Sambiloto

Preview:

DESCRIPTION

tugas TBA

Citation preview

KELOMPOK 1 Standardisasi Fraksi Etil Asetat Herba Sambiloto

(Andrographis paniculata Ness) Idah Rosidah, Wahano Sumaryono , Silvia Surini

1 Pusat Teknologi Farmasi dan Medika , Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Departemen Farmasi, Universitas Indonesia , Kampus Depok

Mayta Ravika , Arsyadanie , Luther Phindo , Fathmah Syafiqoh ,Luluatil, Suchinda Ferr,

Yeyet DY, Auva Marwah, Yusna F

Mayta Ravika , Arsyadanie , Luther Phindo , Fathmah Syafiqoh ,Luluatil, Suchinda Ferr,

Yeyet DY, Auva Marwah, Yusna F

Taksonomi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: ScrophularialesFamili: Acanthaceae Genus: AndrographisSpesies: Andrographis paniculata Nees

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: ScrophularialesFamili: Acanthaceae Genus: AndrographisSpesies: Andrographis paniculata Nees

Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri

Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di berbagai negara lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam

serta beberapa tempat di benua Amerika. Sambiloto merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang

berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 90 cm. Daun sambiloto kecil-kecil berwarna hijau tua dan bunganya

berwarna putih. Tanaman ini dapat hidup subur di daerah tropis dengan ketinggian antara 1- 700 meter di atas

permukaan laut.

SAMBILOTO

ABSTRAKSI

Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) yang dikenal sebagai “raja pahit” merupakan tanaman obat yang telah banyak diteliti dan menunjukkan berbagai khasiat termasuk memiliki aktivitas sebagai antikangker. TPenelitian ini bertujuan untuk menjamim mutu fraksi etil asetat herba sambiloto sebagai bahan baku obat yang berasal dari bahan alam. Standarisasi fraksi etil asetat dilakukan terhadap parameteri asetat herba spesifik dan non spesifik menurut metode standarisasi yang dipersyaratkan. Fraksi etil asetat herba sambiloto berbentuk sangat kental, warna hijau tua kekuningan, bau khas, dan rasa sangat pahit.

•Hasil analisis parameter spesifik menunjukkan fraksi etil asetat herba sambiloto memiliki :

- kadar senyawa larut air 0,58%, - senyawa larut dalam etil asetat 1,53%, - kadar andrografolid 32,13%, dan

•identifikasi kimia menunjukkan fraksi etil asetat memiliki:- kadar susut pengeringan 0,23%, - kadar air 8,03% dan - kadar abu total 1,90%.

•Hasil pengujian mikroba menunjukkan kurang dari 10 koloni/g untuk angka lempeng total dan angka kapang khamir

Pendahuluan

Sambiloto (A.paniculata) atau yang di kenal “King of Bitter” dari suku Acanthaceae, salah satu tanaman obat yang digunakan untuk pengobatan tradisional di Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Skandinavia, Jepang dan Cina.Secara empiris digunakan untuk pengobatan influenza, demam, sakit tenggorokan, infeksi sal.pernapasan, malaria, disentri, diare.Menurut penelitian sambiloto memilki aktivitas terhadap kultur sel kanker seperti payudara, leukimia, kolon, melanoma, ovarium, prostat, dan ginjal.

• Penentuan standardrisasi dilakukan terhadap parameter spesifik meliputi kadar senyawa larut air, senyawa larut etil asetat, kadar andrografolid, dan identifikasi komponen kimia. Kemudian pengujian dilanjutkan terhadap parameter non spesifik meliputi kadar susut pengeringan, kadar air, kadar abu total dan cemaran mikroba.

Bahan & Alat• Bahan penelitian : − Fraksi etil asetat herba sambiloto− Andrografolid− Kloroform− Asam klorida 37%− Pereaksi dragendorff & meyer− Ferri klorida− Amil alkohol− Gelatin− Natrium klorida− Serbuk magnesium− Asam asetat anhidrat− Asam sulfat− Metanol (untuk KCKT)− Pepton dilution agar− Plate count agar− Potato dextrose agar− Pepton− Agar

• Alat penelitian : − Neraca analitik− Oven− Kromatografi cair kinerja tiinggi

(KCKT)− Mikropipet− Kertas saring whatman no.42− Inkubator− Autoklaf− Vortex

Pembuatan & Proses Rendemen

PENETAPAN PARAMETER SPESIFIK

PENETAPAN PARAMETER SPESIFIK

Organoleptik

Organoleptik dari fraksi etil asetat ditentukan melalui pengamatan bentuk, warna, bau, dan

rasa.

Penentuan kadar senyawa yang larut dalam air

Penentuan kadar senyawa larut dalam etil asetat

Penentuan kadar andrografolid dalam fraksi herba sambiloto

Identifikasi komponen kimia• Identifikasi alkaloid

Identifikasi saponin

Identifikasi Tanin

Identifikasi Fenol

Identifikasi flavonoid

Identifikasi steroid -triterpenoid

Penenteuan parameter non spesifik

1. Penetapan susut pengeringan

2. Penetapan kadar air

3. Penetapan kadar abu total

4. Pengujian Angka Lempeng Total

5. Pengujian angka kapan dan khamir

Fraksi etil asetat herba sambiloto merupakan fraksi yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF7 dan T47D

Fraksi etil asetat herba sambiloto merupakan fraksi yang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF7 dan T47D

Fraksi etil asetat diperoleh dengan partisi ekstrak etanol dengan pelarut etanol, n-heksana, etil asetat, dan air

Fraksi etil asetat diperoleh dengan partisi ekstrak etanol dengan pelarut etanol, n-heksana, etil asetat, dan air

Fraksi etil asetatFraksi etil asetat

Larut airLarut air

Larut etil asetatLarut etil asetat

0,58 %0,58 %

1,53 %1,53 %

Parameter Hasil

Organoleptik

Bentuk Sangat kental

Warna Hijau tua kekuningan

Bau Khas

Rasa Sangat pahit

Parameter Spesifik

Seny. Larut Air 0,58 %

Seny. Larut Etil Asetat 1,53 %

Androgafolid 32,13 %

Kandungan Kimia

Alkaloid Positif

Saponin Negatif

Tanin Negatif

Parameter Hasil

Kandungan Kimia

Fenol Negatif

Flavonoid Positif

Steroid & Triterpenoid

Positif

Parmeter Non Spesifik

Susut pengeringan

0,23 %

Kadar air 8,03 %

Kadar abu 1,90 %

Angka lempeng total

Kurang dari 10 koloni/gram

Angka kapang/khamir

Kurang dari 10 koloni/gram

Recommended