Upload
independent
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Seri Ebook Pajak:
ee--SSPPTT MMAASSAA
PPPPhh PPOOTTPPUUTT
IIrrssaann LLuubbiiss
Buku Praktik untuk:
• Perguruan Tinggi
• SMK/MAK
• Lembaga kursus
• Pelaku usaha
E-SPT MASA PPH POTPUT
BERBASIS APLIKASI ESPT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK RI
Disusun oleh
Irsan Lubis, SE.Ak, BKP., CAP
2014
Pemberitahuan
@ Hak cipta pada Penulis dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002.
Kami selaku pemegang hak cipta dengan ini memberikan izin penggunaan ebook buku ini
untuk kepentingan pembelajaran, tidak dimaksud untuk komersil, dengan cara diprint out
(hardcopy) dan/atau dibagikan file ebook (softcopy) kepada orang lain.
Namun kami melarang keras kepada siapapun untuk memberikan dan/atau memposting
file ebook kami ini (softcopy) melalui media internet dalam bentuk dan nama apapun,
mengutip tanpa menyebutkan sumber, dan sebagainya.
Apabila ada pihak-pihak yang mencoba melakukannya, kami akan menempuh
penyelesaian melalui jalur hukum.
Hak Cipta pada Penulis
Dilindungi Undang-undang
E-SPT MASA PPH POTPUT
Berbasis Aplikasi eSPT Direktorat Jenderal Pajak RI
Penulis:
Irsan Lubis, SE.Ak, BKP., CAP
Orang cerdas sesungguhnya adalah orang yang terus belajar dan mau berbagi ilmu
kepada orang lain.
(ILB-Learning)
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb.
Penerbitan buku ini diharapkan dapat melengkapi literatur buku-buku SPT Pajak Elektronik yang
masih minim beredar di toko buku, dan merupakan buku yang menggunakan aplikasi SPT Pajak Elektronik
(eSPT) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak RI untuk kepentingan wajib pajak melaksanakan
kewajiban perpajakannya.
Penting kita pahami bahwa pengajaran praktik SPT Pajak harus sama seperti praktik sesungguhnya
di perusahaan, dimana telah menggunakan aplikasi eSPT dari Ditjen Pajak RI. Penggunaan aplikasi eSPT
Pajak ini merupakan program modernisasi perpajakan yang menjadi keharusan di masa-masa mendatang.
Kita harus membiasakan praktikum pajak yang diajarkan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sesuai
dengan praktik pajak yang sesungguhnya dalam perusahaan.
Buku ini disusun menggunakan aplikasi eSPT Pajak versi terbaru dan menggunakan pendekatan
praktikum kasus perusahaan dagang. Pemilihan kasus perusahaan dagang ini didasarkan pada pertimbangan
bahwa banyak perusahaan (termasuk UMKM) di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam melaporkan
kewajiban pajak, dan belum adanya buku-buku yang membahas SPT Pajak Elektronik (eSPT) yang dijual di
toko-toko buku.
Sistimatika penulisan buku ini terbagi atas 4 (empat) bagian, yaitu:
Bagian 1. Ketentuan PPh Potput
Bagian 2. e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
Bagian 3. e-SPT Masa PPh Pasal 23/26
Bagian 4. e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 Final
Masing-masing bab disertai gambar dan keterangan satu persatu. Sangat efektif digunakan jika pembaca
buku langsung praktik menggunakan komputer.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan, kesalahan penyajian dan pengetikan dalam buku ini
sehingga memerlukan penyempurnaan kembali dikemudian hari, untuk itu penulis mohon maaf sebesar-
besarnya. Penulis termotivasi menulis buku karena ingat perkataan Ali bin Abi Thalib ra, yaitu “Ikatlah
ilmu dengan menulis.”
Akhirnya, terima kasih tak terhingga kepada Allah SWT, sebaik-baiknya Penolong; Kepada ayah
(alm) dan ibunda yang tegar, tempat kami belajar pertama dan selamanya tentang kehidupan dan kasih
sayang; Kepada istri dan anakku yang sabar, tempat kami belajar tentang tanggung jawab dan
kepemimpinan.
Sampaikan koreksi dan saran anda ke email: [email protected] sebagai bentuk kasih sayang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tangerang, Februari 2014
Irsan Lubis
ii
DAFTAR ISI RINCI
Persembahan i Kata Pengantar ii
Daftar isi Rinci iii
BAGIAN 1. KETENTUAN PPH POTPUT 1
A. Tujuan Pembelajaran 2
B. Uraian Materi 2
Jenis Pajak Penghasilan Pemotongan/Pemungutan (PPh PotPut) 2
Ketentuan Pajak Penghasilan Pemotongan/Pemungutan (PPh PotPut) 2
Kewajiban Memotong, Memungut, Menyetorkan, dan Melaporkan Pajak 2
PPh pasal 21 untuk Pegawai Tetap 2
PPh pasal 21 untuk Pegawai Tidak Tetap 4
PPh pasal 21 untuk Penerima Honorarium 4
PPh pasal 21 untuk Tenaga Ahli 4
PPh pasal 21 untuk Jasa yang dilakukan oleh orang pribadi 4
Bukti pemotongan PPh pasal 21 5
Penyetoran PPh pasal 21 5
Pelaporan PPh pasal 21 5
PPh pasal 22 5
PPh pasal 23 5
PPh pasal 4 ayat 2 Final 5
PPh pasal 15 6
Surat Setoran Pajak 6
Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran dalam SSP 6
Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Masa 7
BAGIAN 2. E-SPT MASA PPH PASAL 21/26 9
A. Tujuan Pembelajaran 10
B. Uraian Materi 10 Pekerjaan berhubungan dengan PPh Pasal 21/26 10
Pelaporan SPT Masa PPh pasal 21/26 10
Ringkasan bekerja dengan Aplikasi eSPT Masa PPh pasal 21/26 10
Pengisian SPT Pajak Elektronik Masa PPh Pasal 21/26 11
Membuat Profil Wajib Pajak 11
Membuka aplikasi 12
Melakukan connect to database 12
Mengisi NPWP dan profil wajib pajak 12
Input user name dan password 13
Membuat file data SPT Baru 13
Penomoran bukti pemotongan 14
Membuat bukti pemotongan PPh pasal 21/26 14
Membuat surat setoran pajak (SSP) PPh pasal 21/26 terutang 30 Mencetak daftar bukti pemotongan PPh pasal 21/26 31
Mencetak SPT Masa PPh pasal 21/26 32
Batas Waktu Penyetoran Pajak dan Bunga Keterlambatan 35
Batas Waktu Penyerahan Laporan Pajak dan Denda Keterlambatan 35
C. Soal Latihan SPT Pajak Elektronik PPh Pasal 21/26 35
BAGIAN 3. E-SPT MASA PPH PASAL 23/26 37
A. Tujuan Pembelajaran 38
B. Uraian Materi 38
Pekerjaan berhubungan dengan PPh Pasal 23/26 38
iii
Pengisian SPT Pajak Elektronik Masa PPh Pasal 23/26 38
Membuat Profil Wajib Pajak 38
Membuka aplikasi 38
Melakukan connect to database 38
Mengisi NPWP dan profil wajib pajak 39
Input user name dan password 39
Membuat file data SPT Baru 39
Penomoran bukti pemotongan 40
Membuat bukti pemotongan PPh pasal 23/26 40
Mencetak daftar bukti pemotongan PPh pasal 23/26 45
Membuat surat setoran pajak (SSP) PPh pasal 23/26 terutang 46
Mencetak SPT Masa PPh pasal 23/26 48
Batas Waktu Penyetoran Pajak dan Bunga Keterlambatan 51
Batas Waktu Penyerahan Laporan Pajak dan Denda Keterlambatan 51
C. Soal Latihan SPT Pajak Elektronik PPh Pasal 23/26 51
BAGIAN 4. E-SPT MASA PPH PASAL 4 AYAT 2 FINAL 53
A. Tujuan Pembelajaran 54
B. Uraian Materi 54
Pekerjaan berhubungan dengan PPh Pasal 4 ayat 2 Final 54
Ringkasan bekerja dengan Aplikasi eSPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 Final 54
Pengisian SPT Pajak Elektronik Masa PPh Pasal 4 ayat 2 Final 55
Membuat Profil Wajib Pajak 55
Membuka aplikasi 55
Melakukan connect to database 55
Mengisi NPWP dan profil wajib pajak 55
Input user name dan password 56
Membuat file data SPT Baru 56
Penomoran bukti pemotongan 57
Membuat bukti pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 Final 57
Mencetak daftar bukti pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 Final 62
Membuat surat setoran pajak (SSP) PPh pasal 4 ayat 2 Final terutang 64
Mencetak SPT Masa PPh pasal 4 ayat 2 Final 65
Batas Waktu Penyetoran Pajak dan Bunga Keterlambatan 68
Batas Waktu Penyerahan Laporan Pajak dan Denda Keterlambatan 68
C. Soal Latihan SPT Pajak Elektronik PPh Pasal 4 ayat 2 68
Daftar Pustaka 69
Penulis 70
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 1
hal 2
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan menyelesaikan bab ini, diharapkan anda dapat memiliki:
1. Karakter
Sikap jujur dan disiplin dalam belajar Pajak serta mampu kerjasama dengan orang/bagian lain.
2. Kompetensi
Mampu memahami ketentuan Pajak Penghasilan Pemotongan dan Pemungutan (PPh PotPut).
B. Uraian Materi
Jenis Pajak Penghasilan Pemotongan/Pemungutan (PPh PotPut) Jenis-jenis pajak penghasilan yang masuk dalam kelompok Pajak Penghasilan Pemotongan/Pemungutan adalah:
• PPh Pasal 21/26
• PPh Pasal 22
• PPh Pasal 23/26
• PPh Pasal 4 ayat 2
• PPh Pasal 15
Ketentuan Pajak Penghasilan Pemotongan/Pemungutan (PPh PotPut) Ketentuan perpajakan yang mengatur Pajak Penghasilan Pemotongan Pemotongan yang berlaku saat ini
adalah:
No Jenis Pajak Ketentuan Pajak
1 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 UU 36/2008 Pasal 21, PER-31/2009 jo PER-59/2009,
PER-14/2013
2 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 UU 36/2008 Pasal 22, PMK 154/2010, PER-57/2010
3 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 UU 36/2008 Pasal 23, PMK-80/ 2010, PMK-244/2008
4 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4
ayat 2 Final
UU 36/2008 Pasal 4 ayat 2, PMK-187/2008 & PMK-244/2008
5 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15 UU 36/2008 Pasal 15
Ket: UU = Undang-undang ; PP = Peraturan Pemerintah ; PMK = Peraturan Menteri Keuangan ; PER = Peraturan
Dirjen Pajak
Kewajiban Memotong, Memungut, Menyetorkan, dan Melaporkan Pajak
1. PPh pasal 21
Objek pajak adalah transaksi pembayaran gaji, upah, honorarium, THR, bonus, komisi dan jasa yang
dilakukan oleh orang pribadi.
Tarif PPh pasal 21 bersifat Progresif adalah:
No. Lapisan Penghasilan Tarif Pajak
1. Rp. 0,- s.d. Rp.50.000.000,- 5%
2. Di atas Rp.50.000.000,- s.d. Rp.250.000.000 15%
3. Di atas Rp.250.000.000,- s.d.Rp500.000.000,- 25%
4. Di atas Rp.500.000.000,- 30%
PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap
PPh pasal 21 = Tarif Pajak x Penghasilan Neto, yaitu ( Penghasilan Bruto – Biaya Jabatan – Iuran Pensiun yang ditanggung pegawai ) – Penghasilan Tidak Kena Pajak
Bagian 1 Ketentuan PPh Pot Put
hal 3
Unsur pengurang dari penghasilan bruto bagi pegawai tetap:
a. Biaya jabatan
Sebesar 5% x penghasilan bruto, maksimal diperkenankan Rp.6.000.000,- per tahun atau
Rp.500.000,- per bulan.
b. Iuran pensiun yang ditanggung sendiri oleh pegawai tetap.
c. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Ketentuan PTKP berlaku mulai tanggal 1 Januari 2013 sebagai berikut:
Bagi Wajib Pajak Tidak Kawin:
Tanggungan Kode PTKP setahun PTKP sebulan
0 Tanggungan TK/0 24.300.000 2.025.000
1 Tanggungan TK/1 26.325.000 2.193.750
2 Tanggungan TK/2 28.350.000 2.362.500
3 Tanggungan TK/3 30.375.000 2.531.250
Bagi Wajib Pajak Kawin:
Tanggungan Kode PTKP setahun PTKP sebulan
0 Tanggungan K/0 26.325.000 2.193.750
1 Tanggungan K/1 28.350.000 2.362.500
2 Tanggungan K/2 30.375.000 2.531.250
3 Tanggungan K/3 32.400.000 2.700.000
Bagi yang sulit memahami penerapan tarif progresif PPh pasal 21 diatas, dibawah ini diberikan contoh sebagai berikut:
Tarif progresif PPh pasal 21 Lapisan Rp.0 sd Rp.50 jt Rp.50 jt sd Rp.250 jt Rp.250 jt sd Rp.500 jt Lebih dari Rp.500 jt
Limit lapisan Rp.50 jt Rp.250 jt Rp.500 jt > Rp.500 jt
PKP lapisan Rp.50 jt Rp.200 jt Rp.250 jt > Rp.500 jt
Tarif 5% 15% 25% 30%
Contoh lapisan 1: antara Rp. 0 sd Rp.50 juta
MF Yusuf, belum menikah, adalah pegawai tetap PT XYZ memiliki penghasilan setahun dengan
perincian sbb:
Gaji pokok setahun Rp.18.000.000,-
Tunjangan-tunjangan Rp.24.000.000,-
Penghasilan bruto setahun Rp.40.000.000,-
Pengurang:
Biaya jabatan: 5% x 40.000.000 = 2.000.000
(dibawah batas maksimal Rp.6 juta) (Rp. 2.000.000)
Penghasilan Neto Rp. 38.000.000
Pengurang:
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun:
Status Belum Kawin (TK/0) (Rp.24.300.000)
Penghasilan kena pajak sebesar Rp. 13.700.000,-.
