33
Rahmawati P.Ranteallo, S.Kep., Ns. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

3. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Embed Size (px)

Citation preview

Rahmawati P.Ranteallo, S.Kep., Ns.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tujuan UmumMeningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga

Tujuan Khusus• Mengenal masalah kesehatan• Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga

• Melakukan tindakan keperawatan keluarga dalam masalah kesehatan keluarga

• Memelihara lingkungan• Memanfaatkan sumber daya yang ada dalam masyarakat

Sasaran• Keluarga-keluarga rawan kesehatan: keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau yang resiko tinggi terhadap timbulnya masalah

Persiapan Pemberian Askep Keluarga• Menentukan keluarga, sasaran, serta masalahnya• Menciptakan jadwal kunjungan • Menyiapkan perlengkapan lapangan

PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

• Proses adalah suatu aksi gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dari titik ke titik yang lain menuju pencapaian tujuan

• Merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan pada saat melakukan askep

Pengkajian thd kelg: M’identifikasi data sos-bud, lingk, struktur & fungsi

Implementasikan rencana, pengerahan sumber2

Pengkajian anggota kelg scr individual; mental, fisik, emosional, sosial, spiritual, interaksi dlm kelg

Rencana keperawatan:Susun tujuan, identifikasi sumber2, alternatif, pilih intervensi kep, susun prioritas

identifikasi masalah2 kelg & individuDiagnosa keperawatan

Evaluasi keperawatan

PROSES KEP KELG

PENGKAJIAN KELUARGA

• Untuk bekerja efektif dgn kelg, dlm melakukan pengkajian & perawatan hrs b’pikir “scr interaksi”

• Hal yg penting yg perlu diperhatikan adalah kemampuan perawat mengkonseptualisasikan masalah pada keluarga

• Diperlukan adanya kemampuan teori, kerangka kerja sistematis, kerjasama dgn kelg agar dpt merubah perspektif individu pd perspektif kelg.

A. Proses Pengkajian Keluarga

• Proses pengumpulan informasi terus menerus merupakan syarat utama utk identifikasi masalah

• Bersifat dinamis, interaktif dan fleksibel → data terus dikumpulkan selama pelayanan diberikan

• Data dikumpulkan secara sistematis (alat pengkajian)

• Jika pengkaji menemukan kemungkinan data bermakna/potensial masalah → menggali area tersebut lebih dalam

• Data terus dikumpulkan selama intervensi dilakukan

1. Sumber DataWawancara dengan klien → kejadian sekarang dan laluwawancara merupakan pertemuan dg satu/lebih angg kelg → sangat penting pd seluruh anggota pd tahap awal- utk mengurangi distorsi informasi- memberikan kesempatan pd sel angg kelg mengungkapkan persepsinya- mengetahui interaksi antara anggota kelg Hrs benar2 berfokus, berdasarkan tujuan wawancara, disusun dlm berbagai struktur.

Observasional → thd rumah, fasilitas2 yg ada di rumahDokumentasi → informasi tertulis/dari rujukanBerbagai lembaga yang menangani keluarga dan anggota kesehatan lain

2. Membina Hubungan Saling Percaya

• Perkenalan dengan cara ramah dan sopan• Gunakan bahasa sederhana yang dipahami keluarga• Hub. saling percaya; saling terbuka, menghormati → komunikasi berjalan berbarengan dgn proses pengkajian

• Hubungan saling percaya dpt dikembangkan dgn:- menerima keluarga apa adanya dan disampaikan- mengakui hak-hak keluarga & keyakinan keluarga- tanpa keluar dari tujuan & nilai-nilai perawat

3. Persiapan Kunjungan Rumah• Informasikan tujuan kunjungan rumah• Menyiapkan perlengkapan lapangan- mempelajari riwayat kesehatan keluarga dan status kesehatannya- membuat catatan singkat tentang kesehatan keluarga- formulir atau catatan pengkajian kelg- “nurse kit” (p’alatan)- alat bantu penyuluhan

B. Analisa DataDalam menganalisa data → perlu diidentifikasikekuatan-kekuatan keluarga• Keterampilan komunikasi- kemampuan mendengar- kemampuan anggota kelg berdiskusi dgn kelg yg kurang ekspresif

• Paradigma keluarga- keinginan kelg untuk memiliki harapan berubah- persepsi kelg ttg realitas hidup yg sama dlm kelg

• Dukungan dari dalam keluarga- kemampuan memberikan penguat satu dengan yg lain- kemampuan menciptakan hub saling memiliki

Lanjutan …..

