View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
i
SKRIPSI
PENGARUH HAFALAN AL-QUR’AN TERHADAP
HASIL BELAJARAL-QUR’AN HADIS
SISWA KELAS XI DI MAN 1 METRO
Oleh:
ALMAS LAITANI
NPM. 1601010006
Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas: Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
METRO LAMPUNG
1441H/2020 M
ii
ii
PENGARUH HAFALAN AL-QUR’AN TERHADAP
HASIL BELAJARAL-QUR’AN HADIS
SISWA KELAS XI DI MAN 1 METRO
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar S.Pd.
Oleh:
ALMAS LAITANI
NPM. 1601010006
Pembimbing I : Dr. Zuhairi, M.Pd
Pembimbing II : Umar, M.Pd.I
Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas: Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1441H/2020M
iii
iii
iv
iv
v
v
vi
vi
ABSTRAK
PENGARUH HAFALAN AL-QUR’AN TERHADAP HASIL BELAJAR
AL-QUR’AN HADIS SISWA KELAS XI
DI MAN 1 METRO
Oleh:
Almas Laitani
Al-Qur’an merupakan sumber hukum pertama di dalam ajaran agama
Islam. Salah satu usaha untuk mengasah kecerdasan emosional adalah dengan
sentuhan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an telah memberikan kontribusi besar
dalam mendorong manusia untuk belajar menimba ilmu. Dengan menghafal
Al-Qur’an, Allah juga akan menganugerahkan pemahaman kepadanya yang
menjadikan lebih unggul dibandingkan dengan teman sebayanya, serta daya
hafal pada dirinya semakin kuat. Data dari hasil observasi yang peneliti
lakukan, maka didapati beberapa masalah diantaranya, nilai Qur’an Hadis yang
dikategorikan kurang, suasana kelas yang gaduh saat hafalan, dan kurangnya
waktu untuk memuroja’ah hafalan Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap hasil
belajar Al-Qur’an Hadis siswa.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat asosiatif yang
bertujuan mengetahui pengaruh antara 2 variabel atau lebih. Sampel dari
penelitian ini yaitu kelas XI IPA 5 yang berjumlah 34 orang. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpul data dengan tes lisan, tes dalam penelitian ini
merupakan metode pokok yang digunakan untuk memperoleh data tentang
hafalan Al-Qur’an siswa. Dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang hasil belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI ,
struktur dan sejarah sekolah.
Dari perhitungan pengaruh antara variabel X dan Y dengan nilai Asymp.
Sig (2-sided) sebesar 0,003<0,05, dan nilai r hitung > r tabel, 0,999>0,2869,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dan signifikasikan antara
hafalan Al-Qur’an terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan dasar
pengambilan keputusan hasil uji Chi Kuadrat jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) <
0,05, maka artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
Maka dalam penelitian ini hipotesis alternative (Ha) diterima dan(Ho)
ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara hafalan Al-
Qur’an terhadap hasil belajar.
vii
vii
viii
viii
MOTTO
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(Q.S. Al -Mujadilah: 11)
ix
ix
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur atas kehadirat Allah SWT,
skripsi ini Penulis persembahkan kepada:
1. Orangtuaku tersayang, Bapak Anwarsyah dan Ibu Kasmaboti yang telah
membimbing, mendidik dan selalu mengarahkanku dengan penuh kasih
sayang serta do’a yang tiada henti untuk keberhasilanku.
2. Kakak, Anis Shofi Aulia dan orang-orang tersayang dikeluargaku yang selalu
memberikan dukungan dan semangat atas keberhasilanku
3. Kepada ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Bapak Muhammad Ali,
M.Pd.I yang menjadi motivasi bagiku.
4. Kepada kedua pembimbingku yaitu Bapak Dr. Zuhairi, M.Pd dan Bapak Umar,
M.Pd.I yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
5. Sahabat-sahabatku, Helda, Santi, Yuni dan Fita serta teman-teman PAI
seperjangan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan motivasi.
6. Almamater tercinta IAIN Metro.
x
x
KATA PENGANTAR
Puji syukurPenulis haturkan kehadirat Allah SWT atas taufik dan inayah-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Metro guna memperoleh
gelar S.Pd.
Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, Penulis telah menerima banyak
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Prof. Dr. Hj Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro, Bapak
Dr.Zuhairi, M.Pd dan Bapak Umar, M.Pd.I yang telah memberikan bimbingan
yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak
dan Ibu Dosen/Karyawan IAIN Metro yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan sarama prasana selama penulis menempuh pendidikan, serta semua pihak
yang ikut mendoakan dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini dan akan
diterima sebagai bagian untuk menghasilkan peneltian yang lebih baik. Dan
semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan Ilmu
Pengetahuan Agama Islam.
Metro, 9 September2019
Penulis
Almas Laitani
NPM.1601010006
xi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iii
NOTA DINAS ................................................................................................. iv
PENGESAHAN .............................................................................................. v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ORISINALITAS PENELITIAN ................................................................... vii
MOTTO .......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6
C. Batasan Masalah .............................................................................. 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7
F. Penelitian Relevan ........................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar .................................................................................... 11
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 11
2. Tipe-tipe Hasil Belajar ............................................................. 13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..................... 14
B. Hafalan Al-Qur’an ........................................................................... 19
1. Pengertian Hafalan Al-Qur’an .................................................. 19
2. Syarat-Syarat Menghafal Al-Qur’an ............................................. 21
3. Kriteria Penilaian Hafalan Al-Qur’an ...................................... 21
4. Metode dan Sarana Menghafal Al-Qur’an ..................................... 23
5. Manfaat Menghafal Al-Qur’an ..................................................... 24
xii
xii
C. Pengaruh Hafalan Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an
Hadis ................................................................................................ 26
D. Kerangka Konseptual Penelitian ..................................................... 29
E. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 31
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ................................... 31
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 36
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian .................................................................................. 39
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 39
a. Sejarah Singkat MAN 1 Metro .............................................. 39
b. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Metro .................................... 41
c. Letak Geografis dan Sarana Fisik MAN 1 Metro .................. 42
d. Keadaan Guru dan Karyawan MAN 1 Metro ........................ 44
2. Deskripsi Data HasilPenelitian ................................................... 45
a. Data Hafalan Al-Quran di MAN 1 Metro .............................. 45
b. Data Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis MAN 1 Metro .............. 47
3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 49
B. Pembahasan...................................................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Data Nilai Al-Qur’an Hadis dan Jumlah Hafalan Siswa
MAN 1 Metro .................................................................................................. 4
2. Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ................................................................... 35
3. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..................................................... 35
4. Tabel 4.1 Data Nilai Hafalan Siswa ............................................................ 45
5. Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa................................. 47
6. Tabel 4.3 Data Proses Pengolahan Data ..................................................... 50
7. Tabel 4.4 Data Tabulasi Silang ................................................................... 50
8. Tabel 4.5 Data Tes Chi Square ................................................................... 52
1
DAFTAR LAMPIRAN
1. r Tabel ......................................................................................................... 61
2. Surat Izin Pra-Survey.................................................................................... 62
3. Surat Balasan Pra-Survey ............................................................................ 63
4. Surat Bimbingan Skripsi ............................................................................. 64
5. Surat Izin Research .................................................................................... 65
6. Surat Tugas................................................................................................. 66
7. Surat Balasan Research .............................................................................. 67
8. Outline ........................................................................................................ 68
9. Alat Pengumpul Data ................................................................................. 69
10. Pedoman Dokumentasi............................................................................. 70
11. Hasil Nilai Tes Hafalan Al-Qur’an ........................................................... 71
12. Hasil Belajar Al-Quran Hadis Siswa MAN 1 Metro ................................ 72
13. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ........................................................ 73
14. Surat Bebas Pustaka .................................................................................. 74
15. Surat Bebas Jurusan .................................................................................. 75
16. Foto-foto Penelitian ................................................................................... 76
17. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan pengalaman yang diperoleh individu melalui
interaksi dengan lingkungannya. Belajar sangat dibutuhkan terutama bagi
seorang anak. Melalui belajar, seorang anak akan memperoleh pengetahuan
mengenai apa yang dipelajarinya. Hasil belajar yang diharapkan berupa
prestasi belajar yang baik atau optimal.
Di dalam pencapaian hasil belajar yang baik akan ada beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Di antaranya, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor internal yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu bakat, minat, intelegensi, kesehatan,
motivasi dan cara belajar. Selanjutnya, yaitu faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar di antaranya keluarga, lingkungan dan sekolah.
Al-Qur’an merupakan sumber hukum pertama di dalam ajaran agama
Islam. Al-Qur’an ialah sebaik-baiknya bacaan dan membacanya merupakan
suatu bentuk ibadah. Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang sempurna, ia
memuat dan menerangkan tujuan puncak umat manusia dengan bukti-bukti
kuat dan sempurna.1
Telah menjadi sebuah kewajiban seluruh umat agama Islam untuk
selalu mempelajari, memahami, serta menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an,
1 Masykurillah, Ilmu Tauhid Pokok-Pokok Keimanan (Bandar Lampung: AURA, 2013),
80.
2
karena Al-Qur’an ialah kitab suci bagi umat beragama Islam yang diyakini
kebenarannya, karena di dalamnya bisa kita temui kandungan-kandungan
hukum yang benyak mengatur tata hidup keseluruhan manusia, serta bagi
setiap manusia wajib belajar Al-Qur’an dan juga mengajarkannya.
Allah SWT Berfirman dalam Qur’an surat Al-Isra ayat 82:
للمؤمني هو شفاء ورحة ون ن زل من القرآن ما
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman.2
Berdasarkan Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 82 di atas keutamaan orang
yang membaca Al-Quran dan mengamalkannya sangatlah besar, Allah
menjadikan Al-Qur’an sebagai pelindung bagi orang-orang yang membaca
dan menghafalnya. Belajar membaca Al-Qur’an harus umat muslim lakukan
sejak dini, sebab jika pembelajaran dilakukan sejak anak masih kecil akan
memudahkan anak mengingatnya sebab ingatannya masih kuat dan hatinya
masih bersih. Mempelajari Al-Qur’an haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah
dalam ilmu membacanya, ilmu tajwid serta makhrorijul hurufnya. Selain
dibaca, Al-Qur’an perlu juga untuk dihafalkan, karena dengan cara
menghafalkannya kita sebagai umat muslim dapat menjaga keaslian serta
kemurnian dari Al-Qur’an.
Pembelajaran Al-Quran di MAN 1 Metro bertujuan agar siswa mampu
membaca, mendalami makna dan arti yang terkandung di dalam Al-Quran,
serta lebih lanjutnya untuk meningkatkan kemampuan siswa menghafal Al-
2 Q.S Al-Isra (17): 82
3
Qur’an secara lebih baik lagi. Kemampuan tersebut haruslah dimiliki setiap
siswa agar dapat memahami dan mengikuti pembelajaran dengan hasil yang
optimal. Oleh karena itu, pengaruh pengajaran hafalan Al-Qur’an menjadi
sangat penting. Peran tersebut semakin penting bila dikaitkan dengan tuntutan
kecakapan dalam menghafal Al-Qur’an khususnya JUZ ‘AMMA untuk
sebuah syarat kelulusan. Selain kegiatan hafalan rutin yang diikuti
keseluruhan siswa-siswi MAN 1 metro tersebut, terdapat pula kegiatan khusus
atau kegiatan tambahan bagi siswa-siswi yang ingin menambah hafalannya
yaitu dengan mengikuti kegiatan tahfidzul Qur’an di sekolah.