Jumlah PPh pasal 21 yang dipotong = 5% x Rp.13.700.000 = Rp.685.000,-
Contoh lapisan 2: antara Rp. 50 juta sd Rp.250 juta
Penghasilan kena pajak sebesar Rp.72.000.000,-
PPh pasal 21 =
1. 5% x Rp. 50.000.000 = Rp.2.500.000
2. 15% x (Rp.72.000.000 – Rp.50.000.000) = Rp.3.300.000
Jumlah PPh pasal 21 yang dipotong = Rp.5.800.000
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 1
hal 4
Contoh lapisan 3: antara Rp,250 juta sd Rp.500 juta
Penghasilan kena pajak sebesar Rp.261.00.000,-
PPh pasal 21 =
3. 5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
4. 15% x Rp.200.000.000 = Rp.30.000.000
5. 25% x (Rp.261.000.000 – Rp.250.000.000) = Rp. 2.750.000
Jumlah PPh pasal 21 yang dipotong = Rp.35.250.000
Contoh lapisan 4: lebih dari Rp.500 juta
Penghasilan kena pajak sebesar Rp.540.00.000,-
PPh pasal 21 =
• 5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
• 15% x Rp.200.000.000 = Rp. 30.000.000
• 25% x Rp.250.000.000 = Rp. 62.500.000
• 30% x (Rp.540.000.000 – Rp.500.000.000) = Rp. 12.000.000
Jumlah PPh pasal 21 yang dipotong = Rp.107.000.000
PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tidak Tetap
PPh pasal 21 = Tarif Pajak x Penghasilan Neto, yaitu Penghasilan Bruto - Penghasilan Tidak Kena
Pajak
Contoh:
Farhan, kawin belum punya anak, adalah pegawai tidak tetap PT XYZ memiliki penghasilan setahun
dengan perincian sbb:
Gaji pokok setahun Rp.12.000.000,-
Tunjangan-tunjangan Rp.18.000.000,-
Penghasilan bruto setahun Rp.30.000.000,-
Pengurang:
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun:
Status Kawin memiliki anakan (K/0) (Rp.26.325.000)
Penghasilan kena pajak sebesar Rp. 3.675.000,-.
Jumlah PPh pasal 21 yang dipotong = 5% x Rp.3.675.000 = Rp.183.750,-
PPh Pasal 21 untuk Penerima Honorarium
PPh pasal 21 = Tarif Pajak x 50% x Honorarium
Contoh:
Adi menerima honorarium sebagai panitia kegiatan sebesar Rp.500.000,-
PPh pasal 21 yang dipotong = 5% x 50% x 500.000 = Rp.12.500,-
PPh Pasal 21 untuk Tenaga Ahli
Yang dimaksud dengan kelompok tenaga ahli adalah Dokter, Akuntan, Pengacara, Notaris, Konsultan,
Arsitek, Penilai, Aktuaris).
PPh pasal 21 = Tarif Pajak x 50% x Jasa/Honoararium
Contoh:
PT XYZ membayar jasa konsultan sebesar Rp.7.000.000,-
PPh pasal 21 yang dipotong = 5% x 50% x 7.000.000 = Rp.175.000,-
PPh Pasal 21 untuk Jasa yang dilakukan oleh orang pribadi
Jasa-jasa yang dilakukan oleh orang pribadi antara servis AC, servis komputer, dan sebagainya.
PPh pasal 21 = Tarif Pajak x 50% x Jasa
Contoh:
PT XYZ membayar jasa servis komputer yang dilakukan oleh Sugiatno sebesar Rp.150.000,-
PPh pasal 21 yang dipotong = 5% x 50% x 150.000 = Rp.3.750,-
Bagian 1 Ketentuan PPh Pot Put
hal 5
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21:
Setiap pemotongan PPh pasal 21 untuk bukan pegawai tetap harus dibuatkan Bukti Pemotongan
PPh Pasal 21. Sedangkan khusus untuk Pegawai Tetap, dibuatkan setahun sekali yaitu formulir
1721 A1 untuk bukti pemotongan PPh pasal 21 atas gaji setahun.
Penyetoran PPh Pasal 21:
PPh pasal 21 dibayar paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan Surat Setoran
Pajak (SSP). Terlambat membayar dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.
Pelaporan PPh Pasal 21:
PPh pasal 21 dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya menggunakan Surat
Pemberitahuan (SPT) Pajak Masa PPh 21. Terlambat lapor PPh Pasal 21 dikenakan sanksi denda
Rp.100.000,- per SPT.
2. PPh pasal 22
Objek PPh pasal 22 adalah transaksi penjualan barang kepada Instansi Pemerintah yang
menggunakan APBN/APBD, dan transaksi pembelian impor barang atau jasa dari luar daerah
pabean.
Tarif PPh pasal 22 adalah:
a. PPh 22 Bendahara: Tarif 1,5% dari setiap transaksi penjualan barang di atas Rp.2.000.000,- kepada
Instansi Pemerintah menggunakan dana APBN/APBD.
b. PPh 22 Impor: Tarif 2,5% untuk transaksi pembelian impor bagi perusahaan yang memiliki kartu
angka pengenal impor (API).
Jenis Pajak Pencatatan bagi Akun yang digunakan
Pemungutan PPh 22 oleh Bendahara Pihak Penjual Pajak Dibayar Dimuka
Pelunasan PPh 22 Impor Pihak Pembayar Pajak Dibayar Dimuka
3. PPh pasal 23
Objek PPh pasal 23 adalah transaksi pembayaran dividen, bunga, royalti, hadiah, penghargaan,
bonus dan sejenisnya selain yang telah dipotong PPh pasal 21, sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali penghasilan yang telah dikenakan PPh Final, dan
imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa
lain selain jasa yang telah dipotong pph pasal 21.
Tarif PPh pasal 23 adalah:
a. Tarif 15% untuk dividen, bunga, royalti, hadiah, penghargaan, bonus dan sejenisnya, selain yang
telah dipotong PPh Pasal 21.
b. Tarif 2% untuk sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (kecuali tanah
atau bangunan), dan imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi,
jasa konsultan, dan jasa lain, selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21.
Setiap pemotongan PPh pasal 23 harus dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23.
PPh pasal 23 dibayar paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan SSP. Terlambat
membayar dikenakan sanksi Bungan 2% per bulan.
PPh pasal 23 dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya menggunakan SPT Masa PPh 23.
Terlambat lapor PPh Pasal 23 dikenakan sanksi denda Rp.100.000,- per SPT.
4. PPh pasal 4 ayat 2 Final
Objek PPh pasal 4 ayat 2 (Final) adalah transaksi pembayaran sewa tanah dan atau bangunan,
hadian undian, bunga simpanan koperasi, jasa konstruksi, dan dividen yang dibayar kepada orang
pribadi.
Tarif PPh pasal 4 ayat 2 adalah:
a) 10% untuk sewa tanah dan atau bangunan
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 1
hal 6
b) 20% untuk pendapatan bunga bank dan bunga simpanan koperasi
c) 25% untuk hadian undian
d) 4% untuk perencanaan dan pengawasan jasa konstruksi
e) 3% untuk pelaksanaan jasa konstruksi
f) 10% untuk dividen yang dibayar kepada orang pribadi
Setiap pemotongan PPh Final harus dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2.
PPh Final dibayar paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan SSP. Terlambat
membayar dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.
PPh Final dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya menggunakan SPT Masa PPh 4 ayat
2. Terlambat lapor PPh Final dikenakan sanksi denda Rp.100.000,-per SPT.
5. PPh pasal 15
Objek PPh pasal 15 adalah jasa pelayaran dan jasa penerbangan baik dalam negeri maupun luar
negeri.
Tarif PPh pasal 15:
a) 1,2% x Jumlah bruto yang dibayarkan kepada Perusahaan jasa pelayaran dalam negeri – bersifat
final
b) 2,64% x Jumlah bruto yang dibayarkan kepada Perusahaan jasa pelayaran dan atau penerbangan
luar negeri (wajib pajak yang bertempat kedudukan di luar negeri yang melakukan usaha di
Indonesia melalui Badan Usaha Tetap/BUT) – bersifat final
c) 1,8% x Jumlah bruto yang dibayarkan kepada Perusahaan jasa penerbangan dalam negeri – tidak
bersifat final
Surat Setoran Pajak (SSP)
Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Ketentuan bentuk dan tatacara pengisian Surat Setoran Pajak (SSP)
diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-38/PJ/2009.
Formulir SSP dibuat dalam rangkap 4 (empat), dengan peruntukan sebagai berikut: Lembar ke-1 : untuk arsip Wajib Pajak
Lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Lembar ke-3 : untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak Lembar ke-4 : untuk arsip Kantor Penerima Pembayaran.
Dalam hal diperlukan, SSP dapat dibuat dalam rangkap 5 (lima) dengan peruntukan lembar ke-5 untuk
arsip Wajib Pungut atau Pihak Lain sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran dalam SSP
Pengisian Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran dalam formulir SSP dilakukan berdasarkan Tabel
Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran sebagaimana ditetapkan Direktur Jenderal Pajak.
PPh Pasal 21 (Final) : 411121 - 402
PPh Pasal 21 Non Final : 411121 - 100
PPN : 411211 - 100
PPh Pasal 22 : 411122 - 100 PPh Pasal 23 : 411124 - 100 (sewa kendaraan & peralatan)
PPh Pasal 23 : 411124 - 104 (jasa-jasa lainnya)
PPh Pasal 4 ayat 2 : 411128 - 403 (sewa tanah/bangunan)
Bagian 1 Ketentuan PPh Pot Put
hal 7
Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Masa SPT Masa, yaitu laporan pajak yang dilakukan setiap bulan, seperti SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT Masa
PPN 1111, SPT Masa PPh Pasal 22, SPT Masa PPh Pasal 23/26, SPT Masa PPh Pasal 25 dan SPT Masa PPh
Pasal 4 ayat 2 (Final).
SPT Pajak Masa dapat berbentuk:
a. Formulir kertas (hard copy); atau
b. Data elektronik, yang disampaikan dalam media elektronik atau melalui e-Filing.
Perusahaan yang menyerahkan SPT Pajak dalam bentuk data elektronik diwajibkan menggunakan Aplikasi
eSPT Pajak yang telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak RI.
Terhitung bulan Januari 2014, SPT Masa PPh Pasal 21/26 dalam bentuk elektronik (aplikasi eSPT Masa
PPh 21) wajib digunakan oleh Perusahaan/Pemotong yang:
a). Melakukan pemotongan PPh Pasal 21 terhadap pegawai tetap dan penerima pensiun atau tunjangan hari
tua/jaminan hari tua berkala dan/atau terhadap pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional
Indonesia/Polisi Republik Indonesia, pejabat negara dan pensiunannya yang jumlahnya lebih dari 20 (dua
puluh) orang dalam 1 (satu) masa pajak; dan/atau
b). Melakukan pemotongan PPh Pasal 21 (Tidak Final) dan/atau Pasal 26 selain pemotongan PPh
sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan bukti pemotongan yang jumlahnya lebih dari 20 (dua puluh)
dokumen dalam 1 (satu) masa pajak; dan/atau
c). Melakukan pemotongan PPh Pasal 21(Final) dengan bukti pemotongan yang jumlahnya lebih dari 20 (dua
puluh) dokumen dalam 1 (satu) masa pajak; dan/atau
d). Melakukan penyetoran pajak dengan SSP dan/atau bukti Pemindahbukuan (Pbk) yang jumlahnya lebih
dari 20 (dua puluh) dokumen.
