View
109
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
Studi Analisis Tentang Fitrah Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumiddin
Citation preview
\rlc(\-'\\
STITDI Ar\-Al lSlS TEIV|ANTG FITR-A,H PESERTA DIDrK
DALAM PENI]IDIKAN ISLAM'
(Telaah Terhadap Fitrah dalam pendidikan Islam
N'lcnurut lmam aFGhazali d alam lhya, IJtum al-Din)
SKRIPSI
l)irj0k$tl u t k lltemcnuhi Tugas dan Mclengkapi
Syar:rl ()ona Mempcroleh Celar Sarjana peudidikan lslam (S.pd.l)
' Fakulras larbiy{h
.turulilln Pcndidikan Agama Islarn
NAMA
NIM
Oleh:
: I{IMAM AZWAII
: 29801I
INSTITLTT ISLAM NAIIDLATUL ULAMA (INISNU)
. JEPARA
TAHUN 2006
NOl ,,\ PFIIIBIMBI\'C
Larnpiran .... Iikscmplar
llal Pcnvcrahan Naskah Skripsj
a lJtntantnrwat
Kepada Yti.
Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah
INiSNU Jepara
di Jepara
Drs. H. MUCHTAROM SYUJAK. M.AeNIP t3l 131 B2
n ssalamu'alaikum wr wb
Selelah lnembaca, meneliti dan mengadakan perbaikan
seperlunya, maka dengan ini saya kirimkan naskah skripsi sau<Iara:
Narna : Himam Azwar
NIM : 2980i I
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : STUDI ANALISIS TENTANG FITRAII PESERTA
DIDIK DALAM PENDIDTKAN ISLAM (Telaah
'lerhadap Filrah dalam pendidikan Islam Menuru1 Imam
al-Ghaz^lt dalam llrya' Aum al-Din)
Kemudian saya mohon agar skipsi saudara tersebut dapat
segera dimunaqosahkan.
Demikian semoga menjadi maklum.
Wassalam!'aiaikum wr.wb.
Pernbimbing l,
Jepara,8 Maret 2006
Pembimbing II,
\/'uN_\\.,,-__l
QI!,DARMU'lN. M.Ag.NtP. 150 26t I68
.llniln pcilrnr.ll.lI apa !an! \lrJah orilng lail] beikan kepada kita,
tripi r.rr\rrkaniiili prda drri lrta apa vrL|g ilapat kitit berjkatl urtuk orang lain
rlr
PIi RS EM BAI IAN
Slinpsr tni saya l)crselrbahkaJt kcpalla
I llclehrrn.jrrraku. yailu kelLrarcaku Bapak, lbu, Kakak dan Adik-adikku
I Sirhal)itl,lthabo LlribkLr lanu sclalu ntcnghias cakrarvala hidupku.
.r i',rr, fr.i:r,c rL)i r" rltnu la g tal pcrnah lelali mencari hakikat sebualr
LtIclltlL:t
KATA PONGANT^R
dltr iJ'rig DJiii4l.J 4+f/.rjJ !&.j &lAllJl s. J 4ll r4rll
tilt{ot si+* &J U^rq .$J*,i &
6*#jI dtf r.r.. UJ# .,le p)*dl3 i)-,e.lt
$_r,t4l ! Otqr+l !r..o3 aJl ,,!e3
Segala puji bagi Allah SW'I, Tuhan sekalian alam. Shalawet serta salam
atas junj ungan kita uabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
D€ngan tersusufftya skripsi yang berjudul ..Studi Aialisis Tentang Fitrah
Pes€fta Djdik dalam Pendidikan Islam (Telaah Terhadap Fitrah dalam pendidikan
lslam Menurut imam al-Ghazali dalam lhya' Ulum al-Din),', Wn\rlis
menghaturkan banyak terimakasih kepada:
I jtckk)r INISNL .Jcprra, l]apak Kll MLrharnmad Ahnad Sahal Mahfudh
2. Dekan Fakultas Tarbi],ah INISNTJ Jcpara, Bapak Drs. Darmu,in, M.Ag.
3. Para perrbimbing skripsi, Bapak Drs. Darmu'in, M.Ag dan Drs. Muchtarom
Syujak. M.Ag
4. Segenap Dosen INISNIJ Jepara
5. Segcnap Karr-awan INISNII Jepara
6 llapak clan IbLr ynng rak henli,hclirnla bcrdo.a dan mencurahkan kasih
sayang kepada penulis
7 Semua pihak yang membanlu penulis dalam penyusunan skripsi ini
t_
Penulis berdo'a semoga s€mua amalnya diterima dan diberikan pahala
yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Akhirnva, kritik dan saran yang sjfalnya membangun senantiasa penulis
harapkan demi kesempumaan skripsi ini. Kepada Allah-lah tempat memohon
inayah dan petunjuk. Scmoga skripsi ini bcnnarfaat bagi kaum muslimin dan
meniadi amal shalih penulis di sisi Aljah SWT Amin.
Penulis
Himam Azlvar
vl
A Biografr Al-Chazali
B. Pemikiran Al-Ghazah ...... ....... .
C. Karva-karva Al-Gh azali ... .. ......
D l)esl,ripsr f,itch //a,/ l'ltm,rl,ltttt l5
I]AB I]I PENI)ID]KAN ISLAM DAN FITRAH PESERTA DIDIK
A Pcndidikan Islan .. .... ..........44
l. l)engcrtian Pcndidikan dan Pendidikan Islam ... ................ 44
t6
23
3t
BAB
2.SumberDasarPendidikanIslam........................ . 51
3. Tujuan Pendidikan Islam ... ................ .............. ... ...... 54
4.ProsesPendidikanIslam...........................................59
5. Peserta Didik dalam Pandangan Islam -.. ... ... ... . _. ... ... .. _.,. 68
Fitah Peserla Didik Menuut Al-Gbazali dalam lhy"' ...... .....'12
FITRAH PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN -
ISLAM PERSPEKT]F AL-GHAZAII
Eksistensi Fitrah dalam Pendidikan Islam ... ... ... ... ... ... ... ..... 91
Aplikasi Fitrah dalam Pendidikar lslam ............ ... ... ... ....... 93
1. Sumber Dasar Pendidikan Islam ... ... ... .. 93
2. Tujuan Pendidikan Islam ................... ....................... 94
3. Kurikulum Pendidikan Islam ...... ... ... .. ....... ... ... ...... ... 97
C. Relevansi Pemikiran Al-Ghazali tentang Fitrah -
dalam Pendidikan Islam Dewasa id . .............. .. . ... ...... tD2
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan ... ... .. l0'7
B. Saran-saran ................ 108
C. Penutup ...... ... ... ..... -.. ............ ... ...... t09
DAFTAR PUSTAKA .., ,,,.. 11I
rJAj-rAlt RTWAYATPENDIDTKANPENL'LIS................... ... . II7
B,
IV
B.
{r*',
vllr
l_
uAll I
PtrNDAIII]I,I]AN
I Murthada Muthahhari, [.'itruh. ]akarla: Lentera, 1998, Cet. I, hlm. 20' S. Nasutron, l)eLlLtkttk A.a.\ u:L$ Mangdjar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995,
Cet. l. hlm. 87.
' Nasucldin 'l'haha. lokoh-tokoh I'entJitJikon IslLt di ,lunan,Juya. Jakarra.Muliaftr. 1979, Cct l. |lm .17.
\. l.\1.\R l .t \h.\\(;
lslrlah I-itrah dipcrgunakan untuk manusja sebagaimana halnya
dcnlan nalLrri dan wi tak 1:ituh merupakan bawaan alamiah, ia merupakan
\csrltLr \i r! nrc ckat pada diri rnlnLtsja (bawaan) dan bukan suatu yang
drpcnrlch rrelalLti \)saha (nluktu\uhdli.
I)alan lcori ilmu jiwa lama yang disponsori John Lock€
drkcmukakan bahwa apabila seseorang anak lahir, jiwanya bagaikan kertas
tak bcdulis (/.1,4r1.1/,^a) kertas itu kemudian mendapat isi dari luar.,
llcrl)icara tcntang iilrah, lmam al-Ghazali be.pendapat bahwa
arak yang lahir ke dunia sepcrti selembar keftas putih bersih yang belum
diturlisi dan dibentuk apa- apa dan merupakan amanat dari Allah. Di tangan
ibu bapaknyalah ;iwanya yang suci serupa mutiara dan amat bemilai,
sebelum berukir dan berbentuk itulah dapat dibawa kearah mana saja yang
dikehendakir
Dalam proscs pendidikan islarn terhadap anak, perlu diketahui
seberapa besar seseorang pendidik dapat mempengaruhi fitrall manusiawi
anak torscbut. Schingga proscs pengembanganriya dapat dimaksimalkan,
yang pada akhirnl,ir diarahkan pada pcmbentukan sikap dan kepribadian
anak yang positif, berakhlak mulia, berbudi luhur, serta bertanggungjawab.
Di samping itu keteladanan keluarga dalam membentuk anak-
anaknya sangal penting. Dalam hal ini juga sangat berperan dalam rangka
pengembangan potensi yarrg dimiliki oleh anal sebagairnara yang
diharapkan oleh agama dan bangsanya.
I)alam ken),ataannya tidak semua manusia atau keluarga mampu
untuk mengemban amanat atau tugas yang diberikan oleh Allah. Oleh
karena itu manusie yang dapat menjadi khaly'ih dan dapat m€njaga amanah
hanyirlah mereka yang benar-benar ll1arnpu msuggunakan sifat-si fat ilahiyah
sesuai dengan peranannya. [3agi mereka yang menyimpang dari sifat
iluhnrtlu^rr. dia dipandang tidak malnpu iagi menjaga amanat
kelllrahannvit
Apabila kita melihat program pendidikan sebagai usaha untuk
menumbuh kerrlungkan daya krealifitas peserta didiknya, melestarikan
nilar'ni1ai ilahi dan insani serta menrbekali peserta didik dengan kemampMn
Yang produktil, maka dapat dikatakan bahwa fitrah merupakan potensi dasar
lrserta c|dil, lrng dapat menganrarkijn pada tumbuhnya daya kreatifitas dan
proluktilllas serla lonitmen tcrhadap nilat-nilaj ilahi dan insani Hal
tcrslbul dapdL dtlariukan melalui pcmbekalan berbagai kemampuan, dari
lingkungan sckolah auupun luar sckolah yang terpola pada program
penclrd rkal
Oleh karena anak lahir dalam keadaan fitrah, maka lmam at-
Chirzrli rlcrnberikan tLlnlunan dalam pendidikan mereka. dengan cara
scbagar berik lll
I Anak-anak dari semula lahirnya hendaklah diperhatikan
pcndidtliirnnya darr diarvasi dengan teliti, pengasuh yang
mcnyusukannva hendalllah dicarikan dan dipilih dari wanita
luru sopan dan shaleh. sebab apabila anak diabaikan
dipcrmulaan lahrrnla biasanva dra berakhlak be.lat, pendusla,
pcndcngki. pencuri, dan suka mengoiok-olok. Anak_anak dapat
tcrhiIdri drn sifti-srlat tersebut dcngan didikan dan asuhan
yang benar.
I Anali hendaklah dibiasakan hidup dalam keadaan serba kasar,
susitir dan Jauh dari kecukupan makannya, sewaktu_waku biar
lidak ada lauk pauknya agar dia tahu bahwa makanan itu tidak
selamanya harus ada lauk pauknva,didik mereka supaya biasa
makan sedikil, tidak rakus dan suka makan makanan yang
sederhana dan Juga biasakan memakai pakaian putih dan polos
tanpa warna, tgrangkan pada mereka bahwa pakaian yang utuh
berwama wami adalah kesukaan kaum perempuan.
3. Biasakan mereka berjalan kaki, gerak badan dal berolah raga
agar mer€ka tidak diliputi rasa kebosanan.
J N,lercka diasuh bcrbudi baik dan inembiasakan adat istiadal
tcrpLrii. nlcrel(a drlarhkarr clar.i silat_sil'at keji dan labi'at yang
buruk
: Nlorci(r harLrs dipisahkln dilri teman_tetnannya yang iahat dan
it.rr
6. Hendaklah mereka dipuji dan dihargai bila mereka bertindak
dan berbuat jasa sekalipun hanya kata_kata dan muka manis,
karena penghargaan itu mendorong mereka untuk berbuat lebih
banyak
7 Jangan sclalu meinarahi, rnembentak dan memaki mereka, biia
semua itu dilakukan maka kelak mereka tidak akan peduli dan
jirvanya mati.
E. Ketikir telah neningkat ulnur mLonayyi. alav 7 tahun, maka
hendaklah diberi 6.)ajaran thuharuh,lbadah dan ja.ngan sesekali
rJibiarkal melalaikan shaiat r
9 Dan bila telah bul tgh. Lerangkanlah kepada mereka hikmah ctan
rahasia-rahasia swlt ltrt darr peraturan_peraturan Islam. karena
\\iktu il! keklulan akal mcreka tclah berkembang untuk
t .( . .r\..tnt r.rlrrr.r.r-r.rht.r:r rrkmrh rg:rma
I)arr beberapa uraian tersebut diatas, jelas bahwa pendidikan
bcrpcran delam membcnluk dan mengembangkan potensi yang ada pada
anak-anak dengan kata larn pendidikan tidak dituntut untuk mencctak
' /rr1l. hlrn .10
pcserla did;knva unluk menjadi rni dan iiu. Tetapi cukup dengan
nrcnumbuhkan dan rrembangun potensi dasarnya, serta kecenderungannya
terhadap sesuatu yang diminatinya sesuai dengan kemampuan dan bakat
yang tersimpan
Di sarnping proses pendidikan, fitrah juga dipengaruhi oleh
lingkungan dimana pescfta didik bcrada, sebab fitmh tidak dapat
berkembang tanpa adanva pengarLrh positifdari iingkungannya. Oleh karena
itu pendidikan jslam berperan penting dalam mengarahkan pada tujuan
tauhid. MaLsudnya pendidikan islam harus senantiasa menjaga fitrah yang
adl llada diri nlanusra Karena kenyataannya setiap manusia yang hidup di
burmr lerlahrr dalaln kcadaan fltrah Namun dalam perkembangan
\ell tiIlIt\1. ltttxll tclsubul dnpiLl lt)rlulup alru lcrpcngaruh oleh lingkungan
pcnrlrclrkln clal pcnEillalrrn scharr harj .
\lcnurul Abudjn Naia, sctiap anak yang dilahirkan di dunja ini
rncniliki lrtrah. nrnkr oran,t turnvalah yang menjadikan anak tersebut
YahLrclr. Nasrani. dan lv4ajusr 7
llll scsLrai hadits raLri Muhammad SAW, yang diriwayatkan
olch lnriim \lusl r dari Abu llurarroh .
" Ahlrad lallsir, lltnu l,endidikun tLtlantRerraja Rosda Karya, i994, Ce1 I, hl j5.
' Abudin Nata, lvleledologt Studi l.r/um,1998, Cei IV. hhn t8
Perspektif Islam, Bandung: pT.
Jakarta: Raja Grafindo persada,
,r+j;,itl ije !-'" iil :.iJ u: .Jj,'Uj]i
ir a,. 5 u: kdB Aiii;;j sJ i;. +r;:l fi1;*,,,;t!i ,rgjr ;p.
'S:4ts rirr,;uairr ifg: U, J&{:l r,.o.ir j {rrr#;lyui.;4:i ,& ltgvl l"lr i" .j.. u
( +"" DtrJ ),4ju:+4j
'I rrllti. ah sc:ioranl rnak diltltrrkirn ke ciunia kecuali
nrllr li.cLlu.l ota'lq tuanvalah l,ang menladikannya
\4ajusi (llR Muslinr)i
dalam keadaan fitrah,
Yahudi, Nasrani dan
Ilari uarian terscbllt di atas dapat dipahami bahwa keluarga
termasuk Iingkungan terdekat di mana sangat banyak memberikan prengaruh
Lerhadap perkembangan potensi yang ada pada anak. Hal senada juga
dilratakan oleh larmizi Taher clalam buku ]ltlnga lTumpai perulittikan
Aganu Js/am. Beliau mengatakan bah,va dalam pembentukan perilaku atau
perbaikan akhlak budr pekerti luhur, sefta pengamalan nila_nilai aga:na
dalam kehidupan sehari-hari peran keluarga sangat melentukan dan
dominanr
N llram Abu alllLrsain Muslim lbn al-llajjaj lbn Muslim al-eusyairy al_Narsaburi. ,/r/rrr' -Shthih Jtlttl lV, .tuz VIII. Beirut. L,ibanon: O* etll"iti. r t,hlrr 5l
, " Manvan l'ttidjo, Hungu llatnyi I'endiLlikan Aguna Ltlan. DepartemenAqama Ill Atnrsco. i996. Cet I, hlm 7,1.
llerangkal dari uaraian di atas, timbul keinginan untuk men),usun
skripsi dengan judul ' STUDI ANALTSIS 'IENTANC FITRAH PESERTA
DIDIK DALAM PINDID]KAN ISLAM ( j.elaah Terhadap Fitrah daiam
l'endidikan Islam Menurul Imam al-Ghazali da)am Ihytt' Lllu al_Din),,
I}. PE}iECr1,SAN ISTILAH
Unluk menghjndari kcsalah lahaman dalam mernahami makna
istilah dalam skip;i ini maka dibawah ini penulis akan membatasi
pengerlian be5erapa istilah yang dipakai dalamjudul skripsi ini yailu
CII DI N \AI I\I5 IfNIANU II']RAII PLSFRIA DIDIK DALAM
l']F.NDll)IKAN ISL,{M ( Telaah l erhadap Fitrah dalam pendidikan tslam
Menrrr,rt ' :rrr al-Ll-J/all drlan 1,, , r ts,1;,11 1t.t1 i'Studi
- Antlisis
- Firruh
: I'enelitian ilmiah, Kajian, Telaah.rr)
: Penguraidn sualu pokok atas berbaga; bagiannya dan
penelaahan bagian itLr sendiri serta hubungan antar
bagia! unluk meinperoleh pengertian yang tepat dan
pcmahaman a11i keseluruhan.lr
: Sil'at asal. Kesucian. Bakal, Bawaan.l2
- I'.n!lidikln islilrn : I)enclidikan yang dirnaksud adalah proses pengubahan
sikap dan talalaku seseorang / kelompok orang dalam
usaha mcndcivasakan manusia melalui upaya
i)cptncrren l,cnd iilikan drn',,. .. . , . Lrr,r ..1.,1:,rr'r lt,l. t,... ti,li,
/rk1. hlnr l7'1 lhn/.. hln )71
Kebudal,aan. Kun :r.s lScsur l|ultu,,;u1997, Cet. IX. hlm. 965.
,\ (lhltzlrlL
- lhvu' tllunt al-!)in
pengalaran, pelatihan dan pros€s perbuatan serta cam
mendidik rl
Pendidrkan islam dimaksud vaitu usaha orang
dewasa yang bertaqwa secara sadar membimbing
pcrtumbuhan serta pcrkembangan fitrah (kemampuan
dasar) anak didik rnclalui ajaran islam kearah tirik
maksimal perumbuhan dan perkembangan lr
.ladr perturnbLrhan dan perkembangan litrah
harus scnarrlrasa dibentuk lervat pendidikan, sedang
pclaksanaan pendidikannya harus didasarkan atas
,rrlai-nilai al eur'an. I)engan demikian kemurnian
lllrah pesenlr didik unluk selalu bertauhid tetap terjaga
drn lerpelihilra
Abu liantrrl Muhammad bin Muhammad al_Ghazali,
pembela (huljuh) isJam, guru para sufi, imam para
pendidik, darr peruljs (.\r.rrir) kitab Ihya' Ulum al_
Drn j
: Suatu buku iukisan pikiran Suatu kesanggupar yang
mudah, gabungan kejemihan otak dengan perasaan
hati yang mumi, suatu filsafat yang luhur dari seorang
" Ihid.. hltrr.232ia H.M. Allin. l/tnu Pendid*an lslaDT, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, Cet
hlm.32.
. 'J Muhani.nad Alhiyah al-Abrasyi, Al larbiyah al_lslamr,yahj.a/u\ilutihu, lleirut. Libanon: Dar al,Fikr. t t. hlm 242
u,
yang anti filsal.al. suatu jelmaan pikiran tinggi dari
scorNng \.rng tidak hanya rnengemukakan pikiran,
suatu kitab buat menyempumakan paham tentang
rahasia al_eur,an. suatu sastra yang bukan hanya untuk
mLrslim. bahkan kebenaran untuk dunia.r6
l)cngan demikian yang akan dibahas oleh penulis dalarn skripsi ini
adalah pendidikan islam yang mengarah terpeliharanya kemumian fitrah
beftauhid pada pcserta djdjk menurut pemikiran a!_Ghazali
(]. RT]MI]SAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapatlah
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
L Bagaimanakah deskripsi kitab lrlz' alutt.l_Din,l
2. Bagainranakah pandangan al-Ghazali tentang fit.ah dalam llrya, IJlum
L Bagairnaltakah peranan iltrah dalam pendidikan lslam menurut al_
GhaT li 1
D.'I'U.IIiAN PIiNTILISAN
[)ari rurnusan permasalahan di atas, maka penulisan skripsi ini
L)ottulullrl
I I rruk Incnsctlhui dcskripsi hLab 1lr|u, Lllunt ul_Dn.
rf' IIanka. l,irr,rr7. I'trkenthungutt tkn I'cnurttiunnyct, Jakarta: pustakal'rrrlr :r ',{, ' .t l) I d
t0
E.
. I ' ,r. '.^i.ch:llh. .1./, rr, r",, \i / /,r/,, l(rJI I l,rc\s ,)71. ( cr I hlrir l2
' ,l \l t\)r:. \,i',.,t.\,.i] . .,1,1 ,.t,,J(isoa KJr\a Utl\c' lasl ( rr lV him i
/n^/., nlm ).
Untuk mengetahui
Untuk mengelahui
Ghazali
pandangan al-Ghazali tentang fiftah dzlam lhva,
peranan fitrah dalam pendidikan Islam menurut al_
MI,TOD()LOGI PENELITIAN
I l-andasan Filosolis
Penellllan dalam skripsi ini tlerupakan fenelitian yang akan
mengungkap produii pikir scorang lokoh di rnasa silanl Louis Gotschalk
rnengarakan bahwa peneiilian tentang masa silam dapat dip€rtanggung
.iuwabkan eksistensinya dengan adanya bukti-bukti historis yang lengkap
dlrr ak ur;rt It
I)enelrtra0 lcrscbut tcrlnNs!rk peneiiiian deskriptif karena dalam
pir .llr:'r ;n, hanru drpapark;tn bagarmana pemrkrran pam toloh yang
l!rluiinr dillilnt karla-kar1an.":r. dan d€ngan menggunakan metod€
kualilatri !arlu pcnclitiar vang tidak mengadakan perhitungan.rs Metode
n |cnLrlrs qLrnitkarr dctrsrn petlitnbangan bahwa metode ini lebih peka
dlr di!pa1 nrcnvcsuaikan drri dcngan banyak penajaman pengaruh
bc.sainl dan terhadap poia-poia nilai yang yang dihadapj.re
Nugroho Notosusanto, Jakaia:
Kuu / i / a t i/, Bardung RemaJa
l0
1t
I)aian hal ini penulis akan memaparkan bagaimana pemikiran para
lokoh tcrrlirr! lrndrdikan 5ccilrl umum. yang daiam hal ini dirvakili
oleh pemiliir:rn Prol. lDam llamiLdib, M A. l,h.O., dan prol Dr. Sutari
lmam llarnirdib vang tertlrang dal^fi Jlchenqa Aspck Substun.\tLll Ilnlu
i',ttrltLltltr. l'ror' I)r. lmrrn llarnadrb. M.A. dalam l)u.sur_l)asur
K(p(tlllt(ltka / i\lcnuhanr lvlaknu dan I'erspektjf Beberapa .l,eori
i'rttrltltL,ut t. l,roll t)r Jrnam iJarnadib dalam pengantclr Ilmu
l'(ntltltktlrt .\t\tcDktts, serta Drs. H Abu AhrnaCi dan Dra. Nur Uhbiyati
delam llntu I't nllidikan, pemikiran para tokoh tersebut akan diperkuat
dcngan pikiran pikiran para tokoh yang lain tentang pendidikan Islam,
misalnya Dr Ali Ashraf yang pikirannya tertuang dalam Horizon Baru
I'entlttliktn lrla,"r, pemikiran para lokoh yang t€rkumpul dalam
I'emiktrun I)andidtkan lslem; Kajtdn Tokoh Klusik dan Kontemporer.
Sedangkan untuk fit.ah dalam pendidikan islam yang merupakan inti
dar' penulisan skripsi ini akan cliungkap melalui pemikiran Al_Ghazali
yang tertuang daiam karva-karyanya sepe.ti lhya, tltum at_Din, Ayyuh'
a/-Wa/ud, Malnu'tth Rasail ul-lmdm al-(ihazali yang kemudian akan
dilengkapi dengan pikiran Al-Chazali yang ditulis oleh tokoh lain
sepetti dalam Al:lAlhiyah al-lsldmiyuh Wa/ahstJa ha yang ditulis oleh
Dr Muhammad Athil,ah Al-Abrasyi, pemikiran Al_Gha:ali I,entung
I'tndidtkun vang ditulis oleh Abitiin lbn Rusn. dan akan
dikomparasikan dengan pikiran pam tokoh pendidikan yang lain sepeni
rlrlarn ,(i,r.rc2 l)arttliJikun I'utu ltilo.tof M .\lin karya Drs. H. Birsvairi
lt
12
Madjidr. sedangkan masalah fitrah akan dlbahas tersendiri menurul
lokoh-1okoh nuslim misalnra buku tentang Fitrah karya Muftadha
Muthahhari.
2. SLrmbcr IJata
l)ata pada dasarnya adalah ibkh vang diberikan makna dalam
sebuah kegiat-ln penelitian.r| Dalam penulisan ini penulis membagi
sLr rLrer r.lata nejtlldt dut I,ililLt sumbcr primer dan sumber Sekunder.
Sumbcr prrnrer inr rnerLrpakan sumber data yang meqadi rujukan
peflama l)alam hal ini penulis mendudukkan karya_karya al_Ghazali,
i'lrosusnlil ///rd l ltu trl l)ttt I)i santping rtu juga mengambil dari
lrlab-kiub 1ai:sir dan al,euaan
lcdrngkrtr sumber sekLrnder merupakan sumber yang bisa
nrcndulung suntber primer. Dalan hal ini penulis menggunakan karya_
kaya tentang fitrah dan pendidikan yang dluljs oleh tokoh,tokoh lain
yang relevan dengan pemikiran il.t anta:€ lain F itrah karya Murtadha
Muthahhari, I'emikiran Al-Ghazali Tentang pendidiktn karya Drs.
