47
AUDIT SIKLUS KONVERSI Halaman 1

BAB 5 AUDIT SIKLUS KONVERSI PENGGAJIAN

  • Upload
    aaykpn

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

AUDITSIKLUS KONVERSI

Halaman 1

PENGERTIAN SIKLUS KONVERSI

• Siklus konversi adalah siklus transaksi yang berhubungan dengan kegiatan produksi, mulai dari perencanaan produksi, anggaran produksi, pelaksanaan produksi, sampai dengan pelaporan kegiatan produksi, baik untuk laporan manajerial maupun laporan keuangan.

Halaman 2

ARUS KEGIATAN SIKLUS KONVERSI

Halaman 3

Marketing danPenjualan

Desain/Reka-yasa Produk

Perencanaan danPenjadwalanProduksi

AnggaranProduksi

PelaksanaanProduksi

• Bahan Baku• Tenaga

Kerja Langsung

• BOP

Pengolahan data biaya produksi:

Laporan:• Persed. PDP

• Persed PJ.• Kos Penj.

Wajarkah?

ARUS DATA SIKLUS KONVERSI

Halaman 4

PersediaanBahan Baku

Biaya Gaji & Upah

Biaya Produksi Lain

Biaya Bahan Baku

Biaya TK Langsung

Biaya Overhead

ProdukDalam Proses

PersediaanProduk Jadi

Kos Penjualan

Tujuan audit adalah menguji kewajaran Persediaan Produk Dalam Proses, Persediaan Produk Jadi, dan Kos Penjualan.

JURNAL DALAM SIKLUS KONVERSI1. Mencatat penggunaan bahan baku Persediaan Barang Dalam ProsesXXXX Persediaan Bahan Baku XXXX2. Mencatat penggunaan biaya tenaga kerja

langsung Persediaan Barang Dalam ProsesXXXX Biaya Gaji dan Upah XXXX3. Mencatat pembebanan biaya overhead pabrik

Persediaan Barang Dalam ProsesXXXX BOP Dibebankan XXXX4. Mencatat penyelesaian produk

Persediaan Produk Jadi XXXX Persediaan Produk Dalam ProsesXXXX5. Mencatat kos penjualan

Kos Penjualan XXXX Persediaan Produk Jadi XXXX

Halaman 5

TUJUAN AUDIT• Tujuan audit siklus konversi

adalah menguji kewajaran asersi manajemen tentang transaksi dan saldo akun siklus konversi.

• Asersi manajemen adalah pernyataan eksplisit tentang saldo akun, termasuk pernyataan implisit tentang saldo akun yang mencakup: Eksistensi dan terjadinya Kelengkapan Hak dan Kewajiban Penilaian atau alokasi Penyajian dan pengungkapan

Halaman 6

Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen

• Persediaan Produk Jadi Rp776 juta.

• Pengujian asersi Eksistensi dan Terjadinya:1.Membuktikan bahwa persediaan tersebut benar-benar ada dan transaksinya benar-benar terjadi, misalnya dengan melakukan penghitungan fisik persediaan, serta memeriksa dokumen perencanaan produksi, anggaran produksi, serta bukti-bukti pengeluaran biaya produksi.

Halaman 7

Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen

• Persediaan Produk Jadi Rp776 juta.• Pengujian asersi Kelengkapan:

2.Membuktikan bahwa seluruh produk jadi telah masuk ke dalam persediaan produk jadi, misalnya dengan cara memeriksa laporan biaya produksi serta memeriksa kemungkinan adanya produk jadi yang belum dimasukkan ke dalam gudang sehingga tidak masuk dalam perhitungan persediaan produk jadi.

Halaman 8

Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen

• Persediaan Produk Jadi Rp776 juta.

• Pengujian asersi Hak dan Kewajiban:3.Membuktikan bahwa produk jadi

adalah milik perusahaan, bukan produk pesanan dari perusahaan lain (bukan barang komisi untuk kasus persediaan barang dagangan), misalnya dengan cara wawancara dengan pejabat yang bertanggungjawab serta memeriksa dokumen-dokumen komitmen produksi/barang komisi.

