View
12
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
SIKAP PUBLIK TERHADAP RUU CIPTA KERJA
Temuan Survei Nasional:Updated 8-11 Juli 2020
Pendahuluan• DI masa wabah Covid-19 ini kondisi ekonomi rumah tangga dan nasional
sangat berat. Pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal I 2020 hanya2.97%, merosot dari 5.07% pada Kuartal I 2019.
• Kementerian Keuangan bahkan memprediksi pertumbuhan ekonomiIndonesia akan merosot lebih jauh menjadi sekitar -3.8% pada kuartal II2020 (y-o-y).
• Kondisi ekonomi nasional ini terburuk dalam 20 tahun setelah reformasi.
• Untuk merespon kondisi ekonomi yang sangat buruk itu agenda legislasitentang RUU Cipta Kerja menjadi semakin relevan untuk dituntaskandengan harapan ke depan bisa lebih siap untuk keluar dari krisis ekonomiakibat pandemi Covid-19 ini.
• Kebijakan yang kuat membutuhkan dukungan publik secara luas, apalagiberkaitan dengan isu yang potensial memunculkan pro dan kontra.
• Berapa banyak warga yang engaged dengan RUU Cipta Kerja yang sedangdibahas di DPR itu? Berapa banyak warga yang mendukung ataumenentang pengesahan RUU Cipta Kerja itu?
• Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut SMRC melakukan jajakpendapat terhadap warga secara nasional.
2Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Metodologi• SMRC telah melakukan sejumlah survei nasional dengan
memilih sampel secara random dari populasi pemilih(warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atasatau sudah menikah). Seluruh responden dalam surveitersebut diwawancarai dengan tatap muka.
• Untuk mengetahui perkembangan isu-isu mutakhir, makadilakukan survei telepon terhadap responden surveitersebut. Sampel survei dengan telpon ini hanya untukresponden yang memiliki telepon/cellphone, sebesar 71%dari populasi nasional.
• Survei lewat telpon dengan mempertimbangkan aspekmetodologis secara seksama adalah cara yang palingmungkin dilakukan di tengah-tengah upaya wargamelakukan social distancing.
3Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Metodologi
• Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telpon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih.
• Sampel sebanyak 2215 responden dipilih secara acak darikoleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukanSMRC sebelumnya dengan jumlah proporsional menurutprovinsi untuk mewakili pemilih nasional. Margin of error survei diperkirakan +/-2.1% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
• Wawancara terakhir dilakukan pada 8-11 Juli 2020. Sebelumnya pada 1-4 Juli 2020, 24-26 Juni 2020, 18-20 Juni2020, 10-12 Juni 2020, 4-6 Juni 2020, 20-22 Mei 2020, 12-16 Mei 2020, 5-6 Mei 2020, 29 April – 2 Mei 2020, 22-25 Maret 2020, 9-12 April 2020, dan 23 – 26 April 2020.
4Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Margin of Error
• Margin of error (moe) dalam laporan ini merupakan perkiraan simpangan statistik
proporsi dari nilai yang sebenarnya untuk kondisi statistik proporsi ( Ƹ𝑝) dengan standard
error maksimum (yakni ketika Ƹ𝑝 = 50%) pada tingkat kepercayaan 95% dan asumsi
simple random sampling.
• Moe tersebut berguna untuk interpretasi hasil sebagai berikut:
• Moe secara nasional diperkirakan +/- 2.1%. Artinya bila estimasi suatu proporsi
secara nasional bernilai 50% maka nilai yang sebenarnya diperkirakan
50%± 2.1% (47.9% - 52.1%) pada tingkat kepercayaan 95%.
• Moe pada dasarnya tidak bersifat unik, karena ia merupakan fungsi dari proporsi Ƹ𝑝 dan
ukuran sampel 𝑛. Moe terbesar adalah ketika Ƹ𝑝 = 50%. Semakin jauh Ƹ𝑝 dari 50% ( Ƹ𝑝mendekati 0 atau mendekati 100%), semakin kecil moe-nya. Maka moe untuk masing-
masing proporsi harus dihitung sendiri-sendiri.
• Namun demikian, karena moe yang dinyatakan dalam laporan ini merupakan moe
terbesar, maka moe tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk interpretasi hasil.
Misalkan secara nasional diperkirakan 52% warga setuju terhadap suatu isu
sedangkan 48% tidak setuju, maka dapat diperkirakan bahwa proporsi yang setuju dan
tidak setuju tersebut tidak berbeda signifikan karena selisihnya (52%-48%=4%) kurang
dari 2 × 𝑚𝑜𝑒, yakni kurang dari 4.2% (= 2 × 2.1%). Sedangkan bila yang setuju 60%
dan tidak setuju 40% (selisih 20%), maka perbedaan tersebut signifikan.
5
Populasi, Survei Tatap Muka & Survei Telepon
PopulationPopulasi pemilih nasional
Face to Face
Survey Sample
Phone Survey Sample
Sampel dipilih secara acak (stratified
multistage random sampling) dari
populasi nasional, dan responden
terpilih diwawancarai secara tatap
muka (rata-rata response rate 87%).