• Kemampuan merawat diri- kemampuan bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan- kemampuan kelg menjaga kesehatan sendiri

• Keterampilan memecahkan masalah- kemampuan kelg menggunakan negosiasi & memecahkan persoalan kelg- kemampuan kelg memusatkan perhatian pada kejadian-kejadian sekarang- keluarga memiliki kapasitas untuk menggunakan pengalaman2nya sebagai sumber

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELG• Diagnosa keperawatan kelg adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi potensial/aktual dari individu,kelompok,dimna perawat scr legal dpt mengidentifikasi dan menyusun intervensi untuk mengurangi,menghilangkan atau mencegah perubahan (Carpenito,1987)

=Kelg → satu tipe dgn kelompok

= masih berorientasi pd individu → dimana kelg digunakan untuk menggambarkan orang atau individu2 sbg sistem pendukung → kelg sbg konteks bagi individu

Perumusan Diagnosa Keperawatan

• Diagnosa Keperawatan:

• Perumusan diagnosa keperawatan diarahkan pada sasaran individu atau keluarga

• Masalah (P) : pernyataan tdk terpenuhinya KDM yg dialami anggota atau keluarga

• Penyebab (E) : pernyataan yg dpt menyebabkan masalah dgn mengacu kepada 5 fungsi/tugas keluarga dlm bid.kesehatan

• Tanda (S) : sekumpulan data objektif/subjektif yg diperoleh perawat dari keluarga secara langsung/tdk yg mendukung masalah dan penyebab.

• Contoh :Gangguan pemenuhan aktivitas gerak pd an. A

kelg Bp P b.d. KMK memodifikasi /menata lingkungan yang aman untuk latihan berjalan bagi an. A, ditandai dengan …..

P + E + S

A. Diagnosa NANDA yang relevan untuk kelg

• Persepsi kesehatan-pola manajemen keseh

• Aktivitas – pola latihan

• Kognitif – pola persepsi

• Manajemen keseh yg dpt diubah

• Perilaku mencari hidup sehat

• Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah

• Kurang pengetahuan• Konflik keputusan

Lanjutan diagnosa ……………….

• Peran – pola hubungan

• Koping – pola-pola toleransi thd stress

• Berduka disfungsional• Konflik peran ortu• Isolasi sosial• Perub dlm proses kelg• Perubahan penampilan peran

• Potensial perubahan menjadi ortu

• Resiko thd kekerasan

• Koping kelg: potensial thd pertumbuhan

• Koping kelg tdk efektif: menurun

• Koping keluarga tdk efektif: kecacatan

B. Klasifikasi/Tipologi Masalah• AKTUAL → Defisit/ggn kesehatan

- didapat data mengenai tanda dan gejala dari ggn kesehatan- perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada L (4 thn), anak Bpk. S, b.d. ketidakmampuan keluarga (KMK) merawat anggota keluarga dengan gangguan/masalah sosial ekonomi

• RESIKO (ANCAMAN KESEHATAN) → sudah ada data yang menunjang namun belum menjadi gangguan- resiko terjadi penularan penyakit saluran pernapasan dalam keluarga Bpk A b.d. KMK merawat Bpk A yang sedang sakit batuk

• POTENSIAL KEADAAN SEJAHTERA/WELLNESS → keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Diagnosa ini tidak perlu pakai etiologi. - keluarga menyatakan keinginannya untuk menaikkan status gizi anaknya- dalam 3 bulan kondisinya tetap bagus- potensial kenaikan status gizi bayi R

C. Prioritas MasalahNo.

Kriteria Nilai

Bobot

jumlah

Pembenaran

1. Sifat Masalah• kurang sehat• Resiko• Potensial

321

1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah• mudah• sebagian• tidak dapat

210

2

3. Potensial masalah dpt dicegah• Tinggi• cukup• rendah

321

1

4. Menonjolnya masalah• berat, segera ditangani• ada mslah, tdk perlu sgra ditangani• tdk dirasakan ada masalah

21

0

1

Lanjutan prioritas………….

