View
299
Download
15
Category
Preview:
Citation preview
PERENCANAAN STRUKTUR SKYWALK MENGGUNAKAN
HEXAGONAL CASTELLATED BEAM DI PLAZA
BALIKPAPAN
TUGAS AKHIR
AHMAD AFANDI
140309239292
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
BALIKPAPAN
2017
i
PERENCANAAN STRUKTUR SKYWALK MENGGUNAKAN
HEXAGONAL CASTELLATED BEAM DI PLAZA
BALIKPAPAN
TUGAS AKHIR
KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
AHMAD AFANDI
NIM : 140309239292
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
BALIKPAPAN
2017
ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama : Ahmad Afandi
NIM : 140309239292
Program Studi : Teknik Sipil
Judul TA : Perencanaan Struktur Skywalk Menggunakan Hexagonal
Castellated Beam di Plaza Balikpapan
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk
memberikan hak kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan,
mengalih media atau format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Balikpapan
Pada tanggal : 1 Juni 2017
Yang menyatakan ,
(AHMAD AFANDI)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN STRUKTUR SKYWALK MENGGUNAKAN
HEXAGONAL CASTELLATED BEAM DI PLAZA BALIKPAPAN
Disususn Oleh :
AHMAD AFANDI
NIM 140309239292
Dosen Pembimbing I,
Dr. Emil Azmanajaya, S.T., MT.
NIP: 19770224 201212 1 001
Dosen, Pembimbing II
Karmila Achmad, ST., MT
NIP. 19790317 200701 2 017
Dosen Penguji I,
Drs. Sunarno, M.Eng
NIP. 19640413 199003 1 015
Dosen Penguji II,
Totok Sulistyo, ST., MT
NIP. 19720902 200012 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil,
Drs. Sunarno, M.Eng
NIP. 19640413 199003 1 015
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ahmad Afandi
Tempat/Tgl Lahir : Balikpapan, 19 Juli 1996
NIM : 140309239292
Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “PERENCANAAN
STRUKTUR SKYWALK MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED
BEAM DI PLAZA BALIKPAPAN” adalah bukan merupakan hasil karya tulis
orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang saya
sebutkan sumbernya.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat sanksi akademis.
Balikpapan, 1 Juni 2017
Mahasiswa
Ahmad Afandi
NIM. 140309239292
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan kepada
Ayahanda dan Ibunda tercinta
Alm. Asnawi dan Ngatmini
Saudara – Saudariku tersayang
Dan semua Sahabat – Sahabatku Teknik Sipil 2014
vi
ABSTRACT
Skywalk is a bridge between the beach club with Mall Plaza Balikpapan
2nd floor (two). The construction of the skywalk will be re-planned using
hexagonal castellated beams. The purpose of this Final Project is to obtain the WF
castella profile dimension, buckling and deflection on the bridge project between
the beach club and Mall Plaza Balikpapan.
There are 7 types of beams that will be planned ie type SB2, SB2A, SB3,
SB3A, SB4, SB4A, and SB5 by using cutting angle 60º.
From the calculation results obtained dimensions WF castella profile type
SB2, SB2A, SB3, SB3A, SB4, SB4A, and SB5 of 187.5x75x6x9 mm;
250x100x5,5x8 mm; 312.5x125x6x9 mm; 375x150x6,5x9 mm; 437,5x175x7x11
mm; 437,5x175x7x11 mm and 500x200x8x13 mm. Bending of 0.9839 mm;
0.9755 mm; 0.9694 mm; 0.9632 mm; 0.9571 mm; 0.9571 mm and 0.9509 mm.
And a deflection of 5.38 cm; 5.02 cm; 1.52 cm; 1.27 cm; 5.65 cm; 0.72 cm and
0.41 cm.
Keywords: hexagonal castellated beam, WF profile, skywalk
vii
ABSTRAK
Skywalk merupakan jembatan penghubung antara beach club dengan Mall
Plaza Balikpapan lantai 2 (dua). Pembangunan skywalk akan direncanakan ulang
menggunakan hexagonal castellated beam. Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk
mendapatkan dimensi profil WF castella, tekuk dan lendutan pada proyek
jembatan penghubung antara beach club dengan Mall Plaza Balikpapan.
Ada 7 type balok yang akan direncanakan yaitu type SB2, SB2A, SB3,
SB3A, SB4, SB4A, dan SB5 dengan menggunakan sudut potong 60º.
Dari hasil perhitungan diperoleh dimensi profil WF castella type SB2,
SB2A, SB3, SB3A, SB4, SB4A, dan SB5 sebesar 187,5x75x6x9 mm;
250x100x5,5x8 mm; 312,5x125x6x9 mm; 375x150x6,5x9 mm; 437,5x175x7x11
mm; 437,5x175x7x11 mm dan 500x200x8x13 mm. Tekukan sebesar 0,9839 mm;
0,9755 mm; 0,9694 mm; 0,9632 mm; 0,9571 mm; 0,9571 mm dan 0,9509 mm.
dan lendutan sebesar 5,38 cm; 5,02 cm; 1,52 cm; 1,27 cm; 5,65 cm; 0,72 cm dan
0,41 cm.
Kata kunci: hexagonal castellated beam, profil WF, skywalk
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr, Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis
dapat menyelesikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “Perencanaan Struktur
Skywalk Menggunakan Hexagonal Castellated Beam Di Plaza Balikpapan”.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak menjumpai kesulitan yang
dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis terutama dibidang konstruksi.
Namun berkat adanya bimbingan dari Dosen Pembimbing, penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dan berhasil mengatasi kesulitan tersebut. Dalam
kesempatan yang bahagia ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ramli, S.E.,M.T selaku direktur Politeknik Negeri Balikpapan.
2. Drs. Sunarno, M. Eng. selaku Kepala Prodi Teknik Sipil Politeknik Negeri
Balikpapan.
3. Bapak Dr. Emil Azmanajaya, S.T., M.T Selaku dosen pembimbing satu,
meluangkan waktu untuk memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam
mengerjakan Tugas Akhir.
4. Ibu Karmila Achmad, S.T., M.T selaku dosen pembimbing kedua,
meluangkan waktu untuk memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam
mengerjakan Tugas Akhir.
5. Ibunda Ngatmini dan kakak yang selalu memberikan dukungan baik secara
langsung ataupun tidak langsung, dengan penuh kecintaan, kesabaran dan
pengertian yang tidak henti-hentinya selama penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Kedua teman dekat saya yaitu Avica Widya Anggraeyni dan Bhernanddes
Marbun yang telah banyak membantu saya dalam berbagai hal dan juga
sebagai teman bertukar pendapat dan pikiran dalam mengerjakan Tugas Akhir
ini.
7. Bapak Agus Sugianto, S.T., M.T, selaku pembimbing OJT, meluangkan
waktu untuk memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam mengerjakan
Tugas Akhir ini.
ix
8. Rekan - rekan mahasiswa D3 angkatan 2014 di Politeknik Negeri Balikpapan,
khususnya jurusan Teknik Sipil yang telah banyak membantu dan
memberikan semangat sehingga Tugas Akhir dapat terselesaikan pada waktu
yang ditentukan.
9. Semua pihak yang Penulis tidak banyak menyebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.
Karya tulis ini semoga dapat dijadikan pedoman pembelajaran, sehingga
dapat menjadi suatu karya tulis yang menarik dan bermanfaat sehingga karya tulis
ini dapat dijadikan sebagai tinjauan untuk karya tulis yang akan dibuat
dikemudian hari.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb
Balikpapan, 1 Juni 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR NOTASI ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Baja ..................................................................................................... 4
2.2 Karakteristik Material .......................................................................... 4
2.3 Material Baja ....................................................................................... 6
2.4 Profil Baja ............................................................................................ 7
2.4.1 Profil Baja WF ...................................................................................... 8
2.4.2 Profil Baja Castellated ......................................................................... 8
2.5 Konsep Dasar Perencanaan .................................................................. 12
2.5.1 Analisis Gaya ....................................................................................... 12
2.5.2 Perencanaan Beban dan Kuat Terfaktor .............................................. 14
2.5.3 Kinerja Struktur Gedung ...................................................................... 15
xi
BAB III. METODOLOGI
3.1 Data Dasar Perencanaan ..................................................................... 17
3.1.1 Lokasi Bangunan ................................................................................. 17
3.1.2 Data Struktur Spesifikasi Bangunan .................................................... 18
3.1.3 Data Struktur Spesifikasi Bahan .......................................................... 18
3.1.4 Data Gambar ........................................................................................ 19
3.2 Metodologi Penyelesaian ..................................................................... 19
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1 Denah dan Model Struktur ................................................................... 24
4.2 Perhitungan Pembebanan ..................................................................... 25
4.2.1 Pembebanan Plat Lantai 1 (dug) .......................................................... 25
4.2.2 Pembebanan Plat Lantau UG ............................................................... 25
4.2.3 Perhitungan Beban Tributary ................................................................ 26
4.3 Analisa Struktur dengan Bantuan SAP 2000 ....................................... 33
4.3.1 Permodelan Struktur ............................................................................ 33
4.3.2 Input Material dan Dimensi Struktur ................................................... 33
4.3.3 Input Beban .......................................................................................... 34
4.3.4 Hasil Analisa Struktur dengan SAP 2000 ............................................ 36
4.3.5 Menampilkan Gaya Dalam Balok ....................................................... 38
4.4 Perencanaan Castellated Beam ............................................................ 40
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 49
5.2 Saran .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 50
LAMPIRAN .................................................................................................. 51
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Profil Baja Wide Flage 8
Gambar 2.2 Hexagonal castellated beam 9
Gambar 2.3 Bagian-bagian Hexagonal Castellated Beam 9
Gambar 2.4 Pembuatan Honeycomb beam 10
Gambar 2.5 Beam ends left ragged, U = T 11
Gambar 2.6 Beam ends left ragged, U > T 12
Gambar 2.7 Beam ends finished, U = T 13
Gambar 2.8 Beam ends finished with infill plates, U > T 13
Gambar 3.1 Lokasi dan Site Plan 17
Gambar 3.2 Bagan Alir Penyelesaian 20
Gambar 3.3 Bagan alir kontrol profil Castella 22
Gambar 4.1 Denah Struktur Lantai UG 24
Gambar 4.2 Denah Struktur Lantai 1 24
Gambar 4.3 Gambar 3D struktur 25
Gambar 4.4 Distribusi Beban Terbagi Rata Panel 2 lantai 1 26
Gambar 4.5 Distribusi Beban Terbagi Rata Panel 30 lantai 1 27
Gambar 4.6 Skema Pendistribusian Beban Terbagi Rata dengan
Metode Amplop Lantai 1 (dug) 29
Gambar 4.7 Skema Pendistribusian Beban Terbagi Rata dengan
Metode Amplop Lantai UG 31
Gambar 4.8 Denah Struktur Balok 33
Gambar 4.9 Define Material 33
Gambar 4.10 Frame Properties 34
Gambar 4.11 I/Wide Flange Section 34
Gambar 4.12 Define Load 34
Gambar 4.13 Define Response Combination 35
Gambar 4.14 Response Combination Name 35
Gambar 4.15 Frame Distributed loads 35
Gambar 4.16 Analysis Options 36
Gambar 4.17 Run Analysis 36
xiii
Gambar 4.18 Member Force Diagram for Frames 37
Gambar 4.19 Hasil Run Analysis Struktur Baja 37
Gambar 4.20 Hasil Run Analysis Struktur 38
Gambar 4.21 Diagram for Frame (a).SB2 (b).SB2A (c).SB3
(d).SB3A (e). SB4 (f).SB4A (g).SB5 40
Gambar 2.22 Baja WF sebelum dipotong 40
Gambar 2.23 Baja Castellated hasil dari potongan 40
Gambar 2.24 Baja WF dengan perencanaan sebelum dipotong 41
Gambar 4.25 Baja Profil Castellated 42
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sifat mekanis baja struktur 6
Tabel 2.2 Berat Sendiri Bangunan dan Komponen Gedung 13
Tabel 2.3 Beban hidup pada lantai gedung 13
Tabel 3.1 Rincian Kolom 18
Tabel 3.2 Rincian Balok 18
Tabel 4.1 Beban Tributary Panel 2 27
Tabel 4.2 Beban Tributary Panel 30 28
Tabel 4.3 Contoh Input Beban Terbagi Rata pada Lantai 1 (dug)
Dengan Program Analisis Struktur 30
Tabel 4.4 Contoh Input Beban Terbagi Rata pada Lantai UG
Dengan Program Analisis Struktur 32
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Profil Castella 47
xv
DAFTAR NOTASI
ao = lebar lubang baja castella, mm
b / B = lebar sayap baja, mm
dg = tinggi badan baja castella, mm
e = eksentrisitas lubang, mm
E = modulus elastisitas, MPa
𝑓𝑢 = tegangan putus minimum, MPa
𝑓𝑦 = tegangan leleh minimum, MPa
G = modulus geser, Mpa
H = tinggi badan baja, mm
ho = tinggi lubang baja castella, mm
ix, iy = momen inersia sumbu x dan sumbu y, mm4
L = panjang bentang, mm
Mn = momen nominal, N.mm
Mp = momen plastis, N.mm
Mu = momen ultimit, N.mm
q = beban, kg/m
Ql = beban hidup, kg/m²
Qd = beban mati, kg/m²
r = pangkal radius, mm
Ru = kekuatan ultimit struktur,
t1, tw = tebal badan baja, mm
t2, tf = tebal sayap baja, mm
Vnt = kuat geser satu Tee, kg
w = berat baja, kg/m
Zx = section modulus
µ = nisbah poisson
λ = angka kelangsingan
𝛿 = lendutan, cm
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Shop Drawing Perencanaan Awal
Lampiran 2 Running Analysis Perencanaan Skywalk
Lampiran 3 Tabel input beban terbagi rata lantai UG dengan program
aplikasi struktur
Lampiran 4 Tabel input beban terbagi rata lantai 1 dengan program aplikasi
struktur
Lampiran 5 Lembar Asistensi dan Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Balikpapan merupakan kota dengan perkembangan properti, ekonomi dan
bisnis serta penduduk yang pesat, oleh karena itu PT. Agung Podomoro Land
turut ikut serta dalam perkembangan kota ini dengan membangun Borneo Bay
City. Borneo Bay City di bangun di atas lahan reklamasi seluas ±5 Ha.
Pembangunan Borneo Bay City diperkirakan akan selesai keseluruhan pada
pertengahan 2018 mendatang.
Beach Club merupakan bagian dari Borneo Bay City. Beach Club adalah
bangunan yang akan di fungsikan sebagai restoran atau food court. Dalam
perencanaannya bangunan Beach Club ini akan di hubungkan langsung dengan
bangunan Mall Plaza Balikpapan lantai 2 (dua) melalui jembatan penghubung
(skywalk) yang juga difungsikan sebagai tenant.
Pembangunan skywalk pada awalnya direncanakan menggunakan struktur
beton bertulang konvensional, kemudian setengah bagian skywalk direncanakan
ulang menggunakan struktur baja profil WF (Wide Flage). Penggunaan balok
profil WF memiliki pertimbangan utama yaitu bahan baja yang digunakan
memiliki harga relatif mahal sehingga diupayakan penghematan biaya dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Para ahli struktur berusaha meningkatkan
kekuatan baja tanpa peningkatan berat sendiri dengan menggunakan metode
bukaan balok dengan mengganti balok WF dengan balok Castella.
Balok castella adalah jenis balok expanded beam (balok yang ditingkatkan
tingginya) yang dibuat dari profil WF dengan cara memperbesar momen inersia
sehingga diperoleh kapasitas lentur yang lebih besar dari profil WF standar
(Henry Apriyanto, 2000). Balok Castella memiliki lubang bukaan pada bagian
badan yang berbentuk hexagonal, persegi, lingkaran atau modifikasi dari ketiga
bentuk tersebut. Gagasan ini dikemukakan pertama kali oleh H. E. Horton dari
Chicago dan Iron Work sekitar tahun 1910. Dengan metode seperti ini diharapkan
dengan struktur yang kuat dihasilkan dimensi profil baja Castella yang dapat
menurunkan biaya konstruksi yang ada.
2
Tugas Akhir ini berupa perencanaan struktur skywalk bangunan Beach Club
dengan Mall Plaza Balikpapan dari struktur awal berupa struktur baja profil WF
menjadi struktur hexagonal castellated beam yang efisien serta memenuhi
persyaratan keamanan struktur berdasarkan peraturan yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah:
1. Berapa dimensi profil hexagonal castellated beam pada masing-masing type
balok?
2. Berapa besar lendutan yang terjadi pada masing-masing profil hexagonal
castellated beam?
3. Berapa tekuk yang terjadi pada masing-masing profil hexagonal castellated
beam?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari tugas akhir ini adalah:
1. Analisa struktur menggunakan software analisis struktur.
2. Beban yang direncanakan adalah beban mati dan beban hidup.
3. Pembebanan dihitung berdasarkan PPPURG 1987.
4. Perencanaan menggunakan mutu baja BJ 37.
5. Perencanaan menggunakan hexagonal castellated beam pada balok.
6. Perencanaan struktur hanya dilakukan pada balok.
7. Sudut potong castellated beam adalah 60º.
8. Elevasi Skywalk pada lantai UG adalah +6,9 m dan elevasi untuk lantai 1 atau
atap dak adalah +10,885 m.
9. Tidak meninjau dari segi analisa biaya, arsitektur dan manajemen konstruksi.
10. Tidak meninjau kekuatan las sambungan pada balok baja castela.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan dari tugas akhir ini adalah:
1. Mendapatkan dimensi profil hexagonal castellated beam pada masing-masing
balok.
3
2. Mendapatkan besar lendutan yang terjadi pada masing-masing profil
hexagonal castellated beam.