Abidin lbn Rusn, Nukilan Penlikiran Islan Klasik; Gagasan pemikirun
Al-(ihu,ali karya Dr. H. Abudin Nata, M.A., dan yang lainnya adalah
para tokoh psikologi, aniara lain : Drs. Ngalim purwanto, Mp., da.lam
I'tikolog PenLlidtkun, Drs H. Almadj dalam psikologi Llmltm, dan
l'roi DR ll Jalaluddin dengan bukunya 1).r ikolagi Agame.
3. lnstrumen Pengumpulan l)ata
1" I"lusaini L-Jsman dan R.P.S Akbar, pengantar gal/.!r/,l, Jakarta: BumiAksara, 1995, Cel Vl. hlm. 15.
!t
l3
Scbagar rnstrurncn pcngumpul data, dalam penultsa ini akan
rlcnguLrnakan leknik pcnelaahan seoara mendalam. Sementara cam
kerlaD\il dtmulal dengan studr kepustakaan untuk menemukan data_data
rung benrpa karya orisinri dalam bentLrk buku dan ar{ikel serta dokumen
r rl! lcrlililii relclansi I)tkarenakan lileratur-literatur secara lengkap
tidak mudah diketemukan pada satu tenlpat, sehingga studi kcpustakaan
penui is iakukan diberbagai tenpat.
,l Metode Analisis Data
Dalam menganalisis sebuah data yang sudah masuk, penulis
menggunakan metode (:ontetr analysis. Menlriut Barcus, sebagaimana
dikutip Noeng Muhadlir, bahwa Cc)ntent dnaly,ris merupakan analisjs
ilmjah tentang isi pesan suatu komunikasi.llKemudian ditambahkan
oleh Ceorge dan luga Kraucer bahwa content analysis kuatitatiJ lebih
mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu melukiskan pr€diksinya
lcbih baik rl
Pesan-pesan van!t disampikan oleh al_Ghazalj tentang fitrah dalam
kaitannya dengan pendidikan dalam berbagai karyanya, terutama 1rla,
lilttnt ul-l) t. akan dianalisis seoara obyektil dengan pendekatan yang
sislematrs sehingga menghasilkan sebuah generalisasi. Seluruh data
vang tcrkumlul .juga akan dianaiisis secara komparatif, yaitu metode
^ rr
flyc_ne_ MlhadJi, ttlct.ololagi ['anetitrun KttulitutlJ, yogyaka,la] Rakc
Sarasin.2{)02, Ce1 2, hlm 6ll'//,r,1 hlnr 69
l3
t4
unr drgunalar untuk mcmperolch kesimpulan dengan menilai faktor_
lrklor lcrlenlu yang bcrhubungan dengan situasi yang diselidiki dan
rnenrhrndinqlaf Ljcngan iaklor-l'aktur lain.lr Dalam ha] ini konsep al-
( ihaalr tenlang tltrah nanusia dalam pendidikan islam akan
dr(ornDuras I'elr dengan pcndapat para tokolr irang lain untuk melihat
tLtik lcmu pcrbedaan dan pcrsamaan pemikiran antar masing_masing
lr)k0h
F. Sistcmatika Penulisan Skripsi
Ljntuk lebih memudahkan dalam rnemahami skripsi ini, penulis akan
rnendeskripsikan sistematika penulisan skripsi scbaeai be;ikut :
l). Bacian Muka
Pada haiaman muka memuat judul skripsi, , halaman nota
pembimbing, Lalarran pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, halaman kata pengantar dan halaman daliar isi.
2) Ilagian Isi
Bagian inimemual
BAB I : PENDAHULUAN
llab ini tnemuat Iatar belakang masalah, penegasan
islilah, runrusan masalah, tujuan penulisan, metodologi
lenrlirt.rn uar',r. t,:malrkn penulisen skripsr.
I'Winarno
1971. Cct lhirnSurakhmad, /)avl'li5
IJandung: Tarsilo,rfun Itknik llctearch,
t4
BAB II
15
: DESKRIPSI KITAB IHYA' ULUM AL.DIN
Pada bab rni heri<r tenrang biograli ai-Ghazali,
pemikiran-pemikiran al-Ghazali, karya_karya al_Ghazali,
oesktipsi kitab llryd' Lrlltn at_Din
:tl NDtDtKAN lst AM DAN ft |RAIJ PISERTA
DIDIK
Pembahasan dalam bab lll berisi tentang pengertian
pendidikan lslanl, sLrmber dasar pendidikan Islam, tujuan
pendidikan Islarn, peserta didik dalam pandangan Islam,
dan fitrah pcserta didik menurut al-Chazali dalarl lhvu,
: FI.fRAH PESLRTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN
ISI,AM PIlRSPF]KTIF AL-CHAZALI
Bab inr menual cksistensi iltrah, aplikasi fitrah nlanusia
dalam pendidikan islam dan relevansi pemikiran al_
all i,,,r' t(.nlr.tr l .nd.dt(Jn t<ilt,n dewasa tnr
: Kl-iSlMl,tJt.AN. SARAN DAN PENU.IUP
]'ada bab ini memuat kesimpulan, saran_saran dan
pcn u lup
BAB II]
I]AB IV
iJAIJ V
3) Ilarian akhir
I'adt bagian inr terdiri dari daftar pustaka dan daftar riwayat penulis.
I]AB II
DI,,SKI{IPSI KI'I'AI] II]YA' L]LUM AL,DIN
.\. Ilioq'1rli.\l-(;hrzrti
Al-(;lrxzllr xdalah scorung pcrrikir Islarn besar yang ulung Riwayat
hidup clan prklran-pikrrannva telah banyak dikaji oleh para pengarang baik
dalan irahlsl Arnb. Inggris marrpun bahasa dunia lainnya, te.masuk bahasa
lndo|csra l)afl pcngliajian karya karya al,Ghazali tcrsebui, rampaklah bahwa
disanrping hr.:lrau scbagai scorang tcolog, lilsof, kritikus, sufi, juga ahli
|cr.lrdikln \ ans mcrurpalian proir_'si tcrakhiml,a L
NiLrna lcngkap al-Cha7_al, adalah Abu Hamid Muhammad lbnu
Muharnrr0d rl-Cha7ali. Ileliau lahir pada tahun 450 H atau l05g M, disebuah
dcsa kccil bemama Ghazalah Thabaran, bagian dari kota Thus yang
merupakan rvilayah Khurasan ( Iran ).r Nama al_Ghazali diambil dari kata
"( iha::tl" yang artinya tukang pemjntal benang juga dapat diarnbil dari kata
"Ghazalah" yaitu na[]a sebuah l(alnpung kelahirannya.r Beliau mendapat
gelar dari kaum muslimin yaitu seba1ai ,,Hujjatul lrtam', ( pembela lslam),
' Abidin Ibnu Rosn, penikir.tlt al-Ghazuli Tentang I'enLli(likan,Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998, Cet. l, hlm l. '-
' Falhjyah Hasan Sulaiman. |llirun-Altrun Dalam pentlittikafi ( Studi'l entung AlirLn I'crdiLlikun Menurut d/ Gtv..tli ), Terjemah Said Agil Husin AI\ln11r.va1
d1n Hadri ]lasan, Dari judt)l asli kitab Ma:;hib ft ar,Tarbiyah Bahtsun/; dl lvla.hah at l urhowy ul-Ghazali, Senarang : Toha putra, 1993, C;t. l, hlm 9.' Zaenuddin, Seluk Reluk I'erulidikan Dari at_Gha:tli, iakarta : BumrAksara- 1991, Cct l. hal 5.
t_
1'l
''Ilrasrn Aqalra ( Zutnudtltn ) r dan lajn-lain. Baliau wafat dalam usia 55
lirlrur'. rcl)irlfll bclr r walal plda litnggal 1,1 .Jumadil Akhir tahun 505 Li atau
',.ncl:rran Lz,nggal I De5emoel ll\l
Orang tua al-Ghazali merupakan orang muslim yang shaleh, sama
sekah tidak kaya, miskin, makan dari hasil keringatnya sendiri. Sehari_hari
ayahnya bekerja sebagai pemintal wol. Namun ayahnya sangat perhatian
lerhadap iirnu dan selalu berdo'a agar pufanya rnenjadi seo8ng ulama,.
MenJelang akhir havatnya, ayah al-Chruali menitipkan kedua anaknya kepada
sahabat karibnya agar diasuh dan dididik dengan baik sampai harta
peninggalannlia habis. Setelah sahabat karib ayahnya tidak sanggup memberi
makan, maka beliau menyerahkan agar kedua anak itu untuk tetap belajar
dengan jalan mengabdi pada sebuah sekolahan sehingga dapat belajar dan
mernenuhi kebutrrhan "
lJeliau adalah seo.ang allln yang banyak menghabiskan masa
hidupnrl untuk menuntut ilmu dan mendakwahkan lslam, tetapi sangat
disarangkrn drdalarr perjalanannla dalam menuntut ilmu beliau banyak
lcrpenilarlrh ilrru-ilmu lilsaf'at dan ilmu-ilmu kalam. Beliau pemah bercerita
lcnlnnrr dlflr)\'u balt$'a bckal pcngctahuann\ra tcntang hadits sangat sedikit
Ibnu laimryr'ah dalarn hil ini berkornenlar Abu I lamid atau al_C hazali kurang
begitu pcngalaman dengan rrlrr.rr a/.rzrr Rasulullah dan o:(ing_ott1ng suluf
illrrslhirlir r\nrrn. l ttrtklnr l urhqdt.Mesir : Al-Ma'arif, t.t, hlm 175' N4uhrrnnad Athiyah al Abrasyi, Al Itu.hiyuh al l untivult Wa t..al'.r'.///,..r l\ "r' I r-,n,,. lrlrr al.lrrkr t r hlrn .'12
,\ lli rLil. I'1,,::ttnttu. I tl\t/ttt /r/.rr. .Jakarla lJulan Bintang, 19g9,Let lV lrlrn I-15
18
(sahabat) sebagaimana orang-orang yang menguasai dalam masalah tersebut,
yaitu orang-orang yang dapat membedakan tlwhih dan dhalnya sebuah
hadits
Salah satu karya terbesar al-Ghazali adalah lhya' Ulun al-Di yang
lcrkcnal di kalangan masyarakat umum dan golongan tertentu. Ada sebaglan
kelompok yang mengambilnya kemudian mencela isinya secara mutlak dan
sebagian yang lain mengambilnya kemudian memuji secan berlebihan. Kedua
kelompok ini kurang adil dalam memberikan penilaian. Adapun sikap yang
harus diambil adalah sikap ,rrrol (Perlengahan). Yaitu menyebutkan
kebaikamya disenai dengan kesalahannya. Di kitab lhy!' Ulun al-Din eda
faedah-faedah yang banyak tetapi tidak sedikit materi yang tercela dan
merusak bempa ucapan-ucapan filsafat yang berkenaan dengan tauhid
kenabian bahkan urusan akhirat. Telah dinukilkan dari biogra{i beliau bahwa
diakhir hayatnya beliau mendalami hadits dan belajar bersama orang yang
mengnasai iimu hadits sorta mendalami kitab shshih Bukhari Muslim.
Seandainya masih hidup tentunya sejak saat itu lebih mengutamakan llmu
hadits.
Al-Ghazali hidup pada masa Dinasti Saljuk.T Dinasri Saljuk berhasil
masuk dan menguasai Baghdad pada tahun 447 H I 1055 M,:,aitu tiga tahun
? Saljuk merupakan kaum laLiJaki dari Turki Otoman, yang mengabdik,.pada Gubemur Tabaritsan, kemudian htrah bersama kaumlya ke PropinsiBulihara dimana mereka memeluk agruna islam, lihat Hassar Ibrahim Hassan,Sejatah Kebudayaan 1s/az, Terjemah Djahdan tlumam, Yogyakartra : KotaKcrnbang, 1989, Cet. I,hlm.245.
l9
scbclrm kelahrlan tl-(]hazali. dan mcngakhiri dominasi Dinasti Buwavhi yang
nrcnllnLrt pl rlrr sr r'lh.t
l)irir pcnguasa Sal.juk adalah penganut madzhab 5yaf i dalam hukum
( //!, )llan berrrrrrdzhrb ns\:'ariJ'ah adal,Lh hal teolog. Hal ini mengakibatkan
al-(jlr,alr \rng uenderung mcnganut madzhab tersebut, menikrnati segala
kchor0ratan lokoh pcnting SalJuk r'ang terkait dengan keihruan al-Ghazali
rduldli Ni,,i|it /\l-N,lulk." vang tirerrjadr seorang }1].ril merupakan jabatan
singket pc(lana lnc|tri pada zzlman rrodern, pada pemerintahan Saljuk selama
kurang lebrh 30 tahun.rI
Secara umurr. pada masa al-Gl.nzali ilmu pengelahuan sangat dihargai
para pelajar pada masanya menikmati ,zolllilas yang cukup tinggi dan mampu
menelusuri karjer pendidikannva berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang
lain. yang sering kali menempuh ratusan mil pedalanan. Hal ini sebagaimana
yang dialami oleh al-Ghaarl; sendiri yang memulai pendidikan dasar
dikampung halamannya. ferLrs dibatvah bimbingan Ahmad Muhammad al-
Razikani, .rcoraag foqih. \a\g merupal<an guru al-Ghazali dibidang fiqh.
! Lihat ketcrangan ANin Shrnna \,ang dikutip oieh Hassan As'ari dalarnNuktlun J'c ikirLtn lslum Kla"^ik: Gugusun l)endidikcrn al-Ghu-ali, yogyakarta:Tixra Wacana. 1999. Cct l. hlm 9
'Nama Aslinva adalah Abu Ilasan lbn lshaq, tetapi ia lcbih dikenaldonean gclar Nizant al- Muik, liassan lbrahim llassan. hlm 251
Muqo*rrr. Sternt I'atklltlikun Suli ut-(;ha:Ltli, Tesis Program pascaSarjana lA IN Sunan Kaliyaga. Yogyakana. 1999. hlrn.25
20
Setelah itu, a]-Ghazali melanjutkan pendidikannya di Naisabur. Beliau
rnen1a.li mahasiswa di Madrasahrr Nidhamiyah.12
Disini al-Ghazali menj adl seorang mula:im,t r dari ulama'besarimam
a1-l-lararnaini al-Jurvainj Dlri beliau al-Chazali mendapatkan pelajaran
tenatng kalam, nazar filsalat dan krgika a1-Ghazali .juga mendapatkan
pelajaran tasawufdari Abu AIi al-farmazi, seorang sufi yang pemah menjadi
nurjd dan suli besar al Qusl,ain.
Pada saal !a g bersamaan. ketika al-Ghazali memperoleh kesuks€san
sebagai mahlsis\\,a di Narsabur. gurunya. al-|armazi waflt. yaitu pada tahun
471 11 | ll)84 M pada tahun berikutn)'a ( 478 i I085 ) al-Juwainijuga wafat.
Ilal ini nlcfibawl al-Ghazali menjadi seorang ulama yang berdiri sendin
l)enriliiitlr dikalalin olch Mc Dr;nald, yang dikutip oleh Hasan As'ari l5 AI-
(lhaz:rli kcrnLrdidn pergi ke karnpung Nizam al-Mulk. seorang l,r/-_rr dari
' l'aclit nrilsl khsili dan lcrlcnsahan islam, lcrm "Madrasah" bcrarti satulcrrrLragr 1)encirclilian l inggi, bukan Pcndidikan Menengah seperti yangItcrkcnrbanr belaklnpan di JndonL:siet triadrasah
-Nidhamrl,ah didirikan pada masa pemenntahan Malik Syah
Sulrrlrl,, J.r.r l',rrr \rliul. Purru Alp ,\rsalan. rlenfan b:lnluan Nrzam al-Mull.\r//,/ /rr 1 NILI d r.rng.rlr.rb dengan syaikh dan telah mencapai kelas
trn!l'l I seba!ar rstrlrh rcknis dunra pcndjdrkan abad mcnengah. Mulazim ( kalakcr;a. lazanta ) adalah srnonim dari istilah shahib ( kata kerja, shahaba ) yangdalarr sislcrr pcndidii(an konlemporer dapat disejalarkan dengan mahasiswalinskill l)ascn Slfii]|ril, ntdhaslswii pada lmqkal ini lerlibal dalam kcgiatan debatr \lLrfir.lillr[rhr ,Llr] lc!ralAr) lil lr(l I r cmbual catatar & rcportasc tentang satulopLk l)udirsirrLiln ccramah atau buku scorang guru besar ) pada masa kerajaanI snrilnr tcrll nrLrlazrnr nrcngalanri fcrgcscran arli mcnjadi "Asistcn guru besarlr(liir 'JcrrLrrrr rlrpaparlian oleh Mirkclisi lang dikutip oieh Hnsan As'ari dalam,\'ttktlrtu I'tnttktrun ltltnr Klulrk: (;o,tu\Lrn PenLlidikun ul-Ghatuli, Yogyakarta i
I arir Wlcilril l(.rq(). Col l. hlm l4' Ilasar /\s-ufi. Nukr[un I'tnukrun ]slam Klasik: Gagasan Pendidiklnrtll ilrt ult , Yoqvrkr.la : l'iara Wacana. 1999, Cet. I, hlm. 14.
'llasan As ari, (h.(. tt.hal.15
I
1t
I)inasti Saljuk sampai dibagian timur Naiiabur. Disinilah al-Ghazali
bo.diskusr dcr)lllI ulanra,ularna' lain yang dihadiri oleh Nizam al-Mulk
scrdri I)irilm diskLtsi ini al-Chazali membuktikan dirinya sebagai seorang
Lrlama llcsal chn berhasil nrenarik perhatian Nizam al-Mulk yang kemudian
mcnrlngkatn_ra cnlxdi gurlr l)esar Madrasah Nidhamiyah Baghdad pada
trihur.l3-l II l{)()I i\4
Srlclilh -1 tuhulr nrcngirlrr ilt ncrguruan linggi Nidhanryah. al-fihazali
boreI clengan kehidLtpan di lJaghdad serla bosan terhadap pangkat yang
drlrurL)iehr\ r [; ril],upan int lcJltuat luga clalanr sebuah buk,! Nasehul Bugi
/l,rrtrrrta vanc anLara lain:
l\f\.nrlrukx'r lehrriLrpan dLrnrari scianra di tJniversitas Nidhamiyah telah
rrcnllnpnliln kcpahitan Iragcdi \ang lak bisa saya lupakan sampai mati,
schintga tidak ada yang lebih berharga didunia tnj selajn u:lah Anggaplah
krftlrtrrn sN\'a L)enar-bc ar telah lerJaCi "
Dengan kesufiannya al-Chazali meninggalkan jabatannya sebagai
gurLr l)esar Nidhanriyah dirn mulai mengasingkan diri ke Damaskus,
hqkhLtluat dl salah satu ntenara lraslid Urnam.
Meditasi ai-Ghazali berakhir pada tahun 498 H / ll05 M. Dimana
pada masa itulah al-Ghazali mulai mengarang krtab lhya' Ulum a!-Din.
Hidupnya sangal sederhana dengan berpakaian kasar, rnenyedikitkan makan
"Hasan l-anggulung Mdt\u:ia Llun j'enclidikan, Sttutu Analisd tlan|'.siko/agt, l-'tlsu/,Lt lt1t1 j:'enliLJikLlti, Jakada : Pustaka al-Husna, 1989, Cet. II,hlm. 127.I Al-Ch:lzali, Nu!il1ut lJugt lcnguasu 1erj. Ahmadi Thaha dan llyaslsmail, Bandung. Mizan,1994,Cet I, hlm. l9-20.
22
dan minum, mengunjungi rnasjid-masjid di desa-desa, memperbanyak ibadah
dan menempuhjalan dengan kerelaan Allah SWLrs
Tak lama al-Ghazali tjnggal di Naisabur ia keir-udian kembalj
ketempat kelahirannya di desa Ghazaleh, dekat Thus, mengasuh sebuah
Handaqah ( semacam pondok pesanten sufi ) untuk ahli tasawui Cara hidup
yang demikian ini dileruskannya bingga akhir hayatnya. Namun sebelum
wafat al-Ghazali mengatakan : "Ku letakkan arwahku di hadapan Allah dan
lanamkanlah iasadku di lipat bumi yang runyi senyap. Namaku akan kembali
menjadi sebutan dan buah bibir umat manusia di masa depan,.'e
Dengan mendapat frhutnul klutimah al-Ghazali meninggal dunia pada
hari Senin, tanggal 14 Jumadil .Alhir tahun 505 H (19 Desember I 111 M) di
Thusia.2o Jenazahnya dikebumikan di makam al-Thabiran. Bcliau wafat pada
usia 54 tahun. Ia meninggalkan tiga anak perempua.r! sedangkan anak laki-
Iakinya yang bemama Hamid telah meninggal sejak kecil. Oleh karena itu ia
digelari "Abu Hamid" (Bapak dari Hamid).
r816;.L, hlm. 18.to lbiri.hl^.25.?0 Beidasarkan keterangan saudara kandu[gnya, Ahmad al-Ghazati,
bahva pada hari Senin Subuh, al-Ghazali berwudlu kemudian shalat, lalumengatakan, "Saya harus mengenakan kain kafan." kemudian mengambil sendiridan nenciumi dan menutupkan pada kedua matanya seraya mengatakan '.Denganrasa hnduk dan patuh saya menghadap keharibaan Raja Diraja", kemudian beliaurnomanjangkan kedua kskinya mengbsdap kiblat, letu \atsfatlsh beliau sebelumpagi menyingsing (Al-Salyid Abu Bakar Ibn Muhammad Syata, Kafayat al-Atqrya wa Minhaj al-Sy{b, Tei: Menapak Jejak Kaum Sufi, Surabaya: DuniaIlmu Ofset, 1 997, h!m. 272)
23
B. Pemikiran Al-chazali
Scorang pcrnikir. bagaimanapun tidak dapat dilepaskan dari
sosiokulturainya Hasil-hasil pemikirannya dalam kenyataan tidaklah lahir
dengan scnclirinla- tetapi senantiasa mempunyat kaitan historis dengan
pcntrkiran yang bcrkeurbang sebclunnya dan mempunyar hubungan dengan
pemikiran yang ada pada zamannya. Asumsi inijuga berlaku pada ai_Chazalr.
Kuiti r hislo s fcntikirannra rlengan pernikiran para pendahulunyu
dinyaldkannyt scndiri di dalam ,4|-Ntunqd: Mm ul-Dhulal2\ Dan diperolch
n'relalui isvaralnya di clalarr, l'uhulit ul-|iulusrlith.)z Untuk mengetahui
huburqrn pcnrkiran ll Chuali dcngan pcmikrran yang berkembang pada
arritnnva. pcrlu dikclahut suasana pdrnlkiran waktu ilu dan sikapnya terhadap
kcnttlaan ilrl
Al,(ihrzali hrdup kctika pemiliran di dunia Islam berada pada tingkat
PcIkcnrbungarr \afg tjlggr l)crnikrran-pcmikiran tidak berhentj sebagai hasil
olilh bu(lr rn(lr\ rllirl lelrDr bcrkcmbang merriadi aliran-aljran dengan metode
I)r dallnr LrLrl,Lr inr Al,(ihazali sccara cksplisit menycbut sumber_sumberpengctahuan tcntang tasa\\,uf, yaitu buku-buku Abu Thalib al-Makki_ aj_Muhasibi'.r' lt't r',r.,r'lJr...rn.Ji,t.:.n oirr.r:lttl t.ltn\u \eDeflt aj-Junaid al-Baghdadi. al_Slibli. dan Abu Yazid al-Busthami, lrhat ,\l-Ghazali , Al Munqi<l2 nin-al_Dhalal,(sclilfjurn!a drsebul ll i\,lutrqtdz), Kairo : Siisilal al-saqafat allslamjyah, 1961,hlrn-11
tt I)i dal",r' pengantar pertama Iuhulut al Falasi/itt (Buku ini terdiri atascrrpat pengantar ), ,\l-Chazali menyebut bahwa yang paling dipercaya dalampcnrkilan dan clallrn nrcnbrrat pcnjclasan ( Tahgig ) filsafat yLrnani idalah al_l:arabi dan ibnu Sira t,ihat AI,Ghazali, IuhtiL u!'l alds,/At, diedit SulaimanDunia, Kairo : Darul Ma'arif, I996, hlm. 20 pemyataan ini memberi isvaratbahwa sumber pengctahuannya tenlang iilsafat antara lajn adalah kedua fiiosofitu. Daiam pembahasan selanjutnya akan kelihatan persamaan-persamaanscbagian pandangannya dengan Ibnu Sina yang memperkuat isyarai tersebut.Lihat Muhammad Yasir Nasution, J,1anu,ei.r Menurut Al-Ghazali, Jakafi^ ..
Raiawali, 1998, Cet i. hlm l7
24
drrn rrslcrnrrrrr rrisrng nrasing iingkat pcrkcmbingan ini mcmperlihatkan
\rr;rrLlrrrlr rllrll|tr trnr:klrt kcraglrman vang tinggi Menurul al_Chazali. setiap
aliran rnenliklaim kebenaran pada dirinya, yang dengan sendirinya
nlar!rnpittkillt irl af !lrnr: lain padr kcdudLtkan vang tidak benar.lr
Pcndidikan lslam pada masa al-Ghazali sudah sedemikian majq
hing!it t.lilh mclahirkln aliran pcnlkiran dan disiplin ilmu yang cukup
bcraram. rrnlara ltnt kdan, ltlsu/ur 1.\noiliyah, tasuu\ddan sebagainya.2l
l)ada \aat tncngalami krisis kcbenaran itu,l5 al_Ghazali memutuskan
unluk mclakukan pcnelitian lang tuntas atas empat kelompok pencari
kebenaran ( a/-tllulihin ), yakni para Ieolog ( Mutaka imun), para filosof,
kelompok syi'ah lsmailtyah ( At-l].jthinryah Ahl al-Ta'lim), dan para slfr.26
l. I'uru uhlikcltun I l..lLttLtka llinun)
Mula-rnula al-Ghazali rnendalami pemikiran kaum mutakaliimin
dari berbagai macan aliran_ Dengan berbekal pengetahuzl tentang k lam
yang diperoleh dari Juwainy sefta pengalamannya di Nizam al_Mulk, al_
Ghazali memulai penyelidikannya yang mendalam atas kalam.
