24
21 BAB III LANDASAN TEORI Perkembangan video editing saat ini sangat pesat. Hal ini didukung dengan hadirnya berbagai aplikasi pengolah video yang dapat menghasilkan efek-efek menarik dan bisa dilakukan dengan cara instan. Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan media rekam seperti camcorder, handycam, dan sejenisnya membuat aktivitas merekam video bukan hal baru bagi kebanyakan orang. Melihat semakin ketatnya persaingan di dalam dunia kerja, tidak menutup kemungkinan suatu instansi atau perusahaan ingin lebih menonjolkan keunggulan yang dimiliki masing-masing. Mulai dengan membuat berbagai macam pamflet, spanduk, banner maupun brosur. Dengan kemajuan teknologi, semua itu diringkas serta dikemas sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik dan interaktif dengan mengemasnya menjadi sebuah gambar yang bergerak (video profil). Salah satu software yang biasa digunakan untuk mengedit Video adalah Pinnacle Studio. 3.1 Company Profile Company profil adalah salah satu sarana untuk mempromosikan instansi dan perusahaan khususnya di Kelurahan Margadana dalam bentuk visual atau video.

BAB 3 ryan

Embed Size (px)

Citation preview

21

BAB III

LANDASAN TEORI

Perkembangan video editing saat ini sangat pesat. Hal ini didukung

dengan hadirnya berbagai aplikasi pengolah video yang dapat

menghasilkan efek-efek menarik dan bisa dilakukan dengan cara instan.

Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan media rekam seperti

camcorder, handycam, dan sejenisnya membuat aktivitas merekam video

bukan hal baru bagi kebanyakan orang.

Melihat semakin ketatnya persaingan di dalam dunia kerja, tidak

menutup kemungkinan suatu instansi atau perusahaan ingin lebih

menonjolkan keunggulan yang dimiliki masing-masing. Mulai dengan

membuat berbagai macam pamflet, spanduk, banner maupun brosur.

Dengan kemajuan teknologi, semua itu diringkas serta dikemas

sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik dan interaktif dengan

mengemasnya menjadi sebuah gambar yang bergerak (video profil).

Salah satu software yang biasa digunakan untuk mengedit Video

adalah Pinnacle Studio.

3.1 Company Profile

Company profil adalah salah satu sarana untuk mempromosikan instansi

dan perusahaan khususnya di Kelurahan Margadana dalam bentuk

visual atau video.

22

3.2 Video

Video adalah teknologi elektronik yang bisa digunakan untuk

menangkap, merekam, mengolah, menyimpan, transmisi, dan

merekonstruksi urutan gambar diam yang mewakili sebuah adegan dalam

gerak.

Video juga mempunyai banyak macam dan jenisnya, beberapa

macam format video yaitu :

Digital video commpresed, ASF(Advanced System Format), MOV ( Qiuck

Time) , MPEG (Motion Picture Expert Group), DivX, WMP (Windows

Media Video). AVI, MKV.

3.3 Format Penyimpanan

a. Encoding

Semua format yang tercantum di bawah ini, adalah format

berbasis PCM (Pulse-code modulation).

1) CCIR 601, digunakan untuk stasiun siaran.

2) MPEG-4, baik digunakan untuk distribusi online video dan

video yang direkam ke memori flash.

3) MPEG-2, digunakan untuk DVD, Super-VCD, dan format

siaran televisi.

4) MPEG-1, digunakan untuk video CD.

5) H.261

6) H.263

23

7) H.264, juga dikenal sebagai MPEG-4 versi 10 atau disebut

juga AVC, digunakan untuk Blu-ray dan beberapa format

siaran televisi.

8) Theora, digunakan untuk video di wikipedia.

b. Tape

1) Betacam SX, IMX Betacam, Digital Betacam, atau DigiBeta -

sistem video komersial milik Sony, berbasis teknologi

Betamax asli.

2) HDCAM diperkenalkan oleh Sony sebagai alternatif video

definisi tinggi untuk DigiBeta.

3) D1, D2, D3, D5, D9 (juga dikenal sebagai Digital-S) – variasi

SMPTE untuk berbagai standar video digital.

4) DV, MiniDV - digunakan di sebagian besar camcorder video

saat ini; dirancang untuk kualitas tinggi dan mudah dalam

mengedit, juga dapat merekam data high-definition (HDV)

dalam format MPEG-2.