3. Mendapatkan tekuk yang terjadi pada masing-masing balok hexagonal
castellated beam.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dari tugas akhir ini adalah:
1. Mahasiswa dapat merencanakan struktur hexagonal castellated beam yang
memenuhi persyaratan keamanan struktur.
2. Usulan alternatif perencanaan skywalk bangunan Beach Club dengan Mall
Plaza Balikpapan menggunakan hexagonal castellated beam.
BAB II
LANDASAN TEORI
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Baja
Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon
sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara
0,2% hingga 2,1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dengan baja adalah
sebagai unsur pengeras. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon
adalah mangan, krom, vanadium dan nikel. Dengan memvariasikan kandungan
karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan dan
kekuatan tariknya, namun di sisi lain membuatnya menjadi getas serta
menurunkan keuletannya.
Teknologi perubahan besi menjadi baja secara mudah dan cepat di
perkenalkan pada tahun 1856 oleh Henry Bessemer dari Inggris kemudian setelah
pada tahun 1860 perkembangan pembuatan baja di olah dengan tungku terbuka
(open hearth furnance) oleh William Wiemens yang juga berasal dari Inggris.
Sekarang pembuatan baja lebih banyak menggunakan tungku oksigen (basec
oxygen process) sedangkan tungku bassemer tidak digunakan lagi. Tungku
oksigen adalah tungku yang berupa silinder baja oksigen pelapis yang bersifat
basa, seperti MgO atau CaO.
2.2 Karakteristik Material
Baja telah lama dipilih sebagai alternatif material dalam suatu struktur
bangunan. Baja dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dan sifat
materialnya, antara lain:
1. Mempunyai kekuatan yang tinggi, sehingga dapat mengurangi ukuran
struktur serta mengurangi pula berat sendiri dari struktur. Hal ini cukup
menguntungkan bagi struktur-struktur jembatan yang panjang, gedung yang
tinggi atau juga bangunan-bangunan yang berada pada kondisi tanah yang
buruk.
5
2. Keseragaman dan keawetan yang tinggi, tidak seperti halnya material beton
bertulang yang terdiri dari berbagai macam bahan penyusun, material baja
jauh lebih seragam/homogen serta mempunyai tingkat keawetan yang jauh
lebih tinggi jika prosedur perawatan dilakukan secara semestinya.
3. Sifat elastis, baja mempunyai perilaku yang cukup dekat dengan asumsi-
asumsi yang digunakan untuk melakukan analisa, sebab baja dapat
berperilaku elastis hingga tegangan yang cukup tinggi mengikuti hukum
Hooke. Momen inersia dari suatu profil baja juga dapat dihitung dengan pasti
sehingga memudahkan dalam proses analisa struktur.
4. Daktilitas baja cukup tinggi, karena suatu batang baja yang menerima
tegangan tarik yang tinggi akan mengalami regangan tarik cukup besar
sebelum terjadi keruntuhan.
5. Kemudahan penyambungan antar elemen yang satu dengan lainnya
menggunakan alat sambung las atau baut. Pembuatan baja melalui proses
gilas panas mengakibatkan baja menjadi mudah dibentuk menjadi
penampang-penampang yang diinginkan. Kecepatan pelaksanaan konstruksi
baja juga menjadi suatu keunggulan material baja (Setiawan, 2008).
Namun material baja memiliki beberapa kekurangan, terutama dari sisi
pemeliharaan. Konstruksi baja yang berhubungan langsung dengan udara atau air,
secara periodik harus dicat. Perlindungan terhadap bahaya kebakaran juga harus
menjadi perhatian yang serius, sebab material baja akan mengalami penurunan
kekuatan secara drastis akibat kenaikan temperatur yang cukup tinggi, di samping
itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik, sehingga nyala api dalam
suatu bangunan justru dapat menyebar dengan lebih cepat. Kelemahan dari
struktur baja adalah masalah tekuk yang merupakan fungsi dari kelangsingan
suatu penampang.
Sifat mekanis baja struktur yang digunakan dalam perencanaan alternatif
harus memenuhi persyaratan minimum pada tabel berikut:
6
Tabel 2.1 Sifat mekanis baja struktur
(Sumber : SNI 3-1729-2002)
Sifat mekanis jenis baja BJ37 antara lain:
1. Tegangan putus minimum (𝑓𝑦 ) : 240 MPa
2. Tegangan leleh minimum (𝑓𝑢 ) : 370 MPa
3. Peregangan minimum : 20%
4. Modulus elastisitas (E) : 200.000 MPa
5. Modulus geser (G) : 80.000 MPa
6. Nisbah Poisson (µ) : 0,3
2.3 Material Baja
Baja yang akan digunakan dalam struktur dapat diklasifikasikan menjadi
baja karbon, baja paduan rendah mutu tinggi, dan baja paduan. Sifat-sifat mekanik
dari baja tersebut seperti tegangan leleh dan tegangan putusnya diatur dalam
ASTM A6/A6M.
1. Baja karbon
Baja karbon dibagi menjadi 3 kategori tergantung dari presentase kandungan
karbonnya, yaitu: baja karbon rendah (C=0,03-0,35%), baja karbon medium
(C=0,35-0,50%), dan baja karbon tinggi (C=0,5-1,7%). Baja yang sering
digunakan dalam struktur adalah baja karbon medium, misalnya baja BJ-37.
Kandungan baja karbon baja medium bervariasi dari 0,25-0,29% tergantung
ketebalan. Selain karbon, unsur lain yang terdapat dalam baja karbon adalah
mangan (0,25-1,50%), Silikon (0,25-0,35%), fosfor (maksimal 0,04%) dan
sulfur (0,05%). Naiknya presentase karbon meningkatkan tegangan leleh
Jenis Baja
Tegangan putus
Minimum 𝑓𝑢
(MPa)
Tegangan Leleh
Minimum 𝑓𝑦
(MPa)
Peregangan
Minimum
(%)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
7
namun menurunkan daktilitas, salah satu dampaknya adalah membuat
pekerjaan las menjadi lebih sulit. Baja karbon umumnya memiliki tegangan
leleh ( ) antara 210-250 Mpa.
2. Baja paduan rendah mutu tinggi
Yang termasuk dalam kategori baja paduan rendah mutu tinggi (high strength
low alloy steel/HSLA) mempunyai tegangan leleh berkisar antara 290-550
Mpa dengan tegangan putus (𝑓𝑢 ) antara 415-700 Mpa. Penambahan sedikit
bahan-bahan paduan seperti chromium, columbium, mangan, molybden,
nikel, fosfor, vanadium atau zirkonium dapat memperbaiki sifat-sifat
mekaniknya. Jika baja karbon mendapatkan kekuatannya seiring dengan
penambahan presentase karbon, maka bahan-bahan paduan ini mempu
memperbaiki sifat-sifat mekaniknya, jika baja karbon mendapatkan
kekuatannya seiring dengan penambahan presentase karbon, maka bahan-
bahan paduan ini mampu memperbaiki sifat mekanik baja dengan
membentuk mikrostruktur dalam bahan baja yang lebih halus.
3. Baja paduan
Baja paduan rendah (Low alloy) dapat ditempa dan dipanaskan untuk
memperoleh tegangan leleh antara 550-760 Mpa. Tegangan leleh dari baja
paduan biasanya ditentukan sebagai tegangan yang terjadi saat timbul
tegangan permanen sebesar 0,2%, atau dapat ditentukan pula sebagai
tegangan pada saat regangan mencapai 0,5%.
2.4 Profil Baja
Profil baja yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang
berprofil dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter, namum
dapat dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk
profil penampang baja yang biasa digunakan untuk konstruksi yaitu profil kanal,
profil kanal ganda, profil WF, profil S, profil siku, profil siku ganda. Penggunaan
masing-masing profil dapat disesuaikan dengan pekerjaan konstruksi yang ada.
8
2.4.1 Profil Baja WF
Profil Wide Flage adalah profil berpenampang H atau I yang dihasilkan
dari proses canai panas (Hot rolling mill). Profil baja WF-beam memiliki dimensi
tinggi badan (H), lebar sayap (B), tebal badan (t1), tebal sayap (t2) merata dari
ujung hingga pangkal radius (r) dengan penjelasan seperti gambar berikut (SNI
07-0329-2005):
Gambar 2.1 Profil Baja Wide Flage
(Sumber : SNI 07-0329-2005)
2.4.2 Profil Baja Castellated
Profil Castellated adalah suatu profil wide flange yang kekuatan lenturnya
ditingkatkan dengan memperpanjang kearah satu sama lainnya dan dilas
sepanjang komponen yang di perpanjang (Grunbauer, 2001).
Profil Castellated beam ini mempunyai tinggi 50% lebih besar dari profil
awalnya sehingga dengan sendirinya kemampuan lenturnya menjadi lebih tinggi
terutama momen inersia (Ix), modulus section (Sx) (Knowles, 1991).
Void pada bagian badan balok ini berguna untuk pemasangan instalasi
listrik serta untuk saluran AC pada bangunan. Sehingga sangat ekonomis bila
menggunakan balok castellated (The Construction of Building, Wiley Blackwell
jilid 4).
Profil Castellated dibentuk dari profil solid H, I dan U dengan membentuk
lubang segi enam (hexagonal), segi delapan (octogonal), dan lingkaran (circullar).
(Grunbauer, 2001).
9
Gambar 2.2 Hexagonal castellated beam
Bagian-bagian dari castellated beam (Patrick Bardley, 2007):
1. Web Post : Area solid dari castellated beam
2. Castellation : Area yang sudah mengalami pelubangan (hole)
3. Tharoat Width : Perpanjang horizontal dari potongan “gigi” bawah profil
4. Tharoat Depth : Tinggi daerah profil potongan “gigi” bawah sampai sayap
Profil.
Gambar 2.3 Bagian-bagian Hexagonal Castellated Beam
Proses pembuatan profil castellated beam (Grunbaeur, 2001) diuraikan
sebagai berikut : Profil dibuat secara hot rolled (cetakan panas) dengan bentuk
profil H atau U. Setelah terbentuk profil H atau U, kemudian di potong dengan
pola potongan zig-zag. Setelah itu hasil potongan tersebut di geser atau di balik
dimana ujung atas kanan di las dengan ujung bawah kiri dengan sebaliknya
sehingga lubang yang ada berbentuk segi enam (hexagonal). Balok castella
disebut juga honeycomb beam, karena bentuk lubang segi enamnya yang
menyerupai sarang lebah.
10
Gambar 2.4 Pembuatan Honeycomb beam
(Sumber: Grunbauer, 2001)
Profil Castellated mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah:
a. Pembesaran tinggi balok menghasilkan peningkatan momen inersia, modulus
penampang, kekakuan, dan tahanan lentur penampang (Taden Zirakian dan H.
Showkati, 2006).
b. Pengurangan berat profil yang mana akan mengurangi berat struktur secara
keseluruhan sehingga dapat mengurangi biaya pelaksanaan konstruksi (Taden
Zirakian dan H. Showkati, 2006).
c. Mampu memikul momen lebih besar dengan tegangan ijin yang lebih kecil
(Megharief, 1997 dan Grunbauer, 2001).
d. Profil balok castella ini juga cocok untuk bentang panjang (untuk penggunaan
balok castella pada atap dapat mencapai 10-50meter, sehingga dapat
mengurangi biaya erection (pengangkatan) (Dougherty, 1993).
e. Lubang pada badan balok dapat dimanfaatkan untuk instalasi mekanikal
elektrikal gedung (Tadeh Zirakian dan H. Showkati, 2006).
Profil castellated juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
a. Kurang tahan api, sehingga harus di tambah dengan lapisan tahan api 20%
lebih tebal agar mencapai ketahanan yang sama dengan profil awalnya
(Grunbaeur, 2001).
11
b. Kurang kuat menerima gaya lateral, sehingga perlu diberi satu atau lebih plat
pada ujung-ujung (dekat dengan pertemuan balok-kolom) (Grunbaeur, 2001).
c. Pada ujung-ujung bentang (disudut-sudut profil) terjadi peningkatan
pemusatan tegangan (stress consentrations) (Amayreh dan Saka, 2005).
d. Terjadi masalah tekuk yang dikarenakan kelangsingan pada bagian web
dengan adanya bukaan tersebut.
Ada 4 (empat) tipe pemotongan balok berdasarkan dimensi U dan T
(Grunbaeur,2001):
1) Beam ends left ragged, U = T
( Simple and cep, but not convenient to use )
Pemotongan mudah, sederhana dan murah, tetapi kurang baik digunakan.
Gambar 2.5 Beam ends left ragged, U = T
2) Beam ends left ragged, U = T
( Longer ends, but not very effective )
Menghasilkan ujung potongan yang panjang tetapi tidak efektif.
Gambar 2.6 Beam ends left ragged, U > T
12
3) Beam ends finished, U = T
( Longer ends, but not very effective )
Menghasilkan potongan yang baik (rapi) serta menghemat material (tidak banyak
bahan yang terbuang)
Gambar 2.7 Beam ends finished, U = T
4) Beam ends finished with infill plates, U > T
( Longer ends, but not veryeffective )
Kuat dan kaku, tetapi mahal karena adanya penambahan plat.
Gambar 2.8 Beam ends finished with infill plates, U > T
2.5 Konsep Dasar Perencanaan
2.5.1 Analisis Gaya
Beban adalah gaya luar yang bekerja pada suatu struktur dan pada umunya
penentuan besarnya beban hanya merupakan suatu estimasi saja. Jika beban-beban
yang bekerja pada suatu struktur telah diestimasi, maka hal berikutnya adalah
menentukan kombinasi-kombinasi beban yang paling dominan yang mungkin
bekerja pada struktur tersebut. Besar beban yang bekerja pada suatu struktur
diatur oleh peraturan pembebanan yang berlaku, sedangkan untuk kombinasi dari
beban-beban yang bekerja telah diatur dalam SNI 03-1729-2002 pasal 6.2.2.
Beberapa jenis beban yang sering dijumpai antara lain:
13
a. Beban Mati, adalah berat dari semua bagian suatu gedung/bangunan yang
bersifat tetap selama masa layan struktur, termasuk unsur-unsur tambahan,
finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari gedung/bangunan tersebut. Termasuk dalam beban ini adalah
berat struktur, pipa-pipa, saluran listik, AC, lampu-lampu, penutup lantai dan
plafond. Berat berat sendi bahan bangunan dan komponen gedung dapat
dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Berat Sendiri Bangunan dan Komponen Gedung
Bahan Bangunan Berat
Baja
Beton
Beton Bertulang
Kayu (Kelas I)
7850 kg/m³
2200 kg/m³
2400 kg/m³
1000 kg/m³
Komponen Gedung
Spesi dari semen, per cm tebal
Dinding bata merah ½ batu
Penutup atap genting
Penutup lantai ubin semen per cm tebal
21 kg/m²
250 kg/m²
50 kg/m²
24 kg/m²
(Sumber: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, 1987) b. Beban hidup, adalah beban gravitasi yang bekerja pada suatu struktur dalam
masa layannya, dan timbul akibat penggunaan suatu gedung. Termasuk
beban ini adalah berat manusia, perabot yang dapat di pindah-pindah,
kendaraan, dan barang-barang lain. Karena besar dan lokasi beban yang
berubah-ubah, maka penentuan beban hidup secara pasti adalah merupakan
suatu hal yang cukup sulit. Beberapa contoh beban hidup menurut kegunaan
suatu bangunan dapat dilihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4.
Tabel 2.3 Beban hidup pada lantai gedung
Kegunaan Bangunan Berat
Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana 125 kg/m2
Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba,
restoran, hotel, asrama, dan rumah sakit
250 kg/m2
14
Kegunaan Bangunan Berat
Lantai ruang olahraga 400 kg/m2
Lantai pabrik, bengkel, gedung, perpustakaan,
ruang arsip, took buku, ruang mesin, dan lain-lain
400 kg/m2
Lantai gedung parkir bertingkat untuk lantai
bawah
800 kg/m2
(Sumber: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung,1987)
Tabel 2.4 Beban hidup pada atap gedung
Kegunaan Berat Keterangan
Atap/bagian yang dapat
dicapai orang, termasuk kanopi
100 kg/m² Atap dak
Atap/bagian yang tidak dapat
dicapai orang (diambil
minimum):
- Beban hujan
40-0,8*α kg/m²
α = sudut atap,
minimum 20 kg/m², tak
perlu ditinjau bila α >
50º
- Beban terpusat 100 kg/m²
Balok/gording tepi bagian
kantilever
200 kg/m²
(Sumber: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, 1987)
2.5.2 Perencanaan beban dan kuat terfaktor
a) Kekakuan ultimit struktur gedung:
Ru = ø Rn
Pembebanan ultimit:
Qu = γ.Qn
Perencanaan beban dan kuat terfaktor harus memenuhi persyaratan: Ru ≥ Qu
b) Kombinasi pembebanan:
Oleh beban mati dan beban hidup:
Qu = γD Dn + γL Ln
15
2.5.3 Kinerja Struktur Gedung
Pembebanan balok disesuaikan dengan Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung (PPIUG) 1983, sedangkan pemakaian profil dihitung sesuai
dengan ketentuan pada AISC-LRFD dengan menggunakan rumus persamaan 2.1
s/d 2.8:
a) Kontrol Momen
𝑀𝑛 = 𝑀𝑝 − 𝑓𝑦 ∗ ∆𝐴𝑠 ∗ 𝑜
4+ 𝑒 ............................................................... (2.1)
Dimana:
𝑀𝑛 = kuat lentur nominal balok
𝑀𝑝 = momen plastis
∆𝐴𝑠 = ho.tw
𝑜 = tinggi lubang
𝑡𝑤 = tebal badan
e = eksentrisitas lubang
𝑓𝑦 = kuat leleh baja
Momen plastis penampang diperoleh dari persamaan:
𝑀𝑝 = 𝑍𝑥 ∗ 𝑓𝑦 ......................................................................................... (2.2)
Dimana:
𝑍𝑥 = 𝑡𝑤 ∗𝑑𝑔
2
4 + 𝑏 − 𝑡𝑤 ∗ 𝑑𝑔 − 𝑡𝑓 𝑡𝑓 ............................................. (2.3)
Struktur dikatakan kuat apabila
θMn>Mu ................................................................................................ (2.4)
b) Kontrol Penampang Kompak
Tekuk Badan:
yw ft
h 1680 ............................................................................................. (2.5)
Tekuk Sayap:
yf ft
b 170
.2 .......................................................................................... (2.6)
Tekuk Lubang:
yw ft
dT 365 ......................................................................................... (2.7)
16
c) Kontrol Lendutan
δ maks<L
240 ....................................................................................... (2.8)
δ = 5384
* ql4
E*ix ..................................................................................... (2.9)
BAB III
METODOLOGI
17
BAB III
METODOLOGI
3.1 Data Dasar Perencanaan
3.1.1 Lokasi Bangunan
Bangunan skywalk berada di sekitar lahan reklamasi seluas ±5Ha teluk
Balikpapan yang berposisi di Jl. Jendral A Yani, Kel. Kelandasan Ilir,
Balikpapan-Kalimantan Timur. Tepatnya berada di belakang existing Mall Plaza
Balikpapan.
