View
171
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
Oleh:
IVAN SANDY TYAS
XII IPS 4
MAPEL SEJARAH
Sejarah yang seringkalitidak diungkapkan. Tetapiberperan sangat pentingdalam perubahan status bangsa Indonesia,
dari yang bangsa yang DIJAJAH menjadi
bangsa yang MERDEKA.
Proses kemerdekaan Indonesia tidak saja ditandai denganpembacaan proklamasikemerdekaan oleh SoekarnoHatta yang disertai upacarapengibaran bendera yang diiringi lagu Indonesia Raya.
Kemerdekaan bangsa ini belumberarti apa-apa sebelum adanyapengakuan dari negara lain.
Bangsa Indonesia berutang budipada negara-negara yang telahmembantu proses kemerdekaanbangsa tersebut.
Pengakuan kedaulatan Indonesia pertama kali bukanlahdilakukan oleh negara-negara Barat, apalagi AmerikaSerikat yang sering mengklaim dirinya sebagai promotorkebebasan dan jaminan HAM!
Perjuangan kemerdekaan Indonesia dibantu oleh negara-negara muslim di Arab secara heroik tidak lain karenafaktor Islam. Adanya kedekatan emosional (ukhuwahIslamiyyah) antara bangsa Indonesia yang tengahmemperjuangkan kemerdekaannya dengan bangsa-bangsaArab.
MesirMesir tercatat sebagai negarapertama yang mengakui proklamasikemerdekaan Indonesia. Hal initidak terlepas dari kedekatanemosional tokoh-tokoh nasionalseperti,
M. Natsir,
Sutan Syahrir,
H. Agus Salim dll
dengan tokoh-tokoh pergerakkanIslam di Mesir seperti Hasan Albanadengan gerakkan IkhwanulMuslimin yang juga turutmemperjuangkan kemerdekaanbumi-bumi Islam yang lainnya.
Negara-negara yang tercatatsebagai pemberi pengakuanpertama kepada RI selainMesir adalah
Syria,Iraq,
Lebanon,Yaman,
Saudi Arabia danAfghanistan.
Selain negara-negara tersebutLiga Arab (Arab League) jugaberperan penting dalamPengakuan RI.
Secara resmi keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 menganjurkan kepadasemua negara anggota Liga Arab (Arab League)
supaya mengakui Indonesia sebagai negaramerdeka yang berdaulat. Alasan Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia
merdeka didasarkan pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan.
Dukungan dari Liga Arab dijawab oleh PresidenSoekarno dengan menyatakan bahwa antara
negara-negara Arab dan Indonesia sudah lama terjalin hubungan yang kekal karena di antara kitatimbal balik terdapat pertalian agama. Sementarapernyataan Sutan Syahrir atas dukungan negara-
negara Arab yang diungkapkan di HarianIkhwanul Muslimin.
Mesir pada 5 Oktober 1947
“Adalah suatu kenyataan adanya kecenderunganmengembang dalam ummat Islam di dunia ke arahpersatuan dan peleburan dalam satu persudaraanIslam yang bertujuan memutuskan rantai-rantaipenjajahan asing Indonesia menyokong Pakistan
sepenuhnya. Indonesia negeri Islam dan akan berjuangdi barisan kaum Muslimin.”
Pengakuan Mesir dan negara-negara Arab tersebut melewatiproses yang cukup panjang danheroic. Begitu informasiproklamasi kemerdekaan RI disebarkan ke seluruh dunia, pemerintah Mesir mengirimlangsung konsul Jenderalnya diBombay yang bernamaMohammad Abdul Munim keYogyakarta (waktu itu IbukotaRI) dengan menembus blokadeBelanda untuk menyampaikandokumen resmi pengakuanMesir kepada Negara RepublikIndonesia.
Ini merupakan pertama kali dalam sejarahperutusan suatu negara datang sendiri
menyampaikan pengakuan negaranya kepadanegara lain yang terkepung dengan
mempertaruhkan jiwanya. Ini juga merupakanUtusan resmi luar negeri pertama yang
mengunjungi ibukota RI
Pengakuan dari Mesir tersebut kemudian diperkuat denganditandatanganinya Perjanjian Persahabatan Indonesia
Mesir di Kairo. Situasi menjelang penandatangananperjanjian tersebut duta besar Belanda di Mesir menyerbu
masuk ke ruang kerja Perdana Menteri Mesir NokrasiPasha untuk mengajukan protes sebelum
ditandatanganinya perjanjian tersebut. Kedatangan Duta besar Belanda bertujuan mengingatkan Mesir tentang
hubungan ekonomi Mesir dan Belanda serta janjidukungan Belanda terhadap Mesir dalam masalah
Palestina di PBB.
Menanggapi protes dan ancaman Belanda tersebut PM Mesir memberikan jawaban sebagai berikut:
“Menyesal kami harus menolak protes Tuan, sebab Mesirselaku negara berdaulat dan sebagai negara yang
berdasarkan Islam tidak bisa tidak mendukung perjuanganbangsa Indonesia yang beragama Islam. Ini adalah tradisi
bangsa Mesir dan tidak dapat diabaikan.”