(Peraturan Dirjen Pajak nomor PER-14/PJ/2013).
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 10
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan menyelesaikan bab ini, diharapkan anda dapat memiliki:
1. Karakter Sikap jujur dalam menyusun SPT Pajak, disiplin mengelola bukti pemotongan PPh pasal 21/26,
serta kerjasama dengan orang/bagian lain.
2. Kompetensi Mampu membuat bukti pemotongan PPh pasal 21/26 dengan benar, mampu membuat daftar bukti
pemotongan PPh pasal 21/26, mampu mengisi SPT elektronik (eSPT) Masa PPh pasal 21/26.
B. Uraian Materi
Pekerjaan berhubungan dengan PPh Pasal 21/26
a) Menyiapkan informasi pajak perusahaan: Nama, Alamat, NPWP, PKP, dan sebagainya.
b) Membuat Bukti Pemotongan PPh pasal 21/26 untuk setiap transaksi yang menjadi objek pajak.
c) Membuat Daftar Bukti Pemotongan PPh pasal 21/26 untuk setiap akhir bulan.
d) Membuat SPT Masa PPh pasal 21/26 untuk setiap akhir bulan.
Pelaporan SPT Masa PPh pasal 21/26 (Peraturan Dirjen Pajak nomor PER-14/PJ/2013).
Terhitung bulan Januari 2014, SPT Masa PPh Pasal 21/26 dalam bentuk elektronik (aplikasi eSPT Masa
PPh 21) wajib digunakan oleh Perusahaan/Pemotong yang:
a). Melakukan pemotongan PPh Pasal 21 terhadap pegawai tetap dan penerima pensiun atau tunjangan hari
tua/jaminan hari tua berkala dan/atau terhadap pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional
Indonesia/Polisi Republik Indonesia, pejabat negara dan pensiunannya yang jumlahnya lebih dari 20 (dua
puluh) orang dalam 1 (satu) masa pajak; dan/atau
b). Melakukan pemotongan PPh Pasal 21 (Tidak Final) dan/atau Pasal 26 selain pemotongan PPh
sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan bukti pemotongan yang jumlahnya lebih dari 20 (dua puluh)
dokumen dalam 1 (satu) masa pajak; dan/atau
c). Melakukan pemotongan PPh Pasal 21(Final) dengan bukti pemotongan yang jumlahnya lebih dari 20 (dua
puluh) dokumen dalam 1 (satu) masa pajak; dan/atau
d). Melakukan penyetoran pajak dengan SSP dan/atau bukti Pemindahbukuan (Pbk) yang jumlahnya lebih
dari 20 (dua puluh) dokumen.
Ringkasan bekerja dengan Aplikasi eSPT Masa PPh pasal 21/26: a) Cara Login e-SPT
1. Connect to database
2. Input NPWP Perusahaan (harus valid dan terdaftar)
3. Isi Profil Wajib Pajak
4. Login
User Name : Administrator
Password : 123
5. Setting SPT : Klik Menu Program
Buka SPT Baru atau Buka SPT yang ada
b) Input Master Data:
6. Input Daftar Pegawai Tetap
SPT MASA:
Klik SPT PPh – Daftar Pegawai Tetap / Penerima Pensiun Berkala (NPWP, Nama Pegawai,
Status Pegawai, Jumlah Tanggungan)
SPT TAHUNAN / SPT MASA DESEMBER:
Klik Utility – Referensi – Pegawai 1721 A2 (NPWP, Nama Pegawai, NIP/NRK, Alamat, Status
Pegawai, Jumlah Tanggungan)
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 11
7. Input Daftar Pegawai Tidak Tetap/Penerima Honorarium
Klik Utility – Referensi – Lawan Transaksi (NPWP, Nama Pegawai, Alamat, Status Pegawai,
Jumlah Tanggungan)
c) Input Transaksi Pemotongan:
8. Membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 (Tidak Final)
Klik SPT PPh – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Tidak
Final)(Nomor bukti potong, Tanggal bukti potong, NPWP, Nama Wajib Pajak, Alamat, Jenis
Penghasilan, Jumlah Penghasilan Bruto)
9. Membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 (Final)
Klik SPT PPh – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Final)
(Nomor bukti potong, Tanggal bukti potong, NPWP, Nama Wajib Pajak, Alamat, Jenis
Penghasilan, Jumlah Penghasilan Bruto dan Tarif)
d) Daftar Bukti Pemotongan Akhir Bulan:
10. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 (Tidak Final)
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 – Daftar Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21 Tidak Final – Klik Tampilkan Data – Klik Cetak
11. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 (Final)
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 – Daftar Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21 Final – Klik Tampilkan Data – Klik Cetak
e) Membuat Surat Setoran Pajak :
12. Membuat Surat Setoran Pajak
Klik SPT PPh – SSP– Klik Baru (Isi Kode Jenis Setoran, NTPN – 16 digit, Jumlah Pembayaran, Tanggal setor)
f) Mencetak SPT Masa PPh Pasal 21
13. Melengkapi data SPT Masa PPh 21/26
Klik SPT PPh – SPT Induk PPh Pasal 21/26
Bag. B (6-20) : Isi Jumlah Pegawai Tetap dan Jumlah Penghasilan Bruto,
Bag. C-D : Isi Bagian D – Lampiran dan Tanggal SPT
14. Mencetak SPT Masa PPh 21/26
Klik SPT Tools – Menu Cetakan – Pilih …..
• SPT Induk PPh 21/26
• Bukti Potong
• Formulir A2
• Daftar Bukti Pemotongan PPh 21 Final
• Daftar Bukti Pemotongan PPh 21 Tidak Final
Untuk mencetak masing-masing, klik Cetak
g) Pelaporan ke Kantor Pajak
15. Pelaporan Data SPT ke KPP
Media pelaporan menggunakan Flashdisk atau CD.
Klik SPT Tools – Lapor Data SPT ke KPP – Klik Tampilkan Data – Tentukan Lokasi File – Klik
Create File.
Pengisian SPT Pajak Elektronik Masa PPh Pasal 21/26
Dibawah ini disajikan contoh kasus penyelesaian SPT Pajak Elektronik PPh pasal 21/26 masa pajak
Desember 2013, yang diambil dari Buku Mahir Akuntansi Pajak Terapan, penulis yang sama.
A. Membuat Profil Wajib Pajak
Nama perusahaan : PT. STAPI MOBILINDO Alamat : Jl. Mahalona Nomor 70A Tangerang 52750
NPWP : 06.864.767.6-418.000
NPPKP : 06.864.767.6-418.000
Jenis Usaha : Perdagangan
Kode KLU : 52000
Nomor telepon : (021) 5420 5717
Nomor Faksimili : (021) 5420 5718
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 12
PT Stapi Mobilindo adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan kendaraan roda empat (R4)
merek Toyota yang ditunjuk sebagai Main Dealer.
Perusahaan dipimpin oleh MF.Yusuf, SE.Ak., M.Acc, sebagai Direktur, dengan NPWP. 36.614.533.2-
418.000.
1. Membuka Aplikasi
Klik ikon Aplikasi eSPT PPh 21/26 di desktop.
2. Melakukan Connect To Database
Klik Data Source Name (DSN) = DBPPHMASAV3. Klik OK.
3. Mengisi NPWP dan Profil Wajib Pajak Isi NPWP = 06.864.767.6-418.000. Klik OK.
Selanjutnya mengisi data profil wajib pajak.
Setelah selesai mengisi Profil wajib pajak, Penandatangan SPT, Penandatanganan Bukti Potong
bagian Pasal 21/26. Klik tab Penandatanganan Bukti Potong bagian 1721-A1, isi data yang sesuai.
Setelah selesai, klik Simpan – OK.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 13
4. Input User Name & Password
Isi User Name = Administrator. Password = 123
5. Membuat file data SPT Baru
Klik Program – Buat SPT Baru – Isi Masa Pajak = Desember, Tahun Pajak = 2013
Setelah selesai, klik Buat – OK.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 14
6. Penomoran Bukti Pemotongan Klik Utility – Referensi – Nomor Bukti Potong.
Klik Ubah – isi nomor bukti pada bagian kedua = /BP21/SM/13. Klik Simpan – OK – Keluar.
B. Membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26
Berikut diuraikan cara membuat bukti pemotongan PPh Pasal 21/26 berdasarkan pada sumber data kas
keluar dengan menggunakan aplikasi eSPT. Data diambil dari Buku Mahir Akuntansi Pajak Terapan.
Data 1: Bukti Kas Keluar untuk Honor Tenaga Ahli
PT STAPI MOBILINDO
BUKTI KAS KELUAR Nomor : BKK12-12
Tanggal : 28 Desember 2013
No. Cek/Giro : SM12-12
Tgl Cek/Giro : 28 Desember 2013
Dibayarkan kepada Igan Tamerland, Ak.,BKP NPWP: 01.002.218.4-092.000
Jumlah 9.750.000Rp
Huruf Sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah
Keterangan Pembayaran Honor Akuntan tahun 2013 sebesar 10.000.000Rp
Dipotong: PPh pasal 21 tenaga ahli, tarif 5% x 50% (250.000)Rp
Dibayar kas 9.750.000Rp
Disetujui oleh : Dibukukan oleh :
(MF Yusuf) (99999999...)
(Dibuatkan Buk ti Pemotongan PPh pasal 21 nomor: 01/BP21/SM/13 tgl 28 Des 2013)
Dibayar oleh :
(Aisya)
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 15
Analisis Transaksi:
Transaksi diatas adalah pengeluaran kas untuk membayar honor akuntan. Menurut ketentuan pajak,
akuntan termasuk kelompok tenaga ahli, yang dipotong PPh pasal 21 tenaga ahli dengan tarif 5% dan
memperoleh pengurangan sebesar 50% dari tarif.
Pemotongan PPh pasal 21 atas pembayaran honor akuntan di atas harus dibuatkan Bukti Pemotongan PPh
pasal 21 sebagai bukti tertulis pengganti uang kepada Igan Tamerland, Ak., BKP.
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh pasal 21/26:
a) Mengisi formulir PPh Pasal 21/26 atas honorarium tenaga ahli
Klik SPT PPh – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Tidak Final)
Mengisi Tanggal bukti potong = 28/12/2013. NPWP = 01.002.218.4.092.000. Nama WP = Igan
Tamerland, Ak.BKP. Alamat = Jl. Cidelona No 48 Jakarta.
Klik Imbalan kepada Tenaga Ahli.
Klik Tidak Berkesinambungan. Isi Jumlah Penghasilan Bruto = 10.000.000. Tekan Enter.
Klik Simpan – Enter. Klik Simpan – Cancel – Keluar.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 16
b) Mencetak Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26
Klik SPT Tools – Menu Cetakan.
Klik Pilihan Cetak: Bukti Potong PPh 21/26. Klik kotak No. 1 (ceklist). Klik Cetak.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 17
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NPWP
Nama WP
Alamat
Igan Tamerland, Ak, BKP
- Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak- Lembar ke-2 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak
Jl Cidelona No 48 Jakarta
1
PPh Yang Terutang (Rp)PPh Yang Terutang (Rp)PPh Yang Terutang (Rp)PPh Yang Terutang (Rp)No.No.No.No. Jenis PenghasilanJenis PenghasilanJenis PenghasilanJenis Penghasilan
(1)
2
3
4
5
Jumlah Penghasilan BrutoJumlah Penghasilan BrutoJumlah Penghasilan BrutoJumlah Penghasilan Bruto
(3)(2) (5)(4) (6)
TarifTarifTarifTarif
Tariflebih
tinggi20%
(tidakBer-
NPWP)
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
10.000.000
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
NOMOR:
Upah Pegawai Tidak Tetap atau TenagaKerja Lepas
Imbalan Distributor MLM
Imbalan Petugas Dinas Luar Asuransi
Imbalan Kepada Penjaja Barang Dagangan
Imbalan Kepada Tenaga Ahli
Honorarium atau Imbalan Kepada AnggotaDewan Komisaris atau Dewan Pengawas yangtidak merangkap sebagai Pegawai Tetap
Jasa Produksi, Tantiem, Bonus atau ImbalanLain Kepada Mantan Pegawai
Penarikan Dana Pensiun Oleh Pegawai
Imbalan Kepada Peserta Kegiatan
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yangbersifat berkesinambungan
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yangtidak bersifat berkesinambungan
Penghasilan Kepada Pegawai atau PemberiJasa sebagai Wajib Pajak Luar Negeri
JUMLAH
Terbilang : Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah
*) Lihat petunjuk Pengisian
Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 yangdipotong di atas merupakan Angsuran atasPajak Penghasilan y ang terutang untuk tahunpajak y ang bersangkutan. Simpanlah buktipemotongan ini baik-baik untuk diperhitungkan
sebagai kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan(SP1) Tahunan PPh Orang Pribadi.