Dari apa yang disebutkannya dalam Al-Munqidz, sehubungan
dcngan kukut Kita dapat mcngambil tiga point utama, yaitu j (l) bahwa
21 lhtr! .hlm 17Illasan l" arr. a)f t tr..hlmJA
" Pada rvaktu tinggal di Najsabur, Al-Chazali mengalami satu periodekrisis kcraguan selama t 2 bulan, ketika itu ia melagukan segalanya, ia tidak brsamempercavai indera, ia tidak pula menganggap akal scbagai yang bisa dipercayakcraguannva begrtu mendalam, hingga ra mempenanyakan kebenaran atas tlasarvirng sUdNlr ielLts (l)hono\Lt\. sepeni scpuluh lebih banyak dari tiga. Lihal Al_(llrrrzalr rlrlill .li '\,1tur1tl: ntn tl,l)ltLrlLtl.llejrul . Maktabah Al-Sya,biyah, t.l,hlnr l7 ' I ....rr \".,t 7., r. h.t , i
25
tujuan kalam adalah untuk melindungi aqidai lslam dari penyimpangan
yang dilakukan oleh ahli bid,ahr (2) bahwa kalam tjdak sepenuhnya
berhasil nencapai tujuannya, sebab kclam gagal bila berhadapan dengan
pa.a tkepttk (orang yang meragukan segalanl,a) atau dengan para filosof,
dan (3) karenanya, ,tala7n tidak mungkin memenuhi kebutuhan al_Ghazali,
meskipun ia tidak mengabaikan kegunaannya yang besar bagi orang lain.2?
Al-Ghazali berhasrl menengahi libetulirme tra.lisional dar-
/iherullstne rasional dengan berangkat dari metode pikirannya yang ilmiah
dan rasronal s€na diilhami oleh al-eur'an sehingga mendorong para
cendekial'an muslirr unLLtk bcrpendapat lentang al_Ghazali , Sayyid
Muhammad bin Muhammad al-Husaini dalam salah satu bukunya, 2r
mcryebul al-Chaznli se\agai lhtiutllittul ,(fur,,rr.r (pembaharu ke lima)
dalarn Islam
l'rnt tltlt ltlvlLtt
Setellh mengadakan koreksj total terhadap kaum mutakallimin
dengan ilmu kalamnla, al-Chazalj mulai berfikir dan mendalami filsai.at.
llal rnr dirrulai sc'jak ra rncnjadi guru bcsar di Baghdad, dengan
nenggunakan masa scnggangnya untuk membaca buku filsal.at, tanpa
pcrnnh ner-qadakitn kontak langsung dcngan seorang filosof, al_Ghazali
rnandil\rrlun pctnrkirannva plda scbuah ayat al-eur.an Beliau menulis
\l-(ilirzrilr ll .\lu tl/.l:.O1.( //., hlrn. 1j,37.-" Sirvyrd Vluharnmad bin lluhanrmad Al-Husaini, It_Hafu al_sadati at_ltlltttltliD llt ul, .\\urht /1\\ln lhyu' tllunt ul-Din. Juz l, hal .26_
I
26
sjl)uah buku )ang her1udul Ittt/ltlat al:la/kn'u ( keutamaan berfikir )r'
Murrculnya buku ini nrenuniukkan bahwa al-Ghazali mcnganlurkan
lcpada umat lslam untuk bcrsemangat dalam berfikir, kerrudian ia
nerrghu[)lskan slllL] tthurl unluk mercnungkan dan rnengka.ji ulang hasil
hrcaannla '" Yang alihirnya menghasilkan lllLutu\id ul-lialusi/Lh dan
ttillttlitt ttl lilat11111;t I)idalam lilsalit inr beliau melihat ketidak
lcrr!.kirpar rictodolori schrn!r!ld nrelahirkrn inkohcrensi. sebab fllsalal
hlr\,a rncngandalkan alial semata padahal akalbukan sumbet p€ngetahuan
\ rtrtg (ctlrnqgl Akrll lilnll rrcrr pakan alet terpenting dalam usaha mencari
|cn.!lclithrillr drdalrm lilsafat. lidak dapat menyingkap iirai yang mcnutupi
hirl rkrl "
,\(|rp!r dllrr sc,lir lLLiulln I'ang hcnclak dicari al-Chazali' ilmu
tilslrial Lu arla cnarn bagran "
I lnru Itivadhi),ah (Matcrralika)
I llnru Mantiriqiyyah (l-ogika)
3. llnu I'habi'iyyah (Pengetahuan Alam)
4. llmu llahiyah (Melalisika)
5 Ilmu Siyasah (Politik)
6. ihnu Khuluqiyyah (Etika)
)e Al-Chazalt, Ihyu []lun al-Dn, Juz IV, Kairo: Daru ihya, t.t, hlm. 40-
'r A1-Gll.z,tl1 . )l -Mntqitt:.Op.( tt.. hlm. 31-38.ii,r:rn A. r' ., 1., a. 41111. '!
rr Muhanrmad Yasir, a)p. ( //. hal 39rt Al-Ciirazali, I'en,-elauat rldti Ka.\rsulttL, Terj. Abu Ahmad Najieh,Surabaya. Risalah Gusti, 1997, Cet. I, hl111. 29.
27
Al-(ilrazalr mcngatiLlan bahwa ilsalat tidak memenuhi
l0inginirnrva Kemlldian bcl,au menyanggah teori metafisjka ibnu Sina.
'''rLng dianggapnya akan membawa kepada kekafiran. l.erdapat dua puluh
p.rsoll:rn l,fnq djsanggrhnya Jalam bukunya ,lLlhd/ut al_FtrtasiAh Tiga
dianlara dua puluh butjr yang menSadi sasaran kitik tajam al-Ghazali
adalah
Pertarna. Sesungguhnya .1asad manusia tidak dibangkitkan di padang
Mahsyar Yang nendapat pahala serta siksaan itu hanvalah ruh
atau badan ruhani saja.
Kedua. Bahwa Allah hanya mengetahui perkara_perkara yang bersifat
global dan tidak mengetahui perkara_perkara yang detil
Kctiga, Bahwa dunia ini.1d,rm dan azali.s!
Namun dari dua puluh permasalahan filsafat metafisika Ibnu Sina yang
disanggah al-Chazali ada saru sanggahannya yang banyak diragukan
keakuratan:rya, yailu masalah hukum ka.usalitas (sebab akibat). Al_
Chazali rrenyerahkan hukrm kautiulitar ini kepada kekuasaan mutlak
Trrhtrn.senrua itu tcrJadi karena .tunndt Alluh. l,adahal oleh filosuf barat,
httkum kuu.ultns ini bisa didekati secara filosofis dan pragmatis tanpa
pcrl(i mengorbankan pendekatan teologis. Sehingga hukum ,tdrr..//i/dr ini
brsa dipahamr, drrumuskan, dibangun, diuraikan dan dimanfaatkan.
,, t/,r1. h ::
J.
'' Scbuah aliran kebatinan yang dipimpir oleh l.lasan al-Shabbah f W.5lEIl / | ll-l M ) vang berhasil merebut benreng Alamut yang semula dikuaiai olehDrnasti Saljuk. lJenteng ini kemudian dijadikan markas dan pusat dakwahlsnra ilivah
, \l'rdtn lbnL, Ru\n , )f , ,r.. hlrn 20rlasln A. ar.. ,1., //., hlm i'-ir
'' /irl. hlm ll
28
Syi'uh lsnu'lltyal1 ( .!l1l u1-1ct'lim ) kehatirurn
Ada dua alasan yang menyebabkan ai_Ghazali tedarik dengan
lsma'iiiyah I atau kaum kebatinan rr' : (1) Karena Isma'iliyah telah
berkembang menjadi gerakan dan kelompok kuat dengan pengaruh yang
cuklrp besar, sehingga secara alami menarik perhatian al_Ghazali yang
rnerLtpakan scorang ulama' dan (2) kenyalaan bahwa prinsip dari ajaran
Isma'iliyah adalah Iaqlid /Jrl/./. sesualu yang sudah sejak arval ingin
dihapuskan oleh al-Chazali.rr
llcrarru dari sinilah. kcntudran al_Chazali mulai mengkaji
Isrra'ilryah dengan mengumpulkan buku-buku lentang ajaran Isma,iliyah
dan rnencoba mcmahanrr isinra" kernudian rnenolaknya. Keberatan al_
(ihazillt lanit paling ulama adarah pandangan mereka tentang adanya
rmam lang nu.tum yatlg tersernbunyi sebagai sumber ilmu pengetahuan.
I rrLr ranl rlipcrolch dtri imatn rni diyukini pasti benar dan tidak mungkin
saiah lial ini menurul al Chiuaii bcnar-benar tidak dapat dibenarkan.l3
Akhirrva al-Ljhazali berkesimpulan bahwa imam nu,sun kaum
Lr )lrlirlJr itu hrlnltiah ()koh rdcal su.Ja- hanva ada dalam anggapan dan
29
trd:rk adu dalaur kcnvalaan " Kemudian lsma'iliyah ini terhenti dengan
hancu|nvl bentcng Alamut markas Isrna,iliyah, oleh pasukan Mongol.
l)aiam dunia tasarvuilah al-Ghazali menemukan jalan yang
rilrr] prL lncr)lbcl)itskxn dir'inr a rlari pcnlak il keraguan terhadap kebenaran.
I)cng f berbckal pengeluhuan tentang tasawuf yang didapat dari
!!ru-!i!I! ]\'l tcrdahulu. r" Al-Chazali mcmulai pen€litiannya tentang
tlsir\ l \lc urUl|r-a tdsawul tcrdiri alas konsep_konsep dan keyakinan_
lic\iliiinill LJltclektualrrya atari sprritual scrla hal_hal praktis, dan baginya
sisi inlelcklualn),a jauh lebih mudah dibandingkan sisi praktisnya.ar
Scfcrlr kcbiasaannya. sebelum al-Chazali menilai suatu paham
atau kelompok, maka terlebih dahulu Al-Ghazali memp€lajari bagaimana
ajaran mereka. Dalam hal inj al-Ghazali pun demikian, al_Ghazali
rnenrulai penelitiannyatentang tasa{,uf dengan membaca karya_karya pam
tokoh sufi sebelumnya. Seperti Abu Thalib al-Makky, al-Muhasibi dan
Abu Yazid al-Busthami sena penuiis lainnya, sampai memperoleh
pengertian yang mendalam tentang tasa*rf pada level intelektualnva. a2
\brJ r lb t Ruin. r ,/ .( ,.. hrnr i I
Disamping sewakhr kecil Al-Ghazali pernah dipercayakan kepadaseorang sufi. ia .1uga mendapat pelajaran lasawuf dari guru yang terkenai sebagarsufi, sepefti Yusuf Al-Nassaj di lhus dan Al-Farmmadzi di Naisabur. Has'irnA\ rri., h r rr . hlrr i.l
. -Lhil,/ali . t \tt hlLl-.ltlrn hh. Ha<rn A" ;rri. /6rJ, hlm. 14-15' Ha(an A. an. /iJ hlrn .5..\\rdrn lbn Rusn. rt7., tt . hlm 21.
I
t
30
Dalam pen€litian ini al-Ghazali mengadakan kontak langsung
dengan para suli sezamannya dan mendapal bimbingan dari mereka.
Dimana pada saat itu, para era al-Ghazali, perkemabangan ta-sawuf sampai
pada periode rekonsiliasi atau konsolidasi.ar
Seiama i l0 tahun al-Ghazali menekuni tasawul sehingga dengan
dibukanya segala hakikat oleh Allah al-Ghazali yakin bahwa kaum sufilalr
yang benar-bendr berjalan menuju Allah SV/T dan itulah sebaik-baik
jalan. Akhlaq mereka adalah sebaik-baik akhlaq, karera telah mendapar
pengetahuan yang tepat, pengetahuan yang diperoleh melalui ilham aa
Dengan hasil inilah al-Ghazali meftlsa puas dalam penelitiannya,
karena telah tercapai apa yang menjadi cita-citanya. yakni mencapai
haqqul yaqin yakni keyakinan yang hakiki, yang didahului oleh ainul
yaqin dan ilmu yekin Semua p€ndapatnya tentang tasawuf telah tertulis
dalam bukunya yang terkenal, yaitn thyd' Uum al-Din. Buku ini ditulis
setelah al-Ghazali sembuh dari p€nyakit ragu terhadap segala persoalan
dalam kepercayaan.rs
Sebagai seorang muslim al.Ghazali senandasa mendasad
pandangan-pandangamya pada al-Qur'an al-Karim dan Hadits, baik
secara langsung maupun tidak. Seperti pemikir-pemikr muslim lainnya.
ar Sejarah Tasawuf meliputi : (1) Masa pembentukan ( pada abad I-II H ),(2) Masa pengembangan ( pada abad III-M ), (3) Masa konsolidasi (abad V H ),(4) Masa falsafi ( abad VI H ), (5) Masa pemumian ( abad VIII tl ), lihal AminSvukur, Menggagot lusawu/ Sulisme dan l'anggung ,luwub Sosial Ahad 21,Yt.jyakJna:Puslaka Pelalar, 1999, Ce. I, hlm.28-43.
" Ahidln thn Rusn, rf,cz., hlm l?
3l
Pendasaran pemikimnnya kcpada al-eur'an dan hadits terlihat lebih
banyak ticlak bersilat langsung, khususnya yang berkaitan dengan konsep
manusia.rr' Arlinya, ketika ia berhadapan dengan teks-teks al-eur,an dan
hadits, ia trclak dalam keadaan kosong, di dalam dirinya ada
kecenderungan dan tikiran dasar yang selanjutnya mempengaruhi
pcmahamannva lcrhadap tcks-teks al-eur,an dan hadits.
Keccnderungan dan flkiran,flkiran dasar itu, pada prinsipnya
adalah yang menjadi ciri khas pemikirannya. Namun demikian, ini tidak
berartr bahwa ia lerlepas dari pemikiran-pemikiran yang ada sebelum atau
rlnl bcrkcmbrng pada nrasanya 7
(1. Karva-karva Al-(lhazali
Al-(;hrzlli tcnnasuk scorang pengarang yang sangal produktif
dulanr nrenel)tsilkan scbLtah.karyl Beliau muiai mengarang se.jak usia 25
lahLrn htnsra ilkhlr hit\,atnya di !sia 5.1 tahun Menurut catatan Sulaiman
I)unya. karangan al-Chazali mencapai 300 buah dalam masa tiga puluh tahun.
Ilu bcrani dalam rcntang rvaklu satu tahun beliau menghasilkan tidak kurang
dari l0 buah kirab. Hal tersebut menunjukkan bahwa al_Ghazali haus akan
suatLr ilmu pengetahuan. Sebagaimana perkataanbeliau dalam Al_Munqidz :
Menghadapi suatu masalah-nasalah, benar-benar sudah menjadi kegemaran
diri saya sejak kecil. Yaitu menyelidiki dan membuat perbandingan guna
a6 Muhammad Yasir Nasution, Mdnusia Menurut at-GhazaliCV. Rajarvali, 1988. Cet.I. hlm 43.
41 lbkl.. hltn. 42-43
, Jakarta :
32
rrcrcnrukaI bcrbagai hakikat kcbenaran, sekaligus merupakan bakat
pernbawaan tllrah yang telah dianugcrahkan Allah SWT atas watak diri saya,
bLrlarrrrr,a hasil rsaha cian.jerih payah scndiri .'13
Cakupan ilInu yang beljau kuasai meliputi : filsafat dan ilmu kalam,
liclh. ushul llqh. lasawul. akhlak. dan talsir. Beberapa karya al-Ghazali yang
p.rt rll l rrl .,rr:rr '..r,.rrr.
1 Ktlrntytk I tl:ulrt tlun llnn Kulunt
a Maqashid al-Falasilah ( tujuan para filosof )
b Iahllt al-Falasjfah ( kerancuan para filosof)
c. Al-lqtishad fi alJ'riqad ( moderesasi dalam aqidah )
d AI-Munqidzu min al-Dhalal ( pembebas dari kesesatan )
e Al-Maqashidul Asna Fi Ma,ani Asmillah al-Husna ( arti nama_nama
Tuhan Allah yang Hasan )
i FaishalLr al-'tatiiclah llaina al-lslarn Wa al_Zindiqah ( perbedaan antara
lslarr dan zindiq )
g Al-{)ishasu al-Mustaqim (jalan untuk mengatasi pers€lisihan pendapat)
h Al-Mustadhiri( Penjelasan-penjelasan )
i. Hujjatu al-Haq ( argumen yang b€nar )
j MLrf!ilLr al-Khilal'Fi Ushul al-Din ( melrisahkan Derselisihan dalam
usuluddin )
k AI-Muntaha li ai-llmial-Jidal ( lata cara dalam ilmu diskusi )
I Al-Madhru brh Ala Ghairi Ahlihi {persangkaan pada bukan ahlinva)
J* lrnam Al Ghaz.ali. tl-ALunqitt: ntin ul-Dhalut, Op.Cit.,hlnt.4.
33
n Mahkun \adlarr metodologika 1
n. Asrar'llmi al-Din ( rahasia ihnu agana )
o. Al-Alba'in Fi Usul al-Din ( 40 masalah usuluddin )
p llmajll al-A$rvam 'an 'llmi al-Kalam ( menghalangi orang awun da-ri
ilmu kalam )
q Al-Qoulu al-Jamil fi al-Raddi ala Man Ghayara at_Injil ( kata yang
baik untuk orang-orang yang mengubah Injil )
r. Mi'1,ar al- llmi ( rahasia-rahasia alam )
s lsbat al-Nadlsr ( pemantapan logika )
Kelampok llmu Fitlih dan Ushul l iqih
a. Al-Basith ( pembahasan yang mendalam )
b Al-Wasith ( perantara )
c Al-Wajiz { suart-surat wasiat )
d n I Khulashat al-Mukhthasar.( ihtisar ringkasan karangan )
e n l-Mustasyla ( pilihan )
J. Ai-Mankhul ( adar kebiasaan )
g Syilakh al Alil Fi (liyas Wa al-'la,lil ( penyembah yang baik dalam
clrvas dan la lil )
h Al llzarr'ah ila Makarirn al-Syari,ah ( jalan kepada kemuliaan
s!ari'ah l
I'tirntyA llnru ,4khlttk dtut tusttwu/
a lhya' Ulum all)in ( menghidupkan ilmu-ilmu agarna )
b. Kimiva al-Sya'adah ( kinria kebahagaan )
34
c Al-llhLrrarLrl l;akhirah I,'i Kas1fi ,Uium al-Akhirah ( mutiara
penvtngkap ilmu akhiral l
d Al-Qurbah lla Allahi Azza Wajalla ( mendekatkan diri pada Allah
c.
Azza WulirJir )
Akhluk al-Akbar Wa Najat Min al-Asrar ( Akhlak yang luhur dan
nrcn!clamaikan diri dari kcburukan )
N.4i7irn l-Anlili (trmbangan arnal )
Al-Mabadi Wa al-GhaJ,ah (permulaan dan tujuan )
Minhrj al,Abidin ( pedornan beribadah )
A Ml liadr( lcrrpal pcngambilan )
Al Amalr I kenruliaan )
\irLLh ul-\\'rlacl ( Lenlitns akhlal( dan perkembangan pikiran AI-
( lhrzllt t '
I
g
h
I
I
L
4 I'tlontTtk llntu luf ir
L YaliuLLrl'faliu,ii Fi ta1,.sirr 'l-an1il ( Metodologi Takwil didalam tafsir
),ang diturutkan )
b. Jarvahir Al-Qu'ran ( rahasia kandungan Al_eu'ran )
Melihat dari banyaknya karya dalam hidupnya yang singkat, al_
Ghazali sebenarnya hendak membawa prengikutnya kepada kesucian hidup
dan meninggalkan kebusukan duniaw dengan menitik beEtkan pada
kebahaciaan akhirat. Beiiau juga rnengajak pengikutnya untuk menyikapi
masalah tertentu dengan pikiran jemih, tajam dan kritis, sehingga dapat
- " Muhan,mld Luthfi Jum'ah, l arikh l..alasifar a1-l.r/am, Mesir : NajibMentri, t.t. hlm 68.
t_
35
scillltt dari Lclicliruan pcnal'.siral yang dimakiud <ian bimbingan yang
bcr: firt kcrohanrarr Ilampir seluruh kcnangannya itu tcrwujud setelah
mensalarni keraguan terhadap scgala hal dalam bidang kepercayaan dan
ltlihirrr!u Lcru-r:uart rt! hilanq bcrgantl dengan kel,akinan yang kuat 50
I), Deskripsi Kitab Ihla' Lrlurn at-Di,t
l)alam penyusunan kitab lhyu,, pemikiran al_Ghazali lebih terlihat
dari aspek sulistiknya. Dengan hasil karyanya yang monumental tersebut tidak
sedikil al-Chazali mendapalkan sanjungan. Sebagaimana ungkapan Hamka :
"lhyu' 11Jru, a/-/)rr (nrenghidupkan kenrbali Ilmu Agama) merupakan suatu
buku yang membalras secara luas berbagai masalah keagamaan. Suatu
kesanggupan menghidangkan soal besar dalam bahasa yang mudah, gabungan
le1e.nrhf,n orak dengan peraraan hari rang mumr. Satu filsalar yang luhur dari
orang yang anti filsafat. Suatu jeimaan fikiran tinggi dari seorang yang tidak
hanya ntengemLrkakan fikiran Satu kitab buat menyempurnakan faham
tentang rahasia Qur'an. Satu sastra yang bukan saja untuk Muslimin. bahkan
kebenaran untuk dunia."i
Meskrpun dcmikian tidak sedjkit pula yang melontarkan kritikan terhadapnya.
Scbaqailnana kritrkan yang dilontarkan oleh Abu Bakr al-Thartusy dan lbn al_
.lduz)' renlirng tcrdepatnla hadils-hadils rlhdf (lemah) dalam kitab,I,tya,, dan
Juga kritikan darr Zakl Mubarak lang meragukan orisinilitas pemikiran al_
' \ (ihazalr . ,\tuwhtt t'ukut ,Ltn Hurupun, Ter.j M Abdul Muiib.SurrhJ\: l( rjhril lnJilt lq\(J r'L.t I h ;i) \
36
Ghazaii Kemudian ai-Ahwani dan Oemar Amin iloesin yang mengkambing
hitamkan al-Ghazali dalarn st/tgnae tjlsat: dalam islam.
'ferlepas dari sanjungan se{a kritikan tersebut, dal$n kitab lh},a,
nanpak sekali hannonisasi antara ajaran fiqih, tasawuf dan ilmu kalam. yang
mana ketiga ajaran ini sering terjadi saling pgtentangan. Sehingga dengan
iahirnvr pcnikiran al-Chazali yang tcrtuang dalam kttab \hya, (-llum at_Din
nlarnpu memberikan jalan tengah yang dapat diterima oleh masing_masing
ajaran tersebut. Sehingga mampu menguatkan keimanan dan menambah rasa
cinta Lcpada Ailah ,,1:tt y,a,lallu
Kilba ///ld Ullu/t L _l)tn disusun al_Ghazali setelah beliau sembuh
dari pcnyakil keragu-raguan atas segala persoalan kepercayaan, sewaktu
belitu trnggal di S!iria. dalam mas0nya menjalani kehidupan suf.istiknya.
I)alam menyusun kitab lhy,u lJlunt ul_Dn, beliau mendasarkannya atas empat
,.?./^7/ (pcrc,npalan ) Vait u :
r. I{ul)u (sepcrernpat krlab tenlang) ibadat.
b Rubu (sepennpat kiiab lenlang) adat (kebiasaan)
c liLLhr' (scpcrc, pal lirnb tcnlang) hal_halyang membinasakan
Ll Iir l)Lr' (scpcrcrfpirt kitab tcntalrg) hal_halyang lnenycla atkan
I)alam pernul.un kilabnla, al_Chazali membahas tentang masalah
ilmu, karcna ilmu merupakan tujuan penting dalam rangka beribadah kepada
_ _ jr
Hamke,lirsrur/; l'erkenhangtn Llun penumiannya, Jakarta: pustakaPanjimas, 1994, Cer. XIX, hlm 12j
t_
31
Allah. Dibedakannya iimu itu atas ilmu yang ttermanfaat dan ilmu yang
mcmbahayakan.
Di d|larr kitab rlrnu itu sendiri t€rdapat tujuh bab, yaitu:
tlab pertama. lenlang keutamaan ilmu, mengajar dan belajar.
Uab kedua, tenlang ilmu-ilmu fardlu 'ai.l dan fardlu
lirliyithlrnenerargkan batas ilrru iiqih dan ilmu kalam
termasuk ilmu agama, serta meneEngkan ilmu akhirat dan
ihru dunia.
Ilab kctiga. tcntang sesuatu yang dianggap oleh orang umum termasuk
ilmu-ilmu agama padahal tidak tennasuk. Di dalamnya
terdapat keterangan jenis ilmu yang tercela dan nilainya.
Bab keempal, tentang bahaya diskusi dan sebab manusia sibuk deryan
perbedaan pendapat dan perdebatan.
Bab kelima, tentang 1ata, kesopanan gum dan murid.
Bab keenam, tentang bahaya ilmu dan u1ama, dan tanda-tanda yang
membedakarantara ulama dunia dan ulama akhirat.
Bab ketujuh, tentang akal, kelebihan dan bagian-bagiannya, dan hadits-
hadits yang ada mengenai akal.itu.
Untuk lebih jelasnya klasifikasi ilmu berdasar kilab lhya' Uan ul-Din,
sebagaimana dalam skema Abidin lbn Rusn berikut ini:'r
5? Abidin lbn Rusn, Op.(lrl., hlm. 43.
