View
425
Download
30
Category
Preview:
DESCRIPTION
AKREDITASI
Citation preview
BABSASARAN KESELAMATAN PASIEN
TIM POKJA SKP:Dr. Yohanes Susanto (Ketua)
Bernadette Y. Simanjuntak, S.Kep.Ns (Sekretaris)Dr. J. Didong, Sp.B (SKP 4)
Eprina Tambunan, S.Kep.Ns (SKP 1)Sartika Sianturi, A.Md.Kep (SKP 2)
Frida Aryani Sihombing, SSI. Apt (SKP 3)Hasatria Winata, Am.Kep (SKP 4)
Novita Sari, Am.Keb (SKP 5)Fredy Adilin Panggabean, S.Kep.Ns (SKP 6)
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
TELUSUR SISTEM:PERTANYAAN KEPADA PERAWAT (P)/DOKTER (D)
1. Tolong peragakan bagaimana anda melakukan identifikasi sebelum memasang infus pada pasien ?
2. Tolong jelaskan kapan anda melakukan identifikasi ?
3. Bagaimana memastikan bahwa perintah dokter untuk memberikan obat lewat telepon diterima secara benar ?
4. Bagaimana memastikan bahwa obat diberikan pada orang yang tepat ? (P/D)
5. Apa yang anda lakukan bila obat yang akan anda berikan adalah obat High alert ? jelaskan (P/D)
6. Bagaimana anda memastikan bahwa obat ini termasuk high alert atau bukan.
7. Jelaskan bagaimana implementasi aturan pengamanan obat-obatan high alert (P/D)
8. Bagaimana anda memastikan obat yang diperintahkan dokter secara lisan lewat telepon sampai pasien dengan tepat (P/D)
9. Tolong peragakan saat anda sebelum operasi melakukan sign in ? (P/D anestesi)
10. Tolong peragakan bagaimana anda memandu time out (P/D)
11. Tolong peragakan bagaimana anda melakukan sign out ? (P/D)
12. Kapan saat anda harus mencuci tangan? Apa tujuannya dan tolong diperagakan cuci tangan sesuai standar WHO. (P/D)
13. Apabila ada pasien baru masuk rawat inap berjalan dengan memakai tongkat, asesmen apa yang akan anda lakukan, tolong jelaskan bagaimana anda melakukan asesmen nyeri tersebut, dimana anda mencatat hasil asesmen tersebut? (P)
14. Tolong jelaskan bagaimana anda menangani pasien risiko jatuh ? (P)
TELUSUR SISTEM:PERTANYAAN KEPADA PERAWAT (P)/DOKTER (D)
SASARAN I :KETEPATAN
IDENTIFIKASI PASIEN
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk memperbaiki / meningkatkan
ketelitian identifikasi pasien.
KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun
(gelang identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah.
2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga identitas1. Nama lengkap pasien sesuai e KTP 2. Tanggal lahir atau3. Nomor rekam medis
!!!! Dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi
Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus
WARNA GELANG PASIENGELANG IDENTITAS :• Biru: Laki Laki• Pink: Perempuan
GELANG/PENANDA :• Merah: Alergi• Kuning: Risiko Jatuh• Ungu : Do Not Resucitate
PETUGAS HARUS MELAKUKAN IDENTIFIKASI
PASIEN SAAT :
1. Pemberian obat
2. Pemberian darah/ produk darah
3. Pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
SPO CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Pertemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:1. Secara verbal: Tanyakan nama
pasien 2. Secara visual: Lihat ke gelang
pasien dua dari tiga identitas, cocokkan dengan perintah dokter
Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitas
SPOSAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGAS
1. Jelaskan manfaat gelang pasien2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang, dll3. Minta pasien untuk mengingatkan petugas
bila akan melakukan tindakan atau memberi obat tidak mengonfirmasi nama dan mengecek ke gelang
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN1. Identifikasi menggunakan gelang pasien, identifikasi terdiri dari
tiga identitas: nama pasien (e KTP), nomor rekam medik, dan tanggal lahir.
2. Pada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-KTP bila tak ada gunakan KTP/kartu identitas lainnya, bila tak ada semuanya minta pasien/keluarganya untuk menulis pada formulir identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital pada kotak huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau satu huruf pun.
3. Pasien laki-laki memakai gelang warna biru, pasien perempuan memakai gelang warna pink, sedangkan gelang merah sebagai penanda alergi, dan gelang kuning penanda risiko jatuh, gelang ungu penanda Do not Resucitate
4. Identifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di cetak, tulisan tangan hanya boleh bila printer sedang rusak/tak ada fasilitas untuk itu dan harus segera diganti bila printer berfungsi kembali.
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIENlanjutan………….
5. Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tiga identitas diatas
6. Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi nama pasien) dan visual (melihat gelang pasien)
7. Semua pasien harus di identifikasi secara benar sebelum dilakukan pemberian obat, tranfusi/produk darah, pengobatan, prosedur /tindakan, diambil sampel darah, urin atau cairan tubuh lainnya
8. Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasien kecuali telah ditetapkan lain oleh RS, misalnya ruang haemodialisa, endoskopi
9. Bila dalam satu ruang terdapat pasien dengan nama sama, pada cover luar folder rekam medik dan semua formulir permintaan penunjang . harus diberi tanda “HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA”
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan
Terjadi pada saat :1. Perintah diberikan secara lisan 2. Perintah diberikan melalui telpon 3. Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Perintah Lisan/Lewat Telepon1. Tulis Lengkap
2. Baca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA
3. Konfirmasilisan dan tanda tangan
ISI PERINTAH NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PEMBERI PERINTAH NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PENERIMA PERINTAH TANGGAL DAN JAM
CONTOH FORMULIR CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI TELEPON/PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN KRITIS
NO TGL/
JAM
ISI PERINTAH NAMA PENERIMA PERINTAH (TANDA
TANGAN)
PEMBERI PERINTAH (TANDA
TANGAN)
PELAKSANA PERINTAH (TANDA
TANGAN)
KETERANGAN
KARS
Contoh obat LASA Yang harus di “eja “
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KRITIS YANG WAJIB DILAPORKAN SEGERA
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk memperbaiki keamanan obat-obat
yang perlu diwaspadai (high-alert)
Obat high alert (yang harus diwaspadai): obat yang dapat menimbulkan KTD atau kejadian sentinel bisa salah digunakan
OBAT HIGH ALERTObat yang persentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event)
Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome)
Obat-obat yang Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike/LASA
LASALook alike
LASA
KARS
DAFTAR OBAT HIGH ALERTOBAT SPESIFIK
1 Amiodarone IV2 Colcichine Injection3 Heparin, Low moluculer weigt injection4 Heparin Unfractionated IV5 Insulin SC dan IV6 Lidocaine IV7 Magnesium SUlfat Injecion 8 Methotrxate oral non oncologic use9 Netiride10 Nitroprusside sodium for injection11 Potasium Cloride for injection concentrate12 Potasium Phospate injection13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%14 Warfarin
HIGH ALERT
Look-Alike High Alert Drugs
KARS
HIGH ALERT
KARS
ELEKTROLIT KONSENTRAT1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml 2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml3. natrium/sodium klorida > 0.9%4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat
!HIGH ALERT
• ELEKTROLIT KONSENTRAT HARUS DI ENCERKAN SEBELUM DIGUNAKAN
CATATAN:1. Di Indonesia KCL YANG BEREDAR 1 mEq/ML tetap dimasukan sebagai elektrolit konsentrat2. Magnesium Sulfat 20 % & 40 % di beberapa kepustakaan masuk sebagai elektrolit konsentrat
CONTOH STIKER OBAT PADA BOTOL INFUS
Bila yang dimasukan obat High Alert tempelkan Sticker High Alert d seperti diatas
CONTOHKEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
DEFINISI: Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang
bermakna bila digunakan secara salah
KETENTUAN :1. Setiap unit pelayanan obat harus tersedia daftar
obat high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan penatalaksanaan obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penatalaksanaan obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check. HIGH
ALERT
KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASI
1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat
2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khusus
4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya
5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, double pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap ganti shift harus tercatat dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani
6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check)
7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai ketentuan
HIGH ALERT
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,
TEPAT-PASIEN OPERASI
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk memastikan tepat-lokasi,
tepat-prosedur, dan tepat-pasien.
KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI OPERASI
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine4. Mudah dikenali 5. Digunakan secara konsisten di RS 6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan
tindakan, 7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat
BEBERAPA PROSEDUR YANG TIDAK MEMERLUKAN PENANDAAN
Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)
Kasus intervensi seperti kateter jantungKasus yang melibatkan gigiProsedur yang melibatkan bayi prematur di
mana penandaan akan menyebabkan tato permanen
CONTOH PENANDAAN
KARS
KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out : 1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan
diselesaikan 2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai, 3. melibatkan seluruh tim operasi
5. Pakai surgical safety check-list (WHO, 2009)
KARS
TIME OUT
40
Daftar Singkatan yang Tidak boleh digunakan
SASARAN V :PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian SKP V 1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum al dari WHO Patient Safety
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
KARS
KARS
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB
1. TELAPAK TANGAN 2. PUNGGUNG TANGAN 3. SELA- SELA JARI4. PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI)5. SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)6. KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)
LAMA CUCI TANGAN:HAND RUB : 20-30 DETIKHAND WASH 40-60 DETIK
KARSAcknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
KARS
Contoh Formulir Tingkat Kepatuhan staf terhadap 5 saat cuci tangan
NO KEGIATAN YA TIDAK
1 SEB KONTAK DGN PASIEN
2 SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN A SEPTIK
3 SESUDAH MEMEGANG CAIRAN TUBUH
4 SESUDAH MEMEGANG PASIEN
5 SESUDAH MEMEGANG LINGKUNGAN PASIEN
Catatan >. Yang dipantau kesesuaiannya adalah kegiatannyaSampling kegiatan minimal masing masing 10 kegiatan
Angka Infeksi pelayanan Kesehatan yang harus Dikumpulkan
1.Infeksi Saluran kemih terkait penggunaan kateter
2.Infeksi Luka/Daerah Operasi3.Infeksi Saluran Pernapasan terkait
penggunaan ventilator4.Infeksi aliran darah primer terkait
pemasangan Central Venous Pressure (CVP)
5.Infeksi aliran darah Perifer
SASARAN VI :PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.
