View
258
Download
12
Category
Preview:
Citation preview
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI (2010), Pedoman penyelenggaraan rumah sakit ibu dan anak DepKes RI (2008), Pedoman penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit DepKes RI (2009), Pedoman pelaksanaan program RSSIB KemKes RI (2010), Sarana dan prasarana rumah sakit DepKes RI (1995), Pedoman pelayanan gawat darurat DepKes RI (1994), Pedoman instalasi gas medis rumah sakit DepKes RI (2006), Persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit DepKes RI (2006), pedoman pengelolaan limbah cair rumah sakit DepKes RI (2007), pedoman teknis sarana dan prasarana ruang kebidanan dan kandungan rumah sakit kelas C DepKes RI, pokok-pokok pedoman arsitektur medik rumah sakit umum kelas C Dasar hukum RI, undang-undang RI no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Setiawan. B & Haryadi. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku Joy Marcella Laurens. Arsitektur dan perilaku manusia
Situs Internet
http://melindahospital.com www.rsab-harapankita.go.id http://kemangmedicalcare.com http://www.perempuan.com
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
1. Perspektif exterior
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
2. Perspektif interior lobby + recepsinois
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
3. Perspektif interior RRII VVIP
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
4. Perspektif interior RRII VIP
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
5. Perspektif interior RRII kelas 1
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
6. Perspektif interior RRII kelas 2
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
7. Perspektif interior RRII kelas 3
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
8. Perspektif interior RRIA VVIP
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
9. Perspektif interior RRIA VIP
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
10. Perspektif interior RRIA Kelas 1
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
11. Perspektif interior RRIA kelas 2
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
12. Perspektif interior RRIA kelas 3
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Foto – foto maket
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Kegiatan Setiap Unit Medis
Pengelompokan fungsi dalam rumah sakit ibu dan anak dibagi
berdasarkan organisasi kerja yang terjadi di dalamnya, hal ini dilakukan agar
tidak terjadi alur sirkulasi antara kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan,
sehingga dapat mengoptimalisasi kinerja seluruh pengguna di dalamnya.
Sehingga pembagian yang terjadi adalah berdasarkan kelompok unit pelayanan.
Penulis dalam menganalisa kegiatan dalam setiap unit menggunakan standar
Rumah Sakit Ibu dan Anak kelas C.
Unit Rawat Jalan
Tabel 4.4. Program Kegiatan Unit Rawat Jalan
penggunaan kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Datang parkir Daftar/bayar R.Pendaftaran, kasir Menunggu r.tunggu, r. Bermain anak Dokter Datang parkir Memeriksa pasien r.poliklinik Staff / perawat Datang parkir Membantu dokter r.poliklinik Kegiatan administrasi r.pendaftaran
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis unit rawat jalan adalah sebagai berikut :
� Loket penerimaan dan informasi harus ditempatkan agar memiliki kontrol
visual ke pintu masuk, dan terlihat dari pintu masuk
� Ruang tunggu pasien harus dalam pengawasan staff
� Pintu masuk harus terlihat jelas penandanya, ditempatkan dimana pasien
dapat langsung masuk tanpa melalui aktifitas lain, walupun terdapat lobi
