48
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bagian ini menjelaskan tentang pengertian atau definisi sistem, informasi, dan sistem informasi yang dikemukakan oleh para ahli. 1. Pengertian Sistem Menurut Eddy Prahasta (2009:89) bahwa “sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu”. Sistem merupakan suatu set atau grup yang saling terkait dengan prosedur bisnis atau komponen yang digunakan dalam satu unit usaha dan bekerja sama untuk tujuan tertentu (Valacich, Geogre dan Hoffer, 2012: 6) Dari pengertian di atas sistem dapat diartikan sebagai suatu komponen atau elemen yang saling berinteraksi, berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai 9

BAB II LANDASAN TEORI - Sistem informasi Geografis Persebaran BTS pada PT XL Axiata

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Sistem Informasi

Bagian ini menjelaskan tentang pengertian atau

definisi sistem, informasi, dan sistem informasi yang

dikemukakan oleh para ahli.

1. Pengertian Sistem

Menurut Eddy Prahasta (2009:89) bahwa “sistem dapat

didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut

saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam usaha

untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sistem merupakan suatu set atau grup yang saling

terkait dengan prosedur bisnis atau komponen yang

digunakan dalam satu unit usaha dan bekerja sama untuk

tujuan tertentu (Valacich, Geogre dan Hoffer, 2012: 6)

Dari pengertian di atas sistem dapat diartikan

sebagai suatu komponen atau elemen yang saling

berinteraksi, berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai

9

suatu tujuan. Sistem dapat disimpulkan bahwa adanya

unsur input, proses, dan output.

2. Pengertian Informasi

Menurut Eddy Prahasta (2009:78) bahwa informasi

adalah “data yang telah ditempatkan pada konteks yang

penuh arti oleh penerimanya”.

Informasi adalah data yang telah di proses atau di

organisasi kembali menjadi suatu bentuk yang lebih

berarti untuk seseorang. Informasi di bentuk dari data

yang telah di olah sehingga mempunyai arti bagi

penerimanya (Whitten dan Bentley, 2007: 27).

Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data

yang telah diproses dan menjadi sebuah pengetahuan yang

memiliki arti bagi pengguna.

3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Eddy Prahasta (2009:93) bahwa “sistem

informasi merupakan sebuah entitas formal yang terdiri

dari berbagai sumber daya fisik maupun logika”.

Sistem informasi merupakan sebuah pengaturan

terhadap orang, data, proses, dan teknologi informasi

10

yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan, dan menghasilkan output informasi yang

diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten

dan Bentley, 2007: 6).

Dari definisi yang dikemukakan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan rangkaian

aktivitas mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi kepada pemakai

untuk tujuan tertentu.

B. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pada bagian ini menjelaskan pengertian SIG menurut

para ahli, subsistem SIG, komponen SIG, sumber-sumber

data SIG dan kemampuan SIG.

1. Pengertian Geografis

Menurut Eddy Prahasta (2009:109) bahwa “geografis

mengandung pengertian suatu persoalan atau hal mengenai

wilayah di permukaan bumi, baik permukaan dua dimensi

atau tiga dimensi”.

11

Pengertian geografis dapat disimpulkan sebagai suatu

ilmu yang mempelajari tentang lokasi di mana suatu

objek terletak di permukaan bumi beserta keterangan

objek tersebut.

2. Pengertian SIG

Menurut Eddy Prahasta (2009:110) bahwa “SIG

merupakan sejenis perangkat lunak, perangkat keras

(manusia, prosedur, basis data dan fasilitas jaringan

komunikasi) yang dapat digunakan untuk menfasilitasi

proses pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan

dan keluaran data/informasi geografis berikut atribut-

atribut terkait”.

Menurut Andree Ekadinata et al (2008:2) bahwa SIG

adalah “sebuah sistem atau teknologi berbasis komputer

yang dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan,

menyimpan, mengolah dan menganalisa, serta menyajikan

data dan informasi dari suatu objek atau fenomena yang

berkaitan dengan letak atau keberadaannya di permukaan

bumi”.

12

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka SIG

dapat berfungsi sebagai bank data terpadu, yaitu dapat

memandu data spasial dan non spasial dalam suatu basis

data terpadu. Sistem modelling dan analisa dapat

digunakan sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan

perencanaan spasial. Sistem pengelolaan yang

bereferensi geografis, berguna untuk mengelola

operasional dan administrasi lokasi geografis. SIG juga

berguna sebagai sistem pemetaan komputasi yang dapat

menyajikan suatu peta yang sesuai dengan kebutuhan.

SIG dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,

pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,

kartografi dan perencanaan rute. Misalnya dalam kasus

ini SIG yang dirancang dapat membantu menampilkan

informasi lokasi akurat Base Transceiver Staion (BTS) pada

PT. XL Axiata dan merencanakan lokasi baru potensial

yang belum terjangkau oleh jaringan BTS pada PT XL

Axiata. Selain itu dapan menampilakan informasi seperti

peta lokasi, jenis, jumlah dan biaya operasional dari

BTS tersebut.