Bukti Pemotongan Dianggap sah apabiladiisi dengan lengkap dan benar.
2.
1.
Perhatian Tangerang, 28 Desember 2013
Pemotong Pajak
PT Stapi Mobilindo
NPWP
Nama :
:
MF Yusuf
Tanda tangan, nama dan cap.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
250.000
0
0
0
0
0
0
0 1 4 00 0 2 2 1 8 9 2 0 0 0- - - - -
0 6 6 48 6 4 7 6 7 1 8 0 0 0- - - - -
10.000.000 250.000
000001/BP21/SM/13
Fiel
LAMPIRAN II
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak
Nomor PER 32/PJ/2009
Tanggal 25 Me i 2009
FielFiel
Fiel
6
7
8
9
10
11
12
KPP Tangerang
:
:
:
F.1.1.33.01
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 18
Data 2: Bukti Kas Keluar untuk Komisi Penjaja Barang (Salesman)
PT STAPI MOBILINDO
BUKTI KAS KELUAR Nomor : BKK12-13
Tanggal : 28 Desember 2013
No. Cek/Giro : SM12-13
Tgl Cek/Giro : 28 Desember 2013
Dibayarkan kepada Sutrisno NPWP: 01.331.831.6-091.000
Jumlah 975.000Rp
Huruf Sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah
Keterangan Pembayaran Komisi Penjualan mobil 1.000.000Rp
Dipotong: PPh pasal 21, tarif 5% x 50% (25.000)Rp
Dibayar 975.000Rp
Disetujui oleh : Dibukukan oleh :
(MF Yusuf) (99999999...)
(Dibuatkan Bukti Pemotongan PPh pasal 21 nomor: 02/BP21/SM/13 tgl 28 Des 2013)
Dibayar oleh :
(Aisya)
Analisis Transaksi:
Transaksi diatas adalah pengeluaran kas untuk membayar komisi penjualan kepada bukan pegawai tetap. Menurut ketentuan pajak, komisi penjualan menjadi objek pemotongan PPh pasal 21 dengan tarif 5% dan
memperoleh pengurangan sebesar 50% dari tarif.
Pemotongan PPh pasal 21 atas pembayaran komisi di atas harus dibuatkan Bukti Pemotongan PPh pasal
21 sebagai bukti tertulis pengganti uang kepada Sutrisno.
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh pasal 21/26:
a) Mengisi formulir PPh Pasal 21/26 atas komisi penjaja barang (salesman)
Klik SPT PPh – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Tidak Final)
Mengisi Tanggal bukti potong = 28/12/2013. NPWP = 01.331.831.6-091.000. Nama WP = Sutrisno.
Alamat = Jl. Cimone No 17 Tangerang.
Klik Imbalan kepada Penjaja Barang Dagangan.
Klik Tidak Berkesinambungan. Isi Jumlah Penghasilan Bruto = 1.000.000. Tekan Enter.
Klik Simpan – Enter. Klik Simpan – Cancel – Keluar.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 20
b) Mencetak Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26
Klik SPT Tools – Menu Cetakan
Klik Pilihan Cetak: Bukti Potong PPh 21/26. Klik kotak No. 1 (ceklist). Klik Cetak.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 21
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NPWP
Nama WP
Alamat
Sutrisno
- Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak- Lembar ke-2 untuk : Pemotong/Pemungut Pajak
Jl Cimone No 17 Tangerang
1
PPh Yang Terutang (Rp)PPh Yang Terutang (Rp)PPh Yang Terutang (Rp)PPh Yang Terutang (Rp)No.No.No.No. Jenis PenghasilanJenis PenghasilanJenis PenghasilanJenis Penghasilan
(1)
2
3
4
5
Jumlah Penghasilan BrutoJumlah Penghasilan BrutoJumlah Penghasilan BrutoJumlah Penghasilan Bruto
(3)(2) (5)(4) (6)
TarifTarifTarifTarif
Tariflebih
tinggi20%
(tidakBer-
NPWP)
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1.000.000 0 25.000
0
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
NOMOR:
Upah Pegawai Tidak Tetap atau TenagaKerja Lepas
Imbalan Distributor MLM
Imbalan Petugas Dinas Luar Asuransi
Imbalan Kepada Penjaja Barang Dagangan
Imbalan Kepada Tenaga Ahli
Honorarium atau Imbalan Kepada AnggotaDewan Komisaris atau Dewan Pengawas yangtidak merangkap sebagai Pegawai Tetap
Jasa Produksi, Tantiem, Bonus atau ImbalanLain Kepada Mantan Pegawai
Penarikan Dana Pensiun Oleh Pegawai
Imbalan Kepada Peserta Kegiatan
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yangbersifat berkesinambungan
Imbalan Kepada Bukan Pegawai yangtidak bersifat berkesinambungan
Penghasilan Kepada Pegawai atau PemberiJasa sebagai Wajib Pajak Luar Negeri
JUMLAH
Terbilang : Dua Puluh Lima Ribu Rupiah
*) Lihat petunjuk Pengisian
Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 yangdipotong di atas merupakan Angsuran atasPajak Penghasilan y ang terutang untuk tahunpajak y ang bersangkutan. Simpanlah buktipemotongan ini baik-baik untuk diperhitungkan
sebagai kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan(SP1) Tahunan PPh Orang Pribadi.
Bukti Pemotongan Dianggap sah apabiladiisi dengan lengkap dan benar.
2.
1.
Perhatian Tangerang, 28 Desember 2013
Pemotong Pajak
PT Stapi Mobilindo
NPWP
Nama :
:
MF Yusuf
Tanda tangan, nama dan cap.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 1 6 03 3 1 8 3 1 9 1 0 0 0- - - - -
0 6 6 48 6 4 7 6 7 1 8 0 0 0- - - - -
1.000.000 25.000
000002/BP21/SM/13
Fiel
LAMPIRAN II
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak
Nomor PER 32/PJ/2009
Tanggal 25 Me i 2009
FielFiel
Fiel
6
7
8
9
10
11
12
KPP Tangerang
:
:
:
F.1.1.33.01
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 22
Data 3: Bukti Kas Keluar
PT STAPI MOBILINDO
BUKTI KAS KELUAR Nomor : BKK12-11
Tanggal : 27 Desember 2013
No. Cek/Giro : SM12-11
Tgl Cek/Giro : 27 Desember 2013
Dibayarkan kepada Pegawai
Jumlah 23.631.042Rp
Huruf Dua puluh tiga juta enam ratus tiga puluh satu ribu empat puluh satu rupiah
Keterangan Pembayaran gaji bulan Desember 2013 :
Gaji bagian penjualan 19.750.000Rp
Gaji bagian administrasi 5.350.000Rp
Jumlah 25.100.000Rp
Dipotong: PPh pasal 21 (1.127.708)Rp
Iuran Pensiun (341.250)Rp
Dibayar 23.631.042Rp
Disetujui oleh : Dibukukan oleh :
(MF Yusuf) (99999999...)
(Lampiran Daftar Gaji & Perhitungan PPh pasal 21)
Dibayar oleh :
(Aisya)
Berikut Daftar Gaji Pegawai bulan Desember 2013 yang merupakan Lampiran BKK12-11 diatas:
Daftar Gaji Pegawai
Bulan: Desember 2013
Biaya Jab Iuran Pensiun Jumlah
1 MF Yusuf Penjualan K/1 10.000.000 2.000.000 12.000.000 500.000 180.000 680.000 11.320.000
2 Siti Aisya Penjualan K/0 4.000.000 500.000 4.500.000 225.000 67.500 292.500 4.207.500
3 Ananda Khumairah Penjualan TK/0 3.000.000 250.000 3.250.000 162.500 48.750 211.250 3.038.750
Subtotal 19.750.000
4 M Rizky Adm K/0 2.750.000 250.000 3.000.000 150.000 45.000 195.000 2.805.000
5 Gadil Adm TK/0 2.200.000 150.000 2.350.000 117.500 - 117.500 2.232.500
Subtotal 5.350.000
JUMLAH 25.100.000
Pengurangan Penerimaan
Neto/bulanNo Nama Status Gaji pokok Tunjangan Gaji brutoBagian
PPh 21/bln Iuran Pensiun Jumlah
135.840.000 28.350.000 107.490.000 11.123.500 926.958 180.000 1.106.958 10.893.042
50.490.000 24.300.000 26.190.000 1.309.500 109.125 67.500 176.625 4.323.375
36.465.000 24.300.000 12.165.000 608.250 50.688 48.750 99.438 3.150.563
1.086.771 296.250 1.383.021 18.366.979
33.660.000 26.325.000 7.335.000 366.750 30.563 45.000 75.563 2.924.438
26.790.000 24.300.000 2.490.000 124.500 10.375 - 10.375 2.339.625
40.938 45.000 85.938 5.264.063
1.127.708 341.250 1.468.958 23.631.042
Penghasilan
Neto/thnPTKP/thn PKP/thn PPh 21/thn
Gaji Bersih
Dibayar
Pemotongan
Analisis Transaksi:
Transaksi diatas adalah pengeluaran kas untuk membayar gaji pegawai. Menurut ketentuan pajak, gaji
merupakan objek pemotongan PPh pasal 21. Dalam daftar gaji di atas, sudah terlihat perhitungan PPh
pasal 21 terhadap gaji setiap pegawai. Gaji pegawai selain dipotong PPh pasal 21, juga dipotong iuran
pensiun yang dibayar masing-masing pegawai dan jumlah gaji bersih yang dibayar.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 23
Perhitungan PPh pasal 21 atas Gaji Pegawai Tetap
1. MF Yusuf
Gaji pokok/bulan 10.000.000
Tunjangan/bulan 2.000.000
Jumlah gaji bruto/bulan 12.000.000
Pengurangan diperbolehkan:
1. Biaya jabatan.
Ketentuan sebesar 5% dari jumlah gaji bruto atau maksimal Rp.500.000,-/bulan.
Perhit: 5% x 12.000.000 = 600.000,- (melebihi maksimal)
Jadi biaya jabatan yang dapat dikurangi sebesar jumlah maksimal 500.000
2. Iuran pensiun yang dibayar sendiri oleh pegawai 180.000
Jumlah pengurang 680.000 (--)
Penghasilan neto sebulan 11.320.000
Penghasilan neto setahun: 11.320.000 x 12 bulan = 135.840.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun:
Status Kawin 1 anak (K/1) menurut ketentuan pajak sbb:
Diri sendiri 24.300.000
Istri 2.025.000
1 anak 2.025.000
Jumlah 28.350.000 → 28.350.000 (--)
Penghasilan Kena Pajak setahun 107.490.000
Ketentuan Tarif Pajak:
5% untuk penghasilan 0 s.d. 50 juta
15% untuk penghasilan di atas 50 juta s.d. 250 juta
25% untuk penghasilan di atas 250 juta s.d.500 juta
30% untuk penghasilan di atas 500 juta
Penghasilan Kena Pajak setahun 107.490.000
PPh pasal 21 terutang setahun:
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 57.490.000 = 8.623.500
PPh pasal 21 terutang setahun: 11.123.500
PPh pasal 21 terutang sebulan: 11.123.500 / 12 = 926.958,-
2. Siti Aisya
Gaji pokok/bulan 4.000.000
Tunjangan/bulan 500.000
Jumlah gaji bruto/bulan 4.500.000
Pengurangan diperbolehkan:
1. Biaya jabatan.
Ketentuan sebesar 5% dari jumlah gaji bruto atau maksimal Rp.500.000,-/bulan.
Perhit: 5% x 4.500.000 = 225.000,- (dibawah maksimal)
Jadi biaya jabatan yang dapat dikurangi sebesar perhitungan 225.000
2. Iuran pensiun yang dibayar sendiri oleh pegawai 67.500
Jumlah pengurang 292.500 (--)
Penghasilan neto sebulan 4.207.500
Penghasilan neto setahun: 4.207.500 x 12 bulan 50.490.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun:
Siti Aisya memiliki status Kawin belum ada anak (K/0).
Menurut ketentuan pajak, besarnya PTKP bagi perempuan
menikah hanya untuk dirinya sendiri, yaitu sebesar 24.300.000 (--)
Penghasilan Kena Pajak setahun 26.190.000
PPh pasal 21 terutang setahun: 5% x 26.1900.000 = 1.309.500
PPh pasal 21 terutang sebulan: 1.309.500 / 12 = 109.125,-
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 24
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 atas Gaji Pegawai Tetap
Untuk pemotongan PPh pasal 21 atas pembayaran gaji pegawai setiap bulan tidak perlu dibuatkan bukti
pemotongan PPh pasal 21. Perusahaan cukup membuat dan memberikan slip gaji saja setiap bulan.