dari beberapa aktivitas yang lain dapat digunakan sebagai daerah
entrance rawat jalan
� Pola sirkulasi di dalam poli untuk pasien dilakukan dengan 1 pintu keluar
masuk
� Ukuran ideal untuk poli adalah 4x6 m
� Mempunyai ruang tunggu yang nyaman
� Lebar koridor minimum 1,5 m
� Penempatan telepon umum, kios, tempat sampah, dll. Tidak boleh
menggangu lebar efektif koridor
� Lebar pintu rawat jalan minimal 1,2 m
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
� Bukaan dari kaca yang tingginya lebih dari 45 cm dari lantai harus
memakai kaca yang aman, dan tidak melukai apabila pecah
� Tinggi langit-langit minimal 2,7 m, kecuali pada koridor, dan untuk kamar
mandi 2,3 m
� Setiap poli terdiri dari ruang periksa dan ruang tindakan
� Poli yang memiliki intensitas kegiatan yang tinggi sebaiknya letaknya
berjauhan
� Poliklinik dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis dan penunjang
non medis
� Ruang tunggu untuk semua ruang poli disatukan, namun untuk penyakit
infeksi sebaiknya disediakan ruang tunggu khusus
Unit Gawat Darurat (UGD)
Unit gawat darurat (UGD) merupakan salah satu unit yang harus terdapat
pada sebuah rumah sakit. UGD melayani pasien yang gawat darurat, gawat tidak
darurat, darurat tidak gawat, dan tidak gawat darurat (pasien umum) yang datang
diluar jam operasional rumah sakit. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan
ruangnya pada Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Program Kegiatan Unit Gawat Darurat
pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Datang Parkir Diperiksa & menunggu hasil
observasi r.triase, r. Tindakan non bedah, r. observasi
Daftar, bayar r.administrasi Dokter Datang Parkir Memeriksa pasien r.triase, r. Tindakan non bedah, r.
observasi Giliran jaga r.dokter jaga Staff / perawat Administrasi r.administrasi Membantu dokter r.triase, r. Tindakan non bedah, r.
observasi Pengunjung Datang Parkir Menunggu r.tunggu Membayar r.administrasi
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut :
� Pintu masuk khusus dari gerbang utama
� Adanya petunjuk yang jelas mengenai letak UGD yang dapat dilihat dari
arah jalan maupun dari dalam lahan rumah sakit
� UGD mudah dicapai dengan kendaraan roda empat
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
� Melayani pasien 24 jam
� Pemisahan sirkulasi pasien dengan sirkulasi dokter atau perawat
� Pemisahan antara ruang bedah dan ruang non bedah
� Pengaturan sirkulasi perawat, dokter dan tempat peralatan medik
sehingga dapat digunakan secara bersamaan
� Pembentukan ruang perawatan yang memungkinkan untuk digunakan
sebagai ruang periksa, observasi dan resusitasi
� Tinggi minimal langit-langit 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang dan
mudah dibersihkan
� Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak
licin, dan mudah dibersihkan
� Permukaan dinding harus rata berwarna terang dan mudah dibersihkan
� Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari
bahan yang kuat dan kedap air
� Lubang penghawaan harus menjamin pertukaran udara dengan baik bila
tidak memungkinkan dapat digunakan penghawaan mekanis
� Luas lubang penghawaan antara 5-15 % luas lantai dan berada pada
ketinggian minimal 2,1 m dari lantai
� Pintu ruang tindakan bedah harus menggunakan pintu yang dapat
membuka dan menutup sendiri, dan harus dilengkapi pegangan yang
mudah dibersihkan
� Mutu udara memenuhi persyaratan sbb : tidak berbau, kadar debu tidak
melampaui 150ug/m2 udara dalam pengukuran rata-rata 24 jam, angka
kuman kurang dari 700 koloni/m2 udara dan bebas kuman pathogen,
suhu udara 24-25 derajat celcius dengan kelembaban 50-60 % RH.
