View
581
Download
11
Category
Preview:
Citation preview
DI SUSUN OLEH :
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA
FLORENTINA LAMABELAWA
NI MADE WIK WAHYUNI
KRISTOFORUS LESIT
KETUT DARMAYANTI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2014
PEMBAHASAN Untuk tumbuh, setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan,
membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Misalnya tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsur hara dan sinar
matahari untuk tetap hidup dan berkembang.
Pada pertumbuhan tanaman, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari
luar tanaman itu disebut faktor eksternal, sedangkan faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari tanaman itu sendiri disebut faktor
internal.
FAKTOR INTERNAL
Faktor internal adalah faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari
dalam
hormon auksin (hormon yang
merangsang pertumbuhan batang),
hormon giberalin (hormon yang
merangsang pertumbuhan tunas),dll.
Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
dari luar
iklim, cahaya, temperatur, air, angin, dan gas
(nitrogen, floro, cloro). Edafik (tanah); tekstur,
struktur, bahan organik, dll.
Vetsin pada umumnya mengandungAsam glutamate
atau Monosodium Glutamat (MSG)
Bahan utama pembuatan MSG adalah asam
glutamate dan Natrium Karbonat.
ASAM GLUTAMAT
NATRIUM KARBONAT
Natrium karbonat: merupakan basa yang banyak digunakan
dalam industri-industri kimia, misalnya kertas, sabun, gelas, dll.
Senyawa ini larut dalam air. Kandungan kimia ini berperan
dalam menyuburkan tanaman. Tanpa natrium, tanaman dalam
pertumbuhannya tidak dapat meningkatkan kandungan air pada
jaringan daun.
Asam Glutamat: diperoleh dari proses fermentasi dari
cairan tetes tebu, yang merupakan hasil samping dari
pabrik gula atau dapat dihasilkan secara langsung dari
fermentasi karbohidrat dengan enzim Micrococus
glutamaticus
ASAM GLUTAMAT NATRIUM KARBONAT
Tanaman Pacar Air
Regnum : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
Spesies : Impatiens balsaminaL.
Klasifikasi Tanaman Pacar Air
BATANG
BUNGA
DAUN
BUAH
BATANG
Pacar air merupakan tanamanberbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan.
Pacar air biasanya ditanam sebagaitanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak, percabangannyamonopodial.
Daun
Tanaman pacar air memiliki daun tunggal,Bentukdaun lanset memanjang, pinggirnya bergerigi, ujungmeruncing, tulang daun menyirip.Warna daun hijaumuda tanpa daun penumpu,Bagian bawahmembentuk rosetakar.Tulang daun menyirip.Luasdaunnya sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daunbergerigi tajam, runcing.Tanaman ini memiliki akarserabut.
BUAH
Buah pada tanaman pacar air membuka kenyaldan termasuk buah batu dengan 5 inti.Bentukbuah elliptis,Benihnya endospermic.Tanaman ini memiliki aneka macam warnabunga.Ada yang putih, merah, ungu, kuning, jingga, dll.Jika pacar air yang berbeda warnadisilangkan, maka akan terbentuk keturunanyang beraneka ragam.
BUNGA
Bunga zygomorph, berkelamin 2, bertaji.Daunkelopak samping berbentuk corong miring, berwarna,danter terdapat noda kuning di dalamnya daunmahkota samping berbentuk jantung terbalik denganpanjang 2-2,5 cm.
Ada 5 benang sari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu.Kepalasarinya bersatumembentuk tudung putih.Setiap tangkai hanya berbunga1 dan tangkainya tidak bertunas. Dan memiliki 5 kepalaputik.
HABITAT
Habitat dari tumbuhan pacar air ini terdapat padadaerah yang beriklim tropical, namun tidak dapat hiduppada daerah yang kering.Tanaman ini sangat peka terhadaphama, biasanya tumbuh di pekarangan rumah padaketinggian 1-900 m.
