Upload
anggita-kurniawaty
View
98
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ARSITEKTUR KLASIK(MASA ROMANESQUE)
Disusun OlehAnggita Kurniawaty
201511014Fakultas Teknik
Jurusan ArsitekturUniversitas Kaltara Tanjung Selor
Arsitektur Romanesque adalah arsitektur abad pertengahan di Eropa yang berkembang dari
abad ke-11 hingga abad ke-12. Masa arsitektur Romanesque ini disebut dengan “Dark Ages”
atau zaman kegelapan, dimana tidak murni hasil karya arsitektur mencerminkan masa ini, para arsitek di zaman ini hanya mengkombinasikan
antara arsitektur Romawi dengan ide-ide agama Kristen dan gaya arsitektur Byzantium. Ada yang
mengatakan Masa Romanesque bangkit untuk melanjutkan kebesaran Romawi yang telah
runtuh berabad sebelumnya. Karakteristik Romanesque banyak terlihat di
Gereja, karena penduduknya kristen.
Nilai arsitektur yang diambil dari Romawi dan Byzantium
- Konstruksi busur dan lengkung untuk gugus ruang yang kompleks. (Romawi dan Byzantium)
- Colonnettes , kolom yang berfungsi struktural sekaligus dekoratif. (Romawi)
- Ukiran Order Romawi yang diaplikasikan pada kolom (capital coloum). (Romawi)
- Pahatan/ukiran pada ornamen interior vault (yang menceritakan kisah di Kitab Injil atau perwujudan malaikat) serta pada arcade. (byzantium).
Karakteristik Arsitektur Romanesque
- Dinding Tebal, Kaya ornamen pada arcade, dan busur lengkung.
- Umumnya atap dibuat meruncing ke atas. Terdapat jendela yang berukuran minim di dinding tebal, dibuat rangkap, ada yang terbuka, dan ada yang dilapis dengan kaca.
- Arches (lengkung) semicircural, baik pada pintu, jendela maupun arcade.
-Terdapat penerapan rose window dan wheel shaped window.
Bangunan dan Interior Arsitektur Romanesque
Rose WindowArcade Atap meruncing Jendela Rangkap Lengkung semicircular tidak melancip.
- Arcade, deretan busur lengkung dengan kolom sebagai penopang struktural (terdapat di interior maupun eksterior)
- Pier terbuat dari batu bata, umumnya berbentuk persegi, berfungsi sebagai penyokong busur lengkung (interior).
- Colonnetes, kolom sebagai struktural dan dekoratif.
- Capital coloum, awalnya berbentuk ukiran order Romawi, namun berkembang juga menjadi pahatan penggalan kisah dari Injil, monster atau binatang, dan figur orang suci.
- Barrel vault, kubah paling sederhana, satu dinding menciptakan beberapa plafon lengkung.
- Groin vault, Barrel Vault yang saling berpotongan.
Pier Colonnettes Interior langit- Arcade
langit VaultCapital Coloum Tympanum
- Denah gereja romanesque selalu berbentuk salib menghadap Timur (Yerusalem), pintu masuk di Barat.
- Terdapat tympanum (pahatan penggalan kisah injil) Pada portal masuk gereja.
Arsitektur masa romanesque boleh dikatakan “Dark Ages” namun arsitektur yang dihasilkan sangat klasik, karena perpaduan antara kesan
kaku diluar dengan interior mosaik, tympanum serta pahatan kolom serta ide
dinding rankap. Unsur keagamaan yang kuat pada zaman ini mempengaruhi bentuk denah
bangunannya (gereja). Kesan megah yang dihasilkan oleh pilar dan plafon lengkung
yang tinggi (vault) dan bentuk arsitektur yang unik ini, yang mungkin membuat Arsitektur ini
dikembangkan di zaman Gothic.