5) DVCAM, DVCPRO - digunakan dalam operasi siaran

profesional; mirip dengan DV, tetapi umumnya dianggap

lebih kuat, meskipun kompatibel dengan DV, format ini

menangani lebih baik dalam hal audio.

6) DVCPRO50, DVCPROHD mendukung bandwidth yang lebih

tinggi dibandingkan dengan DVCPRO Panasonic.

24

7) Digital8 - Format data DV yang direkam pada kaset

kompatibel Hi8.

8) MicroMV - MPEG-2, Format data yang direkam pada kaset

berukuran sangat kecil yang disebut Obsolete.

9) D-VHS - data format MPEG-2 yang direkam pada pita mirip

dengan S-VHS.

c. Disc

1) VCD

2) DVD

3) Blu-ray Disc

3.4 Pengertian Pinnacle Studio 12

Pinnacle studio 12 merupakan salah satu program editing yang

yang banyak digunakan oleh para editing video. Kemampuanya yang cepat

dalam mengolah video, disertai dengan kemudahan-kemudahan

menjadikan program ini popular digunakan.

Program pinnacle 12 pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian yang

utama yaitu capture, edit, dan make movie. Capture merupakan bagian

untuk proses transfer video dari video source ke dalam computer

berlangsung, prosesnya dimulai dengan pengambilan gambar dengan

camcorder, kemudian gambar video yang telah diambil kemudian

ditransfer ke dalam computer menggunakan kabel USB FIRE WARE atau

menggunakan peralatan lainya.

25

Bagian edit merupakan proses dimana pengolahan dan pengeditan

video hasil capture dimulai, pada tahapan ini pengolahan dengan beberapa

langkah seperti pemotongan video, penggabungan video, penambahan

teks, pengolahan suara, dan lain sebagainya.

Terakhir yaitu bagian make movie atau mengekspor video hasil

editan. Bagian ini untuk transfer video hasil pengolahan kedalam format

file atau format disk yang dapat anda lihat pada video player.

Dengan 3 proses yang bisa dilakukan menggunakan program

pinnacle 12 tersebut menjadikan program ini sebagai program editing yang

sangat mudah dan cepat. Selain itu tampilan interface program yang

sederhana dan mudah dimengerti.

Beberapa kelebihan terbaru dari pinnacle studio 12 sebagai

pengolahan video antara lain :

1. Memiliki lebih banyak fasilitas seperti efek transisi , theme, sound

effect, dan menu lainnya.

2. Kemudahan dalam pengoperasian program karena lebih terintegasi.

3. Proses capture yang semakin mudah

4. Proses make movie yang tidak terlalu rumit.

3.5 Tampilan pinnacle Studio 12 Editor

Setelah program terinstal, maka dapat membuka langkah sebagai

berikut. Klik start > all program > pinnacle 12 > pinnacle studio 12,

pertama kali akan tampak tampilan proses loading seperti ini.

26

Gambar 3.1 Loading Program

Proses loading memerlukan beberapa detik, selanjutnya akan tanpak

tampilan program sebagai berikut.

Gambar 3.2 Program Pinnacle 12

3.5.1 Interface Program Pinnacle 12

Terdiri dari tiga menu yang berfungsi sebagai tahap

pengelohan video yaitu :

27

Tahap ini akan memerlukan waktu yang tergantung dari

durasi video yang diambil dari camcorder. Jika memiliki durasi

yang panjang maka proses capture akan memakan waktu yang

lama. Pastikan pada saat proses capture tidak ada gangguan yang

mempengaruhi hasil capture seperti daya listrik lemah ataupun

kondisi computer yang kurang baik, hal itu sangat mempengaruhi

proses capture.

Saat menampilkan tab capture, akan tampak dua jenis

tampilan capture yakni digital capture dan analog capture.

Gambar 3.3 Tampilan Digital Capture

Digital capture akan tampak jika video source yang

digunakan adalah digital. Pada tampilan ini terdapat empat bagian

yang semuanya memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda, yakni

album, player, camcorder controller, dan diskometer.

111

28

Gambar 3.4 Tampilan Album

Gambar 3.5 Tampilan Player

Gambar 3.6 Tampilan Camcorder Controller

29

Gambar 3.7 Tampilan Diskometer

Sedangkan digital analog hampir sama dengan digital

capture tetapi yang membedakan yaitu hanyalah diskometernya.

Pada diskometer pengaturan video dan audio dapat dilakukan

secara manual.