Unit Rawat Inap
Didalam suatu rumah sakit yang membedakan unit rawat inap dengan
unit lainnya adalah bahwa unit rawat inap menyediakan seluruh fasilitas yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia tetapi dalam cara yang
terkendali. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit rawat inap
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6. Program Kegiatan Unit Rawat Inap
pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Di rawat inap Kamar rawat inap Menyusui r.menyusui
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Dokter Giliran jaga r.dokter jaga konsultasi r.konsultasi Staff / perawat jaga Nurse station, r. istirahat Suplai kebutuhan pasien r.obat, r. Linen, r. Sediaan
steril, r. spoelhook Memberi susu Dapur susu Pengunjung Menunggu r.tunggu
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis unit rawat inap adalah sebagai berikut:
Pintu masuk
� Pengunjung harus dengan mudah mencari jalan kearah pintu masuk
ruang rawat inap dengan adanya petunjuk yang jelas
� Tersedia lift untuk stretcher
� Akses pencapaian kesetiap blok harus dapat dicapai dengan mudah
� Alur sirkulasi petugas dan pengunjung dipisahkan
� Ruang rawat inap dikelompokan sesuai pembagian kelas yang ditetapkan
berdasr kapasitas penampungan tempat tidur dan fasilitas yang
disediakan
Koridor
� Lebar koridor minimal 2,4 meter dan dilengkapi dengan handrail dengan
sudut yang membulat
� Harus cukup terang tetapi tidak menyilaukan
� Jika menggunakan karpet harus diperhatikan persyaratan tahan api,
kemampuan mengurangi gesekan dengan peralatan beroda, tidak
menyerap noda, tahan bila terkena bahan anti mikroba
� Mempunyai handrail dengan sudut yang membulat berdiameter 32-36
mm, dipasang berjarak 38 mm dari dinding, dan setinggi 81,2 - 86,3 cm
dari lantai
Kamar pasien
� Luas ruang perawatan minimal 4,5 m2 / tempat tidur
� Pintu kamar cukup lebar untuk lewatnya stretcher
� Tersedia cukup ruang bagi keperluan pribadi pasien, serta perlengkapan
yang menunjang aktivitas pasien selama sakit dan berbaring di tempat
tidur
� Terdapat ruang dan daerah sirkulasi yang memungkinkan tim medis
darurat dan peralatannya mendekati pasien
� Adanya sirkulasi di sekitar tempat tidur bagi pengunjung/keluarga
� Harus cukup terang, tetapi tidak menyilaukan
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
� Tersedia jendela sebesar mungkin dengan peletakan sedemikian rupa
sehingga pasien dapat melihat langit dan tanah
� Pintu kamar diletakan segaris dengan bagian kaki tempat tidur, bukan
dengan bagian kepala tempat tidur
� Lampu yang digunakan di dalam kamar adalah general light, dan
menghindari lampu yang dapat merubah warna kulit pasien
� Tombol tamu diletakan di tempat yang mudah dijangkau perawat maupun
pasien
� Terdapat akses ke kamar mandi dengan jarak yang tidak terlalu jauh
� Kamar mandi/toilet harus dapat digunakan dengan aman dengan atau
tanpa bantuan pesawat baik bagi pasien yang dapat berjalan maupun
pasien dengan kursi roda
� Lantai harus bersih dengan tingkat kebersihan 5-10 kuman/m2
� Mutu udara tidak berbau (H2S dan Amoniak). Kadar debu tidak lebih dari
150ug/m3 dalam pengukuran rata-rata 25 jam angka kuman kurang dari
700 koloni/m3 udara dan bebas angka kuman pathogen
� Suhu udara 22-25 derajat celcius dengan kelembaban 50-60%
Nurse station
� Nurse station sebaiknya berada dipusat blok, agar dapat dengan mudah
mengawasi dan menjangkau seluruh pasiennya
� Tersedia sarana yang dapat menjamin pelayanan terhadap pasien secara
efektif baik siang mupun malam hari
� Terdapat sarana komunikasi dua arah dengan pasien maupun dokter
yang dapat digunakan setiap saat
� Lalulintas dapat terawasi secara ketat ke segala arah
� Penerangan dan sarana yang cukup untuk melakukan pekerjaan kantor
� Mempunyai ciri yang jelas, sehingga dapat membedakannya dengan
kamar
� Tersedia ruang khusus untuk perawat pengawas
Unit Laboratorium
Di dalam sebuah rumah sakit, unit laboratorium memiliki fungsi sebagai
pemberi informasi akurat tentang diagnosa, melakukan monitor, dan perawatan
