View
329
Download
10
Category
Preview:
Citation preview
1
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI
MOMENTUM DAN IMPULS PADA SISWA KELAS XI 1 MELALUI MEDIA
PEMBELAJARAN
Nama : RAHMATULLAH
No. Peserta : 11016318412693
Peserta PLPG Wilayah Rayon 137 UHAMKA
Jakarta – Selatan
NO ABSEN 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu upaya untuk membelajarkan siswa
(Degeng, 1993). Sedangkan belajar menurut James O. Wittaker
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman. Dalam konteks pembelajaran di kelas,
orang yang melakukan perubahan tingkah laku dalam diri siswa tersebut
adalah guru sehingga terjadi suatu interaksi antara guru dan siswa yang
disebut dengan proses pembelajaran.
Peran guru dalam setiap proses pembelajaran ditujukan untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan agar upaya
membelajarkan siswa dapat tercapai menurut tujuan pembelajaran
masing-masing mata pelajaran. Guru harus terampil memilih strategi
pembelajaran yang sesuai guna menarik perhatian siswa terhadap
matateri pelajaran yang diinformasikan, terlebih lagi bila materi
pelajaran yang disampaikann itu tergolong pada materi yang kurang
diminati oleh siswa, seperti matematika dan fisika.
Disamping pemilihan strategi pembelajaran yang tepat guru
juga harus pandai memilih media pembelajaran disesuaikan dengan jenis
materi yang akan disampaikan. Untuk mata pelajaran fisika yang
materinya cukup kompleks dan abstrak yang berisi fakta-fakta, konsep-
konsep dan informasi-informasi beragam mengenai generalisasi, hukum-
hukum serta prinsip-prinsip dari gejala-gejala alam, maka diperlukan
3
kepiawaian seorang guru untuk memilih dengan tepat strategi dan media
pembelajaran agar siswa dalam proses pembelajaran tertarik dan
konsentrasi serta termotivasi untuk mempelajari fisika.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan teman-teman
guru fisika dan matematika di SMA, memang sangat sulit memotivasi
siswamembuat siswa untuk menyenangi kedua jenis mata pelajaran
tersebut. Apalagi membuat mereka tertarik dan konsentrasi pada saat
berlangsungnya interaksi pembelajaran di kelas, salah satu cara yang
dapat dilakukan oleh guru adalah memilih media pembelajaran yang
sesuai dan ”tepat-guna” dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran dapat membantu guru dalam
mempermudah penyampaian pesan dan informasi secara lebih menarik
dan menyenangkan bagi siswa, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana
dan Rivai (192) sebagai berikut: ” manfaat media pembelajaran dalam
interaksi pembelajaran membuat pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru tersebut mengajar pada
setiap jam pelajaran’ (Arsyad Azhar, 2006).
Saat ini banyak jenis media pembelajaran yang dapat dipilih
oleh guru, yakni, dapat berupa media visual untuk menampilkan tabel,
grafik data-data pengamatan dari suatu percobaan yang telah dilakukan
oleh peneliti dalam suatu percobaan terdahulu, atau dapat juga berupa
media audiovisual yang dapat menampilkan gambar sekaligus seperti;
4
film, televisi dan komputer untuk menampilkan proses suatu informasi
yang sulit dan abstrak.
Untuk mata pelajaran fisika yang memiliki karakteristik berupa
ilmu yang didasarkan pada penemuan dari hasil pengamatan tentang
gejala-gejala alam yang dirumuskan ke dalam bentuk konsep-konsep,
hukum-hukum dan prinsip-prinsip. Disamping itu pengetahuan yang
diperoleh dari mata pelajaran fisika dapat berupa pengetahuan yang
abstrak dan sulit dipahami oleh siswa jika tanpa bantuan alat peraga dan
media pembelajaran, sehingga media pembelajaran yang tepat
digunakan jika sekolah memilikinya adalah komputer.
Pemilihan komputer sebagai multimedia dalam proses
pembelajaran fisika didasarkan pada hasil percobaan yang pernah di
lakukan pada tahun 2004 (Resna Elni, Simposium Nasional ke-2, 2004).
