13

4 Pengkonturan

Embed Size (px)

Citation preview

Dasar Filosofi Perpetaan Geologi

1. Mengerti ttg prinsip2dasar dr cabang ilmu geologi.

2. Pengetahuan ttg metoda & teknik pemetaan.

3. Pengetahuan ttg korelasi dr data sumur & seismik.

4. Integrasi patahan & peta struktur

5. Memetakan dr bbrp horison/ lapisan.

6. Interpretasi kontur

7. Penggunaan semua untuk mendptkan peta yg baik

8. Mendokumentasikan semua pekerjaan scr Integrasi.

9. Mempunyai waktu yg cukup.

Sifat-sifat Peta GBP

1. Dimensi keruangan (3 D). Konfigurasi geologi bawah permukaan adlh suatu geometri, baik bentuk yg sederhana -rumit. Pemahaman geometri perangkap, bentuk tubuh bat, jenis patahan. Pemahaman lipatan dll.

2. Sifat kuantitafif ini dinyatakan dng garis kontur,

3. Keteknikan (engineering)Presentasi & interpretasi pe ta GBP hrs memenuhi syarat keteknikan.

4. Dinamis, & tdk bersifat statis/ final. Akurasi suatu peta tdk dpt dinilai atas kebenaran metodanya, ttp berdsrkan ketepatan dr lokasi, keaslian data, kerapatan & tipe data. (smkn banyak well control, & smkn rapat penampang seismik mk akurasi peta yg dihasilkan akan smkn mendekati kebenaran.

5. Keekonomian. hrs dpt menyelesaikan pembuatan peta dlm waktu yg terbatas, & dgn penguasaan komputer untuk menginterpretasikan & mempresentasikannya.

Konsep Pengkonturan1. Bentuk geometri (geologic image) dan responnya

terhadap penggambaran kontur

2. Persyaratan dan aturan garis kontur dalam pemetaan

3. Tahap pembuatan dan penyelesaian peta

4. Pengembangan interpretasi peta

5. Pengoptimalan dalam konturing

6. Pengoptimalan daerah penelitian dari data point yang acak

7. Pengecekan kontur dengan penampang melintang

Jenis2 data yg di olah & tipe peta yg dihasilkan

Metoda Pengkonturan

Struktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaData

Struktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaData

Struktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaData

Struktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaDataStruktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaData

Struktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaData

Struktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaData

Struktur, Fault, SaltIsopach/ isochronePercent SandNet Pay IsopachIsobarIsothermIsolith

•Elevasi•Ketebalan (horison, unit, fasies dll)•Prosentase (NTG, Fasies, Ø, Sw, k, dll)•Feet of Pay•Pressure•Temperatur•Lthology

Tipe PetaData

Kontur Mekanis/ spasi yg sama: dianggap bhw sdt kemiringandr permukaan yg akan dikontur adlh sama atau jarak antar konturnya dibagi scr proposional

Kontur Parallel: dianggap bhw sdt kemiringan yg akan dikontur adlh tdklah sama ttp jarak antar konturnya akan bervariasi

Kontur Interpretasi: tergantung pd dasar kemampuan individu

A

A’

-600

• Konturing mekanis/ spasing yg sama, dianggap bhw sdt kemiringan dr permukaan yg dikontur adlh sama atau jarak antar konturnya dibagi scr proposional

• Konturing paralel, dianggap bhw sdt kemiringan yg dikontur adalh tdk sama, ttp jarak antar konturnya akan bervariasi.