Sampel dipilih secara acak (stratified
random sampling) dari daftar
responden hasil survei tatap muka dan
memiliki telpon, dan responden terpilih
diwawancarai lewat telepon.
Survei Tatap
Muka
Survei Telepon
6Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Response Rate
7Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Total SampelSurvei Tatap
MukaJun 2016 –Maret 2020
[A]
Total Sampel
Tatap Muka yang punya
telepon[B]
Total Sampelpemilik telepon
yang dipilihsecara acak
untuk dikontak[C]
JumlahResponden
yang berhasildiwawancarailewat telepon
[D]
110,632 78,610 14,421 2,215
Validasi Sampel dan Pembobotan Data
• Sampel hasil survei divalidasi dengan membandingkan komposisi
demografi sampel dan populasi hasil sensus BPS. Demografi
tersebut meliputi, provinsi, gender, desa-kota, umur, etnis, dan
agama.
• Bila ada perbedaan signifikan antara demografi sampel dan
populasi, maka dilakukan pembobotan data sedemikian rupa
sehingga komposisi demografi sampel menjadi proporsional
terhadap populasi.
8Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Prosedur Sampling Survei Telepon
• Stratifikasi: pertama-tama koleksi sampel acak hasil survei tatap
muka dikelompokkan menurut provinsi dan gender.
• Selanjutnya, di masing-masing stratum (provinsi-gender) dipilih
sampel secara acak dengan jumlah proporsional sesuai populasi.
Sebagai contoh, bila proporsi pemilih Jawa Barat adalah 17.4%
dan di NTB adalah 1.9% dari total populasi; maka, dengan total
sampel nasional 2215 responden, sampel di Jawa Barat sekitar
385 responden dan sampel di NTB sekitar 42 responden. Begitu
juga dalam hal proporsionalitas gender.
9Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Pengalaman Survei Telepon Menjelang Pilpres 2019
10
56.9 55.5
43.1 44.5
Survei Telepon 15-16 April 2019* Pilpres 17 April 2019 (KPU)
Seandainya pemilihan presiden dilaksanakan sekarang ini, siapa
yang akan Ibu/Bapak pilih? ... %
Jokowi-Ma'ruf Prabowo-Sandi
* Ket: Hasil survei telepon dengan undecided diprediksi.
• Pengalaman survei telepon menjelang Pilpres 2019 menunjukan bahwa metode
ini bisa diandalkan untuk memperkirakan perilaku politik pemilih.
• Survei Telepon dua hari menjelang Pilpres 2019 sangat dekat dengan hasil
Pilpres, selisihnya di dalam margin of error.
PROFIL RESPONDEN
12
Profil Demografi Sampel Dibanding Populasi
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
KATEGORI POPULASISAMPEL
ASLI
SAMPEL
DIBOBOTKATEGORI POPULASI
SAMPEL
ASLI
SAMPEL
DIBOBOT
Laki-laki 50.0 50.2 50.1 Islam 87.3 90.8 86.4
Perempuan 50.0 49.8 49.9 Protestan/Katolik 9.8 7.3 10.6
Lainnya 3.0 1.9 3.0
Pedesaan 50.2 49.0 50.3
Perkotaan 49.8 51.0 49.7 Jawa 40.2 42.6 40.5
Sunda 15.5 14.8 15.2
<= 21 thn 12.7 2.6 12.0 Batak 3.6 2.4 3.8
22-25 thn 10.1 4.1 9.9 Madura 3.0 4.3 3.3
26-40 thn 37.0 32.3 36.5 Betawi 2.9 2.8 2.8
41-55 thn 25.0 40.7 25.8 Bugis 2.7 3.1 2.7
> 55 thn 15.2 20.3 15.8 Minang 2.7 2.7 2.5
Lainnya 29.4 27.4 29.2
DESA-KOTA
UMUR
GENDER AGAMA
ETNIS
13
…Lanjutan: Perbandingan Profil Demografi
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
KATEGORI POPULASISAMPEL
ASLI
SAMPEL
DIBOBOTKATEGORI POPULASI
SAMPEL
ASLI
SAMPEL
DIBOBOT
Aceh 1.8 1.9 1.9 NTB 1.9 1.9 1.9
Sumatera Utara 5.1 5.1 5.1 NTT 1.8 1.8 1.8
Sumatera Barat 1.9 1.9 2.0 Kalimantan Barat 1.9 1.9 1.9
Riau 2.0 2.0 2.0 Kalimantan Tengah 0.9 0.9 0.9
Jambi 1.3 1.3 1.3 Kalimantan Selatan 1.5 1.5 1.5
Sumatera Selatan 3.1 3.6 3.1 Kalimantan Timur 1.3 1.3 1.3
Bengkulu 0.7 0.7 0.7 Kalimantan Utara 0.2 0.2 0.2
Lampung 3.2 3.2 3.2 Sulawesi Utara 1.0 1.0 1.0
Bangka Belitung 0.5 0.6 0.5 Sulawesi Tengah 1.0 1.0 1.0
Kepulauan Riau 0.6 0.6 0.6 Sulwaesi Selatan 3.2 3.3 3.2
DKI Jakarta 4.1 4.0 4.0 Sulawesi Tenggara 0.9 0.9 0.9
Jawa Barat 17.4 17.3 17.4 Gorontalo 0.4 0.4 0.4
Jawa Tengah 14.6 14.5 14.6 Sulawesi Barat 0.5 0.5 0.5
DI Yogyakarta 1.4 1.4 1.4 Maluku 0.7 0.7 0.7
Jawa Timur 16.2 16.1 16.2 Maluku Utara 0.4 0.4 0.4
Banten 4.3 4.2 4.3 Papua Barat 0.4 0.4 0.4
Bali 1.6 1.6 1.6 Papua 1.9 1.9 1.9
PROVINSI PROVINSI
KONDISI EKONOMI
10
61
179
2 00
20
40
60
80
100
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
TT/TJ
Keadaan Ekonomi Rumah Tangga Sekarang DibandingSebelum adanya Wabah Covid-19
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi RUMAH TANGGA Ibu/Bapak pada umumnya SEKARANG INI dibanding sebelum adanya wabah Covid-19? Apakah Jauh lebih
buruk, Lebih Buruk, Tidak ada perubahan, Lebih Baik, atau Jauh lebih baik? … (%)
15Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Mayoritas warga, 71%, merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih burukatau jauh lebih buruk dibanding sebelum ada wabah Covid-19. Sisanya, sekitar 17%
merasa tidak ada perubahan, 11% merasa lebih baik atau jauh lebih baik.
16Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
11
6 51 1
64 4
79
12 12 11
49
24
18
23
1915
13
19 18 19 1720
17
38
67
76 75
80 78
83
76 7471 70
6671
23
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 00
10
20
30
40
50
60
70
80
90
22-25
Mar*
9-12
Apr
23-26
Apr
29
Apr-2
Mei
5-6
Mei
12-16
Mei
20-22
Mei
4-6
Juni
10-12
Juni
18-20
Juni
24-26
Juni
1-4
Juli
8-11
Juli
Lebih baik
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
Ket: *) Bentuk pertanyaan survei tanggal 22-25 Maret 2020: “Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi RUMAH TANGGA Ibu/Bapak pada umumnya SEKARANG INI dibanding sebelum adanya himbauan pemerintah bekerja/belajar di rumah (untukmencegah penyebaran virus Corona)?”
Penilaian paling negatif terhadap kondisi ekomi rumah tangga sekarang dibanding sebelum Covid-19 terjadi dalam survei 20-22 Mei, 83%, kemudian perlahan menurun
hingga menjadi 66% pada awal Juli. Dalam seminggu terakhir jumlah yang merasa lebih buruk Kembali naik menjadi 71%.
Kondisi Ekonomi Rumah Tangga Sekarang DibandingSebelum Wabah Covid-19 (%):Tren Maret-Juni 2020
Keadaan Ekonomi Nasional SekarangDibanding Tahun Lalu
Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi NASIONAL pada umumnya SEKARANG INI menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih
baik dibanding TAHUN LALU? … (%)
14
67
134 1 2
0
20
40
60
80
100
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
TT/TJ
Mayoritas warga, 81%, menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau
jauh lebih buruk dibanding tahun lalu.
17Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
23
2931
26
37
2422
29
33
23
2831
2724
17
25
3132
383942
5152
56
33
4039
29
3432
373739
343538
3739
36343537
33
2422
3032
374041
3741
44
48
44
3942
39
434647
4344
2 31 2 2 4
84
3638
3532
2424
15
22232225
33
2219
21
262425252626
232322
313130
35343131
282932
34323331
2931
35
39
34
39
27
34343432313131
292931
3329
33302930
35
31
4
8 79 9 10
17
13
41
2829
37
32
47
53
43
38
50
42
32
45
49
58
44
4037
313027
212118
31
2124
34
26
30
2628
26252221
2321
262623
16
2832
42
272623
2023
25
22211717
2022
20221920
17
21
92
8790
888584
72
81
0
5 5 57
5
107 6 5 5 4
68
4 5 6 6 75 5 6
4 4 58 7
2
7 7 6 7 7 8 9 9 79 109
79
6 58 9 8
67
5 6 7 6 58 8 7 8
5 64 5 4 3 2 3 2
4 3 3 20
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
Sep
'0
3O
kt
'04
Des '0
4A
pr '0
5Ju
n '0
5S
ep
t '0
5 D
es '0
5S
ep
t '0
6D
es '0
6A
pr '0
7Ju
n '0
7S
ep
'0
7D
es '0
7A
pr '0
8Ju
n '0
8S
ep
'0
8O
kt
'08
Des '0
8Feb
'0
9M
ar'0
9A
pr'0
9M
ei'0
9Ju
n'0
9Ju
l'0
9N
ov'0
9Jan
'10
Mar'1
0A
ug
'10
Okt'
10
Des'1
0M
ei'1
1Ju
l'1
1D
es'1
1Feb
'12
Sep
'12
Des'1
2M
ar'1
3A
pr'1
3O
kt'
13
Des'1
3A
pr'1
4Ju
l'1
4O
kt'
14
Ju
n'1
5O
kt'
15
Des'1
5M
ar'1
6Ju
n'1
6O
kt'
16
No
v'1
6Jan
'17
Mei'1
7S
ep
'17
Des'1
7Jan
'18
Mei'1
8S
ep
'18
Des'1
8Jan
'19
Feb
'19
Ap
r'1
9M
ei-
Ju
n'1
9M
ar'2
01
2-1
6M
ei'2
02
0-2
2M
ei'2
04
-6 J
un
'20
10
-12
Ju
n'2
01
8-2
0 J
un
'20
24
-26
Ju
n'2
01
-4 J
ul'2
08
-11
Ju
l'2
0
Lebih baik
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
Sentimen negatif pada kondisi ekonomi nasional pada masa Covid-19 adalah tertinggi sejak awal reformasi. Sentimen negatif paling tinggi mencapai 92% pada 12-16 Mei 2020, setelah itu perlahan menurun sampai 72% pada awal Juli, lalu Kembali naik
menjadi 81% di survei terakhir 8-11 Juli 2020.
18Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Kondisi Ekonomi Nasional SekarangDibanding Tahun Lalu (%): Tren 2003-2020
3
20 22
41
59
1
22 22
47
263
26 23
37
6 41
21 20
47
6 4
0
20
40
60
80
100
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
TT/TJ
18-20 Jun'20 24-26 Jun'20 1-4 Juli'20 8-11 Juli'20
Keadaan Ekonomi Rumah TanggaSetelah Wabah Covid-19 Berakhir
Apakah Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi RUMAH TANGGA Ibu/Bapak sendiri pada umumnya SETELAH WABAH COVID-19 BERAKHIR menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding keadaan SEKARANG INI?
… (%)
19Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Sekitar 53% warga menilai kondisi ekonomi rumah tangganya akan lebih baik setelah wabahCovid-19 berakhir, sementara yang menilai menjadi lebih buruk atau tidak ada perubahan 42%.
Keadaan Ekonomi Rumah TanggaSetahun ke Depan
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi RUMAH TANGGA Ibu/Bapak pada umumnya SETAHUN KE DEPAN dibanding SAAT INI? Apakah Jauh lebih buruk, Lebih
Buruk, Tidak ada perubahan, Lebih Baik, atau Jauh lebih baik? … (%)
2.0
15.320.0
48.5
4.89.4
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
TT/TJ
20Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Warga yang optimistis dengan ekonomi rumah tangganya, yakni yang menilai ekonomi rumah
tangga tahun depan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang, sekitar 53%. Sementara
yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk atau tidak ada perubahan 37%.
Keadaan Ekonomi Rumah TanggaSetahun ke Depan (%): Tren Maret-Juli 2020
68
29
34
4044 44
54 53
17 1614
2018
21 19 20
8
3734
24 23 22
17 17
8
17 1816 16
1310 9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Mar'2
0
5-6
Mei'2
0
4-6
Ju
n'2
0
10
-12
Ju
n'2
0
18
-20
Ju
n'2
0
24
-26
Ju
n'2
0
1-4
Ju
l'2
0
8-1
1 J
ul'2
0
Lebih baik
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
Warga secara umum semakin optimistis dengan kondisi ekonomi rumah tangganya: Mayoritas, 53%, menilai
ekonomi rumah tangganya tahun depan akan lebih baik dibanding sekarang. Meningkat hampir dua kali lipat
dibanding temuan dua bulan lalu (5-6 Mei 2020) di mana yang merasa optimistis hanya 29%.
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 21
Keadaan Ekonomi NasionalSetahun ke Depan
Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi NASIONAL pada umumnya SETAHUN KE DEPAN dibanding SAAT INI? Apakah Jauh lebih buruk, Lebih Buruk, Tidak ada
perubahan, Lebih Baik, atau Jauh lebih baik? … (%)
22Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
2
18 19
44
3
14
0
20
40
60
80
100
Jauh lebih
buruk
Lebih Buruk Tidak ada
perubahan
Lebih Baik Jauh lebih
baik
TT/TJ
Warga yang optimistis, yang menilai ekonomi nasional tahun depan lebih baik/jau lebih baik dibanding
sekarang, sekitar 47%; sementara yang menilai akan lebih buruk/jauh lebih buruk atau tidak ada
perubahan 39%.
Keadaan Ekonomi NasionalSetahun ke Depan (%): Tren 2015-2020
51
5855 56
59 58 57
62 63
57 5658 58 58
6366
61
2730
35 3436
43
47
23
1720
2220 19
2118
1519
2019
2119
17 1518
12 13 12
20 20 2119
6 68
7 710
8 6 76
7 7 6
10
67
9
3840
3027 26
24
202119
1715 15
1214 13
15
1917 17
15 14 1511 12
23
18
22
19 18
12 14
0
10
20
30
40
50
60
70
Des'1
5
Mar'1
6
Ju
n'1
6
Okt'
16
Nov'1
6
Jan
'17
Mei'1
7
Sep
'17
Des'1
7
Jan
'18
Mei'1
8
Sep
'18
Des'1
8
Jan
'19
Feb
'19
Ap
r'1
9
Mar'2
0
5-6
Mei'2
0
4-6
Ju
n'2
0
10
-12
Ju
n'2
0
18
-20
Ju
n'2
0
24
-26
Ju
n'2
0
1-4
Ju
l'2
0
8-1
1 J
ul'2
0
Lebih baik
Sama
Lebih buruk
Tidak tahu
Warga secara umum masih kurang optimistis dengan kondisi ekonomi nasional: baru 47% yang
menilai ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dibanding sekarang. Namun demikian,
optimisme warga dalam melihat kondisi ekonomi nasional ke depan terlihat terus menguat sejak
normal baru (Juni 2020).