Pada tahap edit bagian yang terpenting adalah pengolahan

video yang telah dicapture atau import. Pengolahan video ini

meliputi banyak hal seperti pemotongan, penghapusan pada bagian

tertentu, pemberian efek, transisi.

222.

30

Setelah klik edit maka tampilan seperti ini

Gambar 3.8 Tampilan Menu Edit

Tahap akhir proses editing adalah make movie. Video klip

yang telah diolah dan diedit selanjutnya diekspor, kedalam

sebuah format yang dapat anda putar dan memainkan pada

player.

Gambar 3.9 Interface Make Movie

3.

31

3.5.2 Menu Bar

Berfungsi untuk menjadikan beberapa perintah tentang

pengaturan yang berbeda, seperti membuka dan menyimpan project

film, bekerja dengan klip video dan lain sebagainya.

Gambar 3.10 Menu Bar

3.5.3 Preview Window

Berfungsi untuk menamplikan klip video yang sedang

diedit, video efek, video filter dan judul teks atau teks video

Gambar 3.11 Tampilan Preview Window

3.5.4 Navigation Panel

Menyediakan tombol untuk memutar ulang video dan untuk

meringkas secara tepat klip video. Pada tahap capture, panel

navigasi juga berfungsi sebagai pengontrol camcorder. Selain itu,

digunakan juga untuk melihat klip yang sedang diedit dan

digunakan pada proyek, serta menggeser ke posisi klip yang

diinginkan mengunakan trim handles dan jog sliders untuk

mengedit klip video.

32

Gambar 3.12 Navigation Panel

3.5.5 Toolbars

Terdiri dari beberapa tombol yang berguna untuk mengedit

proyek video, musik, dan beberapa tombol lainya dengan fungsi

yang berbeda-beda. Menu toolbars memberikan kemudahan dalam

mengakses.

Gambar 3.13 Menu Toolbars

33

3.5.6 Movie Window

Movie window merupakan bagian pada interface pinnacle

yang berada dibawah. Bagian ini merupakan tempat untuk

melakukan pengolahan pada video. Seperti pemberian efek transisi,

klip video, judul/text, efek video, sound, pemotongan klip,

penggabungan klip, dan sebagainya. Tampilan movie window dapat

diatur dengan tiga pilihan yang berbeda, yakni Ada tiga tipe

tombol yang menampilkan proyek timeline, yaitu : Timeline,

Storyboard view, dan text.

Gambar 3.14 Tampilan Movie Window

a. Story view

Tampilan ini akan menampilkan video klip dengan scene

dan transisi. Video scene tersusun dari ikon-ikon thumbnail.

Pengaturan tampilan thumbnail dapat dilakukan pada

pengaturan setup option. Dengan tampilan di bawah ini, akan

mudah untuk mengetahui tampilan scene-scene dan efek

transisi yang telah diterapkan.

34

Pilih menu Setup > project preferences hingga aka

tampak kotak dialog setup. Tandai show large storyboard

thumbnail untuk menampilkan scene-scene yang lebih besar.

Gambar 3.15 Tampilan Storyboard

35

Timeline View

Pilihan tampilan ini digunakan untuk menampilkan posisi

dan durasi klip yang ditunjukan timescale. Dengan tampilan

seperti ini anda dapat dengan mudah mengolah video klip,

seperti memotong, menghapus, trimming video klip, dan

lainya.

Gambar 3.16 Tampilan Timeline

Pada tampilan Timeline ada beberapa track yang dapat

digunakan untuk memberikan pengolahan dan pengeditan

video klip

b. Movie window

Movie window dengan tampilan text akan menunjukan

durasi awal dan akhir klip.selain itu juga nama klip.

3.5.7 Library

Fitur library merupakan tempat menyimpan semua

kebutuhan untuk membuat film, seperti : Klip Video, Video Filter,

Klip audio, Gambar /foto, Efek transisi, File music, Judul/text, dan

Klip warna.

36

Gambar 3.17 Tampilan Library

3.6 Konsep Video Profile

Didalam video profile banyak yang perlu diperhitungkan dalam

pembuatanya, dimana perhitungan secara teknis di lapangan maupun teori

seperti :

3.6.1 Riset (Research)

Riset merupakan proses dasar yang justru boleh dibilang

pondasi dari keseluruhan proses yang akan dilakukan. Riset

umumnya dilakukan dalam bentuk : Pembelajaran video

profil sebelumnya, identifikasi website, brainstorming dengan

Board of Director, dan kegiatan diagnosa lain.