Berdasarkan hasil prasurvey yang peneliti lakukan, siswa yang tidak
mampu menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik akan mengalami
kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadis, sebab
MAN 1 Metro ialah sekolah yang berciri khaskan agama Islam. Akibatnya
jika siswa tidak dapat menguasai hal-hal tersebut, kemajuan belajarnya juga
lamban jika dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak mengalami
kesulitan dalam proses menghafal Al-Qur’an.
Hasil belajar Al-Qur’an Hadis yang diperoleh siswa idealnya haruslah
tinggi agar tujuan pembelajaran awal dapat tercapai. Siswa-siswi di kelas XI
sebagian besar dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis memiliki hasil belajar
yang dikategorikan tinggi. Hal ini dikarenakan Hafalan Al-Qur’an
memberikan manfaat kepada peserta didik dalam hal menguatkan ingatan,
meningkatkan intelegensi, dan membuka cakrawala ilmu pengetahuan peserta
didik, misalnya dalam menerjemahkan ayat, menghafalkan ayat yang
4
berkaitan dengan pelajaran Al-Qur’an Hadis dan dalam mengerjakan soal-soal
yang diberikan oleh guru siswa yang memiliki hafalan Al-Qur’an tidak
merasakan kesulitan dalam pembelajaran. Tetapi masih sebagian siswa yang
mendapatkan nilai Al-Qur’an Hadis yang dikategorikan cukup bahkan
kurang. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data nilai Al-Qur’an Hadis dan Jumlah Hafalan
No Nama
Nilai Al-Qur’an
Hadis Keterangan
Jumlah
Hafalan
1 Fathan Afifudin 95 Baik 3 Juz
2 Arsi Maulana
Ahmad 60
Kurang 25 Surat
Juz 30
3 A.Shifa Zalianti. M 90 Baik 2 Juz
4 Aprisa Dwi Pangest 65 Kurang 1 Juz
5 Cut Ubiet Ahsanti 91 Baik 2 Juz
6 Evi Astuti 75 Cukup 1 Juz
7 Rizky Agus Syah B
60 Kurang 20 Surat
Juz 30
8 Abdul Azis Sani 75 Cukup 1 Juz
9 Dian Lestari 100 Baik 2 Juz
10 Rahvito Alva. R 62 Kurang 1 Juz
11 Meira Oktaviani 95 Baik 3 Juz
12 Yumna Intan. C 92 Baik 2 Juz
Dalam menentukan nilai, peneliti berpedoman pada kriteria penilaian
sebagai berikut:
76-100 = Baik
67-75 = Cukup
0-66 = Kurang
Dari hasil nilai ulangan harian Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI di MAN
1 Metro masih terdapat 50% siswa mendapat nilai yang dikategorikan kurang.
5
Selanjutnya, dengan melakukan wawancara terhadap pengaruh hafalan Al-
Qur’an terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI di MAN 1
Metro, peneliti mendapatkan hasil wawancara sebagai berikut:
Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro dengan tujuan mencetak generasi
yang mempunyai kualitas dalam keimanan namun tidak buta dalam
pengetahuan umum, yang mana siswanya mengikuti kegiatan hafalan Al-
Qur’an. Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap salah satu siswa yang
bernama Meilina Balqis kelas XI IPS 3 pada tanggal 10 juni 2019, ia
memberikan penjelesan bahwa dalam kegiatan hafalan yang dilakukan rutin
tersebut banyak sekali manfaat bagi siswa maupun alumni dari sekolah
tersebut, walaupun terkadang ia merasa lelah ataupun malas dalam menghafal,
tetapi para dewan guru pembimbing tahfidz selalu ada untuk memberi arahan
serta motivasi untuk siswa giat menghafal.
Hal di atas menggambarkan bahwa kegiatan yang dilakukan MAN 1
Metro ini sangat banyak manfaatnya bagi siswa. Dari hasil wawancara siswa
lainnya terdapat beberapa permasalahan atau hambatan dalam proses kegiatan
hafalan ini, menurut Edsa Afifah siswa MAN 1 Metro kelas XI IPS 2, yaitu
ada saja siswa yang enggan melakukan kegiatan tersebut dengan baik,
misalnya membolos saat kegiatan hafalan, pergi ke kantin ataupun membuat
suasana kelas menjadi gaduh . Hal ini sangat disayangkan mengingat banyak
sekali manfaat dari kegiatan hafalan tersebut, terlebih dalam meningkatkan
hasil belajar.
6
Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru yaitu
Bapak Gufron serta selaku dewan pendamping kegiatan tahfidz di MAN 1
Metro, yaitu banyak sekali manfaat dari kegiatan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an
tersebut, salah satunya hasil belajar atau nilai pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadis pun dikategorikan baik dan dalam pembelajaran siswa dapat
menangkap secara aktif dan lebih baik lagi, begitupun dengan pelajaran umum
lainnya. Dilain hal ada juga permasalahan yang terjadi, diantaranya siswa
terlalu menganggap sepele kegiatan hafalan, terkesan pasif dalam kegiatan
tahfidz, kemudian saat hari kegiatan tersebut dilaksanakan siswa ternyata
belum hafal, sehingga kegiatan tidak dapat berjalan secara maksimal.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada Ibu Hindun Alfathoniah
selaku guru Al-Qur’an Hadis serta pembimbing tahfidz, menurutnya kegiatan
Tahfidz ini ada pengaruh baik terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadis siswa,
karena menurut ibu Hindun selaku guru Al-Qur’an Hadis juga yang selama ini
beliau amati, dengan siswa rajin membaca Al-Qur’an serta menghafalkannya
insyaAllah keaktifan belajar nya pun akan baik, karena kedisiplinan dari
membaca dan menghafal Al-Qur’an akan membawa kedisiplinan pula dalam
belajarnya, dalam hal sikap pun siswa akan meneladani sikap-sikap Qur’ani.
Hambatan dalam kegiatan tahfidz ini antara lain menurut ibu Hindun salah
satunya kurangnya waktu untuk muroja’ah atau mengulang hafalan bagi
siswa.
7
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Terhadap Hasil Belajar Al-
Qur’an Hadis Siswa Kelas XI di MAN 1 Metro”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
a. Hasil belajar Al-Qur’an Hadis sebagian siswa yang dikategorikan kurang.
b. Kurang aktifnya peserta didik dalam kegiatan hafalan.
c. Suasana kegiatan hafalan cenderung ribut dan gaduh sehingga kegiatan
hafalan Al-Qur’an kurang kondusif.
d. Kurangnya waktu untuk memuroja’ah hafalan Al-Qur’an.
e. Peserta didik terlalu menganggap sepele kegiatan hafalan Al-Qur’an .
C. Batasan Masalah
Agar penelitian fokus dan tidak melebar, maka peneliti membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar Al-Qur’an Hadis.
2. Hafalan Al-Qur’an.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap hasil belajar Al-Qur’an
Hadis siswa kelas XI di MAN 1 Metro?
8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap
hasil belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI di MAN 1 Metro.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap
hasil belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI di MAN 1 Metro.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peserta Didik
Meningkatkan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis dan semangat belajar
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Guru (pengajar)
Sebagai bahan acuan agar guru untuk meningkatkan hasil belajar Al-
Qur’an Hadis siswa, serta untuk menciptakan pembelajaran sesuai dasar
Islam.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menjadi sumbangan informasi dalam rangka
memperbaiki kualitas pembelajaran di MAN 1 Metro.
F. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Sebagai berikut:
1. Mazidatul Ilmia dengan judul “Hubungan Antara Hafalan Al-Qur’an
Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Islam As-Salam
Malang. Al-Qur’an merupakan firman Allah dan merupakan petunjuk
9
bagi umat Islam. Selain dibaca, Al-Qur’an perlu juga untuk dihafalkan,
karena dengan cara menghafalkannya kita sebagai umat muslim dapat
menjaga keaslian serta kemurnian dari Al-Qur’an. Di Sekolah Dasar
Islam As-salam Malang ini mengajakan anak mulai usia dini untuk
menghafal, dan tujuan penelitian ini untuk menguji apakah ada hubungan
antara hafalan siswa dengan prestasi belajar yang di raih serta seberapa
besar hubungan diantara kedua variabelnya. Karena di Sekolah Dasar
Islam As-Salam ini, tidak semua siswa yang memiliki hafalan banyak
memiliki prestasi paling tinggi di kelas, dan sebaliknya tidak semua
siswa yang berprestasi paling tinggi memiliki hafalan lebih banyak dari
siswa yang berprestasi rendah.
2. Hidayatullah Ismail dengan judul “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an pada
Prestasi Akademik Santri Pondok Pesantren di Kabupaten Kampar”.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Hidayatullah Ismail ini adalah,
penelitiannya lebih mengarahkan pada Pengaruh Hafalan Al-Quran pada
Prestasi Akademik Santri Pondok Pesantren, lalu membandingkan hasil
dari prestasi akademik santrinya dengan 6 pondok pesantren lainnya yang
ada di Kabupaten Kampar. Kemudian didapatkan hasil dari penelitian
tersebut bahwa santri pondok pesantren di Kabupaten Kampar berada
pada level positive, yaitu sebesar 73%. Persamaann dengan penelitian
peneliti adalah terletak pada jenis penelitian yang menggunakan jenis
penelitian kuantitatif.
10
Sedangkan dari penelitian ini yaitu “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an
terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas XI di MAN 1 Metro,
penelitian ini mempunyai kandungan makna yang hampir sama yaitu jenis
penelitian kuantitatif akan tetapi memiliki perbedaan yang mendasar, dimana
penelitian yang hendak peneliti lakukan lebih kepada hafalan Al-Qur’an yang
dilakukan di MAN 1 Metro apakah ada pengaruhnya terhadap hasil belajar Al-
Qur’an Hadis siswa kelas XI di MAN 1 Metro .
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar ialah segala macam bentuk kegiatan belajar
menghasilkan perubahan yang khusus yaitu hasil belajar. Perubahan
sebagai hasil belajar yang memiliki sifat menyeluruh atau rata.3
Senada dengan pengertian hasil belajar diatas, menurut
Sukmadinata hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki oleh seseorang.4
Hasil belajar atau learning outcome menurut Jeknis dan Unwin
adalah pernyataan yang menunjukan tentang apa yang mungkin dikerjakan
peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.5
Lislie J. Brigg menjelaskan bahwa hasil belajar adalah seluruh
kecakapan dan hasilnya yang diraih melalui proses pembelajaran di
lembaga pendidikan dan ditetapkan dengan angka-angka yang diukur
berdasarkan test hasil belajar.6
3 Euis Karwati, Manajemen Kelas (Bandung: Alfabeta, 2015), 214. 4 Karwati, 216. 5 Karwati, 216. 6 Razali Thaeb, “Menumbuhkan Sikap Siswa Dalam Pencapaian Hasil Belajar,”
Lantanida Journal 4, no. 1 (2016): 51.