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 23
Jumlah PHK Sekarang dibanding Tahun Lalu
24Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Hampir semua warga (87%) menilai jumlah PHK sekarang lebih banyak dibanding tahun lalu.
Apakah Ibu/Bapak melihat jumlah orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia pada umumnya SEKARANG INI menjadi jauh lebih banyak, lebih banyak, tidak ada perubahan, lebih sedikit, atau jauh lebih sedikit dibanding TAHUN
LALU? … (%)
24
63
5 2 05
0
20
40
60
80
100
Jauh lebih
banyak
Lebih banyak Tidak ada
perubahan
Lebih sedikit Jauh lebih
sedikit
TT/TJ
Kepercayaan Indonesia di Ambang Krisis dan Resesi
25Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Warga pada umumnya (80%) sangat/cukup percaya bahwa Indonesia saatini berada di ambang krisis dan resesi.
Ada yang berpendapat bahwa saat ini Indonesia berada di ambang krisis dan resesi atau kesulitan ekonomi yang sangat besar. Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya, tidak percaya sama sekali dengan pendapat tersebut? … (%)
17
63
122 6
0
20
40
60
80
100
Sangat percaya Cukup percaya Kurang percaya Tidak percaya
sama sekali
Tidak jawab
5.065.27 5.17 5.18 5.07 5.05 5.02 4.97
2.97
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Kuartal I
2018
Kuartal II
2018
Kuartal III
2018
Kuartal IV
2018
Kuartal I
2019
Kuartal II
2019
Kuartal III
2019
Kuartal IV
2019
Kuartal I
2020
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2018-2019, (Year on Year) (%)Sumber: www.bps.go.id
26
-3.80
1.90
0.40
-0.69
-3.10 -3.40
-4.80
-6.10-7.00
-5.00
-3.00
-1.00
1.00
3.00
5.00
7.00
Kementerian
Keuangan
Moody's BI Indef Bloomberg Mandiri
Securities
BPS Oxford
Economic
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2020Sumber: berbagai sumber (Katadata, CNN Indonesia, dll.)
27
-0.40
0.900.50
0.00
-0.30-1.00
-2.80
-7.00
-5.00
-3.00
-1.00
1.00
3.00
5.00
7.00
Kementerian
Keuangan
BI Bloomberg World Bank IMF ADB OECD
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020Sumber: berbagai sumber
28
Kondisi ekonomi warga dan nasional masih sangat berat di masa wabah Covid 19 ini, terberat dalam 20 tahun reformasi.
Warga pada umumnya, 71%, merasakan ekonomi rumah tangganya lebih buruk dibanding sebelum Covid-19%.
Demikian juga sentimen warga terhadap kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu. Yang menilai makin buruk sempat turun dari 92% pada Mei menjadi 72% pada awal Juli lalu, namun tren penurunan sentiment negatif itu tidak berlanjut di minggu kedua Juli ini. Yang mengatakan lebih buruk sekarang kembali naik menjadi 81%.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan normal baru untuk merespon kondisi ekonomi yang berat tersebut, dan sementara mendongkrak optimisme.
Tingkat optimisme mengenai ekonomi rumah tangga ke depan naik dari 29% pada Mei lalu ke 53% pada minggu kedua Juli ini; ekonomi nasional naik dari 27% ke 47%.
Temuan
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 29
• Umumnya masyarakat menilai PHK lebih banyak atau jauhlebih banyak (87%), dan 80% percaya bahwa Indonesiasekarang sedang di ambang krisis dan resesi.
• Untuk merespon kondisi ekonomi yang sangat buruk ituPemerintah dan DPR menjadikan RUU Cipta Kerja semakinmendesak untuk dituntaskan.
• Apakah publik tahu tentang tahu RUU ini? Kalau tahu, apakahmendukung?
Temuan
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 30
RUU Cipta Kerja
31
Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar berita tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) “Omnibus Law Cipta Kerja”? ... (%)
32Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
14
86
21
79
18
82
20
80
26
74
0
20
40
60
80
100
Ya Tidak
Mar'20 10-12 Jun'20 18-20 Jun'20 24-26 Jun'20 8-11 Jul'20
Saat ini, baru 26% yang tahu RUU “Cipta Kerja”, mayoritas warga (74%) masihbelum tahu. Ada kenaikan awareness pada RUU ini dibanding Maret lalu, tapi
kenaikan itu masih sangat sedikit dalam 5 bulan terakhir.