Gambar 3.1 Lokasi dan Site Plan
(Sumber : PT. Artefak Arkindo)
18
3.1.2 Data Struktur Spesifikasi Bangunan
Nama bangunan : Jembatan beach club
Panjang bangunan : 24
Lebar : 16.50 meter (bentang tengah)
Ketinggian bangunan : 6,9 m (Lantai upper ground)
10,885 m (Lantai 1)
Jumlah tingkat : 2 tingkat
Kegunaan masing-masing lantai:
- Upper Ground Floor berfungsi sebagai basement, foyer, lobby.
- Floor berfungsi sebagai jembatan penghubung (skywalk), tenant,
food court.
3.1.3 Data Struktur Spesifikasi Bahan
Data struktur dan mutu yang dipakai dalam perencanaan skywalk ini
adalah:
1. Kolom yang digunakan adalah kolom beton dengan rincian:
Tabel 3.1 Rincian Kolom
Letak Type Dimensi
As J/34 CP7 Ø800 mm
As J/34’ CP7 Ø800 mm
AS J 35’ CP12 600 x 1000 mm
As K’/35’ CB6 Ø800 mm
As L/34’ CB6 Ø800 mm
(Sumber : PT. Artefak Arkindo)
2. Balok yang akan direncanakan adalah balok castella. Dengan acuan desain
awal baja WF.
Tabel 3.2 Rincian balok
Nama Balok Ukuran
SB2 WFx200x100x5,5x8
SB2A WFx250x125x6x9
SB3 WFx300x150x6,5x9
SB3A WFx350x175x7x11
19
Nama Balok Ukuran
SB4 WFx400x200x8x13
SB4A WFx450x200x9x14
SB5 WFx500x200x10x16/15
(Sumber : PT. Artefak Arkindo)
3. Mutu profil baja yang digunakan adalah BJ-37
4. Mutu baut yang digunakan adalah HTB-A-325
5. Mutu las yang digunakan yaitu E-70-XX
6. Pelat lantai menggunakan Floor deck BONDECK UTOMODECK 0.7 mm
3.1.4 Data Gambar
Data perencanaan (Arsitektur) dapat dilihat pada lampiiran terdiri dari
denah masing-masing lantai, potongan dan detailnya. Gambar ini penulis
dapatkan dari PT. Artefak Arkindo sebagai konsultan pengawas.
3.2 Metodologi Penyelesaian
Metode-metode penyelesaian dari tugas akhir ini adalah:
1. Metode perencanaan
Metode perencanaan ini menggunakan metode perancangan.
2. Tahapan perencanaan
Suatu perencanaan harus dilakukan dengan sistematika yang jelas dan
teratur sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Oleh
karena itu, penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
20
Mulai
Pengumpulan Data
Perhitungan Pembebanan
(Beban Mati dan Beban
Hidup)
Analisis Struktur
Dengan Bantuan
Program Analisis
Struktur
Perhitungan Dimensi
WF Castella
Analisis Kekuatan
Penampang WF
Castella
Aman
Selesai
YA
TIDAK
Gambar 3.2 Bagan Alir Penyelesaian
Penjelasan dari setiap tahap sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
a. Melakukan pengamatan ukuran bangunan dan dimensi bangunan
existing.
b. Mengumpulkan data-data yang terkait dengan bangunan.
2. Perhitungan Pembebanan
Perhitungan pembebanan struktur dilakukan untuk mengetahui beban mati
dan beban hidup yang bekerja pada bangunan. Adapun kombinasi
pembebanan yang dipakai yaitu:
21
1. 1 ,4 Beban Mati
2. 1,2 Beban Mati + 1,6 Beban Hidup
3. Analisis Struktur
Analisis struktur terhadap model struktur dilakukan dengan program
aplikasi analisis struktur. Dari hasil analisis struktur didapatkan momen
ultimit dan gaya geser ultimit terhadap beban-beban yang bekerja pada
bangunan.
4. Perhitungan Dimensi Balok Castella
Dimensi profil castella ditentukan dengan cara menghitung dimensi balok
castella dengan acuan dimensi profil WF awal perencanaan. Dimensi
balok castella mendekati dimensi profil WF awal perencanaan.
5. Analisis Kekuatan Penampang
Menghitung momen kapasitas penampang, kapasitas geser penampang,
tekuk penampang dan lendutan penampang.
a. Kontrol penampang:
Bagian sayap
λ < λp
λ = 𝑏𝑓
2 𝑡𝑓
λp = 170
fy
Bagian tanpa lubang
λ < λp
λ = h
tw
λp = 1680
𝑓𝑦
øMn ≥ Mu
pn MM .9,0
xyp ZfM .
2..
4
1gfx dbZ
22
Bagian Lubang
λ < λp
λ = 𝑑𝑇
tw
λp = 365
𝑓𝑦
øMn ≥ Mu
øMn = 0,9 *Mn
Mn = Mp – fy*∆As ho
4 + e
∆As = ho*tw
b. Kontrol Lateral Buckling pada bagian lubang:
1)2.(
.1
bfdtw
As
Lb
ao
c. Kontrol geser penampang
ϕVn ≥ Vu
ϕVn = 0,9* Vnt
Vnt = 6+ μ
v+ 3 Vpt
v = 𝑎𝑜
𝑠𝑡
Vpt = fy * tw * 𝑑𝑡
3
d. Persamaan interaksi
Mu
∅Mn
3
+ Vu
∅Vn
3
≤1
e. Kontrol jarak antar lubang
S ≥ ho
S = 2.(b+e)
f. Kontrol lendutan
δ' maks < L
240
δ' =
5
385 *
ql4
E ix
23
Ix = 1
12 * bf * dg
3 – 1
12 * bf – tw * dg – 2 tf
3
Ix lubang = Ix tanpa lubang - 1
12 * tw * ho3
Iy = 1
12∗ 𝑑𝑔 ∗ 𝑏𝑓3 −
1
12∗ 𝑑𝑔 − 2𝑡𝑓 ∗ 𝑏𝑓 − 𝑡𝑤 3
Iy lubang = Iy tanpa lubang - 1
12∗ ho * tw3
6. Aman
Membandingkan kekuatan penampang dan gaya akibat beban-beban yang
bekerja. Struktur dikatakan kuat apabila momen ultimit penampang
θMn>Mu beban dan kapasitas geser penampang θVn>Vu.
7. Selesai
Tahap pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, dibuat suatu kesimpulan yang sesuai dengan penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
24
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Denah dan Model Struktur
Model bangunan yang akan dianalisa adalah Bangunan Jembatan
penghubung Beach Club dengan Mall Plaza Balikpapan dengan balok
menggunakan profil WF. Lokasi bangunan berada di Jl. Jendral A Yani, Kel.
Kelandasan Ilir, Balikpapan-Kalimantan Timur. Tepatnya berada di belakang
existing Mall Plaza Balikpapan.
Gambar 4.1 Denah Struktur Lantai UG
Gambar 4.2 Denah Struktur Lantai 1
25
Gambar 4.3 Gambar 3D Struktur
4.2. Perhitungan Pembebanan
4.2.1. Pembebanan Plat Lantai 1 (Dug)
1. Beban Hidup
a. Lantai gedung = 100 kg/m²
b. Berat air (± 5 cm) = tebal air x berat air (1000 kg/m³)
= 0,05 x 1000 = 50 kg/m²
Ql total = 150 kg/m2
2. Beban Mati
a. Berat Sendiri Pelat = tebal plat x berat jenis beton
= 0,12 m x 2400 kg/m³ = 288 kg/m²
b. Berat bondex = tebal x berat jenis
= 0,01 m x 6.900 kg/m³ = 6,9 kg/m²
c. Berat Penggantung = 0,01 m x 1800 kg/m³ = 18 kg/m²
Qd total = 264,9 kg/m2
4.2.2. Pembebanan Plat Lantai UG
Berdasarkan PPPURG 1987 (Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk
Rumah dan Gedung).
26
1. Beban Hidup
a. Lantai gedung = 400 kg/m²
Ql total = 400 kg/m2
2. Beban Mati
a. Berat Sendiri Pelat = tebal plat x berat jenis beton
= 0,12 m x 2400 kg/m³ = 288 kg/m²
b. Berat Spesi = tebal spesi x berat jenis spesi
= 0,04 m x 2100 kg/m³ = 84 kg/m²
c. Berat Bondex = tebal x berat jenis
= 0,01 m x 6.900 kg/m³ = 6,9 kg/m²
d. Berat keramik = tebal keramik x berat jenis keramik
= 0,01 m x 2400 kg/m³ = 24 kg/m²
e. Berat Penggantung = 0,01 m x 1800 kg/m³ = 18 kg/m²
Qd total = 420,90 kg/m2
4.2.3. Perhitungan Beban Tributary
Semua beban merata pada luasan pelat akan didistrubusikan ke balok yang
mendukung pelat tersebut. Distribusi beban diskemakan seperti amplop pada pelat
lantai.
Perhitungan pada distribusi beban pelat lantai sebagai berikut:
1. Ditinjau panel 2 pada pelat lantai 1
Gambar 4.4 Distribusi Beban Terbagi Rata Panel 2 lantai 1
27
Tabel 4.1 Beban Tributary Panel 2
Beban Segitiga B Beban Segitiga D
DL = 0,7433 X 420,90 = 312,85 kg/m²
LL = 0,7433 X 400 = 297,32 kg/m²
DL = 0,7161 X 420,90 = 301,41 kg/m²
LL = 0,7161 X 400 = 286,44 kg/m²
Beban Trapesium A Beban Trapesium C
DL1 = 0,7161 X 420,90 = 301,41 kg/m²
DL2 = 0,7433 X 420,90 = 312,85 kg/m²
LL1 = 0,7161 X 400 = 286,44 kg/m²
LL2 = 0,7433 X 400 = 297,32 kg/m²
DL1 = 0,7161 X 420,90 = 301,41 kg/m²
DL2 = 0,7433 X 420,90 = 312,85 kg/m²
LL1 = 0,7161 X 400 = 286,44 kg/m²
LL2 = 0,7433 X 400 = 297,32 kg/m²
2. Ditinjau Panel 30 pada Pelat Lantai 1
Gambar 4.5 Distribusi Beban Terbagi Rata Panel 30 lantai 1
28
Tabel 4.2 Beban Tributary Panel 30
Beban Segitiga A Beban Segitiga B
DL = 0,9279 X 420,90 = 390,55 kg/m²
LL = 0,9279 X 400 = 371,16 kg/m²
DL = 0,9280 X 420,90 = 390,59 kg/m²
LL = 0,9280 X 400 = 371,2 kg/m²
Beban Segitiga C
DL = 0,9280 X 420,90 = 390,59 kg/m²
LL = 0,9280 X 400 = 371,2 kg/m²
29
3. Skema Pendistribusian beban terbagi rata pelat lantai 1 (dug)
Gambar 4.6 Skema Pendistribusian Beban Terbagi Rata dengan Metode
Amplop Lantai 1 (dug)
30
4. Input beban terbagi rata pada pelat lantai 1 (dug) dengan program analisis
struktur.
Tabel 4.3 Contoh Input Beban Terbagi Rata pada Lantai 1 (dug) dengan
Program Analisis Struktur
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
2 DL A DIST 0.7161 0.5819 0.7433 0.8455 1.6732
LOAD 107.42 111.50
LL A DIST 0.7161 0.5819 0.7443 0.8455 1.6732
LOAD 107.42 111.65
DL C DIST 0.7161 0.7161 0.7433 0.9796 1.7999
LOAD 189.69 196.90
LL C DIST 0.7161 0.7161 0.7433 0.9796 1.7999
LOAD 107.42 111.50
DL B DIST 0.7433 0.8203 1.6481 0.0000
LOAD 196.90
LL B DIST 0.7433 0.8203 1.6481 0.0000
LOAD 111.50
DL D DIST 0.7161 0.7161 1.2980 0.0000
LOAD 189.69
LL D DIST 0.7161 0.7161 1.2980 0.0000
LOAD 107.42
27 DL A DIST 0.9547 0.4193 0.9778 1.0116 2.3462
LOAD 252.90 259.02
LL A DIST 0.9547 0.4193 0.9778 1.0116 2.3462
LOAD 143.21 146.67
DL B DIST 0.8111 1.6555
LOAD 214.86
B' DIST 0.8111 0.2930 0.9536 0.8852 1.6670
LOAD 252.61 0.0000
LL B DIST 0.8111 1.6555
LOAD 121.67
B' DIST 0.8111 0.2930 0.9536 0.8852 1.6670
LOAD 143.04 0.0000
DL C DIST 0.9778 0.7783 2.1128 0.0000
LOAD 259.02
LL C DIST 0.9778 0.7783 2.1128 0.0000
LOAD 146.67
DL D DIST 0.9547 1.9486 2.3679 0.0000
LOAD 252.90
LL D DIST 0.9547 1.9486 2.3679 0.0000
LOAD 143.21
31
5. Skema Pendistribusian beban terbagi rata pelat lantai UG
Gambar 4.7 Skema Pendistribusian Beban Terbagi Rata dengan Metode
Amplop Lantai UG
32
6. Input beban terbagi rata pada pelat lantai UG dengan program analisis
struktur.
Tabel 4.4 Contoh Input Beban Terbagi Rata pada Lantai UG dengan Program
Analisis Struktur
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
1 DL D & B DIST 0.5594 0.5594 0.5594 3.3330 3.8924
LOAD 235.45 235.45
LL D & B DIST 0.5594 0.5594 0.5594 3.3330 3.8924
LOAD 223.76 223.76
DL A & C DIST 0.5594 0.5594 1.1188 0.0000
LOAD 235.45
LL A & C DIST 0.5594 0.5594 1.1188 0.0000
LOAD 223.76
30 DL A DIST 0.9283 1.1727 0.6705 2.0648 0.0000
LOAD 390.72 282.21
A' DIST 0.6705 2.3274 0.0000 0.0000
LOAD 282.21
LL A DIST 0.9283 1.1727 0.6705 2.0648 0.0000
LOAD 371.32 268.20
A' DIST 0.6705 2.3274 0.0000 0.0000
LOAD 268.20
DL B DIST 0.9305 1.3059 4.5171 0.0000
LOAD 391.65
LL B DIST 0.9305 1.3059 4.5171 0.0000
LOAD 372.20
DL C DIST 0.9305 1.3050 2.4777 0.0000
LOAD 391.65
LL C DIST 0.9305 1.3050 2.4777 0.0000
LOAD 372.20
33
4.3. Analisa Struktur Dengan Bantuan Program Analisis Struktur
Analisa struktur dilakukan dengan bantuan program aplikasi analisis
struktur, ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam proses analisa
struktur menggunakan software ini. Ada pun tahapannya sebagai berikut:
4.3.1. Permodelan Struktur
Permodelan struktur merupakan proses pertama yang harus dilakukan
dalam analisa menggunakan program analisis struktur, dalam tahapan ini struktur
yang akan dianalisa dimodelkan kedalam bentuk pemodelan yang paling
mendekati.
Gambar 4.8 Gambar 3D Struktur Skywalk Beach Club
4.3.2. Input Material dan Dimensi Struktur
Input material memasukkan mutu baja dan mutu beton.
Gambar 4.9 Define Material
34
Selanjutnya, menginput dimensi struktur.
Gambar 4.10 Frame Properties
Gambar 4.11 I/Wide Flange
Section
Setelah keduanya di input di lanjutkan dengan memasukkannya pada
struktur yang telah dimodelkan.
4.3.3. Input Beban
Mengatur pembebanan, di mulai dari memasukkan jenis–jenis beban yang
akan diinput pada define load sebagai berikut:
Gambar 4.12 Define Load
Setelah memasukkan jenis–jenis beban yang akan diinput, maka di
lanjutkan dengan mengatur kombinasi pembebanan atau pada program analisis
struktur.
35
Gambar 4.13 Define Response
Combination
Gambar 4.14 Response
Combination Name
Setelah memasukkan kombinasi beban, dilanjutkan dengan memasukkan
beban pelat pada masing–masing balok.
Gambar 4.15 Frame Distributed loads
36
4.3.4. Hasil Analisa Struktur dengan Program Analisis Struktur
Setelah penginputan pembebanan, maka dilanjutkan dengan mengganalisa
kekuatan struktur terhadap pembebanan yang telah diinput. Hal yang pertama
dilakukan adalah mengatur set analysis options.
Gambar 4.16 Analysis Options
Setelah mengatur set analysis option, dilanjutkan dengan mengatur run
analysis.