12
Menurut Pendapat Romiszowski bahwa hasil belajar itu dapat
ditetapkan dalam tiga kategori, yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.7
Kognitif yaitu yang berhubungan dengan kemampuan berfikir,
afektif adalah yang berkenaan dengan sikap, minat dan perasaan, dan
psikomotorik adalah yang berkaitan dengan kemampuan gerak.
Hasil belajar atau keberhasilan suatu pembelajaran dapat diukur.
Indikator keberhasilan suatu hasil belajar merupakan penjabaran
dari kompetensi dasar yang ditandai dengan perubahan perilaku
dan dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.8
Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh atau
dicapai peserta didik berkat adanya suatu usaha atau pikiran yang mana
hal tersebut dinyatakan dalam sebuah bentuk penguasaan, pengetahuan,
dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak perubahan tingkah laku pada diri individu. Hasil belajar
juga harus meliputi segenap ranah psikologi (kognitif, afektif, dan
psikomotor) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
peserta didik. Hasil belajar yang baik akan terlihat berdasarkan perubahan
pengetahuan ataupu perilaku sebelum dan sesudah belajar peserta didik.
Hal itulah yang dijadikan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu proses
belajar mengajar. Dalam menentukan hasil belajar yang baik atau ideal
kita harus mengetahui terlebih dahulu garis-garis besar indikator atau
7 Razali Thaeb, 53. 8 Haiatin Chasanatin, Pengembangan Kurikulum (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2016),
145.
13
penunjuk adanya prestasi tertentu dan dikaitkan dengan jenis prestasi yang
hendak diungkapkan atau diukur.
Maka dengan demikian yang dimaksud dengan hasil belajar Al-
Qur’an Hadis oleh peneliti yaitu hasil belajar yang diraih setelah
melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah pada sebuah mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis yang telah peserta didik ikuti.
2. Tipe-tipe Hasil Belajar
Ada beberapa tipe-tipe hasil belajar yang dihasilkan oleh siswa.
Sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom untuk menentukan tipe hasil
belajar, yaitu:
a. Ranah Kognitif, pada ranah kognitif itu berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari 6 tipe hasil belajar, yaitu:
1) Pengetahuan, mencakup segala kemampuan ingatan mengenai hal-
hal yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan.
2) Pemahaman, mencakup segala kemampuan menangkap inti sari dan
makna mengenai hal-hal yang telah dipelajari.
3)Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru.
4) Analisis, mencakup segala kemampuan merinci suatu kesatuan ke
dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik.
14
5) Sintesis, mencakup segala kemampuan membentuk suatu pola baru,
contohnya tampak di dalam kemampuan menyusun suatu program
kerja.
6) Evaluasi, mencakup segala kemampuan pemberian keputusan
mengenai nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan,
gagasan, cara bekerja, pemecahan pembelajaran, dan lain-lain.9
b. Ranah Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap ataupun nilai. Tipe hasil
belajar ranah afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku,
seperti perhatiannya terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan
sosial.
c. Ranah Psikomotor, tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu.10
Berdasarkan uraian di atas, dapat peneliti pahami bahwa ada
beberapa tipe dalam hasil belajar yakni hasil belajar ranah kognitif
(pengetahuan siswa berkenaan dengan hasil belajar intelektual ingatan,
penerapan, pemahaman, analisis dan evaluasi) ranah afektif (hasil belajar
berkenaan dengan tingkah laku dan etika siswa) dan ranah psikomotorik
atau keterampilan kemampuan bertindak siswa.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Rooijakkers menjelaskan bahwa hasil belajar itu
dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
9 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2012), 39. 10 Aunurrahman, 49–53.
15
internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, dan
faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta
didik.
a. Faktor Internal
Beberapa faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya yaitu: bakat, minat, intelegensi, kesehatan, motivasi, dan
cara belajar.
1) Bakat
Bakat dapat didefinisikan sebagai kemampuan lahiriah
seseorang, sebagai potensi yang mana masih perlu dilatih terus-
menerus dan dikembangkan. Kemampuan tersebut baru bisa
terwujud jikalau seseorang terus belajar dan berlatih. 11
Dengan demikian, bakat akan menjadi suatu kelebihan
apabila bakat yang ada di dalam diri seseorang dilatih terus
menerus sehingga menjadi keunggulan yang di miliki seseorang.
2) Minat
Minat merupakan kebiasaan yang permanen untuk
memperhatikan dan mengingat-ingat kegiatan yang telah
dilakukan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-
menerus yang disusul oleh perasaan senang, sehingga akan tercapai
suatu kepuasan.12
11 Karwati, Manajemen Kelas, 157. 12 Karwati, 148.
16
Secara sederhana dapat dipahami bahwa minat ialah sebagai
kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu hal
atau mata pelajaran yang ia pelajari dan timbul dari dalam diri
peserta didik. Dalam Hal ini, apabila minat seseorang dalam
menghafal Al-Qur’an itu tinggi atau baik, maka hasil dalam
menghafalnya pun akan baik. Sehingga akan membawa nilai dari
mata pelajaran Al-Qur’an Hadis yang baik pula.
3) Intelegensi
intelegensi atau kecerdasan adalah suatu kecakapan global
atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak atau bekerja
secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan
secara efisien.13
Orang berfikir menggunakan intelegensi. Dari intelegensi
itulah seorang dapat dikatakan kepada golongan cerdas atau bodoh.
Intelegensi amatlah sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar seseorang.
Dengan perolehan hasil belajar yang rendah, yang
disebabkan oleh intelegensi yang rendah atau kurangnya
kesungguhan belajar, berarti terbentuknya kinerja yang bermutu
rendah. Oleh karena itu haruslah bagi pendidik melakukan
pembelajaran untuk peserta didik yang maksimal, hal ini
merupakan langkah bijak untuk mempertinggi taraf kehidupan
13 Karwati, 156.
17
warga Indonesia. Salah satu manfaat menghafal Al-Qur’an adalah
penguatan otak atau kecerdasan. Otak adalah salah satu anggota
tubuh, jika digunakan terus-menerus, anggota tubuh akan semakin
kuat. Begitu juga dengan otak manusia. Kenyataannya, banyak
anak yang hafal Al-Qur’an mempunyai prestasi atau hasil belajar
yang bagus disekolahnya masing-masing, Al-Qur’an dapat
menambah kecerdasan intelektual.
4) Kesehatan
Dengan memiliki kesehatan yang baik peserta didik akan
lebih baik dalam melaksanakan kegiatan belajar dikelas. Peserta
didik akan mampu melatih pengetahuan ataupun jasmani nya
dengan baik apabila kesehatan atau kesempurnaan tubuhnya (tidak
cacat) baik .
5) Motivasi
Motivasi merupakan pendorong hasil belajar ataupun
tingkah laku peserta didik. Motivasi dipandang sebagai dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia,
termasuk perilaku atau hasil belajar peserta didik. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi motivasi dari dalam diri peserta didik,
diantaranya keluarga, konsep diri, jenis kelamin, cita-cita,
kemampuan belajar, serta upaya guru dalam memotivasi siswa.14
14 Karwati, 184.
18
Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam memotivasi
hasil belajar ideal peserta didik diantaranya memberi nilai, hadiah,
kompetisi, pujian, dan hukuman. Upaya dalam meningkatkan
motivasi belajar diantaranya dengan cara optimalisasi penerapan
prinsip belajar, serta pemanfaatan pengalaman dan kemampuan
yang ada dalam diri peserta didik.
6) Cara Belajar
Cara belajar peserta didik merupakan kombinasi dari
bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah
infotmasi atau pengetahuannya yang ia dapatkan di dalam kelas.15
b. Faktor Eksternal
Beberapa faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar
menurut Dalyono diantaranya yaitu: keluarga, lingkungan,
masyarakat, dan sekolah.
1) Keluarga
Seperti bagaimana cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian
orang tua dan latar kebudayaan peserta didik.
2) Lingkungan
Lingkungan yang akan mempengaruhi hasil belajar yang
diperoleh peserta didik. Apabila lingkungan tempat tinggal
peserta didik itu baik maka akan menunjang keberhasilan hasil
15 Karwati, 189.
19
belajarnya di sekolah, begitupun sebaliknya apabila lingkungan
tempat tinggal peserta didik itu buruk, misalnya di lingkungan
perampok ataupun anak-anak yang nakal, maka hal tersebut akan
berdampak buruk terhadap hasil belajar.
3) Sekolah
Guru memiliki peranan yang cukup menentukan, sehingga
dengan demikian keterampilan seorang guru atau pendidik dalam
mengajar itu erat kaitannya dengan hasil belajar.16
Berdasarkan uraian di atas, sekolah merupakan faktor
eksternal yang mempengaruhi hasil belajar. Hal-hal yang
mempengaruhi contohnya metode mengajar di Sekolah yang
peserta didik tempuh, kurikulum, relasi peserta didik dengan
peserta didik lain, disiplin sekolah, standar penilaian di atas
ukuran, gedung sekolah, metode mengajar dan tugas rumah yang
diberikan oleh guru.
B. Hafalan Al-Qur’an
1. Pengertian Hafalan Al-Qur’an
Kata menghafal berasal dari kata حفظ – يحفظ – حفظا yang berarti
menjaga, memelihara dan melindungi. Dalam kamus Bahasa
Indonesia kata menghafal berasal dari kata hafal yang artinya telah
masuk dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di
luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian
mendapat awalan me- menjadi menghafal yang artinya adalah
16 Karwati, 218–19.
20
berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. Kata
menghafal dapat disebut juga sebagai memori.17
Menghafal Al-Quran (Tahfidzul Qur’an) merupakan salah satu cara
untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an. Menurut Setiyo Purwanto
Beberapa kasus membuktikan bahwa bila anak di latih menghafal
Al-Qur’an, hasil belajarnya juga akan meningkat. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata prestasi belajar peserta didik antara mereka
yang menghafal Al-Quran dengan yang tidak menghafal Al-
Qur’an. 18
Menghafal Al-Quran adalah pekerjaan yang sangat mulia, akan
tetapi untuk melaksanakannya tidaklah mudah seperti membalikkan
telapak tangan. Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam
upaya menerapkan program menghafal Al-Qur’an tersebut.19
Kewajiban seorang mukmin terhadap Al-Qur’an diantaranya ialah
mencintainya, mengagungkanya, menghormati kedudukannya,
merenungkannya, mengikuti hukum-hukumnya, mentaati perintah dan
adab-adabnya, serta menghafalkannya.20
Berdasarkan uraian di atas, hafalan Al-Qur’an ialah suatu proses
melafalkan, serta usaha untuk mengingat ayat demi ayat Al-Qur’an ke
dalam pikiran agar dapat diingat dan lancar melafalkannya di luar kepala.