Tahu RUU Omnibus Law “Cipta Kerja”?
Jika Tahu: Mendukung Rencana PengesahanRUU Cipta?
Presiden dan DPR berencana akan mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja pada bulan Agustus 2020 nanti agar segera berlaku. Apakah Ibu/Bapak mendukung atau
tidak mendukung dengan rencana pemerintah dan DPR tersebut? … (%)Base: responden yang tahu RUU Cipta Kerja
32
50
18
52
37
11
0
20
40
60
80
100
Ya, mendukung Tidak mendukung TT/TJ
24-26 Juni 8-11 Juli
Dari 26% yang tahu RUU Cipta Kerja, ada 52% yang mendukung pengesahan RUU tersebut, dan yang tidak mendukung sekitar 37%.
33Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Penilaian terhadap Berbagai Pendapat tentang RUU Cipta Kerja
Bagaimana Ibu/Bapak menilai berbagai pendapat di masyarakat tentang RUU Omnibus Cipta kerja berikut ini? Apakah setuju atau tidak? … (%) Base: yang tahu RUU Cipta Kerja
34Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
37
38
39
47
52
56
37
33
34
30
30
27
26
29
27
23
18
17
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Memberikan perlindungan untuk pekerja sektor informal
Perijinan yang membutuhkan Amdal hanya untuk usaha yang
memiliki risiko tinggi bagi keselamatan, kesehatan dan lingkungan
hidup
Memberi banyak bantuan dan kemudahan untuk usaha mikro dan
kecil serta koperasi
Meningkatkan kepastian berusaha
Meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia
Membuka lapangan pekerjaan
Setuju Tidak setuju TT/TJ
Pendapat yang paling banyak disetujui terkait RUU Cipta Kerja adalah “membuka lapanganpekerjaan”, selanjutnya “meningkatkan kemudahan berusaha”.
Skor Setuju dengan Berbagai Pendapat tentang RUU Cipta Kerja (Skala 0-1)
35Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Pendapat yang paling banyak disetujui terkait RUU Cipta Kerja adalah “membuka lapanganpekerjaan”, selanjutnya “meningkatkan kemudahan berusaha”. Indeks atau rata-rata skor
setuju dengan berbagai pendapat tentang RUU Cipta kerja sekitar 0.55.
ITEM Skor
A. Meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia 0.64
B. Meningkatkan kepastian berusaha 0.61
C. Membuka lapangan pekerjaan 0.68
D. Memberikan perlindungan untuk pekerja sektor
informal 0.50
E. Memberi banyak bantuan dan kemudahan untuk
usaha mikro dan kecil serta koperasi 0.54
F. Perijinan yang membutuhkan Amdal hanya untuk
usaha yang memiliki risiko tinggi bagi keselamatan,
kesehatan dan lingkungan hidup 0.53
INDEKS SETUJU DENGAN BERBAGAI PENDAPAT
TENTANG RUU CIPTA KERJA 0.55
SKALA 0-1, 0=tidak setuju, 1=setuju; kategori “tidak tahu/tidak jawab” dikeluarkan,
Presiden Akan Menjadikan RUU Cipta Kerjauntuk Mengatasi Krisis dan Resesi
Presiden Jokowi akan menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrumen kebijakan untuk mengatasi krisis dan resesi ekonomi. Apakah Ibu/Bapak mendukung langkah Jokowi
tersebut? … (%) (Base: yang tahu RUU Cipta Kerja)
58
35
7
0
20
40
60
80
100
Ya, mendukung Tidak mendukung TT/TJ
Di antara warga yang tahu RUU Cipta Kerja, mayoritas (58%) mendukung Langkah Jokowi untuk menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrument kebijakan mengatasi krisis ekonomi.
36Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Presiden Akan Menjadikan RUU Cipta Kerja untukMencegah PHK dan Memperluas Lapangan Kerja
Presiden Jokowi akan menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrumen kebijakan untuk mencegah PHK (pemutusan hubungan kerja) dan memperluas lapangan kerja. Apakah
Ibu/Bapak mendukung langkah Jokowi tersebut? … (%) (Base: Yang tahu RUU Cipta Kerja)
66
28
7
0
20
40
60
80
100
Ya, mendukung Tidak mendukung TT/TJ
37Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Warga yang tahu RUU Cipta Kerja pada umumnya, 66%, mendukung Langkah Jokowi menjadikan RUU Cipta Kerja sebagai instrumen kebijakan untuk mengatasi mencegah PHK dan mempeluas lapangan
kerja.
Saat ini baru 26% yang tahu RUU “Cipta Kerja. Ini merupakan hal mendasar yang harus dibenahi oleh Pemerintah dan DPR. Dilihat dari pentingnya akuntabilitas kebijakan, RUU ini harus diketahui oleh lebih banyak warga.
Dari 26% yang tahu RUU Cipta Kerja, ada 52% yang mendukung pengesahan RUU tersebut, dan yang tidak mendukung sekitar 37%.