13

3. Subsistem SIG

Menurut Eddy Prahasta (2009:118) bahwa SIG dapatdiuraikan menjadi beberapa sub-sistem berikut:

a. Data Input: sub-sistem ini bertugas untukmengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan dataspasial dan atribut dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab dalammengkonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format (native) yangdapat digunakan oleh perangkat SIG yangbersangkutan.

b. Data Output: sub-sistem ini menampilkan ataumenghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentukhardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, petadan lain sebagainya.

c. Data Management: sub-sistem ini mengorganisasikanbaik data spasial maupun tabel-tabel atributterkait ke dalam sebuah basis data sedemikianrupa sehingga mudah dipanggil kembali atau di-retrive, di-update dan di-edit.

d. Data Manipulation & Analysis: sub-sistem ini menentukaninformasi-informasi yang dapat dihasilkan olehSIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan datauntuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Gambar 1. Sub-Sistem SIG

14

Sumber: Eddy Prahasta. (2009:119). Sistem Informasi Geografis:Konsep-konsep Dasar

(Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: PenerbitInformatika Bandung

Jika subsistem SIG pada gambar 1 di atas

diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses,

dan jenis keluaran yang ada di dalamnya, maka sub-

sistem SIG dapat juga digambarkan seperti gambar 2

berikut ini:

Gambar 2. Uraian Sub-Sistem SIGSumber: Eddy Prahasta. (2009:119). Sistem Informasi Geografis:

Konsep-konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Penerbit

Informatika Bandung

4. Komponen SIG

Menurut Andree Ekadinata et al (2008:2) bahwa

“komponen-komponen yang membangun SIG adalah data,

15

perangkat lunak, perangkat keras, data, pengguna dan

aplikasi”. Komponen SIG dapat diilustrasikan pada

gambar 3 dan 4 di bawah:

Gambar 3. Komponen SIGSumber: Andree Ekadinata et al. (2008:2). Sistem Informasi

Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. Bogor: World

Argoforestry Center.

Gambar 4. Komponen-Komponen SIGSumber: Eddy Prahasta. (2009:119). Sistem Informasi Geografis:

Konsep-konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Penerbit

Informatika Bandung

16

Berdasarkan gambar 4 SIG terdiri dari beberapakomponen berikut dengan berbagai karakteristiknya (EddyPrahasta, 2009:120-121):

a. Perangkat Keras. Pada saat ini SIG sudah tersediabagi berbagai platform perangkat keras dari kelasPC desktop, workstation, hingga multi-user host yangbahkan dapat digunakan oleh banyak orang secarabersamaan dalam jaringan komputer yang luas,tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki harddiskyang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM)yang besar. Secara umum perangkat keras untuk SIGmeliputi perangkat keras bekerja sebagaipemasukan data, pemrosesan data, penyajian hasil,dan penyimpanan (storage). Perangkat keras yangsering digunakan antara lain adalah digitizer, scanner,monitor, Central Procesing Unit (CPU), mouse, printer, andplotter.

b. Perangkat Lunak. Dari sudut pandang lain, SIGbisa juga merupakan suatu sistem perangkat lunakyang tersusun secara modular di mana sistem basisdatanya memegang peranan kunci. Perangkat lunakSIG harus memiliki spesifikasi sebagai DatabaseManagement System (DBMS). SIG mempunyai fasilitasuntuk input, manipulasi data geografi, query,analisis, dan visualisasi. SIG juga harus memilikispesifikasi Graphical User Interface (GUI) yang baikuntuk mempermudah akses fasilitas yang ada(Misalnya: Google Maps, Google Earth, Arcview, Idrisi,ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-ain).

c. Manajemen. Teknologi SIG tidaklah bermanfaattanpa manusia yang mengelola sistem dan membangunperencanaan yang dapat diaplikasikan sesuaikondisi nyata. Suatu proyek SIG akan berhasiljika dikelola dengan baik dan dikerjakan olehorang-orang yang memilik keahlian yang tepat padasemua tingkatan.

d. Data dan informasi geografis. SIG dapatmengumpulkan dan menyimpan data atau informasiyang diperlukan baik secara tidak langsung dengan

17

cara meng-import-nya dari format-format perangkatlunak SIG yang lain maupun secara langsung denganmelakukan digitasi data spasialnya (digitasi on-screen atau head-ups di atas tampilan layar monitor,atau manual dengan menggunakan digitizer) dari petaanalog dan kemudian memasukkan data atributnyadari tabel-tabel atau laporan dengan menggunakankeyboard.

5. Jenis Data Masukan dalam SIG

Pengelolaan dalam SIG mempunyai beberapa proses,

salah satu prosesnya adalah input data. Semua data-data

di dalam geografis diubah terlebih dahulu menjadi data

digital sehingga dapat dikenali oleh komputer. Data

geografis pada dasarnya tersusun oleh dua komponen

penting yaitu data spasial dan data atribut seperti

gambar berikut ini (Andree Ekadinata et al, 2008:3):

18

Gambar 5. Sumber Data dalam Sistem Informasi GeografisSumber: Andree Ekadinata et al. (2008:3). Sistem Informasi

Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. Bogor: World

Argoforestry Center.Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua

komponen penting yaitu data spasial dan data atribut(Andree Ekadinata et al, 2008:4):

a. Data SpasialData spasial merepresentasikan posisi atau lokasi

geografis dari suatu objek di permukaan bumi. Dataspasial berasal dari peta analog, foto udara, citrasatelit, survei lapangan dan pengukuran dengan globalpositioning systems (GPS). Format data spasial secaraumum dapat dikategorikan dalam format digital dananalog. Dalam format digital terdapat dua modelrepresentasi data, yaitu model data vektor dan modeldata raster. Kedua model mampu menyimpan detailinformasi tentang lokasi serta atributnya. Perbedaanmendasar antara kedua model tersebut terletak padacara penyimpanan serta representasi sebuah objekgeografis dapat dilihat pada gambar berikut ini:

19

Gambar 6. Model Vektor dan RasterSumber: Andree Ekadinata et al. (2008:4). Sistem Informasi

Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya

Alam. Bogor: World Argoforestry Center.

Pada model vektor, posisi suatu objekdidefinisikan oleh rangkaian koordinat x dan y. Datavektor terdiri dari titik, garis (arc/line) danpoligon. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuahkota atau posisi tower radio. Garis bisa digunakanuntuk menunjukkan jalur kabel atau menggambarkanbatasan daerah. Poligon bisa digunakan untukmenggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara padapeta dunia. Contoh penggunaan data vektor misalkanjaringan kabel optik, jaringan transmisi tower, polaair sungai, dan garis kontur.

