View
200
Download
34
Category
Preview:
DESCRIPTION
Tugas Perancangan Struktur Beton Bertulang
Citation preview
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
BAB II
PERENCANAAN PELAT
2.1. Pembebanan Pelat Lantai
Beban-beban yang bekeja pada pelat berdasarkan pada Peraturan Pembebanan
Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983.
Adapun ketentuan dari pelat lantai adalah :
Tebal pelat lantai, t = 12 cm =120 mm
Tebal spesi, t = 3 cm = 30 mm
Tebal tegel, t = 2 cm = 20 mm
Diameter tulangan utama ϕ d = 10 mm
Tebal selimut beton untuk beton yang tidak langsung berhubungan dengan tanah
sesuai SNI 03-2847-2002 pasal 9.7 butir 1.c pelat dinding, pelat berusuk seperti
batang D-36 dan yang lebih kecil dipakai p = 20 mm
Gamma beton, γb = 2400 Kg/m3
Gamma spesi γs = 2100 Kg/m3
Beban mati (WD), ditinjau per meter lebar pias
o Berat sendiri pelat (0.12 × 2400 Kg/m3) = 288 Kg/m2
o Berat spesi (0.03 × 2100 Kg/m3) = 63 Kg/m2
o Berat tegel, t = 2 cm (0.02 × 2400 Kg/m3) = 48 Kg/m2
o Berat plafond = 11 Kg/m2
o Berat penggantung = 7 Kg/m 2
Total beban mati (WD) = 417 Kg/m2
Beban hidup (WL)
o Beban untuk lantai gedung ruko = 25 0 Kg/m 2
Total beban hidup (WL) = 250 Kg/m2
Beban ultimate (WU)
WU =
=
= 900.4 Kg/m2
17
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
= 9.004 KN/m2
Tinggi efektif (untuk arah sumbu-x dan sumbu-y)
o Tinggi efektif (d) dalam arah-x
dx =
=
= 95 mm
o TInggi efektif (d) dalam arah-y
dy =
=
= 85 mm
2.2. Pembebanan Pelat Atap
Beban-beban yang bekeja pada pelat berdasarkan pada Peraturan Pembebanan
Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983.
Adapun ketentuan dari pelat lantai adalah :
Tebal pelat atap, t = 10 cm = 100 mm
Tebal spesi, t = 3 cm = 30 mm
Diameter tulangan utama Ø = 8 mm
Tebal selimut beton untuk beton yang langsung berhubungan dengan tanah atau
cuaca sesuai SNI 03-2847-2002 pasal 9.7 butir 1.b : batang D-16 , jaring kawat
polos Ø16 atau kawat ulir D16 dan yang lebih kecil dipakai p = 40 mm
Gamma beton, γb = 2400 Kg/m3
18
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Gamma air γa = 1000 Kg/m3
Beban mati (WD), ditinjau per meter lebar pias
o Berat sendiri pelat (0.10 × 2400 Kg/m3) = 240 Kg/m2
o Berat spesi (0.03 × 2100 Kg/m3) = 63 Kg/m2
o Berat plafond = 11 Kg/m2
o Berat penggantung = 7 Kg/m 2
Total beban mati (WD) = 321 Kg/m2
Beban hidup (WL)
o Untuk atap, beban hidupnya = 100 Kg/m2
o Berat air hujan (40 – 0.8 α), α = 0˚ = 20 Kg/m 2
Total beban hidup (WL) = 120 Kg/m2
Beban ultimate (WU)
Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 11.2.1 ayat 5, beban yang bekerja pada atap :
WU =
=
= 577.2 Kg/m2
= 5.772 KN/m2
Tinggi efektif (untuk arah sumbu-x dan sumbu-y)
o Tinggi efektif (d) dalam arah-x
dx =
=
= 56 mm
o TInggi efektif (d) dalam arah-y
dy =
=
= 48 mm
19
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
2.3. Perhitungan Penulangan
Untuk menentukan dimensi penulangan, sebelumnya harus dihitung momen-momen
yang ditimbulkan akibat lentur yang bekerja selebar 1 meter lebar pias pada arah x dan
arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat berdasarkan metode amplop..
