Upload
khangminh22
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
BAB III
LANDASAN TEORI
Perkembangan video editing saat ini sangat pesat. Hal ini didukung
dengan hadirnya berbagai aplikasi pengolah video yang dapat
menghasilkan efek-efek menarik dan bisa dilakukan dengan cara instan.
Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan media rekam seperti
camcorder, handycam, dan sejenisnya membuat aktivitas merekam video
bukan hal baru bagi kebanyakan orang.
Melihat semakin ketatnya persaingan di dalam dunia kerja, tidak
menutup kemungkinan suatu instansi atau perusahaan ingin lebih
menonjolkan keunggulan yang dimiliki masing-masing. Mulai dengan
membuat berbagai macam pamflet, spanduk, banner maupun brosur.
Dengan kemajuan teknologi, semua itu diringkas serta dikemas
sedemikian rupa agar terlihat lebih menarik dan interaktif dengan
mengemasnya menjadi sebuah gambar yang bergerak (video profil).
Salah satu software yang biasa digunakan untuk mengedit Video
adalah Pinnacle Studio.
3.1 Company Profile
Company profil adalah salah satu sarana untuk mempromosikan instansi
dan perusahaan khususnya di Kelurahan Margadana dalam bentuk
visual atau video.
22
3.2 Video
Video adalah teknologi elektronik yang bisa digunakan untuk
menangkap, merekam, mengolah, menyimpan, transmisi, dan
merekonstruksi urutan gambar diam yang mewakili sebuah adegan dalam
gerak.
Video juga mempunyai banyak macam dan jenisnya, beberapa
macam format video yaitu :
Digital video commpresed, ASF(Advanced System Format), MOV ( Qiuck
Time) , MPEG (Motion Picture Expert Group), DivX, WMP (Windows
Media Video). AVI, MKV.
3.3 Format Penyimpanan
a. Encoding
Semua format yang tercantum di bawah ini, adalah format
berbasis PCM (Pulse-code modulation).
1) CCIR 601, digunakan untuk stasiun siaran.
2) MPEG-4, baik digunakan untuk distribusi online video dan
video yang direkam ke memori flash.
3) MPEG-2, digunakan untuk DVD, Super-VCD, dan format
siaran televisi.
4) MPEG-1, digunakan untuk video CD.
5) H.261
6) H.263
23
7) H.264, juga dikenal sebagai MPEG-4 versi 10 atau disebut
juga AVC, digunakan untuk Blu-ray dan beberapa format
siaran televisi.
8) Theora, digunakan untuk video di wikipedia.
b. Tape
1) Betacam SX, IMX Betacam, Digital Betacam, atau DigiBeta -
sistem video komersial milik Sony, berbasis teknologi
Betamax asli.
2) HDCAM diperkenalkan oleh Sony sebagai alternatif video
definisi tinggi untuk DigiBeta.
3) D1, D2, D3, D5, D9 (juga dikenal sebagai Digital-S) – variasi
SMPTE untuk berbagai standar video digital.
4) DV, MiniDV - digunakan di sebagian besar camcorder video
saat ini; dirancang untuk kualitas tinggi dan mudah dalam
mengedit, juga dapat merekam data high-definition (HDV)
dalam format MPEG-2.
5) DVCAM, DVCPRO - digunakan dalam operasi siaran
profesional; mirip dengan DV, tetapi umumnya dianggap
lebih kuat, meskipun kompatibel dengan DV, format ini
menangani lebih baik dalam hal audio.
6) DVCPRO50, DVCPROHD mendukung bandwidth yang lebih
tinggi dibandingkan dengan DVCPRO Panasonic.
24
7) Digital8 - Format data DV yang direkam pada kaset
kompatibel Hi8.
8) MicroMV - MPEG-2, Format data yang direkam pada kaset
berukuran sangat kecil yang disebut Obsolete.
9) D-VHS - data format MPEG-2 yang direkam pada pita mirip
dengan S-VHS.
c. Disc
1) VCD
2) DVD
3) Blu-ray Disc
3.4 Pengertian Pinnacle Studio 12
Pinnacle studio 12 merupakan salah satu program editing yang
yang banyak digunakan oleh para editing video. Kemampuanya yang cepat
dalam mengolah video, disertai dengan kemudahan-kemudahan
menjadikan program ini popular digunakan.