Gambar 4.17 Run Analysis
37
Setelah semua telah diatur maka analisa struktur pada program analisis
strukur dapat dimulai dengan mengklik run now pada pengaturan run analysis.
Pada saat hasil telah keluar maka selanjutnya memasukkan kombinasi
pembebanan yang telah diatur.
Gambar 4.18 Member Force Diagram for Frames
Setelah memasukkan kombinasi pembebanan, akhirnya dapat dilihat
kekuatan dari struktur oleh analisa program analisis struktur dengan cara
mengklik start steel design/check of structure.
Gambar 4.19 Hasil Run Analysis Struktur Baja
38
Gambar 4.20 Hasil Run Analysis Struktur
4.3.5. Menampilkan Gaya Dalam Balok
Setelah dilakukan run analysis maka dapat dicari balok yang memiliki
momen dan gaya geser terbesar pada masing-masing type balok.
(a)
(b)
39
(c)
(d)
(e)
(f)
40
(g)
Gambar 4.21 Diagram for Frame (a).SB2 (b).SB2A (c).SB3 (d).SB3A
(e).SB4 (f).SB4A (g).SB5
Dari gambar–gambar diatas didapatkan Mu dan Vu dari masing-masing
type balok terhadap beban-beban yang bekerja pada bangunan yang akan dibuat
sebagai acuan perhitungan manual.
4.4. Perencanaan Castellated Beam
Perencanaan castellated beam dilakukan dengan cara memotong bagian
tengah profil dengan pola zig-zag sehingga membentuk bentuk bukaan hexagonal
seperti gambar berikut:
Gambar 4.22 Baja WF sebelum dipotong
Gambar 4.23 Baja castellated hasil dari potongan
41
Perencanaan balok castellated SB2
Profil WF 150x100x6x9
Mutu baja : fy = 240 Mpa = 2400 kg/cm² (BJ 37)
Dengan data sebagai berikut:
ϕ = 60º
db = 150 mm
w = 21,1 kg/m
tw = 6 mm
r = 11 mm
bf = 100 mm
tf = 9 mm
Gambar 4.24 Baja WF dengan perencanaan sebelum dipotong
Profil WF 150x100x6x9 akan dimodifikasi menjadi profil Hexagonal
Castellated Beam dengan asumsi sebagai berikut:
h = d*(1,25–1)
= 150(1,25–1)
= 37,5 mm
dg = d + h
= 150 + 37,5
= 187,5 mm
tg ϕ = h
b
b =
𝑡𝑔 ∅
= 37,5
𝑡𝑔 60
= 21,65 mm
dT = St = 𝑑𝑔
2 −
= 187,5
2 − 37,5
= 56,25 mm
42
ho = 2*h
= 2*37,5
= 75 mm
e = 0,25*ho
= 0,25*75
= 18,75 mm
ao = (2*b) + e
= (2*21,65) + 18,75
= 62,05 mm
Sehingga profil wide flange menjadi profil castellated dengan data-data
sebagai berikut:
Gambar 4.25 Baja Profil Castellated
dg = 187,5 mm
ho = 75 mm
tw = 6 mm
ao = 9 mm
bf = 100 mm
r = 11 mm
tf = 9 mm
a. Kontrol Kelangsingan Penampang
Pada bagian sayap:
λ = bf
2 tf =
100
2 𝑥 9 = 5,56
λp = 170
fy =
170
240 = 10,97
λ < λp
5,56 < 10,97 → Penampang Kompak (OK)
43
Pada bagian tanpa lubang:
λ = h
tw =
187,5-2 9+11
6=
143,5
6= 24,58
λp = 1680
𝑓𝑦 =
1680
240 = 108,44
λ < λp
24,58 < 108,44 → Penampang Kompak (OK)
Mn = Mp
Mp = fy*Zx
Zx = 1
4*bf*dg²
= 1
4*100*187,5²
= 878906,25 mm
Mp = fy*Zx
= 240*878906,25
= 210937500 N.mm
øMn = 0,9*210937500
= 189843750 N.mm
øMn ≥ Mu
189843750 N.mm ≥ 3360063.09 N.mm (OK)
Pada bagian lubang:
λ = dT
tw =
56,25
6= 9,375
λp = 365
𝑓𝑦 =
365
240 = 23,56
44
λ < λp
9,375 < 23,56 → Penampang Kompak (OK)
∆As = ho*tw
= 75*6
= 450 mm²
Mn = Mp – fy*∆As ho
4 + e
Mn = 210937500 – 2400*450 75
4+ 0
= 190687500 N.mm
øMn = 0,9*190687500
= 171618750 N.mm
øMn ≥ Mu
171618750 N.mm ≥ 3360063,09 N.mm (OK)
b. Kontrol Lateral Buckling (Tekukan) pada bagian lubang:
1-ao
Lb*
∆As
tw * ( d+(2*bf ))
2
≤ 1
1 −9
750∗
450
6∗( 187,5+ 2∗100 )
2≤ 1
0,9839 ≤ 1 Tidak terjadi lateral buckling (tekukan)
c. Kontrol Kuat Geser
dg - 2 tf
tw=
187,5 - 18
6 = 28,25
1365
fy =
1365
240 = 88,11 →
dg - 2 tf
tw ≤
1365
240 → 28,25 ≤ 88,11
1100
fy=
1100
240= 71 →
dg - 2 tf
tw ≤
1100
240
→ 28,25 ≤ 71
45
ao = 62,05 mm
ho = 75 mm
ao
ho=
62,05
75=0,83 ≤3 (OK)
Vp = fy * tw * dg
3
= 2400 * 0,6 * 187,5
3
= 155889,15 kg
po = ao
ho +
6 ho
dg
=62,05
75 +
6 * 75
187,5
= 0,83 + 2,4
= 3,23 ≤ 5,6 (balok non komposit) (OK)
Jadi balok tidak bergantung pada interaksi mekanis bangunan.
Bottom Tee:
Vpt = fy * tw * 𝑑𝑡
3
= 2400 * 0,6 * 5,625
1,732
= 4676,67 kg
µ = 0 dan
v = 𝑎𝑜
𝑠𝑡
= 62,05
56,05= 1,11
6+ μ
V+ 3 =
2,45+0
1,11+1,73
= 0,86 ≤ 1 (OK)
Vnt = 6+ μ
v+ 3 Vpt
= 2,45+ 0
1,1+1,73*4676,67
= 4021,94 kg
ϕVn = 0,9 * 4021,94
= 3619,75 kg ≥ 2224,67 kg (OK)
46
d. Persamaan Interaksi
Mu
∅Mn
3
+ Vu
∅Vn
3
≤1
3360063,09
171618750
3
+ 2224,67
3619,75
3
≤1
0,23 ≤ 1 (OK)
e. Kontrol Jarak Antar Lubang
S = 2*(b+e )
= 2*(21,65+18,75)
= 80,80
S ≥ ho
80,80 ≥ 75 (OK)
S ≥ ao Vu
∅Vp : 1-
Vu
∅Vp
S ≥ 62,05 2224,67
155889,15 : 1-
2224,67
155889,15
80,80 ≥ 55,16
f. Kontrol Lendutan
δ = L
240
=1967,7
240
= 8,1987 cm
Ix = 1
12 * bf * dg
3 - 1
12 * bf – tw * dg – 2 tf
3
= 1
12*100*187,5
3-
1
12* 100-6 * 187,5-18
3
= 16785051,19 mm4
Ix lubang = Ix tanpa lubang - 1
12 * tw * ho3
= 16785051,19 – 1
12 * 6 * 753
= 16574113,69
Iy = 1
12∗ 𝑑𝑔 ∗ 𝑏𝑓3 −
1
12∗ 𝑑𝑔 − 2𝑡𝑓 ∗ 𝑏𝑓 − 𝑡𝑤 3
= 1
12∗ 187,5 ∗ 1003 −
1
12∗ 187,5 − 19 ∗ 100 − 6 3
= 3962216,33 mm4
47
Iy lubang = Iy tanpa lubang - 1
12∗ ho * tw3
= 3962216,33 - 1
12∗ 75 * 63
= 3960866,33
δ' =
5
385 *
ql4
E ix
= 5
385 *
ql4
E ix
= 5
385 *
820,90 * 196,774
200000 * 16574,1
= 4,82 cm
Dengan perhitungan yang sama, maka diperoleh dimensi profil castella,
nilai besar momen nominal, lendutan dan tekuk yang dapat diperoleh dari masing-
masing profil.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Profil WF Castella
Type Dimensi WF Awal
(mm)
Dimensi
Castella (mm)
Kontrol
Tekukan
(mm)
Lendutan
(cm)
SB2 200x100x5,5x8 187,5x75x6x9 0,9839 4,82
SB2A 250x125x6x9 250x100x5,5x8 0,9755 5,02
SB3 300x150x6,5x9 312,5x125x6x9 0,9694 1,52
SB3A 350x175x7x11 375x150x6,5x9 0,9632 1,27
SB4 400x200x8x13 437,5x175x7x11 0,9571 5,65
SB4A 450x200x9x14 437,5x175x7x11 0,9571 0,72
SB5 500x200x10x16/15 500x200x8x13 0,9509 0,41
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai
berikut:
1. Type balok SB2 mengalami perubahan dimensi dari WF 200x100x5,5x8
menjadi WF castella 187,5x75x6x9 dengan kontrol tekukan sebesar 0,9839
(mm) dan lendutan sebesar 4,82 cm.
48
2. Type balok SB2A mempunyai dimensi WF castella 250x100x5,5x8 dari
perubahan dimensi awal WF 250x125x6x9 dengan kontrol tekukan sebesar
0,9755 (mm) dan lendutan sebesar 5,02 cm.
3. Type balok SB3 memiliki dimensi awal WF 300x150x6,5x9 dan dilakukan
perubahan menggunakan WF castella 312,5x125x6x9. Kontrol tekukan
sebesar 0,9694 (mm) dan lendutan sebesar 1,52 cm.
4. Type balok SB3A menggunakan profil WF 300x150x6,5x9 dan mengalami
perubahan WF castella 375x150x6,5x9 dengan kontrol tekukan sebesar 0,9632
(mm) dan lendutan sebesar 1,27 cm.
5. Type balok SB4 dan SB4A memiliki dimensi awal WF 400x200x8x13 dan
WF 450x200x9x14. Namun dilakukan perubahan menggunakan WF castella
437,5x175x7x11 dengan kontrol tekukan sebesar 0,9571 (mm) dan
mendapatkan lendutan 5,65 cm dan 0,72 cm.
6. Type balok SB5 memiliki dimensi awal WF 500x200x10x16/15 dan dilakukan
perubahan menggunakan WF castella 500x200x8x13 dengan kontrol tekukan
sebesar 0,9509 (mm) dan lendutan sebesar 0,41 cm.
Dari hasil diatas maka dapat dipastikan semua type balok WF castella aman
terhadap beban yang telah direncanakan.
BAB V
PENUTUP
49
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Profil WF castellated beam yang digunakan sebagai pengganti profil awal
adalah 187,5.75.6.9 untuk SB2; 250.100.5,5.8 untuk SB2A; 312,5.125.6.9
untuk SB3; 375.150.6,5.9 untuk SB3A; 437,5.175.7.11 untuk SB4 dan
SB4A dan 500.200.8.13 untuk SB5.
2. Hasil analisa tekuk castellated beam untuk SB2 sebesar 0,9839 mm; untuk
SB2A sebesar 0,9755 mm; untuk SB3 sebesar 0,9694 mm; untuk SB3A
sebesar 0,9632 mm; untuk SB4 sebesar 0,9571 mm; untuk SB4A sebesar
0,9571 mm; dan untuk SB5 sebesar 0,9509 mm. Sehingga semua profil
memenuhi syarat tekuk ( ≤ 1 ).
3. Hasil analisa lendutan castellated beam untuk SB2 sebesar 5,38 cm; untuk
SB2A sebesar 5,02 cm; untuk SB3 sebesar 1,52 cm; untuk SB3A sebesar
1,27 cm; untuk SB4 sebesar 5,65 cm; untuk SB4A sebesar 0,72 cm; dan
untuk SB5 sebesar 0,41 cm. Semua profil memenuhi syarat lendutan
(<lendutan izin)
5.2. Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya:
1. Perlu studi lebih lanjut mengenai perilaku castellated beam terhadap beban
lateral atau gempa kuat.
2. Perlu studi lebih lanjut mengenai pengaruh sambungan pada balok
castellated.
3. Perlu studi lebih lanjut mengenai perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan
konstruksi antara baja WF dengan baja castella.
50
DAFTAR PUSTAKA
AISC.(2005). Analisis dan Desain Komponen Struktur Baja AISC 2005-
LRFD. Terjemahan Suryoatmo, B., Unpar, Bandung.
Agus Setiawan (2008). Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 3,280-308.
Standart Nasional Indonesia 03-1729-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja untuk Bangunan Gedung.
Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Bangunan Gedung ( PPIUG 1987 & 1983 ). Bandung : Yayasan
Lembaga Peyelidikan Masalah Bangunan.
Fahmi Rahman. 2011, Modifikasi Perencanaan Petra Square Apartment
and Shoping Arcade Surabaya menggunakan Hexagonal Castellated
Beam Non-Komposit, Tugas Akhir Surabaya.
Rosyid Kholilur Rohman. 2013, Penggunaan WF Castella pada Inovasi
Gor Pandean Kota Madiun. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW).
Achmad Firdaus. 2015, Analisa Struktur Rangka Baja Dengan
Menggunakan Profil WF dan Castellated Beam Pada Gedung Olah
Raga. Tugas Akhir Politeknik Negeri Balikpapan.
