View
131
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 1/24
1
Operasionalisasi Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi
di PT. Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional RE)
Makalah Untuk Melengkapi Tugas Akhir Mata Kuliah
Manajemen Strategik yang Dibina oleh Bpk Syihabudhin
Oleh:
Sri Ayu Risna Dewi (309413418267)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Desember, 2011
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 2/24
2
RINGKASAN
Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin
memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan
kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan visi, misi
dan tujuan perusahaan. Dalam perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global
akan mempengaruhi tiga hal tersebut: Visi, Misi, dan Tujuan perusahan.
1. Visi Organisasi
Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang
akan datang.
2. Misi Organisasi
Misi organisasi merupakan pernyataan luas dan kekal mengenai nilai suatu
perusahaan. Misi ini mencakup filosofi dari para pengambil keputusan strategis perusahaan,
menyatakan citra yang ingin di proyeksikan oleh perusahaan, mencerminkan konsep diri
perusahaan, dan mengindikasikan bidang produk atau jasa utama perusahaan, serta kebutuhan
utama konsumen yang berusaha untuk dipenuhi oleh perusahaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan misi perusahaan:
a. Produk atau jasa dasar, pasar primer, teknologi utama
b. Tujuan perusahaan: kelangsungan bisinis pertumbuhan, profitabilitas
Tujuan adalah pernyataan tentang apa yang akan dituju dalam periode tertentu,
bisa tahunan (jangka pendek/biasanya disebut sasaran), bisa lima tahunan (jangka
panjang).
c. Filosofi perusahaan
d. Citra perusahaan
e. Konsep diri perusahaan
f. Tren terbaru dalam komponen-komponen misi
Tiga masalah penting dalam perencanaan strategis bagi organisasi yang menjadi
bagian integral dalam perumusan dan revisi pernyataan misi.
(1) Pelanggan;
(2) Kualitas;
(3) Pernyataan visi.
Yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan strategis adalah Dewan
Komisaris. Sebagian besar organisasi memiliki beberapa tingkatan pengambil keputusan
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 3/24
3
strategis. Umumnya, semakin besar suatu perusahaan, semakin banyak tingkatan yang ada.
Manajer strategis pada tingkatan yang tertinggi bertanggung jawab atas keputusan yang
mempengaruhi seluruh perusahaan, membuat komitmen atas perusahaan dan sumber dayanya
untuk periode waktu paling lama, serta menyatakan sistem nilai perusahaan. Dengan kata
lain, kelompok manajer strategis bertanggung jawab mengawasi pencipataan dan pencapaian
misi perusahaan.
Diantara tanggung jawab dewan komisaris antara lain:
a. Menetapkan dan memperbaiki misi perusahaan.
b. Memilih eksekutif puncak perusahaan, yang dikepalai oleh CEO.
c. Menetapkan besaran kompensasi dari eksekutif puncak, termasuk besarnya gaji dan
bonus.
d. Menetapkan jumlah dan waktu pembayaran dividen kepada pemegang saham.
e. Menetapkan kebijakan umum perusahaan atas masalah-masalah seperti hubungan
tenaga kerja-manajemen, lini produk atau jasa dari bisnis, dan paket kompensasi
karyawan.
f. Menetapkan tujuan perusahaan dan memberikan otorisasi kepada manajer untuk
melaksanakan strategi jangka panjang yang telah disepakati oleh eksekutif puncak dan
dewan komisaris.
g. Mengamanatkan ketaatan perusahaan terhadapp aturan hukum dan etik.
Dalam hal penerapannya, dicontohkan pada perusahaan PT. Reasuransi Nasional
Indonesia (Nasional RE) yang didirikan tanggal 22 Agustus 1994, sesuai dengan Akte No.
129 dan 130 yang dibuat oleh Sutjipto, SH Notaris di Jakarta. Ijin operasi diperoleh melalui
Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 27/KMK.17/1995 tanggal 9 Januari 1995.
1. Tujuan Perusahaan:
Tujuan dan kegiatan usaha perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akte
pendiriannya, adalah sebagai berikut:
a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang
reasuransi dalam arti seluas-luasnya.
b. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perseroan menyelenggarakan segala macam
usaha reasuransi.
c. Perseroan dapat pula menjalankan usaha-usaha yang sama dengan bidang usaha
perseroan tersebut pada butir a dan b di atas, secara bersama-sama dengan
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 4/24
4
perusahaan-perusahaan atau badan-badan lain sepanjang usaha-usaha tersebut tidak
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan
dalam anggaran dasar
2. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai perusahaan pada pertengahan tahun 2005 berjumlah 127 orang
ditambah tiga orang direksi.
Disamping itu perusahaan juga memiliki beberapa tenaga ahli lulusan dalam dan
luar negeri yang cukup memadai untuk mengelola bisnis reasuransi.
3. Visi dan Misi Perusahaan
a. Misi: Berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas reasuransi nasional.
b. Visi: Menjadi perusahaan yang tangguh, terpercaya dan terus tumbuh.
4. Dukungan Teknologi Informasi
Sistem informasi pada Nasional RE, yang ada sejak tahun 1996, dibuat dengan
bahasa pemrograman GUPTA dengan memanfaatkan basis data ORACLE. Mulai tahun
2004, mengikuti kebutuhan perusahaan, Nasional RE mengembangkan sistem informasi
dengan bahasa pemrograman Delphi.
5. Produk Perusahaan
a. Produk reasuransi umum yaitu penutupan ulang asuransi: (harta benda, rekayasa,
rangka pesawat, kredit, penjaminan, pengangkutan, rangka kapal, aneka, kendaraan
bermotor, satelit, energy, tanggung gugat, kecelakaan diri).
b. Produk reasuransi jiwa yaitu penutupan ulang atas asuransi: (risiko kematian,
kesehatan, dan kecelakaan diri diluar asuransi umum).