Program pinnacle 12 pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian yang
utama yaitu capture, edit, dan make movie. Capture merupakan bagian
untuk proses transfer video dari video source ke dalam computer
berlangsung, prosesnya dimulai dengan pengambilan gambar dengan
camcorder, kemudian gambar video yang telah diambil kemudian
ditransfer ke dalam computer menggunakan kabel USB FIRE WARE atau
menggunakan peralatan lainya.
25
Bagian edit merupakan proses dimana pengolahan dan pengeditan
video hasil capture dimulai, pada tahapan ini pengolahan dengan beberapa
langkah seperti pemotongan video, penggabungan video, penambahan
teks, pengolahan suara, dan lain sebagainya.
Terakhir yaitu bagian make movie atau mengekspor video hasil
editan. Bagian ini untuk transfer video hasil pengolahan kedalam format
file atau format disk yang dapat anda lihat pada video player.
Dengan 3 proses yang bisa dilakukan menggunakan program
pinnacle 12 tersebut menjadikan program ini sebagai program editing yang
sangat mudah dan cepat. Selain itu tampilan interface program yang
sederhana dan mudah dimengerti.
Beberapa kelebihan terbaru dari pinnacle studio 12 sebagai
pengolahan video antara lain :
1. Memiliki lebih banyak fasilitas seperti efek transisi , theme, sound
effect, dan menu lainnya.
2. Kemudahan dalam pengoperasian program karena lebih terintegasi.
3. Proses capture yang semakin mudah
4. Proses make movie yang tidak terlalu rumit.
3.5 Tampilan pinnacle Studio 12 Editor
Setelah program terinstal, maka dapat membuka langkah sebagai
berikut. Klik start > all program > pinnacle 12 > pinnacle studio 12,
pertama kali akan tampak tampilan proses loading seperti ini.
26
Gambar 3.1 Loading Program
Proses loading memerlukan beberapa detik, selanjutnya akan tanpak
tampilan program sebagai berikut.
Gambar 3.2 Program Pinnacle 12
3.5.1 Interface Program Pinnacle 12
Terdiri dari tiga menu yang berfungsi sebagai tahap
pengelohan video yaitu :
27
Tahap ini akan memerlukan waktu yang tergantung dari
durasi video yang diambil dari camcorder. Jika memiliki durasi
yang panjang maka proses capture akan memakan waktu yang
lama. Pastikan pada saat proses capture tidak ada gangguan yang
mempengaruhi hasil capture seperti daya listrik lemah ataupun
kondisi computer yang kurang baik, hal itu sangat mempengaruhi
proses capture.
Saat menampilkan tab capture, akan tampak dua jenis
tampilan capture yakni digital capture dan analog capture.
Gambar 3.3 Tampilan Digital Capture
Digital capture akan tampak jika video source yang
digunakan adalah digital. Pada tampilan ini terdapat empat bagian
yang semuanya memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda, yakni
album, player, camcorder controller, dan diskometer.
111
29
Gambar 3.7 Tampilan Diskometer
Sedangkan digital analog hampir sama dengan digital
capture tetapi yang membedakan yaitu hanyalah diskometernya.
Pada diskometer pengaturan video dan audio dapat dilakukan
secara manual.
Pada tahap edit bagian yang terpenting adalah pengolahan
video yang telah dicapture atau import. Pengolahan video ini
meliputi banyak hal seperti pemotongan, penghapusan pada bagian
tertentu, pemberian efek, transisi.
222.
30
Setelah klik edit maka tampilan seperti ini
Gambar 3.8 Tampilan Menu Edit
Tahap akhir proses editing adalah make movie. Video klip
yang telah diolah dan diedit selanjutnya diekspor, kedalam
sebuah format yang dapat anda putar dan memainkan pada
player.
Gambar 3.9 Interface Make Movie
3.
31
3.5.2 Menu Bar
Berfungsi untuk menjadikan beberapa perintah tentang
pengaturan yang berbeda, seperti membuka dan menyimpan project
film, bekerja dengan klip video dan lain sebagainya.
