11
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KESUBURAN DAN KESEHATAN TANAH DISUSUN OLEH : Nama : Ahmad Nasukha N I M. : 09/ 13202/ BP Kelas : E (Oliefera) Gol/kel : VI/IV Acara : Aplikasi pemupukan Co. Ass. : Slamet Riadi PROGRAM KHUSUS SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA 20 10

Aplikasi pemupukan

  • Upload
    upnyk

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN DAN KESEHATAN TANAH

DISUSUN OLEH :

Nama : Ahmad Nasukha

N I M. : 09/ 13202/ BP

Kelas : E (Oliefera)

Gol/kel : VI/IV

Acara : Aplikasi pemupukan

Co. Ass. : Slamet Riadi

PROGRAM KHUSUS SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

INSTITUT PERTANIAN STIPER

YOGYAKARTA

2010

I. ACARA : Aplikasi pemupukan

II. TANGGAL PELAKSANAAN : 17 Juli 2010

III. TUJUAN :

Melakukan pemupukan tanaman dengan berbagai cara yang sering

digunakan.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Pembuatan rekomendasi pemupukan khusus untuk beraneka ragam

jenis tanah dan tanaman tidaklah mudah. Banyak faktor yang harus

diperhatikan dalam menentukan jenis dan jumlah pupuk yang akan

digunakan pada sebidang lahan bagi tanaman tertentu. Penentuan berapa

kali pupuk harus diberikan dan kapan pemupukan dilakukan juga menjadi

masalah yang perlu diperhatikan agar mendapat hasil optimum sesuai yang

diharapkan. Efisiensi pemberian pupuk dotentukan oleh waktu dan cara

pemberian pupuk yang tepat. Berikut cara pemupukan yang dapat

dilakukan :

1. Dengan disebar

Biasanya pupuk yang tidak larut dalam air dan bagian – bagian

utamanya terikat secara kimiawi, disebarkan secara merata, dilakukan

setelah atau sebelum pengolahan tanah dan selanjutnya dibenamkan.

2. Plow sole placement

Dilakukan pada saat pengolahan tanah dengan mendapatkan pupuk

yang dilakukan di belakang pembajakan. Dengan cara ini pemupukan

dapat merata dan terbenam dalam tanah.

3. Side band placement

Pupuk ditempatkan pada tanah selain benih atau tanaman. Pada sisi

yang satu atau pada kedua sisinya, dengan jarak masing – masing 5 –

7,5 cm dari tempat benih atau tempat tumbuh tanaman dan dalamnya

sekitar 2,5 – 5 cm dari permukaan tanah.

4. In the row placement

Menempatkan pupuk pada lubang – lubang benih sepanjang larikan

dimana benih – benih akan ditanam.

5. Top dressed / side dressed placement

Pupuk yang diperlukan ditempatkan di atas permukaan tanah di sekitar

tempat tumbuh tanaman. Tanah dikorek sedikit agar penempatan

pupuk tepat, kemudian ditutup agar tidak tercuci atau tersangkut air

hujan. Pemupukan sebaiknya dilakukan menjelang musim penghujan

dan minggu pertama musim penghujan, dengan demikian pencucian

dan pengangkutan dapat terhindar.

6. Dengan cara penyemprotan

Dilakukan dengan pupuk yang mudah larut dalam air, tujuannya agar

unsur – unsur yang terkandung dalam larutan pupuk buatan dapat

diserap oleh batang dan daun tanaman. Jadi tidak hanya akar yang

menyerap unsur – unsur yang terkandung dalam pupuk, daun – daun

dan batang tanaman juga dapat melakukannya.

V. ALAT DAN BAHAN

ALAT :

Cangkul

Gembor

Sabit bila diperlukan

BAHAN :

Pupuk NPK : 1 bungkus

Pupuk MOP : 1 bungkus

Pupuk UREA : 1 bungkus

3 tanaman : 1 tanaman mangga,mahoni dan jambu air.

Air : secukupnya.

VI. CARA KERJA :

Broadcasting :

1. Ditentukan kebutuhan pupuk urea untuk lahan seluas 10 m2,apabila

dosis pupuk yang dibutuhkan sebesar 100kg urea/ha.

2. Dilakukan pemupukan secara merata ke seluruh lahan dengan cara

disebar.

Ring placement :

1. Ditentukan kebutuhan pupuk untuk atu tanaman jika kebutuhan per Ha

sebesar 100 kg NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yang akan di

pupuk di lapangan.

2. Dibuat parit sedalam 10 – 15 cm mengelilingi tanaman selebar tajuk

terluar.

3. Ditaburkan pupuk secara merata dalam parit,dan kemudian ditutup

dengan tanah tipis.

Spot placement :

1. Ditentukan kebutuhan pupuk untuk 1 tanaman apabila dosis setiap

hektarnya 100kg/ha NPK dengan jarak tanam sesuai tanaman yang

akan dipupuk.

2. Dibuat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm dengan tugal.

3. Dimasukkan pupuk dalam lubang dan ditutup kembali dengan tanah.

Foliar application :

1. Disiapkan 1 liter larutan pupuk dengan konsentrasi urea 0,5%(5g urea

dilarutkan dalam 1 liter air)

2. Dimasukkan ke dalam lubang penyemprot.

3. Dilakukan pemupukan pada permukaan daun(bawah dan atas)pada

tanaman.