38
Skcma ilm u rlalam Ihya'Ulumal-Din
U
syafah Diri
/ Trhan
,at"t€-o,,t^a \khirar,ehasa
Qiraat
'Tafsir
-Dunia.-- Akhirar
Bacaan
€,ro,,,",'
Jtun (Atsar)
rfratat. .faU;n)
lmu Kalam-:--r lrqrlr
li,I bahasa Arab
[rLaiinatii'
/ \,,'"/
\At.a'
>',"\ rllu
\Dunia fd,u+"rur,,/ \\ r\kh'rzr \
*''( \\
\,*"""(\ \ Vuqaldrrnal _Baha,a\\\\ \ \l ara baha'a
\ \ l,rrdr mrrr"h -<-l)iraa\qlrrrah
-Dhar
ur ' ----,,ir',
\,o',,n.-q-r,F'dlu
.,i . plr.rhiJ -\-\
A
// \\y anar
\ ,,^...'\'.,", r',r*',,/"' f--rrr"-
| ][\ "Lr''t'a"'t 'tr'"rtltE@1 ll\ r,'.rl, , IL lr*,,ar r.trm r,nu h
/ | ]f1.ra'a"-q r'
/ I ll r'.-,,r.khr"rf',..r .,, I [-;n,., * ** b"
"\ ll \J Our'an
I I *0""l-| /,/ r nqinal
tsnrflnb.,.,' s_
\ram
\t*'*"
Epstern"l
Ontologis
I
\I
\
l^t ,rurugr,
l--39
Dari keempat rubu' tersebut di dalamnyaierdiri atas beberapa kitab.
Untuk rubu rbadal mencakup sepuluh kilab. yaitu:sl
l. Kitab ilmu,
2. Kitab kaidah-kaidah aqa'id (keyakinan),
3. Kitab rahasia bersuci,
4. Kitab lahasia shalat,
5. Kitab rahasia zakat,
6. Kitab rahasia puasa,
7. Kitab nhasia hajji,
8. Kitab tata kesopanan membaca al-Qur'an
9. Kitab dzikir dan do'a-do'4
10. Kitab uutan wirid pada wallu-waktuya.
Adapun rubu' adat (kebiasaan) maka mencakup sepr uh kitab, yaitu:
l. Kitab tata kesopanan makaq
2. Kitab tata kesopanan nikah,
3. Kitab hukum usaha (kasab),
4. Kitab halal dan haram.
5. Kitab kesopanan pergaulan dengan bedagai macam/kelas manusia,
6. Kitab'uzlah,
7. Kitab tata kesopanan bepergial,
8. Kitab pendengaran dan perasaan,
!3 Imoln al-chazali, /r)/a ' Ulum al-Dth, Op. Ctr., hlm. 4.
40
9. Kitab amar ma'ruf (memerintah kebaikan) dan nahi munkar (melarang
kcbr.rukan),
lU Rflab kesopanan penghidupan dan akilak kenabian.
Rubu' hal-hal vang membinasakan mencakup sepuluh kitab, yaitu:
I Kitab yang mene.angkan kcajaiban hati,
I K itab rialat ilalihan)Jiwa,
i Kitab bahava syahwat (keinginan ) perul dan kemaluan,
4 Kitab bahaya lidah,
5. Kitab bahava marah, dcndam dan dengki,
6. Kilab tercelanya dunia,
7 KLlub lcrcclilnyl hilrtil dan kiliir.
ll Krlilb terccianva pitngkat dan rive .
9 Kilab tercelanya sombongdan ujub,
l0 l( titb tcrcc anvil tetttpu.
Scdangkan nrbu' hal-hal yang menyelamatkan maka mencakup sepuluh kitab,
!ailLr:
I Krtab taubat,
2 l(rtab sabar dan syukur,
3 Kilab takut dan harap,
4. Kitab fakir dan zuhud,
5 Kitab tauhid dan tawakkal,
I
4t
6. Kitab cinta dan rindr.4 terhibur dan ridlo (lega), .
7. Kitab niyat, jujur dan ikhlas,
8. Kitab muraqabah (merasa diawasi) dan menghitung-hitung (amal sendiri),
9. Kitab tat'akkur,
10. Kitab ingat mati.
Dalan lhyu', al-Chazali mengatakan bahwa yang nreiatarbelakangi
beiiau membagi lrra' dalam empal rubu' alLa dua hal :sa
1 . Pembangkit asli, bahwa urutan dalam mentahkik dan mcmahamkan adalah
sep€rti dldlr/r (sesuatu yang mesti),
2. Pembangkit kedua, bahwasarmya mayoritas pgnuntut illr,u itu terta.ik pada
ilmu fiqih, yang menurut al-Ghazali ilmu fiqih itu pantas bagi orang yang
tidak takut terhadap Allah, karena terkandung alasan untuk meDmpakkan
pangkat dan kedudukan.
Meskipun telah banyak pengara.ng yang melahirkan karya-karyanya
mengenai sebagian pengefiian-pengertian yang terkandung dalam lhyd'. akatr
tetapi kitab lhya' inl let^p memiliki perbedaan dengan kitab lainnya dalam
lirra hal, yaitu :
1. Menguraikan keterangait yang masih terbuhul dan membuka yang masih
global,
2. Mengurutkan keterangan yang belum teratur dan mengatul sesuatu yang
tercsnibeiH,
l_
4.
12
Me.ingkas keterangan yang mereka pardang lebarkan dan mengpatkan
perkara yang mereka putuskan,
Membuang kelerangan yang mereka ula[g-ulang dan menetapkan apa yang
mereka tuiiskan.
5. Mentahkik urusan-urusan yang samar yang menyebabkan salah faham yang
sama sekali belum dikemukakan di dalam buku-buku."
Al-Ghazali dalam sebagian besar karyanya menjadikan rnanusia
sebagai kajiannya dengan sangat mendetail, s€hingga mencakup struktur
eksisjtensinya, hakikatnya, pengetahuan dan perbuatannya, tujuan hiduply4
dan hal-hal lain yang terkait sehingga nampak jelas wujud manusia yang
sebenarnya sesuai dengan fi trah p€nciptaannya.
Dalam kaitannya dengan permasalahan fitrah manusia dalan
pendidikan islam,al-Ghazali dalam 1l),a ' memang ddak memba.hasnya dalam
bab atau kitab tersendiri, yang nantinya akan berkesan pembahasan tersebut
terpjsah satu dengan yang lain.
Namun begitu tetap terdapat jejak-jejak penjelasannya yang dapat
ditelusu.i sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan. Dan dari kesekian
banyaknya kitab dalam setiap rubu', pembahasan mengenai fitrah manusia
dalam kaitannya dengan p€ndidikan islam dapat ditelaah pada kitab-kitab
berikut:
43
Lrtdb ilnru. di dalarnnya dtbahas diantaranya mengenai keutamaan ilmu
clan orrng !an! bcrilmu, perrbagian ilmu, pcrjntah menuntut rhnu, karcna
iesuiir lllftrhnlx Jnanusja ndrLah lnakhluk berilrnu. ,
Irlirb krrdNh kai(lah dqard tkrvakin.rn). sebaginn bahasannya mengenai
. r,.rulL|rit ji$u tnanuita itlas keluhanan Allah, cicngan begitu
rnr:nunjulilan balwa tncnurul litrahn_va manLrsia adalah makhluk religius.
Iitirb llti] liesopanan nikahi di dalarn saiah satu babnya, yailu bab.{.1ab
,tl \lr'rt.:wrtth rle|crtngkan perselubuhan yang meiupakan langkah awal
rircnuJu proscs penciptaan manusia sebagai makhluk yang mulia.
KitaLr alrib rl,(talbi (kcrijaiban hati): menbahas tentang pengertian jiwa
dan esscnsrnll s.bagaj hakikal nranusia, sefla hal ihwal yang berkaitan
dengan lirva, hakikatnya dan lungsinya masing-masing s€suai fitrahnya.
Kitab rialat (tatihan jiwa); nlembahas mengenai langkah prel'entifmaupun
tcrapi bagijiwa supaya tetap be$ih sebagaimana fi1labny4 sehingga akan
tercapai iungsi dan tu.ju.tn pencjpta-an manusia sebenamya.
Kilab ulbkkur: lebjh pada penbalnsan penciptaan akal yang secara
filrahrya nrempunyai daya nalar untuk memikirkan dan memahami atas
lalrda{anda kekuasaan Allah, sehingga neningkatkan menlperkuat kadar
keimanan, ;ang mana benih-benih keimanan telah difitrahkan oleh Allah
kepada setiap manusia
5.
6.
I
44
BAB III
PENDIDIKAN ISLAM DAN FITRAII PESERTA DIDIK
A. Pendidikan Islam
I Pcngertian Pe didikan dan Pcndidikan lslam
Membahas masalah pendidikan islam tidak akan terlepas dari
pengertian pendidikan secara urnum, sehingga akan diperoleh batasan
perrgertian pendidikan islam dengan lebih jelas Berikut ini alian dibahiu
tentang pengertian pendidikan terlebih dahulu.
Pendidikan dan mendidik adaiah dua ha1 yang saling berhubungan,
dilihal dari segi bahasa, "Mendidik'' merupakan kata kerja, sedangkan
'i'endidrkan" il.lalah kata benda. Kegiatan p€ndidikan menunjukkan
rdanla pihak yang rrendidik dan yang dididik. Dengan kata lain
|crrdidr r mcrrgundung, koirunikasi antara dua orang manusia atau iebih.
Selalan dentan rtu. para tokoh telah mcmberikan pengerlian yang
bcrbcda-beda
Nlrr)urul Ahmad l) Mn rnba. pendidikan adalah bimbingan ataLr
lrrrnpinan sccara sadar olch pcndidik terhadap perkembangan lasmani dan
roiun i si rcrrliclil llcnulu tcrbcnluknya kepribadian yang utama.
.'ohn [)cwe) nrcnrberrkan dellnrsi lenlang pendidikan sebagai
pro\cs pcrnbcntukan darr luar dirr manusia berdasarkan bakat aiami untuk
1\hmad I). N,litflmba, l'ttigL!ntdt. I'il.\.tLiitt I'enJitlftan IsIan, BandtJttg:lrl A Mr'aril. 1969 Cct. I. hlm i2
45
msn.qalasr kecenderungan alami dan mengLantikannya dengan berbagai
kcbrasaan Iang diperoleh Icwat lekanan eksternal 2
lir llajirr Dewrrriaril rrembcrikan pengenian bahwa mendidik
aclalah nrenunlun segala kelualan kodral yang ada pada anak-anak agar
mercka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapal mencapai
licsclanratun clan kebrhaeuan t'ang setinggi-tingginya.r
Adapun rrlenurul Crorv and Crorv, sebagaimana dikutip oleh
\1LN rir. l)cntlrdildn lddlalr pengalaman lang memberikan pcngenian,
lrilrdrtlrgitn. l)en\'cs[a]nn brgi seseorang yang mcnyebabkan ia
ber kcr l ba r!
Sci{rrskiln cfurul llrddng,LJndants Sisient Pendidikan Nasional,
No l(r lrhun l(lt)], ljab l. l)tsa I, ayat l:
I)crrdidrkan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
l:; lLtr rllrr proscs pc nbclriaran agar peserta didik secara aktif
mcngtmbangkan potensi dirinya untuk rnemiliki kekuatan spjritual
licagar)raan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta li$rarrpilan Iarg diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.t
' John Dervev, Pengulamcn LlLt l>enllidikan, Alih Bahasa: John de Santo,Yogyakarta: Kepel Press, Cet. 1,2002, hlm l
r Abu Ahmadi dan Nur Uhl.jyati, 1/zu I'endidikan, Jakarta: Rineka CipLl-1991, Ce1. Ill, him 69
' Muslim. /)r va.I)a.\o l:cpctldiJikol, Semarang: Fak. Tarbiyah IAINWallsongo, Cet I, hlm. j.
J UUSPN, No. 20 Tahun 2003. Bab I, Pasal I. Ayat I, Jakarta: SinarGral]ka. Cct. I.2002, hlm. 2.
t_46
Scnrcntare itu M Ngalim Purwanto mendellnisikan pendidikan
scblgli Lr:uha olLlu dervasa lillam pcrgaular dengan anak-anak untuk
mc'ntntfrn pcrkembangan lasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan_6
I)llri bcberapa definisi tersebul di atas. dapat penulis simpulkan
bahu,a pendidikan adalah suatlr penanaman pribadi yang dilakukan orang
dewasa kepada anak-anak sehingga mampu benikap sebagai individu
maupun sebagai anggola rnasvarakat yang rnampu menghadapi perubahan
zaman sesuai dengan cita-cna (tujuan) pendidjkan
Dalam mendefinisikan pendidikan Islam, para ahli juga
nempun\,ar pengertian yang bervariasi sesuai dengan penekanan masing_
masing, dianlaranyat
H.M. Arifin berpendapat bahlva hakekat pendidikan Islam aclalah
usaha orang dcwasa muslm yalg beflaqwa secara sadar mengarahlan dan
membimbiag pertumbuhan dan perkembangan fitrah anak didik melalui
ataran Isltm kc rrah titik malisintal pemumbuhan dan perkembangannya.7
Nlenurur H M. Chabib Thoha, pendidikan lslam adalah
pcndidikan vang falsatbh, dasar dan tuluan serta teori-teori yang dibangun
rurtLLk melrrkrrrrirl,an prilitek ptndidikan yang didasarkan pada nilai_nilai
Isiarn yang lcrkaldung dalam al-eur,an dan Hadits nabi.3
' Iv1 Ngrrlrrn l)ur\vanto. //r/7/ I'qlitlikun lau.iti.t Llun l,rakti.\, llandut9.Rcmaja Iiosda Karla. 1995, Ce1. II, hlrr. I L
' Nj Arilln. llntt I'cttt/tltkun Ltiutn, Suatu Kattun l.eoritt.\ tlun I'rukrtsllLr,/l^Lttktr I'LttlLli,ttt: lttLlt.:rpltnar..litl,. 1d Bumt Aksara, laa4, Cet.l, hlm 12.' N] (hrbib Ih()ha, ,(.rllhr \.laktu I'cndklikan lslum, yogyakafia:I)rrsluka l)clrrjar- li)96. L.t V. ltlrn 99
4'7
Sedangkan menwut Hasan Langgulung, p€ndidikan Islam
didefinisikan sebagai suatu proses spiritual, akhlak, intelektual dan sosial
yang bemsaha membimtring manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip
prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan memeprsiapkan
kehidupan dunia dan akhirat.e
Adapun Mubammad Munir Mursyi mendefinisikan pendidikan
Islam sebagai be.ikut:
',,-'ilt .fir p.Lribi,ru*ri lliji kJ'ii.>.:vr Ljr-
Pendidikan Islam adalah peldidikan fitrah manusia karena sesungguhnya
lslam itu adalah agama fitrah dan segala pcrintahnya dan larangamya
serta kepatuhannya dapat menghantatkan mengetahui fitrah ini.rr
Dan Moh. Iadil al-Djamaly mendefinisikan pendidikan Islam
sebagai suatu proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang
baik dan mengangkat derajat kemanusiaanlya sesuai kemampuan dasar
(fitrah) dan kemampuan ajarannya.t'
'Abdul KlroliL, Abdul Mukti, dkk, Pemikircn Pendidikan Isla ; Kajqn'lokoh Kkt,ejk dan KontemporcL Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, Cet. I, hlm.38.
ta |bid.'1 /rid.. hlm. 38-39.
"yJ.l;riv4,"
,{8
I)ari bcberapa pcngcrtian pendidikan Isiam tersebut, dapatlah
drlirnrulrsrliar: unsur-Llnsur vang terrnuat dalam pendidikan lslam sebagai
bcJ.l kLrl
li A(jiln\!r proses birrbrngarr dan pcngarahan terhadap potensi yang
drnrrlriir olch nr an usi;r
-l ) I'iosc! binrbingan dan pcngarahan tersebut dilandasi dengan nilai-nilai
ajaran ls Jant
1t l)ros.! lrrsebut cliarahkan pada terbentuknya pribadi muslim yang
sempurna atau insan kamil
Dalan lhya', al-Ghazali mengemukakan pernyataannya yang
berkaitan dengan Lrnsur-unsur pendidikan .
. Dan ini sesungguhnya adalah dengan ilmu yarg berkembang melalui
pengajaran dan bukan ilmu yang beku yang tidak berkembang.r2
Sesungguhnya hasil ilmu adalah mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan
sekalian alam .. i1
Dari pemyataan tersebut dapat diketahui bahwa ilmu sebagai alat
pcndidikan yang riisampaikan kepad.l peserta didik melalui suatu proses,
yailu proses pcngajaran. Kemodian dari proses tersebut menuai sebuah
hasil. dalam hal ini adalah dekat kepada Allah, yang merupakan tujuan
tcninggi chn paling mulia dibanding tu.juan apapun.
rr r\l-Chazali. /lau (llun ul-l)in,Katro: Daru lhya, Juz. I, t,t., him. I L' /6rrl , hirr I3
49
Adapun proses p€ndidikan islam itu sendiri berlangsung seumur
hidup, scbagaimana drlelaskan dalam sebuah hadits bahwa menuntut ilmu
it! bermula dari manusia itu lahir sanlpai masuk liang lahat (m€ninggal).
Bahkan dalam lhya' pada bab Adab al-Mu'asyarolr Ci.jelaskan bahrva
proses pengajaran sr-rdah dimulai sebelum manusia itu lahir, yaitu ketika
masih di alam arwah. Dalam masa tersebut manusia secara fitrahnya
mengakui atas ketuhanan Allah. Sebagaimana firraan Allah :
"$ *r s "#;1p$& b fti e- b,rll i{; it:-
fi);\i'6 5v.A r& "tss,uit V,lti,y( I vr :Llrtr I 'ry rii & fi iyiltSi ii
Dan (ingatlah), kelika Tuhanmu mengeluarkan keturunar anak-anak
Adam darj sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): *Bukankah Aku ini Tuhanmu?". Mereka
menjawab; "Benar (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi", (kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
sesungguhnya kami (bani Adam) a<ialah orang-orang lengah terhadap ini
(ke-Esa-an Tuhan). (QS. al-A'ral 172)ra
Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits:
ta DepagRI, Al-Qur'an dan TerJemalznya; QS. al-A'raf: 17?, Jakarta: PT.lntermasa, 1974, Cet. XIV, hlrn. 250.
50
(l&.a orJJl ,1tu.+arj
''rllikllrh stoiil|ll ilrrak dtlahtrkan ke dunia kccLrali dalam kcadaan fitrah
(sLrcr), mrka kcdLra orang tuan)alah yang menjadikannya yahudi, Nasrani
JlI N{llusi (llli MLtslirn) '
I)|r hadrs lcrscbul dapar diLelahui illrah setiap !nanusia sejak
Ll l'r'r.' .r,t.r .r'l ir', tnlrLfi\ rr hcrrrr-hcnih kermanrn krpada Allah,
\rtrlg:l faltil ruturI pc0djdikall \,ang diutarakan al-Ghazali. akan tetapi
kurc|lt 1ll]uarlllt pcnga.jlran dan orang lua alau seorang guru maupun
l] LLrrr,,uI rrlrlI itlrtli lcrscbul b'sa nengingkari kefitrahanitJ,a, sehingga
rrcrluclr Yahudt. Nasrtni Liill [,.1r]lsi
Sehingga dari uraian al-Ghazali tersebut dapat kita ketahui bahwa
pcndidilan nerupckan suatu usaha mengembangkan fitrah manusia
dcngan perantara ilmu melaui proses pengajaran dari seorang guru demi
tLrjuan mcndekatkan diri kepada Allah.
Dengan dernikian, pencidikan Islarn adalah proses membimbing
dan mengarahkan pcfiumbultan dan perkembangan peserta didik agar
menjadi manusia dewasa sesuai dengan tujuan pendidikan Islam.
Sehingga ia narnDu memirnpin kehidupannya sesuai dengan cita_cita
Islam, karena niiai-nilai lslam telah menjiwai dan mervamai corak
r'Imam abu al-lJusain Ibn al-llajlaj Ibn Muslirr al-eusyairi al_Naisaburr,
Juntt ul-Shuhih, Jihd IV.Juz Vlll, Beirut, Libanon: Dar al_Fikr, n, hlm 52
5l
lcprihadrannla l)cngan demikian manusia musiim yang telah
rrcncliprLkan Ltcndidikan ]slarn a[an nrampu hidup di dalarn kedamaian
dan kesclahteraan sebagaimana yang diharapkan dan dicita_citakan Isiam.
2 Surnber Dasar Pendidikan Islant
Dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran, aturan).r6
Dalam pendidikan ini dimaksudkan agar usaha_usaha yang terlingkup
dalam l(egiatan pendidikan mempunyai keteguhan, suatu sumber
keyakinan agar jalan menuju lujuan dapat lekas terljhdt, tidak mudah
disampr'ngkan oleh pengaruh-pengaruh luar.rT Maka dasar pendidikan
yang dimaksud adalah nilai-nilai tertinggi yang dapat dijadikan pedoman
hidup suatu rnasyarakat atau bangsa di nanapun berada. Oleh karena itu
)ang mendasa pendidikan lslam adalah pedomar dan pandangan hidup
seorang rnuslim. yang pada hairekatnya ialah nilai luhur yang bersifat
ttunrcnLlcntol dan universal sebagatmana dalam sumber utama al-eu_r,an
dan lladits l)engan demikjan, keseluruhan isi dari ai_eur,an dan Hadits
tlaiah lundarnen dari pendidikan Islarn.
Al-(Jur'an dan Hadits adalah sumb€r nilai kebenaran dan kekuatan
\llg drl)ll nrcnghar)liirkan uranusia pada aktililas yang dicita-citakan.
NiLai larl tcrkandung hilrus nrcnccrmjnkan nilai_nilai universal dan dapat
dikonsumsikan bagi scluruh kehiclupan manursia Kemudian dasar tersebut
d Lcnrbanglrn delarn l)cmaheman par.a ulama dalafi bent\k qiyas, ijt1a,,
I)cpLliLbLrL1. Aiarlrrl!()1. (lcr \il. hlrl lfiT
Ahtnrd I) NlilrIlrl)a.
lltsttr llulu:u lndt) csid, Jakafia: Balai pustaka.
()/r ( //., hlrrr 4l
52
ijtihed dan talt;ir yang bcnar daiam bentuk hasil pemikiran yang
menveluruh dan terpadu tentang alam semesta dan isinya dengan tetap
neru.luk pada kedua sumber utarna, sebab disesuaikan dengan perubahan
\\rll\tu dln tcrnpal l)alanr hal ini al-eur'an dtn Hadits nabi mendapat
fcnrkanat) khusus, karcna licduanl,2l menJadi dasar. scdangkan yang
lrinnya bcflilik blak pada kcdua sumbor tersebul.
Scl)tgui surtrbct kci:cnaran, al-(]ur.an mcncakup segala masalah.
brrl F-rrntdrrJn. ^rmils\cralJltn. 3taupun nindtdlkan Dalam proses
pcndrdikan lslam ban),ak sekali rumusan dan tuntunan pendidikan yang
terkandunu dr dalanr al Qur'an i
Kclebihan al-Qur'an dalam kaitannya sebagai sutnber dasar
prndrdrkaI Is llJn diNnLaranva terlelak pada melodenya yang menakjubkan.
'I I rr hr rr ..r .i N:,lrhrr rr. n..rtrk:,r.
r\l (.)L[ un ntarnpu tncnclplak n individu yang bcriman dan senantiasa
rrrrrrg l:si!La Allah, scrla nrcngrmani hari akhtr. Al_eur,an telah
nrL-rnbcrrlar lcpLusrn pcnalaran yang sesuai dengan kesederhanaan dan
lllrrh manusta lanpa ltnsur-unsLLr dan emosi manusia.w,i. Dengan demikian
ai'Qur'an nrcngetuk pintu akal dan hati sekaligus.re
I)ernyataan tersebut dapat dipahanri oleh al_eur,an d€ngan
menberikan dorongan untuk menggunakan akal sesuai dengan fitrah
rN lhid.. hlm. 42.D Abdur llahrran al-Nahlawi.
Alih bahasa Syihabuddin, ]' c nd d LkanJakarta. Gema Insani Press, 1996, Cet.
{i;hulut Iarbiyalt lslamiyah wa Asalabiha,l.'lLn ,l' Rumuh. Sekokth dan Masyarakat,t, hl:,|'. 29
53
rritnusr0 tanli tncngesanlpinlkan hati daiam rangka membentuk pnbadi
\ afq bcflilLthid
llirl rtrsibLrr cliclukLng olch pcnd:Lpat Sa,id lsinajl Ali yang
rnengalakan bahwe al-eur.an mempunyai keistirnewaan, dianlaranya
irdalah rfcnlhonnali akal manusia, bimbingan ilmiah, tidak menentang
l llllh lri lr!iu, penggl!naan ceflta-ccrila untuk tujuan pendidikan serta
mcnlelihara kebutuhan-kebutuhan sosral.z(r
Dalam kailannya dengan pendidikan Islam, srunber yang kedua
adalah al-Sunnah. Dalam hal ini, Sunnah mempuryai dua fungsi yaitu
menjeiaskan sisfem pendidikan yang terdapat dalam al_eur,an dan
rnenerangkan hal-hal kecil 1,nng tidak terdapat di dalamnya tentang
konsep dan kesempumaan penclidikan Islam. Keclua, menyimpulkan
metode dan kehidlpan Rasulullah dan sahabatnya, untuk menjadikan
kdhidupan beliau sebagai sarana penalanian keimanan.:r LIal tersebut
sebagaimanl yang,4llah firmankan dalam al_eur'an surat al_ealam ayat:
4
(r:.1!J ) i$c \jl.i, ('t JJll-i
Dan scsungguhnya kamu benar-benar berbudi pekeni yang agung
(QS a -Qalanr: .1 )r:
.. ) Ilasan l.angeulung, lJ?hafteLr I'entkirun .lantu
gIllndung Al-Nla rri1, 1995. Cct I. hlrn _16-j7.I Abdur Rahman Al-Nahlawi, Op. (i/., hlm. 12.
" i)epag Rl, Op. ()/.,hlm.960
l'endidikan Islam.
54
Dengan demikian al-Sunnah berisi konsepkonsep pendidikan Islam
sebagai pen1elas dari apa vang dijeiaskan oleh al-eur'an.
l)ar Lr3ran dr rtas daput diarnbil lesimpulan bahwa sumber nrlai
yang menjadi dasar pendidikan lslam adajah al_eur'an, al_Sunnah dan
hasil rjtihad Didalam sumber tersebut banyak sekali nilai-nilai
lundarrenlal yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan pendidikan Islam
Nrlai-nilai tersebut adalah tauhid. kernanusiaan, keseimbangan, kesatuan
umal manusia dan /drmatan lil ulunin'1
I lujuan l)crdrdikan lsian
lrriLLirn lrJallrh sasariln laltg akan dicapai seseorang atau
sckclornpok oranq vang ntelakukan suatu kcgiatan.)1 Manusia dalam
.rlr 'r:,.r . r I .1..( :,k.rn ca.rs Jir r,tt lrn lang rngin drc;rpar. ncgrtu juge
kujntnn pcfdidil,un. Scbagai suirlu proses pcngembangan potensi yang
irJir pada diI manu!ia. maka pendidrkan haruslah mempunyai satu tujuan
!ang dapat rncnearahkan. mengontrol dan mernudahkan evaluasi kegiatan
pcndrdrkan llnpa lujuan , kegiatan pcndidikan tidak mempunyai arah
\il[1r ]cLas sehrrgga rncnimbuikan kelidak pastian dalam prosenya.
