View
401
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
Setiap hari selalu menjumpai cahaya . dengan adanya cahaya, dunia ini menjadi
terang sehingga kita dapat mel ihat benda -benda di sekitar kita dan menikmati
indahnya pemandangan alam. Tetapi apakah cahaya itu? Cahaya menunjukkan beberapa sifat
tertentu yang mirip dengan sifat gelombang. Cahaya memantul dengan cara yang sama seperti
gelombang memantul. Untuk menjawabnya, mari kita bahas bersama-sama pengertian,
sifat-sifat, pengertian, dan manfaat cahaya dalam kehidupan kita. Pada bab ini kamu juga
akan mengamati beberapa sifat lain gelombang yang dimiliki cahaya, misalnya pembiasan dan
dispersi. Kamu juga akan mempelajari bagaimana mekanisme pemantulan cahaya pada cermin
datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Selain itu, kamu juga akan mempelajari
bagaimanakah pembentukan bayangan karena pembiasan cahaya pada lensa cekung dan lensa
cembung. Kamu diharapkan dapat memanfaatkan berbagai aturan pemantulan dan pembiasan
cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, fenomena pemantulan dan pembiasan ini
bermanfaat untuk merancang alat-alat optik, misalnya pada lup, kamera, mikroskop, dan
teropong.
BAB
11
Cahaya
dan
Alat Optik
Perambatan Cahaya A
Dari sumbernya, gelombang cahaya merambat ke
semua arah. Bila medium zat antara yang dilalui
gelombang cahaya itu serba sama disemua bagiannya
maka gelombang cahaya merambat garis lurus. Kita
melihat benda bercahaya jika sinarnya masuk kemata
kita. Sinar adalah garis-garis atau lintasan yang
menunjukkkan arah rambat cahaya.
Sebagian benda-benda yang kita lihat tidak
memancarkan cahaya sendiri, seperti batu, tembok,
manusia dan bulan. Benda-benda itu hanya
memantulkan cahaya yang mengenainya. Benda-benda
seperti itu disebut benda gelap. Berdasarkan
pengaruhnya terhadap cahaya, benda dapat dibedakan Cahaya tampak menyinari taman
Sumber: shw.nadiahlepak.fotopages.com
Cahaya
I
Menjadi tiga macam:
Benda tidak tembus cahaya (opaque), yaitu benda yang sama sekali tidak bisa
meneruskan cahaya yang mengenainya. Misalnya batu, papan, dan buku.
Benda tembus cahaya (transparant), yaitu benda yang meneruskan sebagian besar
cahaya yang mengenainya, misalnya air dan benda bening.
Benda buram (translusen), yaitu benda meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya.
Misalnya kaca, susu, dan kertas tipis.
Cahaya merambat lurus sehingga benda-benda yang tidak tembus cahaya apabila terkena
cahaya akan menghasilkan bayang-bayang. Dalam perambatannya, cahaya dapat mengalami
pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), penguraian (difraksi), perpaduan (interferensi), dan
pengutuban (polarisasi).
Seperti yang terlihat pada gambar, pada subbab ini kita hanya membahas cahaya yang
diteruskan atau diserap, walaupun sebenarnya kedua peristiwa tersebut terjadi bersamaan.
Apakah pemantulan cahaya memenuhi hukum pemantulan tertentu. Ternyata pemantulan cahaya
mempunyai hukum yang disebut sebagi hukum pemantulan cahaya.
Perambatan Cahaya B
Cahaya merupakan gelombang, sehingga memiliki
sifat gelombang yaitu dapat dipantulkan. Seberkas
cahaya mengenai dinding penghalang juga akan
dipantulkan.
Jika cahaya jatuh pada suatu permukaan, sebagian
dipantulkan. Jika cahaya dipantulkan dan sebagian akan
diserap bergantung pada sifat permukaan benda yang
memantulkan cahaya. Jika permukaan berupa cermin,
hamper semua cahaya dipantulkan. Jika permukaan
berwarna hitam kasar, hamper semua cahaya diserap.