17 Devi Suci, “Kebertahanan Metode Hafalan Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” Jurnal
Study Pendidikan Islam 1, no. 2 (Juli 2018): 98. 18 Hidayatullah Ismail, “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Pada Prestasi Akademik Santri
Pondok Pesantren Di Kabupaten Kampar,” Al-Fikra Jurnal Ilmiah Keislaman 15, no. 2 (Desember
2016): 317. 19 Hidayatullah Ismail, 319. 20 Masykurillah, Ilmu Tauhid Pokok-Pokok Keimanan (Bandar Lampung: AURA, 2013),
84.
21
2. Syarat-syarat Menghafal Al-Qur’an
Beberapa hal yang harus terpenuhi sebelum seseorang memasuki
periode menghafal Al-Qur’an, ialah:
a. Niat dari hati yang ikhlas dan mencari keridhoan Allah SWT, serta
memohon pertolongan dari-Nya.
b. Dapat mengosongkan pikiran dari hal-hal yang tidak berguna dan
berusaha merendahkan hati.
c. Mencari motivasi atau dorongan yang kuat untuk menghafal Al-
Qur’an. 21
Dari uraian di atas ada beberapa syarat yang harus seseorang
penuhi untuk menghafal Al-Qur’an, di antaranya ialah niat yang ikhlas,
dapat mengosongkan pikiran dari hal yang tidak berguna serta mencari
motivasi untuk menghafal Al-Qur’an. Dengan syarat-syarat menghafal
tersebut telah terpenuhi, dalam proses menghafal kita akan lebih mudah
dalam menghafal dan mendapatkan kebaikan dalam menghafalkan ayat-
ayat Al-Qur’an tersebut dari berbagai sisi.
3. Kriteria Penilaian Hafalan Al-Qur’an
Di dalam proses menghafal Al-Qur’an ada beberapa kriteria dalam
menilai hafalan seseorang. Adapun kriteria penilaian hafalan Al-Qur’an
antara lain:
a. Tahfidz: tidak terbata-bata dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, dan
kelancaran serta kesempurnaan dalam melafalkan ayat Al-Qur’an.
21 Ahmad Baduwailan, Menjadi Hafizh Tips dan Motivasi Menghafal Al-Qur’an (Solo:
PT. Aqwam Media Profetika, 2016), 168.
22
Dengan kata lain, tidak ada satu ayat, bahkan huruf yang terlewatkan
dalam hafalan.
b. Kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid: makharijul huruf
(tempat keluarnya huruf), sifat atau keadaan ketika membaca huruf,
hukum atau kaidah bacaan serta, hukum panjang dan pendeknya
bacaan(mad).
c. Fashahah (kefasihan dalam menghafal ayat Al-Qur’an): menjaga
keberadaan huruf dan harakat serta, menjaga dan memelihara
keberadaan kata dan ayat.22
Sedangkan cara penilaian terkait hafalan Al-Qur’an adalah sebagai
berikut: 70% untuk hafalan, 20% untuk tajwid (praktik), 5% untuk
ketekunan dan 5% untuk akhlak, dan tingkat kesuksesannya dilihat dari
60%-nya dengan syarat nilai tajwidnya adalah 12% atau lebih.23
Adapun cara penerapannya dengan memberikan 14 pertanyaan
kepada para siswa yang telah hafal Al-Qur’an dengan sempurna, 10
pertanyaan kepada siswa yang telah hafal 10 juz ataupun lebih, serta 7
pertanyaan kepada siswa yang hafal 5 juz atau lebih. Nilai untuk masing-
masing pertanyaan ialah 5 untuk siswa yang sudah hafal semua, 7 untuk
siswa yang hafal 10 juz atau lebih dan 10 untuk yang hafal 5 juz atau
lebih.24
22 Tim Yayasan Al-Muntada Al-Islami, Panduan Mengelola Sekolah Tahfidz (Solo: Al-
Qowam, 2012), 83. 23 Tim Yayasan Al-Muntada Al-Islami, 86. 24 Tim Yayasan Al-Muntada Al-Islami, 86.
23
Dari uraian di atas, ada beberapa kriteria kemampuan hafalan yang
harus dimiliki seseorang agar dapat dikatakan sebagai seseorang hafidz
atau telah hafal ayat Al-Qur’an dan memiliki nilai hafalan yang baik.
Kriteria penilaiannya meliputi kemampuan tahfidz atau kelancaran
melafalkan ayat Al-Qur’an, kemampuan menerapkan hukum tajwid dalam
menghafal, dan kefasihan dalam menghafal ayat Al-Qur’an.
4. Metode dan Sarana Menghafal Al-Qur’an
Di dalam kegiatan menghafal harus pula ditanamkan kegiatan
disiplin mental dan pengembangan intelektual dalam proses pembelajaran.
Al-Qabisi mengatakan bahwa ada tiga asasi dalam mengingat yaitu
menghafal, mengerti, dan mengulang kembali tanpa ragu. Dari sini
penting diadakan tes hafalan anak, sebagaimana Allah SWT mengutus
malaikat Jibril melakukan tes hafalan Al-Qur’an kepada Rasulullah
SAW.25
Sarana dan Metode menghafal Al-Qur’an diantaranya dengan cara,
yaitu: membaca ayat-ayat secara perlahan-lahan, menuliskan hafalan,
menulis dan menandai ayat yang sulit dihafal, komitmen dengan jadwal,
memahami makna ayat, serta mengulang hafalan (murojaah) dengan
mendengarkan.26
Menurut Sa’dullah macam-macam metode menghafal Al-Quran
adalah sebagai berikut:
25 Suci, “Kebertahanan Metode Hafalan Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” 100. 26 Baduwailan, Menjadi Hafizh Tips dan Motivasi Menghafal Al-Qur’an, 131–34.
24
a. Bi Al-Nadzar, yakni membaca dengan cermat ayat-ayat Al-Qur’an yang
akan dihafalkan dengan cara melihat mushaf secara berulang-ulang.
b. Tahfidz, yakni menghafalkan sedikit demi sedikit Al-Qur’an yang telah
dibaca secara berulang-ulang tersebut.
c. Talaqqi, yakni menyetorkan atau mendengarkan hafalan yang baru
dihafal kepada seorang guru.
d. Takrir, yakni mengulang-ulang hafalan atau menyimakkan hafalan yang
pernah dihafalkan atau sudah disimakkan kepada guru.
e. Tasmi’, yakni mendengarkan hafalan kepada orang lain baik kepada
perseorangan maupun kepada kelompok atau jama’ah.27
Setiap orang memiliki metode sendiri dalam menghafal. Akan
tetapi, metode yang paling baik digunakan adalah yang cocok dan
menyenangkan bagi seorang penghafal Qur’an. Di antaranya dengan
menggunakan metode membaca hafalan ayat-ayat Al-Qur’an secara
diulang-ulang, menyimakkan hafalan kepada jamaah atau guru serta
menghafal ayat Al-Qur’an sedikit demi sedikit.
5. Manfaat Menghafal Al-Qur’an
Banyak sekali manfaat atau keutamaan dari menghafal Al-Qur’an,
dengan memnghafal Al-Qur’an akan membuka seluruh pintu kebaikan
bagi seseorang yang menghafalkan ayat-ayat suci-Nya. Manfaat lain
menghafalkan Al-Qur’an diantaranya:
27 Hidayatullah Ismail, “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Pada Prestasi Akademik Santri
Pondok Pesantren Di Kabupaten Kampar,” 322.
25
a. Menghafal Al-Qur’an merupakan sarana untuk meneladani Nabi
Muhammad SAW.
b. Kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
c. Sakinah (yaitu tentram jiwanya)
d. Tajam Ingatan dan Bersih hati dan fikirannya.
e. Menghafal Al-Qur’an merupakan simbol syiar umat islam.
f. Para penghafal Qur’an adalah ahli (keluarga) Allah.
g. Ahli Al-Qur’an dan kedua orang tuanya mendapat mahkota kemuliaan di
hari kiamat28.
Di antara manfaat yang baik bagi anak adalah lahirnya anak-anak
yang shalih laki-laki dan perempuan, yang menunaikan perintah Rabb dan
rasul mereka. Mereka memiliki akhlak yang luhur dan budi pekerti yang
mulia.29
Seseorang yang menghafal Al-Qur’an akan memberikan mahkota
kemulian kepada sepuluh anggota keluarganya, dan Allah menjamin surga
untuknya.30
Meghafal Al-Qur’an banyak sekali manfaatnya, dengan
mempunyai hafalan, kita akan lebih mudah untuk membaca ayat Al-
Qur’an dengan cara melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah kita hafal
dimanapun tempatnya selama itu suci. Selain itu Allah telah menjanjikan
segala kebaikan untuk penghafal Qur’an di dunia maupun di akhirat kelak.
28 Baduwailan, Menjadi Hafizh Tips dan Motivasi Menghafal Al-Qur’an, 29. 29 Sa’id bin AliBin Wahf Al-Qathani, Tarbiyatul Aulad (Solo: Zamzam, 2013), 170. 30 Arham, Agar Sehafal Al-Fatihah (Bogor: CV. Hilal Media Group, 2015), 24.
26
C. Pengaruh Hafalan Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis
Upaya mencetak anak agar dapat menghafal Al-Qur’an dan
mengajarkannya kepada mereka termasuk pekerjaan yang terhitung vital dan
tinggi nilainya di dalam kehidupan ini. Namun dalam hal ini seorang pendidik
harus kaya akan warisan ilmu dan keterampilan pendidikan lain yang dapat
ikut menunjang dalam merealisasikan cita-cita. Selain itu, seorang pendidik
juga diharap dapat selalu menyiapkan diri dengan skill yang dapat
memudahkan dalam rangka mencapai tujuannya tersebut.
Salah satu usaha untuk mengasah kecerdasan emosional adalah
dengan sentuhan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an telah memberikan kontribusi
besar dalam mendorong manusia untuk belajar menimba ilmu.31
Sedemikian erat hubungan antara pendidikan dan Al-Qur’an, maka
terasa tidak mungkin sampai pada sasaran jika berbicara pendidikan tanpa
menyinggung Al-Qur’an. Berbicara pendidikan tanpa Al-Qur’an sama artinya
berbicara tentang membangun manusia tanpa petunjuk dan arah, maka akan
mengalami kesesatan. Hal itu terlihat seperti yang terjadi pada saat ini,
berbicara pendidikan hanya sampai pada upaya menghantarkan peserta didik
menjadi berpikiran cerdas dan terampil. Selanjutnya, apakah dengan cerdas
dan terampil mereka akan berbudi pekerti luhur, adil, jujur dan peduli pada
lingkungan, ternyata belum tentu. Sebab, kenyataan sehari-hari yang dapat
dilihat menunjukkan bahwa tidak sedikit orang berhasil menjadi pintar, tetapi
lupa akan orang lain dan bahkan juga lupa pada dirinya sendiri.
31 Hidayatullah Ismail, “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Pada Prestasi Akademik Santri
Pondok Pesantren Di Kabupaten Kampar,” 113.
27
Seorang anak yang mendapatkan pembelajaran Al-Quran sejak masa
kanak-kanaknya akan lebih unggul dalam segala keadaannya
dibandingkan dengan anak yang kehilangan kesempatan baik ini.