LAMPIRAN 1
DENAH PROYEK SKYWALK
LAMPIRAN 2
RUNNING ANALYSIS
PERENCANAAN SKYWALK
LAMPIRAN 3
TABEL INPUT BEBAN
TERBAGI RATA LANTAI 1
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
1 DL A DIST 0.559 0.5594 0.5594 3.3374 3.8975
LOAD 148.19 148.19
LL A DIST 0.559 0.5594 0.5594 3.3374 3.8975
LOAD 83.91 83.91
DL B DIST 0.559 0.5594 0.5594 1.3078 0.0000
LOAD 148.19 148.19
B' DIST 0.559 2.0296 0.5594 2.5897 0.0000
LOAD 148.19
LL B DIST 0.559 0.5594 0.5594 1.3078 0.0000
LOAD 83.91 83.91
B' DIST 0.559 2.0296 0.5594 2.5897 0.0000
LOAD 83.91
DL C & D DIST 0.5601 0.5601 1.1202 0.0000
LOAD 148.37
LL C & D DIST 0.5601 0.5601 1.1202 0.0000
2 DL A DIST 0.7161 0.5819 0.7433 0.8455 1.6732
LOAD 107.42 111.50
LL A DIST 0.7161 0.5819 0.7443 0.8455 1.6732
LOAD 107.42 111.65
DL C DIST 0.7161 0.7161 0.7433 0.9796 1.7999
LOAD 189.69 196.90
LL C DIST 0.7161 0.7161 0.7433 0.9796 1.7999
LOAD 107.42 111.50
DL B DIST 0.7433 0.8203 1.6481 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
2 LOAD 312.85
LL B DIST 0.7433 0.8203 1.6481 0.0000
LOAD 297.32
DL D DIST 0.7161 0.7161 1.2980 0.0000
LOAD 301.41
LL D DIST 0.7161 0.7161 1.2980 0.0000
LOAD 286.44
3 DL B DIST 0.8612 0.8995 0.8641 0.9915 2.0086
LOAD 362.48 363.70
LL B DIST 0.8612 0.8995 0.8641 0.9915 2.0086
LOAD 344.48 345.64
DL D DIST 0.8612 0.7732 0.8641 0.8651 1.6481
LOAD 362.48 363.70
LL D DIST 0.8612 0.7732 0.8641 0.8651 1.6481
LOAD 344.48 345.64
DL A DIST 0.8612 0.7732 1.6728 0.0000
LOAD 362.48
LL A DIST 0.8612 0.7732 1.6728 0.0000
LOAD 344.48
DL C DIST 0.8641 1.0172 1.8001 0.0000
LOAD 363.70
LL C DIST 0.8641 1.0172 1.8001 0.0000
LOAD 345.64
4 DL B DIST 0.8549 0.8543 0.8650 1.3097 2.3749
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
4 LL B DIST 0.8549 0.8543 0.8650 1.3097 2.3749
LOAD 341.96 346.00
DL D DIST 0.8549 0.8184 0.8650 1.2738 2.0086
LOAD 359.83 364.08
LL D DIST 0.8549 0.8184 0.8650 1.2738 2.0086
LOAD 341.96 346.00
DL A DIST 0.8549 0.8184 1.6727 0.0000
LOAD 359.83
LL A DIST 0.8549 0.8184 1.6727 0.0000
LOAD 341.96
DL C DIST 0.8650 1.0652 1.8000 0.0000
LOAD 364.08
LL C DIST 0.8650 1.0652 1.8000 0.0000
LOAD 346.00
5 DL B DIST 0.8503 0.8230 0.8635 1.6457 2.7445
LOAD 357.89 363.45
LL B DIST 0.8503 0.8230 0.8635 1.6457 2.7445
LOAD 340.12 345.40
DL D DIST 0.8503 0.8509 0.8635 1.6737 2.3749
LOAD 357.89 363.45
LL D DIST 0.8503 0.8509 0.8635 1.6737 2.3749
LOAD 340.12 345.40
DL A DIST 0.8503 0.8509 1.6739 0.0000
LOAD 357.89
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
5 LL A DIST 0.8503 0.8509 1.6739 0.0000
LOAD 340.12
DL C DIST 0.8635 1.0988 1.8000 0.0000
LOAD 363.45
LL C DIST 0.8635 1.0988 1.8000 0.0000
LOAD 345.40
6 DL B DIST 0.8479 0.6409 0.8664 1.6256 2.7718
LOAD 356.88 364.67
LL B DIST 0.8479 0.6409 0.8664 1.6256 2.7718
LOAD 339.16 346.56
DL D DIST 0.8479 1.0790 0.8664 2.0636 2.7445
LOAD 356.88 364.67
LL D DIST 0.8479 1.0790 0.8664 2.0636 2.7445
LOAD 339.16 346.56
DL A DIST 0.8479 1.0790 1.7199 0.0000
LOAD 356.88
LL A DIST 0.8479 1.0790 1.7199 0.0000
LOAD 339.16
DL C DIST 0.8664 1.1462 1.8271 0.0000
LOAD 364.67
LL C DIST 0.8664 1.1462 1.8271 0.0000
LOAD 346.56
7 DL B DIST 0.8389 0.6102 0.8575 1.6240 2.8029
LOAD 353.09 360.92
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
7 LL B DIST 0.8389 0.6102 0.8575 1.6240 2.8029
LOAD 335.56 343.00
DL D DIST 0.8389 1.1098 0.8575 2.1236 2.7718
LOAD 353.09 360.92
LL D DIST 0.8389 1.1098 0.8575 2.1236 2.7718
LOAD 335.56 343.00
DL A DIST 0.8389 1.1098 1.7200 0.0000
LOAD 353.09
LL A DIST 0.8389 1.1098 1.7200 0.0000
LOAD 335.56
DL C DIST 0.8575 0.6482 1.8271 0.0000
LOAD 360.92
LL C DIST 0.8575 0.6482 1.8271 0.0000
LOAD 343.00
8 DL B DIST 0.8289 0.5805 0.8477 1.6272 2.8377
LOAD 348.88 356.80
LL B DIST 0.8289 0.5805 0.8477 1.6272 2.8377
LOAD 331.56 339.08
DL D DIST 0.8289 1.1395 0.8477 2.1863 2.8029
LOAD 348.88 356.80
LL D DIST 0.8289 1.1395 0.8477 2.1863 2.8029
LOAD 331.56 339.08
DL A DIST 0.8289 1.1395 1.7200 0.0000
LOAD 348.88
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
8 LL A DIST 0.8289 1.1395 1.7200 0.0000
LOAD 331.56
DL C DIST 0.8477 0.6166 1.8271 0.0000
LOAD 356.80
LL C DIST 0.8477 0.6166 1.8271 0.0000
LOAD 339.08
9 DL B DIST 0.5358 0.3270 0.6382 1.9527 2.9984
LOAD 225.52 268.62
LL B DIST 0.5358 0.3270 0.6382 1.9527 2.9984
LOAD 214.32 255.28
DL D DIST 0.5358 0.7562 0.6382 2.3908 2.8377
LOAD 225.52 268.62
LL D DIST 0.5358 0.7562 0.6382 2.3908 2.8377
LOAD 214.32 255.28
DL A DIST 0.5358 0.7652 1.0922 0.0000
LOAD 225.52
LL A DIST 0.5358 0.7652 1.0922 0.0000
LOAD 214.32
DL C DIST 0.6382 0.4469 1.4926 0.0000
LOAD 268.62
LL C DIST 0.6382 0.4469 1.4926 0.0000
LOAD 255.28
10 DL B DIST 0.4984 0.3447 0.5089 2.1142 2.8501
LOAD 209.78 214.20
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
10 LL B DIST 0.4984 0.3447 0.5089 2.1142 2.8501
LOAD 199.36 203.56
DL D DIST 0.4984 0.7117 0.5089 2.4813 2.8376
LOAD 209.78 214.20
LL D DIST 0.4984 0.7117 0.5089 2.4813 2.8376
LOAD 199.36 203.56
DL A DIST 0.4984 0.7117 1.0564 0.0000
LOAD 209.78
LL A DIST 0.4984 0.7117 1.0564 0.0000
LOAD 199.36
DL C DIST 0.5089 0.3563 1.0922 0.0000
LOAD 214.20
LL C DIST 0.5089 0.3563 1.0922 0.0000
LOAD 203.56
11 DL B DIST 0.7773 0.5443 0.7980 1.6981 2.8376
LOAD 327.17 335.88
LL B DIST 0.7773 0.5443 0.7980 1.6981 2.8376
LOAD 310.92 319.20
DL D DIST 0.7773 1.0686 0.7980 2.2224 2.8028
LOAD 327.17 335.88
LL D DIST 0.7773 1.0686 0.7980 2.2224 2.8028
LOAD 310.92 319.20
DL A DIST 0.7773 1.0686 1.6129 0.0000
LOAD 327.17
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
11 LL A DIST 0.7773 1.0686 1.6129 0.0000
LOAD 310.92
DL C DIST 0.7980 0.5804 1.7200 0.0000
LOAD 335.88
LL C DIST 0.7980 0.5804 1.7200 0.0000
LOAD 319.20
12 DL B DIST 0.7866 0.5722 0.8072 1.6930 2.8028
LOAD 331.08 339.75
LL B DIST 0.7866 0.5722 0.8072 1.6930 2.8028
LOAD 314.64 322.88
DL D DIST 0.7866 1.0406 0.8072 2.1615 2.7717
LOAD 331.08 339.75
LL D DIST 0.7866 1.0406 0.8072 2.1615 2.7717
LOAD 314.64 322.88
DL A DIST 0.7866 1.0406 1.6128 0.0000
LOAD 331.08
LL A DIST 0.7866 1.0406 1.6128 0.0000
LOAD 314.64
DL C DIST 0.8072 0.6102 1.7200 0.0000
LOAD 339.75
LL C DIST 0.8072 0.6102 1.7200 0.0000
LOAD 322.88
13 DL B DIST 0.7951 0.6010 0.8156 1.6927 2.7717
LOAD 334.66 343.29
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
13 LL B DIST 0.7951 0.6010 0.8156 1.6927 2.7717
LOAD 318.04 326.24
DL D DIST 0.7951 1.0118 0.8156 2.1035 2.7444
LOAD 334.66 343.29
LL D DIST 0.7951 1.0118 0.8156 2.1035 2.7444
LOAD 318.04 326.24
DL A DIST 0.7951 1.0118 1.6128 0.0000
LOAD 334.66
LL A DIST 0.7951 1.0118 1.6128 0.0000
LOAD 318.04
DL C DIST 0.8156 0.6409 1.7199 0.0000
LOAD 343.29
LL C DIST 0.8156 0.6409 1.7199 0.0000
LOAD 326.24
14 DL B DIST 0.8090 0.9858 0.8235 1.8935 2.7444
LOAD 340.51 346.61
LL B DIST 0.8090 0.9858 0.8235 1.8935 2.7444
LOAD 323.60 329.40
DL D DIST 0.8090 0.6424 0.8235 1.5502 2.3732
LOAD 340.51 346.61
LL D DIST 0.8090 0.6424 0.8235 1.5502 2.3732
LOAD 323.60 329.40
DL A DIST 0.8090 0.6424 1.6282 0.0000
LOAD 340.51
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
14 LL A DIST 0.8090 0.6424 1.6282 0.0000
LOAD 323.60
DL C DIST 0.8235 0.8230 1.6739 0.0000
LOAD 346.61
LL C DIST 0.8235 0.8230 1.6739 0.0000
LOAD 329.40
15 DL B DIST 0.8058 1.0136 0.8178 1.5548 2.3732
LOAD 339.16 344.21
LL B DIST 0.8058 1.0136 0.8178 1.5548 2.3732
LOAD 322.32 327.12
DL D DIST 0.8058 0.6120 0.8178 1.1532 2.0075
LOAD 339.16 344.21
LL D DIST 0.8058 0.6120 0.8178 1.1532 2.0075
LOAD 322.32 327.12
DL A DIST 0.8058 0.6120 1.6257 0.0000
LOAD 339.16
LL A DIST 0.8058 0.6120 1.6257 0.0000
LOAD 322.32
DL C DIST 0.8178 0.8543 1.6727 0.0000
LOAD 344.21
LL C DIST 0.8178 0.8543 1.6727 0.0000
LOAD 327.12
16 DL B DIST 0.8020 1.0560 0.8077 1.2343 2.0075
LOAD 337.56 339.96
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
16 LL B DIST 0.8020 1.0560 0.8077 1.2343 2.0075
LOAD 320.80 323.08
DL D DIST 0.8020 0.5697 0.8077 0.7480 1.6475
LOAD 337.56 339.96
LL D DIST 0.8020 0.5697 0.8077 0.7480 1.6475
LOAD 320.80 323.08
DL A DIST 0.8020 0.5697 1.6257 0.0000
LOAD 337.56
LL A DIST 0.8020 0.5697 1.6257 0.0000
LOAD 320.80
DL C DIST 0.8077 0.8995 1.6728 0.0000
LOAD 339.96
LL C DIST 0.8077 0.8995 1.6728 0.0000
LOAD 323.08
17 DL A DIST 0.6943 0.4436 0.7146 0.6208 1.6266
LOAD 292.23 300.78
LL A DIST 0.6943 0.4436 0.7146 0.6208 1.6266
LOAD 277.72 285.84
DL C DIST 0.6943 0.8543 0.7146 1.0315 1.6732
LOAD 292.23 300.78
LL C DIST 0.6943 0.8543 0.7146 1.0315 1.6732
LOAD 277.72 285.84
DL B DIST 0.7146 1.0058 1.6475 0.0000
LOAD 300.78
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
17 LL B DIST 0.7146 1.0058 1.6475 0.0000
LOAD 285.84
DL D DIST 0.6943 0.4436 1.2979 0.0000
LOAD 292.23
LL D DIST 0.6943 0.4436 1.2979 0.0000
LOAD 277.72
18 DL A DIST 0.6316 0.3079 0.6518 0.4827 1.6678
LOAD 265.84 274.34
LL A DIST 0.6316 0.3079 0.6518 0.4827 1.6678
LOAD 252.64 260.72
DL C DIST 0.6316 0.9886 0.6518 1.1635 1.6266
LOAD 265.84 274.34
LL C DIST 0.6316 0.9886 0.6518 1.1635 1.6266
LOAD 252.64 260.72
DL B DIST 0.6518 1.1850 1.6481 0.0000
LOAD 274.34
LL B DIST 0.6518 1.1850 1.6481 0.0000
LOAD 260.72
DL D DIST 0.6316 0.3079 1.2965 0.0000
LOAD 265.84
LL D DIST 0.6316 0.3079 1.2965 0.0000
LOAD 252.64
19 DL B DIST 0.7442 1.2564 0.7501 1.4391 2.0088
LOAD 313.23 315.72
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
19 LL B DIST 0.7442 1.2564 0.7501 1.4391 2.0088
LOAD 297.68 300.04
DL D DIST 0.7442 0.4093 0.7501 0.5921 1.6481
LOAD 313.23 315.72
LL D DIST 0.7442 0.4093 0.7501 0.5921 1.6481
LOAD 297.68 300.04
DL A DIST 0.7442 0.4093 1.6657 0.0000
LOAD 313.23
LL A DIST 0.7442 0.4093 1.6657 0.0000
LOAD 297.68
DL C DIST 0.7501 1.0560 1.6257 0.0000
LOAD 315.72
LL C DIST 0.7501 1.0560 1.6257 0.0000
LOAD 300.04
20 DL B DIST 0.7578 1.2170 0.7699 1.7633 2.3753
LOAD 318.96 324.05
LL B DIST 0.7578 1.2170 0.7699 1.7633 2.3753
LOAD 303.12 307.96
DL D DIST 0.7578 0.4489 0.7699 0.9952 2.0088
LOAD 318.96 324.05
LL D DIST 0.7578 0.4489 0.7699 0.9952 2.0088
LOAD 303.12 307.96
DL A DIST 0.7578 0.4489 1.6658 0.0000
LOAD 318.96
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
20 LL A DIST 0.7578 0.4489 1.6658 0.0000
LOAD 303.12
DL C DIST 0.7699 1.0136 1.6257 0.0000
LOAD 324.05
LL C DIST 0.7699 1.0136 1.6257 0.0000
LOAD 307.96
21 DL B DIST 0.7682 1.1908 0.7829 2.1021 2.7445
LOAD 323.34 329.52
LL B DIST 0.7682 1.1908 0.7829 2.1021 2.7445
LOAD 307.28 313.16
DL D DIST 0.7682 1.4783 0.7829 1.3896 2.3753
LOAD 323.34 329.52
LL D DIST 0.7682 1.4783 0.7829 1.3896 2.3753
LOAD 307.28 313.16
DL A DIST 0.7682 0.4783 1.6692 0.0000
LOAD 323.34
LL A DIST 0.7682 0.4783 1.6692 0.0000
LOAD 307.28
DL C DIST 0.7829 0.9858 1.6282 0.0000
LOAD 329.52
LL C DIST 0.7829 0.9858 1.6282 0.0000
LOAD 313.16
22 DL B DIST 0.7423 0.5611 0.7648 1.7600 2.7718
LOAD 312.43 321.90
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
22 LL B DIST 0.7423 0.5611 0.7648 1.7600 2.7718
LOAD 296.92 305.92
DL D DIST 0.7423 0.9446 0.7648 2.1435 2.7445
LOAD 312.43 321.90
LL D DIST 0.7423 0.9446 0.7648 2.1435 2.7445
LOAD 296.92 305.92
DL A DIST 0.7423 0.9446 1.5057 0.0000
LOAD 312.43
LL A DIST 0.7423 0.9446 1.5057 0.0000
LOAD 296.92
DL C DIST 0.7648 0.6010 1.6128 0.0000
LOAD 321.90
LL C DIST 0.7648 0.6010 1.6128 0.0000
LOAD 305.92
23 DL B DIST 0.7344 0.5342 0.7569 1.7623 2.8029
LOAD 309.11 318.58
LL B DIST 0.7344 0.5342 0.7569 1.7623 2.8029
LOAD 293.76 302.76
DL D DIST 0.7344 0.9715 0.7569 2.1997 2.7718
LOAD 309.11 318.58
LL D DIST 0.7344 0.9715 0.7569 2.1997 2.7718
LOAD 293.76 302.76
DL A DIST 0.7344 0.9715 1.5057 0.0000
LOAD 309.11
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
23 LL A DIST 0.7344 0.9715 1.5057 0.0000
LOAD 293.76
DL C DIST 0.7569 0.5722 1.6128 0.0000
LOAD 318.58
LL C DIST 0.7569 0.5722 1.6128 0.0000
LOAD 302.76
24 DL B DIST 0.7256 0.5081 0.7483 1.7692 2.8378
LOAD 305.41 314.96
