View
247
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
85
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan
V.1.1 Konsep Dimensi Ruang
Tabel 5.1.1 Kelompok ruang
NO KELOMPOK RUANG LUASAN
1 Apartment (hunian) dan fasilitas penunjang 21544 meter2
2 Retails 4339 meter2
Total luasan ruang 25883 meter2
V.1.2 Konsep Zoning Ruang
Retails
Cafe
Toilet Umum
Food Court
Parkir
Kantor
Pengelola
Loading room
Plaza
Bioskop
Ruang
Terbuka Hijau
Super Market
Parkir
Service Entrance
Pedestrian
Apartment
Ruang
Terbuka Hijau
86
V.2.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Bangunan
Tabel 5.3.1: Pola rancangan unit kamar apartment tipe bedroom 1-2 dan studio
NO Bedroom type
Bedroom type 1
1
Bedroom type 2
2
Studio Type
bedroom
Ruang tamu
Service
Bedroom 2
Bedroom 1
Service
Ruang tamu
R.Kerja
R.Makan
R.Makan
87
V.2.1 Konsep Zoning Horizontal dan Vertikal
• Horizontal
Gambar 5.2.1 : Zoning horizontal
Sumber: Dokumentasi Pribadi
PRIVATE
SEMI PRIVATE
PRIVATE
PUBLIK
SERVICE
SEMI PUBLIK
Bedroom 1
Service
88
• Vertikal
Gambar 5.2.2 : Zoning vertikal
Sumber: Dokumentasi Pribadi
V.2.2 Konsep Bentuk Gubahan Massa Bangunan
Kesimpulan dari gubahan massa:
kamar
Kamar
Parkir
bioskop
Meeting room
Lobby Mini Market, Cafe & Atm Me & Utilitas
Briefing
Foodcourt
Fitness Center
Pengelola
retail
Publik, semi publik, service
Semi private
Semi private
Semi private
Private
Media
Fasilitas penunjang
Parkir Plaza
Ruang terbuka hijau
89
Gambar 5.2.3 Perspektif massa
Gubahan massa berbentuk persegi panjang yang pipih untuk
mengatasi permasalahan pada angin. Lalu pada lantai tertentu ruangan
pada unit dikosongkan untuk penghijauan sebagai pemasukan angin pada
lantai bangunan. Tanaman sangat efektif dalam memberi pembayangan
dan juga membantu mengurangi panas yang diterima. Tanaman juga
menyerap radiasi dalam proses fotosintesis yang akhirnya menyebabkan
lingkungan menjadi dingin.
Gubahan massa bangunan terbentuk mengikuti analisa potensi
lingkungan yang berada di sekitar tapak, Orientasi matahari, angin, view
serta pencapaian ke tapak. Kemudian tinggi rendah bangunan di dapat dari
pengaturan kamar jumlah penghuni apartment. Pembagian dua tower
apartment di peruntukkan sebagai tempat yang studio 1 bedroom dan 2
bedroom dan yang 3 bedroom.
Orientasi bangunan di miringkan mengikuti arah angin yang
bersumber dari arah utara yang merupakan kedatangan angin yang
berdominasi. Selain itu untuk mengurangi panas matahari yang masuk dari
arah timur ke barat.
90
V.2.3 Konsep Sirkulasi Vertikal
o Vertikal : Lift dan tangga
o Horizontal : -----------
Pola sirkulasi yang dipakai sebagai penghubung antar ruang terbagi
menjadi 3 macam, yaitu:
- Pola sirkulasi linear : kamar unit penghuni
- Pola sirkulasi linier : Retail
- Pola sirlulasi terpusat : area core dan lift
- Pola sirkulasi radial : lobby dan fasilitas penunjang
lainnya
V.2.4 Konsep Struktur
Tabel 5.3.4 Sistem Struktur
Upper structure
Tipe Keterangan
Core inti
Portal (kolom dan balok)
Bangunan kokoh karena memakai
core inti yang di perkuat dengan
portal di sekelilingnya.
Struktur baja Kuat dan tahan lama serta
penggunaan dapat di gabung
dengan bentang lebar
Bentang lebar Penggunaan bentang lebar tidak
memerlukan banyak kolom
Sub structure
Tiang pancang Pengerjaan lebih cepat, murah serta
mampu menahan beban vertikal
dengan baik
91
V.2.5 Konsep Material
Material yang di gunakan merupakan material yang mudah
di temui dan mudah dalam perawatan.
Tabel 5.4.1 Material
Kebutuhan Material
Dinding Bata Hebel
Lantai Kamar :
Kayu
Lobby / ruangan besar:
Marmer
Ruang penunjang :
Keramik
Kusen Jendela:
Alumunium
Pintu:
Kayu
Pintu wc:
Pvc
Plafond Gypsum
Atap Penunjang servis:
Atap datar (beton)
Penutup ruangan tertentu:
Alumunium composit
V.2.6 Konsep Perencanaan dan Perancangan Penghawaan Alami
• Konsep Penghawaan Alami
Seperti halnya pencahayaan, pengudaraan juga menerapkan
alami dan buatan. Penghawaan alami membantu pertukaran udara
92
yang membantu dalam menjaga kelembaban dan juga
meminimalkan energy yang dibutuhkan untuk pengudaraan.