Sedangkan pada model raster, data spasialdirepresentasikan dengan pixel-pixel sebagai unitterkecil. Foto digital seperti foto satelitmerupakan bagian dari data raster pada peta. Dataraster terdiri dari kolom dan baris, dimana tiapcell menyimpan nilai warna. Data raster disimpandalam berbagai format seperti TIF, JPEG, BMP dansebagainya.

20

b. Data Non Spasial / AtributData atribut memberikan deskripsi atau penjelasan

dari suatu objek. Biasanya data atribut diperolehdari statistik, sensus, pengukuran, foto, narasi,lapangan dan data tabular. Data atribut bisa dilihatberdasarkan kualitas dan kuantitasnya. Contoh dataatribut misalkan tanah, geologi, geomorfologi,penggunaan lahan, populasi, dan transportasi.

6. Kemampuan SIG

Kemampuan SIG saat ini mencakup kemampuan untuk

menampilkan, mencetak dan memanipulasi berbagai lapisan

data termasuk gambar foto udara, informasi keselamatan

demografi dan publik, kepemilikan properti, pajak,

penggunaan lahan, dan informasi zona, lokasi utilitas,

jalan, fitur alam, topografi dan fitur buatan manusia

serta lingkungan lainnya (Eddy Prahasta, 2009:134).

Pada dasarnya, dengan memperhatikan pengertian,

definisi-definisi dan cara kerjanya, kemampuan suatu

SIG sudah dapat dikenali. Berikut ini merupakan

beberapa kemampuan dari SIG berdasarkan beberapa aspek

acuan, yaitu (Eddy Prahasta, 2009:137-139):

a. Aspek Definisi

21

Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapatdilihat dari pengertian atau definisinya. Berikutadalah kemampuan-kemampuan SIG yang diambil daribeberapa definisi-definisi SIG yang telah dituliskanpada bagian sebelumnya:

1) Memasukkan dan mengumpulkan data atribut danspasial.

2) Mengintegrasikan data atribut da spasial.3) Memeriksa dan meng-update (meng-edit) data

atribut dan spasial.4) Menyimpan dan memanggil kembali data atribut.5) Mempresentasikan atau menampilkan data spasial

dan atribut.6) Mengelola data geografis atribut dan spasial.7) Memanipulasi data geografis atribut.8) Menganalisa data geografis (spasial dan

atribut).9) Menghasilkan keluaran (output) data geografis

dalam bentuk-bentuk peta tematik (view danlayout), tabel, grafik (chart), laporan (report)dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupunsoftcopy.

b. Aspek AnalisaKemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-

fungsi analisa yang dapat dilakukannya. Secara umum,terdapat dua jenis fungsi analisa dalam SIG, yaitufungsi analisa spasial dan atribut.

1) Fungsi analisa atribut terdiri dari operasidasar pengelolaan Database Management System(DBMS) yang mencakup:a) Membuat basis data baru (create database). b) Menghapus basis data (drop database).c) Membuat tabel basis data (create table). d) Menghapus tabel basis data (drop table).e) Mengisi dan menyisipkan data

(record) dalam table (insert).

22

f) Membaca dan mencari data (fieldataurecord)dari tabel basis data (seek, find, search, andretrieve).

g) Mengubah dan mengedit data yang terdapatdalam tabel basis data (update, edit).

h) Menghapus data dari tabel basis data (delete,zap, pack).

i) Membuat indeks untuk setiap tabel basis

data.

2) Fungsi analisa spasial terdiri dari:a) Klasifikasi (reclassify): mengklasifikasikan

kembali suatu data atribut menjadi dataspasial yang baru dengan menggunakankriteria tertentu.

b) Jaringan (Network): fungsi ini merujuk dataspasial titik-titik (point) atau garis–garis (line) sebagai suatu jaringan yangtidak terpisahkan.

c) Overlay: fungsi ini menghasilkan data spasialbaru dari minimal dua data spasialyangmenjadi masukannya.

d) Buffering: fungsi ini menghasilkan dataspasial baru yang berbentuk poligon denganjarak tertentu dari data spasial yangmenjadi masukkannya.

e) Analisa 3 dimensi (3D analysis): Fungsi initerdiri dari sub-sub fungsi yangberhubungan dengan presentasidata spasialdalam ruang 3 dimensi. Fungsi analisaspasial ini banyak menggunakan fungsiinterpolasi.

f) Pengolahan Citra Digital (Digital ImageProcessing): pada fungsionalitas ini, nilaiatau intensitas dianggap sebagai fungsispasia.

23

Dari uraian di atas diketahui walaupun produk SIG

sering digambarkan dalam bentuk peta, kekuatan SIG yang

sebenarnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan

analisa.

C. Konsep Basis Data

Bagian ini terdiri dari pengertian tentang data,

basis data dan apa saja yang terkait dalam susunan

basis data.

1. Pengertian Data

Menurut Abdul Kadir (1999) dalam Eddy Prahasta

(2009:78) bahwa “data adalah fakta mengenai suatu

objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan oleh nilai

(angka, karakter atau symbol-simbol lainnya)”.

Menurut Eddy Prahasta (2009:78) bahwa “data

merupakan bahasa, matemathical, dan atau simbol-simbol

pengganti lain yang telah disepakati secara umum di

24

dalam menggambarkan suatu objek, manusia, peristiwa,

aktivitas, konsep atau objek-objek penting lainnya”.

2. Pengertian Basis Data

Pengertian basis data dari sisi sistem merupakan

kumpulan tabel-tabel atau dokumen yang saling berelasi.

Dari sisi manajemen, basis data dipandang sebagai

kumpulan data yang memodelkan aktifitas yang terdapat

dalam enterprise-nya (Eddy Prahasta, 2009: 319).

