPMLWAKAFIKGIKKKontruksi DT =DST
11 f
(2) Status Desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal bersumber
dari indeks desa membangun yang diterbitkan oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
(3) Datajumlah penduduk miskin bersumber dari Kementerian
Sosial.
(4) Data jumlah penduduk dan luas wilayah bersumber dari
kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang statistik.
(5) lndeks tingkat kesulitan geografis atau IKG dan lndeks
Kemahalan Kontruksi atau IKK setiap Desa ditetapkan
berdasarkan data dari kementerian yang berwenang
dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang statistik.
(6) Penetapan rincian dana desa sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Bupati ini
sebagaimana terlampir pada Lampiran I yang tidak
terpisahkan dari peraturan inL
BABIII
MEKANISMEDANTAHAPANPENYALURANDANADESA
Pasal5
(1) Dana Desa disalurkan dari RKUNke RKDmelaluai RKUD.
(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan me1alui pemotongan Dana Desa Kabupaten dan
Penyaluran dana hasil pemotongan Dana Desa ke RKD.
(3) Pemotongan Dana Desa Kabupaten dan penyaluran dana
hasil pemotongan Dana Desa ke RKD sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan surat
kuasa pemindahbukuan Dana Desa dari Bupati;
(4) Penyaluran Dana Desa dalam kondisi reguler dilakukan
secara bertahap:
a. Tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu
Dana Desa setiap Desa, dengan rincian:
1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap
Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT
Desa bulan kesatu sampai dengan bulan kelima paling
12 f
cepat bulan Januari; dan
2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLTDesa bulan kesatu
sampai dengan bulan kelima paling cepat bulan
Januari untuk bulan kesatu dan paling cepat masing-
masing bulan berkenaan untuk bulan kedua sampaidengan bulan kelima;
b. Tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu
Dana Desa setiap Desa, dengan rincian :
1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap
Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLTDesa
bulan keenam sampai dengan bulan kesepuluh palingcepat bulan Maret; dan
2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLTDesa bulan keenam
sampai dengan bulan kesepuluh paling cepat bulan
Juni untuk bulan keenam dan paling cepat masing-
masing bulan berkenaan untuk bulan ketujuh sampaidengan bulan kesepuluh; dan
c. Tahap III sebesar 20% (dua puluh persen) dari pagu Dana
Desa setiap Desa, dengan rincian :
1. 20% (dua puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap
Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT
Desa bulan kesebelas sampai dengan bulan kedua
belas paling cepat bulan Juni; dan
2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesebelas sampai dengan bulan kedua belas paling
cepat bulan November untuk bulan kesebelas dan
paling cepat akhir bulan November bulan kedua belas.
(5) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk Desa yang berstatus Desa Mandiri dilakukan dalam 2
(dua) tahap, dengan ketentuan:
a. Tahap I sebesar 60% (enam puluh persen) dari pagu Dana
Desa setiap Desa, dengan rincian :
1. 60% (enam puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap
Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT
Desa bulan kesatu sampai dengan bulan ketujuh
paling cepat bulan Januari; dan
2. Kebutuhan Dana Desa BLTDesa bulan kesatu sampai
13
dengan bulan ketujuh paling cepat bulan Januari
untuk bulan kesatu dan paling cepat masing-masing
bulan berkenaan untuk bulan kedua sampai denganbulan ketujuh; dan
b. Tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu
Dana Desa setiap Desa, dengan rincian :
1. 40%(empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap
Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT
Desa bulan kedelapan sampai dengan bulan kedua
belas paling cepat bulan Maret; dan
2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kedelapan sampai dengan bulan kedua belas paling
cepat bulan Agustus untuk bulan kedelapan dan
paling cepat masing-masing bulan berkenaan untuk
bulan kesembilan sampai dengan bulan kesebelas,
serta paling cepat akhir bulan November untuk bulan
kedua belas.
(6) Desa Mandiri Sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
merupakan status Desa hasil penilaian yang dilakukan
setiap tahun dan ditetapkan oleh Kementrian Desa PDTT
dalam Indeks Desa Membangun.