Zat Kimia Pada Pacar Air
Pacar air mengandung zat-zat kimia aktif seperti padabunga yang mengandung anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, quercetin. Sementara bijimengandung saponin dan kandungan minyak seperti γ-spinasterol, β-ergosterol, balsaminasterol, parianaric acid, quercetin, nephthaquinon, minyak terbang, dan turunan kaempherol, dan adajuga kandungan racunnya,
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu penelitian
Alat dan Bahan
Metode Penelitian
LangkahKerja
a.tempat penelitian
untuk penelitian kali ini ada dua tempatberbeda,tanaman A diteliti di rumah yustinus victor rianus bura,tepatnya di jln.pulau Belitung,Gg.babakansari,denpasar bali,dan
untuk tanaman B diteliti di rumah kristoforuslesit,tepatnya di jln.bedugul putih,kepaon,denpasarbali
Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
No. keterangan Septamber Oktober
20 21 22 23 1 2 3 21
1. Penentuan masalah
2. Pemberian perlakuan
3. Penulisan laporan
4. presentasi
Dalam penelitian kali ini,kami menggunakanmetode penelitian dengan menggunakan tanmanpacar air. Pengambilan data berdasarkan jumlah daun, tinggi batang, dan diameter batang pada tanamanpacar air. Kami menggunakan 2 variabel,yaitu variabelbebas dan variabel terikat. Variabel bebas daripenelitian kami adalah pemberian air vetsin dengantakaran yang berbeda dimana tanaman A di beri 1 sdtvetsin dalam air 150cc dan tanaman B di beri 2 sdtvetsin dalam air 150cc, dan variabel terikat adalahpengukuran jumlah daun,tinggi batang dan diameter batang.
Metode Penelitian
Alat Dan Bahan
Alat Bahan
2 buah pot ukuransedangSendok semen untukmengambil tanahGuntingPlastikpenggaris
Tanah suburtunas tanaman pacarairAir vetsin(150cc)
LangkahKerja1. Ambil beberapa tunas bunga pacar air2. Letakkan di wadah yang berbeda3. ambil beberapa sendok tanah subur, sekiranya cukup untuk 2 pot4. Setelah semua siap, masukkan tanah ke dalam pot (jangan terlalu penuh)5. Buat lubang dari permukaan tanah tersebut dengan menggunakan jari
telunjuk6. Lalu masukkan tunas tanaman pacar air di dalam lubang tersebut, dan
tutup dengan tanah lagi7. Lakukan hal yang sama padatanaman yang satu8. Siram secara teratur 2X sehari selama 1 minggu9. Setelah 1 minggu, beri perlakuan dengan menyiram pot A dengan campuran
air vetsin(1sdt vetsin), dan pot B dengan air vetsin (2 sdt vetsin)10. Pengukuran tersebut dilakukan 1 minggu 2X11. Catat perkembangannya.
Langkah Kerja
BAB IVHASIL PENELITIAN
Tanaman A(1sdt vetsin) Tanaman B(2sdt vetsin)
4 4
0.2 0.2
3 3
Tinggi batang diameter batang jumlah daun
Tanggal 20 september
Tanaman A(1sdt vetsin) Tanaman B(2sdt vetsin)
44.4
0.2 0.2
3 3
Tinggi batang Diameter batang Jumlah daun
Tanggal 23 september
Tanaman A(1sdt vetsin) Tanaman B(2sdt vetsin)
4.34.7
0.2 0.3
4
5
Tinggi batang Diameter batang Jumlah daun
Tanggal 26 september
Tanaman A(1sdt vetsin) Tanamam B(2sdt vetsin)
4.65.1
0.3 0.4
5
2
Tanggal 29 september
Tinggi batang Diameter batang Jumlah daun
Tanaman A(1sdt vetsin) Tanaman B(2sdt vetsin)
5.1
5.8
0.3 0.5
5
7
Tanggal 2 oktober
Tinggi batang Diameter batang Jumlah daun
Tanaman A(1sdt vetsin) Tanaman B(2sdt vetsin)
66.6
0.4 0.5
5
7
Tanggal 5 oktober
Tinggi batang Diameter batang Jumlah daun
Tanaman A(1sdt vetsin) Tanaman B(2sdt vetsin)
6.57.2
0.5 0.6
7
9
Tanggal 8 oktober
Tinggi batang Diameter batang Jumlah daun
Pada tanggal 9 oktober tanaman B mulai layu dan pada terlihat adawarna kuning- kekuningan pada batang,dan satu persatu daunnyamulai jatuh (gugur) pada tanggal 10 oktober tanaman B mati.Pada tanggal 13 oktober tanaman A mulai terlihat ada warnakuning-kekuningan pada batangnya sama seperti pada tanaman B dan tampak layu,dan pada tanggal 15 oktober tanaman mati
Hasil penelitian
Pada tanaman A(1sdt vetsin)
pertumbuhannya lebih lambat dari pada
tanaman B(2sdt vetsin) tapi tanaman B lebih
cepat mati dari pada tanaman A,di karnakan
pemberian vetsin yang berlebihan
PEMBAHASAN KESIMPULAN
MenarikKesimpulan
1. Ternyata pemberian MSG pada tanaman mempunyai
pengaruh bagi pertumbuhan
Tanaman terutama pada tanaman yang memiliki kadar MSG
tinggi.
2. MSG dapat mempercepat pertumbuhan
tanaman.
3. MSG yang baik bagi tanaman bisa menjadi pengganti
pupuk tapi dengan takaran yang
sesuai.
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM
Recommended