Menurut Eddy Prahasta (2009: 320) bahwa ada beberapapengertian lain dari basis data yang dikembangkan atasdasar sudut pandang yang berbeda:

a.Himpunan kelompok data (file/arsip) yang salingberhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupaagar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat danmudah.

b.Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungandan disimpan di dalam media penyimpananelektronik.

Basis data adalah kumpulan-kumpulan data logis,

merupakan deskripsi dari data tersebut dan dirancang

untuk menemukan serta memenuhi kebutuhan informasi yang

dibutuhkan dari suatu organisasi atau perusahaan yang

bersangkutan (Connolly dan Begg, 2005:15)

25

Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan

basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi.

Data merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-

lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan

karakter, atau simbol).

3. Pengertian Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah kumpulan program-program

aplikasi yang menyediakan layanan kepada pengguna

seperti laporan produksi. Setiap program tersebut

mendefinisikan dan mengatur datanya sendiri (Connolly

dan Begg, 2005:7).

Pengertian sistem basis data juga dikemukakan oleh

Fathansyah (1999) dalam Eddy Prahasta (2009:329) bahwa

“sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari

kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dan

sekumpulan program DBMS yang memungkinkan beberapa

pemakai atau program lain untuk mengakses dan

memanipulasi file-file tersebut”.

4. Komponen Sistem Basis Data

26

Menurut Eddy Prahasta (2009:329-330) bahwa “sebagaisuatu sistem, sistem basis data terdiri dari komponen-komponen yang membentuknya. Komponen-komponen tersebutadalah:

a. Perangkat kerasb. Pengguna (user)c. Sistem operasid. Database Management System (DBMS)e. Program aplikasi lain.f. Basis dataKomponen perangkat keras yang digunakan untuk sistem

basis data meliputi CPU (processor), memori (RAM), storage(harddisk, disket, CD, dll), keyboard, monitor, mouse, mediapendukung jaringan beserta pheripherals lainya.

Komponen pengguna sistem basis data terbagi ke dalambeberapa kelompok seperti berikut:

a. Database administrator: pengguna memiliki kewenangansebagai pusat pengendali seluruh sistem baikbasis data maupun program-program yangmengaksesnya.

b. Application programmes: pengguna ini merupakan paraprogramer aplikasi profesional berinteraksi dengansistem melalui pemanggil DML (Data ManipulationLanguage) yang dimasukkan (embedded) ke dalamprogram yang ditulis dalam bahasa pemogramandasarnya (C, pascal, Cobol).

c. Sophisticated users: pengguna ini berinteraksi dengansistem tanpa harus menuliskan sendiri programnya.

d. Specialized users: pengguna ini termasuk darisophisticated user yang menuliskan programaplikasi basis data yang tidak sesuai denganframework proses data tradisional.

e. Naive users: pengguna ini merupakan kebanyakanpengguna yang berinteraksi dengan sistem, dengancara memanggil salah satu program aplikasi yangtelah disediakan.

27

5. Model Basis Data Relasional

Menurut Eddy Prahasta (2009:343) bahwa sebagai modelbasis data yang paling terkenal di dalam DBMS, modelrelasional sangat sering dan banyak digunakan di dalamSIG. Beberapa dantara DBMS yang menggunakan model basisdata relasional adalah:

a.Dbase (*.dbf) – digunakan oleh ArcView GIS.b.Dbase (*.dbf) – digunakan oleh PC Arc/Info dan SIGlain yang berbasiskan PC.

c.INFO – digunakan di dalam Arc/Info.d.Oracle – digunakan oleh Arc/Info, Geovision, danlainya.

e.Empress – digunakan oleh System/9.

6. Terminologi di dalam Model Basis Data Relasional

Menurut Eddy Prahasta (2009:344) bahwa terdapat tigamacam terminologi pada model basis data relasionalyaitu:

a. RelasiSetiap baris data (record) memiliki beberapaatribut (fields). Jangkauan nilai-nilai atributyang mungkin (domain) untuk suatu field jugadidefinisikan.

b. Kunci atau KeyKunci disebut juga sebagai super key atau key darisuatu relasi adalah bagian dari atribut-atributdengan ciri- ciri berikut:1) Dapat didefinisikan secara unik: nilai padasetiap field kunci tidak ada yang sama untuksetiap tuple-nya. Atau, dengan kata lain,atribut ini dapat mengindentifikasikan secaraunik suatu kejadian tertentu dari suatu entitiy.

2) Non-redudancy adalah tidak adanya satuatribut-atribut kunci pun yang dapat dihapustanpa merusakkan keunikkan atribut kunci.

c. Queries

28

Berikut adalah beberapa terminologi yang terkaitdengan query:

1) Data Definition Language (DDL) digunakan untukmenentukan data-data mana saja yang akandisimpan di dalam basisdata dan menentukanbagaimana data-data tersebut direalisasikan.

2) Data Manipulation Language (DML) digunakan untukmenambah, memanggil kembali, mengubah, danmenghapus data di dalam DBMS

3) Query sering diambil sebagai pernyataan(statement) atau sekumpulan pernyataan baik padaDDL, DML, atau keduanya.

7. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang

memperbolehkan user untuk mendifinisikan, membuat,

memelihara, dan mengendalikan akses terhadap sebuah

basis data (Connolly dan Begg, 2005:16).

Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh suatuDatabase Management System (DBMS) adalah sebagai berikut(Connolly dan Begg, 2005:16-17):

a. Pendefisinian suatu basis data menggunakan DataDefinition Language (DDL).

b. Penambahan, pengubahan, penghapusan, sertapengambilan data dari basisdata menggunakanData Manipulation Language (DML).

c. Penyediaan akses yang terkontrol ke basisdata,contohnya dapat memberikan:1)Sistem keamanan (security system), mencegah

pengguna yang tidak berhak mengaksesbasisdata.

2)Sistem integritas (integrity system), memeliharakonsistensi data yang disimpan.