BABIV
PRIORITASPENGGUNAANDANADESA
Pasa16
(1) Prioritas Penggunaan Dana Desa diatur dan diurus oleh
Desa berdasarkan kewenangan Desa.
(2) Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud disusun berdasarkan prinsip:
a. kemanusiaan;
b. keadilan;
c. kebhinekaan;
d. keseimbangan alam; dan
e. kepentingan nasional.
(3) Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diarahkan untuk program dan/atau kegiatan
percepatan pencapaian SDGs Desa melalui:
14 I
a. pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Oesa;b. program prioritas nasional sesuai kewenangan Oesa;
dan
c. adaptasi kebiasaan baru Oesa.
Pasal 7
(1) Penggunaan Oana Oesa untuk pemulihan ekonomi nasional
sesuai kewenangan Oesa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (3) huruf a diprioritaskan untuk pencapaian
SOGs Oesa:
a. pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi badan
usaha milik Oesa/badan usaha milik Oesa bersama
untuk pertumbuhan ekonomi Oesa merata;
b. penyediaan listrik Oesa untuk mewujudkan Oesa
berenergi bersih dan terbarukan; dan
c. pengembangan usaha ekonomi produktif yang
diutamakan dikelola badan usaha milik Oesa/badan
usaha milik Oesa bersama untuk mewujudkan
konsumsi dan produksi Oesa sadar lingkungan.
(2) Penggunaan Oana Oesa untuk program prioritas nasional
sesuai kewenangan Oesa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (3) huruf b diprioritaskan untuk pencapaian
SOGs Oesa:
a. pendataan Oesa, pemetaan potensi dan sumber daya,
dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai upaya memperluas kemitraan untuk
pembangunan Oesa;
b. pengembangan Oesa wisata untuk pertumbuhan
ekonomi Oesa merata;
C. penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stuntingdi Oesa untuk mewujudkan Oesa tanpa ke1aparan; dan
d. Oesa inklusif untuk meningkatkan keterlibatan
perempuan Oesa, Oesa damai berkeadilan, serta
mewujudkan kelembagaan Oesa dinamis dan budaya
Oesa adaptif.
(3) Penggunaan Oana Oesa untuk adaptasi kebiasaan baru
Oesa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf c
15 !
dipnantaskan untuk pencapaian SDGs Desa:
a. mewujudkan Desa sehat dan sejahtera melalui DesaAman COVID-19;dan
b. mewujudkan Desa tanpa kemiskinan melalui BantuanLangsung Tunai Dana Desa.
(4) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BABV
PENETAPANPRIORITASPENGGUNAANDANADESA
Pasal8
(1) Penetapan Priantas Penggunaan Dana Desa dibahas dan
disepakati melalui Musyawarah Desa.
(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I)
menghasilkan kesepakatan mengenai Priantas Penggunaan
Dana Desa yang dituangkan dalam benta acara.
(3) Benta acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi
pedaman Pemerintah Desa dalam penyusunan Peraturan
Desa yang mengatur mengenai RKPDesa.
(4) Dalam penetapan Priantas Penggunaan Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
mengikuti tahapan perencanaan pembangunan Desa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai pedaman umum pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
Pasal9
(1) Pelaksanaan program dan/atau kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dilakukan melalui
swakelala dengan mendayagunakan sumber daya lakalDesa.
(2) Swakelala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diutamakan
menggunakan pala Padat Karya Tunai Desa.
(3) Pendanaan Padat Karya Tunai Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dialakasikan untuk upah pekeIja paling
sedikit 50% (lima puluh persen) dan dana kegiatan Padat
16 !
Karya Tunai Desa.
(4) Dana Desa yang digunakan untuk mendanai
pengembangan kapasitas masyarakat dilakukan melalui
swakelola oleh Desa atau badan kerja sarna antar-Desa.