Daerah tropis dengan kecepatan angin yang rendah dan angin
yang terus berubah-ubah yang perlu dilakukan adalah menjaga
anginya terus menerus mengalir. Agar anginnya terus mengalir
maka massa bangunan harus merespon terhadap arah dominan
datangnya anginnya. Selain itu hal yang bisa diterapkan adalah
penghawaan secara cross ventilation. Cross ventilation dilakukan
baik secara makro (bangunan) maupun secara mikro (unit-unit
hunian). Unit-unit berkapasitas 1-5 orang bisa menggunakan ac
central karena fungsinya lebih ditujukan untuk komersil.
Untuk menjaga kecepatan udara pada lantai tinggi maka
akan digunakan beberapa pemecah angin, antara lain selubung
ganda, vertical landscaping, dan double system (kaca naco dan
jendela kaca).
Gambar 5.2.4 Ruangan Penghawaan alami
Sumber: Dokumentasi Pribadi
93
Rata-rata kecepatan angin pada bentukan kotak ruangan ini
adalah 2.53m/s. Pada ruangan yang berbentuk persegi terdapat 6
titik yang kecepatan anginnya kurang dari 0.2m/s sehingga tidak
capai titik kenyamanan yang ideal. Dapat disimpulkan bahwa
penggunaan bentuk ruangan persegi dapat menghemat
penggunaan pada lahan di tapak serta merupakan bentuk yang
paling effisien dari segi penghawaan serta system strukturnya
Gambar 5.2.5 floor plan unit studio
Sumber: Dokumentasi Pribadi
94
Gambar 5.2.6 Floor plan 1 bedroom unit
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 5.2.7 Floor plan 2 bedroom unit
Sumber: Dokumentasi Pribadi
95
Gambar 5.2.8 Floor plan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
V.4 Konsep Pencahayaan
Kombinasi sistem pencahayaan buatan dan alami dengan
mengikuti iklim di Jakarta. Matahari bersinar cukup lama oleh
karena itu bisa memanfaatkan potensi cahaya matahari namun
perlu diantisipasi ketidaknyamanan yang dihasilkan oleh panas
matahari.
Jarak antara massa bangunan dapat mengurangi kesan rapat
saat berjalan di koridor. Dengan penggunaan double loaded maka
cahaya matahari siang sulit masuk menerangi koridor sehingga
dapat di buat skylight pada atap bangunan agar penerangan buatan
bisa diminimalkan. Dengan adanya permainan ketinggian massa
bangunan maka bisa memanfaatkan pemantulan cahaya dari
massa bangunan di depannya.
96
V.5 Konsep Facade bangunan
Gambar 5.2.9 Skema Facade double skin
Sumber: http://www.theislingtonestate.com/SOA-present.htm
Double skin facade yang di aplikasikan pada bangunan
apartment mempunyai tujuan mengurangi radiasi matahari yang
masuk tetapi memaksimalkan cahaya matahari yang masuk ke
dalam bangunan. Double skin facade pada bangunan ini
mempunyai jarak antara kaca utama dengan kaca double skin luar
dengan jarak yang berbeda pada tiap lantai untuk menjaga
keseimbangan bentuk, lalu dengan tujuan untuk memudahkan
angin memasuki lorong angin tersebut, angin ini berguna untuk
membawa radiasi yang berada pada kaca paling luar bersama angin
agar mencegah radiasi sampai pada kaca utama pada kamar hunian
apartment.
97
Gambar 5.2.9 Konsep Facade double skin
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Dengan menggunakan kaca ini sebagai double skin
merupakan system di mana two "skins", 2 layar glass yang
terpisahkan agar udara dapat mengalir diantaranya yang terlihat
pada gambar 5.2.9 diatas. Bahan kaca yang digunakan untuk
double skin facade ini adalah EPD(EVA) FILM untuk Laminating
Smart Glass, Privacy Glass, Switchable Glass, Touching Green.
Dari dalam dapat melihat keluar sedangkan dari luar tidak dapat
melihat ke dalam, sehingga kaca tersebut bersifat privacy glass
V.6 Konsep Sistem Utilitas
• Penghawaan
Terdiri dari 2 jenis yaitu penghawaan buatan dengan
menggunakan AC dan penghawaan alami berupa udara dari
lingkungan luar yang langsung masuk ke dalam ruangan.
98
• Penyediaan air bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM dengan pendistribusian
di bantu oleh tangki dan pompa.
• Pengolahan dan pembuangan limbah
Pengolahan dan pembuangan limbah memakai sistem umum
yang di gunakan pada bangunan tinggi.
• Keamanan kebakaran
Ada beberapa cara dalam antisipasi dan keamanan jika terjadi
kebakaran yaitu pemadaman api menggunakan hydrant dan
sprinkle, serta tangga kebakaran sebagai akses penyelamatan
untuk penghuni.
• Penyediaan listrik
Sumber listrik berasal dari PLN dengan tambahan set
generator.
• Penangkal petir
Penangkal petir menggunakan sistem Thomas yang umum dan
aman bagi bangunan tinggi.
• Pembuangan sampah
Pembuangan sampah memakai sistem shaft dengan tempat
penampungan sampah sementara pada lantai dasar.
• Sistem pengamanan
Untuk keamanan pada bangunan di pasang CCTV, alarm
pencurian dan metal detector. Sedangkan bagi keamanan
kamar menggunakan sistem deteksi kartu.
Recommended