29

3)Sistem kontrol akses yang bersamaan(concurrency control system), mengijinkan aksesbasisdata secara bersamaan.

4)Sistem kontrol perbaikan (recovery controlsystem), mengembalikan basisdata ke kondisikonsisten yang sebelumnya setelah terjadikegagalan perangkat keras atau perangkatlunak.

5)Katalog pengguna (user-accessible catalog),berisi deskripsi data dalam basisdata.

DBMS mempunyai beberapa komponen utama seperti(Connolly dan Begg, 2005:18-21):

a. Perangkat keras (hardware)Untuk menjalankan sebuah DBMS dan aplikasi-aplikasi, membutuhkan perangkat keras.Perangkatkeras dapat berupa komputer pribadi, mainframetunggal, sampai jaringan komputer.

b. Perangkat lunak (software)Komponen perangkat lunak mengandung perangkatlunak DBMS itu sendiri dan program aplikasi,bersama dengan sistem oprasi, termasukperangkat lunak jaringan jika DBMS digunakanmelalui jaringan.

c. DataKomponen paling penting dari DBMS yaitu data.Data bertindak sebagai jembatan antara komponenmesin dan komponen manusia. Basisdata terdiridari data operasional meta- data, data mengenaidata sendiri.Struktur basisdata ini disebutskema.

d. ProsedurProsedur menunjuk pada instruksi dan aturanyang mempengaruhi desain dan kegunaanbasisdata. Penggunaan sistem dan staf yangmengatur basisdata membutuhkan prosedur yangdidokumentasikan mengenai bagaimana menggunakanatau menjalankan sistem.

30

e. PenggunaKomponen terakhir adalah pengguna yangdilibatkan dalam sistem.

D. Konsep Analisis dan Perancangan Sistem

Bagian ini menjelaskan pengertian dari anilisis dan

perancangan sistem menurut ahli.

1. Pengertian Analisis Sistem

Analisis sistem adalah sebuah teknik atau metode

untuk mencari solusi dari permasalahan sistem yang ada

dengan cara mengelompokkan komponen yang ada menjadi

komponen-komponen yang lebih kecil agar solusi yang

ditemukan sesuai dengan kebutuhan sistem. Tujuannya

untuk memperbaiki kualitas informasi, pengendalian

intern dan meminimalkan biaya yang berkaitan (Whitten

dan Bentley, 2007:160).

Analisis sistem adalah mempelajari sistem yang

sedang berjalan di sebuah organisasi dan kemudian

mengusulkan alternatif sistem pengganti (Valacich,

George, dan Hoffer, 2012:14).

2. Pengertian Perancangan Sistem

31

Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah

(dari analisa sistem) dengan melengkapi komponen-

komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali

ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat

menghasilkan sistem yang lebih baik. Teknik ini

memungkinkan adanya proses menambah, menghapus dan

mengubah komponen sistem tersebut (Whitten dan Bentley,

2007:160).

Perancangan sistem merupakan suatu tahap pemilihan

sebuah sistem untuk pengembangan dalam analisis sistem

yang menjelaskan secara independen dari platform

komputer, desain logis dan kemudian berubah menjadi

rincian teknologi yang spesifik dari semua program

sehingga konstruksi sistem dapat dicapai (Valacich,

George, dan Hoffer, 2012:15).

E. Systems Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Valacich, George, dan Hoffer (2012:12) bahwa

SDLC adalah “sebuah metode untuk pengembangan sistem di

berbagai organisasi. Metode tersebut menandakan adanya

32

fase atau langkah-langkah pengembangan sebuah sistem

informasi”.

Berikut fase atau langkah-langkah dalam SDLC:

Gambar 7. Systems Development Life Cycle (SDLC)Sumber: Valacich, George, Hoffer. (2012:13). Essentials of Systems

Analysis and Design, 5th Edition. London: Pearson

Menurut Valacich, George, dan Hoffer (2012:14-17)bahwa SDLC terdiri dari 4 fase atau tahapan, yaitu:

1. Perencanaan dan seleksi sistem.Tahap pertama dari SDLC, di mana kebutuhan totalinformasi sistem organisasi dianalisis dandiatur, dan di mana informasi proyek sistempotensial diidentifikasi dan argumen untukmelanjutkan atau tidak melanjutkan proyekdisajikan.

2. Analisa sistem

33

Fase analisa adalah sebuah proses investigasiterhadap sistem yang sedang berjalan dengantujuan untuk mendapatkan jawaban mengenaipengguna sistem, cara kerja sistem dan waktupenggunaan sistem. Dari proses analisa ini akandidapatkan cara untuk membangun sistem baru.

3. Desain sistemFase perancangan merupakan proses penentuan carakerja sistem dalam hal architechture design, interfacedesign, database dan spesifikasi file, dan programdesign. Hasil dari proses perancangan ini akandidapatkan spesifikasi sistem.

4. Implementasi dan operasiFase implementasi merupakan fase terakhir dariSDLC yaitu proses pembangunan, coding, pengujiansistem, instalasi sistem, dan rencana dukungansistem.

F. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Munawar (2005:17) bahwa:“Unified Modeling Language (UML) adalah salahsatu alat bantu yang sangat handal di duniapengembangan sistem yang berorientasi objek.Hal ini disebabkan karena UML menyediakanbahasa pemodelan visual yang memungkinkanbagi pengembang sistem dalam membuat cetakbiru atas visi mereka dalam bentuk yangbaku, mudah dimengerti serta dilengkapidengan mekanisme yang efektif utnuk berbagi(sharing) dan mengkomunikasikan rancanganmereka dengan yang lain”.

34

Menurut Farid Aziz (2005:116) bahwa UML adalah

“sekumpulan simbol dan diagram untuk memodelkan software.

Desain dalam bentuk simbol dan diagram, kemudian dapat

diterjemahkan menjadi kode program”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa UML merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,

menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari

sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis

objek.