Sebab, Al-Qur’an memberinya kekuatan jiwa (psikis), juga kekuatan
akhlak yang akan tampak pada saat-saat menghadapi berbagai macam
ujian dan cobaan”.32
Menghafal Al-Qur’an itu akan memberi manfaat untuk anak dari
segala sisi. Dalam menghafalnya terdapat manfaat untuk meluruskan
lisannya dan menjaganya dari ucapan buruk. Dengan menghafal Al-
Qur’an, Allah juga akan menganugerahkan pemahaman kepadanya
yang menjadikan lebih unggul dibandingkan dengan teman
sebayanya, serta daya hafal pada dirinya semakin kuat. 33
Selain itu telah dijumpai dan terlihat hasil prestasi yang luar biasa pada
siswa-siswi yang latar belakang pendidikannya bernuansa Qur’ani, dan
ditegaskan pula oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian Kerohanian Islam (Riyadh), yang dalam penelitian itu dibuat
perbandingan antara standar (akademik) alumni sekolah umum dan alumni
sekolah-sekolah tahfizh Al-Qur’an untuk seluruh tingkat kelas. Dan terlihat
perbedaan yang luar biasa besar, meskipun kedua lembaga pendidikan tersebut
sama-sama berada di bawah naungan Departemen Pendidikan. Maka,
diketahui bahwa hal itu disebabkan oleh Al-Qur’an dan keberkahan Al-
Qur’an.34
Salah satu manfaat menghafal Al-Qur’an adalah penguatan otak. Otak
adalah salah satu anggota tubuh, jika digunakan terus-menerus,
anggota tubuh akan semakin kuat. Begitu juga dengan otak manusia.
Kenyataannya, banyak anak yang hafal Al-Qur’an mempunyai
prestasi atau hasil belajar yang bagus disekolahnya masing-masing,
Al-Qur’an dapat menambah kecerdasan intelektual.35
32 Baduwailan, Menjadi Hafizh Tips dan Motivasi Menghafal Al-Qur’an, 216. 33 Baduwailan, 216. 34 Baduwailan, 216. 35 Ahsin Sakho Muhammad, Menghafalkan Al-Qur’am (Jakarta Selatan: PT Qaf Media
Kreativa, 2018), 23.
28
Dengan seseorang menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an, maka dalam
menghafalkan pelajaran lainnya akan terasa lebih mudah dan lebih baik di
bandingkan dengan sesorang yang tidak menghafalkan Al-Quran. Artinya
prestasi belajar ataupun hasil belajar seseorang tersebut akan semakin baik
setelah menghafalkan Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan menghafal Al-Qur’an
akan meningkatkan kemampuan berfikir, meluaskan cakrawala intelektual,
serta memberi kemampuan dahsyat dalam menghafal, memahami, dan
menampung ilmu yang jauh lebih baik dari sebelumnya.36
Pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap hasil belajar melalui
kedisiplinan siswa dalam membaca, menghafal, serta menjaga hafalan ayat
ayat Al-Quran yang melekat ada dirinya. Kedisiplinan, serta semangat tersebut
akan membawa siswa disiplin pula dalam mengatur pola belajarnya sehingga
hasil belajar nya pun akan baik. Terlebih dengan siswa hafal ayat-ayat Al-
Qur’an, mereka tidak akan merasa kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran agama.
Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa pendidikan tanpa
keterlibatan Al-Qur’an akan menjadi tidak seimbang. Peserta didik yang
melibatkan segala kegiatan pembelajarannya dengan Al-Qur’an cenderung
memiliki hasil belajar Al-Qur’an Hadis yang lebih tinggi. Kegiatan
menghafalkan Al-Quran akan menuntun siswa untuk dapat memperoleh
prestasi di dalam aktivitasnya, bahkan didalam korelasinya dengan kegiatan
belajar yaitu mencakup ranah kognitif, afektif, serta psikomotor. Siswa yang
36 Abdul Daim Ak-Kahil, Menghafal Al-Qur’an Tanpa Guru (Surakarta: Mumtaza, 2011),
17–18.
29
memiliki hafalan Al-Qur’an memiliki keunggulan tersendiri yang mengarah
terhadap hasil belajarnya, sehingga dapat dipahami bahwa siswa yang
memiliki hafalan Al-Qur’an yang baik akan berprestasi atau memiliki hasil
belajar yang baik pula.
D. Kerangka Konseptual Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang terdiri dari variabel
bebas dan variabel terikat. Demikian yang terdiri dari variabel bebas yaitu
hafalan Al-Qur’an, dan variabel terikat yaitu hasil belajar Al-Qur’an Hadis.
Oleh sebab itu, dalam kegiatan hafalan Al-Qur’an dewan guru penanggung
jawab kegiatan tahfidz harus memiliki perencanaan secara seksama dalam
meningkatkan kualitas kegiatan hafalan Al-Qur’an bagi siswa-siswi di MAN 1
Metro.
Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian
kegiatan hafalan Al-Qur’an di kelas, metode hafalan, dan waktu untuk
memuroja’ah hafalan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti beranggapan bahwa antara variabel
hafalan Al-Qur’an memiliki pengaruh terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadis
siswa.
Dengan demikian, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Hasil Belajar
Al-Quran
Hadis
Hafalan
Al-Quran
30
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian.37 Hipotesis merupakan kesimpulan yang sifatnya sementara dari
sebuah permasalahan yang memiliki dua kemungkinan benar atau salah. Dia
akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta
membenarkannya.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada pengaruh hafalan
Al-Qur’an terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI di MAN 1
Metro.
37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), 64.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah sesuai dengan namanya, yaitu banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut serta penampilan dari data tersebut. 38
Sedangkan sifat penelitian ini adalah bersifat asosiatif. Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.39
Jadi, penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian
kuantitatif bersifat asosiatif. Sedangkan lokasi penelitiaan ini adalah
bertempat di MAN 1 Metro.
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah objek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.40 Penelitian ini terdiri dari dua variabel , yaitu
variabel terikat dan variabel bebas.
38 Suharsimi Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), 27. 39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), 43. 40 Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, 161.
32
1. Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang
variasinya mempengaruhi variabel lain. Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah hafalan Al-Qur’an dengan indikator kemampuan:
kelancaran dalam menghafalkan Al-Qur’an, kesesuaian bacaan dengan
kaidah ilmu tajwid, serta fashahah yaitu kefasihan dalam membaca ayat
Al-Qur’an.
2. Variabel Terikat
Variabel dependent atau yang biasa disebut variabel terikat atau
tergantung. Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur
untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.41 Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Al-Qur’an.
3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas
sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati diobservasi serta
dapat diukur.42 Adapun secara operasional, variabel dalam penelitian ini
adalah:
a) Hasil belajar Al-Qur’an Hadis (Variabel Bebas X)
Hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadis merupakan perolehan
nilai-nilai siswa-siswi yang diambil dari buku daftar nilai (legger).
41 Arikunto, 162. 42 Arikunto, 162.
33
b) Hafalan Al-Qur’an (Variabel Terikat Y)
Kriteria kemampuan menghafal Al-Qur’an antara lain:
1) Tahfidz: tidak terbata-bata dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an,
dan kelancaran serta kesempurnaan dalam melafalkan ayat Al-
Qur’an. Dengan kata lain, tidak ada satu ayat, bahkan huruf yang
terlewatkan dalam hafalan.
2) Kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid: makharijul huruf
(tempat keluarnya huruf), sifat atau keadaan ketika membaca huruf,
hukum atau kaidah bacaan serta, hukum panjang dan pendeknya
bacaan(mad).
3) Fashahah (kefasihan dalam menghafal ayat Al-Qur’an): menjaga
keberadaan huruf dan harakat serta, menjaga dan memelihara
keberadaan kata dan ayat.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.43
Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Metro yang berjumlah 340 siswa,
yang terdiri dari kelas XI IPA 1 35 siswa, XI IPA2 36 siswa, XI IPA3 36
43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 80.
34
siswa, XI IPA4 36 siswa, XI IPA5 34 siswa, XI IPA6 31 siswa, XI IPS1
36 siswa, XI IPS2 34 siswa, XI IPS3 34 siswa dan XI IPS4 28 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.44 Jadi
dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa-siswi kelas XI di
MAN 1 Metro yang diambil secara random berjumlah 34 siswa.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah cara pemilihan sampel. Teknik
sampling merupakan metode atau cara yang dilakukan untuk menentukan
berapa besarnya sampel yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.
Karena setiap anggota populasi dalam penelitian ini mempunyai peluang
yang sama atau homogen untuk dipilih menjadi anggota sampel, maka cara
yang dilakukan adalah dengan menggunakan Cluster Sampling.
Cluster Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas.45 Cluster Sampling dilakukan dengan cara
menuliskan kelas pada kertas kemudian digulung dan diambil secara acak,
yang pada akhirnya didapatkan dari hasil random yaitu kelas XI IPA 5
yang berjumlah 34 siswa, yang terdiri dari 22 perempuan dan 12 laki-laki.
44 Arikunto, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, 109.
45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 83.
35
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang valid tentang Hafalan Al-Qur’an dan
Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits siswa pada penelitian, maka peneliti
menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data. Teknik tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau pernyataan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki individu atau kelompok.46 Tes yang peneliti gunakan
adalah tes lisan mengenai hafalan Al-Qur’an, tes ini diberikan kepada
siswa-siswi kelas XI IPA 5 di MAN 1 Metro yang berjumlah 34 siswa
dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang hafalan Al-Qur’an siswa.
Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan kriteria penilaian
sebagai berikut:
76-100 = Baik
67-75 = Cukup
0-66 = Kurang
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai macam sumber
tertulis seperti buku-buku, dokumen, catatan harian dan sebagainya.
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
46 Sugiyono, 85.
36
tentang jumlah siswa, Hasil Belajar Al-Quran Hadis siswa, dan data profil
MAN 1 Metro.
E. Instrumen Penelitian
1. Rancangan/kisi-kisi instrumen
Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan beberapa
instrumen di antaranya:
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
No. Metode Instrumen
1. Tes Untuk menggali data tentang kegiatan Hafalan Al-
Qur’an siswa di MAN 1 Metro.
2. Dokumentasi Untuk mengetahui data tentang hasil belajar Al-
Qur’an Hadis siswa di MAN 1 Metro.
Adapun rancangan/kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator Nomor
1. Hafalan
Al-Qur’an
a. Tahfidz (hafal Al-
Qur’an)
Tidak terbata-bata saat
melafalkan hafalan ayat Al-
Qur’an
1
Kelancaran saat melafalkan
hafalan ayat Al-Qur’an
2
b. Kesesuaian
Bacaan dengan
Kaidah Ilmu Tajwid
Makharijul Huruf (tempat
keluarnya huruf)
3
37
Shifatul Huruf (sifat atau
keadaan ketika membaca
huruf)
4
Ahkamul Huruf (hukum
atau kaidah bacaan)
5,6
Mad (hukum panjang dan
pendeknya bacaan)
7
c. Fashahah
(kefasihan dalam
melafalkan hafalan
Ayat Al-Qur’an)
Mura’atul Huruf Wa Al-
Harakat (menjaga
keberadaan huruf dan
harakat )
8
Mur’aatul Kalimah Wa
Al-ayat (menjaga dan
memelihara keberadaan
kata dan ayat)
9, 10
2. Hasil
Belajar
Al-Quran
Hadis
Dokumentasi
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul penulis mengelola data yang diperoleh dari
lapangan dengan menggunakan pola pendekatan analisis statistik. Karena
kedua datanya bergejala nominal, maka pengujian dilakukan dengan Chi
Kuadrat (Chi Square).
