22
Diabetes Melitus (DM) suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia (meningkatnya glukosa dalam darah) kronik akibat dari kekurangan sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau kedua-duanya.

BOOKLER DM

  • Upload
    unlam

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Diabetes Melitus (DM)suatu kelompok penyakitmetabolik yang ditandai olehhiperglikemia (meningkatnyaglukosa dalam darah) kronikakibat dari kekurangan sekresiinsulin atau gangguan kerjainsulin atau kedua-duanya.

Insulin

Dependent

Diabetes

Mellitus

(IDDM ) atau DM Tergantung

Insulin (DMTI) disebabkan oleh

kerusakan sel Beta pulau

Langerhans akibat respon

autoimun secara genetik atau

karena infeksi ( biasanya oleh

virus ).

Non Insulin Dependent

Diabetes Mellitus ( NIDDM )

disebabkan oleh kegagalan

relatif sel Beta, interaksi

antara hereditas dan faktor-

faktor lingkungan, seperti

obesitas, diet dan gaya hidup.

Diabetes terbagi menjadi 4 tipeyaitu:1. Tipe 1: bisa menyerang anak kecil atau anak muda. Ini diakibatkan tubuh tidak bisa memproduksi insulin sama sekali atau jumlahnya sedikit.

2. Tipe 2: biasanya menyerang orang yang lebih dewasa. Dalam tubuhnya insulin bisa diproduksi tapi cara kerjanyatidak efektif.

3. Tipe gestasional: tekanan gula darah tinggi yang terjadi saat ibu sedang hamil, tapi akan normal kembali ketika sudah melahirkan.

4. Tipe lainnya: terjadi akibatinfeksi di pankreas, ada tumor atau zat kimia yang bisa menghancurkan insulin

TANDA & GEJALA

Tiga gejala umum yaitu:

banyak minum / sering

cepat haus (polydipsia)

banyak kencing (polyuria)

berat badan turun

Gejala lain, adalah gangguansaraf tepi berupa kesemutanterutama di malam hari,gangguan penglihatan, gatal didaerah kemaluan atau lipatankulit, bisul atau luka yang

lama sembuh, gangguan ereksipada pria dan keputihan padaperempuan.

Gejala Pada

Diabetes Tahap

Lanjut :

Rasa haus

Banyak

kencing

Berat

badan

turun

Rasa lapar

Badan

lemas

Rasa gatal

Gejala Komplikasi

Diabetes :

Penglihata

n kabur

Penyakit

jantung

Penyakit

ginjal

Gangguan

kulit dan

syaraf

Pembusukan

Gairah sex

Kesemutan

Mata kabur

Kulit

Kering

Gairah sex

lemah

menurun

Pemeriksaan

Pemeriksaan Penyaring

PERKENI menyepakati bahwa

skrining untuk DM dilakukan

pada kelompok dengan salah satu

risiko DM, yaitu:3,11

Usia > 45 tahun

Berat badan lebih : BBR >

110% BB idaman atau IMT >

23 kg/m2

Hipertensi (≥ 140/90 mmHg)

Riwayat DM dalam garis

keturunan

Riwayat abortus berulang,

melahirkan bayi cacat atau

BB lahir bayi > 4000 gram

Kolesterol HDL 35 mg/dl

dan atau trigliserida ≥ 250

mg/dl

Kadar glukosa darah sewaktu*

dan puasa* sebagai patokan

penyaring dan diagnosis DM

(mg/dl)

Pemantauan kadar glukosa darah

bila dimungkinkan dapat

dilakukan sendiri.

BAGAIMANA DIET pada ORANG DM?

Ada 2

golongan

karbohidrat sebagai diet

yakni karbohidrat kompleks

dan karbohidrat sederhana.

Bila mengkonsumsi

karbohidrat kompleks seperti

pada roti, nasi, atau

kentang, zat ini akan

diuraikan menjadi rantai

tunggal glukosa, kemudian

baru diserap ke dalam aliran

darah. Kadar gula memang

akan naik, tapi tidak dengan

cepat atau banyak.