(5) Swakelola oleh badan kerja sarna antar-Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasa! 10
(1) Pelaksanaan program dan/atau kegiatan melalui swakelola
sebagaimana dimaksud dalam Pasa! 9 ayat (1) dapat
dilakukan dengan cara keJja sarna an tar desa dan/atau
kerja sarna desa dengan pihak ketiga dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal dibutuhkan adanya kerjasarna antara desa
dengan kelurahan untuk melaksanakan program dan/atau
kegiatan melalui swakelola sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasa! 11
(1) Masyarakat Desa berpartisipasi dalam penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa.
(2) Partisipasi masyarakat Desa sebagaimana dimaksud padaayat
(I) dilakukan dengan cara:
a. terlibat aktif dalam setiap tahapan
penyusunan Prioritas Penggunaan Dana Desa;
b. menyampaikan usulan program dan/ atau kegiatan;
c. memastikan prioritas penggunaan Dana Desa ditetapkan
dalam dokumen RKPDesa dan APBDesa; dan;
d. ikut serta mensosialisasikan Prioritas
Penggunaan Dana Desa;
(3) Pemerintah Desa berkewajiban untuk melibatkan
masyarakat dalam penetapan Prioritas Penggunaan Dana
Desa.
17 I
Pasal12
(1) Prioritas Penggunaan D D '.ana esa menJadl bagian dari RKPDesa.
(2) Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan:
a. data yang disediakan oleh Kementerian; dan
b. aspirasi masyarakat Desa.
(3) RKP Desa yang memuat Prioritas Penggunaan Dana Desa
sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) menjadi pedomandalam penyusunan APBDesa.
BAB VI
PUBLIKASIDANPELAPORAN
Bagian Kesatu
Publikasi
Pasal 13
(1) Pemerintah Desa wajib mempublikasikan penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa.
(2) Publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. hasil musyawarah desa; dan
b. data Desa, peta potensi dan sumber dayapembangunan, dokumen RPJM Desa, dokumen RKP
Desa, Prioritas Penggunaan Dana Desa, dan dokumen
APBDes.
(3) Publikasi APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b paling sedikit memuat nama kegiatan, lokasi
kegiatan, dan besaran anggaran.
Pasal14
(I) Publikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilakukan
di ruang publik yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.
(2) Publikasi penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
dilakukan secara swakelola dan partisipatif.
(3) Dalam hal Pemerintah Desa tidak mempublikasikan
penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa di ruang publik
18 !
sebagaimana dimaksud pada ayat
Permusyawaratan Desa menyampaikan
dan/atau tertulis.
(1) Badan
teguran lisan
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasa! 15
melalui
Prioritaslaporan penetapan
kepada Menteri
menyampaikan
Dana Desa
(1) Kepala Desa
Penggunaan
Kernenterian.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikml
dalam bentuk dokumen digital menggunakan sistem
informasi Desa yang disediakan oleh Kementerian.
(3) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sete1ah RKP Desa
ditetapkan.
BABVII
PENGELOLAANKEUANGANDESA
PasalI6
Pengelolaan keuangan desa dike10la sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran
terhitung mulai 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
Pasal 17
(1) Setiap pengeluaran belanja atas beban APBDes harus
didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.
(2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus mendapat
pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material
yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud.
(3) Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDes
tidak dapat dilakukan sebe1um rancangan peraturan desa
ten tang APBDes ditetapkan menjadi peraturan desa.
(4) Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan
19 f
(PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke
rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasa! 18
(1) Kepala Desa dengan dikoordinasikan oleh camat setempat
menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa
Tahap I, Tahap 11 dan Tahap III kepada Bupati untuk
penyaluran yang tiga tahap. Untuk penyaluran yang dua
tahap maka laporan realisasi penggunaan Dana Desa Tahap
I dan Tahap 11.
(2) Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
ketentuan:
a. Tahap I paling lambat minggu ke empat Bulan Juni tahun
anggaran beIjalan;
b. Tahap 11paling lambat minggu pertama Bulan Juli tahun
anggaran beIjalan, untuk penyaluran tiga tahap; Untuk
penyaluran yang dua tahap paling lambat Bulan Februari
tahun berikutnya.
c. Tahap 111paling lambat minggu pertama bulan Februari
tahun anggaran berikutnya, untuk penyaluran 3 tahap.
