View
218
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
WORKSHOP PENULISAN
ARTIKEL NASIONAL
Disampaikan Oleh:
Jaka Sriyana, Mien A Rifai, A. Latief Wiyata, Lusitra
Munisa, Suminar Setiati A, Harun Jaka Prayitna, Alisaukah dan Wahyu
Wibowo
Disampaikan pada “Workshop Penulisan Artikel Nasional, Sub Direktorat HKI
dan Publikasi, Ditjen Dikti ”, Solo, 9 – 11 Oktober 2014
ETIKA PENULISAN
ARTIKEL ILMIAH
Satu dari tiga orang dosen bergelar doktor yang
dikenai sanksi oleh Universitas ............... karena
kasus plagiat mengaku teledor. "Tidak ada unsur
kesengajaan pencontekan tanpa sumber," kata
........lewat pesan pendek kepada Tempo, Jumat
malam 2 Maret 2012. http://www.tempo.co/read/news/2012/03/03/079387741/Pengakuan-
Dosen-Kasus-Plagiat-
FENOMENA PLAGIASI:
KASUS PELANGGARAN
ETIKA KARYA ILMIAH
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama setahun
terakhir ini, tepatnya sepanjang 2012 hingga pertengahan
2013, lebih dari 100 dosen setingkat lektor, lektor kepala,
dan guru besar, di Indonesia tertangkap melakukan
plagiarisme (penjiplakan). Akibatnya, dua dosen dipecat
dan empat lainnya diturunkan pangkat jabatannya. Di
kurun waktu yang sama, sekitar 400 perguran tinggi
swasta (PTS) diketahui telah melakukan pemalsuan data
serta dokumen. http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-
kampus/13/10/02/mu1irr-selama-setahun-100-dosen-jadi-plagiat
“Konsep yang mengarah pada
perilaku yang baik dan pantas
berdasarkan nilai-nilai norma
agama, moralitas kemanusiaan, dan
pranata keilmuan”
Pengertian Etika
Etika Penulisan Bertujuan Untuk:
1. Menjamin akurasi temuan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan
2. Untuk melindungi hak kekayaan intelektual
peneliti
3. Untuk melindungi obyek penelitian dari
pemalsuan dan kerusakan
4. Menjaga reputasi ilmuwan
5. Menegakkan etika moral dalam berperilaku
BERBAGAI PELANGGARAN ETIKA
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
• Plagiarism and self – plagiarism
• Memanfaatkan data/informasi bukan dari
sumber asal
• Penggunaan data secara berulang pada dua
artikel
• Pelanggaran hak kepenulisan
• Publikasi ganda
Tindakan Plagiasi
pada Penulisan
Karya Ilmiah
ADA SANKSI
Berdasarkan
Permendiknas
No. 17/2010) (Pencegahan &
Penanggulangan
Plagiat di Perguruan
Tinggi)
PLAGIASI (psl1, Permendikanas No.17/2010)
Plagiat: adalah perbuatan secara sengaja atau tidak
sengaja dalam memperoleh nilai suatu karya ilmiah
dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah
pihak lain yang diakui sbg karya ilmiahnya tanpa
menyatakan sumber secara tepat
Pencegahan Plagiat: adalah tindakan preventif yang
dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang
bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan
perguran tingginya
Penanggulangan Plagiat: adalah tindakan represif
yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi
dengan menjatuhkan sanksi kpd plagiator
dilingkungan PT nya yg bertujuan untuk
mengembalikan kredibilitas akademik PT ybs.