Bukti pemotongan PPh pasal 21 atas gaji pegawai dibuatkan setahun sekali, yaitu formulir 1721 A1, dibuat
paling lambat pada akhir bulan pertama setelah tahun pajak berakhir. Maksudnya, apabila tahun pajak
pembayaran gaji adalah 2013, maka bukti pemotongan PPh pasal 21 dibuatkan perusahaan paling lambat
pada akhir bulan Januari 2014.
Formulir 1721 A1 ini dibuat dan diserahkan hanya kepada pegawai-pegawai yang memiliki gaji bruto
setahun di atas PTKP setahun, sedangkan pegawai-pegawai yang memiliki jumlah gaji bruto setahun di
bawah PTKP setahun tidak perlu dibuatkan.
Berikut ini contoh membuat formulir 1721 A1 untuk 1 (satu) karyawan saja menggunakan aplikasi eSPT.
a) Mengisi data pegawai tetap A1.
Klik menu Utility – Referensi – Pegawai 1721 A1. Klik Baru.
Mengisi NPWP, Nama, Alamat, Jabatan, Status Kawin, Jenis Kelamin, Status Pegawai, Status PTKP
dan Jumlah Tanggungan, sesuai dengan daftar pegawai pada halaman sebelumnya. Klik Simpan.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 25
Apabila mau mengisi data pegawai selanjutnya, klik OK.
b) Mengisi data gaji dan mencetak formulir A1 untuk pegawai tetap
Klik menu SPT PPh – Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 – Bukti Pemotongan 1771-A1.
Klik NPWP Pegawai atau Penerima Pensiun/THT/JHT untuk memilih nama pegawai yang akan
diisi. Isi masa perolehan penghasilan dari: Januari s.d. Desember.
Untuk data Penghasilan Bruto yang akan diisi, anda harus melihat daftar gaji pegawai pada halaman
sebelumnya.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 26
Klik tab Hal. 2
Untuk mengisi Iuran Pensiun atau Iuran THT/JHT, jika ada.
Klik tab Hal. 3
Untuk mengisi Jumlah Dipotong dan Dilunasi dengan SSP. Klik Simpan – Cetak.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 27
RUPIAH
11.447.500
RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 SEBAGAI BERIKUT :
PENGHASILAN BRUTO :
GAJI / PENSIUN ATAU THT / JHT
TUNJANGAN PPh
TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DAN SEBAGAINYA
HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA
PREMI ASURANSI YANG DI BAYAR PEMBERI KERJA
PENERIMA DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YANGDIKENAKAN PEMOTONGAN PPH PASAL 21
JUMLAH ( 1 S.D 6 )
TANTIEM, BONUS, GRATIFIKASI, JASA PRODUKSI DAN THR
JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (7-8)
PENGURANGAN :
BIAYA JABATAN / B IAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 7
BIAYA JABATAN / B IAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8
IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT / JHT
JUMLAH PENGURANGAN ( 10 + 11 + 12)
PENGHITUNGAN PPH PASAL 21
JUMLAH PENGHASILAN NETO (9-13)
PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA
JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN (16-17)
PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN/DISETAHUNKAN
PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA
PPh PASAL 21 TERUTANG
PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI
Dipotong dan dilunasi dengan SSP PPh Pasal 21
Dipotong dan dilunasi dengan SSP
JUMLAH PPh PASAL 21
JUMLAH TERSEBUT PADA ANGKA 23 TELAH
120.000.000
24.000.000
0
0
0
0
144.000.000
0
144.000.000
6.000.000
0
0
6.000.000
138.000.000
0
138.000.000
28.350.000
109.650.000
0
11.447.500
11.447.500
0
11.447.500
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
22a
22b
23
10
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
22a
22b
23
24
11
12
10
7
8
9
1
2
3
4
5
6
0
BULAN
BULAN
MF Yusuf
Tangerang,
.
.
.
a. YANG KURANG DIPOTONG (21-22)
b. YANG LEBIH DIPOTONG (21-22)
a. DIPOTONG DARI PEMBAYARAN GAJI
b. DIPERHITUNGKAN DENGAN PPh PASAL 21 24
TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN
PEMOTONG PAJAKX KUASA
2 0 42 0 0 1
NAMA LENGKAP:
NPWP
1
(tempat) TGL THNBLN
TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN
TAHUN
TAHUN
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
A.
B.
3 6 6 1 4 5 3 3 2 4 1 8 0 0 0
Ditanggung Pemerintah
19
Fiel Fiel
(SETAHUN/DISETAHUNKAN)
KAWIN
2KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
1721 - A1
0 31
Direktur
NPWP PEMOTONG PAJAK
NAMA PEMOTONG PAJAK PT Stapi Mobilindo
NAMA PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN / THT / JHT
MASA PEROLEHAN PENGHASILAN
ALAMAT PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN / THT / JHT
MF Yusuf
JABATAN
Tangerang
STATUS, JENIS KELAMIN, DAN KARYAWAN ASING
JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
NOMOR URUT
TIDAK KAWIN LAKI-LAKI PEREMPUAN KARYAWAN ASING
K/
:
:
:
:
:
:
:
:
NPWP PEGAWAI ATAU PENERIMA PENSIUN / THT / JHT :
TK/ HB/
0 6 8 6 4 7 6 7 6 4 1 8 0 0 0
2. Lembar 2 untuk Pemotong Pajak
0 1 1 2s.d
X X
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAITETAP ATAU PENERIMA PENSIUNAN ATAU TUNJANGAN HARI TUA/
TABUNGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA
1
1. Lembar 1 untuk Pegawai
0 0 0 0 0 0 1
3 6 6 1 4 5 3 3 2 4 1 8 0 0 0
Fiel Fiel
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 28
c) Mengisi jumlah gaji pegawai ke dalam Induk eSPT PPh pasal 21/26.
Klik menu SPT PPh – SPT Induk PPh Pasal 21/26. Selanjutnya mengisi baris angka 6: Pegawai Tetap.
Data diambil dari daftar gaji pegawai pada halaman sebelumnya. Kolom yang diisi: Jumlah Penerima
Penghasilan, Jumlah Penghasilan Bruto, dan Jumlah Pajak Terutang.
Klik tab BAG. B (21-28)
Mengisi baris 21: PPh Pasal 21/26 yang telah disetor pada masa pajak Januari s.d. November, jika ada.
Mengisi baris 22: STP PPh Pasal 21/26 (Hanya Pokok Saja), jika ada.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 29
Klik tab BAG. C-D
Mengisi obyek pajak final: baris 29 dan baris 30, jika ada.
Mengisi Tanggal Pelaporan SPT.
Klik Simpan – Yes – OK.
Klik Keluar.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 30
C. Membuat Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21/26 Terutang
Klik menu SPT PPh – Surat Setoran Pajak. Klik Baru. Klik Kode Jenis Setoran dan Pilik 100. Mengisi
baris NTPN, yaitu Nomor Transaksi Penerimaan Negara, yang diperoleh dari Bank ketika selesai
menyetor SPP Pajak. NTPN berisi 16 digit. Dalam kasus dimisalkan: 000 000 000 000 001. Isi Jumlah
Pembayaran dan Tanggal Setor. Klik Simpan – Yes. Setelah selesai, klik Keluar.
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 31
D. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26
Klik menu SPT Tools – Menu Cetakan. Klik Pilihan Cetak: Daftar. Pilih BP Tidak Final.
Klik tab Select All. Klik Cetak.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 32
1 000001/BP21/SM/13 28/12/2013 10.000.000 250.00001.002.218.4-092.000 Igan Tamerland, Ak, BKP
2 000002/BP21/SM/13 28/12/2013 1.000.000 25.00001.331.831.6-091.000 Sutrisno
275.00011.000.000Jumlah
Kementerian
Keuangan RI
Direktorat
Jenderal
Pajak
PEMOTONGAN
Masa PajakDAFTAR BUKTI
/ 20PASAL 21 DAN/ATAU
PAJAK PENGHASILAN
No NPWP Nama Wajib Pajak
PPh PasalBukti Pemotongan
Nomor
(1) (2) (3) (4)
Tanggal
PPh Pasal 21
Jumlah Objek
(5)
Pasal 26
dan/atau
21 dan/atau
Pasal 26 yang
Dipotong
(6) (7)
1 12 3
PASAL 26 (TIDAK FINAL)
(Bulan/Tahun)
Halaman ke dari halaman
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
1 1
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 33
E. Mencetak SPT Masa PPh Pasal 21/26
Masih pada menu SPT Tools – Menu Cetakan. Klik Pilihan Cetak: SPT Induk PPh 21/26. Klik Select
All. Klik Cetak.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 2
hal 34
Formulir
1721
Pajak Penghasilan
SPT Masa
Pasal 21 dan/atau Pasal 26
Kementerian
Keuangan RI
Direktorat
Jenderal
Pajak
Formulir ini digunakan untuk melaporkan
No.
kewajiban Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal
21 dan/atau Pasal 26
SPT Normal
SPT Pembetulan ke -
Tahun Kalender
2013
Masa Pajak(Bulan/Tahun)
/
Bagian A - Informasi Identitas Wajib Pajak
1
2
3
4
-NPWP
Nama WP
Alamat
NomorTelepon
PT Stapi Mobilindo
Jl. Mahalona Nomor 70A
021-54205717 5AlamatEmail
Bagian B - Obyek Pajak
Golongan Penerima
Penghasilan
(1) (2) (3) (4) (5)
JumlahPenerima
Penghasilan
JumlahPenghasilan Bruto
(Rp)
JumlahPajak Terutang
(Rp)
Pegawai Tetap
Penerima Pensiun Berkala
Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas
Distributor MLM
Petugas Dinas Luar Asuransi
Penjaja Barang Dagangan
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
22
Tenaga Ahli
Anggota Dew an Komisaris atau Dewan Pengawas yang
tidak Merangkap Sebagai Pegawai Tetap
Mantan Pegawai yang Menerima Jasa Produksi,
Tantiem, Bonus atau Imbalan Lain
Pegawai yang Melakukan Penarikan Dana Pensiun
Pegawai atau Pemberi Jasa sebagai Wajib Pajak Luar
Jumlah Bagian B
(Penjumlahan Angka 6 s.d. 19)
Kelebihan setor PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 dari
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 yang telah Disetor pada Masa Pajak Januari s.d. November
(Diisi hanya pada masa Pajak Desember)
STP PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 (hanya Pokok Pajak)
25
Tahun Kalender
PPh Pasal 21/atau pasal 26 yang Kurang (Lebih) Disetor pada SPT yang Dibetulkan
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 yang Kurang (Lebih) Disetor (angka 20 - angka 24)
Jumlah (angka 21 + angka 22 + angka 23)
26
25a.
28
27
Kelebihan setor pada angka 25 atau angka 27 akan dikompensasikan ke Masa Pajak
PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 yang Kurang (Lebih) Disetor karena pembetulan (angka 25 - angka 26)
tahun
Catatan :
Jika SPT Pembetulan, maka dilanjutkan ke angka 26 dan 27
Khusus Untuk Masa Pajak Desember, Jumlah Penghasilan Bruto (kolom 4) dan Jumlah Pajak Terutang (kolom 5) pada angka6 sampai dengan angka 20 diisi jumlah kumulatif dalam Tahun Kalender yang bersangkutan.
5 25.100.000 1.127.708
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 1.000.000 25.000
1 10.000.000 250.000
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
7 36.100.000 1.402.708
0
0
0
0
1.402.708
0
0
0 6 6 48 6 4 7 6 7 1 8 0 0
X
0
1 22
2
0
1 3 87 954 6 1110 12
0
Masa Pajak
Peserta Kegiatan
Bukan Pegawai yang Menerima Penghasilan yang
Bersifat Berkesinambungan
Bukan Pegawai yang Menerima Penghasilan yang Tidak
Bersifat Berkesinambungan
Negeri
24
25b. Penyetoran dengan SSP
Penyetoran dengan SSP PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah
(merupakan pindahan dari Bagian B Angka 25 dari SPT yang Dibetulkan)
1.402.708
FiFi
1 3
Fi Fi
Bagian 2 e-SPT Masa PPh Pasal 21/26
hal 35
Fi Fi
NO.