pasien seperti evaluasi medis dan pembuatan keputusan. Kegiatan pengguna
beserta kebutuhan ruangnya pada unit laboratorium adalah sebagai berikut :
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Tabel 4.7. Program Kegiatan Unit Laboratorium
pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien mendaftar parkir menunggu r.administrasi Pengambilan spesimen r.pengambilan Pengambilan urine toilet Staff / perawat datang parkir administrasi r.administrasi Pengambilan spesimen r.pengambilan
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis Unit Laboratorium adalah sebagai berikut :
� Pergerakan pasien terbatas pada ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang
pengambilan specimen, dan ruang pengambilan hasil dan mempunyai
tingkat sterilitas 4
� Staff disediakan pintu masuk khusus yang terpisah dengan pintu masuk
pasien dengan tingkat sterilitas 3
� Setiap ruang laboratorium memiliki meja yang mudah dibersihkan dan
washtapel
� Ruang pemeriksaan hasil memiliki tingkat sterilitas 1
� Koridor staff dan laboratorium terpisah dari pasien dengan tingkat
sterilitas 2
� Disediakan pengolahan limbah khusus limbah-limbah yang berasal dari
laboratorium
� Tinggi minimal langit-langit 2,5 meter dari lantai
Unit Radiologi
Fungsi unit radiologi adalah sebagai diagnosa, terapi, program riset,
konsultasi, dan teaching atau penjelasan kepada pasien. Kegiatan pengguna
beserta kebutuhan ruangnya pada unit radiologi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8. Program Kegiatan Unit Radiologi
pengguna kegiatan Kebutuhan ruang Pasien Mendaftar r.administrasi Menunggu r.tunggu Diambil gambar/film r.xray Konsultasi r.konsultasi Dokter Konsultasi r.konsultasi Perawat /staff Admin r.administrasi Ambil gambar r.xray Olah gambar r.gelap
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Persyaratan teknis unit radiologi adalah sebagai berikut :
� Ruang tunggu dapat diakses langsung dari suatu koridor umum dan dekat
pada loket penerimaan dan pembayaran
� Pintu masuk pasien dipisahkan dengan pintu masuk staff
� Dinding dan pintu mengikuti persyaratan khusus system labirin untuk
proteksi radiasi (dilapisi timbal 3mm atau dinding 1 bata)
� Dilengkapi lampu merah/hijau/biru
� Ruang operator terpisah dari tempat pemeriksaan dengan pembatas yang
dilengkapi lead glass
� Ruang gelap dilengkapi dengan exhauster
� Ruang radiologi dijaga suhunya dengan menggunakan penghawaan
buatan
� Memiliki septick tank tersendiri
Unit Farmasi
Unit farmasi dalam sebuah rumah sakit bertanggung jawab atas tiga
fungsi utama, yaitu penyediaan obat, peracikan obat, dan distribusi obat.
Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit farmasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.9. Program Kegiatan Unit Farmasi
pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Menunggu parkir Menyerahkan resep dan Counter apotik Mengambil obat Counter apotik Membayar Counter apotik staff Menerima dan menyerahkan Counter apotik administrasi r. staff Meracik obat r. racik obat
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis unit farmasi adalah sebagai berikut:
� Letaknya berdekatan dengan poli klinik
� Jalur masuk staff dibedakan dengan jalur masuk pasien
� Jalur penerimaan barang dan jalur pembuangan sampah dibuat terpisah
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Unit Persalinan
Fungsi dari unit persalinan ini adalah untuk kegiatan persalinan dan
penyakit kandungan. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit
persalinan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10. Program Kegiatan Unit Persalinan
pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien konsultasi r. konsultasi Observasi r. observasi Persalinan r. persalinan Istirahat/pemulihan r. pemulihan Dokter Jaga r. dokter jaga Konsultasi r. konsultasi Persalinan r. persalinan Perawat/staff medis Jaga Nurse station Administrasi Nurse station Membantu dokter r. persalinan Suplai kebutuhan pasien r. sediaan steril, r. Obat, r.