Halaman 9

Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen

• Persediaan Produk Jadi Rp776 juta. • Pengujian asersi Penilaian dan

Alokasi:4. Memeriksa ketepatan perhitungan

kos produksi serta alokasi kos produksi ke dalam persediaan produk jadi dan persediaan produk dalam proses, misalnya dengan cara secara sampling memeriksa bukti-bukti penggunaan bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta BOP, kemudian melakukan pemeriksaan ketepatan perhitungan biaya produksi dalam laporan produksi. Halaman 10

Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen• Persediaan Produk Jadi Rp776 juta.• Pengujian asersi Penyajian dan

Pengungkapan:5.Mereview ketepatan klasifikasi

persediaan dalam neraca, misalnya persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, serta persediaan produk jadi, termasuk pengungkapan yang diperlukan.

Halaman 11

RISIKO SIKLUS KONVERSISecara umum risiko siklus konversi sama dengan siklus yang lain, yaitu terdiri dari risiko bawaan dan risiko pengendalian.1.Risiko bawaan, adalah risiko

salah saji yang tidak disebabkan oleh kelemahan sistem, tetapi disebabkan oleh karakteristik transaksi, misalnya kompleksitas standard akuntansi, kerumitan perhitungan, kecenderungan manajemen untuk memanipulasi informasi dan seterusnya.

Halaman 12

RISIKO SIKLUS KONVERSI2.Risiko pengendalian, adalah risiko

salah saji yang disebabkan oleh kegagalan SPI untuk mencegah terjadinya salah saji. Risiko bawaan akan disebut sebagai risiko pengendalian, pada saat risiko bawaan sudah dicoba diatasi dengan membentuk sistem pengendalian, tetapi sistem pengendalian ternyata gagal di dalam mencegah terjadinya salah saji.

Halaman 13

RISIKO SIKLUS KONVERSISecara lebih rinci, potensi salah saji dalam asersi siklus konversi antara lain sebagai berikut:1. Volume produksi yang tinggi membuat

potensi salah saji menjadi tinggi.2. Kompleksitas proses penentuan kos

produksi, terutama masalah pembebanan atau alokasi biaya produksi tidak langsung (biaya overhead prabrik).

3. Jika perusahaan memproduksi berbagai jenis produk, penentuan kos produksi akan menjadi semakin komplek.

Halaman 14

RISIKO SIKLUS KONVERSI4. Jika produk jadi/bahan baku

disimpan dalam berbagai gudang, pengendalian fisik persediaan menjadi semakin komplek.

5. Persediaan produk jadi/bahan baku kemungkinan cepat rusak dan cepat usang,

6. Persediaan produk jadi kemungkinan dijual dengan garansi, tidak ada jaminan bahwa produk yang telah dijual tidak dikembalikan lagi oleh pembeli.

Halaman 15

RISIKO SIKLUS KONVERSI7. Produk dibuat dalam

jumlah terlampau banyak atau terlampau sedikit.

8. Kontrol kualitas tidak ketat.

9. Kos produksi tidak akurat.

10. Penurunan nilai produk karena usang/rusak tidak teridentifikasi. Halaman 16

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (SPI)• Sistem Pengendalian Interen adalah

serangkaian kebijakan, prosedur, dan berbagai metode yang dirancang untuk mengendalikan kegiatan interen organisasi, termasuk untuk menjamin keandalan informasi akuntansi.

• Untuk keperluan audit auditor harus memahami SPI dan mengujinya untuk mengukur potensi terjadinya salah saji dalam laporan keuangan.

• Elemen-elemen SPI yang penting untuk dipahami dan dievaluasi efektifitasnya oleh auditor adalah dokumen transaksi, dokumen pembukuan, serta pemisahan fungsi transaksi.

Halaman 17

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN• COSO telah mengembangkan

framework SPI yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangan SPI.

• Framework SPI sangat membantu dalam untuk memahami dan menguji SPI secara efektif dan efisien.

• Berdasarkan framework COSO, unsur-unsur SPI adalah: Halaman 18

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN1. Lingkungan pengendalian 2. Asesmen risiko3. Aktivitas pengendalian4. Sistem informasi dan

komunikasi5. Monitoring

Memahami dan menguji SPI pada dasarnya adalah memahami dan menguji eksistensi dari elemen-elemen SPI tersebut di atas.

Halaman 19

DOKUMEN• Dalam audit siklus konversi,

auditor harus memahami dokumen transaksi dan dokumen pembukuan yang berhubungan dengan aktivitas siklus konversi.