Hukum Pemantulan Cahaya
Sinar Datang, garis normal, dan sinar pantul
terletak daam satu bidang datar dn
ketiganya berpotongan disatu titik.
sudut pantul sama (r) dengan sudut datang.
i=r
Orang yang bercermin
Sum be r: mastug ino.b logspot.com
Arah garis normal selalu tampak tegak lurus pada permukaan dititik yang kita amati. Jika
permukaan pemantul berupa bidang datar yang licin, arah garis normal diberbagai titik sama.
Namun, jika permukaan pemantul berupa bidang datar yang licin arah garis normal diberbagia
titik sama. Namun, jika permukaan berupa bidang berlekuk-lekuk, arah garis normal pada
berbagai titik bisa berbeda. Berdasarkan keadaan permukaan benda yang memantulkan sinar, kita
dapat membedakan pemantulan menjadi dua jenis, yaitu Pemantulan Teratur dan Pemantulan
Baur.
Diafragma peristiwa pemantulan cahaya
Sumber: shw.nadiahlepak.fotopages.com
Pemantulan Teratur
Pemantulan teratur terjadi jika seberkas
cahaya yang mengenai permukaan bidang yang
licin, mengkilap dan rata. Pemantulan seperti ini
terjadi pada cermin. Bentuk bayangan pun yang
dihasilkan seperti bentuk aslinya.
Pemantulan Baur
Sumber: www.mediabal i .net
Pemantulan Baur
Pemantulan baur terjadi jika berkas cahaya
yang mengenai permukaan bidang pantul yang
tidak rata misalnya tanah, kayu dll. Pemantulan
baur juga memiliki manfaat, yaitu seberkas
sinar pantul tidak menyilaukan mata. Ruangan
yang terkena cahaya matahari juga tampak
terang, dll. Pemantulan Teratur
Sumber: www.mediabal i .net
Pembiasan Cahaya A
Salah satu sifat cahaya adalah dapat meambat
lurus dalam medium yang sama. Jika batang kayu
dimasukkan dalam gelas yang berisi air, maka batang
kayu tersebut akan tampak patah bagaimanakah
fenomena ini terjadi?.
Pensil yang dimasukkan kedalam gelas berisi air
Sumber: www.mediabal i .net
Bayangan batang pensil yang kalian lihat
tersebut berasal dari cahaya yang mengenainya
yang dipantulkan sebagian menuju kearah mata
kalian. Dalam perjalanannya, pantulan cahay
tersebut dari batang kayu merambat melalui air
kemudian melalui udara hingga sampai di mata
kalian. Rambatan cahaya ini berarti dua medium
yang berbeda kerapatannya, yaitu air kemudian
udara.
Kemudian melalui dua medium, maka
cahaya itu akan dibelokkan atau dibiaskan
sehingga bayangan batang kayu yang kalian
tangkap akan terkesan patah pada perbatasan
permukaan air. Jadi pembiasan cahaya adalah
pembelokkan arah rambat karena melalui bidang
batas dua medium yang berbeda.
Seperti halnya pemantulan cahaya,
pembiasan cahaya juga mengikuti aturan-aturan
tertentu. Ada dua aturan yang menentukan
jalannya pembiasan cahaya yaitu:
Diagram peristiwa pembiasan cahaya
Sumber: rumushitung .com
Hukum I Pembiasan
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang; ketiganya
berpotongan disatu titik.
Hukum II Pembiasan
Sinar yang datang datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat
diboaskan mendekati garis nomal.
Sinar yang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal.
Indeks Bias
Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa atau udara dengan kecepatan cahaya
dalam medium merupakan bilangan tetap. Bilangan tetap tersebut oleh Christian Huygens
dinamakan indeks bias medium. secara matematis, indeks bias suatu medium dirumuskan:
Dengan:
n = indeks bias medium
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)
v = kecepatan cahaya dalam medium
Medium
Indeks bias (n = c/v)
Udara hampa 1,000
Udara (STP) 1,0003
Air 1,333
Etil Alkohol 1,36
Kuarsa lebur 1,46
Kaca Korona 1,52
Api 1,58
Garam dapur 1,53
Berlian (intan) 2,42
n = c/v
Adapun indeks bias untuk beberapa
medium dapat dilihat pada tabel disamping
Bagaimana menentukan indeks bias
relative (medium 2 dengan
terhadap medium 1). Untuk
menentukan hubungan tersebut
dirumuskan:
n2-1 = n2/n1
dengan:
n2-1 = indeks bias medium 2
relatif terehadap medium1
n2 = indeks bias medium 2
n1 = indeks bias medium 1
Pada Subbab lalu kamu telah mempelajari sifat-sifat cahaya, yaitu pemantulan dan
pembiasan. Pemantulan terkait erat dengan cermin. Sedangkan pembiasan terkait erat
dengan lensa. Pad a Subbab ini kamu akan mempelajari tentang cermin dan lensa.
Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukaannya dilapisi dengan lembaran tipis
aluminium atau perak. Cahaya yang mengenai cermin akan dipantulkan. Ada tiga jenis cermin,
yaitu cermin datar, cekung, dan cembung.
Lensa adalah benda bening yang membiaskan cahaya. Kebanyakan lensa terbuat dari kaca
atau plastik dengan dua permukaan. Lensa mempunyai dua permukaan lengkung atau satu
permukaan lengkung. Seperti halnya cermin lengkung, berdasarkan bentuknya, lensa dibedakan
atas lensa cembung dan lensa cekung.
Cermin dan Lensa
Ii
Cermin Datar A
Pada materi sebelumnya sudah dibahas
mengenai pemantulan baur dan pemantulan teratur.
Salah satu contoh pematulan teratur adalah pemantulan
pada cermin datar. Pada postingan kali ini akan
membahas lebih lanjut mengenai bagaimana pemantulan
pada cermin datar dan bagaimana pembentukan
bayangan pada cermin datar?.
Apa yang kamu lihat pada cermin datar ketika
Anda berdiri di depan cermin datar? Pada cermin,
terlihat ada bayangan Anda. Bagaimana sifat bayangan
yang terbentuk pada cermin datar? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut silahkan perhatikan gambar di
samping kananmu ini. Sumber: www.maf iamol .com
Titik S’ merupakan bayangan dari titik S. Adapun proses pembentukan bayangan pada
cermin datar adalah sebagai berikut.
1. Sinar datang SP1 (sinar 1) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ1, kemudian
sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 1.
2. Sinar datang SP2 (sinar 2) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ2, kemudian
sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 2.
3. Perpanjangan sinar pantul 1 dan sinar pantul 2 di belakang cermin dilukiskan dengan
garis terputus-putus dan berpotongan di titik S’. Jadi, letak bayangan di titik S adalah
S’ yang dibentuk dari perpotongan perpanjangan dua sinar pantul. Dengan cara yang
sama, bayangan benda dua dimensi dan tiga dimensi dapat terbentuk oleh cermin datar.
Proses pembentukan bayangan sama seperti pada benda titik..
Hal yang terpenting adalah dalam setiap proses pembentukan bayangan, hukum pemantulan selalu
berlaku. Untuk bayangan dua maupun tiga dimensi yang dibentuk oleh cermin datar dapat dilihat
gambar berikut ini:
Sumber: www.maf iamol .com
Untuk benda yang bukan benda titik
atau garis, Anda akan dapatkan bahwa ukuran
bayangan benda persis sama dengan ukuran
bendanya. Benda dan bayangan hanya berbeda
dalam hal arah kiri dan kanannya. Bagian kiri
benda akan menjadi bagian kanan benda
bayangan, dan sebaliknya. Peristiwa ini disebut
pembalikan sisi (lateral inversion). Oleh karena
adanya pembalikan sisi ini, tulisan yang hendak
dibaca dicermin, penulisannya harus dibalik.
Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan
gambar berikut ini:
Sumber: www.maf iamol .com
Berdasarkan bayangan benda pada
cermin datar, dapat disimpulkan bahwa sifat
benda yang dibentuk oleh cermin datar
adalah sebagai berikut.
- Maya
- ukuran sama besar dengan ukuran
benda
- tegak
- jarak benda terhadap cermin sama
dengan jarak bayangan terhadap
cermin.
Cermin Cekung A
Pernahkah kalian berkaca pada sendok pada bagian dalam?. Bagaimakah bayangan
yang dihasilkan pada bagian dalam sendok tersebut?.
Cermin cekung dapat dilustrasikan sebagai sisi bagian dalam cekungan sendok. Jadi
cermin cekung adalah cermin lengkung yang pusat kelengkungannya berada didepan cermin.
