View
36
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Kelompok C1
Citation preview
SKENARIO 4
Seorang perempuan umur 57 tahun datang ke klinik dengan keluhan sering kram betis. Dari pemeriksaan fisik, dokter tidak menemukan kelainan. Dokter memberikan keterangan tentang hal kram tersebut.
Analisis Masalah
RM
Struktur anatomi ekstremitas inferior
Mekanisme kerja otot somatik
Metabolisme kerja otot
Mikroskopik otot somatik
Sasaran Pembelajaran
• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi extremitas inferior
• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan mikroskopik otot somatik
• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan mekanisme kerja otot somatik
• Mahasiswa/i mampu memahami dan menjelaskan metabolisme otot
Susunan otot tungkai bawahOtot fleksor tungkai bawah lapis dangkal
Otot flexor tungkai bawah lapis dalam
1. M. gastrocnemeus2. M. soleus3. M. plantaris
1. M.popliteus
2. M. flexor digitorum longus
3. M. tibialis posterior
4. M. flexor hallucis longus
Otot ekstensor tungkai bawah
M. tibialis anterior
M. ekstensor digitorum longus
M. ekstensor hallucis longus
M. peroneus tertius
Struktur Mikroskopik
Otot skelet : -silindris panjang dan ujungnya tumpul-inti gepeng, banyak dan terletak dipinggir
Otot jantung :-silindris bercabang-bersifat seperti :
-serat otot skelet bercorak-serat otot polos, inti ditengah serat
Otot polos :-inti ditengah
Untuk kontraksi diperlukan energi. Energi yang digunakan disuplai dalam bentuk energi kimia, yaitu dari penguraian ATP.
ATP ADP + P + Energi
ADP AMP + P + Energi
Keratin fosfat adalah senyawa energi tinggi yang ditemukan dalam sel otot yang digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP dengan menyumbang molekul fosfat ke ADP. Fase ini disebut fase anaerob. ATP harus dibentuk kembali agar otot dapat bergerak.
Glikogen laktasidogen
Asam laktat glukosa
O2
CO2 + H2O + Energi
Proses ini semuanya terjadi pada saat otot mengalami relaksasi. Karena pada relaksasi diperlukan oksigen untuk mengoksidasikan glukosa dan atau asam laktat, maka fase relaksasi disebut juga fase aerob.
KramIkatan aktin-miosin akan lepas jika kepala miosin sudah mengikat ATP kembali. Akan tetapi, jika tidak tersedia cukup ATP, ikatan aktin miosin dapat menjadi stabil. Ikatan aktin-miosin yang stabil ini menyebabkan kontraksi otot yang berkepanjangan. Keadaan ini biasa disebut kram otot.
Kesimpulan
Hipotesis diterima. Dalam tubuh manusia terdapat otot yang menjadi penggerak bagi tulang. Aktivitas otot terdiri dari kontraksi dan relaksasi yang membutuhkan ATP sebagai sumber energi.
Apabila seseorang melakukan aktivitas yang berlebihan tanpa peregangan terlebih dahulu, hal tersebut dapat menyebabkan kejang pada otot. Penyebab kejang pada otot diantaranya adalah kelelahan otot dan penimbunan asam laktat.
Recommended