N.4cnurul llasan I_anggulung, tujuan pcndidikan menentukan
hillLun bagi proses pendidikan. sekaligus dengan pelaksanaan penentuar
haluan vang dituju ialah membe kan rangsangan. Dan akhimva
'r Abdut Kholik, Abdui Mukri, rikk, op. cil., htm. 40.
, '' Nur lJhbiyati, Ilnu pendiLlikan tu1an, Bandung: pustaka Setia, 199g,Cct. II. hlm 29
55
pcndidikrn itu mempunyai
proses pc dldtkan lllungsi untuk merrjadi kriteria dalam menilai
Setianukan ml:nurul II M Chabjb .lhoha, bahwa tujuan
ptndrdilarr lslant ralah t)lenurnbuhkan dan rnengembangkan ketaqwaan
l,:prdl A llh S\\il, ncnumbuhkan liwa vang selalu beribadah kepada
^llrrh S\\/1. nrcnrLrpLrk akhiak mulia, rncnciptakan pemimpin_pe mimpin
bangra selalu arntr ntakriri nahi munkar, mcnumbuhkan kesadaran ilmiah
rnelelLr keq'aLlr pcndrclikan, bark terhadap kehidupan manusia. alam
r)!l!l)Llf rr ilIr serfcslli.:" \llilisu,:l tujurn di atas adalah mengarah kepada
pcmbcnlukar akhlali, keseimbangan tujuan hidup di dunia dan akhirat,
kesadaran ilmiah yang mendorong penggunaan akal dan profesionalitas.
I).lxm hal tuJU3n pendidikan lslam, al_Ghazali mengklasifikasikan
lujuan ke dalam dua kategori, yakni tujuan jangka panjang dan jangka
pendek
a Tujuanjangka panjang
Tujuan jangka panjang pendidikan Isiam yairu pendekatan diri kepada
Allah, pendidikan dalam prosesnya harus mengarahlan manusia
menuju pengenalan dan kemudian p€ndekatan diri kepada Allah.
b. Tuluanlangka pendek
lujuan jangka pendeknla adalah diraihnya profesi manusia sesuai
dengan bakal dan kemampuannya.
" IIasan Langgulung, Munu.:tt tlun I'ttrclicltkun;I'iltu/ui l'cnJn!ikun, Jakana al-tJusna Zjkra- 1995 Cer
,.hdbrb .I.ohr ,?..r/. hlrr I,rt_t0j.
Sudtu Anal ita I's lkologt,I, hlm. 102.
56
Tujuan yang dirumuskan al-Ghazali tersebut ada kesesuaian
dcngan tuJuan pendidikan yang dirunuskan oleh para tokoh pendidikan
lain. Ahmad D. Marimba sangat mendukung tujuan pendidikan yang
dirumuskan al-Ghazali DiaJuga mengemukakan dua macam tujuan, yaitu
tL!uan scrnentara dan tujuan akhir ll
a. Tujuan semcnlara
Yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat islam yang
rncli^\JnJAar pendrJiIan lsli]m luJuan semenLara di sini yattu
lercapaitll'a berbagai kemampuan sepedi kecakapan jasmaniah,
pcngetahuan membaca, pengetahuan ilmu_ilmu kenasyarakatan,
kesusilaan, keagamaan, kedewasaan jasmani, rohani dan sebagainya.2R
l-. Iujuarr akhir
Iuluan akhil pcndidikan Islaln yaitu terwujudnya kepribadian muslim.
Maksridnla. kepribadian yang seluruh aspek aspeknya merealisasikan
lrl u nlercerminlian littan Islam.
Aspck kcrpibadian olch Ahrnad L). Marimba diklasifikasikan ke dalam j
ha l. raitu
ll .lVr{,lir\/1,,i kLlrrnttntun meliputi ringkah laku luar yang mudah
nampllk dan ketahuan dari luar, misalnya cara-cara berbu.art, cam
l)t:r b rcl! l ill tr r \!l)irgarn\'!
r'Ahnnd l) Marnba. 1/7r. ( rr, h1'n :1.-OU:" tlrmdanr lhsan dan lirad lhsan, |iilsu/ut I'enlidikan lslam, Bandung.
PuslaLl Srl[t. ltl93 ( cl lJ hlrn f]8
I
57
2). Aspek-uspek keliwaun; meltputt aspek_aspek yang tidak segera dapat
dilihat dan kcuhuan dari luar, misalnya cara berfikir, cara bersikap
(berupa pendirian atau pandangan seseorang dalarll mcnghadapi
sescoran!l atau suatu hal) dan lninat
) t .lytckttpck kenluttrun; mellpuli aspck keliwaan yang lebih abstrak.
vaitu liisalal hidup dan kepcrcayaan Hal tersebut meliputi sistem
nrlirr lilai vrnr telah mcrcsap cii dalanr kepribadian itu, yang telah
n'rcnltdr bagran dan mcndarah daging dalam kepribadian i1u, yang
mcnearahkln dan memberi corak selurui kepribadian individu itu.
IJllgr oralt! bcr'lrlanta. aspck_aspck inilah yang menuntunnya ke aralt
kebahagiaan, bLrkan sala di dunia tetapi juga di akhirat. Aspek inilah
lanl rncrlberi k!nlitas kepribadian keseluruhannya.:,)
Ilrnqlitsnva, 1,ang dirnaksud dengan kepribadian muslim adaiah
lcpribadran vang seluruh aspck-aspcknva, baik tingkah laku luarnya,
lcqriltrr,kcgialan .jiwanya, rraupun filsafat hidup dan kepercayaaurya
menunjukkan oengabdian kepada Tuhan dan penyerahan diri kepada_Nya_
Scdangkan dalam pandangan Ibnu eayyim al_Jauziyah, bahwa
IuiLtan turhtt,uh yang utama adalah menjaga (kesucian) fitrah manusia dan
melindunginya agar tidak terjatuh ke dalam penyimpangan serta
mewujudkan dalam dirinya 'ubudiyah (Wrrdllmbaan) kepada Allah
Ta'ala rr
?'Ahmad D. Marimba . Op. Cit., hlm. 46.
.. "'!lasan bin Ali al-Hijazv, itlanltLtt l,!rbl uh lhnu eayytm, Teri. MuzaidiHd.bullah. Jalrlt ,'J,talir i1l-KaulsaI '0C1, ( el l. hlr-r Si
-
58
llal lcNcbul sesuai dcngan flrman Aliah dalam eS. al-Dzanyat:56
( 01 : d,lillJl ) ag{l*{1.i" yr; o+f ai( u;
l)ana Aku tidak rnenciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
rnenycrrbah-Ku. tl
Secara umum, tuj:ual, talbiyah menurut lbnu ealTim dapat
diklasifi kasr'kan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a Ahdty/ ,ltsniyuh. yaitu tuJuan yang berkaitan dengan badan. Termasuk
tujuan ini adalah terp€liharanya kesehatan badar anak. Oleh karena itu
perlu diperhatikan perihal makan dan minum si anak.
b. Ahdal Akhlaqryar, yaitu tujuan yang b€rkaitan dengan pembinaan
akhlak. Hal ini dikarenakan kebahagiaan akan bisa diraih dengan
terhiasinya diri dengan akhiak yang mulia dan terjauhkannya dari
akhlak yang buruk.
c Ahdul l:ikriv h, yakni tuiuan yang berkaitan dengan pembiasaan akal.
Iarbiyah hendaknya diarahkan pada tujuan membina akal anak agar
lerbiasa bcrlikir yang positili
tl ll 4 !,.lutlLtktyLt , yakni tlrjuan yang berkaitan dengan ,r&t//. Dalam
hal ini tarbiyah hendaknya rnemiliki tujuan menggali bakat dan
keahlian (.rirl/) yanrl tersimpan dalam diri anak, kemudian dilanjutkan
' Dcpag jtI. ar,. ( l/.. hlm U6l
59
dengan pcmbinaan dan pengarahan kepada bidang-bidang yang sesr_.rai
dengan bakat dan keahjian tersebut_r2
Jadi pada intinya, tu1uan langka panjang pendidikan Islam adalah
mendekalkan diri kepada Allah dengan jalan beribadah kepada-Nya,
sedangkan tuJuan tangka pendcknya adalah terbinanya ketrampilan anak
scsuai bakal dan keahliannva
i'roses Pendidikan lslam
rl lt{atcrl Pendidikan Islarr
Materr pendidikan lslam adalah segala sesuatu yang oleh pendidik
langsung drberikan kepada pescrla didik dalam rangka mencapai tujuan
pcrdidrkan " olch lurena rtu pcnvusunannva hendaklah mengacu kepada
luiLran pendidikan (khususnya pcndidikan Islam) dan djsesuaikan dengan
pescrla didrl
I)crllln dcfirkian nratcri pendidikan Islam secaE garis besar
nrcrupakiln konseptrralisasi dari t'ungsi umum manusia, di mana di satu sisi
rcril'ir rLilllr \llirlr,.icLllngliul di stsi lain scbagai ,l/rullitulldh.ir Hal ini
rrrcntbcrrkal Fingcrtirn bah\\a dalarn pendidikan lslam yang
nrcr)ccrmrrkitn iclcntitas al Qur-ar1 tidak memilih jenis-lenis disiplin ilmu
secara llLsonornts, cliliotomts, rlenjadikan ilrnu-ilmu agama terpisah dari
rinru dLrniawr yang lazim di kalangan umat Islam lndonesia disebut ilmu_
" Ilasan Langgulung, As.t.t,,l.tLl pendid&an lslal , Iaka.(a: pustaka al_Husna, 1992. Cet. I. hlm 325-328.
rr Hasan bin Ali al-Hijazy,Op. (:i/., him. 84-87.rr Fuad lhsan. l)asar,Dasar Kcperutidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1995,
Ce1 l. hlm.9
60
ilrnu pefsrtahuan untum I'Olch karcna itu hirrus dipadukan antara aspek
ruirtnir clcnr:an.rspck aspck lainnla dalarr kaitan manusia sebagai khuttlih
/t Ltl rtnL Apabila hal inr dilakukan tentu keinginan manusia untuk dapat
nrclca|ll [,ellr:hnur ulltslar!kilt !,i]ng damai sejahtera dan harmonis akan
lc r N,ulucl
I)engun rlcrnikian narcri ilrnu_ilmu agarna manusia didik lebih
deliLl Lcpirdn irnan 1,aitLr rrar kepada Allah Dan dengan melalui ilmu
\' r- (., trr ..rrJ lrtnr\a l tnlt\ta Jtotk akan menoapatkan keqejahteran,
lcmirluan htdup duniawi yang rnenjadi bekal hidup aktiratnya.16
Materr pcndidikan Islam, disamping disarikan dan ayahayat
Quul&th (Al-Qur'an).iuga dianbilkan dart ayat Kauniyah yaitu semua
lata kehicjupan di alarn raya ini.
Jcfl stntlah len)udtan llnir rlmu-rimu vang mempelalari manusi4
sepeftir Anlropologi, Pedagogik, I,sikologi, Sosiologi, Se.jarah, Ekonomi,
Polotik. IIlrkum, dan sebagainya. Juga ilmu_ilmu yang menitik beratkan
pada studi kealaman, seperti: Biologi. Botani, fisika, dan sebagainya.lT
Matcri pendidikan isiam mempunyai cakupan bahasan yang sangat luas
_v' ang perlunya mengintegrasjkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dunia dan akhirat.
" i\l AJiiin t)/r (i|.,'' lhd. hltt 1t)2.
'' /rtul hlrr i9l- I 9,1
hlm l86
6l
OIeh karcna ilu, materi pendidikan lslam harus fleksibel dan
diarahkan sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman serta tidak
menvilrlpang dari fitrah manusia sebagai makhluk Allah.
b). Kurikulurn Pendidikan lslam
Dalam pandangan al-Chazali, ilmu-ilmu itu dibagi menjadi
ocberapa hin punor por,ok. 1airrr.
L Satu bagran yang terceia sedikit dan banyaknya.
2 \aru baglan )an! terpujl 5edrlir dan banvakiya. Dan seLtap kali
Iebih banvak maka itu lebih bark dan lebih utama.
i Dan satu bagian yang terpuji dari padanya sekedar cukup, dan
tidak lerpuji orang yang berlebih atasnya dan orang yang kurang
padanya.tt
I l t..t mt. \in.. l(1.(r.r.rdtkl rrau banlrk rdrlah rlmu_ilmu lang
lid!L (lapll drharapkan manlaalnya, baik di dunia atau di akhirat Sepeni
lnrLL sthir. ta isntln. r ntu nujLrnt clan ilntLr rantalan nasih
lrnu-rl'ru ',ang F.nar-hcnrr lerpuJr Lrnpa iyaral adclah 5ludl_.rurlr
louramaarr. pcriL)irdalan dcrgan macanl_macamnya, ilmu_ilmu yang
hcrnrulra pacla petllbersihan dir.r atau pgn5lrqj2nnya dari cacat yang
benvLriud lerLrsakan sena dapat rrenjadi bekal bagi seseorang untuk
rncrldahLrr \llltr bark dal melitlisitnakdnnva. lnengalarkan manusia cara_
cara rncnclckllkan drri kepada Allah atau melakukan sesuatu yang diridlai-
" Al {lllJ,,.rlr. / r, , /, lrrr l,lrirn 3q
t_62
Nva Di samping itu dapat pula membekali seseorang untuk kehidupannya
iir irlanr lkhirirl. \itil! illa|n kctbildian.
llrru ilmu yang lerpuii dalam kadar tertentu adalah ilmLr-ilmu
vanu chpelajari manusia secara mendajam berakibat pada semrawutnya
rntara pcnrikiran dan keraguan. dan brsa mcmbawanya pada kekafiran
titar Ltpt).\tu\t, scpcrti bcberapa cabang filsafat, antara lain masalah
lctLrllrnelt ittlu bcbdrapa tlirarl naturalis I
IJNgr ai-(ihlzalr. menunlut tlmu merupakan suatu kehanrsan bagi
\r)t xp oritn! rslxrn lnr bcrarti bahrva a1_Cihazali telah mengakui prinsip
|.nilrdtllrr baut orane-orang tslalt. Dan olch karena itu ia merasa perlu
unluii rllUrlclil\LaI ilmu-rlmLr rang dipandangn),a wajib dipclaJari serta
rrcnilih ilmu-ilmu tersebul menu.ut tingkatan wajibnya ke dalam dua
frirriln. \'iUlu Iulih utn t)an wqth kiliyuh.lt)
Ilmu ilmu yang wajib d,a bagi setiap muslim adalah ilmu_ilmu
ngrna dengan segala jenisnya yang be.sumber dari al_eur,an dan al_
Sunnah. llmu rvajib 'am adalah ilmu tentang tata cara melaksanakan amal
yang wajib tsarang siapa yang mengetahui ilmu wajib itq tahu pula kapan
$aktu wajibnya, maka beraftj ia teJah mengetahui apa yang dimaksud
dengan wajib 'aar.ar
llmu yang \^raJtb ki/ayah adalah semua ilmu yang dapat
dimanlaatkan unruk memudahkan urusan hidup duniawi, seperti ilmu
" th d., htm.20-21t" lh ., hlm 22
'r llamdani lhsandanA l-uad lhsan, Op (:it., hlm. 142.
63
kcdokteran, ilmu teknik, ilmu pertanian dan industri, ilmu hitung
lrnatcnralika) vang sangat ciiperlukan dala hubungan bermu,amalat,
pembagian wasiat dan tvarisan, dan lain sebagainya.a?
Dilihat dari spesifikasinya, al-Ghazali membagi ilmu ke dalam dua
kelompok besar, yaitu:I
a. ilmu-ilnu syari'at dan senuanya terpuji, dan terb3gi ke dalam empat
macam, yaitu :
l) Ilmu ushul. terdiri dan Kitab Ailah, Sunnah Rasul, ljma, dan
Perkataan shahahat
2) Ihrrr furu'. adaiah ilmu fiqih, yaitu ilmu yang berhubungan dengan
Lenrnln.ln alar. leunru.rgan dunrlu i
3'1. llmu dasar (al-Muqaddimat), yang merupakan alat yang tak dapat
ditinggaikan dalam mempelajari ushul, seperri ilmu bahasa dan
ilmu nahwu.
J). IIln u pelengkap (/n1ttuD1,t)DtlLtt) adalah ilmu yang berkaitan dengan
jlmu al-Qur'an, sepe.lr tenlang artikulasi huruf dan lafadz, ilmu
.lira a1, dan iimu-ilmr_r yang berhubungan hukum_hukum dalam al-
Qur'an. sepcrti ilnu nut h dan nanwkh, innt dan khash, nan-h
dan dluhir. Dan al,Gha-iali juga memasukkan studi tentang
seiar.lh 5.lhabat ke dalam l,,elompok ilmu konlemporer ini.
iJ ifru lnru Ion:\lI|-itt. te|bagi nrenjadi tiga bagjan, yaitu:
': /l,rrl. hlm l4l'.Al-(ihrralr. trl' ( , . hlm j5 56
64
r).
r). llmu-ilmu yang rerpuji, yaitu yang tidak dapat ditinggalkan dalan
kchidupan dln pcnghiclupan tnanusia serta pergaulannya, sepeni
ilmu kedokteran dan ilmu hitung serla beberapa keahlian lainnya
llmu-ilmu yang hanya diperbolehkan, adalah ilmu_ilmu budaya
scpcrlL selarah, stsalra dan sya,ir yang tak mengandung
kclemahan yang sil'atnys membina sifat k€utamaan dan akhlal
lr Lrlia
IlrlLr-rlmu vtng lercelt, vaiul ilmLr vang nerusak pemiliknya atau
oranri larn. seperlr ilmu sihir, guna-glLna. dan sebagainya, tcrmasuk
cabang ilrnu lilsai'at. Al-ChaTali mcmbagi ilmu filsafat menjarii
cnrpirl |tbirng. yarru iirnu hitung, ilmu mantiq, ilmu ilahiyat, dan
t lntu alanr rr
.ilrli rifllLu,rt xl-(jltazalt. thru 1,ang prling utama adalah ilmu
rgillr .Jcltar scgala cabanpn\it, karcna ia hanya dapat dikuasai melalui
rukel rrng serrpurlr dan daya rangkap yang jernih. Karena akal
rrL'[rpakrn stlut ntanusia tatrg tcrnulia dan karena dengan akal itulah
amanah Allah di|crima ntanusia, dan dengan akaljuga orang dapat berada
.li srsi Alllh SWT Adapun mcngonai jangkauan manfaat akal kiranya
lidak perllr diragukan. Manlaatnya adalah kebahagiaan di dunia dan
akhiral
Dengan denikian kjta dapat mengetahui bagaimana al_Ghazali
membagi ilmu yang bermacam-macam itu serta menetapkan nilainya
,ritl. hln: 69
65
irasrn! mestr! scsuai dengan tnanfilat dan niadharatnya. la yakin bahwa
rlrnLr derrLan scgtla macamnvt itu baik ilmu aqliyah maupun ilmu
amllrr.ah. tidal, silma nilaln\a dan karena itu pula keulamaannva berbeda
l'erbcdaan rtu drsebabkan oleh salah satu dari lisa basian
I Melihal kcpada daya yang digunakan untuk menguasainya. Karena itu,
ra nrelihat bah\ra ilmu_ilmu aqliyah lebih tinggi nilainya dibanding
dengan rlrnu-ilmu bahasa, karena dicapai melalui akai, sedangkan
yang kedua dicapai nrelalui pendengaran. rlan akal lebih mulia dari
pada pcndcngaran.
2. Melihat kepada besar kecijnya manlaat yang didapat manusia dari
padanya.
l. Melihat kepada rempat menpelajarillya.
Dari uraiiin di atas, dapal diketahui bahwa al_Chazali telah
melakukan penlrlihan serta peryusllnan terhadap ilmu_iimu yang ada
berdasarkan tingkat kepentingannya sena nilai-nilai yang diberikan
kepadanf ir. Nrlai ilmu Cilentukail ciengan krileria sebagai berikuti
a. Se.jauhmana ntanl'aatnya bagi manusia dalam kehidupan duniawi serta
kehidupan Lrkhrawi. dari segi pensucian diri, perbaikan akhlak,
p.rJ. llr:rn drrr lcpadl All;.h .en.r ne|".,rr.. unrul leh:dupan dr alam
akhirat. seperti ilmu al-eur'an dan ilrnu agama.
66
d.
c.
Sejauhmana manlaatnya bagi manusia diijhat dari kepentingannya dan
pelayanan yang disuguhkan bagi ilmu_ilmu agana. seDerti ilmu
bahasa darr ilmu nahwu.
Se.lauhmana ntanfaatnya bagi manusia dalam kehidupan duniawi.
seperti kedolderan, ilmu hilung dan beberapa keahlian lainnya.
SclaLthmana manfa.?tnya bagi manusia dalam bidang budaya serta
kesenangan yang dapat diambil dari suatu ilmu, seperti syair. polilik,
dan etika r'
pelajaran, al-Ghazali (elah
arti penting yang dimiliki
Demikian pula mengenai kurikulum
mcnyusun kurikulum yang Cialur berdasarkan
olch ntirsirr! rtrustng ilrnLr. scpcrti berikut rni
a li-uttr pL,t tunu, al_eltr.an al_Karim, ilmu_ilmu agarna seperti fiqh,
sunnah dan lallsir
b ltrutut ft,r/rtr. iluu-ilmu bahasa (Arab). ilmu nahwu serta artikulasi
l Ur'JJn lJt:l,lr. rrn,u rlmu rnr mclaJtnt tlmu_ilmu atamr.
e | ,l,ttt lr//qrr, tlmLr-rlmU \ang lermajuk kategori wajib kifayah yaitu
ilr)lr l\cdokr..nf. ilmu hitung dan bcrbagal keahlian tennasuk ilmu
polilik
tl I tttrLut klrrr2ur rlrnu-ilnu budal,;r,
s0birLlitn cabang ijlsalat. scpcni
cliklt'
sepe(l syair, sastra, seiarah. serta
matematika, logika, politik dan
'. drn,\an J tran SuJ,tlnran .7, , .1., hlm.2U' ,li'nJ3nr rh.,1n dan A Fuad lh5an i ,f. t tr.. htlr.. 142_14)
L-
67
e) Nlclodc prrndidrkan i\tanl
I)itlirtI i)oscs peIdiililian lslam. kcdudukan tnclode sangat penting
dalltm Lrpliva pencapaian tuiuan Karena, metode dapat menjadi sarana
\ar)g dapal ntctnbcnnaknakan matcn pelajaran yang tersusun dalam
ILrrrkulunt pendidikan- sehingga dapat dipahanri dan diserap oleh subyek
rlrdil mtl)1adi pcnlerlian-pcnlcrtian yang fungsional terhadap tingkah
luLLrnvit l)c|1.lar lemiklan tnijlode <1apaf dijariikan,Jalan atau cara yang
haftrs dilalLrr alaLr dilempuh Ltntuk mencapai tu.1uan..r7 Adapun menurut Dr.
Ahrnud lllsrr. mctodc adalth cara yang paling tepat dan cepat dalan
nrolaksanakan scsuatu lr
Al-Chazaii telah mengalakan bahrva pendidikan harus dimulaj
sclak usia drni, sebab anak-anak dalam usia id siap untuk mene ma
aqidah agama melalui kermanann)a dan sesuai dengan filrahnya. la juAa
trJal bcrkctngtnrn urtuk rn<mbulfl;kan kebenaramla. ;Seorang guru dapat menggunakan metode yang berbeda_beda,
sesuai situasi dan kondisi serta daya kreatif masing_masing. para tokoh
sepcni l\4 Arilinr'r. rn-ur Uhbiyarijr,, Muhain.rin dan Abdul Mujibi, juga
" M Arifin, (]p. ( //., him. 6 t
"^ , , 11 ",11'J! t ,\1,1...,r,,tupttin,\tt,)rdn Ar"tm,t /\/an, Bandung RemajaKosda Kana. t996.Cet I hlm 9
'o M. Arjfin, llmu Pendidikdn ltlunt; Suatu j.i J.tuan Teoritis rjan prakttsJlerelusurkctn Pcnlekdtu lnditipliner, Jakana: Bumi Aksara, 1996, C"t. fV, tf.197-218
i" Nur tihbiyari- (r/r. ( r., hlln 125_l:l:1.
68
merumuskan metode yang berbeda-beda, hanya saja mereka memberikan
prinsip-prinsip lain:
a. Memberikan suasana kegembiraan
b. Memberikan layanan dan sentuhan dengan lemah lembut
. Kebermaknaan bagi manusia didrL
d. Komunikasi teduka
e. Pemberian pengerahuan yang baru
I Memberi model perilaku yang baik
g. Praklek secara akif
Jadi pendidikan agama dimulal dari hafalan dan pemahaman.
kemudian dilanjutkan keyakinan dan pembenaran, setelah itu percgakan
dalil-dalil dan keterangan yang menunjang penguatan aqidah 52
Setelah itu, sebagai penyempumaarq maka harus ditindak lanjuti
dengan langkah selanjutnya seca.ra gmdual sesuai pe*embangan amk,
karena iman yang terkual itu adalah iman yarg didirikan di atas keyakinan
yang ditopang oleh bukti-bukti yang benar.i3
5. Pcserta Didik dalam Pandangan Islam
Pendidikan pada hakikahya merupakan suatu usaha
memanusiakan manusia, artinya dengan pendidikan manusia diharapkan
mampu merremukan dirinya dari mana ia berasal. hadir di dunia ini untuk
5' Muhaimin dan Abdul Mujlb, Periikiran Pendidikan Islam; Kqlunl.ilosoJis dan Kerangka Dasar Operusronal4ta, Bandulg: Trigenda Karya, 1993,Cet.I. hlm.247-276
Jl Abidin Ibnu Rusn, Op . Cit. , hlm. 9'1 .
'tr l.'athiyah Hasan Sulaiman, Op. Cit., hlm.47.