Berdasarkan fungsi dan tujuannya diagram UML dapat

diuraikan menjadi beberapa tipe, seperti tabel 1

berikut ini:

Tabel 1. Tipe Diagram UMLDIAGRAM TUJUAN

Activity Perilaku prosedural dan paralelClass Class, fitur dan relasinya

Communication Interaksi diantara objek. Lebihmenekankan ke link

Component Struktur adan koneksi dari komponenCompositeStructure

Dekomposisi sebuah class dalam runtime

Deployment Penyebaran / instalasi ke klienInteractionOverview

Gabungan antara activity dan sequencediagram

Object Contoh konfigurasi instance

35

Package Struktur hirarki saat kompilasi

Sequence Interaksi antar objek. Lebihmenekankan pada urutan

State Machine Bagaimana event mengubah sebuah objek

Timing Interaksi antar objek. Lebihmenekankan pada waktu

Use Case Bagaimana user berinteraksi dengansebuah sistem

Sumber: Munawar. (2005:23). Pemodelan Visual dengan UML.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Klasifikasi diagram UML versi 2.0:

Gambar 8. Klasifikasi Diagram UML versi 2.0

36

Sumber: Munawar. (2005:24). Pemodelan Visual dengan UML.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Beberapa jenis diagram yang digunakan dalam pembuatan

diagram UML:

1. Use Case Diagram

Menurut Munawar (2005:63) bahwa use case adalah

“deskripsi fungsi dari sebuah sistem. Urutan langkah-

langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem

disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan

kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang,

sistem yang lain, hardware atau urutan waktu”.

Berikut tabel simbol dari use case diagram:

Tabel 2. Simbol Use Case DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor

Menspesifisifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2 Use Case Deskripsi dari urutan aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang

37

terukur bagi suatu actor.

4<<extend>>

Extend

Menspesifisifikasikan bahwa use case target memperluas prilaku dari use casesumber secara eksplisit.

5

<<include>>

Include

Mengidentifikasi kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, kondisi iniadalah hubungan dua use case dimana yang satu memanggil yang lain.

6 Association

Apa yang menghubungkan antaraobjek satu dengan objek lainnya.

7 SystemBoundary

Menspesifisifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

Sumber: Munawar. (2005:64). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

2. Activity Diagram

Menurut Munawar (2005:109) bahwa activity diagram

adalah “teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural,

proses bisnis, dan jalur kerja”. Menggambarkan rangkaian

aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan

38

aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga

dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti

use case atau interaksi.

Berikut simbol activity diagram:

Tabel 3. Simbol Activity DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Initial nodeMenunjukkan awal dari suatu diagram aktivitas.

2 Final ActivityMenunjukkan akhir dari suatu diagram aktivitas.

3 Flow/EdgeMenunjukkan kondisi transisi antar aktivitas.

4

Activity

Action

Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antar muka saling berinteraksi satu sama lain.

5 Decision /Merge

Pilihan untuk mengambil keputusan.

6 Fork Node /Join Node

Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran ataubeberapa aliran menjadi satu aliran.

Sumber: Munawar. (2005:109). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

3. Sequence Diagram

39

Menurut Munawar (2005:187) bahwa “sequence diagram

adalah grafik dua dimensi dimana objek ditunjukkan

dalam dimensi horizontal, sedangkan life-line ditunjukkan

dalam dimensi vertikal”.

Sequence diagram digunakan untuk mengambarkan perilaku

pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah

contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan

diantara objek-objek ini di dalam use case (Munawar,

2005:87).

Berikut tabel simbol sequence diagram:

Tabel 4. Simbol Sequence DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Participant& Lifeline

Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

Actor

Mempresentasikan entitas yang beradadi luar sistem, bisa berupa manusia, atau perangkat sistem lain

40

2 Activation

Saat objek beroperasi, life-line digambarkan dengan activation

3 Message

Relasi ini digunakan untuk memanggil operasi atau metode yang dimiliki suatu objek. Message mengharuskan kita menyelesaikan proses baru kemudian memanggil proses berikutnya.

4 ReturnMessage

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasitentang balasan aktifitas yang terjadi.

Sumber: Munawar. (2005:88). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

4. Class Diagram

Class diagram merupakan himpunan dari objek-objek

yang sejenis. Class dapat berhubungan dengan yang lain

melalui berbagai cara: associated (terhubung satu sama

lain), dependent (satu class tergantung/menggunakan class

yang lain), specialed (satu class merupakan spesialisasi

dari class lainnya), atau package (grup bersama sebagai

41

satu unit). Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa

class diagram (Munawar, 2005: 28).

Bentuk simbol dari class diagram ini dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5. Simbol Class DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Aggregation

Memodelkan relasi diantara objek-objek, dimana salahsatunya terdiri dari objek-objek yang lain.

2 Composite

Tipe agregasi yang kuat dimana bagian dari objek tergantung pada keseluruhan objek.

3 Class 1. Class Name2. Attribute adalah property dari sebuah class yang melukiskan batas nilai yang mungkinada pada objek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol ataulebih attribute

3. Operation adalahsesuatu yang dapatdilakukan oleh class atau yang anda(class yang lain)

42

Class

Attribut

Operation

dapat lakukan untuk sebuah class.

5 Generalization

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi prilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk(ancastor).

6 Assosiation

Dapat diartikan sebagai relasi. Digambarkan sebagaigaris lurus antara dua class. Namun tidak berarti bahwaclass satu memilikiclass yang lain, tetapi class lain dapat berelasi jugadengan class yang sama

Sumber: Munawar. (2005:35). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

5. Collaboration Diagram

Menurut Minawar (2005:101) bahwa collaboratoion diagram

adalah “perluasan dari objek yang menunjukkan message-

message objek yang dikirimkan satu sama lain”.