Tujuan dari riset adalah mendapatkan data berupa angka, teks dan

gambar. Tentu saja data tersebut bukan yang bersifat rahasia,

namun yang bersifat umum. Berbekal informasi tersebut, kita bisa

merasakan dan menjiwai semangat kerja di perusahaan tersebut.

37

3.6.2 Konsep Video Profil

Setelah semua data terkumpul maka setidaknya sudah ada

bayangan umum terhadap instansi/perusahaan tersebut, Tahap

selanjutnya lebih banyak proses bertukar pikiran. Pembuat video

profil harus mengerti teknis dan detail pengerjaan video profil agar

keinginan instansi bisa terpenuhi. Yang lebih penting keinginan

instansi bisa ditampung pihak pembuat video profil. Namun tidak

selalu keinginan klien bisa diterima 100%, akan lebih baik jika

pihak pembuat video profil bisa memberikan masukan berupa ide

cerita, skenario, audio visual yang kreatif dll.

Setelah berdiskusi panjang lebar, pihak pembuat video

profil bisa segera membuat skenario (berupa alur cerita serta isi

video profil), sekaligus menghitung harga pembuatan proyek video

profil ini.

3.6.3 Quotation

Setelah konsep disetujui, maka dilakukan quotation atau

pengajuan anggaran dan penyiapan sumberdaya untuk penanganan

proyek pembuatan video profil.

3.6.4 Sajian

Sajian berupa video pendek (short video) yang padat akan

materi dari sekian banyak kegiatan instansi yang dikemas hanya

38

dalam 5 – 10 menit. Oleh karena itu perlu ide cerita yang kreatif,

konsep visual yang menarik, teks yang informatif, komunikatif,

sehingga menjadi Skenario yang berkesan bagi yang menyaksikan

Audio visual tersebut.

Narasi, dubing, dan effect harus di perhatikan dengan

seksama agar visualnya jelas dan audionya juga tidak tumpang

tindih sehingga penonton bisa melihat, mendengarkan isi video

tersebut dengan mudah untuk dipahami, tidak bosan dan

menyenangkan. Dari hasil edit dan pengambilan gambar di

lapangan yang variatif bisa terlihat seberapa rumit proyek video

profil tersebut.

3.6.5 Eksekusi

Proyek company profile dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan dan time schedule.

3.6.6 Draft & Revisi

Sepanjang perjalanan, pengerjaan dituangkan dalam draft

dan terbuka untuk revisi dengan acuan konsep yang disepakati.

3.6.7 Hasil akhir

Penyerahan hasil akhir sesuai dengan spesifikasi, detail, dan

jadwal yang telah disepakati.

39

3.7 Teknik Pengambilan Gambar

Camera Angle adalah penempatan kamera pada suatu posisi yang

akan menentukan kemampuan mata kamera untuk menjangkau wilayah yang

akan diungkap. Adapun teknik pengambilan gambar ada 4 macam, meliputi :

3.7.1 Pengambilan Gambar (Camera Angle)

Ada 5 macam sudut pengambilan gambar, yaitu :

a. Birth Eye View

Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian

tertentu sehingga memperlihatkan lingkuyngan yang sedemikian luas

dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil.

Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helicopter

maupun dari gedung-gedung. Teknik ini biasa digunakan pada film-film

Hollywood.

b. High Angle

Teknik pengambilan gambar yang di ambil dengan sudut

pengambilan gambar tpat di atas objek. Pengambilan gambar ini

memiliki arti yang dramatic, yaitu kecil atau kerdil.

c. Low Angle / Frog Eye Level

Pengambilan gambar tekik ini yakni mengambil gambar dari

bawah objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari

High Angle. Kesan yang ditimbulkan yaitu keagungan atau kejayaan.

40

d. Eye Level

Pengambilan gambar ini sejajar dengan sudut pandang mata

objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari teknik ini,

yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang

berdiri.

e. Over Shoulder

Pengambilan gambar dari sudut belakang atau punggung bahu

salah satu subyek sinematik. Pengambilan gambar ini dilakukan sebagai

alternative agar gambar adegan dialog tidak terlihat terlalu frontal

sehingga tampak seperti wawancara.