69
iiir' dan seloleh lchidupan ini ia akan ke mana, sehingga ia menjadi lebih
rr.rnLrsril\vr. baik di dalanr bcrtjkir maupun benindak.jr Karena dalam
rirmusan ruiuan pendidikan lslam sendin adalah untuk mengembangkan
polensi-porensl yang telah diamanatkan oleh Allah kepada manusia
sebagai khLlli/Ah dalam mengabdi kepada_Nya atau terbentuknya insan
kamjl. Dengan demikian tujuan pendidikan haruslah selaras dengan tujuan
pencrptaan rnanusia oieh Allah SWT, yakni sebagai khatifah dibumi yarq
senantiasa mengabdikan dinnya kepacla Allah Sebagaimana firman Allah
dalam QS. al-Dzariyat: 56:
( o1 : crLJlli ) 6i,-i+iy.r., yi5 64i&ir< u.1
Dan Aku lidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menvembah-Ku.jt
Menanggapi masalah ini, Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa
pcndidikan clalam arti sempit djberikan kepada anak_anak sampai ia
dewasa l)clan arti, pendrdikan unum telah nerasa puas jika anak_anak
didik tclah mcncapai keder.vasaan. pendidikan selanjutnya adalah
languune .lawab anak didik sendiri.56 Hal ini sesuai dengan pendapat
Ngllrnr l)urrvlnto bahwa anlara orang dervasa dengan orang dewasa tidak
' r\biclrn lbnLr llusn. 1llr. a)/. hJn I2jl)cpxg lil, arli ( ,., hln 8{rl\l,,n.u l) M,r ,]lt.i. ,1. , //, Llrn. : '
'70
disebut pergaulan pendidikan (pedagogn) sdbab A dabm pergaulan rtu
orang dewasa menerima dan bertanggung.jawab sendiri terhadap pengaruh
yans tcrdapat dalam pergaulan itu.5? Melalui pengalamarny4 orang
dewasa sudah dapat Deningkatkan kepribadial]nya dengan jalan membina
por:nsi-potensi pribadi yang disesuaikan dengan nilai_nilai di dalam
maslarakat dan kebudayaan
Sementara itu, keadaan anak drdjk di sini adalah sebagai individu
yang scdang dalam perkembangan, padanya masih ada perubahan-
Jrrubahan vang selalu terjadi secara rvajar. llaik i1u ditujukan kepada
drnnva sendrri ntaupun ke aaah penyesuaian dengan Iingkungannya js
l-cbrh lirrlut, Ahnrnd D Maritrba mcn1elaskan bahwa pendidikan Islam
.-l.tt" Ir ' ..r.r ..rrrr Jt .1.r,;,r...npa,.n(nclpal kc5cmpurnrdnnva
atlu sampai akhir hidupnva. j'
Karena dalam pendidikan lslam mempunyai
lulLran akhir yirilu inembcnluk insan kamjl yang menghambakan dirinya
kel)irda Allah dan juga sebagai khuli/uh di dunia, sehingga mencapai
l.-blhagraan dr dunra dan di akhirat. Oieh karena itu, peserta didik
bc[kcser)pal.r LrnlLll mcn!cJnbangkan kemampuan dirinya dengan belajar
\rrr.rl) saal dalant perjallnan hrdupnya scsuai dengan bakat. minat dan
Itrranpuar nlrsing masing
I)alanr pendidikan, pendidik henclaknya mempelajari sungguh_
sLrngguh mcrnperhalikan perkernbangan kejiwaan pese.ta didiknya sesuai
'' Ngalim Pur$,anto. ilntu I'anLlitliktn Teoritis dan pldktis, Band\llr|:Ilcmaja Rosda Karya. 1986. Cct I, hln I I
" Ib kt.. htm.2'7.3 Ahmad D. Mailtb& Loc. (:it.
'71
dcngan tingkat kematangannya sehingga ia mampu menerapkan metod€
atau iangkah pengajaran yang sesuai dengan tingkat pikimn mereka. Al-
Ghazali mengallurkan agar seorang guru dapat memilih cara yang tepat
dalan pendidikan yaitu disesuaikan dengan uEia dan tabiat anak, daya
targkap dan daya tolaknya sejalan dengan situasi kepribadiannya.60
Mcmbicarakan masalah perkcmbangan peserta didik dalam
pendidikan, ada beberapa faklor yang mempengaruhi perkernbangn anak
dalanr usaha mengembangkan dirinya, antara lajn karena faktor hereditas
dxn taktor lingkungan. Di mana setiap individu yang dilahirkan ke dunia
dcngan rrcrntrarva heredilas tenentu. Hal ini berarti bahwa karakteristik
rlrdr\rdu drpc:rr)lch rnclalut pewarisan dan pihak orang tuanya. llerediLts
nr.rupak n aspck indirrdu vang bersilat barvaan dan memiliki potensi
uItuk bcrlenrbang Sebcrapa Jauh perkembangan individu itu terJadi dan
iri,,lirirnaru kLritlitas pcrkcrnbalgaunya. bcrgantung pada kualilas hereditas
dln ingkLrngln van1.l rnerrpenqaruhrnya.,l
.- 'f Slgmsu Yusuf, l,.v,to1ogr lctkembangan Anak clan Retnaju, flandwry:Remaja Rosda Karya, 2000, Cet. l, hlm. i 1.
6t |hid.. hll..r., 31
72
I itrah I'cscrta
makna lilrah
kuul r\clapLrn
ls lrf
I)idik Mcnurut Al-Gha1alidalain lhya' Ulum al-Din
ahli pikir dalam kalangan [slam memberikan interprestasi
ini Licngan mehlui beberapa la;ran dan argumenLasr lang
pclrgcrli1ln lllrah di sini sangat berkaitan dengan pendidikan
I rllih sccarit climologi ildalah silal asal, kesucian, bakat.
ltrrbarrrarr' scdang secarl tcrnrrnologi, al-Chazali mendefinjsikan
Jrlrilh rrerulul pada beberlpa tlil ai-Qur'an, diantaranya surat al_Rum
alal l0
,a;i; a6' A 4. t lt {g(V,S;!aC. 3;F}
( r. : e.lJl) ,jrl-e$f
lvlaka hadapkanlah rvajahmu dengan lurus kepada agama (Allah).
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menuut
fitrahnva itu, tidak ada perubahan dalam ciptaan AIlah. (eS. al-Rum:30)63
Dan dcLam surat al-Syura ayat I i
( I \ : d Jrj..ilt ) Gt'ti3,:t';:.Jr "AG
I'ennn.nre' 'cnordrkan Jil r \chudalaan. ,,1.. L tr..hlm 177
'l)ri)r! l(l r r'. I //. hl n h-{5
,,il t
71
Dia menciptakan langit dan bumi. (QS. al-S1ura:l I )e
Serta surat al-Rum : 30 :
( r . :er;ll ) ^lJ'
dlrJ .J.,-JS.J l,d;tt (.Ji.ljr J&i dlr jll | 6.J"i-
(Tetaplah atas) fitrah Allah, yang mana Allah mencjptakan manusia atas
fihah itu. Tidak ada perubahan pada fitra.h Allah (QS. Al-Rum: 30)65
Dalam ayat ini kata "Fiiah" berasai dari kata "l:atharu",
sepadan dengan kata "Khalaqa", yang berarti menciptakan. Dari
tersebut al-Ghazali menjelaskan bahwa fihah itu seperti penjamin
manusia, karena dekatnya p€rsiapan fitrah untuk rnengetahui-66
Sesuai dengan asal kejadian atau fitrahl1ya, manusia
dipahami dari hakikat wujudnya, , tugasnya dan lujuan hidupnya.
a- I{akikat wujudnya
yang
ayat
bagi
dapat
l"{enurut al-Ghazali, manusia terdiri dari jasad. ruh dan jiwa.67
Adapun esensi manusia adalah jiwanya yang mempakan kesatuan makna
antan rur, qatb, aql, dan zar6.68 Sedangkan jasad yang al.Ghazali
menyebutnya sebagai pengikut, pelayan dan alat dari esensi tersebut.6e
UnlBk iebih jelasuya definisi masing-masing istilah tersebut menurut al-
Ghazali adalah sebagai berikut:
'a [bid., hlm.784.o' lt,4 hlm, 64s.6 el-Gh"rali. Ittyo' Lltum al-Dn, luzl.Kairo: Daru [hya'. r.r.. hlm. 866i
/brdr, Juz IV, t m. 52.68 lbid,Inzrrt, hlm.2ne lhid.
'14
Qa16 (hati) ialah yang halus, ketuhanan.daa bersifat kerohanian, ia
dengan hati yang bertubuh ada hubungannya. Yang halus itu
hakikal mamr,sia-?o
Ruh adalah yang halus, yang mengetahui, dan yang merasa dari
manusia 7l
Nafsu yaitu yang halus yang telah kami sebutkan yakni hakikat
manusia; diri dan dzatnya.T2
Aql (akal) kadang ditujulan dan dimaksudkan yang memperoleh
pengetahuan, dan itu adalah hati yakni yang halus...kadang
ditujukan dan dimaksudkan sifat orang yang berilmu, dan kadang
ditujukan dan dimaksudkan tcmpat pengetahuan yakni yang
mengetahui-?3
Dari istilah-istilah tersebut dapat dinyatakan baiwa jiua
merupakan esensi atau bakikat manusia; ia bersifat ruhani, tetap dan tidak
berubah-ubah, sebagaimana keterengar dalam surat al-Run: 30.
'o lD,4 Juz ltt, hlm, 3,
" Ibirt.
" Ihid.hlm.4.
75
.lrrvrr clicrptakan ketiku nuthluhll telah mencapai kesempumaan
rntlk ntclcnnt nva. vtllu pada lnasa /\11w4 Sebagaimana ditemngkan
drlarn lirrlan Allah sural ai-lltr: 29:
( Y s : J+Jl ) rf3j &edi,:,itGif.,ji, tlF
Maka apabila Aku leiah menyempumakan kejadianny4 dan t€lah
'rrct'rrL:.n L d.rl..' rr \J rrrh,crnrt,lnr.hu ,e5 rl_Hijr.2ql
PaJa rnara rrulah dil.rrrLrn al-Ghazalj ,ebagai batas awal proses
pendidikan. Karena pada lvaklu itu Allah mengambil pedanjian kepada
iiua rnanusri ali: lctuhannn.\\a Seoagatmana lang ditaralan-Nya daia
al-Qur'an s'Jrat al-A.ral i72:
'd{iij 'ig).'i iryur4t; ,4 {:t; ,;{ 5r,ij ili 315
\ |irtu 3,1, "urqi.{ rJr5 S,;,-Uii,q4t,}t( I v I :Lirfyr ) -++ ltj dr r:< it 4jr_.,ilf g,
I)an {rnlLatlahJ. ketika'fuhannru mcngeluarkan keturunan anak_anak
Adam dal sujbi mereka dan Allah mengarnbil kesaksian terhadap jiwa
mcreka isclalu berllrman) ..1:]ukankah Aku ini Tuhanmu,1,,. Mereka
mcnjarvab: Ilenar (l-.ngkau Tuhan kami), kami meniadi saksi,., (kami
." .r,irdpl, lbakal ;anln). dalanr rlrnu Biologi lcbrh drsebut dengan rygor,nrLirLll..rlur hir..i) Liari plrscs l.ulrhLrrlrr s Lp.r,nit ti7",ana,,:,,,.4 C"ngr-,rr"-f?t*(rrurr) \-a 8 lerladi dr rjalarn rahirr.l)cpag ltJ. (r/r. a ,, hlrrl l9l
76
lakukan yang dernikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang lengah terbadap ini
(kc-Esa-an Tuhan) (QS. al-A'raU l72)7(,
Dai dikarenakan manusia adalah makhluk yang pairng mulia baik
d:,rr hakrklr \\utuJ maup.rn .u1uan lxnciplaannya. maka al-Chazali
nternberikan tunturan dalam lrersetubuh (hubungan suarni.istri) - yang
mcrupalIn lrrngkah arval monuju proses lerciptanya individu baru -.uparr tlri-l.ukrn dclgirn c,rr ).rnd tugs multa. beretikr. berdasarkan
sunnah ilasul, yaitu dengan membaca basmalah, surat ikhlas, membaca
lrkbir. tahlil dan do'a-do'a Iang lain?7 Dikandung maksud supaya
scr.cniak awalnva crlon manusia riu sudah dllindungi Allah sehingga
Lrcririlcrungiln ulrunr nlanlrsrl Lrnluk tunduk dan patuh kepada Allah
nrenrpcftrielt i)cnguatan . Scbalikrrya, bila orang tua tidak mcminla
' r'J,' . u rrr (ht(1rll!:r lIdJ^ trcndirpdt pcrltnJunEan A lah. maka
clrrnurrskl!]Llrn nkan hdirnya pengaruh se1an dalam diri manusia, yang
bcrwulud kcccnderungan unluk melakukan penhal negatif.
.Jrrva nranusia sangar dipengaruhi oleh apa yang telah ada dalam
lllJtllrvl dirr fcntsaruh ekslernal dari lingkungannya. perpaduan antan
lpa yanll ada clalan diri nranusia dan pengaruh ekstemal melahirkan
kondisilirva yang berbeda-beda antara manusia satu dengan manusia yang
lar n. Ap;rb i la scs uatu yang sudah ada daian j iwa itu berternu dengan dunia
'" Ibid., h1m.250.17
^l-Ghazati. op.C . Juz II, htm. 43.
I
'71
ckstcrnal yang positil, maka Jiwtr akan b€rtumbuh kembang menjadi jiwa
vrnr posrlil prrla. schat dan kLrai Sebaliknya, bjla kondisi dalam yang
.r<.;rl rllmr pr'.'rrf lu rioa\ mendaparkan dukungan positif dari
lrngkungan. maka.jiwa berlumbuh kerrbang tidak secara optimal,
drlrnta.anlir bcrkenbanglah ap8 yang djsebut hawa naf'su alau \yahwut,
c|rf karc anva akan lahir bcrbagai perbuatan yang negatif.
.Jr\vil tltr clilaga dari dorongan hawa na/itu atau.ryary,a/, suci dan
ukar meninSkat kuaiilasnya, sebagajmana difi rmankan dalam Al-eur'an:
,e 4i & rfii,4j +j rri; ;r1 6,; r:,-r5a
\- ", .-,-"-ksj & clri c
( r. - r \ ;crrcjut) e.rrt1f6,A_ij;.,iAg
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dal
rnsnahan dr.i darr Leingrnan narra nalsunla. Mala sesungguhnya surgalah
tempat tinggalnya. (QS. al-Nazi'at : 40,41)78
Kemudian dalam ayal lain:
( I :,J',!{",jJl )
rR Dcprrg Ii J. O/).a i/ . hlm 1022
18
Sesungguhnya beruntungiah orang yang neisucikan jiwa itu. (eS. al-
Syanrs : 9 )r'
SebaliLnya. jika jiwa drkorori dengan perbuaran rnalsiar dan
menlauhi kebalikan maka jjwa akan menjadi rendah kualitasnya.
Perbuaun maksiar dan jauh dari perbuatan baik akan semakin mengualkan
hawa nafsu seseoianc. Sebagaimana digambarkan oleh al-ew,an dalam
surat al-Syams: l0 :
(\ , :u*..,jJt ) (* j.1,; eri,55Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori oivr'a) itu. (eS. al_
Svams : 10)8"
Sehingga dapal dikarakan .jika kualitas jiwa iru baik. maka
lecenderungannya adalah menggerakkan manusia kepada perbuatan baik.
Scbaliknvl. ilka kualitas .jiwa itu buruk, maka jiwa cenderung
mcnggcrakkan kepada perbuatan buuk Berdasarkan fitrah penciptaanya,
lirva manusia lebih mudah mclakukan perbuatan_perbuatan baik danpada
rrr llLtkan l)rrlrllrtilr blrLrk Kitrcna pa(ia unumnya perbuatan buruk itu
lcbrh dipcngaruhi oleh fhktor cksicnal
l.r:,1:rrr' rnrnggcralkrn ltngl,ah lirlu dan segala prosesn)a. Jrwa
Lr!lirl bckrria secara langsuog. karenl lirva bukanlah aiat, liwa adalah
scbagai pcnycbab Sedangkan yang berfungsi sebagai alat yang
"' /1,r./ . hlrn t06.1
79
menggerakkan tingkah laku sehingga memungkinkai manusia dapat
memahami sesuatu, berpikir dan m€rasa adalah hati dan akal. Kemudian
hati menggerakkan badan sebagai kendaraarmya dan perbekalannya adalah
ilmu.3r Dengan begitu setiap gerakar yang dilak'rkan oleh anggota badan
akan bemilai positif manakala terjadi kesamaan pemahaman baik dari hati
maupun akal yang bersumber darijiwa yang pada dasamya adalah bersih.
Alen tetapi jiwa manusia diiadikan oleh Allah rlalam keadaan
serba kurang, jadi padanya memerluka.n kesempumaan. Jiwa bisa
memeproleh kesempurnaan melalui pendidikan, budi p€kerti dan santapan
iimu.82
Sebagaimana jiwa, hati (4dl6) merupakan ruhani, berdasarkan
pengertiannya di atas ia diciptakan untuk pekerjaan akiirat, untuk
menggapai sebuah kebahagiaan yaitu dcngan mengetahui Tubannya.
Pengetahuan yang diperoleh oleh hari diaapai melalw hidoyah. Kwena
Allah sendirilah yang memberikan pengetahuan itu. Sebagaimana firman
Aliah daiam surat at-Taghabun; 11 :
*r Al-Chazali, ul. L)/ , luz lV. hlm^'/ird., Juz lll hlm. 59.
( \ I ; usrx! I ...r4 xy",:un,'j
590
80
l)an barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
pcrrrnJUli kcpedr hitlinva. (eS. ei-'l'aghabun ; l1)3r
Pengetahuan yang dapat dirasakan hati. adalah bersifat perasaan
vanq halus, seperti kasih sayarg, benci, gembira, sedih, dan selerusnya.
qpabrlJ pengctch,idn rnr bcrk( rba1ts secara \\ojar. maka orang lersebut
akan mudah memahami perasaan orang lain_ Dan hati akan mencapai
pun. rl ncnp, ra ru.rr aptoria rn,rnusra tclah men],ucikan ji\ranya
't,t:ktvatun \J/.r/. )ang dirandar uleh adanJa ilhtm dan ellah. Dan
sesungguhnya kenikmalan hati adaiah ketika dapat berjumpa dengan
AIlah.3L
Untuk menggapai tujuan lersebut mengetahui Tuhannya - hati
tidaklah belierla sendirian,ada segenap pasukan hati yang siap membantu.
diantara pasukan itu ada yang tampak, dan ada yang tak tampak.85 Dan
posisi hati adalah sebagai penguasa dan pasukan-pasukan tersebuf sebagai
pelayrn dan pembantu.
l)ianlara pasukan hali yatg lampak oleh mata sccam lahir adala-h
langan. kakr. mata. hiclung. lisan, dan anggota-anggota badan yang Iain.
Dan sesungguhnya semua itu adalah pelayan bagi hati dan ditundukkan
oleh kekuasaan halr.Ni'
' trcpir! lil, , I r/. hlnr !.1I' ri-t,632,,1,., ,. r '//.luz ill. hlm 9*' /lr,l hlm 5
8t
Sedangkan pasukan hati yar,g tidak tampak kecuali oleh mata bati
adalah ilmu, hikmah dan berfikir8?. Dan pengetahuan yang diperoleh
melalui hati merupakan derajat 'lertinggi dari pada yang diperoleh dengan
panca indera.
Perlu diketahui, semenjak mula penciptaar dan penyusunannya,
manusia telah dilengkapi dengan empat macam sifat,8s yaitu s/ar
sabail.yah (bercifatbtas), sifat bahimiyah (bersifat seperti biri,?;tang), sifdt
i\yathdniyah (b€niat seperti setan), dan sfat labbaniyalt {bers'ifB;t
ketuhanan).
Pcrbuatan-perbuatan yang ditirnbulkan karena sifat tersebrlt adalah:
a. aklbat stfat sdbawah . marah, permusuhan, kebencian, dan serangan
kepada manusia dengan pukulan dan cacian.
b. aklbat sifut bahimi.],,afi : rakus, Ioba, nafsu syahwat yang besar.
c. akibat sr/izl syaithanrah : menggunakan kemampuan tamyiznya
(membedakan segala sesuatu) untuk kejahatan, berusaha sarnpai pada
tujuan-tujuan dengan tipu day4 dan menampakkan kejelekan dalam
p€rtunjukan kebaikan.
d. akibat sy'al rabbaniyah : suka kekuasaan, ketinggian, kekhususan,
sewenang-wenang dalam semua urusan, kesendirian sebagai
pemimpin, terlepas dari belenggu perbudakan, rendah diri dan ingin
mengetahui segala ilmu.3e
81 lbid,bl^. 5t'1rd, hlm. 10.8n lbid.
82
Scirrnuga hati dan segenap pasukannyri memilikl kondisi dan sifat_
srlll \illrg sebaglan diicientikkan dcngan (*hlak nahnudall (terpuji) dan
ILL'IL ttlihlrtl nrutl,nirtnuh ltercell) 4khtuk nluhuudeh akan mengantarkan
frdir lcbahil!iaan. dan ukllok tnalrutntoh menghantarkan .pada
l, lr.rn. r.r.rr o.r'r .r(sr. l latr 1.rg: m(tntltkt kemampuan untuk membedalan
artlra vanlt blrk dan yang buruk serla mgndorong manusia memilih hal
vang bark dan nreninggalkan yang buruk. llati juga berkemampuan
mcmberikan -ja*aban ktirika $eseonng harus memufirskan sesuatu yang
pcnunq Dengan demikjan hatt merupakan komponen utama dalam diri
manusia, bahian dianggap sebagaj pslentu baik buruknya manusia itu
seadiri. Karena apabila hati itu baik maka baiklah manusia itu seaara
l(,.lLrunnu. l.lapr ap.rbija haltn)d ruraii maka rusaklah seluruh tubuhnya.
- Ilt/itr
Kenudian disamping substansi_substansi teasebut di atas, dalarn
diri manusia juga terdapat nafsq baik ih:, nafsu.sywhwat maup\n rurrtu
!r././rdh I,uh,tngln ilntar substansi lersebul sebagai berikul :
Manakala jiwa memlnta pedolongan kepada akai dan memeproleh
brnhrngarr Jcnl rn panasnya Lemarahafu rc menEuasakannya atiis n!)J.tu-
...// q r .trr rr<,r,rr.r pc-1.ri,.,rrrLn lgrgan .alih satunvc arrs lrng larn
pada suatu kali dengan menyedikitkan tingkat kemarahan dan meluap_
luapnl,a dengao menentang nuliu syahwat dan bertahap dalam
lllrirnl:.n. t\C ,hr I,.rOr ..Latrr ^tlt Jcntan m(nccBah ,..//.\t/ ,(t rry .l/ dan
83
memaksanya dengan diberi kel(uasannya marah dan panas hati atas nafsu
\)ahw.tt dan memandang keji kepada tuntutan-tuntutannya, nisaaya
kekuatan-kekuaran jiwa menjadi lurus dan akhlaknya menia_di baik.s
Dengan karunia Tuhan senpurnanya fitrah, di mana manusia itu
diciptakan dan diianirkan dengan sempurna akalnya ilan bagus budi
pcl<er1inya. Yang mcncukupkan kekuasaan nafsu syahwat dan sifat
marah. Bahk3n nafsu syahwat dan sifat marah itu diciptakan lurus dan
tunduk pada akai dan syara'. Maka orang tersebut menjadj orang pandai
dengan tanpa bela.1ar, terdidik ranpa pendidikan.rr
Akal juga pcrlu bimbingan atau pcriu menunduklian dirinya kepada hati.
I)ulirnt ul,l.)Ur'itl suratAli It)triln: 14. r\llah bclljrna!:
t i,a:ri ;+t:s:i 3 qi r 4t 6 etsi,tr l,: "g-Oj9 jJr j?6i iij *';;,l,,gi s i.'j,4jrj ,i|Atir5u
;iSi'el-o!;'l)Llrdrkart rndah pada (poDdanS.n) ntanusia kecrntaan kepada apa_apa
rang ditngtnr, varlu \\,anita-wanita, anak_anak, hana yang banyak dari
't .r l,!rr^ ,r,Jj L "J
I l\ tJtirl)d.nltrJtrng temlk, dan sawah
ladang. ltulah koscnangan hjdup dj dunia. (eS Ali lmran: l4)e,
'//,r/..1u? llt hIn 6
" //'kl hlrn. 56.''r llcpag Iil, op. ( it.,hlt.I..77
1+ Jl
84
Naliu adalah substansi yang ada dalarn diri manusia yang
rncmrirki kckualan untuk mendorong melakukan sesuatu (a/_r.y.r/? vt dl ) dan
rncnghindari diri untuk meninggalkan sesuatu (ul_ghatthab\. Nafsu lebih
bcroncnlasl pada penaenuhan kebutuhan Jasmaniah yang bersifat
rcndahan. brhkan ccndcrung kepada hal negatif. Sehingga dalam
r'. It.,1 ,llJrIr\r 'rrru. Jrlrrnrurr ,,]ch a!ial JJn hati Jangan sampat aLal din
l)lrr k lit iijluasar olelt na1!u yang nanlln],a menjerumuskan pada derajat
rcndlhan, \ a itLt dcrajat binalang.
sellnlutnla. essensr dai manusia adalah akal. Manusia
'l " r'rr 'l \.r'r nrLrl nrc.rrcrulk ,clanny.r lebodohan dengan Ientera akal
a:rar lerlrindar dari segala m.Lcam litnah. Allah menyuruh fi\t\rk tafakkur
(l,cr:flkir) dan lcrlallur (memahami) mengenai Kitab-Nya yarg mulja dan
Allah juga memuti kepada orang-orang yarg berfikir. Dikatakan dalam
QS Ali lmran: l9ll
e*r:H,tss'ft i|S "- "t
!-lurr -"', :- ^.:-OJJS + &-.Jl
.riiYfi ej"jriK ,j_$Ft4i
( r I I ;sU,oql ) {!q tti ai(u6;.5
C)rang-omng yang mengingat Allah sarlbil berdiri, atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan n'tereka mcntikirkan tentang penciptaan langit dan
85
bumi (seraya berkata): Ya Tuhan karni! Tiadalah Engkau merciptakan ini
dengan sia-sia. (QS Ali Imran: 191)'l
Atas dasar lersebut melalui akal Rasulullah juga meinerintahkal
kita bertafakkur mengenai bukti-bukti k€kuasaan Allah,. Dan sudah jelas
bahrva berpikir adalah kunci segala nur dan dasar mencari penglihatan
hati. BerpikL adalahjalan segala ilmu dan alat berburunya segala ma'rifat
dan kefahaman.ta Dan akal adalah sumber ilmu, tempat terbit dan dasar
ilmu."