43

Collaboration diagram adalah bentuk lain dari sequence

diagram. Bila sequence diagram diorganisir menurut waktu

maka collaboration diagram diorganisir menurut ruang/space

(Munawar, 2005:107). Berikut simbol dari collaboration

diagram:

Tabel 6. Simbol Collaboration DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Kelasperan

Peran kelasmenjelaskanbagaimana objekberprilaku.Gunakan simbol UMLobjek untukmengilustrasikanperan kelas,tetapi tidakdaftar atributobjek.

2

1.4 (Condition):Message name

1.4 (Loopexpression):

Message namePesan

Tisak sepertiurutan diagramkolaborasi tidakmemiliki caraeksplisit untukmenunjukan waktudan bukannyajumlah pesan dalamrangka eksekusi.Urutan penomorandapat menjadibersarangengunakan sistemdesimal Dewey.

3 Asosiasi Asosiasi mengambarkan

44

Object:

bagaimana peran asosiasi mengunakan baris sederhana dilabelidengan stereotype.

Sumber: Munawar. (2005:102). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

6. Component Diagram

Component software merupakan bagian fisik dari sebuah

sistem, karena menetap di komputer. Komponen bisa

berupa tabel, file data, file exe, dokumen dan lain-lain.

Component juga sebuah implementasi software dari sebuah

class. Component diagram mengandung component, interface dan

relationship. (Munawar, 2005:122). Berikut simbol dari

component diagram:

Tabel 7. Simbol Component DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Component Element Objek atau komponen software

2 Note Element fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya

45

komputasi.

3 DependencyOperasi yang benar-benar dilakukan olehsuatu objek.

Sumber: Munawar. (2005:122). Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

7. Deployment Diagram

Menurut Munawar (2005:125) bahwa “deployment

diagram menunjukkan letak sebuah sistem secara fisik,

menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada

bagian-bagian hardware”. Berikut bentuk simbol dari

deployment diagram:

Tabel 8. Simbol Deployment DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1

Node Node adalah sumberdaya fisik yang menjalankan kode komponen.

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN2 Link Relasi antar Node

Dependency

Kebergantungan antar node atau antar component didalam node

46

NodeName

3

ExecutionNode

Komponen di dalam node yang menyebarkan mereka.

Sumber: Martin Fowler.2005. UML Distilled. Edisi 3. Yogyakarta: Andi

G. Bahasa Pemograman

Suatu perangkat lunak dan bahasa yang digunakan

untuk membuat program-program komputer. Bagian ini

mengurai dan menjelaskan tentang bahasa pemograman yang

menjadi landasan terori perancangan sistem pada skripsi

ini.

1. Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Betha Sidik (2006:257) bahwa “HTML adalah

bahasa pemrograman yang digunakan pada web, dalam

format dokumen dan menghubungkan dynamic hypertext ke

dokumen lain yang tersimpan dalam komputer lain”.

HTML adalah bahasa markup yang umum digunakan untuk

membuat halaman web. Sebenarnya HTML bukanlah sebuah

bahasa pemrograman. Apabila ditinjau dari namanya, HTML

47

Component

Component

Node

merupakan bahasa markup atau penandaan terhadap sebuah

dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan

format atau style dari teks yang ditandai.

(Adi Hadisaputra. n.d. www.ilmuwebsite.com, diakses

tanggal 23 Desember 2014).

HTML telah mengubah dunia internet, kurang lebihberikut adalah fungsi utama (Adi Hadisaputra. n.d.www.ilmuwebsite.com, diakses tanggal 23 Desember 2014):

a.Membuat, mendesain, dan mengontrol tampilan dariWeb Page (Halaman Web) dan isinya.

b.Mempublikasikan document secara online sehinggabisa diakses, dilihat dari keseluruh dunia.

c.Membuat online form yang bisa di gunakan untukmenangani pendaftaran, transaksi secara online.

d.Menambahkan object – object seperti image, audio,video dan juga java applet (aplikasi java seperti javagame dll) dalam dokumen HTML.

2. Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Betha Sidik (2006:3) bahwa “PHP merupakan

script untuk pemograman script web server-side, script yang

membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang

dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang

dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor

HTML”.

48

PHP memiliki kemampuan mendapatkan data dari form,

menghasilkan isi halaman web yang dinamik dan menerima

cookies. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan

signifikan adalah dukungan kepada banyak database.

Mumbuat halaman web yang mnggunakan data dari database

dengan sangat mudah dilakukan (Betha Sidik, 2006:4-5).

PHP dapat diperoleh secara gratis dengan melakukan

download dari situs resmi PHP atau dari situs web

lainnya yang mempunyai salinan program PHP untuk

didownload. Situs resmi PHP:

http://php.net/downloads.php.

3. Cascading Style Sheets (CSS)

CSS adalah salah satu bahasa pemrograman web yang

digunakan untuk mempercantik halaman web dan

mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web

sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS dapat

kita gunakan dalam mengendalikan ukuran gambar, warna

teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna

hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf,

spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan

49

parameter lainnya. CSS bisa juga diartikan sebagai

bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur

tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita

untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang

berbeda.

(Adi Hadisaputra. n.d. www.ilmuwebsite.com, diakses

tanggal 23 Desember 2014).

4. PHPMyAdmin

PHPMyAdmin merupakan front-end MySQL berbasis web.

PHPMyAdmin dibuat dengan menggunakan PHP. Saat ini,

PHPMyAdmin banyak digunakan dalam hampir semua penyedia

hosting yang ada di internet. PHPMyAdmin mendukung

berbagai fitur administrasi MySQL termasuk manipulasi

database, tabel, index dan juga dapat meng-eksport data ke

dalam berbagai format data. PHPMyAdmin juga tersedia

dalam 50 bahasa lebih, termasuk bahasa Indonesia.

PHPMyAdmin dapat didownload secara gratis di

http://www.phpmyadmin.net.