Dalam percobaan itu penulis tersebut merancang bahan ajar untuk
konsep Struktur Bumi pada kelas II menggunakan program Microsoft
Power Point. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan
terhadap minat belajar siswa dalam proses pembelajaran fisika.
Pada saat percobaan tersebut penulis lakukan, sarana dan
prasarana sekolah dalam hal pengadaan komputer dan ruang multiguna
yang dirancang khusus untuk mempermudah guru dalam proses
pembelajaran yang menggunakan media komputer belumlah memadai,
sehingga dalam prakteknya bila semua guru ingin melaksanakan
pembelajaran dengan cara serupa akan mengalami kendala.
Melihat keberhasilan penulis saat itu dalam menarik minat siswa
untuk mempelajari fisika setelah diajar dengan menggunakan media
5
komputer, maka ketika penulis menemui kesulitan untuk membuat siswa
kelas X yang saat ini tengah penulis hadapi tertarik untuk mempelajari
fisika, maka penulis mencoba untuk menyajikan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran.
Pokok Bahasan Vektor penulis coba buat penyajiannya
menggunakan program microsoft power point yang dijalankan dengan
komputer. Ketika penulis gunakan bahan ajar yang telah didisain
tersebut di kelas, hasilnya adalah terlihat antusias dan perhatian yang
cukup besar dari siswa terhadap pembelajaran fisika. Hal ini berbeda
dengah ketika penulis menyajikan pelajaran dalam bentuk ceramah yang
hanya menggunakan spidol dan papan tulis sebagai medianya.
Sebagai teman diskusi penulis sertakan juga sejawat guru fisika
dalam memantau dan memberikan tanggapan akan pelaksanan proses
pembelajaran menggunakan media komputer tersebut.
Melihat kenyataan akan besarnya animo siswa terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung ditambah pula dengan hasil
pengamatan sejawat yang menunjukan adanya kegairahan siswa selama
proses pembelajaran fiskika berlangsung, maka penulis berusaha sedapat
mungkin untuk mendisain bahan ajar menggunakan microsoft power
point meskipun tak mudah bagi penulis dalam pengaturan waktu yang
cukup padat sebagai seorang guru, karena disamping mampu
menyampaikan bahan ajar dengan baik pada siswa, memotivasi siswa,
tapi juga harus mempersiapkan soal-soal evaluasi dan siap pula
menganalisa hasil evaluasi siswa tersebut dan melaporkannya ke SAS on-
line secara berkala dan tertentu waktunya.
6
Untuk guru fisika pekerjaan juga bertambah memakan waktu
manakala harus mempersiapkan alat-alat laboratorium untuk pokok-
pokok bahasan yang memang mesti dilakukan percobaan di laboratorium
agar siswa mendapat pengalaman nyata menemukan konsep-konsep,
hukum-hukum dan prinsip-prinsip fisika sebagaimana para fisikawan
terdahulu menemukan hukum-hukum dan prinsip-prinsip fisika.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut penulis juga
menggunakan bahan ajar yang telah didisain oleh sejawat guru dari
sekolah lain atau juga meng-unduhnya (mendownload) dari internet yang
memang tersedia secara berkala dan mudah untuk mendapatkannya.
Bagi kami para gruru SMA Darul Ma’arif Jakarta yang
multimedia, dan ruang laboratorium fisika, pembelajaran menggunakan
komputer sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran fisika
dapat melakukannya tanpa mengalami kendala. Untuk meng-unduh
materi-materi bahan ajar bahkan untuk mendapatkan soal-soal latihan
on-line para guru dengan mudah dapat melakukannya karena di ruang
guru juga tersedia fasilitas hot-spot. Untuk dapat menggunakan semua
kemudahan tersebut para guru dapat menggunakan komputer yang
tersedia di ruang guru.
Jika para guru telah banyak yang menggunakan komputer
sebagai salah satu media pembelajaran dalam proses pembelajaran maka
kelak dapat dilakukan evaluasi dan penelitian apakah penggunaan
komputer sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran dan kelak juga dapat dilakukan penelitian lanjutan
7
apakah media tersebut juga efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa untuk tiap-tiap mata pelajaran.
