REVIEW OMSA

Preview:

DESCRIPTION

NIKE HERINTA F coass RST MALANG

Citation preview

OTITIS MEDIA

SUPURATIF AKUT

NIKE HERINTA F

09700156

PENDAHULUAN

Otitis Media Supuratif Akut (OMSA) adalah infeksi akut telinga tengah dalam waktu yang singkat < 3 minggu

Anatomi Telinga Tengah

Terdiri dari:Membran timpaniKavum timpaniProsesus mastoideusTuba eustachius

EPIDEMIOLOGI

Kuman penyebab utama pada OMSA

adalah bakteri pyogenik, seperti

Streptokokus haemolitikus,

stafilakokus aureus, Pneumokokus

Haemofillus influenza sering ditemukan pada

anak yang berusia dibawah

5 tahun

Di Amerika serikat angka kejadian tertinggi dari OMSA terjadi pada usia 6-24 bulan. Frekuensi OMSA terjadi pada masa anak-anak,remaja dan

dewasa, biasanya lebih banyak mengenai anak laki-laki

PATOFISIOLOGI

• Sumbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama dari otitis media

• Pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu

• Pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu juga

• Inflamasi tuba eustachius mengubah tekanan. Di telinga tengah memicu infeksi bakteri patogenik aktivasi proses inflamasi kompleks efusi cairan ke telinga tengah akumulasi cairan di telinga tengah

FAKTOR RESIKO

• umur,• jenis kelamin,• ras, faktor genetik,• status sosioekonomi serta lingkungan,• asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula,• lingkungan merokok,• abnormalitas kraniofasialis kongenital, • status imunologi, infeksi bakteri atau virus di

saluran pernapasan atas, • disfungsi tuba Eustachius, imatur tuba Eustachius

Usia Sebagai salah satu faktor penting

Pada anak-anak, tuba Eustachius lebih pendek, lebar, dan terletak cenderung lebih horizontal , sehingga lebih mudah terjadi inflamasi

Stadium Otitis Media Supuratif Akut

• Stadium Oklusi Tuba Eustachius.• Stadium Hiperemis• Stadium Supurasi (Bombans).• Stadium Perforasi• Stadium Resolusi

Stadium Oklusi Tuba Eustachius

• Sumbatan tuba eustachius ditandai dengan retraksi membrana tympani akibat tekanan negatif dalam telinga tengah karena terjadinya absorpsi udara.

• Membrana tympani terkadang normal atau hanya berwarna keruh pucat atau terjadi efusi

Stadium Hiperemesis

• Pelebaran pembuluh darah membran tympani ditandai dengan :

• Hiperemis• Edema mukosa• Sekret eksudat yang sulit terlihat

Stadium Supurasi/Bombans

• Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah, serta terbentuknya eksudat yang purulen di cavum tympani, menyebabkan membrane tympani menonjol (bulging) kearah liang telinga luar.

• Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat.

Stadium Perforasi

• Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotic atau virulensi kuman yang tinggi, maka terjadi rupture membrane tympani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar

• nyeri yang dirasakan penderita berkurang. • Pengeluaran sekret bersifat pulsasi (berdenyut)

Stadium Resolusi

• Bila membrane tympani tetap utuh, maka keadaan membrane tympani berlahan-lahan akan normal kembali.

• Bila sudah terjadi perforasi, maka secret akan berkurang dan mengering.

• Bila daya tahan tubuh baik dan virulensi kuman rendah maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.

GEJALA

Bayi dan anak balita• Kebiasaan menariktelinga

• Menangis,rewel• Demam 39 derajat • Muntah-muntah• Banyak kotoran telinga• Gangguan masalah

makanan dan gangguan tidur

Pada remaja dan dewasa• Sakit telinga• Perasaan penuh atau

tekanan• Gangguan pendengaran• Pusing-pusing dan

kehilangan keseimbangan

• Mual,muntah-muntah• Banyak kotoran telinga• demam

DIAGNOSA

Diagnosis OMSA harus memenuhi tiga hal berikut :

1. Penyakitnya timbul mendadak (akut)

2. Ditemukannya tanda efusi (efusi: pengumpulan cairan disuatu rongga tubuh) di telinga tengah.

3. Adanya tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan adanya salah satu tanda berikut:

Kemerahan pada gendang telinga Nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

PENATALAKSANAAN

• Medikamentosa• Terapi Pembedahan

MEDIKAMENTOSA

Sesuai stadiumnya :1. Stadium Oklusi : tujuan untuk

mengembalikan fungsi tuba eustachius secepatnya . Diberikan HCl Efedrin 0,5% , 1 % dan antibiotika bila penyebabnya adalah bakteri.

2. Stadium hiperemis diberikan antibiotic, obat tetes hidung dan analgetik. Antibiotic yang dianjurkan adalah golongan ampicillin dan penisilin

3. Stadium Supurasi selain diberikan antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringotomi, bila membran timpani masih utuh.

4. Stadium perforasi diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotic yang adekuat.

5. Stadium Resolusi : membran timpani berangsur normal kembali, bila tidak terjadi resolusi antibiotik dilanjutkan sampai 3 minggu .

Dosis dan jenis Antibiotika yang digunakan :

Antibiotika Dosis/24 jam

Amoksisilin 40mg/kgBB dalam 3 dosis

Ampisilin 50-100 mg/kgBB dalam 4 dosis

Eritromisis-Sulfisoksazol 40 mg/kgBB (E) dan 120 mg/kgBB

(S) 4 dosis

Amoksisilin-klavulanat 40 mg/kgBB dalam 3 dosis

Sulfametoksazol-trimetoprim 8 mg(TMP) dan 40 mg(SMZ)

dalam 2 dosis

Sefiksim 8 mg/kgBB dalam 1 dosis

Penatalaksanaan bedah

Miringotomi / Timpanosintesis• Ketika terapi antibiotika gagal dan pasien tetap berada dalam sakit

yang akut pada OMSA, tindakan miringotomi ini dapat dilakukan. Prosedur ini merupakan prosedur terapi yaitu dengan menghilangkan tekanan udara di telinga tengah, dan juga prosedur yang bertujuan untuk diagnostik karena cairan yang didapat dari tindakan miringotomi dapat dikirim untuk kultur dan sensitivitas.

• Miringotomi dapat dilanjutkan dengan pemasangan pipa ventilasi

ke telinga tengah.

Miringotomi / Timpanosintesis

3D Animation_ Myringotomy Tube Docentia Tutorial - YouTube.WEBM

Penatalaksanaan bedah

Simple Mastoidectomy / Mastoidectomy Sederhana

• Operasi ini diindikasikan untuk kasus-kasus OMSA yang gagal dengan terapi antibiotika atau mulai menuju ke mastoiditis koalesen. Operasi ini selain bertujuan untuk mengevakuasi abses koalesen dari mastoid pada OMSA juga merupakan penatalaksanaan bedah untuk OMSK tanpa kolesteatoma.

Komplikasi dan Prognosa

• Sebelum ada antibiotika, dapat menimbulkan komplikasi yaitu abses sub-periosteal sampai komplikasi yang berat berupa meningitis dan abses otak.

• Sekarang setelah adanya antibiotika, semua jenis komplikasi itu biasanya didapatkan sebagai komplikasi dari OMSK.

• Prognosa umumnya baik jika pasien berobat teratur, belum timbul komplikasi dan gangguan pendengaran masih ringan.

Recommended