6. Divisi Underwriting Facultative
Dalam divisii underwriting facultatatif mempunyai tanggung jawab atau tugas-
tugas yang yang harus dijalankan demi kemajuan perusahaan, ada tugas umum, tugas
pokok, dan tugas tambahan.
7. Strategi Umum Rencana Jangka Panjang Perusahaan
Strategi dasar yang dipakai oleh Nasional RE untuk mencapai sasaran perusahaan
adalah strategi pertumbuhan yang cepat (rapid grow strategy). Strategi ini menekankan
pada pemanfaatan kekuatan internal untuk meraih peluang yang dapat menunjang
perusahaan untuk tumbuh lebih cepat. Strategi tersebut diterapkan pada setiap fungsi-
fungsi perusahaan yaitu pada Bidang Operasional; Bidang Keuangan, Akuntansi dan
Investasi; Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia; Bidang Perencnaan dan
Pengembangan; Bidang Teknologi Informasi; dan Bidang Pengawasan.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 5/24
5
8. Program Kerja Rencana Jangka Panjang 2001-2005.
Pada program kerja rencana jangka panjang 2001-2005, juga diterapkan pada
Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Bidang Teknologi Informasi, dan Bidang
Pengawasan. Yang pada masing-masing devisi mempunyai tugas yang telah
direncanakan sebelumnya.
Analisis Perusahaan
Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional
RE) telah menyusun perencanaan bisnis dimana di dalamnya diterapkan visi dan misi
perusahaan, yang merupakan pernyataan tujuan jangka panjang perusahaan, termasuk strategi
yang akan digunakan untuk berkompetisi. Visi ini merupakan pernyataan keinginan
perusahaan untuk menjadi apa di masa yang akan datang.
Factor penentu keberhasilan PT Reasuransi Nasional Indonesia adalah:
(a) Customer Satisfaction; (b) Solvency; (c) Effisiency; (d) Sumber Daya Manusia
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 6/24
6
BAB I
KAJIAN TEORI
1.1 VISI ORGANISASI
Menurut DR.A.B.Susanto dalam bukunya yang berjudul Visi dan Misi, visi adalah
sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang harus dimiliki organisasi
sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.
Sedangkan, menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di
masa depan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan
kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Visi Organisasi Diharapkan Dapat Berperan Sebagai :
Arahan Pengembangan Organisasi
Motivator Pengembangan Organisasi
Perwujudan dari Tata Nilai Luhur yang dianut organisasi
Sumber inspirasi bagi anggota organisasi
Visi organisasi menjadi landasan bagi pengembangan iklim kerja yang
transformasional
Kendali psikologik bagi kegiatan organisasi
Penentu “Standard of Exellence”
Menjembatani masa kini dan masa depan
Menciptakan makna bagi anggota organisasi
Kapan Organisasi Memerlukan Visi Baru Atau Penyegaran Visi ?
Bila ada ketidakjelasan atau kerancuan tentang tujuan atau cita-cita organisasi
Anggota organisasi mengeluh karena kurangnya tantangan dan kegairahan kerja
Organisasi kehilangan posisi persaingan dan daya inovasi
Organisasi “ketinggalan” dalam menanggapi perkembangan lingkungan
Anggota organisasi kehilangan kebanggaan
Anggota organisasi memilih menghindari risiko, tidak berani menerima tanggung
jawab dan hal-hal baru
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 7/24
7
Merasa bahwa organisasi mengalami kemandegan, atau kehilangan momentum untuk
mencapai kemajuan
1.2
MERUMUSKAN MISIMisi organisasi merupakan pernyataan luas dan kekal mengenai nilai suatu
perusahaan. Misi ini mencakup filosofi dari para pengambil keputusan strategis perusahaan,
menyatakan citra yang ingin di proyeksikan oleh perusahaan, mencerminkan konsep diri
perusahaan, dan mengindikasikan bidang produk atau jasa utama perusahaan, serta kebutuhan
utama konsumen yang berusaha untuk dipenuhi oleh perusahaan. Ringkasnya, misi
perusahaan menjelaskan bidang penekanan produk, pasar, dan teknologi perusahaan, serta
dinyatakan sedemikian rupa sehingga mencerminkan nilai dan prioritas dari pengambil
keputusan strategis perusahaan.
Proses mendefinisikan misi perusahaan untuk bisnis tertentu mungkin paling baik
dapat dipahami dengan memikirkan mengenai bisnis tersebut sejak didirikan. Bisnis pada
umumnya dimulai dengan keyakinan, keinginan, aspirasi seorang pengusaha. Misi seorang
pemilik sekaligus manajer tersebutbiasanya didasarkan pada keyakinan dasar berikut:
a. Produk atau jasa perusahaan yang memberikan manfaat paling tidak sesuai dengan
harganya,
b. Produk atau jasa perusahaan dapat memuaskan kebutuhan konsumen dari segmen
pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan secara memadai.
c. Teknologi yang digunakan dalam produksi akan menghasilkan produk atau jasa
yang kompetitif dalam segi biaya maupun kualitas.
d. Dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, perusahan tersebut tidak hanya dapat
bertahan melainkan juga akan tumbuh dan mengahsilkan laba.
e. Filosofi manajemen perusahaan akan menghasilkan citra public yang
menguntungkan serta menyediakan manfaat keuangan dan psikologi bagi mereka
yang bersedia menginvestasikan tenaga dan uangnya untuk membantu perusahaan
meraih keberhasilan.
f. Konsep diri pengusaha mengenai bisnis tersebut dapat dikomunikasikan kepada dan
diadopsi oleh para karyawan dan pemegang saham.