B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas, maka dapatlah
diidentifikasi beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut:
a. Apakah penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran
dapat meningkatkan minat belajar siswa?
b. Sejauhmana penggunaan multimedia dapat meningkatkan
motivasi belajar fisika pada siswa kelas XI?
c. Apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan hasil
belajar fisika siswa kelas XI?
d. Seberapa besar efektivitas multimedia dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran fisika di kelas XI?
2. Pembatasan Masalah
Mengingat waktu dan dana yang terbatas maka masalah
penelitian ini dibatasi hanya untuk meneliti : penggunaan multimedia
dalam meningkatkan kualitas hasil pembelajaran fisika materi
momentum dan impuls siswa kelas XI.1 SMA Darul Ma’arif pada
semester I tahun ajaran 2011-2012”.
Oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini diberi judul : Upaya
Meningkatkan Kualitas Hasil Pembelajaran Fisika Materi Momentum
8
dan Impuls Dengan Menggunakan Multimedia Pada Siswa Kelas XI.1
SMA Darul Ma’arif Jakarta Semester I Tahun Ajaran 2011-2012.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah,
maka dapatlah dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: “
Sejauhmana penggunaan Multimedia dapat meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran fisika materi momentum dan impuls di kelas XI semester I
tahun ajaran 2011-2012 Di SMA Darul Ma’arif Jakarta?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Motivasi Belajar
Fisika Siswa kelas XI dengan menggunakan multimedia di SMA Darul
Ma’arif Jakarta pada semester I tahun Ajaran 2011-2012.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan akan
bermanfaat berbagai pihak sebagai berikut :
a. Bagi siswa ,diharapkan tumbuh minat dan motivasi dalam
memanfaatkan multimedia untuk meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran fisika .
b. Bagi guru diharapkan muncul kreativitas dan berbagai alternatif
dalam memilih media dan sumber belajar yang beraneka ragam untuk
memacu siswa dalam proses pembelajaran fisika khususnya.
9
c. Bagi peneliti ini dapat memberikan informasi yang berguna terutama
kegunaannya dalam meningkarkan kualitas proses pembelajaran
fisika.
d. Bagi pihak sekolah dalam hal ini di SMA Darul Ma’arif Jakarta,hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan acuan dalam
upaya meningkatkan kualitas proses pembelalajaran .
BAB II
KAJIAN TEORI
A.Deskripsi Teoritis
Hakikat Motivasi Belajar
1. Hakikat Kualitas Proses Pembelajaran Fisika
Pembelajaran menurut Corey adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta
dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan
respon terhadap situasi tertentu ( Sagala Syaiful, 2003).
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Dalam konteks
pendidikan pembelajaran adalah membelajarkan peserta didik atau siswa .
Dalam pengertian ini maka peran guru adalah mengajar yang menurut
william H Burton adalah melakukan upaya memberikan stimulus, bimbingan,
pengarahan serta dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar (Ali
Muhammad, 1987)).
Menurut UUSPN No 20 tahun 2003, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
10
lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh
guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguaaan
yang baik terhadap materi pelajaran.
Karakteristik pembelajaran ada dua, yakni pertama dalam proses
pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan
hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat akan tetapi
menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam
pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus
menerus yang diarahkan untuk memperoleh pengetahuan yang mereka
konstruksi sendiri.
Dari ketiga batasan di atas serta menelaah karakteristik dari
pembelajaran dapatlah disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah
suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan sadar dan memiliki
tujuan, dimana terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Interaksi pembelajaran akan berhasil bila hasilnya mampu membawa
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman keterampilan dan nilai-sikap
dalam diri peserta didik. Peran guru dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai perencana pembelajaran, pelaksana pembelajaran dan memberikan
balikan.
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa hakikat kualitas
proses pembelajaran fisika pada penelitian ini adalah”ukuran keberhasilan
pembelajaran fisika yang indikatornya tercermin pada keberhasilan guru
berperan sebagai perencana dan pelaksana pembelajaran serta dapat
11
memberikan balikan atas materi yang disampaikannya pada siswa sehingga
setelah proses belajar berlangsung terjadi pengembangan kreativitas
berfikir, meningkatnya kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru dan
penguasaan terhadap materi pelajaran fisika dalam diri siswa”.