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk
cekungan. Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat kelengkungan,
yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar
sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik.
Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan cermin memengaruhi
bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung merupakan perpotongan
sinar pantul atau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul. Cermin cekung bersifat
mengumpulkan cahaya (konvergen). Dengan demikian, jika terdapat berkas-berkas cahaya sejajar
mengenai permukaan cermin cekung, maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan melintasi satu
titik yang sama.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus.
2. Sinar datang melalui titik fokus, akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
Pembentukan Bayangan Pada
Cermin Cekung
Letak dan sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin cekung bergantung
pada letak benda. Sebuah benda yang
diletakkan di depan cermin cekung akan
memiliki bayangan dengan sifat-sifat
tertentu. Pada cermin cekung terdapat tiga
sinar istimewa seperti ditunjukkan pada
Gambar di bawah ini, yaitu sebagai berikut:
Cahaya pabtul melewati t it ik yang sama
Sumber: www.maf iamol .com
Sumber: www.maf iamol .com
Sumber: www.maf iamol .com
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui titik pusat
kelengkungan cermin.
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa cermin cekung di atas, dapat dilukis pembentukan
bayangan pada cermin cekung sebagai berikut
1. Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan (P), pembentukan bayangannya seperti
ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda (A)
diletakkan di luar pusat kelengkungan cermin, bayangan (A’) yang dibentuk akan bersifat
nyata, terbalik, diperkecil dan terletak di antara pusat kelengkungan cermin (P) dan titik
fokus (F).
Sumber: www.maf iamol .com
2. Jika benda (A) diletakkan di antara titik
fokus (F) dan titik potong sumbu utama
dengan cermin cekung (O), pembentukan
bayangannya (A’) ditunjukkan pada
Gambar di bawah ini. Dari gambar
terlihat bahwa jika benda diletakkan di
antara titik fokus (F) dan titik potong
sumbu utama dengan cermin cekung (O),
bayangan (A’) yang terbentuk bersifat
maya, tegak dan diperbesar. Letak
bayangan di belakang cermin.
2. Jika benda diletakkan di antara titik pusat kelengkungan cermin (P) dan titik fokus
cermin (F). Pembentukan bayangannya ditunjukkan seperti pada Gambar di bawah ini. Dari
gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan di antara pusat kelengkungan (P) dan titi k
fokus (F), bayangan yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik, diperbesar dan terletak
di depan titik pusat kelengkungan cermin.
3. Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus (F), pembentukan bayangannya ditunjukkan
pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan tepat di
titik fokus cermin (F), akan membentuk bayangan maya di tak terhingga.
4. Jika benda diletakkan tepat di pusat kelengkungan cermin (P), pembentukan bayangannya
ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan
tepat di pusat kelengkungan cermin (P), bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik
dan sama besar. Letak bayangan di depan cermin.
Cermin cembung mempunyai bagian-bagian yang terlihat seperti pada Gambar di bawah
ini. P adalah titik pusat kelengkungan cermin. O adalah titik potong sumbu utama dengan cermin
cembung. F adalah titik fokus cermin yang berada di tengah-tengah antara titik P dan titik O. R
adalah jari-jari kelengkungan cermin, yaitu jarak dari titik P ke titik O dan f adalah jarak fokus
cermin.
Cermin cembung memiliki sifat yang dapat menyebarkan cahaya (divergen). Dengan
demikian, jika terdapat berkas-berkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cembung,
maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan disebarkan dari satu titik yang sama.
Jika bentuk cermin cekung merupakan bagian dalam dari sebuah bola, maka bentuk
cermin cembung adalah bagian luar bola. Perhatikan skema bentuk cermin cembung pada Gambar
di atas. Terlihat bahwa cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung. Bagaimana
pembentukan bayangan oleh cermin cembung?
Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan bayangan, perlu
diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung. Sinar-sinar istimewa itu ditunjukkan
pada Gambar di bawah ini, yaitu sebagai berikut.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama
Cermin Cembung C
3. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan seolah-olah
berasal dari pusat kelengkungan yang sama.
Dengan bantuan ketiga sinar istimewa untuk cermin cembung di atas, dapat digambarkan
pembentukan bayangan oleh cermin cembung. Untuk membentuk bayangan sebuah benda yang
terletak di depan cermin cembung, kita cukup menggunakan 2 buah berkas sinar istimewa di atas.