Beberapa hal yang harus diperhatikan, dipahami, dan diterima oleh semua pihak
dalam menentukan misi demi keberhasilan suatu organisasi:
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 8/24
8
1.2.1 Produk atau Jasa Dasar; Pasar Primer; Teknologi Utama
Tiga komponen yang harus terdapat dalam pernyataan misi adalah spesifikasi
mengenai produk atau jasa dasar, pasar primer dan teknologi utama untuk produksi atau
distribusi. Salah satu contoh dari ketiga komponen ini ditemukan dalam rencana bisnis ITT
Barton, salah satu devisi ITT. Di bawah judul misi bisnis dan bidang yang dilayani, disajikan
informasi berikut:
Misi unit adalah melayani industry dan pemerintah dengan instrument berkualitas
yang digunakan untuk pengukuran utama, analisis, dan pengendalian local atau
arus, tingkat, tekanan, temperature, dan sifat-sifat cairan. Instrumen-instrumen ini
mencakup meteran arus, alat pembaca elektronik, indikator, perekam, pengubah,
sistem pengatur cairan, instrument analisis seperti titrator, integrator, controller,
transmitter , dan berbagai instrumen lain untuk pengukuran sifat-sifat cairan
(kepekatan, viskositas, dan daya tarik) yang digunakan untuk memproses
pendeteksian variabel, pengumpulan data. Pengendalian, dan transmisi. Misi unit
ini mencakup pengendalian dasar tertutup dan alat tampilan, yang terbukti
ekonomis, tetapi tidak mencakup instrumentasi ruang kendali snetral yang luas,
desain sistem, dan tanggung jawab utama.
Target pasar yang dilayani mencakup instrumentasi untuk produksi minyak
dan gas, transportasi gas, pemrosesan bahan kimia dan petrokimia, cryogenic,
pembangkit listrik, pesawat luar angkasa, pemerintah, dan angkatan laut, serta
produsen instrument dan peralatan lainnya.
Sering kali, pernyataan public yang paling banyak dijadikan acuan dari produk dan
pasar perusahaan yang terpilih dalam bentuk “silver bullet” pada pernyataan misi.
Dalam misi organisasi atau perusahaan juga penting untuk menyatakan teknologi apa
yang relevan dan akan digunakan dalam menyelenggarakan berbagai proses dalam organisasi
seperti misalnya dalam proses produksi, proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan
proses pengolahan informasi. Dalam proses produksi, misalnya dalam misi dinyatakan bahwa
demi peningkatan efisiensi kerja dan mutu poduk yang dihasilkan organisasi akan
memanfaatkan perkembangan yang telah terjadi dalam bidang teknologi, seperti robotisasi.
Akan tetapi, dalam pernyataannya tentang pemanfaatan teknologi itu, harus pula terganbar
kebijaksanaan organisasi tentang penanganan dampak pemanfaatan teknologi (Sondang P.
Siagian, 2008:50).
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 9/24
9
1.2.2 Tujuan Perusahaan: Kelangsungan Bisnis; Pertumbuhan; Profitabilitas
Terdapat tiga tujuan ekonomis yang memandu arah strategis dari hampir semua
organisasi bisnis. Baik menyatakan secara eksplisit mengenai sasaran-sasaran ini maupun
tidak, pernyataan misi mencerminkan maksud perusahaan untuk memastikan kelangsungan
hidup melalui pertumbuhan dan profitabilatas.
Suatu perusahaan yang tidak dapat bertahan, tidak akan mampu memenuhi tujuan dari
para pemangku kepentingannya. Sayangnya, sasaran untuk kelangsungan bisnis, seperti juga
sasaran pertumbuhan serta profitabilitas, sering kali dianggap sebagai criteria utama dalam
pengambilan keputusan strategis. Ketika hal ini terjadi, perusahaan mungkin berfokus pada
sasaran jangka pendek dengan mengorbankan sasaran jangka panjang. Keinginan terhadap
solusi yang cepat atau jalan keluar yang mudah dapat menggantikan penilaian mengenai
dampak jangka panjang. Terlalu sering, tindakan tersebut menghasilkan kegagalan ekonomis
jangka pendek karena kurangnya sinergi sumber daya dan praktik bisnis yang baik.
Profitabilitas merupakan tujuan yang tetap dari suatu organisasi bisnis. Tanpa
memerhatikan bagaimana laba diukur atau didefinisikan, laba jangka panjang
merupakanindikasi yang paling jelas dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi klaim
serta keinginan utama dari karyawan dan pemegang saham. Jelas sekali bahwa membuat
keputusan dengan mendasarkan pada laba jangka pendek dapat mengarah pada
ketidakmampuan untuk melihat jangka panjang secara strategis. Mengabaikan keinginan
konsumen, pemasok, kreditor, ahli lingkungan, dan badan pengatur mungkin dapat
mengahasilkan laba dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, konsekuensi
keuangannya dapat mengganggu.
Pertumbuhan suatu perusahaan sangat terikat dengan kelangsungan bisnis serta
profitabilitasnya. Pertumbuhan dalam pelayanan pasar, keberagaman produk yang
ditawarkan, dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa, sering kali
mengarah pada peningkatan pada kemampuan perusahaan dalam bersaing.
1.2.3 Filosofi Perusahaan
Filosofi perusahaan sering disebut dengan kredo perusahaan (company creed ),
biasanya menyertai atau muncul dalam pernyataan misi. Kredo perusahaan mencerminkan
suatu keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas filosofi dasar yang menjadi komitmen para
pengambil keputusan strategis dalam mengelola perusahaan.