LL B DIST 0.7256 0.5081 0.7483 1.7692 2.8378
LOAD 290.24 299.32
DL D DIST 0.7256 0.9976 0.7483 2.2586 2.8029
LOAD 305.41 314.96
LL D DIST 0.7256 0.9976 0.7483 2.2586 2.8029
LOAD 290.24 299.32
DL A DIST 0.7256 0.9976 1.5057 0.0000
LOAD 305.41
LL A DIST 0.7256 0.9976 1.5057 0.0000
LOAD 290.24
DL C DIST 0.7483 0.5443 1.6129 0.0000
LOAD 314.96
LL C DIST 0.7483 0.5443 1.6129 0.0000
LOAD 299.32
25 DL B DIST 0.5310 0.4724 0.6090 2.0686 2.7532
LOAD 223.50 256.33
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
25 LL B DIST 0.5310 0.4724 0.6090 2.0686 2.7532
LOAD 212.40 243.60
DL D DIST 0.5310 0.8697 0.6090 2.4659 2.8378
LOAD 223.50 256.33
LL D DIST 0.5310 0.8697 0.6090 2.4659 2.8378
LOAD 212.40 243.60
DL A DIST 0.6090 0.8697 1.3421 0.0000
LOAD 256.33
LL A DIST 0.6090 0.8697 1.3421 0.0000
LOAD 243.60
DL C DIST 0.5310 0.3718 1.0564 0.0000
LOAD 223.50
LL C DIST 0.5310 0.3718 1.0564 0.0000
LOAD 212.40
26 DL B DIST 0.5594 0.9258 0.5594 1.8760 2.4354
LOAD 235.45 235.45
LL B DIST 0.5594 0.9258 0.5594 1.8760 2.4354
LOAD 223.76 223.76
DL D DIST 0.5594 0.3380 0.5594 1.2882 1.8476
LOAD 235.45 235.45
LL D DIST 0.5594 0.3380 0.5594 1.2882 1.8476
LOAD 223.76 223.76
DL A DIST 0.5594 0.3380 1.2638 0.0000
LOAD 235.45
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
26 LL A DIST 0.5594 0.3380 1.2638 0.0000
LOAD 223.76
DL C DIST 0.5594 0.5594 1.1188 0.0000
LOAD 235.45
LL C DIST 0.5594 0.5594 1.1188 0.0000
LOAD 223.76
27 DL A DIST 0.9769 0.4313 0.9969 0.9593 2.3001
LOAD 411.18 419.60
LL A DIST 0.9769 0.4313 0.9969 0.9593 2.3001
LOAD 390.76 398.76
DL C DIST 0.9769 2.0041 0.9969 2.5320 3.3335
LOAD 411.18 419.60
LL C DIST 0.9769 2.0041 0.9969 2.5320 3.3335
LOAD 390.76 398.76
DL B DIST 0.9969 1.3408 2.1423 0.0000
LOAD 419.60
LL B DIST 0.9969 1.3408 2.1423 0.0000
LOAD 398.76
DL D DIST 0.9769 0.4313 2.4354 0.0000
LOAD 411.18
LL D DIST 0.9769 0.4313 2.4354 0.0000
LOAD 390.76
28 DL A DIST 1.0665 0.8011 1.0783 1.3519 2.3256
LOAD 448.89 453.86
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
28 LL A DIST 1.0665 0.8011 1.0783 1.3519 2.3256
LOAD 426.60 431.32
DL C DIST 1.0783 1.3412 1.1299 1.8895 3.3350
LOAD 453.86 475.57
LL C DIST 1.0783 1.3412 1.1299 1.8895 3.3350
LOAD 431.32 451.96
DL B DIST 1.1347 0.8933 2.3346 0.0000
LOAD 477.60
LL B DIST 1.1347 0.8933 2.3346 0.0000
LOAD 453.88
DL D DIST 1.0783 0.8011 2.1424 0.0000
LOAD 453.86
LL D DIST 1.0783 0.8011 2.1424 0.0000
LOAD 431.32
29 DL B DIST 0.9753 0.7745 1.0092 1.0558 2.4727
LOAD 410.50 424.77
LL B DIST 0.9753 0.7745 1.0092 1.0558 2.4727
LOAD 390.12 403.68
DL D DIST 0.9753 0.9638 1.0092 1.2450 2.1648
LOAD 410.50 424.77
LL D DIST 0.9753 0.9638 1.0092 1.2450 2.1648
LOAD 390.12 403.68
DL A DIST 0.9753 0.9638 1.7383 0.0000
LOAD 410.50
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
29 LL A DIST 0.9753 0.9638 1.7383 0.0000
LOAD 390.12
DL C DIST 1.0092 0.9198 2.3367 0.0000
LOAD 424.77
LL C DIST 1.0092 0.9198 2.3367 0.0000
LOAD 403.68
30 DL A DIST 0.9279 1.1685 4.3814 0.0000
LOAD 390.55
LL A DIST 0.9279 1.1685 4.3814 0.0000
LOAD 371.16
DL B DIST 0.9280 1.3043 4.5171 0.0000
LOAD 390.60
LL B DIST 0.9280 1.3043 4.5171 0.0000
LOAD 371.20
DL C DIST 0.9280 1.1685 2.4727 0.0000
LOAD 390.60
LL C DIST 0.9280 1.1685 2.4727 0.0000
LOAD 371.20
31 DL B DIST 0.5185 0.4951 0.6430 3.3795 4.0620
LOAD 218.24 270.64
LL B DIST 0.5185 0.4951 0.6430 3.3795 4.0620
LOAD 207.40 257.20
DL D DIST 0.5200 0.4985 0.6335 3.3921 4.0608
LOAD 218.87 266.64
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
31 LL D DIST 0.5200 0.4985 0.6335 3.3921 4.0608
LOAD 208.00 253.40
DL A DIST 0.5185 0.4973 0.9924 0.0000
LOAD 218.24
LL A DIST 0.5185 0.4973 0.9924 0.0000
LOAD 207.40
DL C DIST 0.6430 0.6688 1.3421 0.0000
LOAD 270.64
LL C DIST 0.6430 0.6688 1.3421 0.0000
LOAD 257.20
32 DL B DIST 0.5972 0.4158 0.9141 2.4785 4.0608
LOAD 251.36 384.74
LL B DIST 0.5972 0.4158 0.9141 2.4785 4.0608
LOAD 238.88 365.64
DL D DIST 0.5947 0.6230 0.9141 2.6855 3.4187
LOAD 250.31 384.74
LL D DIST 0.5947 0.6230 0.9141 2.6855 3.4187
LOAD 237.88 365.64
DL A DIST 0.5962 0.6216 1.0399 0.0000
LOAD 250.94
LL A DIST 0.5962 0.6216 1.0399 0.0000
LOAD 238.48
DL C DIST 0.9141 0.7341 2.3165 0.0000
LOAD 384.74
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
32 LL C DIST 0.9141 0.7341 2.3165 0.0000
LOAD 365.64
33 DL B DIST 0.9895 0.9115 1.0008 2.1735 3.4197
LOAD 416.48 421.24
LL B DIST 0.9895 0.9115 1.0008 2.1735 3.4197
LOAD 395.80 400.32
DL D DIST 0.9895 1.0550 1.0008 2.3170 3.1357
LOAD 416.48 421.24
LL D DIST 0.9895 1.0550 1.0008 2.3170 3.1357
LOAD 395.80 400.32
DL A DIST 0.9895 1.0550 1.9666 0.0000
LOAD 416.48
LL A DIST 0.9895 1.0550 1.9666 0.0000
LOAD 395.80
DL C DIST 1.0008 0.8187 2.0649 0.0000
LOAD 421.24
LL C DIST 1.0008 0.8187 2.0649 0.0000
LOAD 400.32
34 DL B DIST 0.8296 0.7775 0.8442 2.1037 3.1357
LOAD 349.18 355.32
LL B DIST 0.8296 0.7775 0.8442 2.1037 3.1357
LOAD 331.84 337.68
DL D DIST 0.8296 0.8658 0.8442 2.1920 2.8982
LOAD 349.18 355.32
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
34 LL D DIST 0.8296 0.8658 0.8442 2.1920 2.8982
LOAD 331.84 337.68
DL A DIST 0.8296 0.8658 1.6433 0.0000
LOAD 349.18
LL A DIST 0.8296 0.8658 1.6433 0.0000
LOAD 331.84
DL C DIST 0.8442 0.7063 1.7383 0.0000
LOAD 355.32
LL C DIST 0.8442 0.7063 1.7383 0.0000
LOAD 337.68
35 DL B DIST 0.7967 0.9933 0.8114 2.3326 3.1983
LOAD 335.33 341.52
LL B DIST 0.7967 0.9933 0.8114 2.3326 3.1983
LOAD 318.68 324.56
DL D DIST 0.7967 0.6246 0.8114 1.9638 2.7413
LOAD 335.33 341.52
LL D DIST 0.7967 0.6246 0.8114 1.9638 2.7413
LOAD 318.68 324.56
DL A DIST 0.7967 0.6246 1.6179 0.0000
LOAD 335.33
LL A DIST 0.7967 0.6246 1.6179 0.0000
LOAD 318.68
DL C DIST 0.8114 0.7775 1.6433 0.0000
LOAD 341.52
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
35 LL C DIST 0.8114 0.7775 1.6433 0.0000
LOAD 324.56
36 DL A DIST 0.9786 0.9065 1.0164 2.3510 3.1616
LOAD 411.89 427.80
LL A DIST 0.9786 0.9065 1.0164 2.3510 3.1616
LOAD 391.44 406.56
DL B DIST 0.9786 1.0601 0.9358 2.5045 2.9810
LOAD 411.89 393.88 266.3
B' DIST 0.6327 0.7552
LOAD 266.30
LL B DIST 0.9786 1.0601 0.9358 2.5045 2.9810
LOAD 391.44 374.32 253.08
B' DIST 0.6327 0.7552
LOAD 253.08
DL C DIST 1.0614 0.8106 1.8310 0.0000
LOAD 446.74
LL C DIST 1.0614 0.8106 1.8310 0.0000
LOAD 424.56
DL D DIST 0.9786 0.9065 1.9666 0.0000
LOAD 411.89
LL D DIST 0.9786 0.9065 1.9666 0.0000
LOAD 391.44
37 DL A DIST 0.4366 2.8680 3.4911 0.0000
LOAD 183.76
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
37 LL A DIST 0.4366 2.8680 3.4911 0.0000
LOAD 174.64
DL B DIST 0.4366 0.4168 1.0399 0.0000
LOAD 183.76
LL B DIST 0.4366 0.4168 1.0399 0.0000
LOAD 174.64
DL C DIST 0.4366 2.8680 3.2848 0.0000
LOAD 183.76
LL C DIST 0.4366 2.8680 3.2848 0.0000
LOAD 174.64
38 DL B DIST 0.5159 0.5698 0.6217 3.2437 3.7013
LOAD 217.14 261.67
DL B DIST 0.5159 0.5698 0.6217 3.2437 3.7013
LOAD 206.36 248.68
DL D DIST 0.5161 0.7351 0.6216 3.4090 3.9451
LOAD 217.23 261.63
LL D DIST 0.5161 0.7351 0.6216 3.4090 3.9451
LOAD 206.44 248.64
DL A DIST 0.6217 0.7339 1.3037 0.0000
LOAD 261.67
LL A DIST 0.6217 0.7339 1.3037 0.0000
LOAD 248.68
DL C DIST 0.5148 0.5374 0.9924 0.0000
LOAD 216.68
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
38 LL C DIST 0.5148 0.5374 0.9924 0.0000
LOAD 205.92
39 DL B DIST 0.4812 0.4023 0.6210 3.3138 3.9473
LOAD 202.54 261.38
LL B DIST 0.4812 0.4023 0.6210 3.3138 3.9473
LOAD 192.48 248.40
DL D DIST 0.4812 0.5224 0.6210 3.4339 4.1042
LOAD 202.54 261.38
LL D DIST 0.4812 0.5224 0.6210 3.4339 4.1042
LOAD 192.48 248.40
DL A DIST 0.4812 0.5224 0.9247 0.0000
LOAD 202.54
LL A DIST 0.4812 0.5224 0.9247 0.0000
LOAD 192.48
DL C DIST 0.6210 0.6703 1.3037 0.0000
LOAD 261.38
LL C DIST 0.6210 0.6703 1.3037 0.0000
LOAD 248.40
40 DL B DIST 0.8872 1.3843 0.8889 3.3308 4.1042
LOAD 373.42 374.14
LL B DIST 0.8872 1.3843 0.8889 3.3308 4.1042
LOAD 354.88 355.56
DL D DIST 0.8872 0.5675 0.8889 2.5140 3.5377
LOAD 373.42 374.14
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
40 LL D DIST 0.8872 0.5675 0.8889 2.5140 3.5377
LOAD 354.88 355.56
DL A DIST 0.8872 0.5675 1.9519 0.0000
LOAD 373.42
LL A DIST 0.8872 0.5675 1.9519 0.0000
LOAD 354.88
DL C DIST 0.8889 1.0236 1.7970 0.0000
LOAD 374.14
LL C DIST 0.8889 1.0236 1.7970 0.0000
LOAD 355.56
41 DL B DIST 0.6619 1.0348 0.7547 2.8823 3.5377
LOAD 278.59 317.65
LL B DIST 0.6619 1.0348 0.7547 2.8823 3.5377
LOAD 264.76 301.88
DL D DIST 0.6619 0.3781 0.7547 2.2256 3.1881
LOAD 278.59 317.65
LL D DIST 0.6619 0.3781 0.7547 2.2256 3.1881
LOAD 264.76 301.88
DL A DIST 0.6619 0.3780 1.4127 0.0000
LOAD 278.59
LL A DIST 0.6619 0.3780 1.4127 0.0000
LOAD 264.76
DL C DIST 0.7547 0.9625 1.6179 0.0000
LOAD 317.65
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
41 LL C DIST 0.7547 0.9625 1.6179 0.0000
LOAD 301.88
42 DL A DIST 0.4630 0.5467 0.9888 0.0000
LOAD 194.88
LL A DIST 0.4630 0.5467 0.9888 0.0000
LOAD 185.20
DL C DIST 0.3834 1.0390 1.1550 0.0000
LOAD 161.37
LL C DIST 0.3834 1.0390 1.1550 0.0000
LOAD 153.36
DL B DIST 0.3834 0.4421 0.4630 1.7763 1.8923
LOAD 161.37 194.88
LL B DIST 0.3834 0.4421 0.4630 1.7763 1.8923
LOAD 153.36 185.20
DL D DIST 0.3834 0.5467 0.4630 1.8809 2.9199
LOAD 161.37 194.88
LL D DIST 0.3834 0.5467 0.4630 1.8809 2.9199
LOAD 153.36 185.20
43 DL A DIST 0.4267 0.4823 1.1744 0.0000
LOAD 179.60
LL A DIST 0.4267 0.4823 1.1744 0.0000
LOAD 170.68
DL B DIST 0.4267 1.4099 2.1021 0.0000
LOAD 179.60
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
43 LL B DIST 0.4267 1.4099 2.1021 0.0000
LOAD 170.68
DL C DIST 0.4267 1.4101 1.8923 0.0000
LOAD 179.60
LL C DIST 0.4267 1.4101 1.8923 0.0000
LOAD 170.68
44 DL A DIST 0.4084 1.5425 2.3555 0.0000
LOAD 171.90
LL A DIST 0.4084 1.5425 2.3555 0.0000
LOAD 163.36
DL B DIST 0.4084 0.3614 1.1744 0.0000
LOAD 171.90
LL B DIST 0.4084 0.3614 1.1744 0.0000
LOAD 163.36
DL C DIST 0.4084 0.3614 1.9039 0.0000
LOAD 171.90
LL C DIST 0.4084 0.3614 1.9039 0.0000
LOAD 163.36
45 DL A DIST 0.3888 2.5795 3.1335 0.0000
LOAD 163.65
LL A DIST 0.3888 2.5795 3.1335 0.0000
LOAD 155.52
DL B DIST 0.3888 0.3707 0.9247 0.0000
LOAD 163.65
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
45 LL B DIST 0.3888 0.3707 0.9247 0.0000
LOAD 155.52
DL C DIST 0.3888 2.5791 2.9502 0.0000
LOAD 163.65
LL C DIST 0.3888 2.5791 2.9502 0.0000
LOAD 155.52
46 DL A DIST 0.3724 1.0991 1.1977 0.0000
LOAD 156.74
LL A DIST 0.3724 1.0991 1.1977 0.0000
LOAD 148.96
DL C DIST 0.4619 0.5050 0.9888 0.0000
LOAD 194.41
C DIST 0.4619 0.5050 0.9888 0.0000
LOAD 184.76
LL B DIST 0.3724 0.4837 0.4619 1.8053 1.9039
LOAD 156.74 194.41
B DIST 0.3724 0.4837 0.4619 1.8053 1.9039
LOAD 148.96 184.76
DL D DIST 0.3723 0.5050 0.4619 1.8265 2.9261
LOAD 156.70 194.41
LL D DIST 0.3723 0.5050 0.4619 1.8265 2.9261
LOAD 148.92 184.76
LAMPIRAN 4
TABEL INPUT BEBAN
TERBAGI RATA LANTAI UG
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
1 DL A DIST 0.5594 0.5594 0.5594 3.3374 3.8975
LOAD 148.19 148.19
LL A DIST 0.5594 0.5594 0.5594 3.3374 3.8975
LOAD 83.91 83.91
DL B DIST 0.5594 0.5594 0.5594 1.3078 0.0000
LOAD 148.19 148.19
B' DIST 0.5594 2.0296 0.5594 2.5897 0.0000
LOAD 148.19
LL B DIST 0.5594 0.5594 0.5594 1.3078 0.0000
LOAD 83.91 83.91
B' DIST 0.5594 2.0296 0.5594 2.5897 0.0000
LOAD 83.91
DL C & D DIST 0.5601 0.5601 1.1202 0.0000
LOAD 148.37
LL C & D DIST 0.5601 0.5601 1.1202 0.0000
2 DL A DIST 0.7161 0.5819 0.7433 0.8455 1.6732
LOAD 107.42 111.50
LL A DIST 0.7161 0.5819 0.7443 0.8455 1.6732
LOAD 107.42 111.65
DL C DIST 0.7161 0.7161 0.7433 0.9796 1.7999
LOAD 189.69 196.90
LL C DIST 0.7161 0.7161 0.7433 0.9796 1.7999
LOAD 107.42 111.50
DL B DIST 0.7433 0.8203 1.6481 0.0000
LOAD 196.90
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
2 LL B DIST 0.7433 0.8203 1.6481 0.0000
LOAD 111.50
DL D DIST 0.7161 0.7161 1.2980 0.0000
LOAD 189.69
LL D DIST 0.7161 0.7161 1.2980 0.0000