Bayangan benda pada cermin cembung selalu berada antara titik O. Agar lebih jelas perhatikan
gambar berikut!
Untuk melukis pembentukan bayangan benda pada lensa cembung dapat digunakan sinar-sinar
istimewa, yaitu:
1. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama, akan dibiaskan menuju titik fokus di
seberang.
Lensa Cembung D
2. Berkas sinar datang melalui titik fokus, akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
3. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak mengalami pembiasan, akan tetapi
diteruskan.
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa cembung di atas dapat digambarkan
pembentukan bayangan oleh lensa cembung. Berikut adalah pembentukan bayangan pada lensa
cembung untuk berbagai posisi benda.
1. Jarak benda lebih besar pusat kelengkungan lensa (P2). Jarak benda lebih besar dari
pusat kelengkungan lensa (P2), dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung,
diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil, dan letak bayangannya di
antara titik fokus pertama (F1) dan pusat kelengkungan lensa pertama (P1).
2. Benda diletakkan di antara P2 dan F2. Benda diletakkan di antara P2 dan F2. Dengan
menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang bersifat nyata,
terbalik, diperbesar, dan letak bayangannya di luar P1.
3. Benda diletakkan di titik fokus ke dua (F2). Benda diletakkan di titik fokus ke dua (F2)
objek. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang
bersifat maya di tak hingga.
4. Benda diletakkan di antara F2 objek dan pusat lensa. Benda diletakkan di antara F2 dan
pusat lensa. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang
bersifat maya, tegak, diperbesar, dan terletak di depan lensa.
Pembentukan Bayangan Benda pada Lensa Cekung
Untuk melukis pembentukan bayangan benda pada lensa cekung, digunakan sinar-sinar
istimewa, yaitu:
1. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus
pertama.
2. Berkas sinar datang menuju titik fokus kedua akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
3. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak mengalami pembiasan, akan tetapi
diteruskan.
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa cekung di atas dapat digambarkan
pembentukan bayangan oleh lensa cekung. Berikut adalah pembentukan bayangan pada lensa
cekung untuk berbagai posisi benda.
Lensa Cekung E
1. Jarak benda lebih besar dari P2. Jarak benda lebih besar dari P2, dengan menggunakan
sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil,
dan letak bayangannya di depan lensa.
2. Jarak benda di antara P2 dan F2. Jarak benda di antara P2 dan F2 dengan menggunakan
sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil,
dan letak bayangannya di depan lensa.
3. Benda diletakkan di antara F2 dan pusat lensa. Benda diletakkan di antara F2 dan pusat
optik, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang
bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa.
Alat Optik adalah penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat
optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan
manusia untuk mengamati benda-benda yang tidak dapat melihat dengan jelas
oleh mata. Yang termasuk alat optik buatan diantaranya: kaca mata, kamera, lup,
atau pembesar, mikroskop, teroponh dan periskop.
I
Alat Optik
IIi
Mata merupakan salah satu contoh alat
optik, karena dalam pemakaiannya mata
membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti
lensa. Bagian-bagian mata tampak pada Gambar.
Kornea, merupakan selaput yang bening yang
tembus cahaya. Iris atau selaput pelangi, merupakan
bagian yang mempunyai warna di belakang ruang
depan. Pupil pada tengah lensa dapat mengecil dan
membesar. Satu sumbu dengan pupil adalah lensa
mata. Lensa tergantung pada otot-otot polos
yang berkontraksi sehingga lebih pipih atau lebih
cembung.
Kita dapat melihat benda bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang
dipantulkan masuk ke pupil. Bila cahaya terlalu kuat pupil akan menyempit dan sebaliknya, bila
kurang kuat akan melebar. Agar dapat terbaca oleh penerima rangsang cahaya, maka bayangan
harus tepat jatuh pada retina mata.
Adapun bagian-bagian mata antara lain:
1) Kornea yaitu bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput
bening.
2) Aqueous Humor yaitu cairan dibelakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang
masuk kedalam mata.