Linen, r. spoelhoek Penunggu Menunggu r. tunggu
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis unit persalinan adalah sebagai berikut:
� Sebagian persiapan dan proses persalinan dilakukan di kamar perawatan
atau di unit gawat darurat
� Ruang bersalin dikelompokan berdasarkan jenis persalinan (normal atau
abnormal)
� Persalinan yang membutuhkan tindakan khusus seperti pembedahan
dilakukan di ruang bedah
� Ruang bayi dan ruang pemulihan di usahakan sedekat mungkin agar ibu
dapat dengan mudah melihat bayinya
� Ruang tunggu harus di tata rapi, memungkinkan pasien dan pengunjung
bisa berjalan-jalan dan berkomunikasi dengan keluarga, dilengkapi
dengan sarana komunikasi, bahan bacaan, dan pencahayaan yang
memadai
� Luas ruang bersalin 30 m2 dengan lebar pintu 1,3 m
� Ruang bersalin harus mempunyai lampu yang menyorot dari arah kepala
bayi, ketika pasien sedang melahirkan lampu yang lain dimatikan, lampu
penghangat temperature juga diarahkan pada bagian perut pasien
sehingga tetap terasa hangat
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
� Temperatur ruang bersalin antara 32-34 derajat celcius dengan
kelembaban 50-60%, untuk bayi prematur temperatur ruang persalinan
harus berkisar antara 32 derajat celcius atau lebih
� Tinggi langit-langit minimal 2,5 m dari lantai, kuat, berwarna terang, dan
mudah dibersihkan
� Lebar pintu harus dapat dilewati strectcher
� Dinding harus rata, bersih, berwarna yang menunjang emosional ibu
sehingga memberikan rasa nyaman
� Ventilasi alami, minimal luas lubang ventilasi 15% dari luas lantai
Unit Bedah / Operasi
Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya pada unit bedah adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.11. Program Kegiatan Unit Bedah
pengguna kegiatan Kebutuhan ruang pasien Konsultasi r. konsultasi Operasi minor r. one day surgery Dirawat intensif r. ICU Persiapan operasi r, preparasi Istirahat/pemulihan r. pemulihan Dokter Ganti pakaian r. Ganti dokter Operasi r. operasi Jaga r. dokter jaga Staff/perawat Administrasi Nurse station Ganti pakaian r. ganti Membantu dokter r. operasi Suplai kebutuhan pasien r. sediaan steril, r. Obat, r.
Linen, r. spoelhoek Pengunjung Menunggu r. tunggu
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis untuk unit bedah adalah sebagai berikut:
� Terdiri dari 3 area: area bebas, area semi steril, dan area steril
� Pembedaan sirkulasi masuk barang-barang steril dan sirkulasi keluar
barang-barang kotor
� Untuk memudahkan pergerakan, bentuk ruang bedah sebaiknya dibuat
memanjang
� Setiap 2 ok dilayani oleh 1 scrub room
� Harus disediakan ruang spoelhoek untuk membuang limbah operasi
� Memiliki septick tank khusus
� Tinggi ruangan minimal 3 m
� Tekanan udara ruang operasi harus lebih tinggi dari sekitarnya
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
� Suhu kamar ideal 20-26 derajat celcius dengan kelembaban 60%
� Pertemuan dinding dengan lantai dibuat melengkung agar tidak
mengumpulkan debu atau kotoran
� Penerangan sebisa mungkin alami denga mengunakan kaca mati
Unit Administrasi
Unit administrasi pada sebuah rumah sakit berfungsi sebagai unit yang
bertanggungjawab untuk menyimpan berkas-berkas identitas diri, riwayat
penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien, dan menjalankan fungsi
administrasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional rumah sakit.
