View
464
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
TEORI – TEORI NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
TEORI KLASIK
Thomas MunDavid Hume
Thomas MunTokoh merkantilis yang mengemukakan bahwa prinsip penyusunan neraca perdagangan adalah agar diperoleh struktur yang surplus dalam suatu perdagangan
Mun merekomendasikan perdagangan internasional harus dikendalikan dengan mengurangi kegiatan impor dan sebaliknya mendorong kegiatan ekspor.
Negara harus mengendalikan ekspor dan impor melalui berbagai kebijakan perdagangan lainnya, diantaranya tariff, kuota, subsidi, pajak dan alat-alat lainnya yang dapat membuat neraca perdagangan selalu surplus.
David HumeMenunjukkan suatu mekanisme tanpa pemerintah dalam mengatur perdagangan internasional.
Melalui skema “mekanisme otomatis neraca pembayaran internasional” david hume menyatakan bahwa pemerintah tidak perlu mengatur perdagangan internasional, karena secara otomatis dengan mekanisme aliran emas, neraca perdagangan internasional akan seimbang kembali.
Pemikiran hume dituangkan dalam karyanya yang berjudul of the balance trade.
David HumeJika suatu Negara surplus neraca perdagangan, maka akan terjadi aliran emas masuk yang menyebabkan jumlah uang beredar bertambah, yang pada gilirannya akan menaikkan harga (inflasi).
Jika suatu Negara surplus NPI, maka akan terjadi aliran emas masuk yang menyebabkan jumlah uang beredar bertambah.
Bertambahnya jumlah uang beredar mendorong masyarakat meningkatkan permintaan barang domestik.
Apabila persediaan barang domestik belum mencukupi, maka akan terjadi kelebihan permintaan yang menaikkan harga barang domestik (inflasi).
David HumeDengan meningkatnya barang domestik maka orang luar negeri akan mengurangi pembelian barang dari Negara tersebut.
Pada saat yang sama ada masyarakat domestic yang cenderung membeli barang dari luar negeri yang harganya relative murah dibanding harga domestik (impor).
Akibatnya nilai ekspor Negara tersebut menurun dan nilai impornya meningkat sampai keseimbangan NPI kembali tercapai.
X – M(Surplus NPI)
Logam Mulia Naik
Jumlah Uang Naik
Harga Ekspor Naik
Ekspor Naik
Impor Turun
Harga Relatif
Impor Naik
Harga Relatif Impor Turun
Impor Naik Ekspor Turun
Harga Ekspor Turun
Jumlah Uang Turun
Logam Mulia Turun
X < M (Defisit
NPI)
Bekerjanya Mekanisme dalam Neraca Perdagangan
TEORI FLEMING-MUNDELL
Perkembangan selanjutnya teori neraca pembayaran dikemukakan oleh M.J Fleming dan R.A Mundell (dalam Romberg R.R 1977). Modelnya merupakan variasi dari model IS-LM untuk ekonomi yang sudah terbuka. Model dasarnya adalah sebagai berikut.Y =E (y,i,e) + G + X (y,e) kurva IS
(a)M = L (y,i) kurva LM (b)B = X (y,e) + K (i) kurva neraca pembayaran (c)
KETERANGAN y = Pendapatan Nasional E = pengeluaran domestic, e = Kurs, X = Neraca Perdagangan, K = Aliran Modal, L = Permintaan Uang Kas, M = Jumlah Uang Beredar, B = Aliran Modal Neto, i = Tingkat Bunga, G = Pengeluaran Pemerintah,
TEORI KEYNES
Pendekatan ElastisitasPendekatan absorbs
Pendekatan kebijakan
TEORI KEYNESMelalui karyanya yang berjudul the general theory of employment
interest and money (1936) Keynes tidak meyakini adanya mekanisme pasar yang bekerja secara otomatis atau fleksibel.
Keynes berpendapat bahwa NPI tidak secara otomatis mencapai keseimbangan melainkan diperlukan intervensi pemerintah untuk menangani berbagai kepentingan yang tercatat melalui pembayaran.
Dalam perkembangannya, teori neraca perdagangan terbagi dalam beberapa pendekaatan yakni pendekatan elastisitas, absopsi, serta kebijakan bauran moneter dan fiscal (policy mix).
Teori NPI AsumsiVariable
Pengaruh NPIProposisi Penulis
Keynesian tokoh - tokohnya :J.M Keynes Robinson S Alexander James Meade Tinbergen M.J Fleming R.A Mundell
NPI tidak otomatis mencapai keseimbangan, tetapi butuh intervensi pemerintah.