Dalam bidang pemasaran dan pelayanan pada konsumen, misalnya filsafat perusahaan
dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk seperti:
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 10/24
10
a. Penekanan bahwa seluruh komponen organisasi dan para karyawannya harus
berorientasi kepada para konsumen.
b. Bahwa perusahaan akan menerapkan konsep pemasaran yang antara lain didasarkan
pada kecenderungan yang terjadi di pasar dan menyesuaikan proses produksi dengan
tuntutan pasar dan selera konsumen yang selalu berubah-ubah.
c. Bahwa perusahaan akan berupaya sekuat tenaga untuk menyediakan produk bermutu
tinggi secara berkesinambungan dengan harga yang wajar disertai dengan pelayanan
yang ramah, efisien, dan mencerminkan pentingnya para konsumen di mata perusahaan.
d. Perusahaan akan berupaya agar tempat terjadinya interaksi antara para karyawan dan
para konsumen nyaman, bersih, asri, dan ditata rapi sehingga menyenangkan dan
menarik bagi para konsumen tanpa membedakan status social, kedudukan dan
kemampuan financial para pelanggan (Sondang P. Siagian, 2008:52).
1.2.4 Citra Publik
Calon pelanggan maupun pelanggan saat ini meyakini adanya kualitas tertentu pada
bisnis tertentu. Citra produk yang negative sering kali memaksa perusahaan untuk
menekankan kembali aspek yang menguntukan dari misinya. Misalnya, untuk menanggapi
tern opini public yang mengganggu, Dow Chemical melakukan kampanye promosi agresif
untuk membuktikan kredibilitasnya, terutama diantara para karyawan serta masyarakat yang
tinggal dan bekerja di komunitas pabrik.
Perusahaan jarang menanggapi pertanyaan mengenai citra publiknya. Meskipun
sering kali gejolak public membuat perlunya diberikan perhatian yang lebih pada pertanyaan
tersebut, seharusnya perusahaan tetap memikirkan citra publiknya meskipun tidak ada
gejolak semacam itu.
Jati diri yang dimantapkan secara internal tidak semata-mata dimaksudkan untuk
menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggan dalam diri para anggota organisasi. Jati diri
tersebut harus pula diproyeksikan ke masyarakat luas. Hal ini sangat penting karena seperti
dimaklumi suatu perusahaan atau organisasi akan mampu mempertahankan eksistensi dan
meningkatkan kemampuannya untuk bertumbuh dan berkembang apabila perusahaan tersebut
mampu memperoleh dan mempertahankan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan.
Memperoleh dan mempertahankan kepercayaan tersebut bukanlah hal yang mudah dan pasti
tidak “dating dengan sendirinya”. Seluruh kegiatan organisasional berkaitan erat dengan ada
tidaknya kepercayaan tersebut (Sondang P. Siagian, 2008:56).
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 11/24
11
1.2.5 Konsep Diri Perusahaan
Penentu keberhasilan suatu perusahaan adalah sejauh mana perusahaan tersebut dapat
berelasi secara fungsional dengan lingkungan eksternalnya. Untuk memperoleh posisi yang
layak dalam situasi yang kompetitif, perusahaan harus secara realistis mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan kompetitifnya.
Baik individu maupun perusahaan memiliki kebutuhan yang mendesak untuk
mengenal dirinya sendiri. Kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang dinamis dan
sangat kompetitif akan menjadi sangat terbatas jika mereka tidak memahamipengaruh mereka
bagi pihak lain atau sebaliknya.
Akibatnya, pada beberapa kasus, perusahaan memiliki kepribadiannya sendiri.
Sebagian besar perilaku di perusahaan berbasis organisasi. Hal ini berarti suatu perusahaan
bertindak atas nama anggotanya dengan cara yang berbeda dari interaksi individual. Dengan
demikian, perusahaan merupakan entitas yang kepribadiannya lebih penting dibangding
kepribadian anggotanya. Oleh karena itu, perusahaan dapat menetapkan parameter
pengambilan keputusan berdasarkan tujuan yang terpisah dan berbeda dari tujuan para
anggotanya.
Umumnya, deskripsi konsep diri perusahaan tidak dengan sendirinya muncul dalam
pernyataan misi. Namun, pernyataan misi sering kali memberikan kesan yang kuat mengenai
konsep diri perusahaan. Misalnya saja, para manajer lingkungan hidup, kesehatan, dan
keselamatan ARCO sangat tegas dalam menekankan posisi perusahaan mengenai kinerja
keselamatan dan lingkungan hidaup sebagai bagian dari pernyataan misi perusahaan.
Pentingnya pemantapan jati diri perusahaan agar mendarah daging dalam kehidupan
organisasional para anggotanya terlibat dengan lebih jelas apabila diperhatikan bahwa:
a. Jati diri perusahaan pada persepsi manajemen tentang cara berbagai pihak di
lingkungan eksternal memberikan reaksi terhadap keberadaan perusahaan yang
bersangkutan.
b. Jati diri perusahaan berperan penting dalam memberikan arah tentang cara para anggota
perusahaan berperilaku, seperti halnya dalam berinteraksi secara internal dengan
sesama anggota organisasi, dalam berhubungan dengan berbagai pihak yang
berkepentingan yang berada di luar organisasi serta dalam memberikan pelayanan
kepada para pelanggan atau nasabah.
c. Mantap tidaknya pengenalan jati diri perusahaan dikalangan para anggoatnya sangat
menentukan penilaian orang lain tentang perusahaan tersebut.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 12/24
12
d. Jati diri perusahaan perlu terus menerus dikomunikasikan kepada semua anggota
perusahaan dan kepada berbagai pihak lain.
1.2.6 Tren Terbaru dalam Komponen-komponen Misi
Tiga masalah penting dalam perencanaan strategis bagi organisasi yang menjadi
bagian integral dalam perumusan dan revisi pernyataan misi.