• Dokumen transaksi mencakup antara lain:1. Perencanaan produksi.2. Anggaran produksi.3. Bukti permintaan bahan baku

dan bahan pembantu.Halaman 20

DOKUMEN4. Data jam kerja.5. Data tingkat penyelesaian

produk.6. Bukti pembayaran gaji, baik

untuk tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung.

7. Bukti-bukti biaya produksi tidak langsung.

8. Bukti penyerahan produk (move ticket).

Halaman 21

DOKUMEN• Dokumen pembukuan mencakup antara

lain:1. Jurnal, buku pembantu, dan buku

besar untuk: Biaya bahan baku dan bahan

pembantu. Biaya tenaga kerja (dan alokasi

biaya tenaga kerja). Biaya overhead pabrik. Persediaan produk dalam proses. Persediaan produk jadi

2. Laporan produksi.

Halaman 22

FUNGSI-FUNGSI TRANSAKSI1. Fungsi riset dan pengembangan produk.2. Fungsi perencanaan dan penjadwalan

produksi.3. Fungsi penganggaran produksi.4. Fungsi pelaksanaan produksi.5. Fungsi akuntansi kos (akuntansi biaya)6. Fungsi pengamanan dan penilaian persediaan.

Auditor harus memperhatikan dan mengantisipasi berbagai macam risiko dalam pelaksanaan masing-masing fungsi transaksi dan memasukkannya ke dalam agenda pokok pelaksanaan audit.

Halaman 23

ARUS PEMBUKUAN SIKLUS KONVERSI

Halaman 24

Laporan Manajerial

Laporan Keuangan

Transaksi siklus produksi:• Rekayasa produk.• Perencanaan, penjadwalan, dan

anggaran.• Pengeluaran biaya produksi, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung.

BuktiTransaksi

Buku Besar

Buku Pembantu

Atau

Audit untuk menguji kewajaran saldo akun

Jurnal/Register

MATERIALITAS• Materialitas adalah tingkat salah

saji yang berpengaruh besar terhadap keputusan pengguna laporan keuangan.

• Angka materialias ditentukan berdasarkan tingkat risiko salah saji; semakin tinggi tingkat risiko salah saji, semakin rendah toleransi terhdap salah saji (angka materialitasnya semakin kecil).

• Angka materialitas penting sebagai pedoman bagi auditor dalam mensikapi salah saji yang ditemukannya. Halaman 25

SPI, MATERIALITAS, DAN BUKTI AUDIT

Halaman 26

SISTEM PENGENDALIAN

INTERENMATERIALITAS/RISIKO AUDIT

BUKTIAUDIT

EFEKTIF

TIDAK EFEKTIF

RELATIF BESAR

RELATIF KECIL

RELATIF SEDIKIT

RELATIF BANYAK

Pengertian risiko audit adalah kesediaan/keberanian auditor untuk mengambil risiko (acceptable audit risk). Pada saat sistem pengendalian interen efektif, auditor berani mengambil risiko yang lebih besar, untuk memberikan pendapat atas kewajaran saldo rekening, auditor hanya membutuhkan bukti audit dalam jumlah relatif sedikit.

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN (Bahan Baku, Produk Dalam Proses, Produk Jadi)

• Sifat, saat, dan luas pengujian substantif didasarkan pada potensi salah saji masing-masing saldo akun.

• Prosedur pengujian substantif mencakup:1. Prosedur pendahuluan2. Prosedur pengujian analitis3. Prosedur Pengujian transaksi4. Prosedur pengujian saldo akun5. Prosedur pengujian estimasi

akuntansi6. Prosedur pengujian penyajian

dan pengungkapanHalaman 27

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN

• Prosedur pendahuluan, ditujukan untuk menyiapkan bukti-bukti yang akan diuji, mencakup prosedur:a. Mencocokkan saldo awal (persediaan) ke

saldo per audit tahun sebelumnya.b. Memeriksa dan mencatat kemungkinan adanya

transaksi yang tidak lazim, baik dari segi jumlah maupun sumbernya.

c. Memeriksa kesesuaian antar data pembukuan, misalnya antara jurnal, buku besar dan buku pembantu.

d. Memeriksa kebenaran penjumlahan dan perhitungan-perhitungan penting yang lain.