Gambar 3.10 Menu Bar
3.5.3 Preview Window
Berfungsi untuk menamplikan klip video yang sedang
diedit, video efek, video filter dan judul teks atau teks video
Gambar 3.11 Tampilan Preview Window
3.5.4 Navigation Panel
Menyediakan tombol untuk memutar ulang video dan untuk
meringkas secara tepat klip video. Pada tahap capture, panel
navigasi juga berfungsi sebagai pengontrol camcorder. Selain itu,
digunakan juga untuk melihat klip yang sedang diedit dan
digunakan pada proyek, serta menggeser ke posisi klip yang
diinginkan mengunakan trim handles dan jog sliders untuk
mengedit klip video.
32
Gambar 3.12 Navigation Panel
3.5.5 Toolbars
Terdiri dari beberapa tombol yang berguna untuk mengedit
proyek video, musik, dan beberapa tombol lainya dengan fungsi
yang berbeda-beda. Menu toolbars memberikan kemudahan dalam
mengakses.
Gambar 3.13 Menu Toolbars
33
3.5.6 Movie Window
Movie window merupakan bagian pada interface pinnacle
yang berada dibawah. Bagian ini merupakan tempat untuk
melakukan pengolahan pada video. Seperti pemberian efek transisi,
klip video, judul/text, efek video, sound, pemotongan klip,
penggabungan klip, dan sebagainya. Tampilan movie window dapat
diatur dengan tiga pilihan yang berbeda, yakni Ada tiga tipe
tombol yang menampilkan proyek timeline, yaitu : Timeline,
Storyboard view, dan text.
Gambar 3.14 Tampilan Movie Window
a. Story view
Tampilan ini akan menampilkan video klip dengan scene
dan transisi. Video scene tersusun dari ikon-ikon thumbnail.
Pengaturan tampilan thumbnail dapat dilakukan pada
pengaturan setup option. Dengan tampilan di bawah ini, akan
mudah untuk mengetahui tampilan scene-scene dan efek
transisi yang telah diterapkan.
34
Pilih menu Setup > project preferences hingga aka
tampak kotak dialog setup. Tandai show large storyboard
thumbnail untuk menampilkan scene-scene yang lebih besar.
Gambar 3.15 Tampilan Storyboard
35
Timeline View
Pilihan tampilan ini digunakan untuk menampilkan posisi
dan durasi klip yang ditunjukan timescale. Dengan tampilan
seperti ini anda dapat dengan mudah mengolah video klip,
seperti memotong, menghapus, trimming video klip, dan
lainya.
Gambar 3.16 Tampilan Timeline
Pada tampilan Timeline ada beberapa track yang dapat
digunakan untuk memberikan pengolahan dan pengeditan
video klip
b. Movie window
Movie window dengan tampilan text akan menunjukan
durasi awal dan akhir klip.selain itu juga nama klip.
3.5.7 Library
Fitur library merupakan tempat menyimpan semua
kebutuhan untuk membuat film, seperti : Klip Video, Video Filter,
Klip audio, Gambar /foto, Efek transisi, File music, Judul/text, dan
Klip warna.
36
Gambar 3.17 Tampilan Library
3.6 Konsep Video Profile
Didalam video profile banyak yang perlu diperhitungkan dalam
pembuatanya, dimana perhitungan secara teknis di lapangan maupun teori
seperti :
3.6.1 Riset (Research)
Riset merupakan proses dasar yang justru boleh dibilang
pondasi dari keseluruhan proses yang akan dilakukan. Riset
umumnya dilakukan dalam bentuk : Pembelajaran video
profil sebelumnya, identifikasi website, brainstorming dengan
Board of Director, dan kegiatan diagnosa lain.
Tujuan dari riset adalah mendapatkan data berupa angka, teks dan
gambar. Tentu saja data tersebut bukan yang bersifat rahasia,
namun yang bersifat umum. Berbekal informasi tersebut, kita bisa
merasakan dan menjiwai semangat kerja di perusahaan tersebut.