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian
sebahagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai satu atau
beberapa mata kuliah yang
diperoleh mahasiswa
5. Pemberhentian dgn hormat dari
status sbg mahasiswa
6. Pemberhentian tdk dengan
hormat
7. Pembatalan ijazah apabila
mahasiwa telah lulus
UU Sisdiknas :
Mempergunakan karya
ilmiah jiplakan untuk
memperoleh gelar
akademik, profesi, vokasi
dipidana penjara paling
lama 2 tahun dan/atau
denda paling banyak Rp
200 juta
Bagi Mahasiswa Sanksi Lain Menurut
Peraturan Per-UU-an
SANKSI (Pasal 12)
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian hak
4. Penurunan pangkat dan jabatan
akademik/fungsio-nal
5. Pencabutan hak unt diusulkan sbg
profesor/jenjang utama bagi yg
memenuhi syarat
6. Pemberhentian dengan hormat dari
status dosen/peneliti /tendik
7. Pemberhentian tdk dgn hormat dari
status sebagai dosen/peneliti/ tendik
8. Pembatalan ijazah yg diperoleh dari PT
ybs
Apabila dosen/pe-
neliti/tendik
menyandang sebutan
profesor/jenjang utama :
Diberhentikan dari
jabatan profesor/
jenjang utama
Bagi Dosen/ Peneliti/Tendik
Sanksi Tambahan
SANKSI
Langkah Sebelum Menulis Artikel:
Ada prasyarat mutlak, yaitu ada hasil
penelitian yang :
- sudah dirancang dan dilakukan dengan
baik
- dianalisis dengan baik dan benar
- data telah disederhanakan dalam
bentuk grafik/diagram
- sudah dikuasai dan dibahas
- sudah menghasilkan kesimpulan
- yakini besar delta sumbangan simpulan
bagi khazanah ilmu
KRITERIA PEMUATAN ARTIKEL
Untuk bisa diterima di berkala ilmiah bertaraf
nasional:
- harus menjadi minat nasional
- bukan hanya kepentingan lokal saja
• Untuk bisa diterima di berkala ilmiah bertaraf
internasional:
- harus menjadi minat internasional
- keuniversalan ilmu yang ditulis
JUDUL, PENDAHULUAN, ABSTRAK, DAN KATA KUNCI
UNTUK ARTIKEL ILMIAH
Mien A. Rifai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
n.a. “Herbarium Bogoriense” Puslit Nasional Biologi LIPI, Jalan Juanda 22, Bogor
(“Tang Lebun” RT 03/RW 15, Kotabatu, Ciomas, Bogor 16610)
JUDUL Judul merupakan jiwa, semangat, esensi,
inti, dan citra keseluruhan isi sebuah karya
ilmiah
Judul merupakan iklan yang bermanfaat
dalam upaya menangkap minat dan
memikat perhatian semua orang yang
berpotensi menjadi pembaca dan
penggunanya
Judul harus bisa berfungsi sebagai umpan
untuk menarik perhatian orang, dan
bermanfaat sebagai sumber ilham guna
memajukan ilmu pengetahuan.
Ingatlah bahwa judul:
• Merupakan bagian artikel yang paling
banyak dibaca orang
• Sangat menentukan nasib suatu karya
ilmiah selanjutnya:
– apakah karya tadi akan ditelaah, dan
diacu serta dimanfaatkan, atau
– sama sekali tak diacuhkan, tidak
dipedulikan, dan dilewatkan begitu saja.
• Kalau bernasib malang, judul memang akan
merupakan satu-satunya bagian dari
keseluruhan karya yang pernah dibaca
orang.
Usahakan judul :
- Bersahaja
- Ringkas
- Sesedikit kata
- Menanggalkan kata yang tidak
diperlukan
Judul yang baik idealnya :
Jumlah kata 12-15 kata
Mencerminkan isi dengan pas
Tidak ada singkatan
Tidak ada kata “pengaruh”, “studi”,
“beberapa”, “pengamatan pada”....
Judul yang amat panjang
Evaluasi hasil angket pengembangan minat siswa terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan pendekatan literasi sains berbasis bahan ajar di kelas III Sekolah Dasar Negeri desa Muara, kecamatan Tambang, kabupaten Kampar, Provinsi Riau tahun pelajaran 2005/2006” ––
Judul terlalu ‘jelimet’ dalam menunjukkan segi-segi reniknya, hasil penelitiannya sangat spesifik lokasi dan waktu, sehingga tidak dapat diimplikasikan ke tempat dan periode lain
Untuk mendapatkan judul yang paling tepat dan sepenuhnya sesuai dengan isi keseluruhan artikelnya, sangat dianjurkan agar penyiapan judul dilakukan setelah keseluruhan artikel selesai disusun dengan tuntas.
Abstrak adalah penyajian singkat
keseluruhan artikel, dan merupakan
bagian artikel kedua yang paling banyak
dibaca orang sesudah judul. Dengan
demikian abstrak ikut menentukan nasib
artikel selanjutnya, apakah akan terus
ditelaah keseluruhannya atau lalu tidak
dianggap perlu sehingga dapat
ditinggalkan.