3) Lensa Mata atau Lensa Kristalin yaotu bagian yang berfungsi untuk mengatur
pembiasan yang disebabkan oleh cairan didepan lensa. Lensa mata merupakan lensa
cembung.
Pengertian Alat Optik A
Mata dan Kacamata
4. Iris yaitu merupakan selaput didepan lensa mata yang membentuk celah
lingkaran dan berfungsi memberi warna pada mata.
5. Pupil yaitu celah lingkarn yang dibentuk oleh iris dan berfungsi untuk
mengatur intensitas cahaya yang mengenai mata.
6. Retina atu selaput jala yaitu bagian yang berfungsi sebagai layar untuk
menangkap bayangan nyata, terbalik dan diperkecil yang dibentuk oleh
lensa mata.
7. Bintik Kuning yaitu bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya.
Agar bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk diretina tepat
dibintik kuning.
8. Saraf Optik yaitu saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak
sehingga sinyal-sinyal bayangan dari bintik kuning sampai ke otak dan
otaklah yang menerjemahkan sehingga bayangan benda menjadi tegak,
tidak terbalik seperti yang ditangkap oleh retina.
Diagram pembentukan bayangan pada mata adalah sebagai berikut:
Daya Akomodasi Mata
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata
untuk menenbal (Cembung) dan menipis (Pipih) sesuai jarak
benda yang dilihat agar bayangan jatuh tepat diretina. Titik
terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata dengan
berakomodasi maksimum disebut titik dekat mata atau
punctum proximum. Titik terjauh yang dapat dilihat jelas
oleh mata dengan mata tidak berakomodasi disebut titik
jauh mata atau punctum remotum
Cacat Mata atau Aberasi
Mata normal (emetropi) memiliki titik dekat
25 cm dan titik jauh tak berhingga didepan mata.
Mata yang jangkauan penglihatannya tidak terletak
diantara titik dekat 25 cm dan titik jauh tak
berhingga disebut cacat mata atau aberasi. Cacat
mata ditanggulangi dengan menggunkan kacamata,
lensa kontak, atau operasi.
Penderita Miopi atau rabun jauh memiliki
titik jauh terbatas didepan matanya sehingga tidak
dapat melihat benda-benda yang jauh dengn jelas.
Bayangan benda yang jauh dari mata miopi jatuh
didepan retina. Cacat ini disebabkan karena bola mata
terlalu cembung (jarak focus lensa terlalu pendek).
Agar bayangan jatuh tepat diretina, digunakan
kavamata berlena negative atau lensa cekung
Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut:
Dengan :
PM = Daya lensa untuk miopi dalam satuan dioptri
PR = Puctum remotum (titik jauh mata) dalam satuan cm.
(b) Hipermetropi atau Rabun dekat
Dengan P H = Kekuatan lensa kacamata untuk
hipermetropi dalam satuan dioptri, s = jarak
benda didepan kacamata, dan PP = puctum proximum (titik dekat ) dalam satuan
cm. jika jarak benda s disebut dalam soal, nilai s diambil dari titik dekat mata
normal, yaitu 25 cm, sehingga persamaan kekuatan lensa untuk hipermetropi
menjadi.
Penderita hipermetropi atau rabun dekat memiliki titik
dekat lebih besar dari 25 cm didepan matanya sehingga
tidak melihat benda-benda yang dekat pada mata
hipermetropi jatuh dibelakang retina. Hal ini disebabkan
karena bola mata terlalu pipih (jarak focus lensa terlalu
panjang
Agar bayangannya jatuh tepat pada retina digunakan
kacamata berlensa positif atau lensa cembung.
Kekuatan lensa kaca mata yang diperlukan sesuai
dengan rumus berikut:
Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan mata adalah sebagai berikut:
Bagian-bagian dari sebuah kamera adalah sebagai berikut.
Presbiopi atau mata tua adalah cacat
mata akibat berkurangnya daya akomodasi
mata pada usia lanjut. Titik dekat mata lebih
besar dari 25 cm dan titik jauhnya terbatas
didepan mata. Penderita presbiopi harus
menggunakan kacamata bifocal, yaitu kacamata
berfungsi rangkap (untuk melihat dekat dan
jauh)
Kamera
Kamera dan mata memiliki kesamaan dalam hal
diagram pembentukan bayangan. Bayangan yang dibentuk
lensa dijatuhkan pada film (seakan-akan retina) yang
terletak diantara F dan 2F. bayangan yang dihasilkan adalah
nyata, terbalik, diperkecil.