Alasan penggunaan metode statistik analisis data adalah statistik
membantu menarik kesimpulan-kesimpulan melalui cara-cara yang dapat
38
dipertanggungjawabkan, mampu membuat ramalan-ramalan. Di samping itu
statistik juga membantu untuk memilih prosedur yang ringkas dan eksakta
dalam berfikir serta membantu meringkas hasil penelitian sehingga mudah
diketahui oleh pihak yang ingin mengetahuinya.
Rumus yang digunakan untuk menghitung adalah:
X2 =∑(fo − fh)
2
fh
k
i=1 .
Keterangan :
X² = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat MAN 1 Metro
Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro berdiri sejak
diberlakukannya Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 157 tahun
2014 tanggal 17 September 2014 tentang Perubahan Nama 18 (delapan
belas) Madrasah Aliyah Negeri, 24 (dua puluh empat) Madrasah
Tsanawiyah dan 52 (lima puluh dua) Madrasah Ibtidaiyah Negeri. Yang
semula bernama MAN 2 Metro berdasarkan Keputusan Menteri Agama
Nomor 64/1990 tanggal 25 April 1990 dan Nomor 42 Tahun 1992
tangal 27 Januari 1992 beralih fungsi dari Pendidikan Guru Agama
Negeri (PGAN) menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
Langkah-langkah strategis dalam rangka pengembangan
kebijaksanaan agar madrasah pada gilirannya menjadi sekolah umum
berciri khas Islam dapat diwujudkan, setelah diberlakukannya Undang-
Undang No. 2 Tahun 1998 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai
pelaksana undang-undang tersebut di dalam PP No 28 tahun 1998
tentang Dik Das dan keputusan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan No
0489/v/1992 tentang madrasah umum dalam pasal 1 ayat 6 disebutkan
bahwa Madrasah Aliyah adalah SMA yang berciri khas agama Islam
yang diselenggarakan oleh Departement Agama (DEPAG).
40
Sehubungan dengan hal itu Madrasah Aliyah wajib
memberikan kajian minimal sama dengan SMU di samping bahan
kajian yang diberikan pada madrasah tersbut pada pasal 26 Kep.
MENDIKBUD No. 0487/V/1992 dan pasal 22 ayat 6 No 0489/V/1992
Madrasah Aliyah mempunyai tugas sama dengan Sekolah Umum
(SMA), yaitu memberikan kemampuan dengan peserta didik untuk
mengembangkan kehidupan sebagai pribadi anggota masyarakat, warga
negara, serta mempersiapkan untuk mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi.
Dengan demikian terdapat benang merah yang
menghubungkan dan mengembangkan lebih lanjut kebijaksanaan sejak
dimasukan tujuh mata pelajaran umum di madrasah tahun 1950 sampai
dengan diberlakukannya Undang-undang No 2 tahun 1989 yang
memberikan penegasan bahwa madrasah aliyah adalah sekolah umum
yang berciri khas agama Islam.
Menindak lanjuti perkembangan global yang kian pesat dan
tantangan yang semakin besar bagi generasi muslim mendatang serta
keinginan masyarakat untuk memilih madrasah berkualitas diakui
tingkat regional, nasional bahkan skala internasional, untuk itu MAN 1
Metro diharapkan siap mewujudkan lulusan yang tanggap dan mampu
mengatasi berbagai tantangan dalam persaingan global. Salah satu
upaya yang diharapakan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan
41
memproyeksikan diri pada perubahan visi dan misi yang akan
dikembangkan menuju madrasah berstandar nasional.
Untuk mewujudkan visi dan misi MAN 1 Metro, perlu adanya
dukungan dari pemerintah pusat,kemenag, kanwil kemenag, pemerintah
daerah dan juga masyarakat yang peduli pada pengembangan madrasah
terutama program percepatan tercapainya delapan standar pendidikan
yang ditetapkan oleh BNSP serta mengingkatkan ke arah tercapainya
standar nasional baik bidang ilmu agama Islam, umum maupun
informatika.
b. Visi dan Misi MAN 1 Metro
MAN 1 Metro memiliki visi “Terwujudnya MAN 1 Metro
Berkualitas, Mapan dalam Imtaq, Unggul dalam IPTEK dan
berwawasan lingkungan hidup.”
Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan tersebut di atas,
maka misi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengembangan professional guru secara
berkelanjutan.
2) Melaksanakan peningkatan kompetensi guru melalui Workshop
(diklat).
3) Mengimplementasikan kurikulum 2013 melalui Pengembangan
Program Pembelajaran Akademik dan Non Akademik.
4) Mewujudkan Madrasah yang memenuhi Standar Nasional
Pendidikan.
42
5) Mengembangkan Strategi Pembelajaran dengan Multimode dan
Model-model Pembelajaran
6) Mewujudkan Siswa berprestasi dan berkualitas melalui
pengembangan KBM.
7) Menerapkan system pembelajaran Madrasah bernuansaIslami di
seluruh aspek kegiatan Kampus
8) Melakukan pengembangan sarana dan prasarana untuk aktivitas
ibadah.
9) Meningkatkan kompetensi siswa bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
10) Melakukan pembaharuan sarana dan prasarana sesuai dengan
perkembangan zaman.
11) Menciptakan dan memelihara lingkungan yang sehat, kondusif dan
harmonis.
12) Melestarikan fungsi lingkungan hidup dengan mencegah
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
c. Letak Geografis dan Sarana Fisik MAN 1 Metro
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Metro terbagi dalam 2
kampus yaitu kampus I di kampus 15a Iring Mulyo kecamatan metro
Timur Kota Metro dan Kampus II 38 Banjarrejo Batanghari Lampung
Timur.
1) Kampus I di Kampus 15a:
43
Terbagi Menjadi:
a) Gedung A Lantai 1
(1) Ruang Kantor Kepala MAN 1 Metro
(2) Ruang Kantor Tata Usaha MAN 1 Metro
(3) Ruang UKS MAN 1 Metro
(4) Ruang Kantor Guru MAN 1 Metro
(5) Ruang Laboratorium Komputer MAN 1 Metro
(6) Ruang Koperasi Siswa MAN 1 Metro
Gedung A Lantai 2
(1) Empat Ruang Belajar peserta didik
(2) Ruang puskom (Pusat Komputer MAN 1 Kota Metro)
(3) Ruang Bimbingan Dan Konseling (Bk)
b) Gedung B.
c) Gedung C. Masjid MAN 1 Metro
d) Gedung D. 3 Ruang Belajar
e) Gedung E laboratorium Bahasa MAN 1 Metro
f) Gedung F lantai 1:
(1) Perpustakaan MAN 1 Metro
(2) Laboratorium IPA MAN 1 Metro
g) Gedung F Lantai 2:
(1) Ruang AULA
(2) Ruang OSIS
h) Gedung G. 3 Ruang Belajar
44
i) Gedung H. 3 Ruang Belajar
j) Gedung Rumah dinas Penjaga dan Kantin MAN 1 Metro serta
WC Siswa 2 Tempat
2) Kampus II di 38 Banjarrejo
Terbagi menjadi:
a) Gedung A. : Ruang Kantor Guru, Ruang Belajar, dan Koperasi
b) Gedung B. : Mushola dan UKS
c) Gedung C : 3 Ruang Belajar
d) Gedung D : Gedung AULA lama MAN 1 Metro
e) Gedung E : 3 Ruang Belajar dan WC siswa 1 Tempat
d. Keadaan Guru dan Karyawan MAN 1 Metro
Keadaan guru dan karyawan di MAN 1 Metro Sudah cukup
memadai untuk menunjang majunya proses pembelajaran di MAN 1
Metro, hal tersebut dapat terlihat dari tercukupnya jumlah pegawai di
setiap kantor kepegawaian di MAN 1 Metro, selain itu jumlah guru yang
terdapat di MAN 1 Metro juga sudah cukup banyak.
Kwalitas kepegawaian di MAN 1 Metro sudah terlihat bagus,
dimana kebanyakan setiap bidang kepegawaian sudah dipegang oleh
orang-orang yang memang berkomunikasi dibidangnya, selain itu juga
kepemimpinan kepala sekolah yang bersikap tegas dan disiplin terhadap
setiap pegawainya juga membantu menjadikan proses kepegawainya di
MAN 1 Metro lebih baik.
45
Berikut ini data guru dan karyawan yang terdapat di MAN 1 Metro:
1. Kepala Sekolah : 1 Orang
2. Wakil Kepala Sekolah : 1 Orang
3. Guru Tetap : 78 orang
4. Guru Tidak Tetap : 0
5. Tenaga Administrasi : 12 Orang
JUMLAH : 92 Orang
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Data Hafalan Al-Qur’an di MAN 1 Metro
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan pada tanggal 17
Desember 2019 di MAN 1 Metro, maka diperoleh data hasil hafalan Al-
Qur’an sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Nilai Hafalan Siswa
No Nama Nilai Hafalan
1 A. Shifa Zalianty Muchsin 89
2 Adi Nurdiansyah 87
3 Agung Triwijaya 76
4 Alviana Fauziyah 85
5 Aprisa Dwi Pangesti 82
6 Atifah Rahmah 90
7 Berlian Nindi Aprilia 85
8 Citra Laura Pridahlia 85
46
9 Cut Ubiet Ahsanti 90
10 Dewita Anggraini 85
11 Dian Lestari 86
12 Eka Refirahmadani 85
13 Eliya Roissatul Khusnia 75
14 Etik Purwanti 80
15 Evi Astuti 85
16 Fachry Saad Muhtadi 89
17 Faqih Alre Muhammad Fahrezi 85
18 Hillmy Dyan Nugraha Huda 80
19 Kamilatun Nisa 87
20 M Alif Ridho Setiawan 76
21 Meira Oktaviani 85
22 Muhammad Aldi Yudistira
Sukarman 84
23 Muhammad Dzaki Al Khawarizmi 91
24 Muhammad Faishal Yusuf 79
25 Nia Mar'ayuni 85
26 Puput Eka Lestari 80
27 Putri Aulia Nurul Hidayati 85
28 Risma Wini Putri Anggraeni 90
29 Rizki Amanda 76
30 Rizki Ardiansyah 87
31 Ropi Nurahman 89
32 Salma Aulia Rahmah 88
33 Sindikia Al Ulya Nurussyifa 82
34 Yumna Intan Cahyati 89
Data di atas didapatkan dengan cara tes lisan, yang di dalam tes
tersebut yang di ujikan kepada siswa meliputi Tahfidz (hafalan Al-
Qur’an), kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid, dan Fashahah
(kefasihan dalam melafalkan hafalan Al-Quran).