Untuk memudahkan guru dalam melaksanakan ketiga perannya
tersebut maka guru dalam merancang bahan ajar serta menyediakan sumber
belajar bagi siswanya memerlukan bantuan berupa media pembelajaran.
Dalam penelitian ini media pembelajaran yang penulis gunakan
dalam proses pembelajaran adalah multimedia dengan komputer sebagai
perangkat kerasnya untuk menjalankan bahan ajar yang telah penulis buat
sendiri, sedangkan untuk bahan-bahan latihan penulis menugaskan siswa
untuk mengunduhnya (mendownload) dari bank soal yang terdapat di situs
e_dukasi net dengan menggunakan komputer yang tersedia di ruang
multimedia SMA Darul Ma’arif Jakarta.
Untuk memperjelas batasan multimedia di bawah ini akan diuraikan
hakikat multimedia
2. Hakikat Multimedia
Sebelum membahas hakikat multimedia, maka terlebih dahulu
dibahas makna atau batasan media pembelajaran.
2.1. Batasan Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah
berarti”tengah atau “perantara”. Menurut Hamidjoyo dalam Latuheru
(19930 batasan media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagassan atau pendapat
12
yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju (Arsyad Azhar,
2002).
Gagne (1970) dalam Sadiman Arief S menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar (Sadiman Arief S, 2006).
Dari batasan-batasan di atas, kata media bila dikaitkan dengan
pembelajaran dalam konteks sebagai alat bantu mempermudah interaksi
pembelajaran disebut sebagai media pembelajaran.
Menurut Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad Azhar ada tiga ciri yang
dimiliki oleh media pembelajaran sehingga alat ini dapat mempermudah
interaksi pembelajaran, yaitu: pertama, ciri fiksatif (fixative property), ciri
ini menggambarkan kemampuan media pembelajaran untuk merekam,
menyimpan, melestarikan dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau objek.
Ciri ini memungkinkan dan memperumudah guru dalam menayangkan
kembali peristiwa-peristiwa langka yang hanya sekali atau beberapa kali
terjadi seperti peristiwa gerhana matahari, gerhana bulan bahkan prosedur
laboratorium yang rumit dan memakan waktu dapat diinformassikan melalui
rekaman film, slide atau program lain yang dijalankan dengan komputer.
Ke dua, media pembelajaran memiliki ciri manipulatif (manipulative
property), yakni suatu kemampuan dalam mentransformasikan suatu
kejadian atau obyek yang waktunya telah lampau atau memakan waktu yang
lama dalam proses kejadiannya. Contoh dalam mata pelajaran fisika
peristiwa terjadinya gerhana matahari, pembuatan sinar laser, cara kerja
13
reaktor nuklir dan masih banyak lagi konsep-konsep dan hukum-hukum fisika
yang abstrak untuk dituliskan dan digambarkan di papan tulis secara lebih
menarik hanya dapat dilakukan dengan pertolongan rekaman film, atau slide
yang dijalankan dengan suatu program tertentu menggunakan komputer
sebagai perangkat kerasnya.
Ke tiga, media pembelajaran memiliki ciri distributif (distributive
property), yakni kemampuan untuk mentransformasikan suatu kejadian atau
objek yang diinformasikan kepada sejumlah besar siswa dengan pengalaman
yang relatif sama dialami oleh para siswa tersebut serta terjaga konsistensi
dari informasi tersebut. Disamping itu ciri ini juga memiliki kemampuan
untuk direproduksi berkali-kali tanpa mengenal batas dan ruang
pemakainannya, sehingga memungkinkan siswa mempelajari kembali materi
yang telah disampaikan oleh guru tempat-tempat lain semisal di rumah atau
dimana saja pada waktu yang tak terbatas.