37
3.6.2 Konsep Video Profil
Setelah semua data terkumpul maka setidaknya sudah ada
bayangan umum terhadap instansi/perusahaan tersebut, Tahap
selanjutnya lebih banyak proses bertukar pikiran. Pembuat video
profil harus mengerti teknis dan detail pengerjaan video profil agar
keinginan instansi bisa terpenuhi. Yang lebih penting keinginan
instansi bisa ditampung pihak pembuat video profil. Namun tidak
selalu keinginan klien bisa diterima 100%, akan lebih baik jika
pihak pembuat video profil bisa memberikan masukan berupa ide
cerita, skenario, audio visual yang kreatif dll.
Setelah berdiskusi panjang lebar, pihak pembuat video
profil bisa segera membuat skenario (berupa alur cerita serta isi
video profil), sekaligus menghitung harga pembuatan proyek video
profil ini.
3.6.3 Quotation
Setelah konsep disetujui, maka dilakukan quotation atau
pengajuan anggaran dan penyiapan sumberdaya untuk penanganan
proyek pembuatan video profil.
3.6.4 Sajian
Sajian berupa video pendek (short video) yang padat akan
materi dari sekian banyak kegiatan instansi yang dikemas hanya
38
dalam 5 – 10 menit. Oleh karena itu perlu ide cerita yang kreatif,
konsep visual yang menarik, teks yang informatif, komunikatif,
sehingga menjadi Skenario yang berkesan bagi yang menyaksikan
Audio visual tersebut.
Narasi, dubing, dan effect harus di perhatikan dengan
seksama agar visualnya jelas dan audionya juga tidak tumpang
tindih sehingga penonton bisa melihat, mendengarkan isi video
tersebut dengan mudah untuk dipahami, tidak bosan dan
menyenangkan. Dari hasil edit dan pengambilan gambar di
lapangan yang variatif bisa terlihat seberapa rumit proyek video
profil tersebut.
3.6.5 Eksekusi
Proyek company profile dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan time schedule.
3.6.6 Draft & Revisi
Sepanjang perjalanan, pengerjaan dituangkan dalam draft
dan terbuka untuk revisi dengan acuan konsep yang disepakati.
3.6.7 Hasil akhir
Penyerahan hasil akhir sesuai dengan spesifikasi, detail, dan
jadwal yang telah disepakati.
39
3.7 Teknik Pengambilan Gambar
Camera Angle adalah penempatan kamera pada suatu posisi yang
akan menentukan kemampuan mata kamera untuk menjangkau wilayah yang
akan diungkap. Adapun teknik pengambilan gambar ada 4 macam, meliputi :
3.7.1 Pengambilan Gambar (Camera Angle)
Ada 5 macam sudut pengambilan gambar, yaitu :
a. Birth Eye View
Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian
tertentu sehingga memperlihatkan lingkuyngan yang sedemikian luas
dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil.
Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helicopter
maupun dari gedung-gedung. Teknik ini biasa digunakan pada film-film
Hollywood.
b. High Angle
Teknik pengambilan gambar yang di ambil dengan sudut
pengambilan gambar tpat di atas objek. Pengambilan gambar ini
memiliki arti yang dramatic, yaitu kecil atau kerdil.
c. Low Angle / Frog Eye Level
Pengambilan gambar tekik ini yakni mengambil gambar dari
bawah objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari
High Angle. Kesan yang ditimbulkan yaitu keagungan atau kejayaan.
40
d. Eye Level
Pengambilan gambar ini sejajar dengan sudut pandang mata
objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari teknik ini,
yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang
berdiri.
e. Over Shoulder
Pengambilan gambar dari sudut belakang atau punggung bahu
salah satu subyek sinematik. Pengambilan gambar ini dilakukan sebagai
alternative agar gambar adegan dialog tidak terlihat terlalu frontal
sehingga tampak seperti wawancara.
3.7.2 Menurut Gerakan Kamera (Moving Camera)
Ada 8 macam teknik kamera menurut gerakannya :
a. Walking Shoot, Fast Road Effect
Walking shoot bisa dianggap sebagai terjemahan dari follow
shoot, artinya pengambilan gambar mengikuti pemain yang sedang
berakting. Follow shoot lebih menitikberatkan pada gerak kaki sehingga
gambar yang dihasilkan lebih menegangkan.