No Aspek yang
Dinilai
Skor
Maksimal
1 Tahfidz 70
2 Ilmu Tajwid 20
3 Fashahah 10
Total 100
47
Dengan Kriteria Skor Total :
76-100 = Baik
67-75 = Cukup
0-66 = Kurang
Dari data nilai hafalan Al-Qur’an yang telah didapatkan, dapat
disimpulkan semua siswa siswi kelas XI IPA 5 yang berjumlah 34
siswa, mendapatkan skor nilai dengan kriteria Baik (76-100). Nilai
terendah yang diperoleh siswa yaitu76, dan yang tertinggi yaitu dengan
nilai 91.
b. Data Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Metro
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan lakukan pada
tanggal 17 Desember 2019 di MAN 1 Metro, maka diperoleh data hasil
belajar Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa
No Nama Nilai
1 A. Shifa Zalianty Muchsin 90
2 Adi Nurdiansyah 88
3 Agung Triwijaya 75
4 Alviana Fauziyah 85
5 Aprisa Dwi Pangesti 81
6 Atifah Rahmah 92
48
7 Berlian Nindi Aprilia 81
8 Citra Laura Pridahlia 86
9 Cut Ubiet Ahsanti 91
10 Dewita Anggraini 80
11 Dian Lestari 87
12 Eka Refirahmadani 84
13 Eliya Roissatul Khusnia 75
14 Etik Purwanti 82
15 Evi Astuti 84
16 Fachry Saad Muhtadi 91
17 Faqih Alre Muhammad Fahrezi 78
18 Hillmy Dyan Nugraha Huda 78
19 Kamilatun Nisa 88
20 M Alif Ridho Setiawan 75
21 Meira Oktaviani 84
22 Muhammad Aldi Yudistira
Sukarman 85
23 Muhammad Dzaki Al Khawarizmi 92
24 Muhammad Faishal Yusuf 78
25 Nia Mar'ayuni 83
26 Puput Eka Lestari 80
27 Putri Aulia Nurul Hidayati 84
28 Risma Wini Putri Anggraeni 91
29 Rizki Amanda 75
30 Rizki Ardiansyah 89
31 Ropi Nurahman 90
32 Salma Aulia Rahmah 89
33 Sindikia Al Ulya Nurussyifa 83
34 Yumna Intan Cahyati 88
Dari data nilai legger Al-Qur’an Hadis siswa kelas XI IPA 5
MAN 1 Metro yang telah peneliti peroleh di atas, siswa-siswi
mendapatkan nilai yang baik melebihi KKM dan ada pula yang lulus
dengan nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu 75. Yaitu 30 siswa
mendapatkan nilai dengan kriteria baik, dan 4 siswa dengan kriteria cukup.
49
B. Temuan Khusus (Pengujian Hipotesis)
1. Pengaruh Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Terhadap Hasil Belajar Al-
Qur’an Hadis Siswa Kelas XI di MAN 1 Metro
Untuk mengetahui pengaruh antara Pengaruh Hafalan Al-Qur’an
terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas XI di MAN 1 Metro,
dengan hipotesis pertama yang diajukan adalah bahwa “Hafalan Al-Qur’an
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar”. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan teknik Uji Chi Kuadrat SPSS.20 dengan dasar pengambilan
Keputusan sebagai berikut:
a) Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) < 0,05, maka artinya Ho ditolak dan Ha
diterima, atau terdapat pengaruh yang signifikan antara hafalan Al-
Qur’an terhadap hasil belajar.
b) Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) > 0,05, maka artinya Ho diterima dan
Ha ditolak, atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hafalan
Al-Qur’an terhadap hasil belajar.
Selanjutnya hasil pengujian hipotesis ini terangkum pada tabel
berikut:
50
Tabel 4.3
Output 1 Ringkasan Proses Pengolahan Data
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hafalan_Al-Qur'an Hasil_Belajar
34 100,0% 0 0,0% 34 100,0%
Berdasarkan tabel tersebut, output di atas diketahui bahwa terdapat 34
data yang keseluruhannya telah diproses ke dalam analisis, maka tidak ada data
yang missing atau hilang, sehingga tingkat kevalidannya adalah 100%.
Tabel 4.4
Output 2 Tabulasi Silang
Count
Hasil_Belajar
75 78 80 81 82 83
Hafalan_Al-Qur'an
75 1 0 0 0 0 0
76 3 0 0 0 0 0
79 0 1 0 0 0 0
80 0 1 1 0 1 0
82 0 0 0 1 0 1
84 0 0 0 0 0 0
85 0 1 1 1 0 1
86 0 0 0 0 0 0
87 0 0 0 0 0 0
88 0 0 0 0 0 0
89 0 0 0 0 0 0
90 0 0 0 0 0 0
91 0 0 0 0 0 0 Total 4 3 2 2 1 2
51
Hasil_Belajar
84 85 86 87 88 89
Hafalan_Al-Qur'an
75 0 0 0 0 0 0
76 0 0 0 0 0 0
79 0 0 0 0 0 0
80 0 0 0 0 0 0
82 0 0 0 0 0 0
84 0 1 0 0 0 0
85 4 1 1 0 0 0
86 0 0 0 1 0 0
87 0 0 0 0 2 1
88 0 0 0 0 0 1
89 0 0 0 0 1 0
90 0 0 0 0 0 0
91 0 0 0 0 0 0
Total 4 2 1 1 3 2
Hasil_Belajar
Total
90 91 92
Hafalan_Al-Qur'an
75 0 0 0 1
76 0 0 0 3
79 0 0 0 1
80 0 0 0 3
82 0 0 0 2
84 0 0 0 1
85 0 0 0 10
86 0 0 0 1
87 0 0 0 3
88 0 0 0 1
89 2 1 0 4
90 0 2 1 3
91 0 0 1 1
Total 2 3 2 34
52
Dari Output SPSS.20 diatas terlihat tabel tabulasi silang yang memuat
informasi hubungan antara variabel hafalan Al-Qur’an dengan variabel hasil
belajar. Dari tabel di atas, dapat ditafsirkan bahwa pada baris 1 kolom 1, pada
tabel count terdapat angka 1. Angka ini menunjukkan ada 1 siswa yang
mendapatkan nilai hafalan dan nilai hasil belajar sebesar 75. Begitupun
seterusnya dalam penafsiran angka-angka yang lain.
Tabel 4.5
Output 3 Tes Chi Square
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 223,267a 168 ,003
Likelihood Ratio 118,147 168 ,999
Linear-by-Linear
Association 28,673 1 ,000
N of Valid Cases 34
Berdasarkan Tabel Asymp. Sig (2-sided) pada uji Pearson Chi-Square
adalah sebesar 0,003. Karena nilai Asymp. Sig (2-sided) 0,003<0,05. Maka
berdasarkan dasar pengambilan keputusan diatas, dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima.
Selain menggunakan nilai Asymp. Sig (2-sided) pada uji Pearson Chi-
Square, peneliti juga membandingkan antara nilai r hitung dan r tabel.
53
Berdasarkan signifasi 1 arah, taraf kesalahan 5%, serta df=N-2. Maka didapati
nilai r tabel sebesar 0,2869.
Oleh karena nilai r hitung 0,999 dan r tabel yang di dapati dari tabel yaitu
sebesar 0,2869, maka dengan berdasarkan hasil pengambilan keputusan dengan
membandingkan r hitung dengan nilai r tabel, jika nilai r hitung > r tabel maka
artinya ada korelasi atau pengaruh antara variabel yang di hubungkan. Yaitu
dengan nilai 0,99 > 0,2869. Maka berdasarkan dasar pengambilan keputusan
diatas, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa “Hafalan Al-Qur’an mempunyai
pengaruh terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas XI di MAN 1
Metro”.
C. Pembahasan
Pencapaian hasil belajar yang baik, seorang siswa dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
dalam diri siswa, yaitu meliputi bakat, minat, intelegensi, kesehatan,
motivasi, dan cara belajar.
Di dalam faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar salah
satunya yaitu intelegensi atau kecerdasan. Intelegensi atau kecerdasan adalah
suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak
atau bekerja secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan
lingkungan secara efisien.47
47 Euis Karwati, Manajemen Kelas (Bandung: Alfabeta, 2015), 214.
54
Salah satu usaha untuk mengasah kecerdasan emosional adalah
dengan sentuhan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an telah memberikan kontribusi
besar dalam mendorong manusia untuk belajar menimba ilmu.48
Dengan seseorang menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an, maka dalam
menghafalkan pelajaran lainnya akan terasa lebih mudah dan lebih baik di
bandingkan dengan sesorang yang tidak menghafalkan Al-Quran. Artinya
prestasi belajar ataupun hasil belajar seseorang tersebut akan semakin baik
setelah menghafalkan Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan menghafal Al-Qur’an
akan meningkatkan kemampuan berfikir, meluaskan cakrawala intelektual,
serta memberi kemampuan dahsyat dalam menghafal, memahami, dan
menampung ilmu yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa pendidikan tanpa
keterlibatan Al-Qur’an akan menjadi tidak seimbang. Peserta didik yang
melibatkan segala kegiatan pembelajarannya dengan Al-Qur’an cenderung
memiliki hasil belajar Al-Qur’an Hadis yang lebih tinggi. Kegiatan
menghafalkan Al-Quran akan menuntun siswa untuk dapat memperoleh
prestasi di dalam aktivitasnya, bahkan di dalam korelasinya dengan kegiatan
belajar yaitu mencakup ranah kognitif, afektif, serta psikomotor. Siswa yang
memiliki hafalan Al-Qur’an memiliki keunggulan tersendiri yang mengarah
terhadap hasil belajarnya, sehingga dapat dipahami bahwa siswa yang
memiliki hafalan Al-Qur’an yang baik akan berprestasi atau memiliki hasil
belajar yang baik pula.
48 Hidayatullah Ismail, “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Pada Prestasi Akademik Santri
Pondok Pesantren Di Kabupaten Kampar,” Al-Fikra Jurnal Ilmiah Keislaman 15, no. 2 (Desember
2016): 113.
55
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Hafalan Al-Qur’an
terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas XI di MAN 1 Metro,
hasil uji chi square menggunakan SPSS 20 maka didapatkan hasil Asymp. Sig
(2-sided) pada uji Pearson Chi-Square adalah sebesar 0,003. Karena nilai
Asymp. Sig (2-sided) 0,003<0,05. Maka berdasarkan dasar pengambilan
keputusan, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Selanjutnya, karena nilai r hitung 0,999 dan r tabel yang di dapati dari
tabel yaitu sebesar 0,2869, maka dengan berdasarkan hasil pengambilan
keputusan dengan membandingkan r hitung dengan nilai r tabel, jika nilai r
hitung > r tabel maka artinya ada korelasi atau pengaruh antara variabel yang
di hubungkan. Yaitu dengan nilai 0,99 > 0,2869. Maka berdasarkan dasar
pengambilan keputusan diatas, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa “Hafalan Al-Qur’an
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas XI
di MAN 1 Metro”. Hal ini dapat diartikan pula bahwa semakin nilai hafalan
Al-Qur’an siswa baik maka hasil belajar siswa akan baik, demikian sebaliknya
apabila nilai hafalan Al-Qur’an siswa kurang baik maka hasil belajar siswa
akan kurang baik baik.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar Al-Qur’an dipengaruh oleh adanya hafalan Al-Qur’an
yang di miliki oleh seorang siswa. Karena salah satu usaha untuk mengasah
kecerdasan emosional adalah dengan sentuhan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an
telah memberikan kontribusi besar dalam mendorong manusia untuk belajar
menimba ilmu.