Halaman 28

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN2. Prosedur analitis. Tujuan prosedur

analitis adalah memprediksi potensi salah saji karena adanya transaksi/saldo rekening yang tidak lazim. Prosedur ini dilakukan dengan cara melakukan berbagai, misalnya:a. Review trend persediaan dan data

industri.b. Rasio perputaran persediaan.c. Review hubungan persediaan,

pembelian, produksi, dan penjualan.d. Membandingkan hasil analisis dengan

angka-angka prediksi yang diharapkan.

Halaman 29

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN3. Pengujian transaksi

Halaman 30

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Saldo xxxxxx xxx

PersediaanSecara sampling: vouching &tracingatas bukti pendebitan Persediaan.

Secara sampling: vouching &tracing atasbukti peng-kreditanpersediaan.

Pengujiansaldo akun

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN3. Prosedur pengujian detil transaksi.

Prosedur ini merupakan tindak lanjut dari prosedur sebelumnya, dengan tujuan untuk menguji validitas transaksi dan pembukuan atas sampel transaksi yang dipilih. Prosedur ini mencakup:a. Vouching sampel debit rekening

Persediaan ke faktur pembelian dan dokumen pendukungnya,, laporan produksi, dan retur penjualan.

b. Vouching kredit rekening persediaan ke faktur penjualan dan dokumen pendukungnya.

Halaman 31

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAANc. Tracing sampel faktur pembelian,

laporan produksi, dan penjualan ke rekening Persediaan.

d. Menguji ketepatan pisah batas (cut-off) transaksi pembelian, retur pembelian, penyelesaian produk, dan penjualan. Perhatikan kemungkinan adanya

transaksi pembelian atau penjualan dengan syarat FOB shipping point atau FOB destination yang keliru periode pembukuannya.

Perhatikan kemungkinan adanya produk selesai yang belum masuk gudang dan tidak dilaporkan sebagai persediaan.

Halaman 32

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN4. Pengujian detil saldo rekening. Tujuan

pengujian adalah untuk sekali lagi memastikan kewajaran saldo persediaan, mengingat pengujian selalu dilakukan berdasarkan sampel trasaksi. Cara pengujian:a. Lakukan perhitungan fisik

persediaan.b. Tentukan saat dan luas pengujian.c. Evaluasi kecukupan perencanaan

perhitungan fisik persediaan yang dibuat oleh klien.

d. Perhatikan kemungkinan adanya penurunan nilai persediaan.

e. Lakukan konfirmasi atas persediaan yang berada di luar lokasi perusahaan.

f. Lakukan review terhadap prosedur penilaian persediaan.

Halaman 33

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN

5. Review penyajian dan pengungkapan.a. Periksa ketepatan

klasifikasi dan penyajian persediaan dalam neraca.

b. Periksa kontrak-kontrak penjualan konsinyasi dan penjaminan persediaan atas suatu utang.

c. Periksa kecukupan pengungkapan.

Halaman 34

Contoh Kertas Kerja Persediaan

Halaman 35

Saldo persediaan per 31/12 06 750.000.000 aKos produk selesai tahun 2007 12.000.000.000 bKos penjualan tahun 2007 -11.927.500.000 cRetur penjualan (kos)

2.500.000 dKos penjualan setelah retur 11.925.000 e Saldo persediaan per 31/12/07 825.000.000 f

Indek: PSD-1PERSEDIAAN PRODUK JADI

(Daftar Utama)

a. Sesuai dengan saldo per audit tahun 2006.b. Telah dilakukan pengujian atas kos produksi tahun 2007 (lihat KK: PSD - 2)c. Telah dilakukan pengujian atas kos penjualan tahun 2007 (lihat KK: PSD - 3)d. Telah dilakukan pengujian atas retur penjualan tahun 2007 (lihat KK: PSD - 4)e. Sesuai dengan kos penjualan dalam laporan rugi-laba (lihat KK: WTB – Rugi-Laba)f. Telah dilakukan pengujian saldo, mencakup perhitungan fisik dan penilaian persediaan

dengan metode LCOM, jumlah sesuai dengan saldo persediaan dalam neraca (lihat KK: PSD – 5 dan WTB – Neraca).