Pada bagian fast road effect sangat jelas pergerakan kamera
lebih cepat lagi dan memunculkan effect khusus pada bagian belakang
obyek yang tampak blur dan tidak focus, jadi seolah berjalan cepat
sekali.
41
b. Zooming (In/Out)
Gerakan yang diakukan oleh lensa kamera mendekat maupun
menjauhi objek, gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh
kamera video, sehinga kameramen tinggal mengoprasikannya saja.
c. Panning (Left/Right)
Kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari dari tengah ke
kiri, namun bukan kameranya yang bergerak melainkan tripodnya yang
bergerak sesuai arah yang diinginkan.
d. Tilting (Up/Down)
Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah,, masih
menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang
didapatkan memuaskan dan stabil.
e. Dolly (In/Out)
Gerakan maju mundur dan hamper sama dengan gerakan
zooming namun pada Dolly yang bergerak adalah tripod yang telah
diberi roda dengan cara mendorong tripod ataupun menariknya mundur.
f. Framing (In/Out)
Framing adalah gerakan yang dilakukan objek untuk memasuki
(in) atau keluar (out) Framing Shoot.
g. Fading (In/Oot)
Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar
baru masuk menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan
42
jika gambar yang ada peerlahan-lahan menghilang dan digantikan
gambar baru disebut fade out.
h. Crane Shoot
Merupakan gerakan kamera yang di pasang pada alat bantu mesin
beroda dan bergerak sendiri bersamaan kameramen, baik mendekati
maupun menjauhi objek.
3.7.3 Menurut Ukuran Gambar (Frame Size)
Menurut ukuran gambar bisa disebut juga “Type of Shoot”, macamnya
meliputi :
a. Extreme Close-up (ECU)
Merupakan pngambilan gambar yang sangat dekat sekali, hanya
menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk
kedetilan suatu objek.
b. Big Close-up (BCU)
Pengambilan gambar hanya sebatas ujung kepala hingga ujung
dagu saja. Fungsinya untuk menegaskan atau menonjolkan ekspresi yang
dikeluarkan oleh objek
c. Close-up (CU)
Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga sebatas bahu atau
leher. Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek yang
diambil
43
d. Medium Close-up (MCU)
Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga sebatas dada.
Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang hingga penonton jelas.
e. Medium Shoot (MS)
Medium shoot atau disebut juga dengan mid shoot yaitu
pengambilan gambar dari ujung kepala hingga pinggang. Fungsinya
untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas.
f. Kneel / Medium Full Shoot (MFS)
Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga sebatas lutut.
Fungsinya hamper sama dengan medium shoot hanya pada kneel lebih
memberikan penonton tentang informasi sambungan peristiwa dari
tokoh tersebut.
g. Full Shoot (FS)
Pengambilan gambar objek penuh dai ujung kepala hingga kaki.
Fungsinya untuk memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
h. Medium Long Shoot (MLS)
Digunakan untuk memberikan atau menjelaskan latar belakang
(setting) sebuah peristiwa sebagai pendukung suasana karena ada
kesinambungan cerita aksi tokoh dengan setting yang ada.
j. Long Shoot (LS)
Pengambilan gambar seluruh wilayah dari tempat kejadian.
Fungsinya untuk Menjelaskan semua elemen dari adegan dalam satu
44
wilayah sehingga penonton akan tahu siapa saja tokoh yang terlibat
dalam satu peristiwa.
k. Extreme Long Shoot (ELS)
Pengambilan gambar yang lebih luas daripada long shoot.
Fungsinya untuk menggambarkan wilayah yang luas sehingga terkesan
menakjubkan. Biasanya digunakan untuk pemandangan alam atau
suasana dari atas atau langit.
l. One Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan
seseorang atau satu benda dalam frame.
m. Two Shoot
Pengambilan gambar 2 objek. Fungsinya untuk memperlihatkan 2
orang sedang berkomunikasi.
n. Three Shoot
Pengambilan gambar 3 orang. Fungsinya untuk memperlihatkan 3
orang yang sedang mengobrol.
o. Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya untuk
memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan sesuatu.