VII. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS HASIL

HASIL PENGAMATAN

Gambar 1. pemberian pupuk NPK pada tanaman jambu air

( Dengan cara sebar )

Gambar 2. pemberian pupuk MOP pada tanaman Mangga

( Dengan cara tugal )

Gambar 3. pemberian pupuk UREA pada tanaman mahoni

( Dengan cara circle )

VIII. PEMBAHASAN

Acara ketiga adalah cara pemupukan yang memiliki tujuan untuk dapat

melakukan pemupukan tanaman dengan berbagai cara yang sering

digunakan. Pada praktikum kali ini cara pemupukan yang dilakukan adalah

dengan cara circle atau pemupukan pada tanah keliling dan lurus dengan

tajuk terluar tanaman, dengan cara disebar atau pemupukan pada tanah yang

dikira – kirakan dapat dijangkau oleh perakaran tanaman, dan dengan cara

tugal yakni dengan membuat lubang dengan ukuran dan kedalaman tertentu

yang masih dalam wilayah perakaran tanaman dan memendam pupuk di

dalamnya. Adapun tanaman yang dipupuk adalah 1 tananaman mangga,1

tanaman mahoni,dan 1 tanaman jambu air. Dan pupuk yang digunakan adalah

pupuk NPK,UREA,dan MOP.

Pemilihan cara pemupukan yang terbaik, tergantung pada berbagai

faktor, diantaranya jenis tanah, kadar lengas, daya semat tanah terhadap

berbagai hara, pengolahan, macam tanaman, sistem perakaran tanaman,

kemampuan tanaman mengekstraksi hara dalam tanah, dan macam pupuk

yang digunakan. Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada perakaran

aktif dan sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang kering. Oleh karena

itu, penempatan pupuk harus tepat agar tanaman mudah menyerapnya dan

mengurangi penyematan hara terutama P.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jenis

dan jumlah pupuk yang akan digunakan pada sebidang lahan bagi tanaman

tertentu. Tidak cukup memberikan pupuk dengan jenis yang tetap dan jumlah

yang memadai. Kejituan ( efficiency ) pemberian pupuk ditentukan oleh

waktu dan cara pemberian yang tepat. Waktu dan cara pemberian pupuk yang

tepat sangat penting, terutama pada saat persediaan pupuk terbatas, maka

penggunaan pupuk harus benar – benar dapat meningkatkan hasil seoptimal

mungkin.

Pemupukan dengan cara disebar dilakukan di seluruh areal lahan yang

akan ditanami suatu jenis tanaman. Pemupukan dengan cara disebar

dilakukan sebelum tanam atau sesudah ada tanamannya. Pemupukan dengan

cara ini dinamakan top dressing yang dapat dilakukan dalam larikan atau

tidak. Adapun kerugian utama pemupukan dengan cara disebar adalah

penyebaran atau percampuran pupuk tidak merata pada semua lapis olah,

harus dalam jumlah yang besar dan pemberiaannya terjamin pada saat tanam

dengan menggunakan alat penabur pupuk dan benih, harus dilakukan dengan

menggunakan alat atau tangan. Biasanya supaya kelihatan merata pupuk

dicampur dengan pasir atau abu.

Pemupukan dengan cara ring placment yaitu pemupukan dengan cara

membuat parit sedalam 10 – 15 cm mengelilingi tanaman selebar tajuk

terluar. Kemudian pupuk di taburkan dan timbun parit dengan tanah.

Kerugian cara pemupukan ini adalah tenaga kerja dan waktu yang diperlukan

lebih banyak.

Pemupukan dengan cara spot placement yaitu pemupukan dengan cara

membuat lubang dalam baris tanaman sedalam 10 cm dengan tugal,

kemudian masukkan pupuk dalam lubang dan tutup kembali. Bila pupuk

yang diberikan dalam jalur atau lubang dekat tanaman muda, maka tanaman

tersebut akan mendapat hara yang cukup secara pasti. Hal ini akan

mendorong pertumbuhan tanaman pada tingkat awal sehingga

memungkinkan tanaman dapat disiang lebih awal, pemberantasan gulma

lebih baik, kehilangan P dan K karena penyematan dapat berkurang.

Pemupukan dengan cara pembenaman setempat akan lebih banyak hara yang

diberikan terserap oleh tanaman. Kerugian terbesar penempatan pupuk di

dekat benih yang sedang bersemi adalah kerusakan tanaman muda karena

kepekatan yang tinggi dari garam yang larut.

IX. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kadar hara dalam tanah

b. Cara pemupukan mempengaruhi tanaman dalam menyerap unsur hara dari

pupuk yang telah diberikan ke tanah

c. Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada perakaran aktif dan sukar

menyerap hara dari lapisan tanah yang kering.

d. Pemupukan dengan cara disebar dapat dilakukan sebelum tanam atau

sesudah ada tanamannya.

e. Pupuk yang diberikan dalam jalur atau lubang dekat tanaman muda akan

mendorong pertumbuhan tanaman pada tingkat awal karena tanaman

tersebut akan mendapat hara yang cukup secara pasti.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. Petunjuk Praktikum Kesuburan dan Kesehatan Tanah. Institut Pertanian STIPER : Yogyakarta.

Pedro A. Sanchez, 1996. Sifat Pengelolaan Tanah Tropika. Penerbit Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Rinsema, 1993. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhratara Karya Aksara : Jakarta.

Rosmarkam, Widya Yuwono, 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.

Mengetahui, Yogyakarta, 17 Juli 2010

Co. Ass. Praktikan

( Slamet Riadi) ( Ahmad Nasukha)