ABSTRAK
ABSTRAK
- Periksa ketentuan jumlah kata maksimum
(biasanya 200)
- Spy hemat jangan mengulang judul dlm
abstrak
- Hal yg perlu dimuat: pendapat baru,
pendekatan yang diterapkan, hasil2
penting, simpulan
KATA KUNCI
• Kata kunci merupakan pilihan
kata-kata bermakna dari sebuah
dokumen.
• Jumlah kata kunci yang disajikan
umumnya terdiri atas 3–8 kata
PENDAHULUAN
1. Artikel ilmiah memang harus didasarkan pada hasil penelitian terbaru, namun artikel ilmiah BUKAN laporan hasil penelitian yang dibonzai. Format artikel ilmiah termasuk Bab Pendahuluan berbeda dengan format laporan hasil penelitian (apalagi proposal).
2. Bab Pendahuluan, merupakan bab utuh yang sudah mencakup latar belakang, landasan teori, masalah, maksud dan tujuan, serta metodologi termasuk metode. Semua ini tidak dibahas tersendiri dalam sub-sub bab.
latiefwiyata@yahoo.com 24
PENDAHULUAN 3. Itu sebabnya Bab Pendahuluan harus
singkat, ringkas, padat, dan jelas. Untuk
ilmu-ilmu sosial dan humaniora cukup 2-3
halaman, sedangkan untuk ilmu-ilmu
eksakta maksimal satu halaman.
4. Salah satu kiatnya, pergunakan dan
kembangkan kata-kata kunci sesuai
dengan topik dan permasalahannya
kemudian rangkaikan menjadi kalimat-
kalimat dengan menggunakan tata
bahasa yang baku (Mien A. Rifiai: 2005).
latiefwiyata@yahoo.com 25
PENDAHULUAN
5. Latar belakang: pengungkapannya
hendaknya langsung pada fokus topik
penelitian sehingga cukup ringkas, singkat
dan jelas, tidak berbelit-belit, dan tidak
melambung-lambung.
6. Landasan teori: cantumkan teori-teori yang
dianggap paling penting dan kemukakan
benang merahnya dengan menggunakan
bahasa sendiri.
7. Teori-teori tersebut haruslah memiliki
relevansi yang signifikan terhadap artikel.
latiefwiyata@yahoo.com 26
PENDAHULUAN
8. Hindari munculnya “parade pernyataan orang”, yaitu mengutip sebanyak mungkin pernyataan orang yang kadangkala tanpa memperhatikan relevansi terhadap substansi artikel. Pada akhir kutipan biasanya muncul kalimat: “Berdasarkan beberapa kutipan tersebut, dengan demikian maka…”
9. Pengutipan semacam itu justru mengesankan penulisnya tidak memiliki wawasan keilmuan, bahkan tidak berkontribusi sama sekali terhadap pemikiran akademik.
latiefwiyata@yahoo.com 27
PENDAHULUAN
10. Semua teori yang dikemukakan seharusnya menjadi acuan utama untuk bab-bab selanjutnya, agar konsistensi dan keutuhan tulisan artikel ilmiah dapat terjaga dengan baik.
11. Itu sebabnya, posisi keilmuan penulis artikel ilmiah sedapat mungkin sudah harus muncul dalam Bab Pendahuluan agar pembaca secara lebih dini sudah dapat menangkap dan memahami arah pemikiran, pendekatan serta paradigma yang digunakan.
latiefwiyata@yahoo.com 28
PENDAHULUAN
12. Hasil-hasil penelitian terdahulu penting dicantumkan selain mencegah terjadinya pengulangan yang sama juga dapat dijadikan alat pembanding.
13. Hasil-hasil penelitian terdahulu, cukup dikemukakan garis besarnya. Sepanjang memungkinkan pakailah bahasa sendiri.
14. Kemukakan ha-hal apa saja yang menarik dari artikel anda dibandingkan dengan temuan dan hasil penelitian terdahulu itu.
latiefwiyata@yahoo.com 29
PENDAHULUAN
15. Masalah, maksud dan tujuan, dikemukakan dalam satu kalimat atau lebih namun singkat dan jelas agar tidak menimbulkan penafsiran-penafsiran yang keliru.