1. Pelanggan
“Pelanggan adalah prioritas utama kami”, merupakan slogan yang sebagian
besar diklaim oleh sebagian besar perusahaan di AS dan di luar negeri. Bagi
perusahaan-perusahaan besar masalah terbesar perusahaan adalah kepuasan
pelanggan.
Berfokus pada kepuasan pelanggan menyebabkan manajer menyadari
pentingnya memberikan layanan pada pelanggan yang berkualitas. Inisiatif layanan
pelanggan yang kuat telah membuat beberapa perusahaan memperoleh keunggulan
kompetitif di pasar. Dengan demikian banyak perusahaan telah menjadikan inisiatif
layanan pelanggan sebagai komponen inti dari misi perusahaannya.
2. Kualitas
“K ualitas adalah nomor satu!” merupakan pendapat utama tidak hanya bagi
Ford Motor Corporation, melainkan juga beberapa perusahaan AS yang sedang
berkembang.
3. Pernyataan visi
Apabila pernyataan misi menyatakan jawaban atas pertanyaan “Bisnis yang
kita jalankan?” pernyataan visi (vision statement) perusahaan sering kali dirancang
untuk menyatakan aspirasi dari kepemimpinan eksekutif. Pernyataan visi menyajikan
maksud strategis perusahaan yang memfokuskan energy dan sumber daya perusahaan
pada pencapaian masa depan yang diinginkan. Namun pada praktiknya, pernyataan
visi dan misi sering kali digabungkan menjadi satu. Jika dipisah, pernyataan visi
sering kali berupa satu kalimat tunggal yang didesain mudah diingat.
Visi seringkali dinyatakan sebagai cara unik untuk menggabungkan pengaruh
kompetitif dengan cara yang mengarahkan suatu perusahaan untuk menganut strategi
yang revolusioner.
Pernyataan misi dan visi harus mencakup pernyataan rinci mengenai nilai dan
pandangan perusahaan terhadap peran emosi, gaya dan konsep manajemen,
karakteristik karyawan teladan, pentingnya akan sikap positif, tanggung jawab
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 13/24
13
terhadap karyawan, nilai dari budaya yang unggul, pencapaian sasaran perusahaan,
sifat dari organisasi penjualan.
1.3 DEWAN KOMISARIS
Siapa yang bertanggung jawab menetapkan misi perusahaan? Siapa yang bertanggung
jawab membeli dan mengalokasikan sumber daya sehingga perusahaan dapat
mengembangkan dan mengimplementasikan suatu rencana strategis secara seksama? Siapa
yang bertanggung jawab memantau keberhasilan perusahaan dalam pasar yang kompetitif
guna menentukan apakah rencana yang dibuat sudah dirancang dan dilaksanakan dengan
baik? Jawaban atas semua pertanyaan tersebut adalah para pembuat keputusan strategis.
Sebagian besar organisasi memiliki beberapa tingkatan pengambil keputusan strategis.
Umumnya, semakin besar suatu perusahaan, semakin banyak tingkatan yang ada. Manajer
strategis pada tingkatan yang tertinggi bertanggung jawab atas keputusan yang
mempengaruhi seluruh perusahaan, membuat komitmen atas perusahaan dan sumber dayanya
untuk periode waktu paling lam, serta menyatakan sistem nilai perusahaan. Dengan kata lain,
kelompok manajer strategis bertanggung jawab mengawasi pencipataan dan pencapaian misi
perusahaan. Istilah yang menggambarkan kelompok ini adalah Dewan Komisaris (broad of
directors).
Dalam pengawasi manajemen suatu perusahaan, dewan komisaris beroperasi sebagai
perwakilan pemegang saham perusahaan. Dipilih oleh para pemegang saham, dewan
komisaris memiliki tanggung jawab utama sebagai berikut:
h. Menetapkan dan memperbaiki misi perusahaan.
i. Memilih eksekutif puncak perusahaan, yang dikepalai oleh CEO.
j. Menetapkan besaran kompensasi dari eksekutif puncak, termasuk besarnya gaji
dan bonus.
k. Menetapkan jumlah dan waktu pembayaran dividen kepada pemegang saham.
l. Menetapkan kebijakan umum perusahaan atas masalah-masalah seperti hubungan
tenaga kerja-manajemen, lini produk atau jasa dari bisnis, dan paket kompensasi
karyawan.
m. Menetapkan tujuan perusahaan dan memberikan otorisasi kepada manajer untuk
melaksanakan strategi jangka panjang yang telah disepakati oleh eksekutif
puncak dan dewan komisaris.
n. Mengamanatkan ketaatan perusahaan terhadapp aturan hukum dan etika.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 14/24
14
Dalam lingkungan bisnis saat ini, dewan komisaris menerima tantangan dari
pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya untuk berperan aktif menetapkan
inisiatif strategi dari perusahaan yang mereka layani.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 15/24
15
BAB II
KAJIAN EMPIRIS
PT. Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional RE) didirikan tanggal 22 Agustus 1994,
sesuai dengan Akte No. 129 dan 130 yang dibuat oleh Sutjipto, SH Notaris di Jakarta. Ijin
operasi diperoleh melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 27/KMK.17/1995
tanggal 9 Januari 1995.
“Dilihat secara legal sesuai Akte Notaris tersebut di atas, usia Nasional Re masih
relative muda, namun secara operasional perusahaan telah beroperasi sejak tahun 1973
sebagai suatu unit kerja tersendiri yaitu Divisi Reasuransi Kerugian PT ASKRINDO.