LOAD 107.42
3 DL B DIST 0.8612 0.8995 0.8641 0.9915 2.0086
LOAD 228.13 228.90
LL B DIST 0.8612 0.8995 0.8641 0.9915 2.0086
LOAD 129.18 129.62
DL D DIST 0.8612 0.7732 0.8641 0.8651 1.6481
LOAD 228.13 228.90
LL D DIST 0.8612 0.7732 0.8641 0.8651 1.6481
LOAD 129.18 129.62
DL A DIST 0.8612 0.7732 1.6728 0.0000
LOAD 228.13
LL A DIST 0.8612 0.7732 1.6728 0.0000
LOAD 129.18
DL C DIST 0.8641 1.0172 1.8001 0.0000
LOAD 228.90
LL C DIST 0.8641 1.0172 1.8001 0.0000
LOAD 129.62
4 DL B DIST 0.8549 0.8543 0.8650 1.3097 2.3749
LOAD 226.46 229.14
LL B DIST 0.8549 0.8543 0.8650 1.3097 2.3749
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
4 LOAD 128.24 129.75
DL D DIST 0.8549 0.8184 0.8650 1.2738 2.0086
LOAD 226.46 229.14
LL D DIST 0.8549 0.8184 0.8650 1.2738 2.0086
LOAD 128.24 129.75
DL A DIST 0.8549 0.8184 1.6727 0.0000
LOAD 226.46
LL A DIST 0.8549 0.8184 1.6727 0.0000
LOAD 128.24
DL C DIST 0.8650 1.0652 1.8000 0.0000
LOAD 229.14
LL C DIST 0.8650 1.0652 1.8000 0.0000
LOAD 129.75
5 DL B DIST 0.8503 0.8230 0.8635 1.6457 2.7445
LOAD 225.24 228.74
LL B DIST 0.8503 0.8230 0.8635 1.6457 2.7445
LOAD 127.55 129.53
DL D DIST 0.8503 0.8509 0.8635 1.6737 2.3749
LOAD 225.24 228.74
LL D DIST 0.8503 0.8509 0.8635 1.6737 2.3749
LOAD 127.55 129.53
DL A DIST 0.8503 0.8509 1.6739 0.0000
LOAD 225.24
LL A DIST 0.8503 0.8509 1.6739 0.0000
LOAD 127.55
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
5 DL C DIST 0.8635 1.0988 1.8000 0.0000
LOAD 228.74
LL C DIST 0.8635 1.0988 1.8000 0.0000
LOAD 129.53
6 DL B DIST 0.8479 0.6409 0.8664 1.6256 2.7718
LOAD 224.61 229.51
LL B DIST 0.8479 0.6409 0.8664 1.6256 2.7718
LOAD 127.19 129.96
DL D DIST 0.8479 1.0790 0.8664 2.0636 2.7445
LOAD 224.61 229.51
LL D DIST 0.8479 1.0790 0.8664 2.0636 2.7445
LOAD 127.19 129.96
DL A DIST 0.8479 1.0790 1.7199 0.0000
LOAD 224.61
LL A DIST 0.8479 1.0790 1.7199 0.0000
LOAD 127.19
DL C DIST 0.8664 1.1462 1.8271 0.0000
LOAD 229.51
LL C DIST 0.8664 1.1462 1.8271 0.0000
LOAD 129.96
7 DL B DIST 0.8389 0.6102 0.8575 1.6240 2.8029
LOAD 222.22 227.15
LL B DIST 0.8389 0.6102 0.8575 1.6240 2.8029
LOAD 125.84 128.63
DL D DIST 0.8389 1.1098 0.8575 2.1236 2.7718
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
7 LOAD 222.22 227.15
LL D DIST 0.8389 1.1098 0.8575 2.1236 2.7718
LOAD 125.84 128.63
DL A DIST 0.8389 1.1098 1.7200 0.0000
LOAD 222.22
LL A DIST 0.8389 1.1098 1.7200 0.0000
LOAD 125.84
DL C DIST 0.8575 0.6482 1.8271 0.0000
LOAD 227.15
LL C DIST 0.8575 0.6482 1.8271 0.0000
LOAD 128.63
8 DL B DIST 0.8289 0.5805 0.8477 1.6272 2.8377
LOAD 219.58 224.56
LL B DIST 0.8289 0.5805 0.8477 1.6272 2.8377
LOAD 124.34 127.16
DL D DIST 0.8289 1.1395 0.8477 2.1863 2.8029
LOAD 219.58 224.56
LL D DIST 0.8289 1.1395 0.8477 2.1863 2.8029
LOAD 124.34 127.16
DL A DIST 0.8289 1.1395 1.7200 0.0000
LOAD 219.58
LL A DIST 0.8289 1.1395 1.7200 0.0000
LOAD 124.34
DL C DIST 0.8477 0.6166 1.8271 0.0000
LOAD 224.56
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
8 LL C DIST 0.8477 0.6166 1.8271 0.0000
LOAD 127.16
9 DL B DIST 1.1596 0.6915 1.1854 1.0432 3.0310
LOAD 307.18 314.01
LL B DIST 1.1596 0.6915 1.1854 1.0432 3.0310
LOAD 173.94 177.81
DL D DIST 1.1596 1.6560 1.1854 2.0076 2.8377
LOAD 307.18 314.01
LL D DIST 1.1596 1.6560 1.1854 2.0076 2.8377
LOAD 173.94 177.81
DL A DIST 1.1596 1.6560 2.3475 0.0000
LOAD 307.18
LL A DIST 1.1596 1.6560 2.3475 0.0000
LOAD 173.94
DL C DIST 1.1854 0.8301 2.8179 0.0000
LOAD 314.01
LL C DIST 1.1854 0.8301 2.8179 0.0000
LOAD 177.81
10 DL B DIST 1.0769 0.7215 1.1301 1.2805 2.8739
LOAD 285.27 299.36
LL B DIST 1.0769 0.7215 1.1301 1.2805 2.8739
LOAD 161.54 169.52
DL D DIST 1.0676 1.5245 1.0769 2.0836 2.8376
LOAD 282.81 285.27
LL D DIST 1.0676 1.5245 1.0769 2.0836 2.8376
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
10 LOAD 160.14 161.54
DL A DIST 1.0676 1.5245 2.2460 0.0000
LOAD 282.81
LL A DIST 1.0676 1.5245 2.2460 0.0000
LOAD 160.14
DL C DIST 1.0769 0.7541 2.3475 0.0000
LOAD 285.27
LL C DIST 1.0769 0.7541 2.3475 0.0000
LOAD 161.54
11 DL B DIST 0.7773 0.5443 0.7980 1.6981 2.8376
LOAD 205.91 211.39
LL B DIST 0.7773 0.5443 0.7980 1.6981 2.8376
LOAD 116.60 119.70
DL D DIST 0.7773 1.0686 0.7980 2.2224 2.8028
LOAD 205.91 211.39
LL D DIST 0.7773 1.0686 0.7980 2.2224 2.8028
LOAD 116.60 119.70
DL A DIST 0.7773 1.0686 1.6129 0.0000
LOAD 205.91
LL A DIST 0.7773 1.0686 1.6129 0.0000
LOAD 116.60
DL C DIST 0.7980 0.5804 1.7200 0.0000
LOAD 211.39
LL C DIST 0.7980 0.5804 1.7200 0.0000
LOAD 119.70
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
12 DL B DIST 0.7866 0.5722 0.8072 1.6930 2.8028
LOAD 208.37 213.83
LL B DIST 0.7866 0.5722 0.8072 1.6930 2.8028
LOAD 117.99 121.08
DL D DIST 0.7866 1.0406 0.8072 2.1615 2.7717
LOAD 208.37 213.83
LL D DIST 0.7866 1.0406 0.8072 2.1615 2.7717
LOAD 117.99 121.08
DL A DIST 0.7866 1.0406 1.6128 0.0000
LOAD 208.37
LL A DIST 0.7866 1.0406 1.6128 0.0000
LOAD 117.99
DL C DIST 0.8072 0.6102 1.7200 0.0000
LOAD 213.83
LL C DIST 0.8072 0.6102 1.7200 0.0000
LOAD 121.08
13 DL B DIST 0.7951 0.6010 0.8156 1.6927 2.7717
LOAD 210.62 216.05
LL B DIST 0.7951 0.6010 0.8156 1.6927 2.7717
LOAD 119.27 122.34
DL D DIST 0.7951 1.0118 0.8156 2.1035 2.7444
LOAD 210.62 216.05
LL D DIST 0.7951 1.0118 0.8156 2.1035 2.7444
LOAD 119.27 122.34
DL A DIST 0.7951 1.0118 1.6128 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
13 LOAD 210.62
LL A DIST 0.7951 1.0118 1.6128 0.0000
LOAD 119.27
DL C DIST 0.8156 0.6409 1.7199 0.0000
LOAD 216.05
LL C DIST 0.8156 0.6409 1.7199 0.0000
LOAD 122.34
14 DL B DIST 0.8090 0.9858 0.8235 1.8935 2.7444
LOAD 214.30 218.15
LL B DIST 0.8090 0.9858 0.8235 1.8935 2.7444
LOAD 121.35 123.53
DL D DIST 0.8090 0.6424 0.8235 1.5502 2.3732
LOAD 214.30 218.15
LL D DIST 0.8090 0.6424 0.8235 1.5502 2.3732
LOAD 121.35 123.53
DL A DIST 0.8090 0.6424 1.6282 0.0000
LOAD 214.30
LL A DIST 0.8090 0.6424 1.6282 0.0000
LOAD 121.35
DL C DIST 0.8235 0.8230 1.6739 0.0000
LOAD 218.15
LL C DIST 0.8235 0.8230 1.6739 0.0000
LOAD 123.53
15 DL B DIST 0.8058 1.0136 0.8178 1.5548 2.3732
LOAD 213.46 216.64
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
15 LL B DIST 0.8058 1.0136 0.8178 1.5548 2.3732
LOAD 120.87 122.67
DL D DIST 0.8058 0.6120 0.8178 1.1532 2.0075
LOAD 213.46 216.64
LL D DIST 0.8058 0.6120 0.8178 1.1532 2.0075
LOAD 120.87 122.67
DL A DIST 0.8058 0.6120 1.6257 0.0000
LOAD 213.46
LL A DIST 0.8058 0.6120 1.6257 0.0000
LOAD 120.87
DL C DIST 0.8178 0.8543 1.6727 0.0000
LOAD 216.64
LL C DIST 0.8178 0.8543 1.6727 0.0000
LOAD 122.67
16 DL B DIST 0.8020 1.0560 0.8077 1.2343 2.0075
LOAD 212.45 213.96
LL B DIST 0.8020 1.0560 0.8077 1.2343 2.0075
LOAD 120.30 121.16
DL D DIST 0.8020 0.5697 0.8077 0.7480 1.6475
LOAD 212.45 213.96
LL D DIST 0.8020 0.5697 0.8077 0.7480 1.6475
LOAD 120.30 121.16
DL A DIST 0.8020 0.5697 1.6257 0.0000
LOAD 212.45
LL A DIST 0.8020 0.5697 1.6257 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
16 LOAD 120.30
DL C DIST 0.8077 0.8995 1.6728 0.0000
LOAD 213.96
LL C DIST 0.8077 0.8995 1.6728 0.0000
LOAD 121.16
17 DL A DIST 0.6943 0.4436 0.7146 0.6208 1.6266
LOAD 183.92 189.30
LL A DIST 0.6943 0.4436 0.7146 0.6208 1.6266
LOAD 104.15 107.19
DL C DIST 0.6943 0.8543 0.7146 1.0315 1.6732
LOAD 183.92 189.30
LL C DIST 0.6943 0.8543 0.7146 1.0315 1.6732
LOAD 104.15 107.19
DL B DIST 0.7146 1.0058 1.6475 0.0000
LOAD 189.30
LL B DIST 0.7146 1.0058 1.6475 0.0000
LOAD 107.19
DL D DIST 0.6943 0.4436 1.2979 0.0000
LOAD 183.92
LL D DIST 0.6943 0.4436 1.2979 0.0000
LOAD 104.15
18 DL A DIST 0.6316 0.3079 0.6518 0.4827 1.6678
LOAD 167.31 172.66
LL A DIST 0.6316 0.3079 0.6518 0.4827 1.6678
LOAD 94.74 97.77
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
18 DL C DIST 0.6316 0.9886 0.6518 1.1635 1.6266
LOAD 167.31 172.66
LL C DIST 0.6316 0.9886 0.6518 1.1635 1.6266
LOAD 94.74 97.77
DL B DIST 0.6518 1.1850 1.6481 0.0000
LOAD 172.66
LL B DIST 0.6518 1.1850 1.6481 0.0000
LOAD 97.77
DL D DIST 0.6316 0.3079 1.2965 0.0000
LOAD 167.31
LL D DIST 0.6316 0.3079 1.2965 0.0000
LOAD 94.74
19 DL B DIST 0.7442 1.2564 0.7501 1.4391 2.0088
LOAD 197.14 198.70
LL B DIST 0.7442 1.2564 0.7501 1.4391 2.0088
LOAD 111.63 112.52
DL D DIST 0.7442 0.4093 0.7501 0.5921 1.6481
LOAD 197.14 198.70
LL D DIST 0.7442 0.4093 0.7501 0.5921 1.6481
LOAD 111.63 112.52
DL A DIST 0.7442 0.4093 1.6657 0.0000
LOAD 197.14
LL A DIST 0.7442 0.4093 1.6657 0.0000
LOAD 111.63
DL C DIST 0.7501 1.0560 1.6257 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
19 LOAD 198.70
LL C DIST 0.7501 1.0560 1.6257 0.0000
LOAD 112.52
20 DL B DIST 0.7578 1.2170 0.7699 1.7633 2.3753
LOAD 200.74 203.95
LL B DIST 0.7578 1.2170 0.7699 1.7633 2.3753
LOAD 113.67 115.49
DL D DIST 0.7578 0.4489 0.7699 0.9952 2.0088
LOAD 200.74 203.95
LL D DIST 0.7578 0.4489 0.7699 0.9952 2.0088
LOAD 113.67 115.49
DL A DIST 0.7578 0.4489 1.6658 0.0000
LOAD 200.74
LL A DIST 0.7578 0.4489 1.6658 0.0000
LOAD 113.67
DL C DIST 0.7699 1.0136 1.6257 0.0000
LOAD 203.95
LL C DIST 0.7699 1.0136 1.6257 0.0000
LOAD 115.49
21 DL B DIST 0.7682 1.1908 0.7829 2.1021 2.7445
LOAD 203.50 207.39
LL B DIST 0.7682 1.1908 0.7829 2.1021 2.7445
LOAD 115.23 117.44
DL D DIST 0.7682 1.4783 0.7829 1.3896 2.3753
LOAD 203.50 207.39
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
21 LL D DIST 0.7682 1.4783 0.7829 1.3896 2.3753
LOAD 115.23 117.44
DL A DIST 0.7682 0.4783 1.6692 0.0000
LOAD 203.50
LL A DIST 0.7682 0.4783 1.6692 0.0000
LOAD 115.23
DL C DIST 0.7829 0.9858 1.6282 0.0000
LOAD 207.39
LL C DIST 0.7829 0.9858 1.6282 0.0000
LOAD 117.44
22 DL B DIST 0.7423 0.5611 0.7648 1.7600 2.7718
LOAD 196.64 202.60
LL B DIST 0.7423 0.5611 0.7648 1.7600 2.7718
LOAD 111.35 114.72
DL D DIST 0.7423 0.9446 0.7648 2.1435 2.7445
LOAD 196.64 202.60
LL D DIST 0.7423 0.9446 0.7648 2.1435 2.7445
LOAD 111.35 114.72
DL A DIST 0.7423 0.9446 1.5057 0.0000
LOAD 196.64
LL A DIST 0.7423 0.9446 1.5057 0.0000
LOAD 111.35
DL C DIST 0.7648 0.6010 1.6128 0.0000
LOAD 202.60
LL C DIST 0.7648 0.6010 1.6128 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
22 LOAD 114.72
23 DL B DIST 0.7344 0.5342 0.7569 1.7623 2.8029
LOAD 194.54 200.50
LL B DIST 0.7344 0.5342 0.7569 1.7623 2.8029
LOAD 110.16 113.54
DL D DIST 0.7344 0.9715 0.7569 2.1997 2.7718
LOAD 194.54 200.50
LL D DIST 0.7344 0.9715 0.7569 2.1997 2.7718
LOAD 110.16 113.54
DL A DIST 0.7344 0.9715 1.5057 0.0000
LOAD 194.54
LL A DIST 0.7344 0.9715 1.5057 0.0000
LOAD 110.16
DL C DIST 0.7569 0.5722 1.6128 0.0000
LOAD 200.50
LL C DIST 0.7569 0.5722 1.6128 0.0000
LOAD 113.54
24 DL B DIST 0.7256 0.5081 0.7483 1.7692 2.8378
LOAD 192.21 198.22
LL B DIST 0.7256 0.5081 0.7483 1.7692 2.8378
LOAD 108.84 112.25
DL D DIST 0.7256 0.9976 0.7483 2.2586 2.8029
LOAD 192.21 198.22
LL D DIST 0.7256 0.9976 0.7483 2.2586 2.8029
LOAD 108.84 112.25
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
24 DL A DIST 0.7256 0.9976 1.5057 0.0000
LOAD 192.21
LL A DIST 0.7256 0.9976 1.5057 0.0000
LOAD 108.84
DL C DIST 0.7483 0.5443 1.6129 0.0000
LOAD 198.22
LL C DIST 0.7483 0.5443 1.6129 0.0000
LOAD 112.25
25 DL B DIST 1.1394 0.8740 1.1208 1.2998 2.7610
LOAD 301.83 296.90
LL B DIST 1.1394 0.8740 1.1208 1.2998 2.7610
LOAD 170.91 168.12
DL D DIST 1.1208 1.6271 1.1394 2.0529 2.8378
LOAD 296.90 301.83
LL D DIST 1.1208 1.6271 1.1394 2.0529 2.8378
LOAD 168.12 170.91
DL A DIST 1.1394 1.6271 2.5011 0.0000
LOAD 301.83
LL A DIST 1.1394 1.6271 2.5011 0.0000
LOAD 170.91
DL C DIST 1.1208 0.7849 2.2460 0.0000
LOAD 296.90
LL C DIST 1.1208 0.7849 2.2460 0.0000
LOAD 168.12
26 DL B DIST 0.5594 0.9258 0.5594 1.8760 2.4354
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
26 LOAD 148.19 148.19
LL B DIST 0.5594 0.9258 0.5594 1.8760 2.4354
LOAD 83.91 83.91
DL D DIST 0.5594 0.3380 0.5594 1.2882 1.8476
LOAD 148.19 148.19
LL D DIST 0.5594 0.3380 0.5594 1.2882 1.8476
LOAD 83.91 83.91