Tabel 4.12. Program Kegiatan Unit Administrasi
pengguna kegiatan Kebutuhan ruang Staff Kegiatan administrasi r. administrasi, direktur Rapat r. rapat Menyimpan data-dat pasien r. rekam medik
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis untuk unit administrasi adalah sebagai berikut:
� Penempatan administrasi sebisa mungkin mudah dicapai dan memiliki
akses yang mudah dengan poliklinik
� Ruang direksi sebaiknya dipisahkan dengan ruang-ruang staf yang
lainnya
Unit Jenazah
Fungsi unit jenazah dalam sebuah rumah sakit adalah tempat
meletakan/menyimpan mayat sementara sebelum diambil oleh keluarganya,
tempat memandikan jenazah. Kegiatan pengguna beserta kebutuhan ruangnya
pada unit jenazah adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13. Program Kegiatan Unit Jenazah
Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Kegiatan administrasi r. administrasi Memandikan jenazah r. memandikan Menyimpan jenazah r. jenazah pengunjung Menyelesaikan administrasi r. staf Mengambil jenazah r. jenazah
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
Persyaratan teknis unit jenazah adalah :
Kamar jenazah berdekatan dengan UGD, unit persalinan, unit bedah, serta unit
rawat inap.
Unit Instalasi Gizi (dapur umum)
Instalasi gizi memiliki fungsi mengolah, mengatur makanan pasien setiap
hari secara terpusat, kecuali untuk formula bayi dilakukan pada dapur susu yang
terletak di masing-masing ruang bayi. Kegiatan pengguna yang ada meliputi
kegiatan staf medis.
Tabel 4.14. Program Kegiatan Unit Instalasi Gizi
Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Simpan bahan makanan Gudang makanan Mencuci bahan makanan r. cuci Memasak r. masak Mendistribusikan r. distribusi
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Persyaratan teknis unit instalasi gizi adalah sebagai berikut:
� Perletakannya pada daerah servis jauh dari pencapaian maupun
penglihatan pengunjung, dan memiliki pintu keluar masuk tersendiri
� Menggunakan bahan lantai khusus
Unit Pemeliharaan Linen
Kegiatan pengguna yang ada meliputi kegiatan staf medis.
Tabel 4.15. Program Kegiatan Unit Pemeliharaan Linen
Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang staf Sortir linen r. sortir Cuci r. cuci Mengeringkan r. mengeringkan Menyetrika r. setrika Menyiapkan distribusi r. distribusi
Sumber : direktorat instalasi medik departemen kesehatan RI. 1991
Unit CSSD
Unit CSSD adalah unit dalam sebuah rumah sakit yang bertugas untuk
mensterilkan peralatan/bahan yang ada di rumah sakit. Fungsi pokok unit CSSD
adalah menerima bahan, barang, dan peralatan kesehatan maupun kedokteran
yang telah dipakai untuk di cuci dan disterilkan untuk penggunaan berikutnya,
menghitung, dan mencatat volume serta jenis penggunaan bahan, barang dan
peralatan steril yang digunakan oleh ruang/ unit/ instalasi rumah sakit, kemudian
menyerahkan dan mencatat pengambilan barang steril oleh ruang/unit/instalasi
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
yang membutuhkan. Kegiatan pengguna yang ada adalah kegiatan para staf
medis.
Tabel 4.16. Program Kegiatan Unit CSSD
Pengguna Kegiatan Kebutuhan ruang Staf Sterilisasi alat r. sterilisasi Dekontaminasi alat r. dekontaminasi Membungkus alat r. pengepakan Menyiapkan distribusi alat r. distribusi
Persyaratan teknis unit CSSD adalah sebagai berikut:
� Merupakan tanggung jawab unit farmasi
� WC dan locker tidak diletakan dekat dengan ruang steril
� Lalu lintas staf tidak boleh mengganggu proses sterilisasi
� Barang kotor harus diterima dengan perantara, begitu juga barang steril
harus melalui perantara.