(1) Lensa cembung berfungsi untuk membentuk
bayangan
(2) Film brfungsi untuk menangkap bayangan yang
dibentuk lensa cembung.
(3) Cincin pemfokus yaitu bagian yang berfungsi untuk
mengatur atau mengubah-ubah jarak benda yang
difoto agar terbentuk bayangan jelas pada film.
Pada sebagian kamera, cincin pemfokus tdak ada.
(4) Diafragma yaitu bagian yang membentuk celah
untuk mengatur banyaknya intensitas cahaya yang
mengenai film.
Lup atau Kaca Pembesar
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung
yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak
lebih besar dan jelas. Pada lup, benda diletakkan diantara O
dan F sehingga bayangan terbentuk didepan lensa bersifat
maya, tegak, diperbesar. Jika bayangan yang dibentuk lup
berada dititik dekat mata, mata akan melihatnya dengan
akomodasi maksimum. Sebaliknya, jika mata ingin mengamati
benda yang menggunakan lup dalam keadaan telas tanpa
akomodasi benda harus diletakkan tepat dititik focus lup.
Berikut ini adalah gambar pembentukan bayangan pada lup:
Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektik adalah nyata, terbalik, diperbesar, sedangkan
sifat bayangn terakhir yang dibentuk oleh lensa okuler, adalah maya terbalik, diperbesar.
Mikroskop
Sebuah mikroskop tersusun atas dua buah lensa
cembung. Lensa cembung pertama yang dekat
dengan benda disebut lensa obyektif dan lensa
cembung kedua dekat pengamat disebut dengan
lensa okuler. Lensa okuler berfungsi mirip dengn
lup. Bagian-bagian dari sebuah mmikroskop adalah
sebagai berikut.
Adalah alat optic yang digunakan untuk melihat benda-bensa yang sangat jauh agar dekat
dan jelas. Da dua jenis teropong, yaitu teropong bias yang tersusun atas beberapa lensa, dan
teropong pantul yang tersusun atas beberapa cermin atau gabungan cermin dengan lensa .
Teleskop
Teropong bintang termasuk teropong bias,
disebut juga teropong astronomi digunakan untuk
mengamati benda-benda dilangit seperti bintang,
bulan, planet dan benda lainnya. Teropong ini
menggunakan dua buah lensa yaitu lensa okuler
dan lensa obyektif. Jarak focus lensa obyektif
lebih besar dari jarak focus lensa okuler.
Teropong prisma mempunyai fungsi untuk
mengamati benda-benda dibumi agar lebih dekat
dan jelas. Sebagai teropong bias, teropong ini
menggunkan dua buah lensa (obyektif dan okuler)
dan sepasang prisma siku-siku sama kaki untuk
membalikkan bayangan.
Periskop
Periskop adalah alat optic yang biasa
digunakan oleh awak kapal selam untuk mengamati
benda-benda yang ada diatas permukaan laut.
Komponen periskop terdiri dari dua buah lensa
cembung (obyektif dan okuler serta cermin
cembung atau prisma.
DAFTAR PUSTAKA
Kamajaya. 2007.Inspirasi Sains Jilid 8B. Jakarta. Ganeca exact.
Kuswardani, Sri. IPA TERPADU2 Untuk SMP/Mts Kelas VII. 2007. Sukoharjo. Inprasa.
Mikrajuddin, dkk. IPA TERPADU SMP/Mts Untuk Kelas VIII Semester 2. 2007.
Jakarta.erlangga.
Ohanian, Hans C.1991. General Physics.New York : W.W norton & Company.
Purwanto, Budi dkk. Eksplorasi Ilmu Alam 2. 2008. Solo. Tiga Serangkai.
Wahidin, Sukarna Ade, Jalaludin Dudung, 2006. Pelajaran Fisika Untuk
KelasnX. Depok : Arya Duta.
Pratiwi, Rinie. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Pusat perbukuan national Depatemen Pendidikan Nasional.
http://moeluzie.blogspot.com/2012/01/pemantulan-pada-cermin-cekung-dan.html
Recommended