20
Oleh : SYAFRIL, SE , M.M UIN ANTASARI

Gadai Syariah-Rahn

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gadai Syariah-Rahn

Oleh :SYAFRIL, SE , M.M

UIN ANTASARI

Page 2: Gadai Syariah-Rahn

Salah satu produk dalam pembiayaan syariah yang berkembang cukup pesat di Indonesia dan khususnya dalam praktik perbankan syariah adalah Rahn.

Kekhasan produk perbankan syariah ini diminati masyarakat karena memberikan dukungan dalam memperoleh modal dalam mendukung kegiatan usaha masyarakat.

Pelaksanaanya yang mudah dan cepat serta halal menjadi salah satu pertimbangan mengapa produk ini menjadi pilihan bagi konsumen.

Page 3: Gadai Syariah-Rahn

Menjadikan suatu benda berharga dalam pandangan syara’ sebagai jaminan hutang dengan kemungkinan hutang tersebut bisa dilunasi dengan barang tersebut atau sebagiannya.

Page 4: Gadai Syariah-Rahn

1. Al-Quran: “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah secara tidak tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang).” al-Baqarah:2832. Hadis: Riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra., ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah saw. membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi dan menggadaikan sebuah baju besi kepadanya”.3. Ijma’: Para ulama mujtahidin berijma’ atas disyariatkannya rahn. (al-Zuhaili, al

Fiqh al Islami wa Adillatuhu, 1985, V:181).

Page 5: Gadai Syariah-Rahn

1. RAHIN: Yaitu orang yang menggadaikan.

2. MURTAHIN: Yaitu orang yang menerima gadai.

Syarat keduanya adalah keduanya harus ahli tasarruf (orang yang tindakannya itu berakibat hukum menurut syara’).

3. MARHUN: Yaitu borg/barang jaminan). Syaratnya: a. Mempunyai nilai menurut syariat; b. Harus ada pada waktu akad; c. Harus bisa diserahkan seketika kepada

Murtahin atau wakilnya.

Page 6: Gadai Syariah-Rahn

4. MARHUN BIH/DAIN: Yaitu hutang. Syaratnya: a. Harus jelas bagi Rahin dan Murtahin; b. Harus tetap dapat dimanfaatkan; c. Harus lazim (mengikat) pada waktu akad.4. IJAB DAN QABUL: Yaitu pernyataan gadai dari para pihak. Syaratnya: a. Keduanya jelas mengungkapkan keinginan membuat akad rahn. b. Kesesuaian qabul dengan ijab. c. Masing-masing orang yang berakad mengetahui maksud lawannya. d. Persambungan qabul dengan ijab dalam majlis akad.

Page 7: Gadai Syariah-Rahn

1. Barang jaminan telah diserahkan kepada pemiliknya.

2. Rahin membayar hutangnya.3. Barang gadai dijual dengan perintah

hakim atas perintah Rahin.4. Pembebasan hutang dengan cara

apapun, meskipun tidak disetujui Rahin.

Page 8: Gadai Syariah-Rahn

PERKEMBANGANPEGADAIAN

SYARIAHDI INDONESIA

Page 9: Gadai Syariah-Rahn

1. Tahun1998: Beberapa General Manager melakukan studi banding ke Malaysia. Setelah melakukan studi banding, mulai dilakukan penggodokan rencana pendirian Pegadaian Syariah.

2. Tahun 2000: Konsep bank syariah mulai marak. Saat itu, Bank Muamalat Indonesia (BMI) menawarkan kejasama dan membantu dari segi pembiayaan dan pengembangan.

3. Tahun 2002: MOU musyarakah antara Perum Pegadaian dan BMI ditandatangani.

4. Tahun 2003: 14/1/2003 Pegadaian syariah resmi dioperasikan atas kerjasama Perum pegadaian dengan BMI. BMI mensupport dana (1,55 M) sementara Perum Pegadaian menyediakan tenaga ahli dan operasional.

Page 10: Gadai Syariah-Rahn

5. Tahun 2005: Sistem gadai syariah sudah berjalan di 13 kantor WIlayah (Kanwil) dengan dana yang telah disalurkan sebesar Rp 151 Milyar.

6. Tahun 2006: A. Omzet dan pendapatan: Pertumbuhan Pegadaian Syariah mencapai 105 persen. Bank & Asuransi Syariah hanya 40-50 persen. Pegadaian Konvensional hanya 35-40 persen.B. Nilai Pinjaman: Hingga April 2006, nilai pinjaman yang disalurkan meningkat jadi Rp 158,564 miliar. C. Kantor Cabang: Saat ini Pegadaian Syariah telah memiliki 36 outlet di seluruh Indonesia.

Page 11: Gadai Syariah-Rahn

1. Loyalitas nasabah: Loyalitas itu terjadi karena kesadaran nasabah dan pelayanan yang cukup baik (praktis, cepat dan ramah).

2. Produk halal: Tidak terlibat dengan bunga/riba (menentramkan).

3. Resiko tidak terlalu besar: Sebab seluruh pinjaman yang diajukan telah dijamin dengan barang gadaian yang nilainya melebihi nilai pinjaman.

4. Berkah.

Page 12: Gadai Syariah-Rahn

GADAI EMAS GADAI EMAS SYARIAH MANDIRISYARIAH MANDIRI

TIM PENGEMBANGAN PRODUK

Jakarta, 29 Desember 2002

Page 13: Gadai Syariah-Rahn

DEFINISIDEFINISI

GADAI EMAS SYARIAH MANDIRI adalah produk yang disediakan oleh BSM kepada nasabah dengan bentuk menerima gadai barang berharga yang dimiliki nasabah dan dikelola dengan prinsip Qardh wal Ijarah.

Motto :“Barang Aman Uang di Tangan”

Page 14: Gadai Syariah-Rahn

SKEMASKEMA

NasabahBSM

Uang pinjaman

Emas

1. Akad Qardh

2. Akad Ijarah

Page 15: Gadai Syariah-Rahn

MANFAAT UNTUK BANKMANFAAT UNTUK BANK

Meningkatkan portofolio Menambah pendapatan Diversifikasi produk Cross selling - funding

Page 16: Gadai Syariah-Rahn

MANFAAT UNTUK NASABAHMANFAAT UNTUK NASABAH

Tak perlu waktu yang lama untuk memperoleh uang tunai (kurang dari 1 jam)

Terhindar dari risiko rumitnya proses kredit/pembiayaan bank

Ada ketentraman karena barang jaminan aman

ATM & On-line system

Page 17: Gadai Syariah-Rahn

SPESIFIKASI PRODUKSPESIFIKASI PRODUK

Emas dalam bentuk logam mulia ataupun perhiasan

Jangka waktu 2 (dua) bulan, dapat diperpanjang

75% dari nilai taksiran Asuransi 100% dari nilai taksiran Biaya pemeliharaan tergantung berat emas

Page 18: Gadai Syariah-Rahn

FITURFITUR

Mudah, Cepat, Aman Pinjaman hingga 75% Sesuai syariah Fasilitas ATM On-line system Fasilitas bank lainnya

Page 19: Gadai Syariah-Rahn

PERSYARATANPERSYARATAN

Kartu identitas asli dan salinannya Obyek jaminan Memiliki rekening tabungan di BSM Mengisi formulir Membayar biaya pemeliharaan dan

meterai (lihat tabel biaya pemeliharaan)

Page 20: Gadai Syariah-Rahn

Terima kasihTerima kasih