Upah dan harga bersifat kaku
Analisis bersifat jangka pendek
• Pendapatan Nasional,
• Tingkat Bunga
• Nilai Tukar Valuta
• Kredit Domestik
• Kenaikan tingkat bunga dan nilai tukar valuta dapat meningkatkan NPI.
• Kenaikan Pendapatan Nasional dan Kredit Domestik dapat menurunkan NPI
Frenkel,1993; Mendoza, 1995; Bahmani 1997; Nopirin, 1998; Mrak, 2001; Filho,2002; Perraton, 2003; Hansen, 2004; Lopez, 2005
Pendekatan Elastisitas
Suatu kondisi dimana devaluasi atau suatu kenaikan dalam harga domestik dari mata uang asing akan membuat harga barang-barang luar negeri lebih mahal bagi penduduk dalam negeri dan barang domestik lebih murah bagi penduduk asing.
Bila suatu negara mengalami defisit maka kebijakan devaluasi menyebabkan harga barang impor naik sedangkan harga barang ekspor turun, sehingga defisit neraca perdagangan bisa dikurangi. Kondisi ini diketahui sebagai "Marshall Lerner Condition".
Pendekatan AbsorbsiPendekatan absorbsi hanya bisa berlaku pada kondisi pengangguran sumber daya
Jika terjadi devaluasi maka akan meningkatkan ekspor dan menurunkan impor.
Selanjutnya fenomena ekspor dan impor menyebabkan peningkatan pada produksi (pendapatan) melalui mekanisme multiplier.
Dalam situasi pengangguran, devaluasi tidak hanya memperbaiki NPI, tetapi juga membantu mendorong ekonomi menuju kondisi kesempatan kerja penuh.
Pendekatan Kebijakan
Teori ini merupakan kombinasi dari expenditure reducing dan expenditure switching.
Expenditure reducing dapat dilakukan melalui kebijakan moneter dan fiskal yang ketat,
Sedangkan expenditure switching dapat dicapai melalui pengaturan langsung perdagangan dan kurs.
Kedua kebijakan tersebut untuk mencapai keseimbangan internal (full employment) dan eksternal (keseimbangan perdagangan).
TEORI PORTOFOLIO
• Model jangka pendek• Model jangka panjang
Model Jangka Pendek
Konsep model jangka pendek didasarkan pada anggapan bahwa penduduk akan mendiversifikasi asetnya kedalam beberapa bentuk portofolio sebagai tindakannya yang enggan untuk mengambil risiko (risk aversion).
Penduduk akan menggunakan sebagian uang atau kekayaan dari penghasilannya ini untuk dibelanjakan.
Portofolio ini secara agregat akan mempengaruhi struktur uang beredar, perubahan pada suku bunga dan nilai tukar.
Model Jangka Pendek
Persamaan UraianW = M + B + EF
Wealth Constraint
M = m (i,W) Keseimbangan pasar dalam uang beredar domestikB = b (i, W) Keseimbangan pasar dalam SBIEF = f (i,W) Keseimbangan pasar uang beredar valasW = kekayaan dalam nilai uang domestic ( domestic wealth), endogen;
M= penawaran uang beredar domestic;
B= penawaran sertifikat bank Indonesia (SBI);
F= penawaran uang beredar non-domestik;
E = nilai tukar (exchange rate), endogen;
i = suku bunga domestic (interest rate), endogen;
MODEL JANGKA PANJANG
Pada jangka panjang, menunjukkan perubahan nilai tukar dan suku bunga akan mempengaruhi harga riil barang – barang dan akan mempengaruhi tingkat konsumsi dan pada akhirnya akan mempengaruhi neraca pembayaran dan tingkat pendapatan nasional
PENDEKATAN MONETER
Dasar utama pendekatan ini adalah anggapan adanya stabilitas dalam permintaan uang serta pemerintah tidak melakukan tindakan sterilisasi.
Tindakan sterilisasi artinya tindakan pemerintah untuk mengendalikan neraca pembayaran melalui jumlah uang beredar.
PENDEKATAN MONETER
Neraca pembayaran yang defisit merupakan gambaran dari adanya kelebihan jumlah uang beredar sedangkan surplus sebagai cerminan kelebihan permintaan uang.
Dalam jangka panjang, keseimbangan di dalam pasar uang /neraca pembayaran akan terjadi secara otomatis.
Apabila pemerintah melakukan tindakan sterilisasi (menyimpang dari anggapan pendekatan moneter), maka surplus/ defisit neraca pembayaran akan terjadi terus menerus.
Recommended