Pasal 19
(1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa dalam hal kepala
desa tidak menyampaikan APBDesa dan/atau laporan
realisasi penggunaan tahap sebelumnya.
(2) Penundaan sebagaimana ayat (1) dilakukan sampai dengan
disampaikannya APBDesa dan/atau laporan realisasi
penggunaan sebelumnya.
BAS V11I
PEMBINAAN
Pasa! 20
(1) Bupati melakukan pembinaan melalui sosialisasi,
pemantauan, dan evaluasi Prioritas Penggunaan Dana Desa
20 f
secara beIjenjang.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilimpahkan kepada Perangkat Daerah dalarn hal ini Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa dan/atau carnat.
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dibantu oleh Tenaga Pendarnping Profesional dan pihak
ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BABIX
MEKANISMEPERALIHAN
Pasal21
(1) Apabila terdapat sisa belanja Dana Desa pada tahun
anggaran sebelumnya, maka uang tersebut harus
disetorkan ke kas Desa dan dianggarkan dalam APBDesa
tahun berikutnya untuk dipergunakan kembali sesuai
dengan hasil keputusan musyawarah Desa.
(2) Bupati mengurangi penyaluran dana desa dalarn hal di
temukan penyimpangan pelaksanaan yang mengakibatkanSiLPAtidak wajar.
(3) SiLPADana Desa yang tidak wajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), berupa sisa Dana Desa yang melebihi 30%
(tiga puluh per seratus) dari Dana Desa yang diterima desa.
(4) Bupati melakukan penundaan penyaluran Dana Desa bila
terdapat Sisa Dana Desa di RKDlebih dari 30% (tiga puluh
persen);
BABX
PETUNJUKTEKNISKEGIATAN
Pasal22
Petunjuk Teknis Kegiatan sebagai panduan untuk pelaksanaan
kegiatan Dana Desa dijelaskan secara lebih rinci sebagaimana
terlampir pada Lampiran II yang tidak terpisahkan dari
peraturan ini.
21
BAB XI
KETENTUAN
PENUTUP
Pasal23
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati
Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Cara dan Penetapan Rincian
Dana Desa Sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di
Kabupaten Musi Banyuasin, dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.
Pasal24
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
Ditetapkan di Sekayupada tanggal 2.0 Januari 2021
~BUPATI MUSl BANYUASINf
\.H. DODI REZAALEX NOERDIN
Ditetapkan di Sekayupada tanggal 21 Januari 2021
TARIS DAERAHKABUPATENANYUASIN,
H. P YADI
BERITA DAERAH KABUPATENMUSI BANYUASINTAHUN 2021 NOMOR ..I.~
22
':J:::c!:s $~t';IIt:"l:'=:!:S' I: el: = t ee~8=l:t., ~'r Iece(l::l: Iil~~l;:f~::t::::W;;; -:;=;;::;:::;:6." ~ ••.• w •• ~~
'"II~II~I~~I~11~liiilililllilllIlf! HHHHIIII Ii Iii ii i i ii!H!H!l1l ," ! II ! ! I !I " 1111,!! ,,,,, II ! l! II q !H!!!!H IliiiiiiiiiiiiiiiIli"j '!tt'I!!t'i1f1'f!ii!iiii!lll fI iIf I i{i , , ,Hi!i ii f ' f If .IHI! ' i f"!ll!,.l, 'fl'! IflllllffIl' Jlft' t!IH~n 1I'I!qPlf'l Ifl! ! ,
• I••"w ~ •• ~ www ~ ~www •••• ~ ••••••••••• w •• w •••••• w ~ •• w. ~ _~ ~~ww •• w_w.w ••• ~ w •• w ~ •• w __ .ww ••••••• _
1:::1::: rt::" ""'11:: t, '1IItr"''',,,,rr,:r,, : r: I:::,::1:::";::: :;::1:;:1:f::I:;::r:: t;::t.::l: Iiii i i~i~iiiiiii; i;1~i;~iSiii iIi i; i iii i i~iiii iii ~ii~is Si iii;iii i~!ii I1111111 111111111 II II 1111 II I 11111111111111111 I 1111 11111 I
Iii II iII i111II illllllllill II II 1111ll~~i ~I;II i!i~!I~IE= ~"':i!~I~!i!~ i 'IiiiilHHHiillUllfH I!ln. rII
i i
i iIi i
iiii
i
fIIfIIIIII
lifi!t !1!'ii!!fS!!i!!!i. 5!li!:~i!i;5~ii~~ ~ii is!::''In, 'I' lSl"!'!'l"l' l'I'll'li'11lnn P' "<1iil!ii iilillllliilidd d illi i i illi iii iii!