Pemisahaan unit kerja ini dalam suatu entitas tersendiri pada tahun 1994 disebabkan adanya
Undang-Undang No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian. Undang-undang tersebut
dalam salah satu ketentuannya mengatur bahwa perusahaan asuransi tidak boleh menjalankan
kegiatan sekaligus sebagai perusahaan reasuransi. Oleh karena itulah pada tanggal 22
Agustus 1994 PT Reasuransi Nasional Indonesia didirikan sebagai anak perusahaan
ASKRINDO yang bergerak dalam bidang reasuransi kerugian. Pada awal berdirinya,
karyawan Nasional RE sebagian besar berasal dari Divisi Reasuransi Kerugian
ASKRINDO.”
2.1 Tujuan Perusahaan
Tujuan dan kegiatan usaha perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akte pendiriannya,
adalah sebagai berikut:
d. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang
reasuransi dalam arti seluas-luasnya.
e. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perseroan menyelenggarakan segala macam
usaha reasuransi.
f. Perseroan dapat pula menjalankan usaha-usaha yang sama dengan bidang usaha
perseroan tersebut pada butir a dan b di atas, secara bersama-sama dengan
perusahaan-perusahaan atau badan-badan lain sepanjang usaha-usaha tersebut tidak
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan
dalam anggaran dasar
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 16/24
16
2.2 Sumber Daya manusia
Jumlah pegawai perusahaan pada pertengahan tahun 2005 berjumlah 127 orang ditambah
tiga orang direksi. Dari jumlah tersebut, perusahaan telah memenuhi ketentuan
perundang-undangan mengenai kualifikasi tenaga ahli asuransi yang harus dimiliki.
Disamping itu perusahaan juga memiliki beberapa tenaga ahli lulusan dalam dan luar
negeri yang cukup memadai untuk mengelola bisnis reasuransi.
Dari gambaran kekuatan SDM Nasional RE ditampilkan pada table II-1, 22% pegawai
Nasional RE memiliki gelar profesi dari kursus-kursus asuransi. Jumlah pegawai di Divisi
Facultive saat ini adalah 20 orang (16%)
Table II-1: persentase jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan
Jenjang
pendidikan
Jumlah persentase
S2 8 6%
S1 70 55%
D3 19 15%
SMA 1 1%
SLTA 27 21%
SMP 1 1%
Table II-2: persentase jumlah pegawai berdasarkan pendidikan profesi (Asuransi/Reasuransi)
Pendidikan profesi Persentase
Ya 22%
Tidak 78%
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
Nasional RE dalam menjalankan bisnis perusahaan memutuskan untuk memperbaharui
visi dan misinya sejak tahun 2005 sebagai berikut:
a. Misi: Berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas reasuransi nasional.
b. Visi: Menjadi perusahaan yang tangguh, terpercaya dan terus tumbuh.
2.4 Dukungan Teknologi Informasi
System informasi pada Nasional RE, yang ada sejak tahun 1996, dibuat dengan bahasapemrograman GUPTA dengan memanfaatkan basis data ORACLE. Mulai tahun 2004,
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 17/24
17
mengikuti kebutuhan perusahaan, Nasional RE mengembangkan sistem informasi dengan
bahasa pemrograman Delphi. Pengembangan tersebut masih berjalan sampai dengan saat
ini dimana system yang baru diuji cobakan dan digunakan secara parallel dengan system
yang lama sampai semua modul baru siap. Strategi yang diambil untuk menyikapi
perkembangan globalisasi dan kebutuhan komunikasi maya adalah Nasional RE telah
memiliki situs perusahaan sejak tahun 2004 serta penggunaan email perusahaan untuk
kebutuhan bisnis.
2.5 Produk Perusahaan
Produk reasuransi yang dikelola Nasional RE sejak tahun 1994 adalah:
a. Produk reasuransi umum yaitu penutupan ulang asuransi:
1. Harta benda (Fire)
2. Rekayasa (Engineering)
3. Rangka pesawat (Aviation)
4. Kredit
5. Penjaminan (Bonding)
6. Pengangkutan (marine Cargo)
7. Rangka kapal (Marine Hull)
8. Aneka (Miscellaneous)
9. Kendaraan bermotor
10. Satelit
11. Energy
12. Tanggung gugat (Liability)
13. Kecelakaan diri (personal accident)
b. Produk reasuransi jiwa yaitu penutupan ulang atas asuransi.
14. Risiko kematian (Term Insurance)
15. Kesehatan
16. Kecelakaan diri diluar asuransi umum.
2.6 Divisi Underwriting facultative
2.6.1 Tugas Umum
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran divisi underwriting facultative.
2. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif sumber daya
manusia dan peralatan untuk kebutuhan divisi underwriting facultative.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 18/24
18
3. Memimpin, memotivasi, membina dan mengembangkan bawahan di
lingkungan kerja divisi underwriting facultative.
4. Mengusahakan kelancaran pelaksanaan kerja serta melakukan pengamanan,
pemanfaatan dan pengembangan sumber daya manusia dan peralatan
kerja/sarana fisik di lingkungan divisi underwriting facultative.
5. Memelihara, menilai dan memberikan saran penyempurnaan terhadap
system/prosedur/tata kerja di lingkungan divisi underwriting facultative.
6. Menjalin kerjasama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan perusahaan.
7. Membina hubungan baik dengan instansi luar yang berhubungan dengan
divisi underwriting facultative.
8. Mengawasi penyelenggaraan administrasi dan kearsipan divisi underwriting
facultative sesuai ketentuan yang ditetapkan.
9. Menyelenggarakan evaluasi terhadap system informasi manajemen divisi
underwriting facultative sesuai pedoman yang ditetapkan.
2.6.2 Tugas Pokok
1. Mengusahakan tercapainya pendekatan premi reasuransi facultative, baik
menyangkut usaha dari dalam maupun luar negeri, dengan memperhatikan
anggaran dan kebijakan akseptasi yang ditetapkan.