(Achmad Solichin. n.d. http://achmatim.net, diakses

tanggal 23 Desember 2014).

50

5. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen

basis data SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user.

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak

gratis di bawah lisensi General Public License (GPL), tetapi

mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk

kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan

penggunaan GPL.

(Achmad Solichin. n.d. http://achmatim.net, diakses

tanggal 23 Desember 2014)

Beberapa kelebihan MySQL (Achmad Solichin. n.d.http://achmatim.net, diakses tanggal 23 Desember 2014),antara lain:

a. Free (bebas didownload)b. Stabil dan tangguhc. Fleksibel dengan berbagai pemrogramand. Security yang baike. Dukungan dari banyak komunitasf. Kemudahan management database.g. Mendukung transaksih. Perkembangan software yang cukup cepat.

6. Framework Codeigniter

Menurut Komang Wiswakarma (2010:2) bahwa:“codeigniter adalah sebuah framework untuk webyang dibuat dalam format PHP. Format yangdibuat ini selanjutnya dapat digunakan

51

untuk membuat sistem aplikasi web yangkompleks. Framework disini mempunyaidefinisi kumpulan sebuah maupun banyakmodul dalam bentuk class library yang dapatkita gunakan lagi untuk membentuk sebuahaplikasi web yang lebih besar denganmemanfaatkan modul-modul class librarytersebut”.

Menurut Komang Wismakarma (2010:3) bahwa adabeberapa keunggulan menggunakan framework codeigniter,yaitu:

a. Open source (free), dapat di-download pada halaman http://www.codeigniter.com/download secara bebas.

b. Sangat ringan dijlankan pada semua platform.c. Codeigniter menggunakan M-V-C (Model-View-Controller)d. Menciptakan URL yang friendlye. Dikemas dalam sebuah framework yang lengkapf. Fungsi pada codeigniter dapat ditambahkang. Mempunyai dokumentasi (user guide) yang lengkaph. Mempunyai komunitas pengguna yang besar, sehingga

dapat diskusi dengan pengguna pada forumhttp://forum.codeigniter.com/

7. Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver merupakan sebuah HTML editor

profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola

situs web beserta halaman web. Macromedia merupkan

software paling populer yang digunakan oleh web desaigner

maupun web programmer guna mengembangkan sebuah situs

web. Ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan dreamweaver

52

mampu meningkatkan produkifitas dan efektifitas dalam

desain dan maintain sebuah web. Dreamweaver juga

dilengkapi dengan fasilitas situs yang cukup lengkap.

(Yudha Yudhanto. n.d. www.rumahstudio.com , diakses

tanggal 23 Desember 2014)

8. EasyWAMP

EasyWAMP adalah paket perangkat lunak yang lengkap

dan memungkinkan pengguna untuk menggunakan semua

kekuatan dan fleksibilitas dahasa yang dinamis seperti

pada PHP, serta efisiensi dalam penggunaan database.

Paket perangkat lunak tersebut termasuk server Apache,

database MySQL, eksekusi pada PHP, serta alat

pengembangan yang mudah untuk situs web atau aplikasi

pengguna. Dapat di-download secara gratis pada halaman

http://www.easyphp.org .

(http://easywamp.org/, diakses 23 Desember 2014).

9. Google Maps

Google Maps adalah layanan gratis Google yang cukup

popular. Anda dapat menambahkan fitur Google Maps dalam

web dengan Google Maps API. Google Maps API adalah library

53

JavaScript. Menggunakan/memprogram Google Maps API sangat

mudah. Yang Anda butuhkan adalah pengetahuan tentang

HTML dan JavaScript, serta koneksi Internet. Dengan

menggunakan Google Maps API Anda dapat menghemat waktu

dan biaya Anda untuk membangun aplikasi peta digital

yang handal, sehingga pengguna dapat fokus pada data-

data. Biarkan data peta-peta dunia menjadi urusan

Google saja. Saat ini versi terakhir Google Map API

adalah versi 3 yang tampilannya lebih cepat dari versi

sebelumnya (http://lecturer.eepis-its.edu/~yuliana,

diakses 20 Desember 2014)

H. Base Transceiver Station (BTS)

BTS merupakan sebuah komponen jaringan yang melayani

satu cell dan dikendalikan atau dikontrol oleh Base Station

Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave

ataupun serat optik. Satu cakupan pancaran BTS disebut

dengan cell. BTS dapat terdiri dari satu atau lebih TRXs

dengan atau tanpa peralatan kontrol umum. BTS berfungsi

menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan

54

jaringan satu menuju pengguna jaringan lain.

(http://www.etsi.org, diakses 23 Desember 2014).

BTS sangat penting dalam suatu jaringan

telekomunikasi, karena menghubungkan jaringan suatu

operator telekomunikasi seluler dengan pelanggannya.

BTS memiliki daerah cakupan yang luasannya tergantung

dari kuat lemahnya pancaran daya dari sinyal yang

dikirimkan ke pelanggan. Selain itu, faktor lingkungan

dan interferensi dari BTS operator lain juga cukup

berpengaruh pada kemamapuan BTS dalam meng-cover daerah

yang luas (http://www.etsi.org, diakses 23 Desember

2014).

BTS memiliki beberapa tipe antena dengan fungsi yang

berberda-beda. Secara umum dibagi menjadi dua, antena

ke arah pelanggan dan antena ke arah BSC atau BTS lain.

Antena microwave akan memancarkan daya ke arah BSC, BTS

lain atau perangkat BTS milik operator lainnya,

terantung posisi dan peran yang dijalankannya dalam

suatu jaringan telekomunikasi seluler (GSM dan 3G).

Ukuran dari antenna microwave ini tergantung dari

55

kapasitas dan kemampuan dari perangkat itu. Semakin

besar kapasitas bandwidth suatu antena microwave maka

ukurannya akan menjadi semakin besar juga.

56