Untuk memudahkan analisa, maka digunakan tabel 4.2.b CUR Grafik dan Tabel
Perhitungan Beton Bertulang Seri 4 dan harus juga memenuhi syarat sesuai dengan
SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.1 ayat 20 dan 21.
Digunakan ρmin terbesar yaitu ρmin = 0.00583
ρb =
= = 0.043
ρmax = = = 0.0322
jadi besarnya ρ adalah
Jika ρ lebih kecil dari ρmin maka yang digunakan adalah ρmin. Momen-momen tersebut
dihitung menurut momen lapangan (ml) dan momen tumpuan (mt), masing-masing
pada arah x dan arah y. Momen jepit tak terduga (mjt) dianggap sama dengan setengah
momen lapangan.
2.4. Perhitungan Penulangan Pelat
Pelat Atap Tipe A(Pelat 1 arah)
20
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
= 5 m ; = 1.5 m = 3.333
Karena nilai > 2, maka pelat di atas termasuk pelat 1 arah. Penulangan yang
digunakan adalah dalam arah Lx sebagai arah yang lebih kecil, karena Lx memikul
beban yang lebih besar.
Beban ultimate (qu) pada lantai = 5.484 KN/m2
Digunakan tulangan Ø8
Tinggi efektif (d)
d = = = 56 mm
Momen Lapangan
MU = = = 1.623 KNm
Momen Tumpuan
MU = = = 0.541 KNm
21
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Penulangan Lapangan Arah-x
Mu = M lx = 1.623 KNm = 1623000 Nmm
Mn = = = 2028750 Nmm
Rn = = = 0.647 MPa
m = = = 14.11
ρ =
=
= 0.0027 < ρmin
Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.3 sebagai alternatif, untuk
komponen struktur yang besar dan masif, luas tulangan yang diperlukan pada setiap
penampang, positif atau negatif, paling sedikit harus sepertiga lebih besar dari yang
diperlukan berdasarkan analisis, sehingga :
ρperlu = ρanalisis × = 0.0027 × = 0.0036 < ρmin
Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.00583
As =
=
= 326.667 mm2
Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 8mm
n = = = 6.502 buah ≈ 7 buah
S = = 142.857 mm
Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 8 – 140 mm
22
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Penulangan Tumpuan Arah-x
Mu = M lx = 0.541 KNm = 541000 Nmm
Mn = = = 676250 Nmm
Rn = = = 0.216 MPa
m = = = 14.11
ρ =
=
= 0.0027 < ρmin
Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.3 sebagai alternatif, untuk
komponen struktur yang besar dan masif, luas tulangan yang diperlukan pada setiap
penampang, positif atau negatif, paling sedikit harus sepertiga lebih besar dari yang
diperlukan berdasarkan analisis, sehingga :
ρperlu = ρanalisis × = 0.0027 × = 0.0036 < ρmin
Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.00583
As =
=
= 326.667 mm2
Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 8 mm
n = = = 6.502 buah ≈ 7 buah
S = = 142.857 mm
Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 8 – 140 mm
23
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Pelat Lantai 2 Tipe A (Pelat 1 arah)
= 5 m ; = 1 m
= 5
Karena nilai > 2, maka pelat di atas termasuk pelat 1 arah. Penulangan yang
digunakan adalah dalam arah Lx sebagai arah yang lebih kecil, karena Lx memikul
beban yang lebih besar.