16. Kemukakan relevansi dan kontribusi dari substansi artikel ilimiah Anda terhadap pengembangan ilmu pengetahuan atau disiplin ilmu yang ditekuni.
17. Metode penelitian, sepanjang tidak tercantum dalam gaya selingkung jurnal yang dituju, tidak perlu dibahas dalam sub-bab tersendiri. latiefwiyata@yahoo.com 30
PENDAHULUAN
18. Kalau pun metode penelitian harus dibahas tersendiri, tidak perlu menjelaskan secara rinci tentang kosep-konsep populasi, sampel, termasuk tahap-tahap penentuan populasi, penarikan sampel, dsb.
19. Metode yang dipakai seyogyanya hanya dijelaskan yang penting-penting saja.
20. Rumus-rumus statisktik pun tidak perlu diuraikan secara rinci.
21. Jika memang diperlukan, kriteria responden boleh dijelaskan secara singkat pula.
latiefwiyata@yahoo.com 31
PENDAHULUAN
22. Jika tidak sangat diperlukan, hipotesis
sebaiknya diabaikan
23. Pilihan metode penelitian yang digunakan
cukup disebutkan jenisnya saja, sehingga
tidak perlu lagi diuraikan secara rinci.
latiefwiyata@yahoo.com 32
Hasil, Pembahasan, dan
Simpulan
Hasil sajikan hasil secara bersistem
lihat lagi Tujuan
narasi berisi informasi yang disarikan dari data, bukan menarasikan data seperti apa adanya
perjelas narasi dengan ilustrasi (grafik/diagram)
uraian dalam narasi dan ilustrasi harus selaras (lonjakan? stabil? fluktuatif?)
sajikan data olahan, bukan data mentah
Ilustrasi – kurang baik
PERKEMBANGAN PMDN/PMA TAHUN 1997-2002
Tahun
PMDN PMA
Proyek Investasi (Rp Triliyun)
Proyek Investasi (US $ Milyar)
1997 1998 1999 2000 2001 2002
723 327 237 392 264 185
119,9 57,9 53,5 93,9 58,8 25,3
781 1.034 1.177 1.541 1.333 1.148
33,8 13,6 10,9 16,1 15,0 9,8
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal (2003:2-4)
Contoh ilustrasi – perbaikan
0
500
1000
1500
2000
1997 1998 1999 2000 2001 2002
Jum
lah
Pro
yek
PMDN PMA
Gambar 1. Keadaan jumlah proyek yang didanai PMDN dan
PMA tahun 1997-2002 (Badan Koordinasi Penanaman
Modal 2003)
Contoh ilustrasi – perbaikan
0
20
40
60
80
100
120
140
1997 1998 1999 2000 2001 2002Nilai P
royek P
MD
N (
Rp
tri
liu
n)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1997 1998 1999 2000 2001 2002Nilai P
ro
yek P
MA
(U
S $
milia
r)
Gambar 2. Keadaan nilai proyek yang didanai PMDN (a) dan
PMA (b) tahun 1997-2002 (Badan Koordinasi Penanaman Modal
2003)
Pembahasan
kembangkan gagasan atau argumentasi dengan mengaitkan hasil/teori/pendapat/temuan sebelumnya
a.l. dengan membandingkan dengan temuan terdahulu
adakah pertimbangan teoretis
adakah kemungkinan manfaat
adakah kemungkinan keterbatasan hasil
kembangkan argumen dalam paragraf
Sekalipun demikian ada baiknya untuk tidak cepat
puas dengan hasil penilaian diri Anda, sebab akan
lebih menguntungkan bila bisa memperoleh:
• Pendapat objektif dari rekan sejawat dalam lingkungan kerja, yang dapat dilakukan melalui diskusi intensif secara informal
• Evaluasi wajar tanpa pamrih dari pembimbing penelitian atau atasan
• Saran masukan dalam presentasi terbatas dalam lingkungan lembaga
• Kritikan membangun terhadap makalah yang dibacakan dalam pertemuan ilmiah terbuka.