II IrrI
If! I!, l-i'IIIIII••iI! IIi1'1-ll"!I!II!!II
•• !:. if; t:!: e:!: S 11'1' r ~ t l!!" Ol::l";/. l/.:l ~ = all: •,
t! iii:;: i s: i:: E E Ii:i E:':5:;; 55 E 5 51:: e:;:;::;: Ii: E E =5 iii! i 5i iii! ~Ii
I! ! ! !! ! ! ! II! ! ! ! ! If iiiIi iIf Ii iiiI I I If H iiiiififffffl!!IIIIIII!I!I!!!I!!!!!!! IIi II II W lill ill 11111 II 1111 11111 III I I i II I I II I I I I if II I f III I I I I •
j iiI} Wilt!!! HI 'IIIqfJPlllti Iiff! IIII HHIIIl{JH l' I'nil if 011HH~PfH,li'jfli!lflf!n llli'ri1(! I f I J II. jlll/i'llfll,{',!' I I• I
, I•ww w •• ~ www ~ w ~w" ~ ww •• w w ••••• ~w __ •••••••• w~ •• ~ •• ~ w ~ w.~_w_ww w •• ~ •• w •• W w. Ww ••••• w •••• W w •••••••••• ~ ~ •••
!~!!~!!!!~~!!!!!!!!!!!!!!!~!!!~!!!!~!!iIii~i~ii~!~iiiIiiiii~!!iiiiiiIi!!!iiiIr@ it ~ it it l/ it it it it i@itir;;::@ it ~ i ;;::;1;;::;1 it;; it% it it it l/ it it;:ll itj
!i1i1i1i1 I iI I I ill lilUliil!
iii Ii II i II iii iii Iiii iii II iiii III! IIIII 1U1i1lj!11I1I11I11I1I!lIillililliW. III
.•••.•••••. ~ww ~ .•••••.•• ~ ••.•••• ~ •••••.••.••.••••••• ll ••.••••.•.•...•..•..•••..• •••••• ..••.••..••• ~ •• ~. ~<l ••• 15 •••••••••••••• '6 ..••• _ ••. ~ •• ~ •••••..•, II
; • IIi~~i~!~~~~~~i;e .1: iiiii~~i;i~;~~i~i i~~~~'i!!iiiPH!:! iIP i~i!i;Iii n~~Ii~iii;. I
Iili I,~il~,1,ln";;l;,, 1'!'!!'i!,!.I,! 'i' "1'1-1.1- -I -. '---,'-' -I -!~~t::.:l;:" i ..•-=:: ••.•• e _ %'-ll_::I: •• :: ;I; 1: ..•t ...!:
lII:::.::.~e.:t:.: •. s,sc •. t.l:i!jl:s':ci~~.t,se ~.t;II;~~.e.t •.• tJ~"il:.J!; :.tt _j"::'z:'.t .t.tt.:!t.tJ.tJ:="=~ J Iil"I-'lil'ijil' P'!-l n- "'j! p~ilE-E~_", P'I'E -"q'!pEd!!l'II";' !~I'" I ~w 'C'" -l- ••••.• 'ld ••• lj'ld, !1 51, i. -'''''-1 !!d.L ,,1,_. "_,,;,ds-II.,,!._; 11~ •. t::~;:::l:S;:': ..•~ Elf., ~~e~:::~;t;;:lIIl:~i ~~
II, I; E L:: ;: ;jli i E ~ =: ~ :- id: i B :: ~ a i 'n:: E E i ~::C !! :!:! is: lit I: i:!: l: ~ ~ it t ~ ie:::1 ii::; S, 1: i:: eSi, E t i 2 t:'l:::'; i ~
III I II 1 , IIi i :::e iil
!Ii! ~~iii iIi ~i~= !i z e ~ a i i~i i :i Lii !i~i 5 ! n-n'liE"'iiii'iI'PI;''''liiiiil,,'1lIi ~_I: •• _._ •••. ~ ••• t:rt= ..•..•..• <'I ••