Bila mengkonsumsi makanan

yang mengandung karbohidrat

sederhana seperti selai,

jeli, sirup, limun, es krim,

maka zat yang sudah berupa

rantai tunggal glukosa ini

segera diserap dan memasuki

sistem darah yang

mengakibatkan kadar gula

darah meningkat dengan

cepat. Sebab itu penderita

DM dianjurkan untuk tidak

mengkonsumsi makanan

berkarbohidrat sederhana.

Sebaliknya, untuk diet

dianjurkan mengkonsumsi

sumber karbohidrat berserat

alami seperti roti, biji

gandum, biskuit berserat,

sayuran, kacang-kacangan dan

buah segar (kadar gula

rendah).

Standar yang dianjurkan

adalah makanan dengan

komposisi yang seimbang

dalam hal karbohidrat,

protein, dan lemak, sesuai

dengan kecukupan gizi baik

sebagai berikut :

▪Karbohidrat 60 - 70%

▪Protein 10 - 15%

▪Lemak 20 - 25%

Pada dasarnya, diet diabetes

terdiri atas 3 kali makan

utama dan 3 kali makan

antara (snack) dengan jarak 3

jam. Contohnya:

Pukul 06.30 - makan pagi.

Pukul 09.30 - makanan

kecil atau

buah.

Pukul 12.30 - makan

siang.

Pukul 15.30 - makanan

kecil atau

buah.

Pukul 18.30 - makan

malam.

Pukul 21.30 - makanan

kecil atau

buah.

Buah-buahan

yang diajurkan,

pepaya,

kedondong, pisang, apel,

tomat, semangka yang kurang

manis. Sedangkan yang tidak

dianjurkan adalah sawo,

mangga, jeruk, rambutan,

durian dan anggur. Dalam

melaksanakan diet diabetes

sehari-hari hendaknya

mematuhi pedoman diet 3-J, yakni

jumlah kalori, jadwal diet, dan jenis

makanan yang boleh dan yang tidak.

Pasien DM dengan tekanan

darah yang normal masih

boleh mengkonsumsi garam

seperti orang

sehat, kecuali

bila mengalami

hipertensi, harus mengurangi

konsumsi garam.

ANJURAN BEROLAHRAGA

Penderita

DM

disarankan agar berolah raga

6 hari seminggu dalam porsi

sedang. Jenisnya berupa

jalan kaki atau senam,

paling tidak 20 – 45

menit/hari.

Namun jangan lupa melakukan

pemanasan dan cooling down

(menurunkan intensitas

latihan secara bertahap).

Satu sampai tiga jam sebelum

berolahraga makan

secukupnya. Kalau

berolahraga berat yang

berlangsung lama, dianjurkan

menyantap snack setiap 30

menit. Juga banyak minum air

putih.

Sebelum mulai berolahraga

perlu diketahui keadaan

fisik dan status penyakitnya

secara pasti. Jangan memilih

olahraga yang berhenti

mendadak seperti tenis atau

badminton. Sebaiknya tidak

berolahraga di ruang ber-AC atau

terlalu panas. Jika menggunakan

suntikan insulin, kadar gula

darah harus dipantau sendiri

sebelum, selama dan sehabis

olahraga. Jika kadar gula > 250 mg

%, olahraga ditunda dulu.

Dianjurkan latihan jasmani

secara teratur (3–4 kali

seminggu) selama kurang

lebih 30 menit. Sebagai

contoh olahraga ringan

adalah berjalan kaki biasa

selama 30 menit, olahraga

sedang adalah berjalan cepat

selama 20 menit dan olahraga

berat misalnya jogging.

Obat-obatan

Jika pasien telah

menerapkan pengaturan makan

dan kegiatan jasmani yang

teratur namun pengendalian

kadar glukosa darahnya belum

tercapai (lihat sasaran

pengendalian glukosa darah),

dipertimbangkan pemakaian

obat-obatan.

Pemakaian obat SESUAI

RESEP DOKTER.