Jikalau Anda sudah merasa yakin betul
bahwa segala upaya maksimum telah
terkerahkan untuk menyempurnakan
simpulan yang dicapai hasil penelitian atau
telaahan, menjadi kewajiban Anda untuk
segera memilih berkala ilmiah yang paling
sesuai untuk tempat menerbitkannya
Sesudah pilihan pada sebuah berkala
dijatuhkan, lanjutkan keputusan Anda dengan
melakukan hal-hal berikut:
Pelajari dengan saksama dua tiga nomor terbitan terakhirnya
Baca dengan cermat untuk memahami petunjuk pada penulis
Selami dan kuasai betul seluk-beluk segala persyaratan yang dicantumkan dalam petunjuk pada penulis tadi
Jangan remehkan petunjuk pada penulis,
jangan mengira petunjuk pada penulis semua
berkala sama, jangan merasa Anda sudah
menguasainya, jangan mengharap penyunting
akan membantu Anda, dan masih banyak
jangan jangan lainnya lainnya lagi.
Bacalah sekali lagi naskah final Anda
sampai betul-betul tidak ada satu pun salah
ketik, salah eja, tak diberi halaman, dan
kekurangan-kekurangan kecil lain yang
mengganggu.
Salah satu penyakit kronis ilmuwan
Indonesia, yang umumnya malas atau tidak
mau membaca lagi naskah yang sudah
ditulisnya karena menganggap bahwa
segala sesuatu yang dihasilkannya sudah
sangat sempurna.
Sesudah naskah dikirimkan, silakan
beristirahat, tunggu balasan dan
tanggapan dengan sabar . . . dan
berdoalah banyak-banyak secara
khusuk.
Sistem skor penentuan hak
kepengarangan bersama sebuah
karya tulis ilmiah
1. Masukan intelektual
(identifikasi masalah, gagasan pendekatan,
perencanaan, perancangan)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0
Dua tiga kali diskusi 5
Beberapa kali diskusi terinci 10
Pertemuan dan pembicaraan berlama-lama 15
Pembahasan mendalam terus-menerus 20
2. Masukan fisik
(penataan peranti, serta pengamatan,
pengumpulan, perekaman,
dan penyarian data)
Tidak pernah terlibat secara berarti 0
Terlibat tidak langsung, hanya dua tiga kali 5
Keterlibatan langsung, beberapa kali 10
Keterlibatan berkali-kali, tak terhitung 15
T erlibat secara penuh dan terus-menerus 20
3. Masukan pengolahan data
(pengorganisasian, pemerosesan, analisis,
sintesis)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0
Keterlibatan pendek, dua tiga kali 5
Beberapa kali terlibat 10
Ikut cukup lama 15
Terlibat terus-menerus dari awal sampai akhir 20
4. Masukan kepakaran
(konsultasi, nasihat, pandangan, pemikiran,
pendapat dari bidang lain)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0
Nasihat pendek merutin 5
Pandangan cukup bermakna 10
Bantuan pemikiran yang khusus dipersiapkan 15
Pendapat yang mendasari pendekatan dan
penyimpulan 20
5. Masukan keahlian
(penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan,
pencetusan teori)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0
Penyimpulan bagian-bagian tertentu 5
Pengikhtisaran sebagian besar hasil 10
Perampatan menyeluruh 15
Pencetusan teori umum 20
6. Masukan kesastraan
(sumbangan terhadap buram naskah
lengkap pertama)
Tidak ada sumbangan secara berarti 0
Membaca dan memerbaiki sumbangan
orang lain 5
Membantu menulis buram dua tiga bagian naskah 10
Ikut menulis buram sebagian besar naskah 15
Menulis buram hampir keseluruhan naskah 20
Seseorang baru berhak ikut menjadi pengarang
kegiatan yang sedang ditangani kalau paling
sedikit ia berhasil mengumpulkan skor 30.
Pencantuman nama dilakukan dengan
menggunakan peringkat urutan sesuai dengan
jumlah skor yang diraihnya. Kalau dua orang
peserta meraih skor yang sama, urutan alfabet
nama seyogianya dipakai, dengan catatan
bahwa pencetus gagasan memunyai kelebihan
untuk didahulukan.
Oleh karena itu perlu dicamkan:
Kecuali kalau pribadinya memang terlibat secara
langsung, pencantuman direktur atau kepala
satuan kelembagaan dalam suatu artikel ilmiah
sama sekali tidak dapat dibenarkan.
Penulis ‘siluman’ (ghost writer), kolega yang
kepepet mau naik pangkat, penyandang dana,
dan perorangan sejenisnya juga tidak berhak
untuk dicantumkan sebagai pengarang.
TERIMA KASIH
Recommended