Bagian C - Obyek Pajak -
Golongan Penerima
Penghasilan
(1) (2) (3) (4) (5)
JumlahPenerima
Penghasilan
JumlahPenghasilan Bruto
(Rp)
JumlahPajak Terutang
(Rp)
Penerima Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan
Hari Tua atau Jaminan Hari Tua, dan Pembayaran Lain
Sejenis yang Dibayarkan Sekaligus
Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI/POLRI
dan Pensiunan yang Menerima Honorarium dan Imbalan Lain
yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara/Daerah
Jumlah Bagian C
(Penjumlahan Angka 29 s.d 30)
30
29
31
0 0 0
0 0 0
0 0 0
Bagian D - Lampiran
X
X
a) Surat Setoran Pajak lembar c) Surat Kuasa Khusus/Surat
Keterangan Kematian
d) Daftar Bukti Pemotongan Pajak
Penghasilan Tidak Final
e) Daftar Bukti Pemotongan Pajak
Penghasilan Final
f) Formulir 1721 - I(Disampaikan hanya pada MasaPajak Desember)
g) Formulir 1721 - II
(Disampaikan hanya pada Masa Pajak
terjadi perubahan Pegawai Tetap)
X
h) Daftar Biaya Untuk Wajib Pajak yang
Tidak Wajib Menyampaikan SPT
Tahunan PPh Badan
i)
Bagian E - Pernyataan dan Tanda Tangan
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi - sanksi sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas besertalampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
Diisi oleh Petugas
PEMOTONG PAJAK (PIMPINAN) Kuasa Wajib Pajak SPT Masa Diterima:
Melalui Pos
Langsung dari WPNama
NPWP
Tanda Tangan Tanggal (dd/mm/yyyy) Tanda TanganTanggal (dd/mm/yyyy)
01/01/2014
63 5 316 4 3 2 4 1 8 0 0 0
1
MF Yusuf
(Disampaikan
hanya pada Masa Pajak Desember)
Final
b) Surat Setoran Pajak PPh Pasal 21
DTP
FiFi
Batas Waktu Penyetoran Pajak dan Bunga Keterlambatan
PPh Pasal 21/26 yang terutang harus disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP). Keterlambatan membayar dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.
Batas Waktu Penyerahan Laporan Pajak dan Denda Keterlambatan
PPh Pasal 21/26 dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dengan menggunakan SPT Masa
PPh Pasal 21/26. Keterlambatan lapor SPT Masa dikenakan sanksi denda Rp.100.000,- per SPT.
C. Soal Latihan SPT Pajak Elektronik PPh Pasal 21/26
Soal latihan diberikan terpisah dalam Bab 10, yang dapat diperoleh dengan mengunjungi
www.stapiindonesia.wordpress.com. Download file Bab 10 Soal-soal Latihan. Password yang
digunakan membuka file soal adalah mfyusuf.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 3
hal 38
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan menyelesaikan bab ini, diharapkan anda dapat memiliki:
1. Karakter Sikap jujur dalam menyusun SPT Pajak, disiplin mengelola bukti pemotongan PPh pasal 23/26,
serta kerjasama dengan orang/bagian lain.
2. Kompetensi Mampu membuat bukti pemotongan PPh pasal 23/26 dengan benar, mampu membuat daftar bukti
pemotongan PPh pasal 23/26, mampu mengisi SPT elektronik (eSPT) Masa PPh pasal 23/26.
B. Uraian Materi
Pekerjaan berhubungan dengan PPh Pasal 23/26
e) Menyiapkan informasi pajak perusahaan: Nama, Alamat, NPWP, PKP, dan sebagainya.
f) Membuat Bukti Pemotongan PPh pasal 23/26 untuk setiap transaksi yang menjadi objek pajak.
g) Membuat Daftar Bukti Pemotongan PPh pasal 23/26 untuk setiap akhir bulan.
h) Membuat SPT Masa PPh pasal 23/26 untuk setiap akhir bulan.
Pengisian SPT Pajak Elektronik Masa PPh Pasal 23/26
Dibawah ini disajikan contoh kasus penyelesaian SPT Pajak Elektronik PPh pasal 23/26 masa pajak
Desember 2013, yang diambil dari Buku Mahir Akuntansi Pajak Terapan, penulis yang sama.
A. Membuat Profil Wajib Pajak
Nama perusahaan : PT. STAPI MOBILINDO
Alamat : Jl. Mahalona Nomor 70A Tangerang 52750
NPWP : 06.864.767.6-418.000
NPPKP : 06.864.767.6-418.000
Kode KLU : 52000
Nomor telepon : (021) 5420 5717
Nomor Faksimili : (021) 5420 5718
PT Stapi Mobilindo adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan kendaraan roda empat (R4)
merek Toyota yang ditunjuk sebagai Main Dealer.
Perusahaan dipimpin oleh MF.Yusuf, SE.Ak., M.Acc, sebagai Direktur, dengan NPWP. 36.614.533.2-418.000.
1. Membuka Aplikasi
Klik ikon Aplikasi eSPT PPh Masa 23 di desktop.
2. Melakukan Connect To Database
Klik Data Source Name (DSN) = DBPPH23. Klik OK.
Bagian 3 e-SPT Masa PPh Pasal 23/26
hal 39
3. Mengisi NPWP dan Profil Wajib Pajak Isi NPWP = 06.864.767.6-418.000. Klik OK.
Selanjutnya mengisi data profil wajib pajak.
Setelah selesai mengisi Profil wajib pajak, Penandatangan SPT, Penandatanganan Bukti. Setelah selesai,
klik Simpan – OK.
4. Input User Name & Password
Isi User Name = Administrator. Password = 123
5. Membuat file data SPT Baru
Klik Program – Buat SPT Baru – Isi Masa Pajak = Desember. Tahun Pajak = 2013
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 3
hal 40
Setelah selesai, klik Buat – OK.
6. Penomoran Bukti Pemotongan
Klik Utility – Referensi – Nomor Bukti Potong.
Klik Ubah – isi nomor bukti pada bagian kedua = /BP23/SM/13. Klik Simpan – OK – Keluar.
B. Membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26
Berikut diuraikan cara membuat bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 berdasarkan pada sumber data kas
keluar dengan menggunakan aplikasi eSPT.
Bagian 3 e-SPT Masa PPh Pasal 23/26
hal 41
Data 1: Bukti Kas Keluar untuk jasa manajemen
PT STAPI MOBILINDO
BUKTI KAS KELUAR Nomor : BKK12-9
Tanggal : 24 Desember 2013
No. Cek/Giro : SM12-9
Tgl Cek/Giro : 24 Desember 2013
Dibayarkan kepada Kantor Konsultan Suryani, SE.,M.Ak. NPWP: 25.315.098.1-418.000
Jumlah 32.400.000Rp
Huruf Tiga puluh dua juta empat ratus ribu rupiah
Keterangan Pembayaran Jasa Manajemen tahun 2013 sebesar 30.000.000Rp
PPN 10% atas jasa manajemen 3.000.000Rp
Jumlah tagihan 33.000.000Rp
Dipotong: PPh Pasal 23 sebesar 2% (600.000)Rp
Dibayar 32.400.000Rp
Disetujui oleh : Dibukukan oleh :
(MF Yusuf) (99999999...)
Dibayar oleh :
(Diterima Faktur Pajak nomor: 010.900.13.00000003 tgl 24 Desember 2013)
(Dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 nomor: 01/BP23/SM/13 tgl 24 Des 2013)
(Aisya)
Analisis Transaksi:
Transaksi diatas adalah pengeluaran kas untuk membayar jasa manajemen . Menurut ketentuan pajak,
jasa manajemen merupakan jasa kena pajak yang harus dikenakan PPN 10% dengan bukti faktur pajak
dibuat oleh pengusaha kena pajak (kantor konsultan) dan diserahkan pada saat penagihan. Sedangkan
pada saat melakukan pembayaran, jasa manajemen harus dipotong PPh pasal 23 sebesar 2% oleh pihak pembayar (perusahaan). Pemotongan ini dibuatkan bukti pemotongan PPh pasal 23 dan diserahkan
kepada pihak penagih (kantor konsultan).
Faktur pajak atas jasa manajemen dapat dikreditkan oleh perusahaan.
Pemotongan PPh pasal 23 atas pembayaran jasa manajemen di atas harus dibuatkan Bukti Pemotongan
PPh pasal 23 sebagai bukti tertulis pengganti uang kepada Kantor Konsultan Suryani, SE., M.Ak.
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh pasal 23/26:
b) Mengisi PPh Pasal 23 atas Jasa Manajemen
Klik SPT PPh – Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 3
hal 42
Mengisi Tanggal bukti potong = 24/12/2013. NPWP = 25.315.098.1.418.000. Klik OK untuk input
data baru.
Ketik Nama WP = Kantor Konsultan Suryani, SE.M.Ak. Alamat = Jl. Raya Cipulir 89B Kebayoran
Lama Jakarta. Tekan Enter. Klik OK.
Klik Jasa Manajemen. Isi Jumlah Penghasilan Bruto = 30.000.000. Tekan Enter.
Klik Simpan – Yes – OK - Tutup.
Bagian 3 e-SPT Masa PPh Pasal 23/26
hal 43
c) Mencetak Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Potong PPh Pasal 23 Dan Atau 26.
Klik Menu Cetak: Bukti Pemotongan PPh Pasal 23. Klik tab Tampilkan.
Klik (ceklist) kotak No. 1 PPh Pasal 23. Klik Cetak. Klik Yes.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 3
hal 44
(Rp)Bruto (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jenis Penghasilan Jumlah PenghasilanTarif Lebih Tinggi
100%(Tdk ber-NPWP)
PPh yang Dipotong
0
JUMLAH
Terbilang: Enam Ratus Ribu Rupiah
0
0
0
0
0
0
0
0
Tarif(%)
0
0
0
0
0
0
0
0
2.
1.
600.000
F.1.1.33.06
BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23
NOMOR : 000001/BP23/SM/13
KPP Tangerang
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
Lembar ke-1 untuk
Lembar ke-2 untukLembar ke-3 untuk :
:
: Wajib Pajak
Kantor Pelayanan PajakPemotong Pajak
No
15,001. Dividen *)
Bunga **)
Royalti
Hadiah dan penghargaan
Sewa dan Penghasilan lain
sehubungan dengan
Jasa Teknik, Jasa Manajemen,
sesuai PMK-244/PMK.03/2008 :
d. Jasa lain:
****)
15,002.
3. 15,00
4. 15,00
5.
6.
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
Perhatian:Tangerang 24 Desember 2013
Pemotong Pajak,
,
Bukti Pemotongan ini dianggap sahapabila diisi dengan lengkap dan
benar.
Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi.
Kecuali sewa tanah dan bangunan.Apabila kurang harap diisi sendiri.
1)
2)
3)
a. Jasa Teknik
b. Jasa Manajemen
c. Jasa Konsultan
30.000.000 2,00
0 02,00
penggunaan harta ***)
0
4) 0 2,00
05) 0 2,00
0
06) 0 2,00
30.000.000
Jasa Konsultansi dan Jasa Lain
:NPWP 2 5 1 43 1 5 0 9 8 1 8 0 0 0
Nama WP K A N T O R K O N S U L T A N S U R Y A N I , S E . M . A
Alamat J L . R A Y A C I P U L I R
-
8 9 B K E B A Y O R A N L
:
:
:
:NPWP 0 6 6 48 6 4 7 6 7 1 8 0 0 0
Nama P T S T A P I M O B I L I N D O
-
:
:
Fi Fi
Fi Fi
Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23yang dipotong di atas merupakan
Angsuran atas pajak Penghasilan yang
terutang untuk tahun pajak yangbersangkutan. S impanlah bukti
pemotongan ini baik-baik untuk
diperhitungkan sebagai kredit pajak
Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi dalam negeri
kepada anggota WP Orang Pribadi.
*)**)
***)****)
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
Direktur Utama
MF Yusuf
600.000
Bagian 3 e-SPT Masa PPh Pasal 23/26
hal 45
C. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Potong PPh Pasal 23 Dan Atau 26.
Klik Menu Cetak: Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26. Klik tab Tampilkan.
Klik (ceklist) kotak No. 1 PPh Pasal 23. Klik Cetak. Klik Yes.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 3
hal 46
DEPARTEMENKEUANGAN R.I.
DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PAJAKPENGHASILAN PASAL 23/26DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK
Fi Fi
Masa Pajak
/1 12 32 0
A. PPh Pasal 23
000001/BP23/SM/13
24/12/2013KANTOR KONSULTANSURYANI, SE.M.AK
25.315.098.1-418.0001 30.000.000 600.000
JUMLAH 30.000.000 600.000
B. PPh Pasal 26
JUMLAH0 0
Tanda Tangan & Cap
PEMOTONG PAJAKX KUASA
NPWP
Nama
2 0 1 4Tanggal 0 1 0 1
tanggal bulan tahunM F Y u s u f
63 5 316 4 3 2 4 1 8 0 0 0-
Fi Fi
N P W P Nama
Bukti PemotonganPPh yang
Nomor Tanggal
NIlai Obyek Pajak(Rp.)