• Tentukan skore untuk setiap kriteria

• Skore dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot

• Jumlahkan skore untuk semua kriteria

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN PRIORITAS

• KRITERIA I (SIFAT MASALAH)Bobot besar: tidak/kurang sehat karena memerlukan tindakan segera

• KRITERIA II (KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH)- pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah- sumber daya keluarga (fisik, keuangan, tenaga)- sumber daya perawat (pengetahuan, keterampilan, waktu)- sumber daya masyarakat (fasilitas, organisasi, dukungan)

• KRITERIA III (POTENSIAL MASALAH UNTUK DICEGAH)- Kepelikan masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah- lamanya masalah- tindakan yang sedang dijalankan: tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah- kelompok “High Risk”/kelompok sangat peka

• KRITERIA IV (MENONJOLNYA MASALAH) Persepsi/penilaian keluarga terhadap masalah

PERENCANAANA.Penyusunan Tujuan

Tujuan berorientasi pada klien dan ditetapkan bersama keluarga → keluarga penentu perencanaan yang efektif- sumber-sumber yang ada- menggambarkan pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan- menyeleksi intervensi-intervensi keperawatan spesifik- memobilisasi sumber-sumber (pengarahan kemampuan perawatan diri)- mengoperasionalkan perencanaan (menyusun prioritas dan menulis bagaimana perencanaan dilaksanakan tahap demi tahap)

B. Macam-macam Tujuan• Tujuan jangka pendek- lebih spesifik, sifattnya dpt diukur & langsung- penting untuk memotivasi dan memberikan kepercayaan pd kelg bhw kemajuan sedang dlm proses & membimbing keluarga ke arah tujuan yg komprehensif

• Tujuan jangka panjangtujuan yang bersifat lebih umum & merupakan tujuan akhir yg menyatakan maksud-maksud yg lebih luas yg diharapkan oleh keluarga dan perawat.

C. Penetapan Intervensi→ Hal yg perlu dipertimbangkan sebelum menetapkan intervensi

• Apakah tindakan tersebut menurunkan atau meningkatkan keterampilan kelg?

• Apakah tindakan tersebut menurunkan atau meningkatkan koping kelg?

• Apakah pendekatan itu menyebabkan meningkatnya ketergantungan atau kemandirian kelg?

• Apakah kelg punya komitmen dan motivasi yg memadai thd perencanaan tsb?

• Apakah kelg punya sumber2 yg memadai

Bentuk –bentuk Intervensi Keperawatan Keluarga

• Modifikasi perilaku• Modifikasi lingkungan• Suplementasi peran (t’kait dgn p’bagian peran yg cocok)• Konseling termasuk dukungan, penilaian kognitif & membuat kembali kerangka

• Memberikan kuasa kepada kelg lewat partisipasi aktif• Membuat jaringan kerja, termasuk pemakaian kelompok bantuan diri & dukungan sosial

• Pengajaran berbagai strategi, termasuk manajemen stres, modifikasi gaya hidup & bimbingan antisipasi

• Strategi kolaboratif• Advokasi kelg• Model peran• Memberikan informasi dan keahlian teknis• Manajemen/koordinasi kasus• Intervensi krisis kelg

IMPLEMENTASI• M’stimulasi kesadara/penerimaan kelg mengenai masalh dan kebutuhan kesehatan

• Menstimulasi keluarga untuk memeutuskan cara perawatan yg tepat

• Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota kelg yg sakit

• Membantu kelg untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat

• Memotivasi kelg untuk memanfaatkan fasilitas yang ada

Lanjutan Implementasi……..