Akai, yang berpusat di otak (al-dnnagh), adalah komponen yang
ada dalam diri manusia yang memiliki kemampuan memperoleh
pengetahuan secara nalar. Hal ini berbeda dengan qalDa yang memperoleh
pengetahuan melalui daya citz rce (al-d uq). Setelah memperoleh suatu
pengetahuan akal akan menyimpannya. Ksmampuan memperoleh maupun
menyimpan pengeiahuan ini berbeda-beda antara satu orang dengan yang
lain, b€rgantung kepada potensi beilikir atau daya nalar yang dimiliki
seseomng. Semakin besar potensi berpikimya maka semakin besar pula
kemampuan dalam menyerap dan mengembangkan pengetahuan. Mereka
yang cedeiung beryotensi besar memiliki kecenderungan ilmiah tinggi.
Akal dikarunjakan kepada manusia sebagai pembeda <iengan
binatang. Dan karena akal Allah menguji manusia, dengan dibebani
kewajiban.kewajiban agama. la akan m€mperoleh kesempumaan sehingga
'r DepagRt, Op cil., hlm. 110.
" Al-Chazali., r )p. Crr.. Juz IV. hlm. 410.'') 16t./, Juz I, hlm. 82.
I
86
mengikuti derajat para malaikat apabila mampu mengembangkan fitrah
yang telah diberikal kepadanya sesuai tujuan penciptaannya yaitu untuk
beribadah dan nenjadi kha!(Ah di muka bumi. ataukah terpuruk pada
kehinaan karena mengingkari fi trahnya.
Menurut fitrahnya, manusia adalah makhluk berfikir. sebagaimana
yang diungkapkan al-Ghazali:
tse.putar-putarlah dalam kehinaan beribadah darimLr dengan berfikir;
karena jika kamu berlikir tentang keagungan Tuhan, niscava kamu tidak
dapat menentukan kadar bagi-Nya. Dan jika kamu mencari sesuatu u.Lrsan
di balik pemikiran tentarg sifatmu maka perhatikanlah pada kenikmatan_
kenikmatan Allah, bagaimana Dia berturut-turut alasmu dengan berselang.
Dan perbaruilah bagi setiap kenikmatan dari kenikmatan-kenjkmatan itu
dengan dzikir dan syukur.e6
Dalam kaitannya dengan sebuah hadits yang menerangkan bahwa
setiap arnk lahir dalam keadaan ftri (suci), al-Ghazali memberikan
pcnjeiasan suci sebagai mutiara yang indah, halus, sLrnvi dari setiap
lukisan dan bentuk gambar.eT yang akan berguna bagi kehiduparmya
setelah diaktualisasikan melalui pendidika&
Berdasarkan uraian di atas dapat diungkapkan pada dasamya
sebelum dilahirkan manusia hanya mempunyai sifat asal kebaikan (fitrah
positio. Sekalipun demikian perkembangan sifat inj tergantung kepada
aktualisasi kebebasan yang dimiliki seseorang dengan kekuatan ekstemal
* -46d.. J* rv- hl.. 409
n' Ib,rt., Jro I. il^. 6c.
87
yang mempengaruhinya. Kelika seseorang yang memiiiki sifat asal positii
berada di tengah lingkungannya, maka lingkungan tersebut akan memberi
wama kepada sifat asalnya. Secam umum lingkungan sangat berpengaruh
ildinva, dapat mengembangkan dan dapat pula melemahkan sif'at asal
b. Tugas dan tujuan hidupnya
Dalam hal inj secara {itrahnya manlsia mempunyai tugas ganda;
sebagai hamba Allah (abdullah) d^n khaltfah Ji d!-aftlli. Mernang ada
penghususan untuk para rasul, sclain tugas tersebut para rasul mempun),ai
tugas istimewa untuk menvampaikan wahyu ilahi.
Mannsia sebagai abclullalt sudah jelas tugas-tugasnya adaiah mengabdi,
patuh dan taat pada ajaran yang telah disampaikan melalui rasulullah.
Sebagai pengemban tr-rgas yang kcdua, berbeda dengan makhluk
makhluk lain, manusia diciptakan Allah untuk dijadikan sebagai rvakil-
Nya atan khalifah-Nla. Allah berfirman dalam sural al-Baqa.ah, ayat 30:
uF+Jl!:- '4!Ji inkir df.j"tll lU*SiciyqEylrtr6
Dan ingatlah ketika Tuhan mu berfirman
Al'r (Allah) aka menci$^ka khalif.rh
6g;.,{y; ols ;arl A+ ril w.,,&,g w -
( r .: ;Jfur )/,"rIEr''i''?nt ;tJ" irt ri $S
kepada malaikat "Sesungguhnya
di muka buml'. Mereka (para
88
malaikat) berkara " apakah Engkau (ya Allah) akan menciptakan
(khalifuh) di muka bumi orang yang akan membrnt onar dengan saling
menumpahkan darah. Sedangkan kami (para malaikat) selalu bertasbih
menuji kepada-Mu dan mengkuduskan-Mu.'. (Allah) berfirman ..Sungguh
Aku (Allah) lebih tahu dari apa yang engkau tahu". (eS al-Baqarah: 30)e?
'fugas tersebul dapat terlaksana karena pada diri manusia
dikaruniai hati yang mempunyai satu kehususan yaitu sanggup memikul
amanat Allah SWI_ Adapun arnanat itu adzlah mQ'rtfat dan tauhid.^
Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab: 72 :
'ti,6 Mt I C5,tii aiL;r -"v a1 s*i i., : i ri t,
( v y :.,. $r ) i* u) r Ai' =t r44(jii ( 3 Vi;:, "g
Sesunggnya Kami telah mengemukakan amanat kgpada langit, burni dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan memil-ul amanat itu dan mereka
khawatir akan menghialatinya dan dipil-ullah amanat itu oleh manusia
(QS al-Aizab: 72)"
T ugas pokok manusia sebagai khalifah semata-mala hanr-alah
beribadah kepada Allal1 sebagaimana firman Allah datam eS. al-
Dzarivat: 56:
(01 :dlu^llli) Li J:: if( u5
o'Depag RI, op. Cz., hlm. I3
" dl-Ghazali, Op. C//.. Juz lll. hlm. 14''" Depag Rl, Op. rir. hlm. 680.
$t,Gtji4r
89
Dan Aku tidak menciplakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. lo'r
lbadah manusia adalah selaku makhluk dan khaltfah_Nya,
sedangkanjin dan malaikat hanyalah makhluk, tetapi bukan tlalt/ai. Oieh
kaJena itu ibadahrya manlsia mencakup ibadah dcngan .Allah (habtun
otin al-Allalt\ dan ibadah dengan sesama manusia dan j uga alam (hahhltn
min u/-nas). Adapun yang djmaksud dengan ibadah_ibadah dan perbualan-
perbuatan anggota badan semuanya adalah pembersihan hati, penlucian
dan terangnya hati.lol
Ketika manusia telah dapat menjalankan kedua tugasnya tersebut
dapat dikatakan bahwa manusia tesebut telah m€ncapai tujuan hidupny4
yaitu tercapainya kesempumaan (jnsan fuimil. Kesempumaan manusia
berkaitan erat dengan keutamaan-keutamaan. Keutamaan ini be.kaitan
dengan berfungsinya daladaya yaag dimiliki manusia sesuai dengan
tuntutan kesempurnaan manusia. Berkaitan dengan kesempumaan tenebut
al-Ghazali mengemukakan empat keutamaan tertinggi, yaitu : r02
a a|-hikmat sebagai keutamaan akal
b. al-stajaat sebagai keutTnaar\ daya al-ghadhab
c c -ifat sebagaia k€utamazn daya aLtyahwat
d al-atlalat (.keseimbangan) diantara ketiga keutamaan ini.
taa \bi,i.. hlm. 862.tot
Al-Ghazali. Loc. ('it.'ot I h i,1,,u Ill, hl^ s2.
90
Demikiar ah fitrah yang ada pada di; nanusia dan merupakan
potensi dari Allah untuk dikembangkan supaya tercapai apa yang menjadi
tujuan utama penctftaan manusia itu sendiri. Dan tiada jalan lain untuk
mengembangkannyd kecuali melaiui pendidikan, khususnya pendidikan
isiam yang dalam konsepnya lebih memahami manusia secara talar.
Konsep litrah ini membukakan pengertjan bahwa anak yarg baru
lahir han1,a mempunyai potensi-potensi lsiam. Jadi masih ada
kemungkinan berpaling manakala lingkungan' rnempengaruhi secar total
dari potensi dasar tersebut, sehingga menjadi tidak bersih. Dengan
rrciaksanakan ajaran Islant dan alaran pendidikan yang diberikan orang
iua ataupun yang didapat dari luar maka fitrah yang telah dikotori oleh
lrngkungan yang buruk maka akan menjadi suci bersih kembali.
t_9I
BAI} IV
IiI'TIIAH PI'SERTA I}IDIK
I)AI,A\I PIiNDIDIKAN ISI,A]!I PERSPI]K'I'IITALGHAZAI,I
,\. llksislensi l;itr.rh dalanr Penrlidikan lslam
Fitrnh nerupakan suatu polenst dasar )ang sudah ada bersamaan
dcnrirrr pcnctptaaI nanusta. Oleh karcna kcbcradaannya tersebut, maka
scl)cnarnla kedudLrkan ljlrilh itu memlunyol luntulan agar pendrdikan yang
drhcrLkrn r1u l,t'rrLtnrlru pada ketauhidan ilahi, vang dalam hal jni adalah
fcn(lr!lrki r Lsil r. Srdangkan pcnciirlikan islarn yang diberikan itu mempakan
sualu proqram aktilitas yang menyelaraskan tuntutan tersebut. Sehingga
prorlrm pondtdilian itu mcruplkan usaha unluk menunbuhkan daya
krcatilltas amk, melestarikan nilal-nilai ilahi dan insani yang sudah ada.
Dengan bimbingan yang diberikan diharapkan anak dapat tunduk dan
mengabdikan diri kepada Allah sesuai dengan fitrahnya.
Eksisitensi fitrah dalam pendidikan islam merupakan potensi dnsar
yang siap dikembangkan dan dibina oleh orang tua dan lingkungannya. Di
mana dalam hal ini setlap orang tua dan guru ingin membina potensi yang
dimiliki oleh anak agar menjadi baik, mempunyai kepribadian yang kuat dan
sjkap nrenLal yang sehat serta berakllakul kanmah. Semua itu dapat
dirLsahakan mclalui pendidikan baik lormal ( di sekolah ) maupun informal
( di rumah atau iingkungrur ). Setiap pengalaman yang dilalui anak, baik
rrcialLIl pcngliharan, Lrendengaran lnaupun perlakuan yang diterimanya akan
92
ikul rienentukan frmbinaan pribadinya. Kepribadian orang tua, $ikap dan cara
hidup mereka- rnorupakan unsur-nisur pendidikan yang langsulg dengan
sendirinya akan masuk ke d4lam pribadi anak yang sedang tumbuh
berkembang itu
llLroungan ana\ dengan orang rua. trempunlai pengaruh dalam
perlcmbangan anak. Ierulama agamanya Anal, yang merasakan adaoya
hubungan harmonis dengan orang tuanya, merasa bahwa ia.disayangi dan
dilrndungr .erta mendrpot perlakucn ycng bsrk. biasanya akan mudah
menenma dan mengikutj kebiasaan orang tuanya. Akan tetapi. hubrmgan yang
kurang hanronis ilu, penuh ketakuhn dan tekandn, akan menyebabkan
lrrhJmtrirr'l\i1 trrlsnlhirrtJan frtrol oada anak. Dan tidak mudah untuk
dibentuk Derrikian pentingn),a bimbingan orang tua pada anak maka
Ilasulullah SAW, menugaskan tanggung jawabnya pada kedua orang tuanya.
utrr .'r.rrg lu,r i'b.hdni rarl,durrts Jawib unru-k membimblng polensi
keagarraan alau tjtrah anak-anak lnereka, agar terbcntuk menjadi nyata dan
bcnar Karcfla scsungguhnya anak itu pada naluri kejadiannya, adalah
dicrphkln unluk irisa menerirra kebaikan dan bjsa menerima kejahatan.l
llcndaknya sctiap pendidik menyadari bahwa dalam pembinaan
l)ril)ii(lr pesrrtii Jidik slnglt rliperlLrkan pernbiasaan-pcmbiasaan kepada
Ir',:rkrn Jrn Jral,rlJn pala kebaik.rn nr<.a1a ra al,an tumbu} pada kebaikan
rlan ra ukan hcrbahagia dr dunia dan di akhirat., Karena pembiasaan dan
I Al- Chaali, /riu Iltun ul-l-)tn. Jw lll.hlm 71.- //.'trl, hinr 69
I
93
larhan lersebul akan membenllt q;kap tertenl; pada peserta didik yang
lambal laun sikap ttu akan Lrcrtarnbah .jclas dan kokoh
.Jadr lilrah yang dalarn pendidikan islam sebagai potensi dasar
pcngrnlxr lunbuhnva dnya krcalijjlas dan produktifititas dalam kehidupan
tt,r'r rs.., dcrrlln nclal.l otmbtndrn orclg Iur. !unr. mas)arakal dan
I rr,'l rrr':rnnr.r i( It.! u l]tcr.taJ. manusld vdng scmpuma alau disebut
tebaunt trd\ kt tll
l]. Aplikasi l.itr:rh d^lam pcndidikan Islam
ScLrauaimana kcterangan di atas. fitrah vang merupakan potensi
dasar vanq siap dikembangkan. bila diaplikasihan dalam pendidikan islam
rfula lrrourltrn da am mcndrdik anali harLrs djsesuaikan dengan perkembangan
anilk-lnak da juga harus nelihat unsur_unsur yang ada dalam pendidikan itu
scndiri. misalnl,l sumber-sltmber pendjdikan, tujuan pendidikan. metode serta
kurrkulurrnya
l. Sumbcr da$ar pendidikan Islam
Pendidikan islam yang nerltpakan suatu usaha mengembangkan fitrah
manusia dengan perantara ilmu melalui prosos p€ngajann dari seorang
guru demi tujuan mendekatkan diri kepada Allah, haruslah didasarkan
pada sebuah sumber dasar. Kemudian dengan melihat dari tujuan
pendidikan islam itu sendiri adalah taqarruh ila Allah (mendekatka\ dil
94
kepada Allah)r, maka tiada yang lebih kokoh untuk dijadikan dasar
kecuali Kalatn Allul1 itu sentlii yaitu al-eur,an, sebagai sumber dasar
yang pertama dan utama, dan Sunnah Rasul sebagai dasar yang kedua
karcna cli clalamnya tcrmuat gambaran hai ihwal rlari sosok yang mendapal
prcdikat uswatun husunah (suri teladan yang baik),dan juga sebagai
pcr,jabaran dari isi al-Qur'an. Kedua sumbcr dasar itu yang menjadi
landasan bagi perumusan tujuan dan pelaksanaan pendrdikan islam.
Inlplikasinya, bahwa pendidikan islam dalam perencanaan,
pcrumusan dan pclaksnaanya harus mengarah kepada pembentukan
p.ibadi yang beraqidah islam. berakhlak mulia, berfikiran bebas. Manusia
menlpLrnyai hak yang sama unluk memperoleh pendidikan karena pada
dasartlil tilb[]l Jniinusia itI sarrr dalam fitrahnya, tergantung hal-hal yang
rrcmpcrraruhilya Pendidikan islam harus memperhatikan dua sudut
dala t scgala aspek kehidupan manusia seoara terpadu tanpa adanya
pcrrrsahan scpcnr aspek /usntunlyqh Ljdn rohuntyuh, aqliyuh tlan qalbiyah,
tnltvttlutl dun *t"-tul, duntuwiyuh rlan ukhrorrlldlr, dan selerusnya.
l)cndidikan rslam mengarah kepada pembentukan insan kamil,
..lknt klrLtlt/ul: llluh vang hal!ikaLnya manusia shalih, manusia yang dapat
mcnjadi rahmal semesta alam.
?. Iujuan pendidikan islam
Berdasarkan sumber dan dasar pendidikan islam sebagaimana
diuraikan di atas, b€berapa pcmikir pendidikan muslim berlomba
t lbitl., J'nzI,hlm. 13
95
merurnuskan pcndidrkan pertama dahm islam, temasuk al_Ghazali. lslam
scbagar undang,undang dasar ilahi telah membedkan hukum yang lengkap
lcnlalrg kchrdLrpan manusia. berjil'at universal, berlakunya tidak dibatasi
r,r.,1., .t. \'r^ r. r,.-.ll ^. (n.r ',_. t\lJT r(nJ,tttir\a mcmperhalikan kultur
drn trdak merolak ^danya
perubahan_
Scpcrli pcrnah disinggung al-Cha::ali dari k€terangan di depan,
lrahna tLrlLran pendidikan islarn sebagaimana litrahnya yaitu taqarrub ila
, . r' n, nr,rJr ,tl tltult \lnt marnpu mcnialankan luBasnya untuk
rrrr elrin (L:Ii,]trttaul ciLrnu ijan akhrrat. dirrrana dalam hal ini diharapkan
dafar ntcnrbant! pembcntukan akhlak yang mulia, membentuk pribadi
larrg utllh. dapal rnengenalkan manusia akan perannya di antara sesllma
makhlul dan tanggung jawab pribadinya dj dalam hidup ini, mengenalkan
manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup
hqrrrr.r:rakal. Dr .anlping tlL daFal menltaptan pesena d.drk agar
mempunyai profesi tertentu sehingga dapat melaksanakan tugas dunia
dengan baik Dari rumusao tujuan pendidikan islam secara umum dj atas
dan.rL dr.edcrn,,n,\in bahsa pada ckl,mya tujuan pendrr.likcn rslam talah
membentuk manusia yang berkepdbadian muslim yakni malusia yang
lenal,\ r ((nada al,ah. hal inr\csuai ddJam 5ural Alr lmranalar lo0
;!!3fi'i:r:;6.ri4;gs6i,i 5,;;i c $c.6
| /lkl, -lu7 I. hlm I3
96
',ijr* F3 14 ,-rr3li l3ritt i3jr4r q'Jrtii
( l1 , :01/eJl )
Pada hari itu ada muka yang putih berseri dan ada pula muka yang muram,
adapun orang-orang yang hitam muram mukanya ( maka dikaiakan
kepada mereka ) "kenapa kamu kafir setelah beriman? Karena itq
rasakanlah adzab disebabkan kekafiran itu. ( eS. Ali Imran : 160 )5
lujuan khusus dari pcndidikan islm menurul al-Gbazali lebih
memperhatikan pada penguasaan ilmu f'ardlu kifayat, sehingga dengan
bcgilu rercapai penguasaan lerhadap pek€rjaan_pekrjaan tenentu demi
kelangsungan \chidupan duniarvi Scpeni halnya penguasaan terhadap
periltdustrian- penanian, pertckstitan. politik bahkan pembekaman.6 Dan
_luga menekankan kepada peserta didik supaya mempunyai pemahamaq
kcrranrpuan dan kelrampilan lerlentu yang mengarah kepada terwujudnya
tujuan pcndidikan islarn secar umum. Dan disesuaikan dengan jenjang
pcndidikan vang ada, scperti takwa, scbagai indikatomya antara lain ialah
shiilat. rnal(n pada pendidikan dasar , peseda didik dituntut untuk dapat
mclaksanakan shalat dan sebagainya
- : Dcpeg Rl, At-Qur'an dun I erjemahnya; eS. Ali Imran : j60, I.lkarta.
l) l lnlermasa, I S7:1. Cei XIV, hlm. 93." Al-Ghazali., Op. L]/., Juz l. hlm I7.
9'I
Jika djtinjau secara sistemalik, prosesnya harus mengarah
seluruh (omponcr] \'tng ada a-aitu tnateri, nletode, p€scrta didik, guru
menuju pada satu tuJuan sebagaimana tersebut di atas.
SLtatLr !istcm akan berhasil bila sub_sub atau komponen_
kotnponcnnva 1Idnk terjadi kontradiksi aruh Aninya semua komponennva
mcnuju kcpada lujuan yang sama. Begitu pula sistem dan pendidikan.
I)cngrrr adrrrrla l)crnbalrian drLotorrt rlmu maka akan Ie\adi oyctlapping
dllarn pendidikan Lctika sislen pr:ndidikan sedang menghadapi masalah
tcrscbut. itl,Chdzllli merumusk^n konsep pemlidikan yang mengarahkan
ltnLlLdrknrr rlan lrrnd ntcnLr.tu lLriuan Begitu pula terhadap komponen
I'ang lain scpcrli kurikulum.jika konsep pendidikan yang dirumuskan al_
', .r/.r rt ,it ,.thrltlrn dap.rrllh ^rla merlguban Si\lem )ang rus3k ataU
slLlh itu sebagaimana keterangan di atas.
3. Kurikulum Pendidikan lslam
rr'.fr l.r rrlr.l:rn h.:tL. .nrtnocrhdti\it.t orsena didik. Feberdpa
banyak pcrhatjan itu bergantung pada kedudukan dan peranan yang
Jibenkan lepadanra Dalam hli rni _ penenruim kunlulum penddiLcn
islam al-Chazali nemiliki hherapa kelebihan, diantaranya karena
kclerperinciann\a dalam pengl la:rfi lasiar rerhadap rlmu, dan derailnya
lsnoangan bcltaI lcrhadrp 'o.ok mirnuSra sebilgai pesena didtL yang
dikaruniai dengan berbagai macaln potensi sejak mula lahimya.
Djsamping itu peserta didik juga dipandang sebagai salah satu
surrber unluk menentukan sesuatu hal yang akan dijadikan bahan
98
Dclaiarirn. rlar potensi peseda didik itu dapai dikembangkan seoptimal
' rl -\it . rJ rtuk r, l\.,u Jipctarari olgarrnana pe\(na didtl, lu lumbuh.
borkerrrbang clan bclalar, apa kebutuhannya dan apa minatnya.
]\4emandang minat pese.ta didik sangat penting untuk
dipertimbangkan dalam kurikulum. Karena dengan menarik minat peserta
didik dapat rnenenrukan bahan pelajaran dan jebihlebih dengan melihat
minat seb.rgai suatu alat metode logis untuk m.;ningkatkan proses
pcrnhcliljdran. dengon membangkitl,an minal f,e5erta drdiL aLan lebih
nirrnolivasi belalar mereka. Jadi dengan demikian minat bersifat
insirumentai dalam mencapai tu1uan pe,nbelajaran.
\cla,tuln\a harus k;La fik lan bahtn minat pesena drdik
dilentukan olch lingkungann,r'a, khususn),a keadaarutya dirumah, dimana
dalam hal ini keluarga sangat berperan penting dam memberikan stimulus
pada anak Surnbcr bahan pc);rjaran disamping dari pese.ta didik itu
scndiriJuta lerletak pada dunta pengelahuan dan analisis masyarakat. Bila
mcrr]ilmbil dafi salah sa1!nya maka akan pincang. Keliga sumber itu perlu
dipcrtrmbrnrkitn dalarn pcnccrnhangan kurikulum, dalam apa yang akan
dnjarkan lak lepas dari tu1uan dar nilai-nilai dari pengembangan
kurikulum itu
I)aiam k itannya dengan kurikulum, al_Ghazali mendasarkan
penlkirannrl bahrvl lurrkulunr pendidikan harus disusun dan selanjulnya
dr.:rr|urkan kepada pcscrta clrclik sesuai dcngan pcnumbuhan dan
, '. '11 .,r. I l n.. .cl. r..., ,.ciurrrrrr rrrrrrs drsamprrilan scraro
99
bertahap dengiln didasarkan pada periodesasi pdrkembangan anak. Karena
menrang pada kc vataannva masrng_rnasing prserta didik itu tidak sama
dalam daya nalamya dan pemahamannya, al-Ghazali memerintahkan
Lrnluk menakur scttap oranu dengan standar akalnya, dan meninbang
dcngan limbangan pemahamannya sehingga akan lebih bermanfaat.T
I)cntahapan kurikulum yang dirumuskan al_Ghazali ini sesuai
rlcngan proses pcndidilian anill( \,arg cltajarkan oleh nabi Muhammari
SAW. .iika dilabarkan pcrkenbangan usia anak berdasarkan &/.rlr.r
i cnurul Iiasulullah adalah scbagai berikut:
I ljsra (l sarrpar 6 tahun adalah nasa asuhan orang tua, sedini mungkin
anak drlaga dari scgala hal yang inengotori jasmani dan rohaninya,
.i )li,ir lrLrr Jnemlrc]rhkan ,q4ah dur diberi nir,na baik. pendidikan
padr rrsia rni bcrsitht rnlitnral. anak dibiasakan agar melakukan
arralan-arnalan ),ang baik berupa teladan yang memuat perkataan alau
pcrbLrlLirr i)engan lata lai|. usia rni adalah masa pendidikan secam
r,rresr rrrc (pembiasaan). DalBn lrla ,, al-Ch az li be*ata..
''Anak kecil harus dtjaga bergaui dengan anak_anak kecil yang
memlriasakan dirinya bersenang-senang, bermewah-mewah dan
menakai pakaian yang membanggakan dan juga dari bergaul dengan
orang-orang yang mendengarkan apa yang digemarinya karena anak_
anak itu apabila dibiarkan dan disia-siakan pada awal p€rttmbuhannya
niscaya nenurut kcbiasaannya kebanyakan anak itu hmbuh dengan
t lhd , Juz I,11lll1. 51
100
buruk akhlaknva, pendusla, pencuri, pendengki, adu domba, suka
nrcminta-nlnta. hanyak pcrkataan sia_sia, suka tertawa, menipu dan
barrlak bcrsenda gurau. Scsungguhnya yang demikian itu, dapat dijaga
dcngar pendidikan yarg bark...3
2 LJsra 6 - 9 tahun adalah nrasa dimulainya pendidikan anak secara
lbrmal. l,ada masa ini anak telah mampu menerima pengertian dari
apa vang Ielah dibiasakan, anak luga mampu mene.ima ganjaran dan
hukuman, tapi dalam dampak keduanya berbeda. Guru hendaklah
sgdapat mungkin menumbuhkan kebiasaan yang baik dengan
rytemberikan ganjaran seperti penghargaan atau apapun yang dapat
menggembirakan anak. Karena yang demikian ini dapat menjaga
amalan-analan baik yang telah dibiasakannya.