No
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dipotong (Rp)
D.1.1.32.05
Bagian 3 e-SPT Masa PPh Pasal 23/26
hal 47
D. Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 23/26 Terutang
Klik SPT PPh – Daftar Surat Setoran Pajak (SSP) / Bukti Pemindahbukuan (PBK) – Daftar Surat Setoran Pajak (SSP). Klik Baru. Klik Kode Jenis Setoran dan Pilik 100. Mengisi baris NTPN, yaitu
Nomor Transaksi Penerimaan Negara, yang diperoleh dari Bank ketika selesai menyetor SPP Pajak.
NTPN berisi 16 digit. Dalam kasus dimisalkan: 000 000 000 000 001. Isi Jumlah Pembayaran dan
Tanggal Setor. Klik Simpan – Yes. Setelah selesai, klikTutup.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 3
hal 48
E. Mencetak SPT Masa PPh Pasal 23/26 Terutang
Klik SPT PPh - Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPH Pasal 23 Dan Atau 26
Klik tab PPh Pasal 26 Yang Telah Dipotong, isikan Tanggal: 20/01/2014. Klik Simpan. Klik Yes – OK.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 3
hal 50
Jumlah PenghasilanBruto
Uraian KAP/ KJS Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)
JUMLAH
411124/101
411124/102
411124/103
411124/100
411124/100
411124/104
Terbilang: Enam Ratus Ribu Rupiah
411127/101
411127/102
411127/103
411127/100
411127/104
411127/100
411127/100
411127/102
1
1
BAGIAN C. LAMPIRAN
BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN
600.000
411127/100
411127/105
0
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong:
(1) (2) (3) (4)
4.
7.
5.
6.
3.
Dividen *)
Bunga **)
Royalti
Hadiah dan penghargaan
Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***)
Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuaidengan PMK-244/PMK.03/2008:
a. Jasa Teknik
1)
2)
3)
.......
.......
.......
411124/104
411124/104
411124/104
411124/104
%
%
2. PPh Pasal 26 yang telah Dipotong :
1.
2.
3.
4.
6.
5.
11.
Dividen
Bunga
Royalti
Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan
Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
Hadiah dan penghargaan
Pensiunan dan pembayaran berkala
Penjualan harta di Indonesia
Premi asuransi / reasuransi
7.
10.
Penghasilan Kena Pajak BUT setelah Pajak13.
JUMLAH
Terbilang:
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibat termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan apa yang telah saya beritahukan diatas besertalampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada WP OP
***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.
****) Apabila kurang harap dibuat lampiran tersendiri.
F.1.1.32.03
lembar.
lembar. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
411124/104 30.000.000 600.000
411124/104
2.
1.
d. Jasa lain: ****)
b. Jasa Manajemen
c. Jasa Konsultan
30.000.000
DEPARTEMENKEUANGAN R.I.
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
Fiel Fiel
Masa Pajak
/1 12 32 0
X SPT Normal
SPT Pembetulan Ke
Formulir ini digunakan untuk melaporkan PemotonganPajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26
(1) (2)
Uraian KAP/ KJS
PerkiraanPenghasilan
Neto (%)
(3) (4) (5)
1.
dan atau Pasal 26 sebanyak
berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif
*) Tidak termasuk deviden kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri
NAMA
NPWP
PEM OTONG PAJAK/PIMPINANX KUASA WAJIB PAJAK
Tanda Tangan & Cap
Diisi Oleh Petugas
Premi swap dan transaksi lindung nilai
Keuntungan karena pembebasan utang
Penghasilan dari penjualan saham %
0
411127/100
411127/100
411127/100
BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK
:1. NPWP 0 6 6 48 6 4 7 6 7 1 8 0 0 0
2. Nama WP P T S t a p i M o b i l i n d o
3. Alamat J l M a h a l o n a N o m o r
-
7 0 A
:
:
:
M F Y u s u f
63 5 316 4 3 2 4 1 8 0 0 0-
2 0 1 4Tanggal 2 0 0 1
tanggal bulan tahun
SPT Masa Diterima:
Melalui Pos
Langsung dari WP
Tan
ggal
tanggal bulan tahun
Fiel Fiel
PPh yang Dipotong (Rp)
X Surat Setoran Pajak sebanyak
X Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan atau Pasal 26.
X Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Surat Kuasa Khusus.
Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih
8.
9.
12.
2.
3.
4.
5.
(Rp)
Bagian 3 e-SPT Masa PPh Pasal 23/26
hal 51
Batas Waktu Penyetoran Pajak dan Bunga Keterlambatan
PPh Pasal 23/26 yang terutang harus disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP). Keterlambatan membayar dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.
Batas Waktu Penyerahan Laporan Pajak dan Denda Keterlambatan
PPh Pasal 23/26 dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dengan menggunakan SPT Masa
PPh Pasal 23/26. Keterlambatan lapor SPT Masa dikenakan sanksi denda Rp.100.000,- per SPT.
C. Soal Latihan SPT Pajak Elektronik PPh Pasal 23/26
Soal latihan diberikan terpisah dalam Bab 10, yang dapat diperoleh dengan mengunjungi
www.stapiindonesia.wordpress.com. Download file Bab 10 Soal-soal Latihan. Password yang
digunakan membuka file soal adalah mfyusuf.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 54
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan menyelesaikan bab ini, diharapkan anda dapat memiliki:
1. Karakter Sikap jujur dalam menyusun SPT Pajak, disiplin mengelola bukti pemotongan PPh pasal 4 ayat 2,
serta kerjasama dengan orang/bagian lain.
2. Kompetensi Mampu membuat bukti pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 dengan benar, mampu membuat daftar bukti
pemotongan PPh pasal 4 ayat 2, mampu mengisi SPT elektronik (eSPT) Masa PPh pasal 4 ayat 2.
B. Uraian Materi
Pekerjaan berhubungan dengan PPh Pasal 4 ayat 2
1. Menyiapkan informasi pajak perusahaan: Nama, Alamat, NPWP, PKP, dan sebagainya.
2. Membuat Bukti Pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 untuk setiap transaksi yang menjadi objek pajak.
3. Membuat Daftar Bukti Pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 untuk setiap akhir bulan.
4. Membuat SPT Masa PPh pasal 4 ayat 2 untuk setiap akhir bulan.
Ringkasan bekerja dengan Aplikasi eSPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final) a. Cara Login e-SPT
1. Connect to database
2. Input NPWP Perusahaan (harus valid dan terdaftar)
3. Isi Profil Wajib Pajak
4. Login
User Name : Administrator
Password : 123
b. Setting SPT : Klik Menu Program
5. Buka SPT Baru atau Buka SPT yang ada
c. Input Transaksi Pemotongan:
6. Membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 final
Klik SPT PPh – Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 final – Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 final
d Daftar Bukti Pemotongan Akhir Bulan:
7. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 final
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 final – Daftar Bukti Pemotongan PPh
Pasal 4 ayat 2 final – Klik Tampilkan Data – Klik Cetak
e Membuat Surat Setoran Pajak :
8. Membuat Surat Setoran Pajak
Klik SPT PPh – SSP– Klik Baru (Isi Kode Jenis Setoran, NTPN – 16 digit, Jumlah Pembayaran,
Tanggal setor)
f Mencetak SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 final
9. Klik SPT Tools – Menu Cetakan – Pilih …..
• SPT Induk PPh 4 ayat 2 final
• Bukti Potong
• Daftar Bukti Pemotongan PPh 4 ayat 2 final
Untuk mencetak masing-masing, klik Cetak
g Pelaporan ke Kantor Pajak
10. Pelaporan Data SPT ke KPP
Media pelaporan menggunakan Flashdisk atau CD.
Klik SPT Tools – Lapor Data SPT ke KPP – Klik Tampilkan Data – Tentukan Lokasi File – Klik Create File
Bagian 4 e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final)
hal 55
Pengisian SPT Pajak Elektronik Masa PPh Pasal 4 ayat 2
Dibawah ini disajikan contoh kasus penyelesaian SPT Pajak Elektronik PPh pasal 4 ayat 2 masa
pajak Desember 2013, yang diambil dari Buku Mahir Akuntansi Pajak Terapan, penulis yang sama.
A. Membuat Profil Wajib Pajak
Nama perusahaan : PT. STAPI MOBILINDO
Alamat : Jl. Mahalona Nomor 70A Tangerang 52750
NPWP : 06.864.767.6-418.000
NPPKP : 06.864.767.6-418.000
Kode KLU : 52000
Nomor telepon : (021) 5420 5717
Nomor Faksimili : (021) 5420 5718
PT Stapi Mobilindo adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan kendaraan roda empat (R4) merek Toyota yang ditunjuk sebagai Main Dealer.
Perusahaan dipimpin oleh MF.Yusuf, SE.Ak., M.Acc, sebagai Direktur, dengan NPWP.
36.614.533.2-418.000.
1. Membuka Aplikasi
Klik ikon Aplikasi eSPT PPh Masa 23 di desktop.
2. Melakukan Connect To Database
Klik Data Source Name (DSN) = DBPPH23. Klik OK.
3. Mengisi NPWP dan Profil Wajib Pajak Isi NPWP = 06.864.767.6-418.000. Klik OK.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 56
Selanjutnya mengisi data profil wajib pajak.
Setelah selesai mengisi Profil wajib pajak, Penandatangan SPT, Penandatanganan Bukti. Setelah selesai,
klik Simpan – OK.
4. Input User Name & Password
Isi User Name = Administrator. Password = 123
5. Membuat file data SPT Baru
Klik Program – Buat SPT Baru – Isi Masa Pajak = Desember. Tahun Pajak = 2013
Setelah selesai, klik Buat – OK.
Bagian 4 e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final)
hal 57
6. Penomoran Bukti Pemotongan
Klik Utility – Referensi – Nomor Bukti Potong.
Klik Ubah – isi nomor bukti pada bagian kedua = /BPF/SM/13. Klik Simpan – OK – Tutup.
B. Membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 Final
Berikut diuraikan cara membuat bukti pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 Final berdasarkan pada sumber
data kas keluar dengan menggunakan aplikasi eSPT.
Data 1: Bukti Kas Keluar
PT STAPI MOBILINDO
BUKTI KAS KELUAR Nomor : BKK12-10
Tanggal : 26 Desember 2013
No. Cek/Giro : SM12-10
Tgl Cek/Giro : 26 Desember 2013
Dibayarkan kepada PT Karma Developer NPWP: 01.864.767.6-418.000
Jumlah 60.000.000Rp
Huruf Enam puluh juta rupiah
Keterangan Pembayaran Sewa Ruko 2 lantai untuk showroom di Kebayoran lama selama 2 tahun
Jumlah sewa (Dicatat sebagai Beban ) 60.000.000Rp
PPN 10% atas sewa 6.000.000Rp
Jumlah tagihan 66.000.000Rp
Dipotong: PPh Psl 4 ayat 2 (Final) tarif 10% (6.000.000)Rp
Dibayar 60.000.000Rp
Disetujui oleh : Dibukukan oleh :
(MF Yusuf) (99999999...)
Dibayar oleh :
(Aisya)
(Diterima Fak tur Pajak nomor: 010.900.13.00000003 tgl 26 Desember 2013)
(Dibuatkan Bukti Pemotongan PPh Ps 4 ayat 2 (Final) no.01/BPF/SM/13 tgl 26 Des 13)
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 58
Analisis Transaksi:
Transaksi diatas adalah pengeluaran kas untuk membayar sewa ruko. Menurut ketentuan pajak, sewa ruko merupakan jasa kena pajak yang dikenakan PPN 10% dengan bukti faktur pajak dibuat oleh pengusaha
kena pajak (PT Karma Developer) dan diserahkan pada saat penagihan. Sedangkan pada saat melakukan
pembayaran, sewa ruko yang masuk kelompok sewa tanah/bangunan ini harus dipotong PPh pasal 4 ayat 2 (PPh Final) sebesar 10% oleh pihak pembayar (perusahaan). Pemotongan ini dibuatkan bukti
pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 (Final) dan diserahkan kepada pihak penagih (PT Karma Developer).
Faktur pajak atas sewa ruko dapat dikreditkan oleh perusahaan. Dalam BKK disebutkan bahwa pembayaran sewa ruko ini dicatat sebagai Beban (Expense).
Pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 Final atas pembayaran sewa di atas harus dibuatkan Bukti Pemotongan
PPh pasal 4 ayat 2 Final sebagai bukti tertulis pengganti uang kepada PT Karma Developer.
Pembuatan Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 Final:
i. Mengisi PPh Pasal 4 ayat 2 Final atas Sewa Ruko.
Klik SPT PPh – Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 Ayat (2).
Klik Baru.
Klik Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
Bagian 4 e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final)
hal 59
Mengisi Tanggal bukti potong = 26/12/2013. NPWP = 24.855.957.7.418.000. Klik OK untuk input
data baru.