Tiga ciri yang dimiliki oleh media pembelajaran seperti yang telah
diuraikan di atas menyebabkannya bermanfaat digunakan dalam interaksi
pembelajaran. Manfaat dari media pembelajaran menurut Encyclopedia of
Edrucational dalam Hamalik antara lain dirincikan sebagai berikut: “1)
meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehinga mengurangi
verbalisme, 2) memperbesar perhatian siswa, 3) meletakkan dasar-dasar
yang penting untuk perkembangan belajar, 4) memberikan pengalaman
nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa,
5) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui
gambar hidup, 6) membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa dan 7) memberikan pengalaman yang
14
tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan
keragaman yang lebih banyak dalam belajar” (Hamalik Oemar, 1994).
Media pembelajaran yang memiliki cirri-ciri dan manfaat seperti yang
telah diuraikan di atas hanya dapat dijalankan dengan perangkat teknologi
yang disebut teknologi audio-visual. Pengajaran menggunakan teknologi
audio-visual dapat mengaktifkan indera penglihatan dan pendengaran siswa,
sebab bahan pengajaran dapat ditampilkan dalam beragam bentuk tampilan
gambar seperti: film, tabel dan berbagai variassi lainnya yang dapat dibuat
sendiri oleh guru ataupun dengan menggunakan buatan orang lain yang
terlatih. Perangkat keras yang dapat menjalankan media audio-visual
dengan baik dan efisien adalah komputer . Media semacam ini sering
disebut sebagai media berbasis kompouter.
Penggunaan Komputer sebagai media pembelajaran memiliki format
penyajian yang terdiri atas 1) tutorial terprogram, yakni seperangkat
tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan,
2) tutorial intelijen, dalam tutorial ini ada dialog antara siswa dan komputer
, 3) drill and practice, disini komputer digunakan sebagai alat untuk melatih
siswa mengerjakan soal-soal latihan dari bank soal yang tersedia di situs
internet yang dapat diakses menggunakan komputer dimana saja tidak mesti
di ruang kelas, dan 4) simulasi, memberikan kesempatan untuk belajar
secara dinamis, interaktif dan perorangan (Arsyad Azhar, 2006).
Berdasarkan empat kemampuan komputer yang telah dipaparkan di
atas, maka dalam penelitian ini komputer dapatlah dianggap sebagai multi-
media yang dapat membantu guru dalam melaksanakan perannya sebagai
fasilitator, motivator, instruktur, evaluator dan yang lebih penting lagi
15
adalah sebagai sumber inspirassi bagi anak didiknya di era teknolgi komputer
yang selalu maju serba cepat dan menglobal.
Selain empat kemampuan yang tersebut di atas, sebagai media
pembelajaran komputer memiliki keunggulan antara lain: dapat
mengakomodasi siswa yang lambat menerima pelajaran, dapat diputar ulang
sesuai keinginan siswa karena materi yang telah dirancang menggunakan
komputer dapat diputar ulang sesuai keinginan siswa. Komputer juga dapat
dijadikan tutor mandiri bagi siswa dalam hal memberikan uji atau tes
kemampuan yang tersedia pada fasilitas bank soal di situs e-dukasi net
serta dapat di akses oleh siswa kapanpun dan dimanapun tanpa terikat oleh
ruang dan waaktu.
Dari uraian di atas, pengertian multimedia dalam penelitian ini
adalah seperangkat alat bantu audiu-visual dengan komputer sebagai
perangkat kerasnya yang dapat mengaktifkan indera pendengaran sekaligus
penglihatan siswa sehingga memudahkan guru dalam proses pembelajaran.
2.2. Peranan Multimedia Dalam Proses Pembelajaran
Media pembelajaran seperti telah diuraikan di atas merupakan salah
satu komponen yang harus ada dalam setiap pembuatan rencana program
pembelajaran (RPP) dan digunakan pada saat kegiatan proses pembelajaran
dilangsungkan. Penggunaan Media Pembelajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar siswa (Sudjana Nana, 1989).