ii!Ii ii!iIIiHI !i~IIiii! iii IIi !! Ii!!i Ii!Iii iii iHiHi! III iii! !!i i!i'ii!iii! (II"Ii"!'-''''!l' "lin, ,IEin-il! II d "ili l' -' -- Ii' 1'., II II::!iJ •• 11 ;::=,~i!: l:!i~~"il'~r:ii;jl ..•:3l .,:;E :::::::,"if!E~ t:!~$l:~!:; !i~~ii~i!:!;;l!~I"i~il..;:
III n il II I !II iHI 1111111111 ill!II iII n limll II II!H iiiW II!!! I! III11.1i,!' I.• :::::iOlI: et;:I!~IE .. ":3illz!, Ol~l:: ~ I:!,,$ ...~
,II! t. e Cl i;: 'f~ ~i E:: ii 5 i; l;: f =!!i! E E A ~!~&! ~ i r.! 5:: e=I!.,i~~i5l:i5~i~E;=EE~E;l!i.iii!Bii:iS::i! (I
iji Ii lin i! i!! i! i!1I!iiiiIPI' Ii;p, iliI~i!;Ii!!~!ii.! ~!iI!'; Ii~i! i!! iifi iii' III,_Iq n",.l'p', '-i," I In! 1 - • 'Hi .u ••lI!n, .d-l'll-!!!,;," I~i!::~=::r!Ei'i,:i ::!w;EE;:==::S-.:-~ ::.::::: ::: ::~ ;::cz!.: w_I: ......!.:~ w.::r ~=I.:e:: It w_=~~:
!itIi!;!! !ii!i!i' j! iii i j !iIii'IiIi i!!iiii iii i8iii Iij iIIIi!q i!iiiiiP;iin i•I!L '111'1 q'!i!~lilpp~nd!l'l"ii ''' ••-i'l_ - ,- -., 1,_~1 -III- 'II!, .. -I:-~ .. 1-'::11 Ii:"i-w_w:: _i! ~':;: ... ::_ .. ~ I_t ~ .• i 1:::' .• r: .• ~a:;;t .• _::*2C=~ .• '$'::;,:~j _ .. ;tel_~ •. ;:~'l;;: :::: •. !t~ E E E :;: :;: ~ I: :: J ; t = ~ E ~ i I: i::Z ;:: :; :: I ~ :=!i.= i.% ; J !.•p: :: "'!"r"p~"!;!"'!'E'!"E'"'i''' ip 11'"1--1" "'q-'"l I - "i ' I r "I" • -" , '" I ' -, _._- "'-II • -'-IHiI _- i" - ,! "- !l_, I i-ill_l!-I~ !', l,-j EQnijq'; ! !11j ~j !i i ! , •• ; !I!Iii, !I,!,i I!•!!,!! I~!::i ;J!S=f!0l1~~:H;::~~!3 i ii!IIEE;:~ ~ •. Iin i i IiI!; i ••;; ! it is ; i ;!PIiii! iii' !i ;;im , i ;!!I P •ii! P !! i ipi. !iii! i! !! I- f1if- ",. -"i'I"-""'jl-' '--I Ipl qq.,!! - Ij '! lI'l I -, !"!'11 ( f.•~~.•• ~ .• Il!I::~ •. "111;': •. iii!. I! ,; 11.__I.!! HU_llI ,Inn, lEi ! • 'd.d" _So_, Id_l _,I
I!!!i! PIIiiii i!un nIIi II'q H!!!! ii!!i! Ii Ii Ii~iIiii! P! iii ililHPiIip! I!db,,!,>!,!'!'!;!!,!, Ii I; ,!llil.l nl,ill,d!!,,;Eldl!d!dnnll ! n
I
~
L
if
II
IiII1
,;.::: l: ::i:li~ ~J I! ~!i!ii~i;.i :!~3ii~i!i 51!~i ;;;~::;5i==::iiiEii EEl: !1iiEiE"::::E:ii i i;i Ei EEIII !l1I111I1111J lliJ illlllllll Hit {H~H{HHP1I11 iii 111111111111111 IIIf{ f{ f{ H f{ H H 111111111111111' Illl 1I1l11l1l11 , I