Dibuat oleh: Adam A, 5 Januari 2008Direview oleh: Agus, 7 Januari 2008

AUDIT SIKLUS SUMBERDAYA MANUSIA DAN

PENGGAJIAN

Halaman 36

SIKLUS SDM DAN PENGGAJIAN• Siklus SDM adalah siklus transaksi

yang berhubungan dengan SDM, mulai dari rekrutmen, pelatihan, penggajian, pemberian bonus dan penghargaan, pemberian sanksi, sampai dengan pemberhentian karyawan, baik karena pensiun atau karena sebab lain.

• Tujuan audit siklus SDM dan penggajian adalah untuk menguji kewajaran asersi manajemen yang berhubungan dengan transaksi akuntansi bidang SDM dan penggajian. Halaman 37

AKTIVITAS TRANSAKSI

Halaman 38

KEBUTUHAN SDM

REKRUTMEN TRAINING DANORIENTASI

KEBIJAKAN SDM & GAJI

EVALUASI

GAJI/BONUS/POTONGAN/SANKSI

PEMBAYARANGAJI

PENCATATANGAJI

DISTRIBUSIBIAYA GAJI

WAJARKAH?

TRANSAKSI DAN AKUN• Biaya Gaji (mencakup gaji pokok,

komisi, tunjangan, dan bonus).• Biaya Gaji Langsung.• Biaya Gaji Tidak Langsung (BOP).• Utang Gaji• Utang Potongan Gaji (potongan

gaji yang belum disetor ke yang berhak).

• Utang PPh. 21• Akun bank untuk gaji.

Halaman 39

RISIKO SALAH SAJI

• Risiko salah saji atas gaji relatif kecil mengingat jumlah gaji dapat dengan mudah dibandingkan dengan periode sebelumnya, namun demikian masalah risiko penggajian tetap perlu diwaspadai.

• Kesalahan perhitungan upah lembur.• Kesalahan perhitungan potongan

gaji, baik potongan pajak maupun potongan yang lain.

Halaman 40

RISIKO SALAH SAJI• Kesalahan penyetoran potongan

atas gaji, terutama pajak, sehingga menimbulkan denda pajak.

• Kesalahan penggunaan tarif gaji.

• Pembayaran gaji fiktif, karena kontrol yang lemah atas pembayaran gaji untuk jumlah karyawan yang cukup besar.

Halaman 41

DOKUMENDokumen Transaksi:1.Surat keputusan pengangkatan/

pemberhentian karyawan.2.Skema kebijakan penggajian,

bonus, penghargaan, dan bantuan.3.Data jam kerja/data unit output

per karyawan.4.Data prestasi kerja karyawan.5.Data skema gaji per karyawan.6.Data diri per karyawan (untuk

kepentingan penghitungan pajak).Halaman 42

DOKUMEN7.Data potongan gaji per karyawan.8.Bukti pembayaran gaji dan pemotongan

pajak.9.Bukti pembayaran pajak.

Dokumen Pembukuan:10.Daftar gaji/register gaji.11.Rekening bank untuk gaji (sistem

imprest).12.Daftar distribusi/alokasi biaya

gaji.13.Daftar pemotongan pajak.

Halaman 43

DOKUMEN5. Laporan pembayaran pajak.6. Rekening-rekening penggajian,

seperti: Biaya Gaji, Utang Gaji, PPh. 21, Utang Potongan Gaji (potongan gaji yang belum disetor ke yang berhak).

Halaman 44

FUNGSI TRANSAKSI1. Rekrutmen karyawan.2. Otorisasi perubahan tarif gaji.3. Penyiapan dan penyediaan jam kerja

serta data dasar penggajian yang lain.

4. Pembuatan daftar gaji dan penyelesaian potongan atas gaji.

5. Pencatatan biaya gaji.6. Pembayaran gaji.

Halaman 45

Auditor harus memperhatikan dan mengantisipasi risiko dalam pelaksanaan masing-masing fungsi transaksi, dan memasukkannya agenda utama pelaksanaan audit.

PENGUJIAN SUBSTANTIF1. Bandingkan biaya gaji dan utang

gaji dengan tahun sebelumnya.2. Hitung rasio biaya gaji terhadap

penjualan bersih, bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya.

3. Hitung rasio PPh. 21 atas biaya gaji, bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya.

4. Lakukan pengujian detail transaksi secara sampel.

Halaman 46

Terimakasih

Halaman 47