3. Usia 9 13 tahun adalah masa pendidikan kesusilaan dan latihan
kemandirian, sebagai kelanjutan dari pembiasaan terhadap yang baik
diin pemberian pengertian tentang apa yang dibiasakan anak pada usia
ini, telah mampu membedakan antan yang baik dan buruk, antara
yang bermanlaat dan yang sia-sia, mana yang pantas dikerjakan dan
vang perlLr dihindari Oleh karena itu pendidikan hendaklah
nengajarkan tentang hal itu, misalnya anak tidak boleh meludah di
tcmpat ciuduknya, tidak nelelakkan kakinya vang satu diatas kakinya
vang iain Ditsrangkan puia kepadanya ba,hwa yang demikian adalah
' /A(/. .|ul III. hlnr 70
i01
perbuatan vaog kurang sopan. Ajarilah anak itu untuk hormat kepada
orang tua, luru dan orang yang lcbih tua. Kalau pada tahap
pembii'saan kita tidak boleh memberikan hukuman. pada tahap
kesusilaan anak mengerlj mana yang baik dan yang buruk serta
mengerti kemanllatannya. Usia ini tepat untuk melatih kemandirian
dan pendidikan kesusilaan anak. Dengan demikian anak tidak selalu
menggantunlkan orang tuan),a. ketika ia dewasa.
Usia 13 - t6 adalah masa evaluasi terhadap pendidikan yang telah
berjalan selak pembiasaan dimulai pendidikan formal, pendidikan
kcsirsilaan dan pendidikan iatihan kemandirian Jika diketemukan
kekuranlan-kekurangan dalarn mendidik anak maka untuk
rrlcmt)cnl!tl pribadi yanu mandiri dan benanggung jawab atas segala
IrrbLratannra yang dilakukannya. anak diberj sanksi. Misalnya ketika
anak rncninggalkan shalat maka ia harus dipukul. Disamping itu,
orrn! lua rncJl\anrpaikal kcpiidanya hikmab_hikmah ajaran agama
\ ang berar lang lglail diterimanva. Secara psikis, usia ini adalah masa
.rmaia lertrntx lnilah masa lransisi dari kanak_kanak memasuki masa
ramil lt
iisra l6 tahun ke .ttas adalah pendi<1ikan kedewasaan. Menurur Islam,
.r:,1 r.. r rrr '!t rh JrJnr, ,.rp JeuLr\c Jan .,cgah yrng dilakul.an sudai
rnempunyai niiaFnjlai rersendiri di hadapan Allah. pendidikan pada
lcnodc kclrnra ini, anak telah mengalami kedewasaan nafsu seksudl.
I)ala t hal ini rnembutuhkan penjaman agar tidak terjadi ekses_ekses
102
seksual )'ans merugikan- maka orang tua telah berkewajiban
rnenikahkan anaknya. Itulah sebaik-baiknya jalan bagi pencegahan
ckscs ckses scksual tersebut 'r
Dari adanya penlahapan dalam kurikulum pendidikan islam tersebut
drprl 113n]5'1 Dcngedian bah\ya kewiiiiban orang tua dalam kaitannya dengan
mengcmban amanal Allah untuk memberikan pendidikan pada anak adalah
sarrpri balas rsia l6 tahun Selebihnya dari batas tersebut gugurlah orang tua
dal ti'.rtltn kcrr rlrbln. drn bcbas dar i segala tuntutan atas perilaku buruk anak.
Schi|gea anat harls mandil dari scgi penghidupannya, pendidikannya, dan
sesa Jil kc*,itl il-.en liqamarya.
C. Rclevansi Pcmikiran Al-Ghazali
Islam Dewtsa ini.
lentang Fitrah Dalam pendidikan
Tidak dapat dipungkiri lagi, bahrva persoalan pendidikan merupakan
persoaian yang s: tgat urgen bagi kila semua. Dimana pendidikan anak harus
disesuaikan dengan bakat dan potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat
dipahanri dari segi tujuan diciptakannya manusia yaitu untuk menj ad khatilith
fil ardli. Dalatn diri manusia terdapat berbagi potensi sebagai moial
kekhali;falun. Potensi-potensi tersebut bagaj mutiara yang berada didasar Iaut.
la dapal bermanfaat jika digali dengan melalui pendidikan. Karena itulah
sebagaimana telah diungkap pendidikan adaiah usaha penggalian dan
" thd.hln 91-96.
I
103
perkcrnbangan fitrah manusia dan aktualiasasi diri untuk memanlaatkan alarn
semcsta dengan sebaik-baiknya sefta scmaksimal mungkin memberikan
manfaat bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Akan tetapi, dengan
adan,ra perubahan pendidikan yang dipengaruhi dari pendidikan barat telah
mcnqubah arah orientasi pendidikan sekarang ini. Dan mengabaikan konsep
konsep kcbenaran dan menggantikannya dengan kegunaan dan pelgaruh itu
berjalan terus.
Alhiln).r t(r$utLdlah rr.rnusrr-mlnusrA yang menghancurkan
konsep keagamaan dan kemuliyaan diri manusia itu sendiri. Kemudian
terjadilah ketidak seimbangan hubungan manusia dengan 1.uhan dan alam.
I'enggantian konsep tersebul, karena pengaruh dari Iuar itu mengharuskan kita
untuk mengubah sistem pendidikan yang ada sekarang ini, yang menyangkul
dasar, tuluan. maleri. i<ualiiikasi, sistem evaluasi pendidikan. Hingga pada or:t
2rrr yang clihasilkan kalau tidak segera ada yang menanganinya, sementara
pengaruh dari luar tersebut berlangsung terus, sehingga tjdak dapat ditentukan
secriN pasti wujud nranusia produk pendidikan dari barat.
Proscs pernbclajaran yang ada di barat tidak dihubungkan dengan
pclaiaran a8an1a. bclajar rlcngajar dianggap sebagai urusan manusia semata,
lidak nrcnrbahits sctclah []ali berrrrierrasi kepada tcnvujudnya kesejahteraan
hidup secara nraksimaJ dcngan mengeksploitasi sumber daya alam. Memang
srslcnr l)urrL (r Nh mltmDLt merla\!ab tanllngan{antangan yang bersilat
pctrcfLrharr licbuluhan manusja di bidang materi didahului dengan
pengembangan pengetahuan untuk mencapai keunggulan sains dan
104
tekhnologi. Akrn tetapi di balik itu sebenamyb telal membawa krisis
lcorrbadiar do.r \chancuran ni.a..r,l:r kerrranusiaan.
Karena itu, tidak mustahil jika sistem tersebut akan melenyapkan
manusia dari bumi. Karena tidak lagi dapat bertanggung jawab sebagai
krr,r';t.,n Jl:rl rr.r .L .rrr J..nqan rlr,n.rr All.rh
rdg o,"it rt t tt X U ,i..ilt c'6"iii( l'":pl++Yt ) -a$1uir6e19
Dan sesLrngguhnva lelah kamt ruljs cialan zabur, sesudah ( ksmi tulis
dalarr ) lauh rnahfudz, bahwasanlrya bumi ini dipusakai hamba_hamba_Ku
rrttrr shllt'h 1 (-)S ai-Anbi1,a' : 105 ) 1r
'l'idak ada.jalan lajn untuk mengatasi tantangan dunia pendidikan
serracarn itu kecuali kembali kepada tabiat dijadikannya manusia yaitu
dengan rnenerapkan sistem pendidikan yang memperhatikan secara u1uh,
vakni sistcm pendidikan islam. l)alam sistem pendidikan islam tidak
dil.,rnal prjndidikan agatna dan pendidikan umum tarpa mengailkan
keduanya. 'l idak ada isiilah ilmu aqltyah tanpa mengikut sertrkan
iv..tr'y,,th. ti)ak mengembangkan kognitif kecuali afehif dan
psikomotorik sekaligus.
ro Depag RI, Op. (!1., hlrrl. i08.
105
Oleh karena itu banyak disinyalir dan telah nyata di hadapan kita akan
letjadinya dlkllisne sistem pendidikan, sistem lslam dan sistem Barat, yang
nota bene adalah negara-negam non muslim, yang telah dan akan merusak
nilai-nilai manusia. Dengan hiJalgnya nilai_ntlai aqlwah bagi yang
nengembangkan ilmu agama dan hilangnya nilar_nilai khuluqiyahbagl yatg
hanya mengembangkan ilmu-ilmu umum dalam sistem pendidikannya_
MaLa pcrlr adanvd usahx nerbaikan srstem lersebul sscara nn.yral dan
jangan sampai sistem yang baru merupakan tiruan dad sjstem baral
Terhadap tantangan-tantangan yang sedang dihadapi dunia pendidikan
dervasa ini, temyata konsep al-Ghazali dalarn hal pendidikan mampu
menjawabnya. Berdasarkan hal tersebu{ di atas dapatlah dipahami bahwa
kajian psikologis al-Ghazali untk menertukan keberhasilan pendidikan
adalah satu kesatuan antaa ilmu, hal, dan amal yang sekarang lebih
diistilahkan cognnif, affectif d^n psiclnmot<,ric. Dengan demikian p€scrL1
didik diharapkan dapat berilmu amaliah dan beramal ilmiah sebasai
aktualisasi kes€mpurnaannya.
Tampilnya pemikiran al-Ghaz li tentang pendidikan dewasa ini adalah
kaJena aktualitas konsepny4 kejelasan orientasi sisl€mnya dan sa-saran
urnum. Karena pemikirannya yarlg sesuai dengan konteks sosiokultural.
Penampilannya di sini merupakan usaha pengubahan eksistensi muslim
yang saat sekarang telah banyak dirusak hLrbungannya dengan sejarah masa
lampaunya, juga keinginannya yang alaaiah untuk mempelajari warisan
para leluhumya yang telah dihalangi ol€h pemikiran-pemikiran negara barat.
106
Dari sini dapat dinyatakan pula bahwa konsep pbndidikan al_Ghazali selalu
aktuai, karena al-Ghazali berpijak pada pemikiran tentang manusia yang
fitrahnya tidak berubah. Sebaliknya konsep pendidikan sekarang tampak
tidak bemngkat dari manusia, tetapi dad ilmu dan alam, sehingga kurang
dapat ditentukan arafuiya.
ItiT
BAB V
PENL]'TLIP
n Ke\,ml.uldn
t)irri pcrnb.hlsan bab dcmr bab di rnuka, dapatlah ditarik kesimpular
. h.rf": -cr I rr
I A ,(jhrzali tclah mendefjnisrkan lltrah sebagai potensi dasar, yang
drkarunrakan Allah kepacia sehilp manusia, yang hanya bisa
,l \enlrrn_,krn melrlur lrngkungan pendrdikan lslam
I ,\1,(;haralr mcntandang bah$,1 pendrdikrn lslam merupakan proses
membirnbing dan mengarahkan pertunbrihan serta perkembangan
peserla didik agar menajdi manusra dewasa lcng berkepribadian lslam
yang sadar akan fungsjnya sebagai hamba Allah SWT dan akan
tugasnya sebagai t a/r/a/z di muka bumi.
3. Aplikasi fitrah dalam pendidikan Islam menurut al-Ghazali salalu
disesuaikan dengan usia pe.kembangannya dan moiihat sejauh maDa
kemampuan pesefta didik tersebut.
4. Tugas pokok seorang pendidik dalam mengembangkan potensi dasar
yang dimiliki oleh terdidjk dengan melalui program pendidikan adalah
dengan mcngarahkan peserta didik pada perihal yang baik sesuai
dengan bakal yang dirniliki dan dalarn rangka membantu mempertinggi
Lecerdasannya baik intelegensr. spnrirual. emostonal maupun sosialnya.
108
5 Konsep pcndidikan yang dipersembahkan al_Ghazali mencal_up
kcsatuan anlara ilnru, hal dan anral. Sehingga mampu mencapai
kebahagizurn di dunia dengan rnemajukan ilmu pengetahuan dan
leknologi dalam upaya peningkatan kualitas hidup serta mampu pula
rnencapai kebahagiaan yang hakiki kelak di akhirat dengan indikasi
berakhlalul Lanmah scbatsar ccrminan penlnglalao ketaqwaan rerhadap
Allah s\4 T
B. Saran-saran
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka perlulah kirania:
L Scbagal or$g lua
a. hendaknya senantiasa memperhrtlkan dan mengarahkan segala
aktivitas anak_anaknya sesuai dengan bakat yang dimilikinya dalam
koridor pendidikan Islarn.
b pendidikan agamanya ditanarnkan kuar-l,uat s€jak dlni, karcna
kebodohan ataupun akhlak yang buruk pada saat dewasa tiak dapal
tcrienrs dc legagalan pendrdtkan pada mlsa awalnya
c berikan pada mcreka suri teiadan sena lingkungan yang baik sehingga
memungkinkan fitrah yang ad! pada anak dapat berkembang dengan
baik pula
t09
I Sr[regrr srorang pcndidrk
a hcndaknya mampu tnemahalni karakter masing_masing peserta
didiknya, sebagai acuan dalam penerapan metode maupun materi
pengaJarannya
b. rangkul mcreka (pes€rta didik) dengan kasih sayang untuk kemudian
dituntun menuju ke arah masa depan yang lebih baik sesuai densan
kesiapan rrereka.
c benanggungJawab dengan ilmunya.
J. lirg' ncscrrr drr k
a hcndaknya senantiasa menghormati dan mentaati nasihat orang tua
tnaupun guru. Kar€na hal itu semata_mata demi kebaikan mereka.
b prrndanglah gunr dengan pcnuh /(.^au.lha'. lbarat seorang ibu yang
rclah mcnttrrikan air susr"rnya kepada bayi. Demikian halnya seorang
guru, tugasnya sangal mulia karena telalt mengalirkan ilmunya yang
scpulih air susu i1u kcpada pcserta didiknya.
c dibuluhkan kesabaran dalam menuntut ilmu. Sebagaimana dalam
tirlcr..rh lrrr r ".\,t7, lnu. u<tt n..tn, cn anycl 1en Jurung leremu,,.
C Penutup
A/-Hamdulillahi Rab al_,Atamin. Kiranya tiada kalimat yang lebih
pantas penulis ucapkan selain hamdalah, karena berkat hidayah serta inayah-
Nya penulis dapat menggoreskan penanya hingga akhir penulisan slaipsi ini.
I
irarl:r !rd r1Ir'\'e :' lal( rclill
ffri!! rJllblrl\il!t rLl]p:r rnr tlnlul
frrrLrL. lr:rrirp,ilrr drnri lrcrbaikarr
, )i lt \,lriLgiI hlrrtplrn lrcn! ,
n (lilpilL It! (irllt't!l(i1n lrLallltill bIqt
l)crnikianlah kalimat
Lu SrraI]. kfltik dan
110
vang sesuai dalam
Juga revlsi sangat
penuh kelerbatasan.rcrnogil slJlpsi \'ar g
xt1,t. Anot ),u lluh u[
I
lll
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Mahmud al,Aq,1ad,, lla usia Diungkdp.eu/an, laketta: pustaka liidaus,
Cet. I, 1993
Abdul Azjz Ahyadi,1)stkolagi Agatuu,Bandung: CV. Sinar Baru, Cet. II, 1991.
Abdui Kholik. Abdul Mukti, dkk, jlemikiran pen(li(likan .
Lslun: Kalun |okoh
klasik dan KonremVorcl. yogyakarra: pustaka pelajar, bet. I, 1999.
- Abdur Rahman an-Nahia\ vr', (tsmlut .l,arhivah wa a,y_Saklbihah, Alih Bahasa;
Syihabuddin; I,enLlidikan lslam (li Rumah, Sekolah dan Mosyafttkat,
Jakarta: Gema Insani press, Cet I, 1996.
n bdur Rahman Salclr, /i,rrr-l.,,,rr ItuLlnlttutt Btrtlu,:Ltrk,ttn At-eur,an, Jakarta.:
ltincka Cipta, 1998.
Abidin Ibn Rusn. l,carrl,,.dn Al tttli:dli Jentan| I,enlttlilcan, yogyakarta:
llustaka pelaja.. Cct. I, l99g
Abi al-llusain Mirslim, .\'la,til Matlitn, lleiruI (Libanon): Dar al_Fikr. l4l4 H
.- 1 l'lrjl \1 l
\\ r A\rr I . t . t ,,...,.. t,rri,rr. Jrl rr:r. Rrr)cld Ctnld. act ll lgqg
AbLr Ahrnadi dan Nu. lJhbiyati, llnu t)cn(lidtkun, Jakarta: Rineka Cipta, Cer. l.
t99l
n bu Bakur ,{bdLlr llazaq, lLh'a al-Ohtt:uli, Kairo: Darul Kauniyah, 1.1.
Abudin Nata. |vlctothlog Stu.li lslan. Jakarta: Raja Grafindo persada, Cet. IL
I ^,f
112
._. , l)e mikiran I'ara ,lirkah l>en.lidikan Isldint, Jakzrta:. Raja Grafindo
t)crs da. C.cl I. 1000.
Ahmad D Marimba, I'ak!:antur l;ilse/At pendidikdn lslam,Bandung: Al-Ma,arif,
Cer l. 1989
Ahrnad llanafi- l,c/rqLuttut. l:tl\tiut Ltlulj,.lakafta: Bulan Bintang, Cet. l, 19g9.
{hmilJ Lrl.rr. V,t,-1, I instlLrLtu aual.l t.\ldm tsandunB: Remaja Rosda Karya"
Cet t. t996
llntt l,cntnltkttn luttu l,r pektl j.\lun, Bandung: Remaja Rosda
Karya. Cel i, J994.
Al-(ihazali. lhvt ! tltun ill tn. Ka.tro..I)aru lhya, t.t.
. .t/-:\tunqul, ninudh l)halut, Terjemah: Abu Ahmad Najieh,penyelamat dari Kescsatan, Surabayaj Risalah Custj, Cet. I, 1997.
- . i,,lu.utlctlt tukul dtut Hat.apun. -I,erj emah: M. Abdul Mujib, Surabaya:
Bungul tndah, Cet. I, 1985 .
Natihat RaUi pengwsa, -te4ernahj Ahmad Thaha dan Ilyds,
Bandung: Mizan, Cet I, 1991.
_, Kimia Kebahagiaan, Te4emah: liaidar Baghir, Bandung: Mizaq Cet.
l, lqa5
Sdnu.lra I'enil.iran Al_(id.Ll/i, Teqamah: Kamran As,ad lrsyadi,
Yogyalrna: pusraka Sufi. Cer l. 2002
Busyiuri VcdJidr K,.a.\.f /t J t)n l,ur"t I ttusol Vaslrz. yogyakana: Al_Arnrn
Press. r cr l. ig97
DepagRI, Al,Qur'un rlan l:eryemahnyu, Jakarta. pT. Intermasa, Cet. XlV, 1974
113
I)cparlcmcn l)er)didikan dan Kebudayaan, Kamut jlesar Bahasa lrulonesu,
.lakarla: Balai pustaka. Edisi II, Cet. lX, 1997.
Fathiyah Hasan Sulaiman, ,4/iran aliran tlalam pen(lidikan; Studi Ibntang
I'tntlnlikun j,lcnurut Al_(jha:ali, penterjemah: Said Agil Hr_rsain al-
Munatvar dan I{adri Hasan, Semarang: Thaha putra, Cet. i, 1993.
Fllad lhsan, Dasar-dasar Kepentlidikan, Ja,karta: Rineka Cipta, Cet. I, 1995.
I-lamdani lhsan dan Fuad lhsan, F.itraJdt pell.liclikcln 1,J/a,n, Batdung: pustaka
Setia, Cel llqg8
Haj:nka, I'c6ditf: perkemhangan dan pcmurnlLtnnva. Jakana: pustaka panjlmas,
Cet. XlX. i994.
Hasan As'ari, Nuktlan pemikran Islam Klauk; Gagasan penddikan al_Ghu:ali,
Yogyakarta: Tjara Wacana. Cet. I, 1999.
I{asan bin Ali al-llijazy, Manhal .turbryah lbnu gayyim, pent€rjemah: Muzaidi
IlazbLlllah, Jakarta: pustaka al_Kautsar, Cet. I, 2001
llasan LanggulLurg. llchcrepa j'enikitun |e ung ]'antlitlikan Ltlun. llandung.
Al-Ma aril, Ctct. I, 1995
, llanu.riu dun |'enthdikan; Suutu Analisu dan psikologL
I il!4tt Jun l)cnLliJik'r, Jakafta: Al_Husna Dzikra, Cet. I, 19g9.
j1.\u.tat\d.t J)endldik1n lsltlm, J^karIa: Rineka Cipta, Cet. l,.L)l)l
lbnu l\.1.rsld*Nih. \l(ttuJu Li:t(Dtpjtrndun Akhlttk, Tcrjemah: Helmi idayat,
llandung tvlizan, Cet. I, I995
l rr.r'l lr:rr -l ..r .l /,r'.,.r. ,t. t,1tltt,t. qrnJung l,uqlaka. Cel l, lag4
l t4
Jalaludin, /,sitologi /s/arr, Jakarta: Raja Grafindo persada, Cet. VI, 2002.
.lohn Dewey, , I'engalaman perrliclitrn, Alih bahasa: John de Santo, yog-yakarta:
Kcpcl l,rerr ael l,1002
l_ex), .l Moleong, i\.|eralologj pctlclitiu KuLl/itati, Bandung: Remaja Rosda
Kar)'a Cet lV 1993
l.ouis collasclalk, l,,lcngcrtt Scluruh. Iedcmah: Nugroho Noto Susanto, Jakarta:
Ul l)ress, Cel. I, 1973
Martin Handoko.,4y'otiyusi l)q)a pengger(lk .l,ingkah laku, y ggyakarta Lanisius,
Cel VII.200(-r
Marwan lafldio, jJungu llLr tpoi pcndulikqrt Aguna lslatn, Depag Rl: Amjsco.
(lcl l. 1996
N4 Amtn AbdLtllah .\tttil .1*tnkt. trtr. tttt)\)tt.r.t uttru fltstrtristtat2, yogyakarta:
l,uslaka l,elalar. Cel IV, 200,1.
M Arillrr ilDD! l'.tJiJ a l\laht; ,\uatu I.inJuuun ,l,eoritis dan praktis
Boltt.turkun I'tnlekutan Inli.tjpliaer, Jakarta: Bumi Aksara. Cet VI.
- 1996
M Athi)-th al-Abrasli, /ll IdrhiyLth 4!_lsl(nliyahwa Fats,4anh.r, Bel;ut
r I rbanonr: Dar al_Fil,r. r t
M. Chabib l-haha, K.tpita Selekta pendidikan Islam, yogyakarta: pustaka pelajar,
Cel U. lqq6
M. Dawam Raharjo, inra, Kamil,: Konsepsi Manusia Menutut lslatn. Iakatta:
Grafitipress, CeL I, 1987.
ll5
M. Ngalirn l)urwanlo. 1,.rlki)/._,t</ p e nlilt kun, Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet.
\VII ]U.
, lltnu j,enlidikan Ieotitit dan p/a,t/i,r, Bandung: Remaja
liosda Karla. Cet I, i995
M Yosir Ndsution. ,rr nu.\iu lvlenurut ul-Gha.a1i, Jakartai Rajawali, CeL l, 1999.
MLrhaimin, /,.rrlli}!/? I'entlidikan liun,Bandung: Trigenda Karya, Cet. t, l993
Muhaimin dan Abdul Mujib, pendidikan pemikirun lslam: Kalian Filoso/is dan
Kerangka I)afir Operasionalnya, Bandung: Trigenda Karya, Cet I,
1993.
Munawar Shaleh, Ilnu Jiwu perkembalgar, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, Ce. I, 1986.
Murtadlo Muthahhan . Ftirah. Jakafia: Lentera, Cet. l, 1999.
Mustafa al-Maraghi, I'afsir al-Maraghi,Libanon: Dar al_Ihya, t.t.
Nasution Thoha, I'ok.)hlokoh pendjdjkan Islam dt Jaman Jaya. Jakarta: Mutiara,
Cet. I, 1979.
- Noeng Muhadlir, hletodobgi penenlltidn Kuatitatl./, yogyakana: Rake Sarasin,
Fldisi IV. Cet It.2002.
Nur Uhbiyali, //rr?/ /,cnliJikan Lstunt (lt't),Bandung: puslaka Setia, Cet. II, 1998.
Said Kharvr. Mtnurc.tkan,liwu; Kanrcp Iu:kiltttun Nalii Ietpa.lu: Inti.rut! lhya,,
t1
S. Nasution. /)c,./d,{1/l A:ut-u:tis Mengt4ur, lakarta; Bumi Aksara, Cet. IV, 1995.
. !'tng<,nhungun Kurikulum,Ifdndung: Citra Aditiya Bhakti, 1993.
I
lt6
Syamsul Yusul. !'.uk ogi lerkembttngun Anak dan 1&maJa, Bandung: Remaja
llosda Karla, Cet. l,2000
Syahnrinan 7-ahiri Muhaimin, Belular 5th,ty,tt lirrdno Pcngcmbungan l: rull
t\.lL! n t !.\ h t. J akafta Kalam Mulia, Cet. l. l 99 l
I)nJung-uttktng Stttam I'erulidtkn Nasiandl (LIIISPN) No. 20 't'ahun 2003,
.lakarlil: Sirtr Crulika. Cet l. 2l:)01.
Waslv Surnanlo. l'.t tlol ogi I' enduli kan, La utlttsttn KrrjLr I'L.n lmpln le nJnl *4n,
.lakarta Rineka Cipta, Cet. IV. 199d.
Wrnarto rrt,ahrttad. 1,,t.;ar-d,ttar,7atr r -hntlt H,search.Bandung: Tarsito. Cet. U,
Atzt -'-r-".t2 Yt0' ta' .z
TRAIIPESERTA DIDIKSTUDI ANALISIS TENTANG FI
DALANT Pf, N'DIDIKAN ISLAM
(Telaah Terhadap Fitrrh dalam Pendidikan Islam
Metrurut lmam al-Ghazali d al^t4 lb)a'Illum st-Din)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi
Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjara Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Fakultas 'l'arbiyah
Jurusan Pesdidikan Agama Islam
. NAMA
NIM
Oleh:
: EIII-{M AZWAR
: 298011
INSTITT]T ISLAM NAIIDLATUL TTLAMA (INISNLD
JEPARA
TAITUN 2006
Recommended