presentasi penyakit kwasiorkhor (Biokimia II)

Preview:

Citation preview

Welcome to our presentationOleh Kelompok III:

M. Ichya’uddin (09630034)

Suci Amaliyah (09630051)

Zulfiatul Mufidah (09630052)

Zuhriyatus Sholihah (09630057)

 

METABOLISME PROTEINTopik Pilihan : KWASHIORKOR

Pendahuluan Makan makanan bergizi termasuk protein sangat dianjurkan agar kebutuhan gizi dalam tubuh terpenuhi. Anjuran makan makanan yang bergizi tersebut disebutkan dalam al Quran surat An-Nahl ayat 14: Dan Dia yang menguasai laut supaya kamu makan daging(ikan) yang lembut (segar) (An-Nahl(16) :14)

Al-Qur’an juga menyebutkan pentingnya ASI bagi balita “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh.... (QS. Al Baqarah [2]: 233)

PROTEIN Protein merupakan salah satu makromolekul

yang sangat penting dalam kehidupan ini terutama untuk pertumbuhan. Protein dalam tubuh akan mengalami proses metabolisme sehingga dari proses metabolisme inilah protein dapat dimanfaatkan dalam tubuh. Makan makanan bergizi termasuk protein sangat dianjurkan agar kebutuhan gizi dalam tubuh terpenuhi

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga .

Kekurangan Energi Protein (KEP)

Menurut (Sediatoema, 1999) Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang dikarenakan adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi protein maupun energi Kekurangan kalori protein

Sedangkan menurut (Ngastiyah, 1997) KKP adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama

Penyakit Kurang Kalori Protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, dan dapat pula menyerang orang dewasa yang biasanya kekurangan makan secara menyeluruh.

Penyakit Kurang Energi Protein merupakan bentuk malnutrisi yang terdapat terutama pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dan kebanyakan di negara-negara sedang berkembang.

Penyakit kekurangan protein atau mungkin lebih tepat disebut dengan penyakit kurang gizi disebabkan kekurangan konsumsi protein atau kekurangan gizi pada anak-anak yang dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan badan pada anak.

Pada orang dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang spesifik, akan tetapi pada keadaan yang telah sangat parah dapat berdampak buruk seperti busung lapar.

[KEP]

Kwashiorkor Marasmus

Ada dua bentuk KEP yaitu sering kita ketahui yaitu marasmus dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein.

Akan tetapi pada marasmus di samping kekurangan protein terjadi juga kekurangan energi.Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup.Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umumnya ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.

KwashiorkorKata “kwarshiorkor” berasal dari

bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak yang kekurangan kasih sayang ibu”. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cicely D. Williams pada rangkaian saintifik internasional melalui artikelnya Lancet 1935.

Beliau pada tahun 1933 melukiskan

suatu sindrom tersebut berhubungan dengan defisiensi dari suatu nutrien. Akhirnya baru diketahui defisiensi protein menjadi penyebabnya.

Kwashiorkor adalah suatu bentuk malnutrisi energi protein yang ditimbulkan oleh defisiensi protein yang berat.

Ini ditandai dengan hambatan pertumbuhan, perubahan pada pigmen rambut dan kulit, edema, pembesaran perut, imunodefisiensi, dan perubahan patologik pada hati termasuk infiltrasi lemak, nekrosis dan fibrosis.

Ciri-Ciri Kwashiorkor :Adanya oedema pada kaki, tumit dan bagian

tubuh lain seperti bengkak karena ada cairan tertumpuk.

Gangguan pertumbuhan badan. Berat dan panjang badan anak tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.

Perubahan aspek kejiwaan, yaitu anak kelihatan memelas, cengeng, lemah dan tidak ada selera makan.

Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik walaupun masih tampak adanya lapisan lemak di bawah kulit.

Penyebab Kwashiorkor

Penyebab secara umum 1.Intake protein yang buruk.2. Infeksi suatu penyakit.3. Masalah penyapihan.

Contoh penyebab: Adanya pemberian makanan yang

buruk yang mungkin diberikan oleh ibu karena alasan: miskin, kurang pengetahuan, dan adanya pendapat yang salah tentang makanan.

Adanya infeksi, misalnya:- Diare akan mengganggu penyerapan

makanan.-Infeksi pernapasan (termasuk TBC

dan batuk rejan) yang menambah kebutuhan tubuh akan protein dan dapat mempengaruhi nafsu makan.

Kekurangan ASI.

Gejala dan Tanda-Tanda KwashiorkorGejala Kwashiorkor (Guyton,1997): 1. Pertumbuhan yang terganggu. Selain berat

badan juga tinggi badan kurang dibandingkan anak sehat

2. Perubahan mental.3. Pada sebagian besar penderita ditemukan

edema baik yang ringan maupun yang berat.

4. Gejala gastrointestinal, anoreksia kadang-kadang demikian hebatnya

5. Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture), maupun warnanya. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor adalah rambut kepala yang mudah dicabut.

6. Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih mendalam dan lebar.

7. Pembesaran hati merupakan gejala yang juga sering ditemukan

8. Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita demikian

9. Kelainan kimia darah 10. Hasil autopsi penderita kwashiorkor yang

berat menunjukkan hampir semua organ mengalami perubahan, seperti degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang dan sebagainya.

PencegahannyaPencegahan kwashiorkor dapat dilakukan

dengan memberikan makanan yang bergizi seimbang yaitu makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung protein (telur, ikan ,daging, tahu, tempe, dll), makanan yang mengandung vitamin dan mineral seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Serta dilakukan penyuluhan terkait pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi

Usaha Pencegahan1. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang paling baik untuk bayi.2. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahun ke atas.3. Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan. 4. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan usaha pencegahan jangka panjang. 5. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.6. Pemberian imunisasi.

Metabolisme Protein pada Penderita Kwashiorkor

Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein , yaitu (Poejdiadi, 1994):Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami

proses penguraian atau katabolisme dan dibentuk sel-sel baru

Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati

Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sinteis protein baru

Pada penderita Kwashiorkor, asupan protein dari makanan kurang sehingga menyebabkan neraca protein negatif (keluaran>masukan) sehingga asam amino dalam darah, hati dan intrasel mengalami defisiensi yang menyebabkan proses metabolisme selanjutnya terganggu.

Protein dalam

makanan

Asam Amino

A. A dalam darah

A.A. dl HATI (ektrasel)

A.A. Dalam darah A. A. dl Hati (intra sel)

PROTEIN

Senyawa N lain A. A. ektra sel

A. A. intra sel

PROTEIN

A. Keto Asam lemak S

urea

Sik. A. Sitrat A. Keto NH3

pencernaan

absorbsi

PengobatanSegera dilakukan pengobatan jika sudah

terdapat gejala.Sesudah pengobatan dimulai, penderita dapat

kehilangan berat badannya selama beberapa minggu karena menghilangnya edem. Enzim serum dan usus kembali ke normal, penyerapan lemak dan usus kembali membaik.

Diet berkalori tinggi dan protein tinggi tidak diberikan terlalu cepat karena hati dapat menjadi besar, abdomen menjadi sangat kembung dan anak membaiknya lebih lamabat.

Sekian Makasih yaaa!!!!!!

Recommended