2. Membina hubungan baik dengan perusahaan asurransi, broker reasuransi dan
reasuransi professional untuk kepentingan tugas operasional dan pemasaran
bidang reasuransi fakultatif.
3. Merundingkan dan mengambil keputusan atas kerjasama reasuransi fakultatif
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4. Meneliti rekomendasi bawahan mengenai akseptasi/penolakan atas penawaran
reasuransi fakultatif.
5. Melayani secara teknis perusahaan asuransi khususnya dan industry
perasuransian pada umumnya.
2.6.3 Tugas Periodik
1. Membuat dan menyampaikan laporan tertulis hasil produksi fakultatif kepada
manajemen serta laporan lainnya.
2. Memonitor hasil produksi/realisasi terhadap anggarannya.
2.6.4 Tugas Tambahan
1. Bersama-sama dengan direktur operasi membuat /menetapkan pola
operasional bidang reasuransi fakultatif.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 19/24
19
2. Menyelenggarakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh atasan
2.7 Strategi Umum Rencana Jangka Panjang Perusahaan
Strategi dasar yang dipakai oleh Nasional RE untuk mencapai sasaran perusahaan
adalah strategi pertumbuhan yang cepat (rapid grow strategy). Strategi ini menekankan pada
pemanfaatan kekuatan internal untuk meraih peluang yang dapat menunjang perusahaan
untuk tumbuh lebih cepat. Untuk itu maka strategi yang ditetapkan pada Rencana Jangka
Panjang 2001-2005 adalah memperbesar usaha untuk memperluas pasar dan
mengembangkan produk dengan menangkap peluang yang ada, termasuk produk-produk
yang bersinergi dengan bisnis perusahaan induk.
Beberapa strategi fungsional yang digunakan perusahaan:
a. Bidang Operasional
1. Pengembangan produk-produk Nasional RE yang belum pernah dilaksanakan
(new product )
2. Pengembangan pasar-pasar yang belum pernah dimasuki oleh Nasioanl RE
selama ini (new markets)
3. Penguatan corporate image yang positif yang menjamin customer retention.
b. Bidang Keuangan, Akuntansi dan Investasi1. Mengembangkan system komunikasi interaktif antar unit kerja dan fungsi-
fungsi organisasi dalam aspek akuntansi dan manajemen keuangan.
2. Optimalisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan, dan mengupayakan
efisiensi biaya.
c. Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1. Penguatan system dan mekanisme organisasi yang komunikatif dan interaksi
antar unit kerja dan fungsi-fungsi organisasi.
2. Pengembangan keahlian, wawasan, dan manajerial karyawan secara
tersetruktur.
3. Peningkatan disiplin, gairah kerja, kerja sama, komitmen, dan kesejahteraan
karyawan untuk mendukung daya saing.
d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan
1. Peningkatan komunikasi, kerja sama, dan koordinasi antar unit kerja serta
fungsi-fungsi organisasi secara horizontal, vertical maupun diagonal yang
menjamin terciptanya budaya positif dalam perencanaan dan pengembangan.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 20/24
20
2. Peningkatan kemampuan teknis dan analisis dalam perencanaan dan
pengembangan yang memadai dalam rangka mendukung kebutuhan
perusahaan di segala bidang.
e. Bidang Teknologi Informasi
1. Pemutakhiran teknologi informasi yang mampu mempercepat pelayanan
operas dan pengambilan keputusan.
2. Peningkatan kapabilitas dan kapasitas sarana dan prasarana system informasi
untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan mitra usaha di masa depan.
f. Bidang Pengawasan
Penguatan dan sosialisasi system dan mekanisme pemeriksaan sebagai alat
pengendalian strategis perusahaan secara terpadu.
2.8 Program kerja Rencana Jangka Panjang 2001-2005
a. Bidang Perencanaan dan Pengambangan
1. Mengembangkan system informasi yang dapat segera memberi masukan
kepada pihak manajemen sebagai respon atas setiap perubahan ekonomi
makro.
2. Melaksanakan penelitian untuk mencari, mengembangkan dan
menyempurnakan system dan prosedur pertanggungan reasuransi.
b. Bidang Teknologi Informasi
Melakukan sosialisasi kepada user dengan melakukan “transfer of knowledge”
mengenai informasi untuk meminimalkan “human error ” dan meningkatkan
kesadaran user terhadap perkembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi.
c. Bidang Pengawasan
Meningkatkan koordinasi dan pembinaan unit-unit kerja melalui komunikasi dua arah.
Sedangkan untuk Divisi Underwriting Facultative perusahaan mencanangkan program
kerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebagai berikut:
1. Mengikutsertakan SDM dalam kegiatan seminar workshop dan berbagai
program pendidikan asuransi.
2. Melakukan kaderisasi melalui sharing knowledge antar personal dalam satu
unit kerja dan atau antar unit kerja secara berkesinambungan.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 21/24
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis perusahaan
Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, PT Reasuransi Nasional Indonesia
(Nasional RE) telah menyusun perencanaan bisnis dimana di dalamnya diterapkan visi dan
misi perusahaan, yang merupakan pernyataan tujuan jangka panjang perusahaan, termasuk
strategi yang akan digunakan untuk berkompetisi. Visi ini merupakan pernyataan keinginan
perusahaan untuk menjadi apa di masa yang akan datang, yaitu:
Misi: Berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas reasuransi nasional.
Visi: Menjadi perusahaan yang tangguh, terpercaya dan terus tumbuh.