P fli H fi IIf IiII iIIf! Illl! Iiif i!!q if iIi II IIiHIiIP H HIqiIII iIfI:l' IIIiif Ijlllf'fil II I"fU'Hp!1 i P I 'jll!!' Iff 'Hf If I ll~ P Ii' I, r
• I•~ ~ •••• w •••••••••• _woo & •••••• _ •••••••••••••••••••••• _ ••• w_ •••••• ••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••• ••••••• _ •••••••••••••• w w ••••••
~!!~!!tEE!!!!!3!!! t l!t!!!!!t!~!!!t! t!! !!!!!!! e!::~~!!E~!!!!!~!! ~!!!!!!!! E!!! f
,iiii;;s iG iiiii;iiI;ii;iiiiiIIiiiii:i~it xii iii;l i~~:t i i x IIiiiiiiiii i t ~i i ~ii E ii ~ f
11111111 111111111 1111111111111 II
1IIIIi I111111'i liillll! Ilillli!'!I!II! I i J ; f ~ E ~ ~ ! f Ii! I ;: i;;:E !;q ; ;;l ~ ~ ;: ; ~ !i i E ;;l i ; 'Ii I II 1I111lHnlnlUIIHl!dn. I
•• <5w ••••••••••••••••••• i;; •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• _0'"" _oo ••••• ;; Ei _oo" S"' •••••••..•••••••.••••••..••.••••.••, II
, ; , • II! • !I i 1
•.:'~Jjl~!:~~ ~!:J:'::t.1-;;":iat: •.~J::a,~::.e::'it;:: l:r. J: ~ f ;:i;:t ,: .t •. ~ .t ~ ~ t I:r. t !I: ~i.e:, J: ~ t; f ~ :: :: t ~ .t i I,.,,, l"'.i'" i"" <i'r!lll 'P == ;jl!j!.ilnq' jP!pq l,nl-pl.i(- !q'q"lpL'i'l !"-if ; I ,. -I"hod:: =::~ r.:;eD:lf~ E~~~!::;$:;l ~l!lii;:!~~~11 !_it iii~?i~~Il:~e!e::I;5.Si!~ ...~~I@!=_2•.r.ca~I:!:JJ: I:~Js::f"fJ:f~::.t$; •.::J:::!ls::::~;:,,:::: I:tl:;:J,e::.t::J:$;~J::: J::: .t.i;;;;i.t 1:£:::'.=1::: .• : JlEq'; <,'::.I,!', i-= -," i! Iii IH!5' I';, = •. ~ •. :::. il;:'- •..• s ti ~il "I :iI ": ="::I~:I'i !-I ',-, '-'I!" ,--, ,- '-'1 ,- ,i~~~~~!!!;E5i!~i.:~~~I~~~~_ii Ei:!l:~!iiI ... _II: ••• ! .. ;; .,5 IJ "t: ..._." lIli",_ ,.,_.d,I".~.~_. I.•.,
!J, Is; ::~:;:.se::l1:= I:I:.•:i_I:::ll :~Eiief5iitri;:,=5'Sii:il l~; E ~ i; i;i e:!: ~8 Eii i z;' e::::~;::to ii i it:!: i SE 'i to i
I! i I I I I , !i i i i i
, I!t id i !5 I == ~ I ~ !i !~~€ S ~ i !~~~!i~E S 5 i i E i i ;;liil';il"iiiSiii!"ilil.I'I"liP'" i..• IS ••..•••..• c _.... Il: S t: •.•.• •• " I' :t