Menurut Schramm dalam Yamin Martinis: “Sistem simbolik digital
pada media sangat berguna untuk peristiwa-peristiwa belajar dan dalam
mempelajari keterampilan intelektual dasar. Bila dikombinasikan dengan
16
symbol iconic, dapat melaksanakan hampir seluruh apa-apa yang harus
dilakukan dalam pembelajaran Kode iconic (gambar, diagram, tabel dan
lain-lain) sangat efektif untuk menarik minat, mengingat kembali unsur-
unsur yang telah tersimpan dalam proses belajar, dalam presentasi stimulus
utama, dan dalam mendorong terjadinya transfer dari pengetahuan dan
keterampilan yang telah dipelajari ke hal-hal baru (Yamin Martinis,
2007)”.
Mengacu pada pendapat Schramm di atas maka dapatlah diasumsikan
bahwa media pembelajaran yang dimaksudnya adalah multimedia yang
menggunakan komputer sebagai piranti untuk menjalankan semua bahan
ajar yang telah dipersiapkan oleh guru menggunakan program-program yang
tersedia, seperti Microsoft power point, flash mx dan lain-lain.
Dengan demikian diduga bahwa peranan multimedia dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang
indikatornya dapat dilihat pada adanya peningkatan minat , dan terjadinya
transfer pengetahuan dan keterampilan yang telah disampaikan oleh guru
dalam proses pembelajaran.
B. Kerangka Berpikir
Banyak cara yang dapat ditempuh oleh guru untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran fisika antara lain dengan menggunakan
strategi pembelajaran yang bervariasi ,media pembelajaran dan sumber
belajar .Guru perlu mempertimbangkan berbagai media pembelajaran yang
akan dgunakan sesuai dengan topic atau materi yang disajikan Salah satu
17
media pembelajaran adalah multi media khususnya power point.Dengan
penggunaan multi media diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika.
C.Hipotesi Tindakan
Penggunaan multimedia dapat meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran fisika siswa kelas X SMA Darul Ma’arif Jakarta pada semester I
tahun pelajaran 2011-2012.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian Dan Tempat Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas X.1 pada semester I bulan
Juli sampai dengan Agustus tahun 2011. Jumlah siswa sebanyak 30
orang siswa terdiri dari laki-laki dan siswa perempuan.Tempat
penelitian tindakan dilangsungkan di SMA Darul Ma’arif Jakarta.
Peneliti adalah guru Fisika dikelas tersebut .
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini dirancang dengan menggunakan model
penelitian tindakan Kemmis-Taggart, yang terdiri dari empat
komponen tindakan yakni ; perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi dalam suatu system spiral yang saling terkait yang disebut
satu siklus atau daur (Sukardi, 2003).
Siklus dalam penelitian ini dibatasi dalam dua siklus
disesuaikan dengan dana dan waktu yang tersedia dalam
mempersiapkan bahan ajar menggunakan program microsoft power
point serta jadwal kegiatan belajar mengajar yang telah dituangkan
dalam rencana program pembelajaran pertatap muka.
Di bawah ini diberikan bagan kegiatan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini yang terdiri atas dua siklus. Siklus dalam bagan
terdiri atas permasalahan yang melatar belakangi dilakukannya
kegiaan penelitian tindakan kelas, kemudian perencanaan tindakan 1,
19
melakukan pengamatan dan pengumpulan data keberhasilan
penggunaan multimedia dalam meningkatakan kualitas proses
pembelajaran fisika, dilanjutkan dengan refleksi kegiatan. Jika silkus
pertama belum berhasil menunjukkan peningkatan dalam kualitas
proses pembelajaran, maka akan dilanjutkan dengan siklus ke dua.
Siklus I
Permasalahan:
Upaya Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Fisika
Dengan Menggunakan Multimedia
Perencanaan Tindakan I: Memilih dan merancang
bahan ajar menggunakan
program microsoft power point
Membuat instrumen pengumpulan data untuk
mengetahui kualitas proses pembelajaran fisika
menggunakan multimedia
Mendiskusikan rancangan tindakan yang telah disusun
dengan kolaborator. Pelaksanaan Tindakan I
Melaksanakan proses pembelajaran fisika menggunakan
multimedia
.