Unit Rehabilitasi Medik
Fungsi dari unit ini adalah memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh
setinggi mungkin, baik fisik maupun mental. Prinsip perancangan yang perlu
diperhatikan pada penataan ruang unit rehabilitasi medik ini adalah:
� Ruang tunggu dapat dicapai dari koridor umum, dekat loket pendaftaran,
pembayaran dan administrasi.
� Pintu masuk pasien terpisah dari pintu administrasi.
� Ruangan mendapat sinar matahari dan udara segar yang cukup.
� Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien dengan kursi roda atau
tempat tidur masuk.
� Harus disediakan ramp untuk memudahkan pasien dengan kursi roda.
3.8. Efek Warna untuk Kesehatan (Merah, Kuning, Hijau, Biru)
(sumber :http//www,perempuan.com)
Anda mungkin pernah mendengar bahwa warna berpengaruh pada kondisi
kesehatan. Menurut beberapa pakar kesehatan, pada penyakit-penyakit tertentu
termasuk stress, warna diyakini berpengaruh secara psikologis dapat
menyembuhkan penyakit seseorang.
Mungkin itu sebabnya, pewarnaan pada dinding ruang makan harus berbeda
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
dengan ruang kerja, misalnya. Untuk ruang kerja, agar merasa lebih betah
bekerja dan dapat berkonsentrasi dalam bekerja, perlu diperhatikan warna yang
tepat. Begitu juga ruang tidur, agar tidur pulas maka perlu diatur warna apa yang
tepat, sehingga membuat kita merasa nyaman saat tidur.
Gambar 3.8a letak pengaruh warna pada tubuh
Sementara itu, Ircham Machfoedz dan Eko Suryani, dalam bukunya tentang
pendidikan kesehatan memaparkan tentang pengaruh warna terhadap
kesehatan. Contoh dari warna-warna tersebut adalah empat warna pokok, yaitu:
1. Warna Merah
� Warna merah merangsang energi dan vitalitas, mempertajam
penglihatan, pendengaran, perasaan dan membantu untuk bertahan
hidup. Warna merah juga dapat merangsang sirkulasi darah dan produksi
adrenalin. Warna merah juga dapat menghangatkan tubuh. Namun warna
merah harus dikurangi terhadap orang-orang yang emosional yang terlalu
aktif karena bisa menjadi overaktif.
� Eksperimen pada tumbuh-tumbuhan yang ditutup dengan gelas berwarna
merah, yakni yang mendapat sinar matahari biasa. Oleh karena itu warna
merah seringkali disebut sebagai “cahaya pemberi hidup”
� Hangat bersemangat, penuh gairah hidup, kuat, berani dan mandiri.
Terinspirasi dari aneka bunga (mawar, kembang sepatu), sayur-sayuran
dan bumbu-bumbu (cabai merah, tomat dan paprika merah), serta buah-
buahan (apel, stroberi).
2. Warna Kuning
� Warna kuning dapat merupakan pusat untuk sistem seluruh syaraf,
sehingga dapat menyegarkan syaraf yang lemah. Dapat mengontrol
proses pencernaan, sembelit dan liver. Itu sebabnya warna kuning dapat
meredakan perasaan dari depresi atau stress. Selain itu warna kuning
juga dapat merangsang selera makan dan melancarkan peredaran darah.
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
� Warna kuning dapat juga merangsang penglihatan dan pendengaran dan
dikenal sebagai pendorong kecerdasan serta kemampuan
mengemukakan alasan dan memiliki daya untuk membuat orang dapat
mengontrol diri sendiri. Selain itu juga dapat menstimulasi keharmonisan
dalam hidup serta menjaga keseimbangan dan optimisme.