Maksud dan Tujuan SKP VI. Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab
cedera pasien rawat inap.
Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh.
Evaluasi : riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol gaya jalan dan keseimbangan serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.
Elemen Penilaian SKP.VI.
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit
Pediatric Patient Falls ScaleScale Characteristics
General Risk Assessment of
Pediatric Inpatient Falls
(GRAF-PIF)
Humpty-Dumpty Scale-
Inpatient
CHAMPS Pediatric Fall
Risk Assessment
Tool
Pediatric Fall Risk
Assessment Scale
(PFRA) Used at NCH
Physical & physiological falls
(not developmental)
All types of falls except when child
is “dropped”
All types of falls All types of falls
5 items 7 items 4 items 10 items
Scale 0 to 5+ Scale 7 to 23 Scale 0 to 4 Scale 0 to 30
Cut-off score = 2 Cut-off score = 12 Cut-off score = 1 Cut-off score = 5
PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR
Usia < 3 tahun 3 – 7 tahun 7 – 13 tahun ≥ 13 tahun
4321
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
21
Diagnosis Diagnosis neurologi Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia,
sinkop, pusing, dsb.) Gangguan perilaku / psikiatri Diagnosis lainnya
43
21
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan dirinya Lupa akan adanya keterbatasan Orientasi baik terhadap diri sendiri
321
Faktor lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi
/ perabot rumah Pasien diletakkan di tempat tidur Area di luar rumah sakit
43
21
Respons terhadap:1. Pembedahan/ sedasi /
anestesi2. Penggunaan
medikamentosa
Dalam 24 jam Dalam 48 jam > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesi Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin,
antidepresan, pencahar, diuretik, narkose Penggunaan salah satu obat di atas Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi
3213
21
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY
KARS
Patient fallsThere are three types of patient falls 1. an accidental fall: is prevented by ensuring a safe
environment.2. a physiological anticipated fall: Anticipated
physiological falls are prevented by first identifying who is likely to fall using the MFS.
3. an unanticipated physiological fall: The first unanticipated physiological fall cannot be predicted and, therefore, cannot be prevented, because the staff and the patient may not realize that the patient has the condition that precipitates the unexpected
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.
KARS
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.
KARS
CONTOH: ASESMEN
RISIKO JATUHMORSE FALL
SCALE
No/low risk: < 45 Pencegahan jatuh akibat kecelakaan Pastikan lingkungan aman Edukasi pasien dan keluarga
High risk: > 45 Strategi proteksi dari jatuh:
Monitoring Proteksi jatuh dari tempat tidur/kursi Proteksi dari lingkungan berbahaya Proteksi dari cedera
Strategi pencegahan jatuh Tranfer pasien dengan aman Cegah kencing yang urgen Evaluasi kemampuan komunikasi Latihan /exercise keseimbangan Optimalisasi kondisi fisik
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.
Tata Laksana Pencegahan Pasien Risiko Jatuh 1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan (RT)
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip (RR)
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien (RT)
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang (RR)
5. Pastikan lorong bebas hambatan (RR)
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien (RS & RT)
7. Pasang Bedside rel (RS & RT)
8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur ( RT)
Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait (RS & RT)
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan (RR)
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi (RS & RT)
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasang (RS & RT)
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh ( RR,RS&RT)
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)
Must Have Items1. Gelang Cetak2. Penanda3. Natophonetics4. Formulir Catatan lengkap perintah lisan melalui telepon5. Lembar hasil pemeriksaan lab kritis yang wajib dilapor6. Stiker Obat LASA7. Stiker Obat High-Alert8. Daftar Obat2 LASA/ISMP’s List of Confused Drug Names9. Daftar Obat2 High Alert10. Stiker Obat pada Botol Infus
Must Have Items11. Spidol Penanda12. Surgical Safety Checklist13. Daftar Singkatan yang tidak boleh digunakan14. Petunjuk Mencuci Tangan versi WHO handwash/handrub15. Petunjuk 5 saat mencuci tangan16. Handrub di dalam ruangan17. Formulir asesmen risiko jatuh pediatrik/Humpty-Dumpty18. Formulir asesmen risiko jatuh dewasa/Morse19. Daftar Obat2an yang dapat menimbulkan risiko jatuh20. Brosur tata laksana pencegahan pasien risiko jatuh
SEKIAN
TERIMA KASIH
Recommended