Tattwaning genta

Preview:

DESCRIPTION

Pedoman Kepemangkuan

Citation preview

Ketattwaning Genta

Oleh:Jero Mangku Nyoman Pica.

UNIVERSITAS HINDU INDONESIADENPASAR

2011

OM SWASTYASTU

• Lontar Dharmaning Kusuma Dewa dan Lontar Lingganing Kusume Dewa menyebutkan :“Nihan Pawekasing batara, ring pemangkun ida, yan rawuh patatoyan ida ring madia pada, kena pamangkun ida angasrening betara, angagem bajra patatoyan, maka weruh ikang mangku, kawit kertaning betara, yanora ngagem bajra, nora weruh ring kepamangkuan, angora-ora, angiya-ngiya sira, angasa-asa, nora kayun ida turun, apan sira tan meling ring kawit-kawitan kandaning pamangku”.

 

BENTUK GENTA

CARA MEMEGANG GENTA

Tehnik menyuarakan genta

• Brahmara Mangisep Sari• Lembu Mangan Dukut• Bhima Kroda

• Kelahiran Genta• Kitab Mahabrata (Santi Parwa)• Kitab Mahabrata (mandala 100)• Lontar Prakempa• Lontar Kundalini• Wisnu Purana

DISKRIPSI GENTA

KITAB MAHABRATA (SANTI PARWA)

Dua orang Pendeta dari sorga yaitu Bhagawan Narada dan Parwata datang kekerajaan bernama sanjaya untuk memenuhi undangan akan mengadakan korban suci (yadnya), agar raja Sanjaya mempunyai Putra. Setelah yadnya dilaksanakan, raja berputra dua orang.

Karena kesaktian kedua pendeta tersebut Bhatara Indra menjadi iri hati, lalu merubah wujud Genta kedua Pendeta menjadi dua ekor harimau untukmembunuh kedua putra raja. Pada saat itu pula kedua Pendeta itu datang, berkat kesaktian mereka kedua putra raja Sanjaya hidup kembali

KITAB MAHABRATA (MANDALA 100)

• Diceritrakan Dewa Indra berperang melawan Wredasura.

• Dewa Indra kalah. • Dewa Indra menghadap Dewa

Brahma. • diberi petunjuk mendapatkan

salah satu tulang rusuk Bhagawan Dadachi.

• Tulang rusuk itupun didapatkannya dan dijadikan Genta hingen hiasan angkus pada bagian ujungnya.

• Dengan senjata ini wredasura dapat dikalahkan.

L0NTAR PRAKEMPA

• Suara genta = inti alam. • Suara ini berasal dari suara

alam (Prakempa) yang lahir dariYoga Sang Hyang Tri Wisesa.

dan ada lagi wijaksara yakni di purwa rupanya putih aksaranya Sang, di tenggara rupanya dadu alksaranya nang, di selatan rupanya merah aksaranya Bang, di barat daya rupanya jingga aksaranya Mang, di barat rupanya kuning aksaranya Tang, di barat laut rupanya hijau aksaranya Sing, di utara rupanya hitam aksaranya Ang, di timur laut rupanya biru aksaranya Wang, di tengah ardah rupanya manca warna aksaranya Ing, dan di tengah urdah rupanya sarwa warna aksaranya Yang.

Suara yang ada dari masing-masing arah adalah :

• Timur : dang• Tenggara : udang• Selatan : ding• Barat daya : uding• Barat : deng• Barat laut : udeng• Utara : dung• Timur laut : ndeng• Tengah : ndang

Suara-suara tersebut di atas digabungkan menjadi sepuluh suara yaitu panca suara patut pelog dan panca suara patut selendro. Dari sinilah ada tujuh suara yang merupakan inti sari dari percampuran sepuluh suara yaitu : ding, dong, deng, ndung, dang, dung. ndang. Ini sebenarnya suara yang sejati keluar dan berasal dari ciptaan Sang Hyang Bhuwana yang dinamai Suara Genta Pinara Pitu.

LONTAR KUNDALINI

Diceritrakan perjalanan Dewi kundalini, bertemu dengan Mahayogi. Dengan kesaktian Dewi Kundalini berhasil masuk ke tubuh Yogin setiap kali Dewi Kundalini melewati candra yang ada dalam tubuh Sang Yogin selalu didengarnya suara halus. Adapun suara-suara halus itu tiada lain dari Suara Genta Pinara Pitu.

WISNU PURANAKetika kelompok Asura Mandhena berkuasa, mereka tak segan-segan membuat keonaran di alam. Setiap akan menjelang senja selalu matahari dimangsanya, sehingga dunia ini menjadi gelap. Akhirnya Dewa Brahma beserta para Pendeta melakukan pemujaan dengan memercikkan air suci keangkasa.

Air suci itu berubah menjadi sebuah Genta. Genta ini dapat menumpas para Asura Mandhena.

• Dari sumber metologi di atas, Genta pada mulanya dibuat berdasarkan penafsiran Genta Pinara Pitu dan di dalam Dewa-Dewa Hindu Genta di bawah oleh Dewa Indra dan Iswara.

HIASAN GENTA

HIASAN ARCA WISNU

ARCA BHATARA GURU

HIASAN LEMBU

HIASAN KAMBING

HIASAN NAGA

HIASAN SIWA DI ATAS LEMBU

HIASAN BAJRA (PETIR)

HIASAN GARUDA

HIASAN GANAPATI

Bahan Genta

• Campuran Emas-Perunggu untuk Genta Utama

• Campuran Perak-Perunggu untuk Genta Madya

• Campuran Kuningan-Perunggu untuk Genta NIsta

Fungsi Genta

• Sebagai sarana pemujaan• Sebagai simbol• Sebagai kulkul• Sebagai uter• Orag• Lonceng