• Implementasi dpt dilakukan oleh kelg, perawat atau anggota tim keseh.lain

• Selama implementasi, data baru secara terus menerus masuk → berupa respon klien & perubahan situasi

• Tingkat intervensi kelg ada 2 (Wright & Leahey, 1984):- tingkat dasar/permulaan : intervensi bersifat suportif dan edukatif langsung ke arah sasaran- tingkat lanjut/maju: intervensi meliputi sejumlah intervensi terapi kelg yg bersifat psikososial & tdk langsung

Lanjutan implementasi….

A.Tipologi Implementasi• Klasifikasi Freeman 1970- Suplemental* perawat sbg pemberi pelayanan perawatan langsung dg mengintervensi bidang2 yg kelg tdk bisa melakukan- fasilitatif* perawat menyingkirkan halangan2 thdp pelayanan yg diperlukan spt pelayanan medis, kesejahteraan sosial, transportasi, dan pelayanan keseh di rumah- Perkembangan* tujuan perawatan diarahkan pd perbaikan kapasitas penerima (kelg)* membantu kelg memanfaatkan sumber2 perawatan keseh pribadi, spt: dukungan sist.sosial

Lanjutan implementasi…..

• Klasifikasi Wright dan Leahey- kognitifmengemukakan informasi dan gagasan serta pengalaman, co/ pengajaran- afektiftindakan dirancang untuk mengubah emosi dari anggota kelg shg dpt memecahkan masalah scr lebih efektif. Orangtua membantu mengurangi ansietas thd perawatan anak sakit- perilaku* strategi perawatan yg diarahkan untuk membantu anggota kelg berinteraksi/b’tingkah laku dgn anggota kelg yg lain* mengajarkan kelg komunikasi scr lebih fungsional, spt: mendengar tanpa menginterupsi.

B. Implementasi Yang Ditujukan Pada Perubahan perilaku Keluarga• Tujuan → untuk memperbaiki fungsi keluarga• Konsep perubahan perilaku yang dianggap penting dalam keperawatan keluarga:* perubahan tergantung pd konteks* perubahan tergantung pd persepsi terhadap masalah* perubahan tergantung pada tujuan yg realistis* pemahaman itu sendiri tdk menyebabkan perubahan* perubahan tdk perlu tjd secara merata pada seluruh anggota keluarga* perubahan dpt saja memiliki banyak sekali penyebab

C. Hambatan Implementasi

• Apatis karena adanya perbedaan nilai

• Apatis sebagai hasil dari keputusasaan sehingga mengakibatkan suatu kegagalan

• Apatis dan kegagalan• Ketidaktegasan → keluarga tdk apatis namun jg tdk tegas

EVALUASI• Merupakan upaya bersama antara perawat & kelg• Dasarnya: bagaimana efektifnya intervensi2 yg telah dilakukan perawat & kelg → respon kelg dan hasil, bukan intervensi2 yg diimplementasikan

• Perlu adanya kriteria evaluasi yg ditetapkan- Co/ tujuan: kelg akan mengupayakan pemeriksaan anggota kelg untuk memastikan penyakit anggota kelg yg dicurigai TBC- Kriteria Hasilnya: fakta2 bahwa kelg telah membawakan sputum untu diperiksa di pelayanan kesehatan, dll.

Pertanyaan Yang Perlu Direnungkan Ketika Melakukan Evaluasi• Apakah ada konsensus antara kelg dgn anggota tim

perawatan keseh lain dlm evaluasi?• Data tambahan apa yg perlu dikumpulkan untuk

mengevaluasi perkembangan?• Apakah terdapat hasil tersembunyi yang perlu

dikembangkan?• Jika perilaku dan persepsi kelg menyatakan bhw

masalah yg dimaksud diselesaikan secara tdk memuaskan, maka apa alasannya?

• Apakah diagnosa keperawatan, tujuan, dan pendekatan2 bersifat realistis & akurat?

Modifikasi

TERIMA KASIH