Menghafal Al-Qur’an akan memberi manfaat untuk anak dari segala
sisi. Dalam menghafalnya terdapat manfaat untuk meluruskan lisannya dan
menjaganya dari ucapan buruk. Dengan menghafal Al-Qur’an, Allah juga
akan menganugerahkan pemahaman kepadanya yang menjadikan lebih
unggul dibandingkan dengan teman sebayanya, serta daya hafal pada dirinya
semakin kuat.
Berdasarkan hasil uji chi square menggunakan SPSS 20 didapatkan
hasil Asymp. Sig (2-sided adalah sebesar 0,003. Karena nilai Asymp. Sig (2-
sided) 0,003<0,05. Maka berdasarkan dasar pengambilan keputusan, dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Selanjutnya, karena nilai r hitung 0,999 dan r tabel yang di dapati dari
tabel yaitu sebesar 0,2869, maka dengan berdasarkan hasil pengambilan
keputusan dengan membandingkan r hitung dengan nilai r tabel, jika nilai r
57
hitung > r tabel maka artinya ada korelasi atau pengaruh antara variabel yang
di hubungkan. Yaitu dengan nilai 0,99 > 0,2869. Maka berdasarkan dasar
pengambilan keputusan diatas, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima
Dengan demikian terdapat pengaruh dan signifikasikan antara hafalan
Al-Qur’an dengan hasil belajar siswa. Maka dalam penelitian ini hipotesis
alternative (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara hafalan Al-Qur’an terhadap hasil belajar Al-Qur’an
Hadis siswa MAN 1 Metro.
B. Saran
1. Diharapkan kepada para siswa MAN 1 Metro untuk senantiasa
meningkatkan semangat untuk meningkatkan nilai Al-Qur’an Hadis.
2. Diharapkan kepada para siswa MAN 1 Metro untuk senantiasa
meningkatkan semangat untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, serta
memuroja’ah hafalan yang telah dimiliki.
3. Diharapkan kepada para guru agar dapat senantiasa membimbing para
siswanya dalam menghafal Al-Qur’an dengan lebih memperhatikan 3
aspek yaitu tajwidnya, makhorijul huruf serta panjang pendek bacaan,
agar para siswa lebih baik lagi dalam menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ak-Kahil, Abdul Daim. Menghafal Al-Qur’an Tanpa Guru. Surakarta: Mumtaza,
2011.
Ali Muhsin. “Pengaruh Hafalan Juz Amma di Madrasah Diniyah Tafaqquh Fiddin
Darul Ulum Terhadap Hasil Belajar Al-Quran dan Hadis di MTsN Rejoso
Peterongan 1.” Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 2 (Desember 2017).
Al-Qathani, Sa’id bin AliBin Wahf. Tarbiyatul Aulad. Solo: Zamzam, 2013.
Arham. Agar Sehafal Al-Fatihah. Bogor: CV. Hilal Media Group, 2015.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Baduwailan, Ahmad. Menjadi Hafizh Tips dan Motivasi Menghafal Al-Qur’an.
Solo: PT. Aqwam Media Profetika, 2016.
Baduwailan, Ahmad Bin Salim. Cara Mudah dan Cepat Hafal Al-Qur’an. Solo:
Kiswah, 2014.
Dimyati. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Haiatin Chasanatin. Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara,
2016.
Hidayatullah Ismail. “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Pada Prestasi Akademik
Santri Pondok Pesantren Di Kabupaten Kampar.” Al-Fikra Jurnal Ilmiah
Keislaman 15, no. 2 (Desember 2016).
Karwati, Euis. Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta, 2015.
Mansur, Nurdin. “Pencapaian Hasil Belajar Ditinjau Dari Sikap Belajar
Mahasiswa.” Lantanida Journal 3, no. 2 (2015).
59
Masykurillah. Ilmu Tauhid Pokok-Pokok Keimanan. Bandar Lampung: AURA,
2013.
Muhammad, Ahsin Sakho. Menghafalkan Al-Qur’am. Jakarta Selatan: PT Qaf
Media Kreativa, 2018.
Nurdin Mansur. “Penerapan Keterampilan Mengajar Dalam Upaya Pencapaian
Hasil Belajar Mahasiswa.” Lantanida Journal 4, no. 1 (2016).
Putra, Purniadi, dan Idawati. “Telaah Kurikulum dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an
Hadist di Madrasah Ibtidaiyah.” Jurnal Ilmiah PGMI 3, no. 2 (Desember
2017).
Razali Thaeb. “Menumbuhkan Sikap Siswa Dalam Pencapaian Hasil Belajar.”
Lantanida Journal 4, no. 1 (2016).
Rohmah, Latifa. “Korelasi Kemampuan Tahfidz Al-Qur’an Dengan Hasil Belajar
Peserta Didik Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Mi Al Ma’arif Karangsari
Tanggamus Tahun Ajaran 2018/2019,” 2018.
Suci, Devi. “Kebertahanan Metode Hafalan Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.”
Jurnal Study Pendidikan Islam 1, no. 2 (Juli 2018).
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009.
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61
62
63
64
65
66
67
68
OUTLINE
PENGARUH HAFALAN AL-QUR’AN TERHADAP
HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADIS SISWA KELAS XI
DI MAN 1 METRO
HALAMAAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah
H. Identifikasi Masalah
I. Batasan Masalah
J. Rumusan Masalah
K. Tujuan dan Manfaat Penelitian
69
L. Penelitian Relevan
BAB II LANDASAN TEORI
C. Hasil Belajar
4. Pengertian Hasil Belajar
5. Tipe-tipe Hasil Belajar
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
D. Hafalan Al-Qur’an
6. Pengertian Hafalan Al-Qur’an
7. Syarat-Syarat Menghafal Al-Qur’an
8. Metode dan Sarana Menghafal Al-Qur’an
9. Manfaat Menghafal Al-Qur’an
C. Pengaruh Hafalan Al-Qur’an terhadap Hasil Belajar Al-Qur’an Hadis
D. Kerangka Konseptual Penelitian
E. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
G. Rancangan Penelitian
H. Definisi Operasional Variabel
I. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
J. Teknik Pengumpulan Data
K. Instrumen Penelitian
L. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat MAN 1 Metro
b. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Metro
c. Letak Geografis dan Sarana Fisik MAN 1 Metro
d. Keadaan Guru dan Karyawan MAN 1 Metro
70
71
ALAT PENGUMPUL DATA (APD)
HAFALAN AL-QUR’AN
A. Identitas Siswa
Nama :
Kelas :
B. Soal
No Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
1.
Tahfidz
(hafal Al-Qur’an)
Tidak terbata-bata saat melafalkan hafalan
ayat Al-Qur’an
Kesempurnaan saat melafalkan hafalan ayat
Al-Qur’an (Tidak ada satu ayat bahkan
huruf yang tertinggal dalam hafalan)
2.
Kesesuaian Bacaan
dengan Kaidah
Ilmu Tajwid
Makharijul Huruf (tempat keluarnya huruf)
Shifatul Huruf (sifat atau keadaan ketika
membaca huruf)
Ahkamul Huruf (hukum atau kaidah
bacaan)
Mad (hukum panjang dan pendeknya
bacaan)
3.
Fashahah
(kefasihan dalam
melafalkan hafalan
Ayat Al-Qur’an)
Mura’atul Huruf Wa Al-Harakat (menjaga
keberadaan huruf dan harakat )
72
Mur’aatul Kalimah Wa Al-ayat (menjaga
dan memelihara keberadaan kata dan ayat)
TOTAL
C. Keterangan
No Aspek yang
Dinilai
Skor
Maksimal
1 Tahfidz 70
2 Ilmu Tajwid 20
3 Fashahah 10
Total 100
Kriteria Skor Total :
76-100 = Baik
67-75 = Cukup
0-66 = Kurang
73
74
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan pada tanggal 17
Desember 2019 di MAN 1 Metro, maka diperoleh data hasil hafalan Al-
Qur’an sebagai berikut:
No Nama Nilai Hafalan
1 A. Shifa Zalianty Muchsin 89
2 Adi Nurdiansyah 87
3 Agung Triwijaya 76
4 Alviana Fauziyah 85
5 Aprisa Dwi Pangesti 82
6 Atifah Rahmah 90
7 Berlian Nindi Aprilia 85
8 Citra Laura Pridahlia 85
9 Cut Ubiet Ahsanti 90
10 Dewita Anggraini 85
11 Dian Lestari 86
12 Eka Refirahmadani 85
13 Eliya Roissatul Khusnia 75
14 Etik Purwanti 80
15 Evi Astuti 85
16 Fachry Saad Muhtadi 89
17 Faqih Alre Muhammad Fahrezi 85
18 Hillmy Dyan Nugraha Huda 80
19 Kamilatun Nisa 87
20 M Alif Ridho Setiawan 76
21 Meira Oktaviani 85
22 Muhammad Aldi Yudistira
Sukarman 84
23 Muhammad Dzaki Al Khawarizmi 91
24 Muhammad Faishal Yusuf 79
25 Nia Mar'ayuni 85
26 Puput Eka Lestari 80
27 Putri Aulia Nurul Hidayati 85
28 Risma Wini Putri Anggraeni 90
29 Rizki Amanda 76
30 Rizki Ardiansyah 87
75
31 Ropi Nurahman 89
32 Salma Aulia Rahmah 88
33 Sindikia Al Ulya Nurussyifa 82
34 Yumna Intan Cahyati 89
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
Dokumentasi Pelaksanaan Tes Lisan Hafalan Al-Qur’an Siswa Kelas XI
MAN 1 Metro pada Tanggal 17 Desember 2019
91
92
93
BIOGRAFI SINGKAT
Almas Laitani lahir di Metro 27 Januari 1998
dan dibesarkan di 15a Iringmulyo, Metro Timur,
Lampung. Merupakan anak kedua dari Bapak
Hi.Anwarsyah, BA dan Ibu Kasmaboti, serta memiliki
satu saudara perempuan yang bernama Anis Shofi
Aulia.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan formalnya di TK PGRI
Iringmulyo pada tahun 2004, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SD
Negeri 1 Metro Timur lulus pada tahun 2010, dan SMP Negeri 2 Metro lulus
tahun 2013. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di MAN 1 Metro pada
tahun 2016. Kemudian penulis melanjutkan studinya ke jenjang Perguruan Tinggi
di IAIN Metro pada tahun 2016di Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan
PAIsampai sekarang. Harapan penulis dapat lulus ditahun 2020 dan segera
mewujudkan cita-citanya menempuh gelar S2.
Recommended