• Kontur Interpretasi: tergantung pada dasar kemampuan individu

-600

-600

-300

-100

-400

-600

-400

-600

-800

-200

0 1000

-600

-600

-300

-100

-400

-600

-400

-600

-800

-200

0 1000

-300

Metoda Konturing

Ruler Devider

A. Tdk realistik,

B. Equal spacing,

C. Interpretatif, tergantung pd dasar kemampuan individu

Konturing Paralel

-600

-600

-300

-100

-400

-600

-400

-600

-800

-200

0 1000

-565

-560

-5500 1000

-700-675

-695

-375

-600

-100

-600

-600

-300

-100

-400

-600

-400

-600

-800

-200

0 1000

Syarat/ aturan garis kontur1. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang

bernilai sama pada peta dan harus tertutup

2. Garis kontur harus berakhir pada pinggir peta.

3. Jarak antara kontur memperlihatkan perubahan kemiringan pada suatu daerah

4. Kontur yang tertutup menunjukan suatu puncak atau lembah. Biasanya dipakai sebagai awal dalam pembuatan peta kontur

5. Garis kontur tidak dapat memotong garis itu sendiri atau garis kontur lainnya, kecuali karena keadaan khusus.

6. Garis kontur yang nilainya diulang, akan menunjukan kebalikan dari arah kemiringan

7. Garis kontur pada peta harus konstan

8. Indek kontur, adalah garis yang dicetak tebal, biasanya merupakan kelipatan 5 atau 10, berguna untuk memudahkan pembacaan

9. Garis kontur yg bergerigi menunjukan daerah yg turun/ depresi

A. Contour line must be repeated to show reversal of slope direction.

B. A contour line must pass between points how values are lower & higher that its

own values

C. Construct the contour in groups of several lines rather than one single contour

at a time. This share lower ould save time & provide better visuallization of the

surface being contured (begin counturing in area of maximum control using

groups of contur line)

Aturan/ Prinsip Menggambar Garis Kontur

1. Prinsip interpolasi, yi metoda penggambaran grs kontur dng spasing, yg ditarik berdsrkan nilai yg hrs berada di antara 2nilai. Pembagian spasing tsb dpt dilakukan scr matematis atau dengan devider.

2. Prinsip ekstrapolasi (keseragaman spacing), yi metoda peng-gambaran grs konturnya dpt diteruskan di luar ttk kontrol dgn memperhatikan keseragaman antara & bentuk. Keseragaman ini dpt scr pararel, equal-spaced, atau interpretative.

3. Prinsip bhw grs, kontur tdk bercabang & tdk berpotongan. Penggambaran grs konturnya adlh 1ttk kontrol untuk mengon-trol 2 grs kontur yg bernilai sama & sejajar, berdekatan. Untuk kekecualian hal ini dpt terjadi spt dlm suatu lipatan rebah (overhang atau overturned fold)

4. Prinsip bhw 1grs kontur tdk dpt bertindak sbg nilai maksi-mum, di mana 1kontur ber sama2 sbg batas meningkat atau menurunnya nilai grs kontur. Dlm keadaan demikian hrs digam-bar 2 grs kontur dng nilai sama.

5. Prinsip nilai kebenaran sgt tergantung dr nature, densitas, number of location & type of information.

830

290

380520

520

530

450620

400

420

480

660

550

Prinsip interpolasi, penggambaran grs kontur dg spasing

yg ditarik berdasarkan nilai yg berada diantara 2 nilai. Pemba-

gian spasing tsb dilakukan scr matematis

Prinsip interpolasi & Ekstrapolasi

830

290

380520

520

530

450620

400

420

480

660

550

Pengembangan

Interpretasi Kontur• Pengembangan tahap pertama

• Pengembangan tahap kedua

• Pengembangan tahap ketiga

• Pengembangan tahap keempat

-2231 -2129

-2208

-2125

-1971

-2035

-2127

-2231

-2165

-2061 -2138

-2136

-2210

0 2000

KONTUR DEPRESI (Bergerigi)

5400

5500

Ekstrapolasi yi metoda penggambaran grs kontur dpt dite-ruskan di luar ttk kontrol dgn memperhatikan keseragaman spasing, bentuk (scr //, equal, interpretativ

Grs kontur yg bergerigi menun-jukan daerah yg turun/ depresi

-1531

-1589-1617

-1605

-1661 -1610-1606

-1586 -1612

-1612

-1650

-1591

-1627

Prinsip bhw 1 grs kontur tdk dpt bertindak sbg nilai maks. & grs kontur tdk bercabang & tdk berpotongan,

-1531

-1589-1617

-1605

-1661 -1610-1606

-1586 -1612

-1612

-1650

-1591

-1627