Strategi dasar yang dipakai oleh Nasional RE untuk mencapai sasaran perusahaan
adalah strategi pertumbuhan yang cepat (rapid grow strategy). Strategi ini menekankan pada
pemanfaatan kekuatan internal untuk meraih peluang yang dapat menunjang perusahaan
untuk tumbuh lebih cepat dengan memperbesar usaha, untuk memperluas pasar dan
mengembangkan produk dengan menangkap peluang yang ada, termasuk produk-produk
yang bersinergi dengan bisnis perusahaan induk.
Faktor penentu keberhasilan (key success factor) merupakan factor yang mutlak
dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Factor penentu keberhasilan PT Reasuransi Nasional Indonesia
adalah:
1. Customer Satisfaction. Seluruh strategi dan kebijakan perusahaan pada dasarnya
ditujukan untuk memberikan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dalam segala
bentuk pelayanan terutama kecepatan dalam melakukan pembayaran klaim akan
membentuk corporate image yang baik bagi perusahaan.
2. Solvency. Bagi perusahaan asuransi/reasuransi solvency merupakan syarat mutlak dalam
melakukan usaha, karena tanpa tingkat solvency yang memadai perusahaan akan sulit
menjalankan kegiatan operasionalnya.
3. Efficiency. Perusahaan harus selalu menjaga tingkat efisiensi yang wajar bagi seluruh
kegiatannya, karena hanya dengan tingkat efisiensi yang tinggi perusahaan dapat terus
berkembang dan mencapai sasaran yang ditetapkan secara efektif.
4. Sumber Daya Manusia. Tenaga kerja yang handal dan berkompetensi harus dimiliki
sebanyak mungkin oleh perusahaan, hal ini sangat penting, karena keberadaannya
akan sangat menunjang pencapaian sasaran perusahaan.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 22/24
22
3.1.1 SWOT Perusahaan
SWOT perusahaan diambil berdasarkan identifikasi oleh pihak perusahaan terhadap
setiap aspek lingkungan usaha, dimana dapat dilihat butir-butir peluang dan ancaman
sebagai berikut:
1. Peluang:
a. Pertumbuhan ekonomi semakin baik
b. Potensi dan pertumbuhan pasar asuransi termasuk asuransi dengan Sistem
Syariah cukup besar.
c. Dukungan Peraturan Perundang-undangan di bidang Asuransi, Otonomi
Daerah, Jasa Konstruksi, dan Peraturan Perundangan lain
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan Proteksi Asuransi.
2. Ancaman:
a. Kemungkinan merger/likuidasi beberapa perusahaan asuransi.
b. Berkurangnya bisnis dsri beberapa perusahaan asuransi yang memiliki
Bargaining Power.
c. Dampak AFTA dan APEC yang menimbulkan persaingan yang ketat.
d. Proteksi retro yang sulit dan mahal.
e. Kecenderungan adanya perang tariff dan persaingan yang tidak sehat.
Pada sisi kekuatan dan kelemahan, pihak perusahaan melakukan analisis kondisi
internal dengan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kekuatan:
a. Likuiditas dan solvabilitas perusahaan masih baik.
b. Team work yang solid dan memiliki integritas dan loyalitas.
c. Dukungan teknologi informasi yang memadai.
d. Corporate image masih baik.
2. Kelemahan:
a. Adanya SDM yang kontra produktif
b. Pemasaran belum optimal
c. Manajemen Risiko atas kelas-kelas bisnis tertentu masih lemah.
d. Pengawasan dan pengendalian internal belum optimal.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 23/24
23
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pada awal pendirian, PT. Reasuransi Nasional RE sudah menetapkan visi, misi dan
tujuan perusahaan. Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, PT Reasuransi Nasional
Indonesia (Nasional RE) telah menyusun perencanaan bisnis dimana di dalamnya diterapkan
visi dan misi perusahaan, yang merupakan pernyataan tujuan jangka panjang perusahaan.
Visi, misi dan tujuan PT. Reasuransi Nasional RE ini tidak hanya untuk kepentingan
perusahaan saja, tetapi semua faktor eksternal dan internal perusahaan. Dalam mencapai
sasaran jangka perusahaan, PT. Reasuransi Nasional RE menggunakan strategi pertumbuhan
yang cepat, yang nantinya akan menekan pada pemanfaatan kekuatan internal perusahaan
untuk meraih peluang yang dapat menunjang perusahaan. strategi inilah yang digunakan pada
setiap divisi-divisi perusahaan
4.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas, maka diharapkan bagi semua perusahaan atau organisasi
yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka
panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu
dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan yang jelas. Perumusan misi
perusahaan dimulai ketika pemilik masih berada dalam tahap sedang merencanakan pendirian
perusahaan.Hal ini, juga harus diimbangi dengan strategi yang tepat dalam penerapannya.
Strategi ini hendaknya merupakan strategi yang berorientasi pada tujuan yaitu dengan
menyamakan persepsi antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.
5/12/2018 Sri Ayu Risna Dewi_309413418267_05 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sri-ayu-risna-dewi30941341826705 24/24
24
DAFTAR PUSTAKA
John A. Pierce II, Richard B. Robinson, Jr. 2009. Manajemen Strategis- Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salamba Empat.
Siagan, P. Sondang. 2008. Manajemen Strategik . Jakarta: Bumi aksara.
Sari, Mustika. 2010. //Manajemen%20Strategik/VISI,%20MISI,%20DAN%20TUJUAN/
ref/pengertian-visi-dan-misi-serta-beberapa_26.html (online). Diakses pada 03
Desember 2011.
PT. Reasuransi Nasional Indonesia. Rencana Jangka Panjang PT Reasuransi Nasional
Indonesia Tahun 2004-2008. Jakarta. 2004.
Reasuransi Nasional Indonesia, http://www.NasionalRE.co.id/teprofi.php (online). Diakses
pada 03 Desember 2011.
Recommended