Beban ultimate (qu) pada lantai = 9.004 KN/m2
Digunakan tulangan Ø10
Tinggi efektif (d)
d = = = 95 mm
Momen Lapangan
MU = = = 1.1255 KNm
Momen Tumpuan
MU = = = 0.375 KNm
24
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Penulangan Lapangan Arah-x
Mu = M lx = 1.1255 KNm = 1.125.500 Nmm
Mn = = = 1406875 Nmm
Rn = = = 0.155 MPa
m = = = 14.11
ρ =
=
= 0.0006 < ρmin
Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.3 sebagai alternatif, untuk
komponen struktur yang besar dan masif, luas tulangan yang diperlukan pada setiap
penampang, positif atau negatif, paling sedikit harus sepertiga lebih besar dari yang
diperlukan berdasarkan analisis, sehingga :
ρperlu = ρanalisis × = 0.0006 × = 0.00085 < ρmin
Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.00583
As =
=
= 553.85 mm2
Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm
n = = = 7.055 buah ≈ 8 buah
S = = 125 mm
Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 10 – 120 mm
25
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Penulangan Tumpuan Arah-x
Mu = M lx = 0.375 KNm = 375000 Nmm
Mn = = = 468750 Nmm
Rn = = = 0.0519 MPa
m = = = 11.294
ρ =
=
= 0.0002 < ρmin
Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.3 sebagai alternatif, untuk
komponen struktur yang besar dan masif, luas tulangan yang diperlukan pada setiap
penampang, positif atau negatif, paling sedikit harus sepertiga lebih besar dari yang
diperlukan berdasarkan analisis, sehingga :
ρperlu = ρanalisis × = 0.0002 × = 0.0002 < ρmin
Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.00583
As =
=
= 553.85 mm2
Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm
n = = = 7.055 buah ≈ 8 buah
S = = 125 mm
Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 10 – 120 mm
26
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Perhitungan Tulangan Bagi / Tulangan Susut untuk pelat 1 arah
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 9.12.2.1 Tulangan susut harus paling sedikit
memiliki rasio luas tulangan 0.0018 terhadap luas bruto penampang beton dan tidak
kurang dari 0.0014 untuk pelat yang menggunakan batang tulangan ulir atau jarring
kawat las (polos atau ulir) mutu 400.
Asb = 0.0018 × b × h
= 0.0018 × 1000 × 120
= 216 mm2
Jumlah tulangan :
n = = = 2.75 buah ≈ 3 buah
S = = 333.3 mm ≈ 200 mm
Jadi untuk tulangan susut/ bagi dipasang ϕ 10 – 200 mm
Catatan:
Perhitungan untuk tipe pelat lainnya akan dilakukan dengan bantuan program
Microsoft Excel yang dapat dilihat pada Lampiran.
27
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
28
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
29
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
30
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
31
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
32
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
2.5. Perataan Beban Pelat
A. Beban Trapesium
Tipe I
F1 =
F2 =
F =
=
=
=
RA =
=
=
33
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Momen maksimum di titik O akibat beban trapezium:
Mo =
=
=
=
Momen maksimum akibat beban merata
Mmax =
Mmax = Mo
=
qek =
=
qek perataan =
Jadi qek perataan =
B. Beban Segitiga
Tipe I
34
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
RA = =
=
Momen maksimum
M yang terjadi =
=
=
Mmax =
Mmax = M yang terjadi
=
qek =
qek perataan =
Tipe II
35
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
RA = F =
=
Momen di titik C
M =
=
=
=
Mmax =
Sehingga :
Mmax = MC
=
qek =
qek perataan =
Tipe III
36
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
F1 = F2 = =
F = F1 + F2
=
=
RAV = RBV =
=
=
Momen maksimum yang terjadi akibat beban segitiga di titik O
MO =
=
=
=
Momen maksimum akibat beban merata adalah :
Mmax =
37
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Sehingga :
Mmax = MO
=
qek =
Jadi beban perataannya adalah :
qek perataan =
Tipe IV
F =
=
RA = RB =
=
=
=
MO =
=
38
Tugas Struktur Beton Bertulang
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
=
=
Mmax =
Mmax = MO
=
qek =
39
Recommended