iiIi i i!iii!!!iiIihii !!Iini!Ii! !IPi! iHii!IiIIiIim IIi iIiiii! ii!Iii! n!i, ,,'-1I1'-'--lIpl -I-'ll -_En,' I . - -'nin'" !I'''. IIi. h_i'- I- -I' IIi .. d;! ..:i ~ :: 1:~.•aJ: "J!i .. ! ~~=:t i 'h:J:=:::~;; ii!~~ :':~::C:l ti~ 1i!i::li~ i
III I!! I! iII1111Ii II!1111111111 IIlinnniq! if P I'n!! IIiiiIIpIi iIIIIilin' r-,li -1-'1 ' -ui I i.1 ~._l,!.!.( ..'::~_ .• :IIll;;::; ••• $ ••••.• _:I: ill ~';: •.••.•. t:r~
j II~ ~ '!'.: ? e f .:d: i c 't I:~ l E , ~ : t ;: i 5 l ii '! I!!::!' i S 8 ? ! i Iir :: e i l! EI IS, EiIi 1.~I!SifE~:i!; i't~SfiiS!!~S~~ ,,'ii!!Iim i! i! II Pi! Ii i! IH! iniH! I!i!In!P Ii q IInnP BiH!iii lUi liB ii' IIIlii-;!!i!!!!!!!I!!!,!I, '"III"'l!E'!! nE,!'" 1"_,.,l""".,i,,il.,_,L I_1:.•.__ ~~ .•~ .... __ 1'.. ~~_ .t:ll •.~ ..
IiIiii IiiIiInInij i iii! iqqiiPI" Ii!! I!n i!ni!Iin!i,iii np! nndqi! I~-i 'il,,,-- -! iH!',!-' P" hl"_d,_~",,, "L""".!h!_d_.l" n,l'ili'll!ill'-!'IiIE/ El!l!i1l1,I..•. _ .. I: :II... .-t:.;iI ~ •••.•••• _ ••
if,!
I~
I
I,
I, ~:: :: ::~:ii;III ! I
II HI f f } f
ijllll' Uppnt III I• I
I•~~_w~ •• ......,
! ! ! ! I!!!!~~~ r;siiGs; ; ~ ~ 'i1111lUll! ill! 'II I I. I
• II. .•. ~... .. .. .. .. ..
~ • fIi
~ r:: ~ ~ Ii~~i:~ I: loo ~ !I' • !i!ls! h f' SI: $ ; ••
"'P f II ~ • J.: Jl- • 1: c i;~i!i1 !inn .C£!E
!J, I-;: •. 3 :: ;: = ! ..::Ii
!j1I
! , , !~ e :: i,
III I
! , Ii.';;! !~i~i_ :s ~ _
!liji iim. p'i!lli! ~ :! t ~ II•• I: ~ •••• LIH
liHp~PH,IilL! i d!• ,Ii-I"- ;e!i! ,I:$ •• _ :r
iii!Wi!L!i(i" qWill . JIE,dillPH', I'-'! '--j- -~Ii. i !EI~~'
C • ,: :: := '''1'' I
nn! i~i~i:I-:: I: • L..i!ii I"p i~iiii!l,if, !
I fnldPld!:: c ~ i ::
lim jHili, Inil ,i~nir:: ~ ~ 'f. .t~~!:;.~ /Ie!~ii PFIi' 'I~!~si IL!"i' i 'nri! 111=,!,!nli!!inn~~;!!!n!!, IiWi Plln::f e •
llini'i
i i! i Ii!H' I!!nl!n; II
~i!:! ~J~;!I~ Inm &Et!!!111111
1 l(,i !I!: :: ! ! i ' , I' g n! ii , IIi II I
••I I• I
!
IIIIffI I ,
I II
I , I I
•• :: t I: I; r::: t: :: :; ::
Ii! H
I \Ii111l I i IiI 11I1I1 !l P rI Iilil pIPI i I I, fliP ,fll'
II ! t' , I , iI II
~ ; £ t i i;g;:i ; f ; ~H, dlH I In
I,
~~~~<c
•• ~c",.::!;:c
'"-~g2'"~,.
~zg'"oZ