DL A DIST 0.5594 0.3380 1.2638 0.0000
LOAD 148.19
LL A DIST 0.5594 0.3380 1.2638 0.0000
LOAD 83.91
DL C DIST 0.5594 0.5594 1.1188 0.0000
LOAD 148.19
LL C DIST 0.5594 0.5594 1.1188 0.0000
LOAD 83.91
27 DL A DIST 0.9547 0.4193 0.9778 1.0116 2.3462
LOAD 252.90 259.02
LL A DIST 0.9547 0.4193 0.9778 1.0116 2.3462
LOAD 143.21 146.67
DL B DIST 0.8111 1.6555
LOAD 214.86
B' DIST 0.8111 0.2930 0.9536 0.8852 1.6670
LOAD 252.61 0.00
LL B DIST 0.8111 1.6555
LOAD 121.67
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
27 B' DIST 0.8111 0.2930 0.9536 0.8852 1.6670
LOAD 143.04 0.00
DL C DIST 0.9778 0.7783 2.1128 0.0000
LOAD 259.02
LL C DIST 0.9778 0.7783 2.1128 0.0000
LOAD 146.67
DL D DIST 0.9547 1.9486 2.3679 0.0000
LOAD 252.90
LL D DIST 0.9547 1.9486 2.3679 0.0000
LOAD 143.21
28 DL A DIST 1.0665 0.7723 1.0536 1.3437 2.3338
LOAD 282.52 279.10
LL A DIST 1.0665 0.7723 1.0536 1.3437 2.3338
LOAD 159.98 158.04
DL B DIST 1.0665 1.3405 1.1036 1.6661
LOAD 282.52 292.34
B' DIST 1.1036 0.2423 1.1301 1.6713
LOAD 299.36
LL B DIST 1.0665 1.3405 1.1036 1.6661
LOAD 159.98 165.54
B' DIST 1.1036 0.2423 1.1301 1.6713
LOAD 169.52
DL C DIST 1.1301 0.9019 2.3259 0.0000
LOAD 299.36
LL C DIST 1.1301 0.9019 2.3259 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
28 LOAD 169.52
DL D DIST 1.0665 0.7723 2.1128 0.0000
LOAD 282.52
LL D DIST 1.0665 0.7723 2.1128 0.0000
LOAD 159.98
29 DL B DIST 0.9764 0.7764 1.0100 1.0559 2.4721
LOAD 258.65 267.55
LL B DIST 0.9764 0.7764 1.0100 1.0559 2.4721
LOAD 146.46 151.50
DL D DIST 0.9764 0.9649 1.0100 1.2444 2.1648
LOAD 258.65 267.55
LL D DIST 0.9764 0.9649 1.0100 1.2444 2.1648
LOAD 146.46 151.50
DL A DIST 0.9764 0.9649 1.7412 0.0000
LOAD 258.65
LL A DIST 0.9764 0.9649 1.7412 0.0000
LOAD 146.46
DL C DIST 1.0100 0.9204 2.3367 0.0000
LOAD 267.55
LL C DIST 1.0100 0.9204 2.3367 0.0000
LOAD 151.50
30 DL A DIST 0.9280 1.1685 4.3814 0.0000
LOAD 245.83
LL A DIST 0.9280 1.1685 4.3814 0.0000
LOAD 139.20
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
30 DL B DIST 0.9280 1.3043 4.5171 0.0000
LOAD 245.83
LL B DIST 0.9280 1.3043 4.5171 0.0000
LOAD 139.20
DL C DIST 0.9280 1.1685 2.4727 0.0000
LOAD 245.83
LL C DIST 0.9280 1.1685 2.4727 0.0000
LOAD 139.20
31 DL B DIST 1.1191 0.9943 1.2614 2.6727 3.9205
LOAD 296.45 334.14
LL B DIST 1.1191 0.9943 1.2614 2.6727 3.9205
LOAD 167.87 189.21
DL D DIST 1.1191 1.1499 1.1298 2.8343 4.0608
LOAD 296.45 299.28
LL D DIST 1.1191 1.1499 1.1298 2.8343 4.0608
LOAD 167.87 169.47
DL A DIST 1.1191 1.1499 2.1442 0.0000
LOAD 296.45
LL A DIST 1.1191 1.1499 2.1442 0.0000
LOAD 167.87
DL C DIST 1.1812 1.1771 2.5011 0.0000
LOAD 312.90
LL C DIST 1.1812 1.1771 2.5011 0.0000
LOAD 177.18
32 DL B DIST 0.5947 0.4165 0.9137 2.4792 4.0608
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
32 LOAD 157.54 242.04
LL B DIST 0.5947 0.4165 0.9137 2.4792 4.0608
LOAD 89.21 137.06
DL D DIST 0.5947 0.6203 0.9137 2.6830 4.0608
LOAD 157.54 242.04
LL D DIST 0.5947 0.6203 0.9137 2.6830 4.0608
LOAD 89.21 137.06
DL A DIST 0.5947 0.6203 1.0368 0.0000
LOAD 157.54
LL A DIST 0.5947 0.6203 1.0368 0.0000
LOAD 89.21
DL C DIST 0.9137 0.7348 2.3165 0.0000
LOAD 242.04
LL C DIST 0.9137 0.7348 2.3165 0.0000
LOAD 137.06
33 DL B DIST 1.0133 0.9396 1.0228 2.1578 3.4178
LOAD 268.42 270.94
LL B DIST 1.0133 0.9396 1.0228 2.1578 3.4178
LOAD 152.00 153.42
DL D DIST 1.0133 1.1311 1.0228 2.3493 3.1513
LOAD 268.42 270.94
LL D DIST 1.0133 1.1311 1.0228 2.3493 3.1513
LOAD 152.00 153.42
DL A DIST 1.0228 1.1311 2.0707 0.0000
LOAD 270.94
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
33 LL A DIST 1.0228 1.1311 2.0707 0.0000
LOAD 153.42
DL C DIST 1.0070 0.8098 2.0619 0.0000
LOAD 266.75
LL C DIST 1.0070 0.8098 2.0619 0.0000
LOAD 151.05
34 DL B DIST 0.7840 0.7152 0.8267 2.1067 3.1513
LOAD 207.68 218.99
LL B DIST 0.7840 0.7152 0.8267 2.1067 3.1513
LOAD 117.60 124.01
DL D DIST 0.7840 0.8081 0.8267 2.1996 2.8963
LOAD 207.68 218.99
LL D DIST 0.7840 0.8081 0.8267 2.1996 2.8963
LOAD 117.60 124.01
DL A DIST 0.7840 0.8081 1.5233 0.0000
LOAD 207.68
LL A DIST 0.7840 0.8081 1.5233 0.0000
LOAD 117.60
DL C DIST 0.8267 0.6966 1.7412 0.0000
LOAD 218.99
LL C DIST 0.8267 0.6966 1.7412 0.0000
LOAD 124.01
35 DL B DIST 0.7960 1.0392 0.8630 2.2734 3.1460
LOAD 210.86 228.61
LL B DIST 0.7960 1.0392 0.8630 2.2734 3.1460
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
35 LOAD 119.40 129.45
DL D DIST 0.7960 0.7996 0.8630 2.0338 2.6846
LOAD 210.86 228.61
LL D DIST 0.7960 0.7996 0.8630 2.0338 2.6846
LOAD 119.40 129.45
DL A DIST 0.8630 0.7996 1.8388 0.0000
LOAD 228.61
LL A DIST 0.8630 0.7996 1.8388 0.0000
LOAD 129.45
DL C DIST 0.7960 0.6507 1.5233 0.0000
LOAD 210.86
LL C DIST 0.7960 0.6507 1.5233 0.0000
LOAD 119.40
36 DL A DIST 1.0248 0.9427 1.1392 2.2304 3.1654
LOAD 271.47 301.77
LL A DIST 1.0248 0.9427 1.1392 2.2304 3.1654
LOAD 153.72 170.88
DL B DIST 1.0248 1.0975 0.9296 2.3868 3.2429
LOAD 271.47 246.25 0.0000
B' DIST 0.4262 0.49880
LOAD
LL B DIST 1.0248 1.0975 0.9296 2.3868 3.2429
LOAD 153.72 139.44 0.0000
B' DIST 0.4262 0.50
LOAD
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
36 DL C DIST 1.1392 0.9350 1.9809 0.0000
LOAD 301.77
LL C DIST 1.1392 0.9350 1.9809 0.0000
LOAD 170.88
DL D DIST 1.0248 0.9427 2.0422 0.0000
LOAD 271.47
LL D DIST 1.0248 0.9427 2.0422 0.0000
LOAD 153.72
37 DL A DIST 0.4352 2.8532 3.4738 0.0000
LOAD 115.28
LL A DIST 0.4352 2.8532 3.4738 0.0000
LOAD 65.28
DL B DIST 0.4352 0.4162 1.0368 0.0000
LOAD 115.28
LL B DIST 0.4352 0.4162 1.0368 0.0000
LOAD 65.28
DL C DIST 0.4352 2.8532 3.2694 0.0000
LOAD 115.28
LL C DIST 0.4352 2.8532 3.2694 0.0000
LOAD 65.28
38 DL A DIST 1.1113 1.1092 1.1679 2.609 3.5018
LOAD 294.38 309.38
A' DIST 0.4619 0.4988
LOAD
LL A DIST 1.1113 1.1092 1.1679 2.609 3.5018
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
38
LOAD 166.70 175.19
A' DIST 0.4619 0.50
LOAD
DL B DIST 1.1113 1.0237 1.1804 2.5229 3.6102
LOAD 294.38 312.69
LL B DIST 1.1113 1.0237 1.1804 2.5229 3.6102
LOAD 166.70 177.06
DL C DIST 1.1804 1.3766 2.4639 0.0000
LOAD 312.69
LL C DIST 1.1804 1.3766 2.4639 0.0000
LOAD 177.06
DL D DIST 1.1113 1.1092 2.1329 0.0000
LOAD 294.38
LL D DIST 1.1113 1.1092 2.1329 0.0000
LOAD 166.70
39 DL B DIST 1.1769 0.6844 1.1973 1.5501 2.6922
LOAD 311.76 317.16
LL B DIST 1.1769 0.6844 1.1973 1.5501 2.6922
LOAD 176.54 179.60
DL D DIST 1.1769 1.9185 1.1973 2.7841 4.1042
LOAD 311.76 317.16
LL D DIST 1.1769 1.9185 1.1973 2.7841 4.1042
LOAD 176.54 179.60
DL A DIST 1.1769 1.9184 2.6028 0.0000
LOAD 311.76
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
39 LL A DIST 1.1769 1.9184 2.6028 0.0000
LOAD 176.54
DL C DIST 1.1973 1.3200 2.4585 0.0000
LOAD 317.16
LL C DIST 1.1973 1.3200 2.4585 0.0000
LOAD 179.60
40 DL B DIST 0.9380 1.2494 0.9547 1.7662 2.5984
LOAD 248.48 252.90
LL B DIST 0.9380 1.2494 0.9547 1.7662 2.5984
LOAD 140.70 143.21
DL D DIST 0.9380 0.6581 0.9547 1.1750 2.3441
LOAD 248.48 252.90
LL D DIST 0.9380 0.6581 0.9547 1.1750 2.3441
LOAD 140.70 143.21
DL A DIST 0.9380 0.6581 1.9075 0.0000
LOAD 248.48
LL A DIST 0.9380 0.6581 1.9075 0.0000
LOAD 140.70
DL C DIST 0.9547 1.1691 2.0013 0.0000
LOAD 252.90
LL C DIST 0.9547 1.1691 2.0013 0.0000
LOAD 143.21
41 DL A DIST 1.0440 0.9784 1.0456 1.0006 2.4909
LOAD 276.56 276.98
LL A DIST 1.0440 0.9784 1.0456 1.0006 2.4909
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
41 LOAD 156.60 156.84
DL C DIST 1.0440 0.9627 1.0456 0.9850 1.8388
LOAD 276.56 276.98
LL C DIST 1.0440 0.9627 1.0456 0.9850 1.8388
LOAD 156.60 156.84
DL B DIST 1.0456 1.4903 2.3441 0.0000
LOAD 276.98
LL B DIST 1.0456 1.4903 2.3441 0.0000
LOAD 156.84
DL D DIST 1.0440 0.9784 1.9411 0.0000
LOAD 276.56
LL D DIST 1.0440 0.9784 1.9411 0.0000
LOAD 156.60
42 DL A DIST 0.3927 0.3168 0.4256 0.7602 1.2539
LOAD 104.03 112.74
LL A DIST 0.3927 0.3168 0.4256 0.7602 1.2539
LOAD 58.91 63.84
DL C DIST 0.3927 0.4190 0.4256 0.8623 1.2879
LOAD 104.03 112.74
LL C DIST 0.3927 0.4190 0.4256 0.8623 1.2879
LOAD 58.91 63.84
DL B DIST 0.4256 0.4937 0.9193 0.0000
LOAD 112.74
LL B DIST 0.4256 0.4937 0.9193 0.0000
LOAD 63.84
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
42 DL D DIST 0.3927 0.3168 0.7358 0.0000
LOAD 104.03
LL D DIST 0.3927 0.3168 0.7358 0.0000
LOAD 58.91
43 DL A DIST 0.4937 0.4256 0.6516 2.5531 3.5698
LOAD 130.78 172.61
LL A DIST 0.4937 0.4256 0.6516 2.5531 3.5698
LOAD 74.06 97.74
DL C DIST 0.4937 0.4312 0.6516 2.6213 3.1105
LOAD 130.78 172.61
LL C DIST 0.4937 0.4312 0.6516 2.6213 3.1105
LOAD 74.06 97.74
DL B DIST 0.6516 1.0166 1.5058 0.0000
LOAD 172.61
LL B DIST 0.6516 1.0166 1.5058 0.0000
LOAD 97.74
DL D DIST 0.4937 0.4256 0.9193 0.0000
LOAD 130.78
LL D DIST 0.4937 0.4256 0.9193 0.0000
LOAD 74.06
44 DL A DIST 0.9028 2.8373 4.5007 0.0000
LOAD 239.15
LL A DIST 0.9028 2.8373 4.5007 0.0000
LOAD 135.42
DL B DIST 0.9028 0.9394 2.6028 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
44 LOAD 239.15
LL B DIST 0.9028 0.9394 2.6028 0.0000
LOAD 135.42
DL C DIST 0.9028 2.8373 3.7767 0.0000
LOAD 239.15
LL C DIST 0.9028 2.8373 3.7767 0.0000
LOAD 135.42
45 DL A DIST 0.8717 1.6342 2.5440 0.0000
LOAD 230.91
LL A DIST 0.8717 1.6342 2.5440 0.0000
LOAD 130.76
DL B DIST 0.8717 2.6600 3.5698 0.0000
LOAD 230.91
LL B DIST 0.8717 2.6600 3.5698 0.0000
LOAD 130.76
DL C DIST 0.8717 1.6342 4.2942 0.0000
LOAD 230.91
LL C DIST 0.8717 1.6342 4.2942 0.0000
LOAD 130.76
46 DL A DIST 1.3883 0.4546 1.0565 2.8406 4.8255
LOAD 367.76 279.87
LL A DIST 1.3883 0.4546 1.0565 2.8406 4.8255
LOAD 208.25 158.48
DL B DIST 0.7261 1.2308
LOAD 192.34
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
46 B' DIST 0.7272 1.36 1.0565 3.75 4.3070
LOAD 192.64 279.87
LL B DIST 0.7261 1.2308
LOAD 108.92
B' DIST 0.7272 1.36 1.0565 3.75 4.3070
LOAD 109.08 158.48
DL C DIST 1.0565 0.5617 2.5466 0.0000
LOAD 279.87
LL C DIST 1.0565 0.5617 2.5466 0.0000
LOAD 158.48
DL D DIST 1.3883 1.9004 2.355 0.0000
LOAD 367.76
LL D DIST 1.3883 1.9004 2.355 0.0000
LOAD 208.25
47 DL A DIST 1.0460 0.5674 1.0589 1.9187 4.4159
LOAD 277.09 280.50
LL A DIST 1.0460 0.5674 1.0589 1.9187 4.4159
LOAD 156.90 158.84
DL C DIST 1.0588 1.9766 1.0589 3.3279 3.7767
LOAD 280.48 280.50
LL C DIST 1.0588 1.9766 1.0589 3.3279 3.7767
LOAD 158.82 158.84
DL B DIST 1.0587 2.4972 2.9460 0.0000
LOAD 280.45
LL B DIST 1.0587 2.4972 2.9460 0.0000
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
48 LOAD 158.81
DL D DIST 1.0589 0.5674 2.5440 0.0000
LOAD 280.50
LL D DIST 1.0589 0.5674 2.5440 0.0000
LOAD 158.84
48 DL A DIST 1.0583 0.5669 1.0622 2.4541 4.5121
LOAD 280.34 281.38
LL A DIST 1.0583 0.5669 1.0622 2.4541 4.5121
LOAD 158.75 159.33
DL C DIST 1.0546 1.9749 1.0583 3.8621 4.4159
LOAD 279.36 280.34
LL C DIST 1.0546 1.9749 1.0583 3.8621 4.4159
LOAD 158.19 158.75
DL B DIST 1.0622 2.0507 2.6243 0.0000
LOAD 281.38
LL B DIST 1.0622 2.0507 2.6243 0.0000
LOAD 159.33
DL D DIST 1.0581 0.5668 2.5418 0.0000
LOAD 280.29
LL D DIST 1.0581 0.5668 2.5418 0.0000
LOAD 158.72
49 DL A DIST 0.7090 2.0436 2.4234 0.0000
LOAD 187.81
LL A DIST 0.7090 2.0436 2.4234 0.0000
LOAD 106.35
NO.
PANEL BEBAN
NAMA
BIDANG URAIAN
NILAI
t1 2 t2 3 4
49 DL B DIST 0.7090 4.4535 4.8333 0.0000
LOAD 187.81
LL B DIST 0.7090 4.4535 4.8333 0.0000
LOAD 106.35
DL C DIST 0.7090 2.0436 6.4970 0.0000
LOAD 187.81
LL C DIST 0.7090 2.0436 6.4970 0.0000
LOAD 106.35
50 DL A DIST 0.9998 0.5439 1.0069 2.5736 4.2185
LOAD 264.85 266.73
LL A DIST 0.9998 0.5439 1.0069 2.5736 4.2185
LOAD 149.97 151.04
DL C DIST 0.9998 1.8795 1.0069 3.9092 4.5121
LOAD 264.85 266.73
LL C DIST 0.9998 1.8795 1.0069 3.9092 4.5121
LOAD 149.97 151.04
DL B DIST 0.9998 1.6415 2.2479 0.0000
LOAD 264.85
LL B DIST 0.9998 1.6415 2.2479 0.0000
LOAD 149.97
DL D DIST 1.0069 0.5439 2.4234 0.0000
LOAD 266.73
LL D DIST 1.0069 0.5439 2.4234 0.0000
LOAD 151.04
LAMPIRAN 5
LEMBAR ASISTENSI
DAN REVISI
Recommended