Raja Farouk Mesir jugamenyampaikan alasan dukungan
Mesir dan Liga Arsb kepadaIndonesia dengan mengatakankarena persaudaran Islamlah,
terutama, kami membantu danmendorong Liga Arab untuk
mendukung perjuangan bangsaIndonesia dan mengakui
kedaulatan negara itu
Dengan adanya pengakuan Mesir tersebut Indonesia secara de jure adalah negara berdaulat.
Masalah Indonesia menjadi masalah Internasional.
Belanda sebelumnya selalu mengatakan masalah Indonesia masalah dalam negeri Belanda.
Pengakuan Mesir dan Liga Arab mengundang keterlibatan pihaklain termasuk PBB dalam penyelesaian masalah Indonesia.
Suatu kondisi yang patut kita kritisi selang beberapa tahun dariKemerdekaan Indonesia,
Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 14 Mei 1948 pada pukul 18.01.
Sepuluh menit kemudian, pada pukul 18.11,
Amerika Serikat langsung mengakuinya.
Pengakuan atas Israel juga dinyatakan segera oleh Inggris, Prancis danUni Soviet.
Seharusnya hal yang sama bisa saja dilakukan oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet untuk mengakui kemerdekaan
Indonesia pada saat itu.
Tetapi hal tersebut tidak terjadi, justru negara-negaraMuslim lah yang berkontribusi konkret dalam mengakui
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Buktinya pada 11 November 1945 melalui pidato dari radio Delhi, Jinnah menginstruksikan agar tentara India Muslim
tidak ikut bertempur melawan pejuang Indonesia. Akibatnya, empat hari kemudian, 400 orang tentara India
Muslim melakukan disersi.
Di Surabaya disersi itu melibatkanKapten Mohammad Zia Ul-Haqq
yang belakangan menjadiPresiden Pakistan. Pada 8
November itu juga Masyumimenghubungi Raja Ibnu Suud
dan memohon agar beliaumemaklumkan kemerdekaanIndonesia kepada jamaah hajiyang sedang wuquf di Padang
Arafah dan meminta agar jamaah haji mendoakan
perjuangan bangsa Indonesia.
Simpati rakyat Mesir terhadap perjuangan di Indonesia antara lain jugadiperlihatkan pada rapat umum partai-partai politik dan organisasi massa pada 30Juli 1947, di antara pembicara bahkan terdapat (Presiden) Habib Burguiba dariTunisia dan Allal A Fassi, pemimpin Maroko. Rapat umum itu menyetujui saturesolusi. Antara lain:
(1). Pemboikotan barang-barang buatan Belanda di seluruh negara-negara Arab;(2). Pemutusan hub diplomatik antara negara-negara Arab dan Belanda.(3). Penutupan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan-lapangan terbang di wilayah
Arab terhadap kapal-kapal dan pesawat-pesawat Belanda (secara konkretpoin ini dilaksanakan di Terusan Suez);
(4). Pembentukan tim-tim kesehatan untuk menolong korban-korban agresiBelanda (secara konkret Mesir mengirim misi Bulan Merah ke Indonesialengkap dengan obat, alat kesehatan dan tim dokter).
Setiap aksi Belanda di tanah air kita yang mengancamkemerdekaan Indonesia disambut dengan demonstrasi-
demonstrasi anti Belanda di negara-negara Timur Tengah. Mengingat perjalanan sejarah tersebut, adalah suatu
keharusan bangsa dan negara Indonesia berperan aktifdalam menyelesaian krisis di Palestina, Libanon dan
negara-negara Islam lainnya khususnya di Timur Tengah.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bomatom dijatuhkan di atas kota
Hiroshima di Jepang, oleh AmerikaSerikat yang mulai menurunkan moral
semangat tentara Jepang di seluruhdunia. Sehari kemudian BPUPKI
berganti nama menjadi PPKI (PanitiaPersiapan Kemerdekaan Indonesia) untuk lebih menegaskan keinginandan tujuan mencapai kemerdekaanIndonesia. Pada tanggal 9 Agustus
1945, bom atom kedua dijatuhkan diatas Nagasaki sehingga menyebabkan
Jepang menyerah kepada AmerikaSerikat dan sekutunya. Momen ini pun
dimanfaatkan oleh Indonesia untukmemproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan RadjimanWedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI
diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur lautSaigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di
ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaankepada Indonesia
Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, SutanSyahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telahmenyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-
siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentukkemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Syahrir
memberitahu penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya bomatom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir mengetahui hal itu melalui
siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita inikemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para
pendukung Syahrir.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwapemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepadaIndonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam
beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepangmenginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanahair dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasilpertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap
saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindariperpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang.
Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakalberdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap menghadapi balatentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke
seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan.
Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, danproklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan
pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jikapara pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta
bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karenaitu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepangdan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan ‘hadiah’
dari Jepang.
Proklamasi kemerdekaanMendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuatkeputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan “Proklamasi” pada
hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaransementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah
Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankankediaman Soekarno.
Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantikSoekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan
menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudiandibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara
hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahanbaru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8
provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak danBrunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua)
dan Nusa Tenggara.
Perang kemerdekaanDari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha
kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk
membentuk kembali kekuasaan kolonial.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelahkembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial
Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahunpeperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan
kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB
Recommended