Pengamatan/Pengumpulan Data
Mencatat dan menganalisa kualitas proses pembelajaran
fisika melalui: - Pemberian kuisioner untuk
mengetahui minat dan
motivasi siswa terhadap pelajaran fisika sesaat
setelah proses pembelajaran berakhir
- Pemberian Tes formatif untuk mengukur kemajuan
belajar siswa setelah proses belajar fisika
berlangsung
Refleksi I
Mengevaluasi dan mendiskusikan kualitas
proses pembelajaran fisika dengan kolaborator
Merencanakan pelaksanaan
siklus ke II jika belum terlihat adanya
peningkatan kualitas proses pembelajaran fisika pada
siklus I.
Permasalahan baru hasil
refleksi I
.
Perencanaan tindakan II.
20
Siklus II
Materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan
dalam siklus-siklus tersebut beserta rencana program pembelajaran
(RPP) pertatap muka serta tampilan bahan ajar yang telah dibuat ke
dalam prensentasi menggunakan program microsoft power point .
C. Jenis Instrumen
Jenis instrumen dalam penelitian ini ada dua macam, yakni :
1. Kuisioner untuk mengukur minat dan motivasi siswa terhadap
pembelajaran fisika. Butir-butir soal yang dikembangkan untuk
mengukur minat dan motivasi siswa.
2. Tes untuk mengukur hasil belajar fisika. Butir-butir soal tes untuk
mengukur hasil belajar fisika siswa kelas XI untuk pokok bahasan
yang telah disampaikan guru dalam proses pembelajaran.
D. Pelaksanaan Tindakan Dan Cara Pengamatan
Tindakan dilakukan sesuai dengan jadwal mengajar guru yang
dalam hal ini peneliti sendiri. Kelas yang digunakan untuk penelitian
ini adalah kelas XI.1.
Check List tersebut berisi butir-butir kriteria yang berisi
indikator-indikator tentang kualitas proses pembelajaran fisika.
Pelaksanaan tindakan II Pengamatan/pengumpulan data II
Refleksi II
21
Hasil pengamatan dianalisa untuk memperoleh gambaran
keberhasilan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di kelas XI.
E. Analisis Data dan Refleksi
Data-data yang telah terkumpul dari pengamatan kolaborator
serta hasil tes dan kuisioner siswa dianalisis untuk dilihat apakah
terdapat peningkatan dalam kualitas proses pembelajaran fisika
pada siklus I.
Hasil analisis data pada siklus I digunakan untuk mengevaluasi
keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan pada tindakan I.
Acuan untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini
adalah jika jumlah siswa yang memperoleh skor tujuh puluh untuk
hasil belajar dan hasil kuisioner minat dan motivasi 60 % dari
jumlah siswa, yakni sejumlah 18 orang.
Jika jumlah siswa yang memperoleh skor tujuh puluh
untuk tes hasil belajar dan hasil kuisioner minat dan motivasi
kurang dari delapan belas orang, maka direncanakan perlakuan
tindakan II pada siklusII.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
a. Data kuantitatif
1.a.1 Hasil pretes
1.a.2 Hasil ulangan harian
2. Sumber Data
a. Data
22
G. Rincian Biaya
No Jenis Pembiayaan Jumlah Keterangan
1 ATK Rp300.000 -
2 Transportasi Rp100.000 -
3 Foto Copy Rp50.000 -
4 Pengumpulan Data Rp75.000 -
5 Penyusunan Draf Awal Rp50.000 -
6 Analisis Data Rp75.000 -
7 Seminar Rp100.000 -
8 Perbaikan Laporan Rp50.000 -
9 Penggandaan Laporan Rp250.000 -
23
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini., Suhardjono., Supardi. 2007. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Djamarah, Bahri Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah, Bahri Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Sadiman, Arief S., Rahardjo, R., Haryono, Anung., Rahrdjito. 2006. Media
Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Sudjana, Nana., Rivai, Ahmad. 197. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru
Surakhmad, Winarno. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung
: Tarsito.
Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press
Yamin, Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
Jakarta : Gaung Persada Press
24
Jakarta, 15 Juli 2011
MENGETAHUI :
Kepala SMA Darul Ma’arif Jakarta Guru Bidang Studi
Drs.H.Rahmani HM Drs.Rahmatullah
NIP. NIP.
Recommended