� Cerah, gembira, aktif, cerdas, ekspresif dan menarik perhatian. Mengajak
orang untuk bergerak dan berinteraksi. Sering dipakai pada tempat
bermain anak dan sekolah untuk anak-anak balita. Terinspirasi dari
matahari, musim panas, aneka buah-buahan dan bunga (bunga matahari,
krisan), mentega dan margarin, permen dan jelly.
3. Warna Hijau
� Warna hijau dapat menenangkan susunan syaraf. Orang-orang yang
sering merasa tegang dapat dibantu dengan warna hijau. Warna hijau
dari dedaunan yang mengandung khlorphil hijau daun, mempunyai unsur
pembersih tubuh, melancarkan darah yang cenderung membeku serta
merangsang kelenjar hormon agar dapat mengendalikan kelenjar-kelenjar
yang lain.
� Alami, segar, sehat dan hidup. Menambah energi dan menimbulkan rasa
optimis. Tenang serta harmonis, membantu menyeimbangkan emosi dan
menghilangkan stres. Hijau cocok untuk ruangan-ruangan relaksasi dan
meditasi. Terinspirasi dari aneka tanaman, buah-buahan segar seperti
apel malang dan grany smith, berbagai sayuran seperti bayam,
kangkung, brokoli dan timun, juga keramik cina celadon dengan hijaunya
yang khas.
4. Warna Biru
� Warna biru bertolak belakang dengan warna merah. Oleh karena itu
warna biru dapat membatasi dan memperlambat proses yang
memperkuat kondisi tubuh dan pikiran yang terlalu aktif. Warna ini adalah
warna penenang, yang dapat menghilangkan hati berdebar-debar serta
menghilangkan peradangan. Warna biru juga dapat mengobati insomnia
atau sulit tidur.
� Dalam lingkaran warna, biru bernuansa paling “dingin”. Biru juga
berasosiasi kuat dengan alam. Tenang, damai, segar, bersih, kooperatif
dan dapat dipercaya. Biru cocok digunakan untuk ruang-ruang istirahat
dan bersantai. Terinspirasi dari biru langit yang cerah dan luas, biru laut
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016
yang tenang dan dalam, blue jeans dan aneka keramik atau porselen
seperti “delft blau” dari belanda, maupun keramik atau porselen dari Cina
dan Jepang.
5. Warna Ungu
� Sering diasosiasikan dengan warna kerajaan (regal), ningrat dan mewah.
Dimasa kerajaan-kerajaan Eropa dulu, warna ungu kerap dipakai sebagai
sandang serta keperluan interior (tirai, kanopi tempat tidur, penutup
tempat tidur) dan bendera atau pataka (kain simbol) kerajaan. Unggu juga
berkesan protektif, menggugah inspirasi dan membantu proses
penyembuhan.
� Bila lebih banyak campuran warna merah, maka kesannya hangat. Ungu
merupakan warna sekunder, campuran dari merah dan biru. Ungu
kemerahan cocok untuk ruang makan, kamar tidur dan dapur. Bila lebih
banyak campuran warna biru, maka berkesan tenang. Ungu kebiruan
cocok untuk kamar tidur, ruang keluarga dan ruang kerja. Terinspirasi dari
aneka buah (anggur, buni dan plums), sayuran (terong dan bit), bumbu
dapur (bawang merah yang sesungguhnya berwarna ungu) dan bunga-
bungaan.
6. Warna Orange
� Percaya diri, tidak mudah putus asa dan pemberani. Ceria dan kreatif,
karena merupakan warna campuran dari merah yang penuh gairah
dan kuning yang cerah. Orange adalah warna yang terhangat dalam
lingkar warna. Cocok diterapkan pada ruang tamu dan ruang makan.
Terinspirasi dari sinar matahari pagi dan senja hari, bunga-bungaan
(kembang sepatu) dan buah-buahan (jeruk, sunkist, markisa).
Recommended