Ada berbagai pendapat yang berkembang tentang RUU Cipta Kerja. Dari berbagai pendapat itu, yang paling banyak disetujui terkait RUU Cipta Kerja adalah “membuka lapangan pekerjaan”, selanjutnya “meningkatkan kemudahan berusaha. Pendapat-pendapat lainnya tidak memperoleh persetujuan ataupun penyangkalan secara mayoritas, dan hal ini mengindikasikan bahwa secara substansi RUU Cipta masih mengundang pro-kontra.
Temuan
38Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
ANALISIS DEMOGRAFITENTANG RUU CIPTA KERJA
RUU Cipta Kerja Menurut Demografi (%)
40Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Ya TidakYa,
mendukung
Tidak
mendukungTT/TJ
Laki-laki 50.1 33 67 47 42 11
Perempuan 49.9 19 81 62 28 10
Pedesaan 50.3 22 78 57 29 14
Perkotaan 49.7 30 70 49 43 9
Sumatera 20.5 31 69 54 38 9
DKI+Banten 8.3 40 60 35 58 7
Jabar 17.4 27 73 37 49 14
Jateng+DIY 16.0 24 76 56 32 12
Jatim 16.2 25 75 62 16 21
Bali+Nusa Tenggara 5.3 15 85 80 20 0
Kalimantan 5.9 12 88 60 36 4
Sulawesi 7.0 22 78 69 26 5
Maluku+Papua 3.4 19 81 69 31 0
GENDER
DESA-KOTA
WILAYAH
BASE
Tahu RUU Cipta
Kerja?
Jika tahu, dukung RUU disahkan
Agustus?
Awareness RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok laki-laki, di perkotaan, dan wilayah
DKI+Banten. Di antara yang aware, dukungan pada RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok
perempuan, di pedesaan, dan wilayah Bali+Nusa Tenggara. Yang mendukung paling rendah di
DKI, Banten, dan Jabar, yang merupakan pusat-pusat pekerja perkotaan.
RUU Cipta Kerja Menurut Demografi (%)
41Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Ya TidakYa,
mendukung
Tidak
mendukungTT/TJ
<= 21 thn 12.0 35 65 50 39 11
22-25 thn 9.9 32 68 45 49 6
26-40 thn 36.5 24 76 47 39 15
41-55 thn 25.8 27 73 59 32 9
> 55 thn 15.8 19 81 64 25 11
<= SD 25.7 17 83 56 33 10
SLTP 21.3 15 85 59 23 18
SLTA 38.6 30 70 52 39 9
PT 14.2 49 51 46 42 12
< 1 juta 25.0 16 84 58 29 13
1 - < 2 juta 28.6 22 78 53 32 15
2 - < 4 juta 32.3 30 70 58 33 9
=> 4 juta 11.8 46 54 38 54 8
USIA
PENDAPATAN
PENDIDIKAN
BASE
Tahu RUU Cipta
Kerja?
Jika tahu, dukung RUU disahkan
Agustus?
Awareness RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok usia lebih muda, serta berpendidikan
dan berpendapatan lebih tinggi. Di antara yang aware, dukungan pada RUU Cipta Kerja lebih
tinggi pada kelompok usia lebih tua serta yang berpendidikan dan berpendapatan lebih rendah.
RUU Cipta Kerja Menurut Demografi (%)
42Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Ya TidakYa,
mendukung
Tidak
mendukungTT/TJ
Petani/peternak/nelayan 14.4 19 81 68 25 7
Buruh/pembantu/Satpam/Tidak tetap 13.1 27 73 52 39 8
Supir/Ojek 2.2 38 62 31 60 9
Pedagang warung/kaki lima 7.0 27 73 54 35 10
Pedagang besar/Wiraswasta 10.0 35 65 39 45 16
Pegawai/Guru/Dosen/Profesional 13.9 40 60 53 43 4
Masih mencari pekerjaan/menganggur 4.7 21 79 54 27 20
Ibu rumah tangga 27.1 15 85 65 22 13
Lainnya 7.4 40 60 39 41 19
PEKERJAAN
BASE
Tahu RUU Cipta
Kerja?
Jika tahu, dukung RUU disahkan
Agustus?
Awareness RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok pegawai kantoran. Di antara yang
aware, dukungan pada RUU Cipta Kerja yang lebih tinggi pada kelompok Ibu Rumah Tangga,
kemudian pengangguran, pedagang warung/kaki lima, dan buruh/pembantu/satpam/kerja tidak
tetap.
RUU Cipta Kerja Menurut Pilihan Presiden 2019 (%)
43Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
Ya TidakYa,
mendukung
Tidak
mendukungTT/TJ
Joko Widodo - Ma'ruf Amin 55.5 22 78 70 18 12
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 44.5 33 67 39 56 5
PILIHAN PRESIDEN 2019
BASE
Tahu RUU Cipta
Kerja?
Jika tahu, dukung RUU disahkan
Agustus?
Awareness RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok pemilih Prabowo. Di antara yang aware,
dukungan pada RUU Cipta Kerja yang lebih tinggi pada kelompok pemilih Jokowi. Mayoritas dari
pemilih Jokowi (70%) mendukung RUU, sebaliknya mayoritas dari pemilih Prabowo (56%) tidak
mendukung RUU Cipta Kerja.