Ketik Nama WP = PT Karma Developer. Alamat = Jl. Raya Cidodol 61 Kebayoran Lama Jakarta.
Tekan Enter. Klik OK.
Isi Lokasi Tanah Dan/Atau Bangunan = Kebayoran Lama. Isi Jumlah Bruto Nilai Sewa =
60.000.000. Tekan Enter. Klik Simpan – Yes – OK - Tutup.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 60
ii. Mencetak Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 Final
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 Ayat (2).
Klik Menu Cetak: Bukti Potong/Pungut PPh Pasal 4 Ayat (2) Pihak Lain Yang Dipotong.
Klik tab Tampilkan. Klik Yes.
Bagian 4 e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final)
hal 61
BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)
Tarif PPh yang Dipotong
Terbilang : Enam Juta Rupiah
6.000.00060.000.000
Jumlah Bruto Nilai Sewa
Nomor : 000001/BPF/SM/13
KPP Tangerang
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
Lembar ke-1 untuk
Lembar ke-2 untuk
Lembar ke-3 untuk :
:
: yang menyewakan
Kantor Pelayanan Pajak
penyewa
(1) (2) (3)
Perhatian:
2.
1. Jumlah Pajak Penghasilan atas
Persewaan Tanah dan/ atau Bangunan
yang dipotong di atas bukan merupakan
kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan PPh.
Bukti Pemotongan ini dianggap sah
apabila diisi dengan lengkap dan benar.
10,00
MF YusufDirektur Utama
ATAS PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN
M
NPWP
Nama
Alamat
:
:
:
:2 4 7 48 5 5 9 5 7 1 8 0 0 0
P T K A R A D E V E L O P E R
-
J L . R A Y A C I D O D O L 6 1 K E B A Y O R A N
- -- -
Lokasi Tanah dan : K E B A Y O R A N L A M A
atau Bangunan
(Rp) (Rp)(%)
N P W P
N a m a
Pemotong Pajak
:
:
Tanda Tangan, Nama dan Cap
:0 6 6 48 6 4 7 6 7 1 8 0 0 0--- -
P T S t a p i M o b i l i n d o
Tangerang, 26 Desember 2013
-
Fiel Fiel
Fiel Fiel
F.1.1.33.12
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 62
C. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 Final
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 Ayat (2).
Klik Menu Cetak: Bukti Potong/Pungut PPh Pasal 4 Ayat (2) Pihak Lain Yang Dipotong.
Klik tab Tampilkan. Klik Yes.
Bagian 4 e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final)
hal 63
DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTANDEPARTEMEN
KEUANGAN R.I .
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
PPh FINAL PASAL 4 AYAT(2)
Masa Pajak
1 2 / 2 0 1 3
Fiel Fiel
6.000.000PT KARMA DEVELOPER 000001/BPF/SM/13 26/12/2013 60.000.00024.855.957.7-418.0001
JUMLAH 60.000.000 6.000.000
:
X PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK
Nama
NPWP 63 5 316 4 3 2 4 1 8 0 0 0
M F Y u s u f
-
2 0 1 4Tanggal 2 0 0 1
tanggal bulan tahun
Tanda Tangan & Cap
NPWP NAMABukti Pemotongan/Pemungutan
PPh yangDipotong/
Dipungut (Rp)TanggalNomor
Nilai ObjekPajak (Rp)
No
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
D.1.1.32.06
Fiel Fiel
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 64
D. Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 4 ayat 2 Final Terutang
Klik SPT PPh – Daftar Surat Setoran Pajak (SSP) / Bukti Pemindahbukuan (PBK) – Daftar Surat
Setoran Pajak (SSP). Klik Baru.
Isi KAP/Kode Jenis Pajak = 411128. Kode Jenis Setoran = 403. NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan
Negara) = 0000000000000004. Jumlah Pembayaran (Rp) = 6.000.000. Tanggal Setor = 20/01/2014.
Klik Simpan – Yes – OK.
Bagian 4 e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final)
hal 65
Klik Tutup.
E. Mencetak SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 Final
Klik SPT PPh - Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Pasal 4 Ayat (2).
Pada tab Halaman 1, tidak ada perubahan. Klik tab Halaman 2.
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 66
Periksa Lampiran. Isi Tanggal SPT = 30/01/2014. Klik Simpan - Cetak.
Bagian 4 e-SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 (Final)
hal 67
3
1.
:
Diisi oleh Petugas
:
2 0 1 4
X
KAP/KJSPPh yang Dipotong/
Dipungut/Disetor Sendiri (Rp)
Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI dan Jasa Giro
2.
JUMLAH
411128/404
Terbilang Enam Juta Rupiah
411128/403
1.
Tarif (%)
Bunga/Diskonto Obligasi dan Surat Berharga Negara
Transaksi Penjualan Saham
3.
4.
5.
6.000.000
Hadiah Undian
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
Jasa Konstruksi6
60.000.000 10,00
411128/407
411128/405
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASADEPARTEMEN
KEUANGAN R.I.
DIREKTORATJENDERAL PAJAK
a. Bunga Deposito/TabunganYang ditempatkan di Dalam Negeri
Yang ditempatkan di Luar Negeri
b. Diskonto Sertif ikat Bank Indonesia
a. Saham Pendiri
b. Bukan Saham Pendiri
F.1.1.32.04
1)
2)
(2) (3) (4)
411128/401
c. Jasa Giro
PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2)
Fiel Fiel
411128/404
411128/404
411128/404
411128/406
a. Penyew a sebagai Pemotong Pajak
b. Orang Pribadi/Badan yang Menyetor Sendiri PPh 411128/403
Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan/Pemungutan
Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2)
SPT Normal
SPT Pembetulan Ke -
Masa Pajak
1 2 / 2 0 1 3
BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK
1. NPWP 0 6 6 48 6 4 7 6 7 1 8 0 0 0
2. Nama WP P T S t a p i M o b i l i n d o
3. Alamat J l M a h a l o n a N o m o r
-
7 0 A
:
:
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
a. Perencana Konstruksi
Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh1)
Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh2)
411128/409
411128/409
b. Pelaksana Konstruksi
Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh1)
Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh2)
411128/409
411128/409
c. Pengaw as Konstruksi
Pengguna Jasa sebagai Pemotong PPh1)
Penyedia Jasa yang Menyetor Sendiri PPh2)
411128/409
411128/409
Wajib Pajak yang Melakukan Pengalihan Hak atasTanah/Bangunan
7
411128/402
Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepadaAnggota Wajib Pajak Orang Pribadi
8.
411128/417Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yangDiperdagangkan di Bursa
9. 411128/418
Dividen yang Diterima/Diperoleh Wajib Pajak Orang PribadiDalam Negeri
10. 411128/419
Penghasilan Tertentu Lainnya11. .............. .................... ......................................................
.............. .................... ......................................................
.............. .................... ......................................................
6.000.00060.000.000
BAGIAN C. LAMPIRAN
X Surat Setoran Pajak : lembar.
Daf tar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 Ayat (2).X
X
1
Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) : lembar.
Surat Kuasa Khusus.
1
X
BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi - sanksi sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas besertalampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK
SPT Masa Diterima:
Melalui Pos
Langsung dari WP
Nama
NPWP
Tanda Tangan & Cap Tanggal Tanda Tangan
Ta
ngg
al
63 5 316 4 2 4 1 8 0 0 0
2 0 0 1
tanggal bulan tahun
tanggal bulan tahun
M F Y u s u f
FielFiel
:
-
2.
4.
3.
a.
b.
c.
(5)
Nilai Obyek Pajak( Rp )
Uraian
(1)
Praktik e-SPT Masa PPh PotPut Bagian 4
hal 68
Batas Waktu Penyetoran Pajak dan Bunga Keterlambatan
PPh Pasal 4 ayat 2 yang terutang harus disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP). Keterlambatan membayar dikenakan sanksi bunga 2% per bulan.
Batas Waktu Penyerahan Laporan Pajak dan Denda Keterlambatan
PPh Pasal 4 ayat 2 dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dengan menggunakan SPT
Masa PPh Pasal 4 ayat 2. Keterlambatan lapor SPT Masa dikenakan sanksi denda Rp.100.000,- per
SPT.
C. Soal Latihan SPT Pajak Elektronik PPh Pasal 4 ayat 2
Soal latihan diberikan terpisah dalam Bab 10, yang dapat diperoleh dengan mengunjungi
www.stapiindonesia.wordpress.com. Download file Bab 10 Soal-soal Latihan. Password yang
digunakan membuka file soal adalah mfyusuf.
hal 69
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 revisi 2009. Jakarta: 2009.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Jakarta: 2009.
Irsan Lubis, Mahir Akuntansi Pajak Terapan, Stapi Indonesia, Tangerang: 2014
Ketentuan Peraturan Perpajakan:
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-57-PJ-2010 tentang Pemungutan PPh 22
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER 31- 2009 jo. No.57-2009 tentang Tata Cara
Pemotongan & Penyetoran PPh 21
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER 59-2009 tentang Tatacara Pemotongan PPh Pasal 21
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER No.6-PJ-2009 tentang Pelaporan SPT Elektronik
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187/2008 tentang PPh Final Jasa Konstruksi
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/2010 tentang PPh Pasal 21 Gaji & Honor PNS
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/2008 tentang Petunjuk pemotongan PPh Pasal 21
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/2010 tentang Pemungutan PPh Pasal 22 sehubungan dengan
Pembayaran Atas Penyerahan Barang Dan Kegiatan Di Bidang Impor Atau Kegiatan Usaha Di
Bidang Lain
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/2010 tentang PPh Psl 23
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/2008 tentang Jenis Jasa Objek Pemotongan PPh Pasal 23
Peraturan Pemerintah Nomor 80 tahun 2007 tentang Pelaksanaan UU KUP
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2011tentang Tatacara pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan
Peraturan Pemerintah Nomor 132 tahun 2000 tentang PPh atas hadiah undian
Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2009 tentang PPh Final Jasa Konstruksi
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun.2008 tentang PPh Pengalihan Hak Tanah/Bangunan
Peraturan Pemerintah Nomor.15 tahun.2009 tentang PPh atas Bunga Koperasi
Peraturan Pemerintah Nomor 80 tahun 2010 tentang PPh Pasal 21 Penghasilan Pejabat Negara/PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU PPN
Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2003 tentang PPN dibebaskan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2007 tentang PPN atas barang strategis
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha
Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Undang Undang Nomor. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Undang Undang Nomor. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
Undang Undang Nomor. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang
Mewah
hal 70
PENULIS
Irsan Lubis, SE.Ak, BKP., CAP
Pendidikan & Sertifikasi
Menyelesaikan S1 Akuntansi tahun 1991, gelar Akuntan 1995, Sertifikat Konsultan Pajak
Brevet B tahun 2013, Sertikat Konsultan MYOB tahun 2005, dan Sertikfat Konsultan
Accurate tahun 2011. Sekarang masih menempuh program pascasarjana Magister
Akuntansi di Universitas Budi Luhur Jakarta.
Keanggotaan Profesi:
Anggota Madya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI).
Pengalaman Kerja & Mengajar
Berpengalaman praktisi akuntan perusahaan sejak 1991 di berbagai perusahaan dalam bidang manufacturing,
trading dan services, terakhir bekerja pada Indomobil Suzuki di Bali dengan jabatan Finance & Accounting
Manager. Sekarang menjadi konsultan pajak beberapa perusahaan di seluruh Indonesia.
Pengalaman sebagai pengajar mulai 1989 sebagai asisten dosen, sekarang menjadi dosen di ABFI Perbanas
Jakarta dan STIE Indonesia Rawamangun Jakarta, menjadi trainer akuntansi dan pajak, menjadi narasumber
di berbagai seminar dan workshop nasional untuk materi pajak dan keuangan daerah.
Disamping juga sebagai penulis buku-buku akuntansi, pajak dan software akuntansi yang telah banyak
digunakan di seluruh Indonesia.
Sekarang masih sebagai Direktur STAPI INDONESIA, LembagaTraining-Consulting-Publishing.
Email: [email protected].
hal 71
Further Information About
STAPI INDONESIA
Visit our website : www.stapiindonesia.wordpress.com
Contact us : (021) 33269500 - 7300906 [email protected]
Our Services:
TRAININGTRAININGTRAININGTRAINING Pajak Brevet A & B
Akuntansi Keuangan Akuntansi Pajak
Akuntansi Pemerintah Daerah Akuntansi Ekspor Impor
Accurate Accounting Software
CONSULTINGCONSULTINGCONSULTINGCONSULTING Jasa Kompilasi Laporan Keuangan
Jasa Pembukuan Jasa Perpajakan Tahunan Jasa Perpajakan Bulanan Setup Sistem & Prosedur