3.7.2 Menurut Gerakan Kamera (Moving Camera)

Ada 8 macam teknik kamera menurut gerakannya :

a. Walking Shoot, Fast Road Effect

Walking shoot bisa dianggap sebagai terjemahan dari follow

shoot, artinya pengambilan gambar mengikuti pemain yang sedang

berakting. Follow shoot lebih menitikberatkan pada gerak kaki sehingga

gambar yang dihasilkan lebih menegangkan.

Pada bagian fast road effect sangat jelas pergerakan kamera

lebih cepat lagi dan memunculkan effect khusus pada bagian belakang

obyek yang tampak blur dan tidak focus, jadi seolah berjalan cepat

sekali.

41

b. Zooming (In/Out)

Gerakan yang diakukan oleh lensa kamera mendekat maupun

menjauhi objek, gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh

kamera video, sehinga kameramen tinggal mengoprasikannya saja.

c. Panning (Left/Right)

Kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari dari tengah ke

kiri, namun bukan kameranya yang bergerak melainkan tripodnya yang

bergerak sesuai arah yang diinginkan.

d. Tilting (Up/Down)

Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah,, masih

menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang

didapatkan memuaskan dan stabil.

e. Dolly (In/Out)

Gerakan maju mundur dan hamper sama dengan gerakan

zooming namun pada Dolly yang bergerak adalah tripod yang telah

diberi roda dengan cara mendorong tripod ataupun menariknya mundur.

f. Framing (In/Out)

Framing adalah gerakan yang dilakukan objek untuk memasuki

(in) atau keluar (out) Framing Shoot.

g. Fading (In/Oot)

Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar

baru masuk menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan

42

jika gambar yang ada peerlahan-lahan menghilang dan digantikan

gambar baru disebut fade out.

h. Crane Shoot

Merupakan gerakan kamera yang di pasang pada alat bantu mesin

beroda dan bergerak sendiri bersamaan kameramen, baik mendekati

maupun menjauhi objek.

3.7.3 Menurut Ukuran Gambar (Frame Size)

Menurut ukuran gambar bisa disebut juga “Type of Shoot”, macamnya

meliputi :

a. Extreme Close-up (ECU)

Merupakan pngambilan gambar yang sangat dekat sekali, hanya

menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk

kedetilan suatu objek.

b. Big Close-up (BCU)

Pengambilan gambar hanya sebatas ujung kepala hingga ujung

dagu saja. Fungsinya untuk menegaskan atau menonjolkan ekspresi yang

dikeluarkan oleh objek

c. Close-up (CU)

Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga sebatas bahu atau

leher. Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek yang

diambil

43

d. Medium Close-up (MCU)

Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga sebatas dada.

Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang hingga penonton jelas.

e. Medium Shoot (MS)

Medium shoot atau disebut juga dengan mid shoot yaitu

pengambilan gambar dari ujung kepala hingga pinggang. Fungsinya

untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas.

f. Kneel / Medium Full Shoot (MFS)

Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga sebatas lutut.

Fungsinya hamper sama dengan medium shoot hanya pada kneel lebih

memberikan penonton tentang informasi sambungan peristiwa dari

tokoh tersebut.

g. Full Shoot (FS)

Pengambilan gambar objek penuh dai ujung kepala hingga kaki.

Fungsinya untuk memperlihatkan objek beserta lingkungannya.

h. Medium Long Shoot (MLS)

Digunakan untuk memberikan atau menjelaskan latar belakang

(setting) sebuah peristiwa sebagai pendukung suasana karena ada

kesinambungan cerita aksi tokoh dengan setting yang ada.

j. Long Shoot (LS)

Pengambilan gambar seluruh wilayah dari tempat kejadian.

Fungsinya untuk Menjelaskan semua elemen dari adegan dalam satu

44

wilayah sehingga penonton akan tahu siapa saja tokoh yang terlibat

dalam satu peristiwa.

k. Extreme Long Shoot (ELS)

Pengambilan gambar yang lebih luas daripada long shoot.

Fungsinya untuk menggambarkan wilayah yang luas sehingga terkesan

menakjubkan. Biasanya digunakan untuk pemandangan alam atau

suasana dari atas atau langit.

l. One Shoot

Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan

seseorang atau satu benda dalam frame.

m. Two Shoot

Pengambilan gambar 2 objek. Fungsinya untuk memperlihatkan 2

orang sedang berkomunikasi.

n. Three Shoot

Pengambilan gambar 3 orang. Fungsinya untuk memperlihatkan 3

orang yang sedang mengobrol.

o. Group Shoot

Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya untuk

memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan sesuatu.