Awareness RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok laki-laki, di perkotaan, berpendidikan dan berpendapatan lebih tinggi, serta kalangan kerah putih. Namun di antara yang aware, dukungan pada RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok perempuan, di pedesaan, usia lebih tua, berpendidikan dan berpendapatan lebih rendah, dan berlatar belakang kerah biru dan yang tidak memiliki pekerjaan.
Yang mendukung paling rendah di DKI, Banten, dan Jabar, yang merupakan pusat-pusat pekerja perkotaan.
Awareness RUU Cipta Kerja juga lebih tinggi pada kelompok pemilih Prabowo dibanding pada pemilih Jokowi. Di antara yang aware, mayoritas dari pemilih Jokowi (70%) mendukung RUU, sebaliknya mayoritas dari pemilih Prabowo (56%) tidak mendukung RUU Cipta Kerja.
Temuan
44Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020
KESIMPULAN
Kesimpulan Wabah Covid-19 memukul ekonomi hampir semua warga.
Sejak awal April 2020, mayoritas warga (sekitar 66%-83%) merasakondisi ekonomi rumah tangga warga lebih buruk dibanding sebelumadanya wabah Covid-19. Dalam survei terakhir, 8-11 Juli 2020, yang menilai lebih buruk 71%.
Keadaan ekonomi nasional pun dinilai sangat buruk. Sekitar 81% warga menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih burukdibanding tahun lalu.
Umumnya masyarakat menilai PHK lebih banyak atau jauh lebihbanyak (87%), dan 80% percaya bahwa Indonesia sekarang sedangdi ambang krisis dan resesi.
Optimisme warga dengan kondisi ekonomi rumah tangga dan nasionalmasih belum setinggi keadaan sebelum Covid-19, tapi terusmeningkat sejak kebijakan normal baru. Dibanding awal Mei 2020, optimisme terhadap kondisi ekonomi rumah tangga pada minggukedua Juli 2020 ini naik dari 29% ke 53%; dan optimisme atasekonomi nasional naik dari 27% menjadi 47%.
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 46
Kesimpulan
Setelah normal baru, warga semakin optimitis dengan
ekonomi rumah tangga dan nasional ke depan. Namun
demikian, sentimen positif atas kondisi ekonomi masih jauh
di bawah dibanding sebelum Covid-19.
Pemerintah berharap RUU Cipta Kerja segera menjadi UU
untuk membantu keluar dari tekanan Covid-19 pada
ekonomi warga dan nasional.
Apakah publik aware dengan RUU Cipta Kerja? Bagi yang
aware, bagaimana dukungannya terhadap RUU ini?
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 47
Kesimpulan
Saat ini baru 26% yang tahu RUU Cipta Kerja. Inimerupakan hal mendasar yang harus dibenahi oleh Pemerintah dan DPR. Dilihat dari pentingnyaakuntabilitas kebijakan, RUU ini harus diketahuioleh lebih banyak warga.
Dari 26% yang tahu RUU Cipta Kerja, ada 52% yang mendukung pengesahan RUU tersebut, dan yang tidak mendukung sekitar 37%.
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 48
Kesimpulan
Ada berbagai pendapat yang berkembang tentang RUU Cipta Kerja. Dari berbagai pendapat itu, yang paling banyak disetujui terkait RUU Cipta Kerja adalah “membuka lapangan pekerjaan”, selanjutnya “meningkatkan kemudahan berusaha”.
Pendapat-pendapat lainnya tidak memperoleh persetujuan ataupun penyangkalan secara mayoritas. Hal ini mengindikasikan bahwa secara substansi RUU Cipta Kerja masih mengundang pro-kontra di tengah masyarakat.
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 49
Kesimpulan Awareness RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok laki-
laki, di perkotaan, berpendidikan dan berpendapatan lebih tinggi, serta kalangan kerah putih. Namun di antara yang aware, dukungan pada RUU Cipta Kerja lebih tinggi pada kelompok perempuan, di pedesaan, usia lebih tua, berpendidikan dan berpendapatan lebih rendah, berlatar belakang kerah biru dan yang tidak memiliki pekerjaan.
Yang mendukung paling rendah di DKI, Banten, dan Jabar, yang merupakan pusat-pusat pekerja perkotaan.
Awareness RUU Cipta Kerja juga lebih tinggi pada kelompok pemilih Prabowo dibanding pada pemilih Jokowi. Di antara yang aware, mayoritas dari pemilih Jokowi (70%) mendukung RUU, sebaliknya mayoritas dari pemilih Prabowo (56%) tidak mendukung RUU Cipta Kerja.
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 50
Kesimpulan
Semangat RUU Cipta Kerja untuk meningkatkan kemudahan berusaha dan membuka lapangan pekerjaan relevan dengan kondisi ekonomi nasional yang sangat buruk sekarang.
Yang harus dibenahi dari RUU itu adalah substansi, yang masih mengundang pro-kontra, dan juga sosialisasi kepada masyarakat.
Survei Telepon 8 - 11 Juli 2020 51
Terima Kasih
Recommended